This document discusses medical ethics and the challenges of implementing universal health coverage (JKN) in Indonesia. It provides background on Eddy Rahardjo, a doctor and professor of anesthesiology, and outlines some key principles of medical ethics:
- Ethics considers life values that differ between societies. Consequentialism and deontology are two main approaches in modern ethics. Consequentialism focuses on outcomes, while deontology considers motives and duties.
- A core principle of medical ethics is "primum non nocere" or "first, do no harm." Doctors must balance patient health with factors like resource constraints under JKN. The document examines ethical issues around patient consent, conflicts of interest, and end-of
This document discusses medical ethics and the challenges of implementing universal health coverage (JKN) in Indonesia. It provides background on Eddy Rahardjo, a doctor and professor of anesthesiology, and outlines some key principles of medical ethics:
- Ethics considers life values that differ between societies. Consequentialism and deontology are two main approaches in modern ethics. Consequentialism focuses on outcomes, while deontology considers motives and duties.
- A core principle of medical ethics is "primum non nocere" or "first, do no harm." Doctors must balance patient health with factors like resource constraints under JKN. The document examines ethical issues around patient consent, conflicts of interest, and end-of
This document discusses medical ethics and the challenges of implementing universal health coverage (JKN) in Indonesia. It provides background on Eddy Rahardjo, a doctor and professor of anesthesiology, and outlines some key principles of medical ethics:
- Ethics considers life values that differ between societies. Consequentialism and deontology are two main approaches in modern ethics. Consequentialism focuses on outcomes, while deontology considers motives and duties.
- A core principle of medical ethics is "primum non nocere" or "first, do no harm." Doctors must balance patient health with factors like resource constraints under JKN. The document examines ethical issues around patient consent, conflicts of interest, and end-of
Lahir 1948 Lulus Dokter 1973 Dokter Spesialis Anestesiologi 1977 Doktor S3 1995 Guru Besar 2000 Riwayat pekerjaan Dosen FK Unair sejak 1974 KPS Subspesialis Intensive Care sejak 2008 Ka Instalasi Transfusi RS dr Sutomo sejak 2007 Ketua MKEK Jawa Timur sejak 2008 2 Etik Kedokteran dalam tantangan dan peluang JKN Apakah etik itu? Untuk apa etik itu dalam JKN? 3 Ethics is not mathematics, not a physical science. It is about life values generated in a society It differs between different societies 4 Wikipedia: Ethics In the modern era, ethical theories were generally divided between The consequentialist theories of utilitarian philosophers such as Jeremy Bentham and John Stuart Mill, The deontological ethics by the work of Immanuel Kant. 5 Bentham & Stuart Mill Consequentialism Consequentialism refers to moral theories that hold that the consequences of a particular action form the basis for any valid moral judgment about that action. From a consequentialist standpoint, a morally right action is one that produces a good outcome, or consequence. This view is often expressed as : "The ends justify the means". 6 Immanuel Kant, deontology In deontology, an act may be considered right even if the act produces a bad consequence Immanuel Kant argues that to act in the morally right way, people must act from duty (deon). Kant argued that it was not the consequences of actions that make them right or wrong but the motives of the person who carries out the action. 7 Lalu etik kedokteran ikut aliran yang mana? 8 9 Primum non nocere First do no harm Is this a rule? Or a doctrine? Or ethics?
Apapun namanya ini adalah landasan utama dalam pelayanan kedokteran yang baik termasuk JKN nantinya 10 Hippocrates the health of my patient will be my first consideration
Mungkin jaman itu pasiennya Hippocrates sehari hanya satu Bagaimana dengan JKN dimana masyarakat jadi manja sedikit-dikit cari dokter? 11 the health of my patient will be my first consideration seorang pasien masuk UGD dengan koliek abdomen, Sdr sedang memeriksa palpasi sambil anamnesa. HP berbunyi, Sdr terima dimuka pasien karena dari orang yang besok pagi jam 08 harus menjemput Sdr di Cengkareng lalau membawa ke rapat Kemkes jam 10.00. Jadwal yang ketat dan tak boleh meleset. Pasien masih kesakitan, sementara perawat menyuntikkan Buscopan iv, tetapi karena pasien bergerak, obat keluar vena dan itu menambah kesakitan baru 12 esok pagi nama RS tempat Sdr bekerja masuk koran Dokter tidak punya kepedulian pada pasien yang kesakitan Dokter melecehkan pasien yang menderita. Direktur tidak segera menanggapi Surat Pembaca ini. Satu minggu kemudian datang surat somasi dari pengacara si pasien. Menuntut ganti rugi karena bengkak ditempat suntikan sampai 2 minggu belum hilang, tangannya nyeri kalau digerakkan. Pasien adalah guru piano. 13 Apakah Dokter ini malpraktek? Apakah Dokter ini melanggar disiplin? Apakah Dokter ini melanggar etik? 14 Principles of medical ethics Adopted by the AMA's House of Delegates June 17, 2001 I. A physician shall be dedicated to providing competent medical care, with compassion and respect for human dignity and rights. Untuk itu jumlah rasio dokter dan penduduk harus mencukupi nilai ambang batas tertentu 15 When a doctor performs a treatment It is for the benefit of the patient The doctor should perform the treatment in the best way The doctor should know all the benefits and all the possible harm of the treatment The doctor should be able to treat any possible harm that may arise 16 Prinsip Dasar Etik 1. Do good Saya senantiasa mengutamakan kesehatan pasien 2. Do no harm 3. Veracity / Honesty Memberi informasi yang benar & arif 4. Autonomy 5. Confidentiality 6. Justice MAKIN SUKAR 17 Pesan Prof Karijadi Wirjoatmodjo: The duty of a physician To protect lives To alleviate sufferings 18 19 Kodeki Kode Etik Kedokteran Indonesia (17 pasal) 1. Kewajiban Umum 13 pasal; 7-7abcd 2. Kewajiban Dokter terhadap pasien 4 pasal 3. Kewajiban Dokter terhadap teman sejawat 2 pasal 4. Kewajiban Dokter terhadap diri sendiri 2 pasal 20 Kodeki pasal 7c:
Seorang dokter harus menghormati hak- hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien 21 22 Massa rusak tempat praktik dan pukuli dokter Rumah sekaligus tempat praktik milik dr Sony S Wirawan di Jombang diobrak-abrik massa. Ada seorang warga Plosorejo bernama Jamat antre membawa anaknya guna dikhitan. Dokter itu sedang menangani pasien lainnya, anak yang akan dikhitan itu harus antre. Nah, karena tidak sabar menunggu, orang tua anak tersebut marah dan mengamuk. Jamat mengobrak-abrik tempat praktik dokter tersebut.. Warga yang jumlahnya sekitar 10 orang justru membantu Jamat. Mereka kemudian bersama-sama mengeroyok dokter Sony. Pukulan dan tendangan mendarat di tubuh dokter itu. 23 Ikatan Dokter Indonesia mengawal proses hukum kasus penganiayaan oleh sejumlah perwira TNI AU Pangkalan Adi Sutjipto, Yogya, terhadap dr Achmad Arief Fatoni. Penganiayaan disebabkan ketidakpuasan Letnan Satu Dika terhadap Achmad yang mendiagnosisnya mengalami kelainan jantung. Achmad menyarankan dia berkonsultasi kepada dokter spesialis jantung di RSPAU Dr S Hardjolukito, Yogyakarta. Dika menjalani pemeriksaan treadmill dan perekaman jantung. Hasilnya ternyata sama dengan diagnosis Achmad. Perkembangan terakhir, empat dari delapan perwira yang menganiaya telah menjalani pemeriksaan oleh Polisi Militer Angkatan Udara. 24 Minim Gaji, Dokter Puskesmas 24 Jam Mengundurkan Diri
Hal ini tidak dibantah oleh Kepala DinKes Kota Jambi, Polisman Sitanggang. Penyebab pengunduran diri para dokter itu lantaran minimnya honor yang mereka dapatkan, sementara mereka bekerja pada puskesmas yang buka 24 jam. Apalagi untuk dokter kontrak, sebulannya hanya dapat gaji Rp 1,4 Juta. Segitu memang yang dianggarkan APBD," katanya. 25 Anggota DPRD Kota Mojokerto, Hardijah Santi adu mulut dengan dr Diana, spesialis radiologi RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, bermula dari complain Elis Anjarwati, seorang pasien yang hendak USG namun ditolak oleh dr Diana. Dinyatakan, layanan USG dalam sehari maksimal 10 pasien. Sementara pasien yang diantar Santi itu menurut Diana tidak tercatat dalam daftar 10 yang dilayani USG hari ini. Santi meminta penjelasan ke Direktur RSU Sugeng Hariadi. "Apa pembatasan pasien itu dibenarkan oleh aturan?," tutur Santi. "Radiolog itu single fighter. Kerja sendirian saat tangani pasien," tutur Direksi. Jika dipaksa harus digarap semuanya, ujar Didik, maka pelayanan dan penanganan pasien tak akan maksimal. Mengerjakan 10 USG sehari = 10 x 30 menit = 5 jam. Membaca 30 foto dan tuliskan hasil, tiap foto 5-7 menit = 3 jam 26 Kodeki Pasal 16 Kewajiban Dokter terhadap diri sendiri Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik 27 Kodeki Pasal 3 Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian pasien
28 Pedoman Pelaksanaan Kodeki Pasal 3 : hal-hal berikut dilarang 1b) Menjuruskan pasien untuk membeli obat tertentu karena dokter yang bersangkutan telah menerima komisi dari perusahaan farmasi tertentu 1d) Melakukan tindakan kedokteran yang tidak perlu atau tanpa indikasi yang jelas, karena ingin menarik pembayaran yang lebih banyak 29 Hendaknya semua stakeholder bermain lurus dong, jangan jadi setan penggoda 30 Kodeki Pasal 17 Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi kedokteran / kesehatan 31 Pengalaman pribadi Testimonial case report case serial RCT meta-analysis journal terkenal Apa kata hasil kongres terbaru? 32 Orang Diabetes, sebaiknya diberi terapi agar gula darahnya normal kembali, benar atau salah? 33 ACCORD Results Show Increased Mortality With Aggressive Diabetes Treatment BETHESDA, Md -- June 9, 2008 -- Intensively targeting blood sugar to near- normal levels in adults with type 2 diabetes at very high risk for heart attack and stroke does not significantly reduce the risk of major cardiovascular events and actually increases the risk of death. according to researchers from the Action to Control Cardiovascular Risk in Diabetes (ACCORD) clinical trial 34 Kodeki Pasal 1 Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dokter 35 Demi Allah, saya bersumpah bahwa : 7. Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagai mana saya sendiri ingin diperlakukan; 8. Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita, saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian, atau kedudukan sosial; 9. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan; 10. Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan; 11. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya. 36 Seorang laki 78 th dengan stroke dan extremitas spastik bertahan hidup walau sudah lewat 1 tahun dengan tracheostomy dan NG Feeding. GCS 3-x-4. Keluarganya minta agar semua terapi dihentikan karena sudah tidak kuat biaya Kalau dilakukan, pasien akan meninggal dalam 2-3 hari Apa sikap Saudara ? 37 "Would you ever recommend or give life-sustaining therapy when you judged that it was futile?"
Nearly 5300 physicians answered the question 24% said yes, they would continue to give care they knew to be futile (setuju terus) 37% said they would not (setuju stop) 39% said would depend on the circumstances Medscape survey: 38 Kodeki Pasal 2 Setiap dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi
Berdasar sumpah dokter dan Kode etik ini pasien seharusnya dirawat terus, extremitas yang spastik dioperasi dan dilakukan tendon-transfer, fisio terapi 4x sehari but who pays ? 39 Five Things to Stop Doing in the ICU to Limit Waste Laird Harrison / January 13, 2014 SAN FRANCISCO
Four critical care provider groups have announced a list of measures to limit wasteful procedures in the intensive care unit (ICU) in an attempt to control spiraling healthcare costs. Rationing is unavoidable. You cannot reconcile boundless needs to bounded funds.
The Choosing Wisely campaign acknowledges this reality with a specific list of 5 "don'ts" that could reduce costs. 40
1. Don't order diagnostic tests at regular intervals, such as every day. Order in response to specific clinical questions 2. Don't transfuse red blood cells in hemodynamically stable, nonbleeding ICU patients with a Hb > 7 mg/dL. 3. Don't use parenteral nutrition in adequately nourished critically ill patients in the first 7 days of an ICU stay. 4. Don't deeply sedate mechanically ventilated patients without a specific indication and without daily attempts to lighten sedation. 5.Don't continue life support for patients at high risk for death or severely impaired functional recovery without offering patients and families care focused entirely on comfort 41 Kodeki Pasal 4 Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang memuji diri
Banyak iklan TV dan surat kabar yang bisa menjebak kita terhadap pasal ini. Bentuk yang umum adalah desakan promosi RS tertentu dengan alasan punya alat medis baru dengan tehnik baru. 42 Pasal 4 ayat 3 Satu satunya tempat untuk mengumumkan sesuatu yang dianggap bermanfaat dalam bidang kedokteran ialah majalah kedokteran sehingga akan terbukti nanti apakah yang dikemukakan itu tahan kritik sesama ahli. 43 Kodeki Pasal 7a Setiap dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan tehnis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia 44 Era JKN seharusnya menjanjikan Kehidupan dan kesehatan yang lebih baik bagai masyarakat Tentunya termasuk dokter sebagai bagian masyarakat dan sebagai pengandil yang memberi layanan masyarakat Semua fihak harus memahami kekuatan dan keterbatasannya. Jika hanya tahu hak haknya saja dan saling menuntut, Maka janji tadi akan makin jauh dari jangkauan 45 Strategi para dokter: Reducing The Risk Of Being Sued (4 Cs) 1. Competence: practice competent care 2. Communication: communicate expectations, risks, treatment alternatives, and include the patients family when possible 3. Compassion: treat patients with compassion 4. Charting: document communications and reasons for management decisions 46 Terima kasih