EBM CRITICAL APPRAISAL

COURSE AND PROGNOSIS OF SHOULDER SYMPTOMS IN GENERAL PRACTICE

Disusun oleh : Nama NIM..

Dosen Pembimbing : dr.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI NOVEMBER 2012

EBM Nama : .. NIM : .

TUGAS EVIDENCE BASED MEDICINE Skenario Laki-laki berusia 30 tahun datang dengan keluhan nyeri bahu sejak 3 hari yang lalu. Dokter memberikan analgesik untuk mengurangi rasa nyeri. Pasien tersebut bertanya bagaimana kemungkinan kesembuhan nyeri bahu yang saat ini dirasakan. Kemudian dokter memberikan penjelasan mengenai prognosis nyeri bahu tersebut.

Pertanyaan (foreground question) Bagaimanakah prognosis dapat diprediksi dengan melihat durasi gejala gangguan nyeri bahu (akut/kronis)?

PICO Population Intervention Comparison Outcomes : Pasien laki laki dewasa dengan keluhan nyeri bahu akut : Menilai perbaikan intensitas nyeri bahu akut : Menilai perbaikan intensitas nyeri bahu kronis : Durasi gejala gangguan nyeri bahu dapat digunakan untuk

memprediksi prognosis penyakit

Pencarian bukti ilmiah Alamat website Kata kunci Limitasi Hasil Pencarian : www.web.ebscohost.com : Shoulder pain AND disability AND prognosis : Januari 2007 Desember 2011 : 28

Dipilih artikel berjudul

Course and Prognosis of Shoulder Symptoms in General Practice

REVIEW JURNAL Pendahuluan To investigate the course and prognosis of shoulder pain in the first 6 months after presentation to the general practitioner. We separately studied patients with acute, subacute and chronic shoulder pain, as duration of symptoms at presentation has been shown to be the strongest predictor of outcome. Metoda A prospective cohort study with 6 months follow-up was carried out in The Netherlands, including 587 patients with a new episode of shoulder pain. Patients were categorized as having acute (symptoms <6 weeks), subacute (612 weeks) or chronic (>3 months) shoulder pain. The course of shoulder pain, functional disability and quality of life was analysed over 6 months. Patient and disease characteristics, including physical and psychosocial factors, were investigated as possible predictors of outcome using multivariable regression analyses. Hasil Acute shoulder symptoms showed the most favourable course over 6 months follow-up, with larger pain reduction and improvement of functional disability. Patients with chronic shoulder symptoms showed the poorest results. The multivariable regression analysis showed that predictors of a better outcome at 6 months for acute shoulder pain were lower baseline disability scores and higher baseline pain intensity (explained variance 46%). Predictors of a better outcome for chronic shoulder pain were lower scores on pain catastrophizing and higher baseline pain intensity (explained variance 21%) Kesimpulan The results indicate that, besides a different course of symptoms in patients presenting with acute or chronic shoulder pain, predictors of outcome may also differ with psychosocial factors being more important in chronic shoulder pain.

APAKAH HASIL PENELITIAN TERSEBUT VALID? A. Petunjuk Primer 1. Apakah terdapat sampel yang representatif, terdefinisi jelas, dan berada pada kondisi yang sama dalam perjalanan penyakitnya?

2. Apakah follow-up cukup lama dan lengkap?

B. Petunjuk sekunder 1. Apakah kriteria outcome yang digunakan obyektif dan tanpa bias?

2. Bila ditemukan subgrup dengan prognosis yang beda, apakah dilakukan adjustment untuk faktor-faktor prognostik yang penting?

3. Apakah dilakukan validasi pada suatu kelompok independen (test-set)? TIDAK

APA HASILNYA? 1. Bagaimana gambaran outcome menurut waktu?

2. Seberapa tepat perkiraan prognosis?

APAKAH HASIL PENELITIAN INI DAPAT DIAPLIKASIKAN? 1. Apakah pasien dalam penelitian tersebut serupa dengan pasien saya? YA

2. Apakah hasil tersebut membantu memilih atau menghindari terapi tertentu? TIDAK Dalam jurnal penelitian ini tidak disebutkan bahwa pemilihan terapi tertentu mempengaruhi hasil prognosis keluhan nyeri bahu.

3. Apakah hasilnya membantu dalam memberikan konseling kepada pasien saya? YA Dalam jurnal penelitian ini disebutkan bahwa hasil prognosis nyeri bahu berbeda-beda menurut durasi keluhan nyeri bahu (akut/kronis). Selain itu, catastrophizing juga mempengaruhi hasil prognosis.