Professional Documents
Culture Documents
Was-Desa-Inpassing-Sam
Was-Desa-Inpassing-Sam
PEMERINTAHAN DESA
2 Memajukan kesejahteraan
umum
3 Mencerdaskan kehidupan bangsa
ra , In b ra
REFLEKSI
Sudah lama desa kurang diperhatikan dalam pembangunan dan peningkatan
kapasitas penyelenggaraan pemerintahan desa.
REFLEKSI
Kebanyakan desa, harus diakui, masih dalam posisi yang relatif lemah, belum siap
untuk membangun desa secara cepat.
Ketika perhatian tiba-tiba diberikan oleh Presiden terhadap desa yang jumlahnya
demikian banyak, dengan anggaran yang demikian besar, maka risiko potensi
kegagalan sangat besar.
Pemerintah harus memikirkan strategi untuk mengurangi risiko kegagalan
tersebut.
Pembenahan kapasitas kelembagaan, perangkat desa, pengelolaan keuangan,
kapasitas dalam perencanaan, monitoring dan evaluas, memang sangat diperlukan,
namun itu tidaklah cukup, diperlukan tatakelola yang baik.
Tatakelola yang baik harus menjadi bagian dari budaya penyelenggaraan
pemerintahan desa, dan harus menjadi kriteria utama penilaian kinerja
penyelenggaraan pemerintahan desa.
Dapatkah kita wujudkan itu? Kapan? Dan bagaimana memulainya?
LATAR BELAKANG
Hak asal usul
Desa menjadi Pe
kuat, maju, Tegasnya Lokal berskala desa Pe m
ng bi
kewenangan na
mandiri, dan Ditugaskan oleh ? aw an
Desa as
demokratis Pemerintah dan Pemda an
UU/6 Lainnya yang ditugaskan
2014 oleh Pemerintah dan
tentang Pemda
Desa Masyarakat
yang adil, Kebijakan Pemerintah
makmur, dan afirmasi
Pemda Provinsi
sejahtera capacity
Pemda Kabupaten/Kota
DESIGN DALAM
UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
DEFINISI DESA
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan
nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Desa berhak:
a. mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
berdasarkan hak asal usul, adat istiadat, dan nilai
sosial budaya masyarakat Desa;
b. menetapkan dan mengelola kelembagaan Desa; dan
c. mendapatkan sumber pendapatan
(Pasal 67) :
Penetapan Desa Adat, memenuhi syarat:
(1) kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya
secara nyata masih hidup, baik yang bersifat teritorial,
genealogis, maupun yang bersifat fungsional;
(2) kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak
(3) tradisionalnya dipandang sesuai dengan perkembangan
masyarakat; dan
(4) kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya
sesuai dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pasal 96
Lembaga Kemasyarakatan Desa yang selanjutnya disingkat LKD adalah
wadah partisipasi masyarakat, sebagai mitra Pemerintah Desa, ikut
serta dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan,
serta meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.
(Pasal 71)
Pendapatan Desa /Desa Adat bersumber
(Pasal 76)
ASET LAINNYA MILIK DESA
a. kekayaan Desa yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN, APBD,
dan APBdesa
b. kekayaan Desa yang diperoleh dari hibah dan sumbangan/yang sejenis;
c. kekayaan Desa yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari
perjanjian/kontrak dan lain-lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
d. hasil kerja sama Desa; dan
e. kekayaan Desa yang berasal dari perolehan lainnya yang sah.
Kekayaan milik Pemerintah dan Pemerintah Daerah
berskala lokal Desa yang ada di Desa dapat dihibahkan
kepemilikannya kepada Desa.
Kekayaan milik Desa yang berupa tanah disertifikatkan
atas nama Pemerintah Desa.
Kekayaan milik Desa yang telah diambil alih oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dikembalikan kepada
Desa, kecuali yang sudah digunakan untuk fasilitas umum.
Bangunan milik Desa harus dilengkapi dengan bukti status
kepemilikan dan ditatausahakan secara tertib.
PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
(Pasal 83 sd 85)
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penyebutan desa atau
desa adat dapat disesuaikan dengan penyebutan yang berlaku di daerah
setempat.
B. Kedudukan Desa
C. Penataan Desa
Pemerintah dapat melakukan penataan desa dengan tujuan untuk
mewujudkan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa,
mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, mempercepat
peningkatan kualitas pelayanan publik, meningkatkan kualitas tata kelola
pemerintahan desa, dan meningkatkan daya saing desa.
D. Kewenangan Desa
Kewenangan berdasarkan hak asal usul yaitu merupakan warisan yang masih
hidup dan prakarsa desa atau prakarsa masyarakat desa sesuai dengan
perkembangan kehidupan masyarakat, antara lain sistem organisasi
masyarakat adat, kelembagaan, pranata dan hukum adat, tanah kas
desa, serta kesepakatan dalam kehidupan masyarakat desa.
Administrasi Umum;
Administrasi Penduduk;
Administrasi Keuangan;
Administrasi Pembangunan; dan
Administrasi Lainnya.
PEMBANGUNAN DESA
MUSDES
MASYARAKAT
1. ASET DESA
2. SWADAYA
MASYARAKAT
TATA KELOLA DESA YANG 3. SUMBERDAYA MANUSIA
DEMOKRATIS BERDASARKAN
PRODUK HUKUM DESA
38
PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
NOMOR 1 TAHUN 2015
PASAL 10: KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI BIDANG PELAYANAN DASAR DESA
MELIPUTI:
a. PENGEMBANGAN POS KESEHATAN DESA DAN POLINDES
b. PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN DESA
c. PENGELOLAAN DAN PEMBINAAN POSYANDU MELALUI:
LAYANAN GIZI BALITA, PEMERIKSAAN IBU HAMIL, PMT, PENYULUHAN KESEHATAN,
GERAKAN PHBS, PENIMBANGAN BAYI DAN BALITA DAN GERAKAN SEHAT UNTUK
LANSIA
d. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL
e. PEMANTAUAN DAN PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DAN ZAT ADIKTIF
DI DESA
f. PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
g. PENGADAAN DAN PENGELOLAAN SANGGAR BELAJAR, SANGGAR SENI BUDAYA DAN
PERPUSTAKAAN DESA
h. FASILITASI DAN MOIVASI TERHADAP KELOMPOK BELAJAR DI DESA.
PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
NOMOR 1 TAHUN 2015
PASAL 11: KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI BIDANG SARANA DAN PRASARANA DESA MELIPUTI:
PERMENDAGRI 35/2018
APIP Kabupaten/Kota APIP Provinsi Ke Kab/Kota
40
TITLE GOES HERE
5
TITLE GOES HERE
05 TITLE GOES HERE
dana dekonsentrasi
pasar desa
AREA RISIKO DALAM DANA DESA
PERENCANAAN PENGANGGARAN
Keselarasan Perencanaan
Tingkat Partisipasi Unifikasi dan Integrasi Anggaran
Kualitas RKP Desa Harmonisasi Kades & BPD
Evaluasi APB Desa oleh kec
PENATAUSAHAAN
PELAKSANAAN
Administrasi pembukuan
Pengadaan B/J Cara peng-SPJ-an
Kewajiban Perpajakan Pencatatan kekayaan desa
Kades ‘Powerfull’ Konsep ‘Bel. Modal’ & Bel. Barang
42
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA :
PEMERINTAH, :
1. Pengawasan atas memberikan pedoman dan standar pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan
desa;
2. Pengawasan atas memberikan pedoman tentang dukungan pendanaan dari Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota kepada Desa;
3. Pengawasan atas memberikan penghargaan, pembimbingan, dan pembinaan kepada lembaga
masyarakat Desa.
4. Pengawasan atas memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif;
5. Pengawasan atas memberikan memberikan pedoman standar jabatan bagi perangkat Desa;
6. Pengawasan atas memberikan bimbingan, supervisi, dan konsultasi penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan lembaga kemasyarakatan;
7. Pengawasan atas memberikan penghargaan atas prestasi yang dilaksanakan dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan lembaga
kemasyarakatan Desa;
8. Pengawasan atas menetapkan bantuan keuangan langsung kepada Desa;
9. melakukan pendidikan dan pelatihan tertentu kepada aparatur Pemerintahan Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa;
10.Pengawasan atas melakukan penelitian tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Desa
tertentu;
11. Pengawasan atas mendorong percepatan pembangunan perdesaan;
12. Pengawasan atas memfasilitasi dan melakukan penelitian dalam rangka penentuan kesatuan
masyarakat hukum adat sebagai Desa; dan
13. Pengawasan atas menyusun dan memfasilitasi petunjuk teknis bagi BUM Desa dan lembaga kerja
sama Desa.
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA :
PROVINSI, :
1. Pengawasan atas melakukan pembinaan terhadap Kabupaten/Kota dalam rangka penyusunan
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang mengatur Desa; .
2. Pengawasan atas melakukan pembinaan Kabupaten/Kota dalam rangka pemberian alokasi
dana Desa;.
3. Pengawasan atas melakukan pembinaan peningkatan kapasitas Kepala Desa dan perangkat
Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan lembaga kemasyarakatan.
4. Pengawasan atas melakukan pembinaan manajemen Pemerintahan Desa;;
5. Pengawasan atas melakukan pembinaan upaya percepatan Pembangunan Desa melalui
bantuan keuangan, bantuan pendampingan, dan bantuan teknis;
6. Pengawasan atas melakukan bimbingan teknis bidang tertentu yang tidak mungkin dilakukan
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
7. Pengawasan atas melakukan inventarisasi kewenangan Provinsi yang dilaksanakan oleh Desa;
8. Pengawasan atas melakukan pembinaan dan pengawasan atas penetapan Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dalam pembiayaan Desa;
9. Pengawasan atas melakukan pembinaan terhadap Kabupaten/Kota dalam rangka penataan
wilayah Desa;
10. Pengawasan atas membantu Pemerintah dalam rangka penentuan kesatuan masyarakat
hukum adat sebagai Desa; dan
11. Pengawasan atas membina dan mengawasi penetapan pengaturan BUM Desa Kabupaten/Kota
dan lembaga kerja sama antar Desa.
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA :
KABUPATEN/KOTA, :
1. Pengawasan atas Penataan Desa, memberikan pedoman pelaksanaan penugasan urusan
Kabupaten/Kota yang dilaksanakan oleh Desa;
2. Pengawasan atas memberikan pedoman penyusunan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa.
3. Pengawasan atas memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif;.
4. Pengawasan atas melakukan fasilitasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa ;
5. Pengawasan atas melakukan evaluasi dan pengawasan Peraturan Desa;
6. Pengawasan atas menetapkan pembiayaan alokasi dana perimbangan untuk Desa;
7. Pengawasan atas mengawasi pengelolaan Keuangan Desa dan pendayagunaan Aset Desa;
8. Pengawasan atas melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
9. Pengawasan atas menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Pemerintah Desa, Badan
Permusyawaratan Desa, lembaga kemasyarakatan, dan lembaga adat;
10.Pengawasan atas memberikan penghargaan atas prestasi yang dilaksanakan dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan Desa, lembaga kemasyarakatan,
dan lembaga adat;
11. Pengawasan atas melakukan upaya percepatan pembangunan perdesaan;
12. Pengawasan atas melakukan upaya percepatan Pembangunan Desa melalui bantuan keuangan,
bantuan pendampingan, dan bantuan teknis;
13. Pengawasan atas melakukan peningkatan kapasitas BUM Desa dan lembaga kerja sama antar-Desa;
dan
14. Pengawasan atas memberikan sanksi atas penyimpangan yang dilakukan oleh Kepala Desa sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
Saya percaya bahwa kemakmuran Indonesia
bergantung pada kedaulatan dan
kesejahteraan rakyat di 72.944 desa.
Sekiannn.....
Terima kasih
reg
ul a si ..
UNDANG-UNDANG DESA NOMOR 06 TAHUN 2014;
.
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 PERATURAN
PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG
DESA;
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN
2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA ;
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 22 TAHUN 2015
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60
TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA ;
KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI, MENTERI
KEUANGAN, MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI TENTANG NOMOR 900/5356/SJ
NOMOR 959/KMK.07/2015 NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG
PERCEPATAN PENYALURAN, PENGELOLAAN, DAN PPENGGUNAAN
DANA DESA.
PERMENDARI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ASET DESA
PERMENDARI NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN
DESA;
PERMENDAGRI NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN DESA ;
PERMENDAGRI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG LAPORAN KEPALA DESA ;
PERMENDAGRI NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN DAN
PENEGASAN BATAS DESA;
PERMENDAGRI NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA;
PERMENDARI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ASET DESA;
PERMENDAGRI NOMOR 82 TAHUN 2015 TENTANG PENGANGKATAN DAN
PEMBERHENTIAN KEPALA DESA;
PERMENDAGRI NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG PENGANGKATAN DAN
PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA;
PERMENDAGRI NOMOR 84 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN
TATAKERJA PERANGKAT DESA;
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111
TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERATURAN DI DESA;
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112
TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA ;
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113
TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA ;
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114
PERATURAN LEMBAGA KEBIJAKAN BARANG/JASA (LKPP) TENTANG
DESA
PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA KEBIJAKAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 13 TENTANG PEDOMAN DAN
TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA.:
PERATURAN KEPALA (PERKA) LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN
BARANG/JASA DI DESA NOMOR 13 TENTANG PEDOMAN DAN TATA
CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA;.
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
1. PERATURAN MENTERI KEUANGAN (PMK) NOMOR: 93/PMK.07/2015
TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN, PENYALURAN,
PENYALURAN, PEMANTAUN, DAN EVALUASI DANA DESA;
2. PERATURAN MENTERI KEUANGAN (PMK) NOMOR 247/PMK.07/2015
TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN, PENYALURAN,
PENGGUNAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI DANA DESA. ;
3. PMK TENTANG PENGELOLAAN TRANFER KE DAERAH DAN DANA
DESA 2016, PMKNOMOR 49/PMK.07/2016;
4. PMK TENTANG PENGELOLAAN TRANFER KE DAERAH DAN DANA
DESA 2017, PMKNOMOR 50/PMK.07/2017.
PERATURAN MENTERI DESA, PDTT
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG
PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2017;
INDEKS DATA MEMBANGUN (IDM)
1. PERMENDESA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PRIORITAS
PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2015;
2. PERMENDESA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA TERTIB DAN
MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN MUSYAWARAH DESA ;
3. PERMENDESA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENDAMPINGAN DESA ;
4. PERMENDESA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN,
PENGELOLAAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMD) .
NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH
KABUPATEN/KOTA
1 Penataan Desa a. Pembentukan Desa di kawasan Penetapan susunan Penyelenggaraan penataan
yang bersifat khusus dan kelembagaan, Desa.
strategis bagi kepentingan pengisian jabatan, dan
nasional. masa jabatan kepala
b. Penerbitan kode Desa desa adat berdasarkan
berdasarkan nomor registrasi hukum adat.
dari Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah Pusat.
2 Kerja Sama Desa Fasilitasi kerja sama antarDesa dari Fasilitasi kerja sama Fasilitasi kerja sama
Daerah provinsi yang berbeda. antarDesa dari Daerah antarDesa dalam 1 (satu)
kabupaten/kota yang Daerah kabupaten/kota.
berbeda dalam 1 (satu)
Daerah provinsi.
NO SUB PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH KABUPATEN/KOTA
URUSAN PUSAT
3. Administrasi - - Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
Pemerintahan administrasi pemerintahan Desa.
Desa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I. [Diisi sasaran pengawasan sesuai [Diisi fokus pengawasan sesuai [Diisi rincian Indikator [Diisi langkah kerja terperinci untuk setiap [Diisi nomor langkah [Diisi dengan nama [Diisi dengan [Diisi dengan
dengan Kebijakan Pengawasan dengan Kebijakan Pengawasan untuk setiap Sasaran Sasaran, Fokus dan Indikator Pengawasan] kerja sesuai dengan lokus/Unit Kerja lamanya hari nama PPUPD
dan Program Kerja Pengawasan dan Program Kerja Pengawasan dan Fokus urutan Nomor, yang dilakukan dalam yang melakukan
Tahunan] Tahunan] Pengawasan] Sasaran, Fokus, Pengawasan] melakukan Pengawasan]
Indikator dan langkah kerja]
Langkah Kerja
Pengawasan]
Dst
Mengetahui Disusun oleh
Inspektur Jenderal/Inspektur Utama/Inspektur Penanggungjawab
/Inspektur Daerah,
(………………………………………) (………………)