EFFECTS OF RED YEAST RICE ON CORONARY ARTERY WALL THICKNESS OF WISTAR RATS (Rattus Norvegicus) WITH ATHEROGENIC DIET

Choiriyah, Izzati*, Dewi, Ariani Ratri**, Fadli, Muhammad Zainul** *Undergraduate Programme, Medical Faculty, Islamic University of Malang **Lecturer, Medical Faculty, Islamic University of Malang

ABSTRACT
Introduction: Food containing high cholesterol could cause various condition, one of which is atherosclerosis. One characteristic of atherosclerosis is thickening of coronary artery wall. Red yeast rice is rice fermented with Monascus purpureus mold that contain lovastatin, mevacor, and monacolin K which have pharmacological effect of lowering blood cholesterol levels. The objective of this study was to determine the effect of red yeast rice on coronary artery wall thickness of wistar rat with atherogenic diet. Methods: This study is an experimental study with Post-test Only Control Group Design, using 20 wistar rat (Rattus norvegicus). The subjects were divided into 5 groups : group I were given only normal diet as negative control, group II were given atherogenic diet as positive control, whereas group III, IV and V were given atherogenic diet with red yeast rice in three different doses (27 , 54 and 108 mg / kgBw/day) orally with sonde for 8 weeks. Results: The average coronary artery wall thickness in group I were 33.047 0.30 m, group II 66.565 1.50 m, group III 48.83 5.61 m, group IV 40.865 0.93 m, and group V 35.785 0.90 m. Statistic analysis shows that all groups that were given atherogenic diet with red yeast rice have coronary artery wall significantly thinner than Group II (positive control), with the thinnest was found in Group V. Post hoc analysis also shows no significant different between Group V (35.785 0.90 m) with Group I (negative control) (33.047 0.30 m). Conclusion: Red yeast rice supplementation gives significantly thinner coronary artery wall in wistar rat with atherogenic diet. The strongest effect in this study was given by red yeast rice dose of 108 mg / kgBw / day. Key words: Red yeast rice, atherogenic diet, atherosclerosis, coronary artery wall thickness

POTENSI EKTRAK ETANOL 70% DAUN SIRSAK (Annona muricata linn) TERHADAP KADAR INSULIN SERUM TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) DENGAN INDUKSI STREPTOZOTOSIN (STZ)
Huda, Nurul*, Dewi, Ariani Ratri**, Airlangga, R.Hardadi** *Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Universitas Islam Malang **Staf Pengajar Pogram Pendidikan Dokter Universitas Islam Malang

ABSTRAK
Pendahuluan: Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan angka insidensi dan prevalensi DM di berbagai penjuru dunia termasuk di indonesia. Sirsak (Annona muricata Linn) sering digunakan sebagai tanaman obat salah satunya digunakan dalam pengobatan Diabetes Mellitus. Selain efek samping yang relatif lebih kecil, sirsak sebagai bahan baku tanaman obat ini juga dapat ditanaman di pekarangan sendiri, murah, dan dapat diramu sendiri. Zat aktif yang tekandung dalam daun sirsak seperti isoquinon, alkaoid, tanin, laton, dan flavonoid merupakan senyawa anti oksidan yang dapat memaksimalkan regenerasi sejumlah sel pankreas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol 70% daun sisrsak terhadap kadar insulin serum tikus wistar dengan induksi STZ. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Post-test Only Control Group Design, menggunakan hewan coba tikus (Rattus norvgicus strain wistar) sebanyak 20 ekor. Kemudian dibagi kedalam 5 kelompok, yaitu kelompok 1 adalah tikus hanya diberi diet normal (kontrol negatif), kelompok 2 tikus dengan induksi STZ (kontrol positif), sedangkan kelompok 3 (P1), 4 (P2) dan 5 (P3) adalah tikus dengan induksi STZ dan pemberian ekstrak etanol 70% daun sirsak dosis 6,25%, 12,5%, 25% yang diberikan per oral dengan sonde selama 14 hari. Hasil: Rata-rata kadar insulin pada kelompok 1 (155.779.33), kelompok 2 (113.086.53), kelompok 3 (P1) (138.6514.37), kelompok 4 (P2) (149.4228.35), dan kelompok 5 (P3) (153.6526.67). Terdapat penurunan rerata kadar insulin serum yang signifikan pada kelompok kontrol positif jika dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (p=0.007). Peningkatan kadar insulin serum yang berbeda signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol positif didapat pada kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak daun sirsak dosis 12,5% (p=0.017) dan dosis 25% (p=0.009), sedangkan dosis 6,25% belum dikatakan signifikan karena angka signifikansinya p=0.080 terhadap kontrol positif. Kesimpulan: Induksi streptozotosin (STZ) secara intraperitoneal dapat menyebabkan terjadinya penurunan kadar insulin tikus yang signifikan. Pemberian ekstrak etanol 70% daun sirsak mampu untuk meningkatkan kadar insulin serum tikus. Dosis optimal peningkatan kadar insulin tikus dalam penelitian ini didapat pada kelompok tikus dengan pemberian ekstrak etanol 70% dosis 25%.

Kata kunci: daun sirsak, streptozotosin, kadar insulin serum.