You are on page 1of 3

1

PENGARUH PENAMBAHAN PARTIKEL KARBON TERHADAP DENSITAS, KEKERASAN, KONDUKTIVITAS PANAS, MATERIAL REMOVAL RATE, DAN ELECTRODE RELATIVE WEAR PADA KOMPOSIT MATRIKS TEMBAGA SEBAGAI ELEKTRODA EDM Abstract The aim of this research is to investigate the effect of carbon percentage in copper matrix composite of EDM electrode on density, Vickers hardness, thermal conductivity, Material Removal Rate (MRR), and Electrode Relative Wear (ERW). Copper and carbon powder were used as matrix and reinforcement, respectively. The copper matrix was reinforced with various content of 0; 2,5; 5 and 7,5% volume of carbon. Each composition was mixed for 2 hours and uniaxially pressed using single action pressing method with a pressure of 350 Mpa to produce green body. The green bodies were pressureless sintered at various temperature of 840 C, 870 C, and 900 C for 60 minutes. The result show that copper matrix composites with 5% volume of carbon and 900 C sintering temperature yields optimum value of Vickers hardness, ERW, aand porosity of 40.14 , 16.13 %, and 11.79%, respectively. Copper matrix composites with no carbon

addition and 900 C sintering temperature shows the highest value of thermal conductivity, bulk density, and MRR of 57.49 C, 7.716 , and 0.067 , respectively.

Key words : Sintering, copper matrix composite, porosity, EDM, Material Removal Rate, Electrode Relative Wear I. PENDAHULUAN MMCs (Metal Matrix Composites) merupakan gabungan logam matriks dan material tertentu (serat, whisker atau partikel) pada skala makroskopis untuk mendapatkan sifat yang lebih baik dari material pembentuknya. Metal Matrix Composites menunjukkan potensial besar pada perkembangan teknologi karna dapat menghasilkan paduan baru dengan tujuan utama kearah hasil yang lebih baik. II. METODE PENELITIAN 2.1 Bahan dan Peralatan a) Serbuk Cu, ukuran +230 mesh ASTM (63m), sebagai matriks dengan komposisi Tabel 2.1

Tabel 2. 1 Komposisi kimia serbuk tembaga

Unsur % berat

Cu P 99.7 0.001

Ag As Fe Mn 0.002 0.0005 0.0005 0.001

Pb 0.01

Sb 0.001

Sn 0.01

b)

Serbuk karbon, ukuran +270 mesh ASTM (53m) sebagai penguat dengan komposisi seperti table 2.2 Tabel 2. 2 Komposisi kimia serbuk karbon Kandungan % berat C Min 85 Ash Max 5 Moisture Max 3

c)

Logam tembaga, dengan komposisi seperti Tabel 2.3 Tabel 2. 3 Komposisi kimia tembaga Unsur % berat Cu 98,83 Sn 0,031 Pb 0,0025 Zn 1,1028

d)

Stainless steel, Amutit s, Gas Ar, S45C, aquadesh, ampelas, timbangan digital, mixer, universal testing machine, horizontal tube furnace, alat uji kekerasan, stopwatch, mikroskop optic, heat conduction apparatus, mesin EDM.

2.2 Prosedur Penelitian 2.2.1 Langkah Pembuatan Spesimen Setiap komposisi serbuk dicampur selama 2 jam setelahserbuk dicampur, serbuk dimasukkan kedalam cetakan dan di kompaksi dengan menggunakan uniaxial single action pada tekanan 350 Mpa. Penekanan ditahan selama 5 menit untuk mendapatkan specimen yang padat sehingga cukup kuat untuk dikeluarkan dari cetakan untuk mendapatkan green body dimensi 12x10 mm. green body selanjutnya disinter pada kondisi vakum yang dialiri gas Ar untuk mencegah oksidasi. Sintering dilakukan pada temperature 840 C, 870 C, dan 900 C selama 60 menit dengan kenaikan temperature 5 ruang. Diameter (d) Tebal (t) : 12 mm : 10 mm yang dimulai dari temperature

Gambar 2. 1 Benda uji 2.2.2 Pengujian Spesimen a. Pengujian densitas Pengujian densitas dengan menggunakan teori Archimedes, yaitu dengan cara

menimbang specimen di udara (Wudara), kemudian specimen ditimbang di dalam fluida (Wfluida), berat akan berkurang sebesar berat fluida yang di pindahkan. Bulk density komposit dihitung menggunakan persamaan ..................................................... (2.1) Nilai porositas komposit dapat ditentukan menggunakan persamaan ( ) ...................................................................(2.2)

Dengan, Vp: porositas pada fraksi volume, b: bulk density, komposit teoritis

c :

densitas

.........................................................................(2.3) Dengan, c: densitas komposit, m:densitas matriks, p: densitas penguat, vm: volume matriks, vm: volume penguat b. Pengujian kekerasan Komposit Cu-C di uji kekerasan menggunakan metodeVickers dengan pembebanan 153,2 N, panjang bekas injakan indentor diukur menggunakan mikroskop optic. Nilai kekerasan komposit Cu_C ditentukan menggunakan persamaan

..................................................................................... (2.4)

Dengan, P: beban yang diberikan (kg), d: panjang diagonal rata-rata (mm)

You might also like