You are on page 1of 13

TEORI KONSUMSEN

Santi Putriani, S.Ak., M.Sc.


Hukum permintaan mengatakan: apabila harga satu barang naik,
jumlah yang diminta akan turun, apabila faktor-faktor lain yang
mempengaruhi jumlah yang diminta tidak berubah (ceteris paribus).
Pertanyaannya?:

Kenapa kalau harga barang naik konsumen mengurangi jumlah yang


dibeli?

Ada dua penjelasan (teori) yang mencoba menjelaskannya, yakni: Teori


Kardinal dan Teori Ordinal.
Teori Kardinal
Teori ini mendasarkan pada anggapan (asumsi) bahwa tingkat kepuasan
yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu barang dapat diukur
dengan satuan tertentu seperti uang, jumlah atau buah. Semakin besar
jumlah barang yang dikonsumsi, semakin besar pula tingkat kepuasaan
konsumen. Konsumen yang relasional akan berusaha memaksimumkan
kepuasaanya dengan pendapatan yang lebih. Banyak lebih disukai dari
sedikit (more prefer to less). Makin tinggi kepuasan yang diperoleh
ditunjukkan dengan angka yang lebih besar.
Hukum Gossen I
"Jika jumlah suatu barang yang dikonsumsi dalam jangka waktu
tertentu terus ditambah, maka kepuasan total yang diperoleh juga
bertambah. Akan tetapi, kepuasan marginal akan semakin berkurang.
Bahkan bila konsumsi terus dilakukan, pada akhirnya tambahan
kepuasan yang diperoleh akan menjadi negatif dan kepuasan total
menjadi berkurang."
Tingkat Kepuasan Konsumen
Nilai guna (Utility) adalah kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi suatu
barang. Nilai Guna Total (Total Utility/TU) adalah total kepuasan yang
diperoleh dari mengkonsumsi suatu barang. Nilai Guna Tambahan (Marginal
Utility/MU) adalah tambahankepuasan yang diperoleh karena konsumen
menambah satu unitbarang yang dikonsumsikan.
Maksimisasi Nilai Guna
Setiap orang berusaha untuk memaksimalkan kepuasan dari
mengkonsumsi barang. Untuk konsumsi satu jenis barang, maka
kepuasan maksimum dapat dicapai pada saat nilai guna total (TU)
mencapai maksimum. Jika konsumen mengkonsumsi lebih dari satu
barang, maka penentuan kepuasan maksimum dapat dicapai:
• Jika ada 2 barang dan harganya sama, maka kepuasan maksimum MUx=Muy
• Jika ada 2 barang dengan harga yang berbeda, maka tambahan kepuasan
(MU) yang lebih besar diperoleh dari barang dengan harga yang lebih rendah
dengan MUx=MUy
Dengan harga barang yang berbeda, maka syarat untuk memperoleh nilai guna maksimum (TU)
adalah setiap rupiah yang dikeluarkan untuk 1 unit tambahan berbagai jenis barang akan
memberikan MU yang sama atau

Contoh.
Px = Rp 4.000/unit,dengan nilai guna marginal (MUx) = 12, Py = Rp 5.000/unit dengan nilai guna
marginal (MUy)= 15, dan anggaran Rp 100.000
Faktor yang dapat merubah permintaan suatu
barang:
1. Faktor substitusi/penggantian (substitution effect)
Jika P naik, maka MU per rupiah menjadi turun dan sebaliknya dan barang
lain tidak berubah, maka konsumen akan menambah konsumsi barang
dengan P tetap dan mengurangi barang dengan P naik. Dengan demikian
demand barang dengan P naik menjadi turun dan meningkatkan demand
barang dengan P tetap.
2. Faktor pendapatan (Income effect)
Dengan pendapatan tetap dan P naik (turun), maka daya beli pendapatan
menurun (meningkat), sehingga konsumen mengurangi (menambah)
konsumsi barang dengan P naik (turun).
Surplus Konsumen
Surplus konsumen adalah kelebihan kepuasan yang dinikmati oleh
konsumen atau selisih antara kepuasan yang diperoleh oleh konsumen
dari mengkonsumsi barang dengan pembayaran yang dilakukan untuk
mengkonsumsi barang tersebut.
Teori Ordinal
Disamping pendekatan kardinal, dalam hal konsumsi kita juga mengenal
pendekatan ordinal. Pendekatan Ordinal digunakan karena pendekatan cardinal
memiliki beberapa kelemahan antara lain karena pendekatan kardinal bersifat
subjektif dalam penentuan nilai guna total dan nilai guna marjinal, Sebagian besar
ekonomi saat ini menolak pendekatan kardinal yang hanya membahas konsumsi
barang-barang sederhana seperti es krim/kopi. Pendekatan ordinal membuat
peringkat atau urutan-urutan kombinasi barang yang dikonsumsi. Dalam
Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk
diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna
yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve.
Kurve Indiferen
Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve. Kurva indiferen adalah
kurva yang menghubungkan titik-titik keseimbangan kombinasi untuk memperoleh 2 macam
barang yang mempunyai tingkat kepuasan yang sama.

Sifat-Sifat kurve indiference


1. Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yang
satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi)
2. Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus
ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi
(marginal rate of substitution)
3. Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva
indiferens yang berbeda.
Budget Line (Garis Anggaran)
Garis anggaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik
keseimbangan kombinasi untuk memperoleh 2 macam barang yang
mengeluarkan anggaran atau pendapatan yang sama.

You might also like