Professional Documents
Culture Documents
Joko Waluyo "Pengaruh Putaran Spindel"
Joko Waluyo "Pengaruh Putaran Spindel"
140 Waluyo, Pengaruh Putaran Spindel Utama Mesin Bor Terhadap Keausan Pahat Bor dan
Parameter Pengeboran pada Proses Pengeboran dengan Bahan Baja
142 Waluyo, Pengaruh Putaran Spindel Utama Mesin Bor Terhadap Keausan Pahat Bor dan
Parameter Pengeboran pada Proses Pengeboran dengan Bahan Baja
s
u
d
u
t
PutaranspindelMesin
Sudut
mata
potong
Sudut
pengaman
pemotong
Suduttepi
Hasil
uji
berat
dengan
rpm
Pengeb
oran
Bera
t
awal
Berat
akhir
Keaus
an
430 5 kali 16,0
3
gram
15,92
gram
0,11
gram
545 5 kali 16,0
3
gram
15,90
gram
0,13
gram
700 5 kali 16,0
3
gram
15,88
gram
0,15
gram
Grafik 2. Hubungan kehilangan berat
dengan putaran spidel mesin
Grafik 3.Hubungan antara daya pemotongan
dengan putaran spindle utama
mesin
Grafik 4. Hubungan waktu potong dengan
putaran spidel mesin
Grafik 5. Hubungan antara Energi listrik
dalam kWh dengan putaran
spindel mesin
Grafik 6. Hubungan antara geram dengan
putaran spindle utama mesin
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh
berdasarkan hasil data penelitian dan
pembahasan pada pengujian ini, maka
dapat dihasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengaruh putaran poros utama (spindle)
mesin bor mempengaruhi perubahan
sudut potong pada pahat bor tersebut
adapun perubahan sudut terbesar pada
ketiga putaran terjadi pada puataran 700
rpm yang besarnya adalah keausan
sudut mata potong sebesar 0,3
0
,
keausan sudut pengaman pemotong
sebesar 0,3
0
dan keausan sudut tepi
sebesar 0,4
0
.
2. Pengaruh putaran poros utama (spindle)
mesin bor mempengaruhi perubahan
sudut potong pada pahat bor tersebut
adapun perubahan sudut terkecil pada
ketiga putaran terjadi pada putaran 430
rpm yang besarnya adalah sudut mata
sebesar 0,1
0
, keausan sudut
pengaman pemotong sebesar 0,1
0
dan
keausan sudut tepi sebesar 0,2
0
3 Pengaruh putaran spindle utama
(spndle) mesin bor menghasilkan
parameter pemotongan sebagai berikut
yaitu besarnya daya yang dihasilkan,
waktu pengeboran dan energy listrik
yang dihasilkan serta volume geram
yang dihasikan pada putaran 430
rpm,540 rpm dan 700 rpm masing-
masing 220 watt,276 watt, 374 watt, 0,13
menit, 0,10 menit, 0.01 menit, 44x10
-
5
kWh, 45 x 10
-5
kWh, 63 x 10
-5
kWh dan
volume tatal yang dihasilkan adalah
12.152 mm
3
/menit, 15.402 mm
3
/menit
dan 19.782 mm
3
/menit
0
0.1
0.2
0.3
430 540 700
K
e
h
i
l
n
a
g
n
b
e
r
a
t
(
g
r
a
m
)
Putaranspindelmesin(rpm)
0
100
200
300
400
430 545 700
D
a
y
a
p
e
m
o
t
o
n
g
a
n
(
w
a
t
t
)
Putaranspindelmesin(rpm)
0.05
0
0.05
0.1
0.15
430 545 700 W
a
k
t
u
p
e
m
o
t
o
n
g
a
n
Putaranmesinpermenit
0
0.0002
0.0004
0.0006
0.0008
430 545 700
E
n
e
r
g
i
l
i
s
t
r
i
k
(
k
w
h
)
Putaranmesinpermenit
0
5000
10000
15000
20000
25000
430 545 700
G
e
r
a
m
y
a
n
g
d
i
h
a
s
i
l
k
a
n
m
m
p
a
n
g
k
a
t
t
i
g
a
p
e
r
m
e
n
i
t
Putaranspideilutamamesin
144 Waluyo, Pengaruh Putaran Spindel Utama Mesin Bor Terhadap Keausan Pahat Bor dan
Parameter Pengeboran pada Proses Pengeboran dengan Bahan Baja
DAFTAR PUSTAKA
Armansyah Ginting, Keausan pahat
pemotong karbida, 2004,
Jurusan teknik Mesin Universitas
Sumatera utara.
Bouthroryd, Geoffrey, 1981, Fundamental
of Metal Machining and
Machining Tools, Singapore;
B&Jo Enterprise. PT
ELTD,Spore.
C. Van Tenhejden, 1991, Alat-Alat dan
Mesin Perkakas, Buana Cipta.
E. Paul Demargo, 1997, Material and
Processes in Manufacturing,
Amerika; Prentice-Hall
International, Inch
Hendra Suherman, Hendri Budiman, Rio
oktavianus Putra, 2005,
Pengaruh kondisi pemotongan
pahat gurdi terhadap keausan
pahat.
Krar dkk, 1983, Machine Tool Operation,
United Sates of Amerika, Mc
Graw Hill, Inch.
Muin, Syamsir A., 1989, Dasar-Dasar
Perancangan Perkakas dan
Mesin-Mesin Perkakas, Edisi 1,
Cetakan 1, CV. Rajawali,
Jakarta.
Rochim, Taufiq., 1993, Teori dan
Teknologi Proses Permesinan,
Higher Education Development
Support, Jakarta.
Serope Kalpakjian and Steven R. Schmid,
Manufacturing Engineering and
Technology, Fourth Edition,
2001.
Sri Harjoko W., dan Yatno Yuwono M.,
1985, Mesin Perkakas, Bandung,
Laboratorium Teknik Produksi
dan Metrologi Industri ITB.