Professional Documents
Culture Documents
Team Teaching HSM Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas kedokteran Universitas Padjadjaran
Introduction
- Most of the burden diseases can be prevented or cured with known, affordable technologies. The problem is getting drugs, vaccines, information and other forms of prevention, care or treatment on time, reliably, in sufficient quantity and at reasonable cost to those who need them. - Health systems of some sort have existed as long as
Introduction
The health system differs from other social systems such as education, & from the markets for most consumer goods and services, in two ways which make the goals of fair financing and responsiveness particularly significant. One is that health care can be catastrophically costly. Much of the need for care is unpredictable, so it is vital for people to be protected from having to choose between financial ruin and loss of health. Mechanisms for sharing risk and providing financial protection are more important even than in other cases where people buy insurance, as for physical assets like houses or vehicles, or against the financial risk to the familys breadwinner who dying young. The other peculiarity of health is that illness itself, and medical care as well, can threaten peoples dignity and their ability to control what happens to them more than most other events to which they are exposed.
Definition
System
A set which consist of components that relate to each other and have a clear and same objective(s).
Health
A condition of physical, mental, and social wellbeing that enable every person to live productive, socially and economically.
Definition
Health System
The sum total of all the organizations, institutions and resources whose primary purpose is to promote, restore or maintain health. (WHO, 2000)
Health as a system
Input Resources required to the implementation of health system (human, money, drugs, medical devices, etc)
Process Health delivering service, health empowerment, health management, health research and development.
Outcome
Achieve maximal health status
Healthcare Organization A good health system have clear type, form, quantity, distribution, stage and relation between one healthcare delivery to another.
Financial Organization
A good health system have clear quantity, distribution, utilization, and valid financial mechanism.
Quality of healthcare & finance Good health system is able to guarantee the quality of healthcare and finance which in tune with the community needs and demand as well as the situation of social and economy.
The roles of health systems components (Government, community, Healthcare provider) Monopoly of the Government Socialist Country; private healthcare provider is not known Government domination Countries; Indonesia Developing
Health system which optimally utilize the advancement of science and technology Developed country Health system which just started to utilize the newest science and technology Developing country Health system which not yet used the advancement of science and technology Underdeveloped country
intervention
Entrepreneurial & permissive The influence of market is so dominant thus making government interventions minimum Well-fare oriented
Stewardship (oversight) sets the context & policy framework for the overall health system, reflects the fact that people entrust both their lives and their resources to the health system This function is usually (but not always) a governmental responsibility to play the role of a steward, because it spends revenues that people pay through taxes and social insurance, and because government makes many of the regulations that govern the operation of health services in other private and voluntary transactions It involves three key aspects: setting, implementing and monitoring the rules of the game for the health system; assuring a level playing field among all actors in the system (particularly purchasers, providers and patients); and defining strategic directions for the health system as a whole.
Is the distribution of resources equitable? Efficient? Or are wealthier populations benefiting more from public financing than are poorer populations?
Do provider payments reward efficiency? Quality?
- WHO notes that progress toward health-related Millennium Development Goals (MDGs) is seriously impeded by a lack of human resources in health.
- Availability of medicines is commonly cited as the most important element of quality by health care consumers, and the absence of medicines is a key factor in the underused of government health services. Where medicines are available, price may be a barrier for the poor.
what the system is. Defining the health system more broadly
means that the people and organizations which deliver medical care are not the whole system; rather, they exercise
Health is the defining objective for the health system. This means
making the health status of the entire population as good as possible over peoples whole life cycle, taking account of both
who need them, when and where needed, with minimum waste
of resources. - A well-performing health workforce is one which works in ways
that are responsive, fair and efficient to achieve the best health
outcomes possible, given available resources & circumstances. I.e. There are sufficient numbers and mix of staff, fairly distributed; they are competent, responsive and productive.
Functions
As a guidance about the form and method in
health
development
implementation,
by
community, private sector, or Government (local or central) and other related sectors.
Medicines,
Medical
devices
and
Food
Availability
Health
Community
Local Health System was established to adjust with the health system in a region with adaptation and external and internal challenges as an integral part of national
health development.
Sistem Kesehatan Daerah is specifically translate the Sistem Kesehatan Nasional subsystems based on condition and potency in a region.
intelegensia
&
sosial;
baik
pelayanan
kesehatan
konvensional maupun pengobatan tradisional dan komplementer melalui pendidikan & pelatihan dgn
Upaya Kesehatan
Pelayanan kesehatan sbg satu sistem
Input
Proses
Output
Outcome
Upaya Kesehatan
Prinsip
- Berkesinambungan
peningkatan,
&
Paripurna,
meliputi
upaya
hingga
pencegahan,
pengobatan
Upaya Kesehatan
Prinsip - Non diskriminatif, sesuai kebutuhan medis, bukan status sosial ekonomi & tdk membeda-bedakan suku/ ras, budaya & agama, dengan tetap memperhatikan pengarus-utamaan gender. - Terjangkau, harus terjangkau oleh seluruh masyarakat. - Teknologi Tepat Guna, berasas pada kesesuaian kebutuhan & tdk bertentangan dengan etika, moral, dan nilai agama. - Bekerja dlm Tim scr Cepat & Tepat, melibatkan semua pihak yg kompeten, dilakukan secara cepat dengan ketepatan/presisi yang tinggi.
Upaya Kesehatan
Tujuan penyelenggaraan upaya kesehatan adalah terselenggaranya upaya kesehatan yg adil, merata, terjangkau, & bermutu utk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yg setinggitingginya. Upaya kesehatan diutamakan pd berbagai upaya dgn daya ungkit tinggi dlm pencapaian sasaran pembangunan kesehatan utamanya penduduk rentan, antara lain : ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut, & masyarakat miskin.
Upaya Kesehatan
Bentuk Pokok
1.
Pelayanan Kesehatan Masyarakat a. Primer, pelayanan peningkatan dan pencegahan tanpa mengabaikan keluarga, kelompok, dan masyarakat. Merupakan tanggung-jawab Dinkes Kabupaten/
Upaya Kesehatan
Masyarakat termasuk swasta dpt menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai peraturan yg berlaku dan berkerjasama dgn pemerintah. Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat primer ditanggung oleh pemerintah bersama masyarakat, termasuk swasta. b. Sekunder, menerima rujukan kesehatan dari pelayanan kesehatan masyarakat primer & memberikan fasilitasi dlm bentuk sarana, teknologi, & sumber daya manusia kesehatan serta didukung oleh pelayanan kesehatan masyarakat tersier.
Upaya Kesehatan
Merupakan tanggung-jawab Dinkes Kabupaten/ Kota dan atau Provinsi sbg fungsi teknisnya, yakni melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat yg tidak sanggup/tidak memadai dilakukan pada pelayanan kesehatan masyarakat primer.
Fasilitas pelayanan kesehatan milik swasta hrs mempunyai izin sesuai peraturan yang berlaku serta bekerjasama dgn unit kerja Pemda, seperti laboratorium kesehatan, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan, dll.
Upaya Kesehatan
c. Tersier, menerima rujukan kesehatan dari pelayanan kesehatan masyarakat sekunder dan memberikan
Upaya Kesehatan
2. Pelayanan
Kesehatan Perorangan
Upaya Kesehatan
Pelayanan kesehatan diberikan oleh dokter dan dokter gigi di puskesmas, puskesmas perawatan, tempat praktik perorangan, klinik pratama, klinik umum di balai/lembaga pelayanan kesehatan, dan rumah sakit pratama, termasuk Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
Upaya Kesehatan
b. Sekunder, pelayanan kesehatan spesialistik yg menerima rujukan dari pelayanan kesehatan perorangan primer, dapat
spesialis atau dokter gigi spesialis yang menggunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan spesialistik
Upaya Kesehatan
Pelayanan dengan 3. Tersier, kesehatan perorangan atau sekunder di rumah yang sakit dari bersifat tradisional dan komplementer dilaksanakan berafiliasi menerima dengan rujukan pendidikan. sub-spesialistik pelayanan kesehatan di bawahnya Pelaksana pelayanan kesehatan perorangan tersier adalah dokter sub-spesialis atau dokter spesialis yang
Upaya Kesehatan
Pelaksananya adalah dokter sub-spesialis atau dokter spesialis yg telah mendapatkan pendidikan khusus/ pelatihan & mempunyai izin praktik dan didukung oleh tenaga kesehatan lainnya yang diperlukan. Pelayanan kesehatan perorangan tersier dilaksanakan di Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus setara kelas A dan B, baik milik pemerintah maupun swasta yg mampu memberikan pelayanan kesehatan sub-spesialistik dan juga termasuk klinik khusus.
Upaya Kesehatan
Pelayanan kesehatan tingkat ketiga merupakan
Puskesmas
Pengertian
UPTD kesehatan kab/kota yg bertanggung jawab menye-
kesehatan Indonesia, penyelenggara sebagian tugas teknisoperasional dinkes kab/kota Pembangunan Kesehatan
Penyelenggaraan upaya kesehatan utk meningkatkan kesadaran, kemauan & kemampuan hidup sehat bagi tiap orang agar terwujud derajat kesehatan optimal
Puskesmas
Pertanggunjawaban Penyelenggaraan Bertanggung jawab utk sebagian upaya pembangunan kesehatan yg dibebankan oleh dinkes kab/kota sesuai kemampuannya Wilayah Kerja Batasan wilayah tempat pelaksanaan tugas & fungsinya, ditetapkan oleh dinkes kab/kota. Biasanya 1 kecamatan; bila 1 kecamatan ada 2 Puskesmas/lebih tanggung jawab dibagi antar Puskesmas dgn memperhatikan keutuhan konsep wilayah (Desa/kelurahan atau RW).
Puskesmas
Fungsi
Pusat
penggerak
pembangunan
berwawasan
kesehatan
goods)
Pelayanan kesehatan masyarakat (public goods)
RSUD
Camat
Puskesmas
BPP
UKBM
Puskesmas
Upaya Kesehatan Puskesmas Upaya Kesehatan Wajib (Basic Six Depkes) - Promosi Kesehatan - Kesehatan Lingkungan Komitmen - KIA KB nasional global - Perbaikan Gizi Masyarakat Memiliki daya - P2M ungkit tinggi - Pengobatan Upaya Kesehatan Pengembangan - UKS - Kesehatan Kerja - Olah Raga - Gigi Mulut - Perkesmas - Jiwa - Usila - Battra Berdasarkan permasalahan & kemampuan yg ada
Puskesmas
Azas Penyelenggaraan Azas Pertanggungjawaban Wilayah Azas Pemberdayaan Masyarakat Azas Keterpaduan
Lintas Program
Memadukan penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan Puskesmas
Lintas Sektor
Memadukan berbagai upaya kesehatan Puskesmas dgn sektor terkait tingkat Kecamatan
Millennium Project Task Force on Child Health and Maternal Health, Lancet 2005
Millennium Project Task Force on Child Health and Maternal Health, Lancet 2005
Faktor Predisposisi Utama Kematian Ibu & Bayi : Pendidikan, budaya, kemiskinan, geografi, dsb
Termasuk di dalamnya pendidikan kesehatan pd masyarakat, pemuka masyarakat, dukun bayi, pembinaan kesehatan anak.
kerja Puskesmas
Pelayanan Kesehatan bagi bayi, balita & anak prasekolah Sasaran Upaya KIA-Puskesmas : ibu, bayi, balita, anak usia prasekolah & keluarga yg tinggal & berada di wilayah kerja Puskesmas serta yg berkunjung ke Puskesmas
8.
9.
Meningkatkan anggaran program untuk menunjang kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
Memantapkan organisasi seluruh Dinas kab/Kota.
Untuk mencapai tujuan dan target tersebut diatas telah diidentifikasi 4 strategi utama yang konsisten dalam mencapai Indonesia Sehat 2010
1. Meningkatkan akses dan cakupan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir berkualitas yang cost efective dan berdasarkan bukti-bukti yang mendukung.
3.
Pendidikan
Pembangunan Ekonomi
strategi
- masyarakat kelompok rentan (bumil, manula) - masyarakat yang berada di berbagai institusi (rumah sakit, posyandu)
Upaya memberikan pengalaman belajar/menciptakan kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok & masyarakat, dgn membuka jalur komunikasi, memberikan informasi & melakukan edukasi, utk meningkatkan pengetahuan, sikap & perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advocacy), bina suasana (Social Support) & pemberdayaan masyarakat (Empowerment).
A.
B.
Rabies
Anthrax
Hepatitis
ISPA
Penyehatan Air
B.
C. D. E. F. G.
H. I.
Pengamanan Pestisida
Daerah dgn endemis penyakit perut & kecacingan, angka penyakit diare tinggi; penyakit2 bersumber sampah Daerah berpenghasilan rendah, berpenduduk padat & kumuh, cakupan sanitasi dasar yg rendah Daerah pariwisata; tempat Pengelolaan Makanan; transportasi; sarana Ibadah; sarana perdagangan; sarana perawatan/pemeliharaan; sarana sosial Daerah2 dgn angka kepemilikan & pemanfaatan jamban yg memenuhi syarat kesehatan masih kurang
Keluarga & masyarakat di daerah yg angka kepadatan penduduknya tinggi serta produksi sampahnya cukup banyak; masyarakat dgn penyakit yg berhubungan dgn penyakit lingkungan
Daerah
terpencil
&
daerah
perbatasan;
masyarakat
Hospital
- Healthcare institution that organize a complete personal
- Functions
Providing treatment service and health recovery based on hospital service standards Maintain and improve personal health by complete secondary and tertiary health service based on medical needs Performing human resources training in order to improve the ability of health care service
Performing research and development in health care in order to improve health care service, based on ethical in health science.
Types of Hospital
Based on management, divide into Public and Private Hospital Public Hospital is manage by government, & nonprofit corporation the government, local
Based on the type of services, divide into General and Specialty Hospital General hospital give services to all kind of diseases
Specialty Hospital give a primary service in one kind of disease or one area based on disciplines, ages, organs, or type of diseases
Classifications
General Hospital classifications is a based on facilities and service capabilities
Class A General Hospital : should have the facility and ability of minimum 4 Basic Specialties, 5 Specialties of Medical support, 12 other specialties, and 13 medical subspecialties. Patient beds minimum of 400 beds
Class B Hospital : should have the facility and ability of minimum 4 Basic Specialties, 4 Specialties of Medical Support, 8 other specialties, and 2 medical subspecialties. Patient beds minimum of 200 beds. Class C Hospital : should have the facility and ability of minimum 4 Basic Specialties and 4 Specialties of Medical Support. Patient beds minimum of 100 beds.
Classifications
Class D Hospital should have the facility and ability minimum of 2 Basic Specialties. Patient beds minimum of 50 beds. Specialty Hospital classified into: Class A Class B Class C Examples of Specialty Hospital: Mother and Child, Cardiovascular Center, Cancer, Orthopedics, Lung, Mental Hospital, Leprosy, Eye Center, Stroke, Infection Diseases, Gigi dan Mulut, Medical Rehabilitation, Ear Nose Throat (ENT), Kidneys, Skin and Veneral, Surgical, Ketergantungan Obat.
Classifications
Other classification(s)
Klasifikasi RS Pendidikan
- R.S Pendidikan Utama, yaitu R.S jejaring institusi pendidikan kedokteran yg digunakan sbg wahana pembelajaran klinik peserta didik utk memenuhi seluruh/sebagian besar modul pendidikan dlm rangka mencapai kompetensi berdasarkan Standar Pendidikan Profesi Kedokteran - R.S Pendidikan Afiliasi (Eksilensi), yaitu R.S Umum atau Khusus dgn unggulan tertentu yg menjadi pusat rujukan pelayanan medik tertentu yg merupakan jejaring institusi pendidikan kedokteran & digunakan sbg wahana pembelajaran klinik utk memenuhi modul pendidikan tertentu scr utuh dlm rangka mencapai kompetensi berdasarkan Standar Pendidikan Profesi Kedokteran
- R.S Pendidikan Satelit, yaitu R.S jejaring institusi pendidikan kedokteran & jejaring R.S Pendidikan Utama yg digunakan sbg wahanapembelajaran klinik peserta didik utk memenuhi sebagian modul pendidikan dlm rangka mencapai kompetensi berdasarkan Standar Pendidikan Profesi Kedokteran
Permohonan izin mendirikan & izin operasional Rumah Sakit diajukan menurut jenis dan klasifikasi Rumah Sakit
Izin mendirikan & operasional R.S kelas A & penanaman modal asing atau penanaman modal dalam negeri diberikan oleh Menteri setelah mendapatkan rekomendasi dari pejabat yang berwenang di bidang kesehatan pada Pemerintah Daerah Provinsi
Izin mendirikan & operasional R.S kelas B diberikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi setelah mendapatkan rekomendasi dari pejabat yg berwenang di bidang kesehatan pd Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Izin mendirikan & operasional R.S kelas C & D diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Pemerintah & Pemerintah Daerah melakukan pembinaan & pengawasan thd R.S dgn melibatkan organisasi profesi,
asosiasi
perumahsakitan,
&
organisasi
kemasyaratan
lainnya sesuai dgn tugas & fungsi masing-masing. Pembinaan dan pengawasan, diarahkan untuk :
a. pemenuhan
kebutuhan
pelayanan
kesehatan
yg
c. keselamatan pasien ;
d. pengembangan jangkauan pelayanan; dan e. peningkatan kemampuan kemandirian Rumah Sakit
non kesehatan)
Sarana/Prasarana
FEED BACK
Tahun 1997 jumlah R.S : 1.090 tahun 2009 : 1.334 20 Rumah Sakit baru setiap tahunnya Rasio 1:1.634 Jml tempat tidur (2009) : 145.000 Ideal Jml penduduk : 237 juta 1 : 500
Operasional kompleks
Persepsi Peran R.S
Tantangan
Kaya dgn berbagai profesi yg sangat slg tergantung namun tdk dpt digantikan
Masing-masing profesi operasional & kode etik Padat modal Berbagai variasi teknologi yg sangat spesialistik berasal dari investasi tinggi Lingkungan kerja Berlangsung terus-menerus, menuntut ketelitian tinggi dibatasi waktu namun memiliki standar prosedur
pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal; maupun struktural & fungsional thd
operasional.
pasien
perujuk
membutuhkan
tidak dapat fasilitas,
pelayanan
memberikan peralatan
kesehatan
pelayanan dan/atau
RSU Pusat,
RS Khusus
Tersier
Tersier
Dinkes Kab/Kota, BP4, BKMM, BKOM
dr. Sp swasta, RSUD, BP4, Klinik Spesialis dr. swasta, Puskesmas BKIA, Bidan, BP Posyandu Polindes Upaya Kesehatan Keluarga Mandiri
Sekunder
Sekunder
Primer
Primer
Puskesmas
Masyarakat
Perorangan/ Keluarga
REFERENSI
DEPKES RI, Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta 2004. Azrul Azwar, Kesehatan, Edisi Jakarta 1996. Pengantar Administrasi Ketiga, Binarupa Aksara,
Health System
1. WHO Health Report 2000 2. Kepmenkes 374 tahun 2009 ttg Sistem Kesehatan Nasional 3. Everybody business : strengthening health systems to improve health outcomes : WHOs framework for action. World Health Organization 2007 4. Islam, M., ed. 2007. Health Systems Assessment Approach: A How-To Manual. U.S. Agency for International Development in collaboration with Health Systems 20/20, Partners for Health Reformplus, Quality Assurance Project, and Rational Pharmaceutical Management Plus. Arlington, VA: Management Sciences for Health. 5. Wiku Adisasmito, Sistem Kesehatan PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta 2007 (tidak tersedia versi online)
Puskesmas
1. Kemenkes 128 tahun 2004 ttg Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat 2. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I & II, Tahun 1999
Hospital
1. UU No. 44 tahu 2009 ttg rumah sakit 2. Permenkes 340 tahun 2010 ttg klasifikasi rumah sakit 3. Kepmenkes 1069 tahun 2008 ttg pedoman klasifikasi dan standar rumah sakit pendidikan
Referral System
1. Permenkes 001 tahun 2012 ttg sistem rujukan pelayanan kesehatan perorangan 2. Kepmenkes 374 tahun 2009 ttg Sistem Kesehatan Nasional 3. Kemenkes 128 tahun 2004 ttg Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat