You are on page 1of 45

EARLY WARNING SYSTEM (EWS)

UNTUK PASIEN DEWASA DAN PEDIATRIK


Pendahuluan
 Tidak ada pasien yang henti jantung
dgtiba tiba,
s emua akan diawali dg adanya
gejala dan perubahan fisiologi
 Melakukan
sedini mungkin terhadappengawasan
adanya tanda
dan penilaian
kegawatan dan adanya aktifasi
kegawatan akan memperbaiki outcome
Pendahuluan…Cont

Akreditasi RS  membawa pola


pemikiran untuk penanganan pasien 
meningkatkan mutu pelayanan dan '

keselamatan pasien

Dituntut adanya sebuah tim “reaksi cepat“


dan atau “Tim Code Blue” dalam menangani
pasien,
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit

Deteksi (Mengenal) Perubahan Kondisi Pasien


Standar PAP 3.1
Staf klinis dilatih untuk mendeteksi (mengenal) perubahan
kondisi pasien memburuk dan mampu melakukan tindakan

Maksud dan Tujuan PAP 3.1


Staf yang tidak bekerja di daerah pelayanan kritis/intensif
mungkin tidak mempunyai pengetahuan dan pelatihan yang
cukup untuk melakukan asesmen serta mengetahui pasien yg
akan masuk dalam kondisi kritis. Padahal, banyak pasien diluar
daerah pelayanan kritis mengala keadaan kritis selama dirawat
inap. Seringkali pasien memperlihatkan tanda bahaya dini
Maksud dan Tujuan PAP 3.1….Cont

(contoh, tanda-tanda vital yang memburuk dan perubahan kecil


status neurologinya) sebelum mengalami penurunan kondisi
klinis yang meluas sehingga mengalami kejadian yang tidak
diharapkan.

Ada kriteria fisiologis yang dapat membantu staf untuk


mengenali sedini-dininya pasien yang kondisinya memburuk.
Sebagian besar pasien yang mengalami gagal jantung atau
gagal paru sebelumnya memperlihatkan tanda-tanda fisiologis
diluar kisaran normal yang merupakan indikasi keadaan pasien
memburuk. Hal ini dapat diketahui dengan early warning system
(EWS)
Maksud dan Tujuan PAP 3.1….Cont
Penerapan early warning system (EWS) membuat staf mampu
mengidentifikasi keadaan pasien memburuk sedini-dininya dan bila perlu
mencari bantuan staf yang kompeten. Dengan demikian, hasil asuhan
akan lebih baik.
Pelaksanaan early warning system (EWS) dapat dilakukan menggunakan
sistem skor. Semua staf dilatih untuk menggunakan early warning system
(EWS)
Elemen Penilaian PAP 3.1
1. Ada regulasi pelaksanaan early warning system (EWS). (R)
2. Ada bukti staf klinis dilatih menggunakan early warning system
(EWS). (D.W)
3. Ada bukti staf klinis mampu melaksanakan early warning system
(EWS). (D. W. S)
4. Tersedia pencatatan hasil early warning system (EWS). (D.W)
 Pasien yang dirawat di RS
NORM
AL awalnya fungsi vital stabil 
dalam 24 jam pertama 
perawatan dapat mengalami
perburukan fungsi vital.
ABNORMAL
 Pasien yang mengalami
perburukan fungsi vital
tidak
terdeteksi  henti nafas,
DEAD
 
henti jantung
, KEMENTE
PENELITI TENTA MUTU PELAYANAN
AN NG KESEHATAN
',
RIAH
KESEMAT
AH
REPUBllK
INOO ESIA DI 137
NEGARA

8,6
Juta
kematian yang
dapat dicegah

5 3,6
Juta renda Juta
h Kematian akibat
kematian
akibat mutu tidak
pelayanan memanfaatkan
0 pelayanan
)0
kesehatan
Sumber: Kruk ME, et al. Mortality due to low-quality health systems in the universal health coverage
era: a systematic
amenable deaths ana ysiscountries.
in 137 of
Diadaptasi dari PPt Abdurohman
lancet.2018
I
I
IBeberapa penelitian menunjukk an bahwa TTV tidak secara ko n sisten dikaji, di
I
catat dan di interprestasikan o leh perawat, penyebab hal ini ad alah
'
 Tingginya Beban Kerja
 Persepsi terhadap saan TTV (Rutinitas, basic, tidak penting, dsb)
pemerik bilan Keputusan
I
tidak jelas
 Kewenangan dalam interpretasi hasil pemeriksaan TV
Pengam
 Belum adanya
standarisasi
Adaptasi dari PPT Abdurahman. (Rose, 2010)
Death due to Medical Error 
EWS
di layanan Kesehatan

Tujuan:
 Meningkatkan
kepekaan dan perhatian
keperawatan
 Memberi informasi
penting pada pelaksana
perawatan
 Aktifasi cepat respon
tim
Definisi EWS
 Sebuah sistem skoring fisiologis yg umumnya
digunakan sebelum pasien mengalami kondisi
kegawatan (Duncan & McMullan, 2012)
 Sebuah pendekatan sistematis yg
menggunakan skoring untuk mengidentifikasi
perubahan
kondisi seseorang sekaligus menentukan
langkah selanjutnya yg harus dikerjakan
Royal College of Physicians, the Royal College of Nursing, the National Outreach Forum and NHS
Manfaat EWS

 Sistem EWS untuk deteksi dini penyakit akut dg mengukur


parameter fisiologis spesifik dg format standar
 Menentukan tingkat keparahan penyakit untuk mendukung
pengambilan keputusan klinis yg konsisten dan respons klinis yg
tepat
 Manajemen pasien yg mengalami penurunan secara klinis

pemantauan terus-menerus sesuai dg skoring (semua pasien)
 Membantu audit dan perencanaan kapasitas kebutuhan SDM
dan untuk penempatan sesuai dg tingkat keparahan penyakit
 Untuk menilai dampak intervensi, kualitas perawatan dan
Hospital Corporation of America (HCA)

Pengawasan Pengenalan dan CPR Defibrilasi BHL &


dan berkualitas cepat perawatan
pengaktifan tinggi pasca serangan
pencegahan sistem secepatnya jantung
tanggap
darurat
Tim medis Lab.
er reaksi cath ICU
cepat
Dokter pelayanan prim
Mengapa Diperlukan Aplikasi EWS di RS?

PPA ( Dokter Dan Perawat )

Pemantauan Kondisi Pasien (TTV) Pengaturan Alur TRC

Menurunkan Kejadian Henti Jantung Dan Mortalitas

Patient Safety
National Early Warning Score (NEWS)

3 I 2 1 I1
2 3
I o
I
9 - 11 12 - 20 21 - 24
~25

S91 92- 93
I 94 - 95 ;?:96
I
Yes
No

S35.0 35 1 - 36 0 36
1 - 38 0 38 1 - 39.0 ~39 1

~90 91 - 100 101-110 111 - 219


~220
. . . . .
.
S40 41 - 50 51 - 90 91 - 110 111 - 130
The National Early Warning Score 2……Cont

Adalah sistem penilaian kumulatif yg menstandarkan


penilaian tingkat keparahan penyakit akut (pengembangan
NEWS pertama tahun 2012)

 Alat sederhana
 Track & Triggering Warning Sistem
 Digunakan di semua RS
 Menunjukkan tanda-tanda awal pemburukan
 Skor dihitung dengan menggunakan tanda vital
pasien
Penerapan EWS Pada Area Pelayanan

EWS PEWS

- ...
= -=--- =---

... :. ~~---=~-
-I
~: --·}
--- --<>

=.
.
Pediatric
WS
D ewasa EWS
~ ~~

1 Tekanan Darah Sistolik )


2
------~~
- - - ------- )
R espira tory R
3 ateTemperature
-
4 H_ea_rt _ ==== )

5
K
_Res__atad_e_ =) )
- _igenara_n )
Penilaian EWS
No. RM : …………
Nama : …………
Lembar Observasi Tgl Lahir : …….L/P

Pencatatan observasi menggunakan EWS untuk pasien ≥ 16 th

Tanggal
Jam

Tingkat Sadar 0
kesadaran V/P/U 3
Penilaian EWS…….Cont

Tanggal
Jam

230 3
Tekanan 110-220 0
Darah 100
(Sistolik) 1
90 2
50-­‐80 3
3
40
Penilaian EWS…….Cont

Tanggal
Jam

≥ 25 3
21-24 2
Pernafasan 12-20 0
9-11 1
≤8 3
Penilaian EWS…….Cont

Tanggal
Jam
>140 3
130 3
110-120 2
90-­‐100 1
Nadi 50-­‐80
40 0
1
30 3
3
Penilaian EWS…….Cont

Tanggal
Jam
≥ 390 2
380 1
370 0
Suhu
360 0
350 1
≤ 350 3
Penilaian EWS…….Cont

Tanggal

Jam

Ya 2
Oksigen
Tidak 0
Total EWS
Tanggal
Jam

Total EWS
Intake
Out put urine
Frekuensi Observasi
Escalaion Plan Y/N
Paraf dan nama petugas
Penatalaksanaan EWS

Monitoring Pengenalan Dini Keperawatan

Penurunan Kondisi Pasien?

Tentukan Score EWS

Skor 5 - 6? / Skor ≥ 7 ? / 1
Skor 1 - 4? Skor 3 dlm 1 parameter Henti Nafas /
parameter? kriteria blue? Henti Jantung?
RESIKO RENDAH
RESIKO RESIKO
SEDANG TINGGI
Penatalaksanaan EWS….Cont

Skor 1 - 4? (Resiko rendah)

Respon:
 Asesmen segera oleh PPJA/ wakaru/karu, respon segera, maksimal 5
mnt
 Eskalasi rencana perawatan dan frekuensi monitoring 4 - 6 jam
 Jika diperlukan  lakukan asesmen oleh dokter jaga (residen
senior)
 Monitoring dan evaluasi
 Observasi manajemen sesuai resiko
pasien

 Rekomendasi 0  kondisi pasien sabil  di ruang rawat


inap Rekomendasi
 biasa 1  potensial penurunan KU tapi masih cukup
stabil,
perawatan di ruang rawat inap biasa dg pengawasan khusus
Penatalaksanaan EWS….Cont

Skor 5 – 6 ? / Skor 3 dlm 1 parameter? (Resiko Sedang)

Respon:
1. PPJA/ wakaru/ karu memanggil dr jaga, asesmen oleh dokter jaga, respon time 5 mnt
2. Konsultasi ke DPJP/spesialis terkait→ tim reaksi cepat, decision time 30 menit
3. Eskalasi rencana perawatan dan monitoring minimum tiap 1 jam (pertimbangkan
perawatan di HCU)

 Monitoring dan evaluasi


 Observasi manajemen sesuai resiko pasien

 Rekomendasi risiko sedang rawat ruang HCU
 Rekomendasi 2  memerlukan observasi ketat dan intervensi (support
 untk
 kegagalan organ)  rawat HCU
 Jika HCU penuh  informed consent  rujuk RS lain
Penatalaksanaan EWS….Cont

Skor ≥ 7? / 1 parameter kriteria blue? (Resiko Tinggi)

Respon:
1. PPJA/ wakaru/ karu memanggil dr jaga, asesmen oleh dokter jaga, respon time 5 mnt
2. Lakukan resusitasi dan monitoring secara kontinyu
3. Konsultasi ke DPJP/spesialis terkait  Tim reaksi cepat, decision time mnt
30
 Resusitasi oleh tim medis reaksi cepat
 Manajemen ssi risiko pasien
 Tentukan level perawatan post resusitasi

 Rekomendasi risikotinggi  rawat ruang ICU
 Rekomendasi 3  support pernafasan lanjut / support pernafasan dasar
dg
 kegagalan ≥ 2  rawat ICU
 Jika ICU penuh  informed consent  rujuk RS lain
Penatalaksanaan EWS….Cont

Henti Nafas / Henti Jantung?

Respon:
1. Panggil bantuan, asesmen oleh dokter jaga, respon time 5 menit
2. Lakukan resusitasi jantung paru
3. Konsultasi ke DPJP/spesialis terkait  reaksi cepat
4. Tim
Aktivasi code blue, respon time 5 mnt
 Resusitasi oleh tim medis reaksi
cepatManajemen ssi risiko pasien

 Tentukan level perawatan post
resusitasi
 Rekomendasi : sama dg risikot
 Level terminal  DNR  dilakukan perawatan ssi SPO pasien
inggi
lanjutan
paliatif (end of live)
Latihan 1

Kasus : Pasien Tn A umur 50 tahun, dengan diagnosa


medis PPOK. Pada saat dilakukan penemeriksaan fisik
didapatkan : kesadaran kompos mentis, tekanan darah
120/80 mmHg, nadi 92 x/menit, respirasi 28 x/menit,
suhu 37 0C, dan pasien mendapatkan oksigen 2 liter/
menit dengan nasal kanul.
Berapa total skor EWS pada pasien tersebut dan
intervensi apa yang harus dilakukan
Kesadaran CM :0
TD sistolik 120 :0
Nadi 92 :1
Respirasi 28 :3
Suhu 37 :0
O2 2 lt/mnt :2
Total : 6
'
II'

Tindakan yang harus dilakukan :


• PPJA/ wakaru/ karu memanggil dr jaga, asesmen oleh dokter jaga, respon time
5 mnt
• Konsultasi ke DPJP/spesialis terkait  tim reaksi cepat, decision time 30
menit
• Monitoring minimum tiap 1 jam
• Pertimbangkan perawatan di HCU
Latihan 2

Kasus : Pasien Tn B umur 60 tahun, dengan diagnosa


medis stroke. Pada saat dilakukan penemeriksaan fisik
didapatkan : kesadaran soporous, tekanan darah
230/120 mmHg, nadi 96 x/menit, respirasi 32 x/menit,
suhu 38 0C, dan pasien mendapatkan oksigen 10 liter/
menit dengan non rebreathing mask
Berapa total skor EWS pada pasien tersebut dan
intervensi apa yang harus dilakukan
Total nilai EWS :
Jawaban latihan 2

Kesadaran soporous: 3
TD sistolik 230 :3
Nadi 112 :2
Respirasi 32 :3 Total : 14
Suhu 38 :1
O2 10 lt/mnt :2

Tindakan yang harus dilakukan :


• PPJA/ wakaru/ karu memanggil dr jaga, asesmen oleh dokter jaga, respon time
5 mnt
• Lakukan resusitasi dan monitoring secara kontinyu
• Resusitasi oleh tim medis reaksi cepat
• 3. Konsultasi ke DPJP/spesialis terkait  Tim reaksi cepat, decision time 30
mnt
• Rekomendasi risiko tinggi  rawat ruang ICU
Pediatrik EWS (PEWS)

• PEWS digunakan untuk mengidentifikasi


ketidakstabilan pasien anak secara dini
• Skor ini dihasilkan dari penilaian pernafasan
pasien, kondisi jantung, neurologis, dan
menggabungkan dg TTV
• Sistem skoring berbasis klinis harus mudah
digunakan, tidak menimbulkan interpretasi
yg
berbeda sehingga dapat digunakan oleh
Sistem skoring memfokuskan pada tiga
komponen penilaian:
• Perilaku
• Kardiovaskular
• Respirasi
Miranda, J.dO.F., Camargo, C.Ld., Sobrinho, C.L.N., Portela, D.S., Monaghan, A. 2017. Accuracy of pediatric early warning score
in the recognition of clinical deterioration. Ref. Latino-Am. Emfernagem; 25: 1-7.
II'
Model Skor PEWS….Cont

 Perubahan perilaku  tanda awal


gangguan tua.
kardiovaskular yg dapat dikenali juga oleh
 Warna dan waktu pengisian kapiler
orang
merepresentasikan
komponen kardiovaskuler
 Tekanan darah dieksklusi karena merupakan
tanda akhir dari proses dekompensasi pada anak
 Pernapasan dinilai dengan kebutuhan fisiologi
akan oksigen pd penderita dg sakit kritis
Miranda, J.dO.F., Camargo, C.Ld., Sobrinho, C.L.N., Portela, D.S., Monaghan, A. 2017. Accuracy of pediatric early warning
PEWS
Komponen 0 1 2 3 Skor
etargi/bingung, atau
Bermain/ berkurangnya respon
Prilaku Tidur Iritabel
sesuai
terhadap nyeri
Merah
muda / Abu-abu /waktu bu-abu atau mottled atau
Puca / waktu
waktu pengisian waktu pengisian kapiler
Kardio pengisian kapiler
pengisian 3 detik kapiler 4 detik / ≥5 detik atau takikardia
vaskular
kapiler takikardia >20 >30 laju norma atau
1-2 detik laju normal bradikardi

10 di atas normal, >20 diatas


Normal, ≥ 5 dibawah normal dg
penggunaan otot normal,
Respirasi tidak ada retraksi / FiO2 retraksi, merintih / FiO2
bantu napas atau
retraksi 30% / 6 L/mnt 50% / 8 L/mnt
FiO 30% / 3 L/mnt

Skor 2 tambahan untuk ¼ jam nebulisasi (terus menerus) atau muntah persisten setelah operasi

Dewi, R. 2016. Pediatric early warning score: bagaimana langkah kita selanjutnya? Sari Pediatri; 18(1): 68-
I/
Skor PEWS

• Hijau
• Kuning
• Oranye
• Merah
Modifikasi Brighton PEWS
Komponen 0 1 2 3
Laju resprasi Laju resprasi ≥
Laju ≥10 diatas Laju resprasi ≥20
diatas parameter
Respirasi respirasi parameter diatas parameter normal/ ≤5 dibawah
normal normal normal
parameter normal
Tidak ada Retraksi
Airway retraksi Retraksi jugular Retraksi / merintih
Abu-abu / Abu-abu / sianotik
Warna kulit sianotik / takikardi dan mottled /
normal / Pucat / CRT 20-30 x/mnt di takikardi >30 x/mnt
Sirkulasi
CRT 1-2 3 detik atas laju normal / diatas laju normal /
detik CRT 4 dtk CRT ≥ 5 dtk
Diasabilitas Alert Suara Nyeri Tidak sadar
Solevag, A.L., Eggen, E.H., Schroder, J., Nakstad, B. 2013. Use of modified pediatric early warning score in
a department of pediatric and adolescent medicine. PLOS ONE; 8(8): 1-6.
Integrasi 4 komponen EWS
v

Komponen I : Deteksi dini perburukan klinis, aktifasi


sistim, menggerakkan respon yang sesuai

Komponen II: Kesiapan petugas – SDM, dan Fasilitas


untuk menunjang respons tersebut

Komponen III : mutu - auditing – monitoring – evaluasi


untuk meningkatkan pelayanan dan keselamatan pasien

Komponen IV : manajemen – administratif ,


kepemimpinan, budaya safety, edukasi, proses untuk
implementasi dan mempertahankan sistem
SDM Yang Terlatih

Asesmen Kompetensi
CPD Monev Berkala
Pendidikan
Pengumpulan bukti Data : Evaluasi
dan pelatihan
tentang pelaksanaan pelaksanaan EWS
berkelanjutan
EWS pd setiap level PK secara periodik,
yg dilakukan
melalui asesmen mandiri membuat kajian
untuk
dan asesmen dan rencana tindak
mempertahan
kompetensi lanjutnya.
kan
Latihan 6

Tn F, umur 48 tahun. Dari hasil 3


pengkajian didapatkan : 2
Kesadaran : Comatus
3
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 148 x/menit 3
Nafas : 32 x/menit 2
Suhu : 40 0C 2
Oksigen : 8 liter/menit dengan
SKOR : 15
simple mask
Kesimpulan

• Deteksi dini perubahan kondisi pasien


dg
EWS adalah tindakan yang sangat
penting
memulai karena
tindakan yangpenundaan
tepat 
dalam
berdampak buruk terhadap outcome
perawatan pasien (Chalfin et al, 2007)

You might also like