You are on page 1of 4

BELIA 2 (2) (2013)

Journal of Early Childhood Education Papers



http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/belia


MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN
MEMBATIK DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA KOTA
PEKALONGAN

Dwiana Zahriatu Nisa


Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Program Sarjana, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel

________________
Sejarah Artikel:
Diterima Juli 2013
Disetujui Agustus 2013
Dipublikasikan
September 2013
________________
Keywords:
Batik activities, creativity,
early childhood
____________________
Abstract
___________________________________________________________________
The Batik is one of the activities associated with patience, precision, and patience to obtain
maximum results, in addition to the quality batik influenced by the parts of the creativity. One way to preserve
the culture of batik and develop the creativity of children through learning activities can be done in batik
activities that have been adapted to the child's development. Formulation of the problem in this study is whether
the activities of batik can develop creativity early childhood.
The approach in this study is experimental pretest and posttest control group design. The population
in this study is a kindergartner State coach Pekalongan aged 5-6 years, as many as 30 children Kindergarten
State Trustees Western District of Pekalongan Pekalongan as the experimental group of 30 children and
kindergarten Pembina State of North Pekalongan Pekalongan as the control group. T-test analysis of the
calculation of posttest between the experimental and control groups generate 14 089 tcount> ttable of 2,045. Sig
(2-tailed) <0.05 ie 0.00 <0.05. It shows that Ho is rejected and Ha accepted. The average or mean value of 21
433 posttest.
Based on these calculations, it can be concluded that the activities of batik can develop the creativity
of children in the experimental group pretest and posttest, as well as batik activities can not develop creativity
early childhood on the pretest and posttest in the control group. This shows batik activities that have been
adapted to the development of effective early childhood used to develop creativity.


2013 Universitas Negeri Semarang

Alamat korespondensi:
Gedung A3 Lantai 1 FIP Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati,
Semarang, 50229 E-mail: pgpaud@unnes.ac.id












ISSN 2252-6625


Dwiana Zahriatu Nisa/ Journal of Early Childhood Education Papers (2) (2013)
2

Pendahuluan

Masa usia dini merupakan masa emas
perkembangan bagi anak atau juga sebagai masa
sensitif anak untuk mendapatkan berbagai
pengalaman dalam pertumbuhan dan
perkembangannya. Pada masa ini otak anak
juga sedang tumbuh dan berkembang serta
berada pada keadaan yang cukup peka. Sejalan
dengan rangsangan atau stimulus yang diterima
anak dari lingkungannya, apabila anak
mendapatkan stimulasi yang benar, maka segala
informasi akan mudah diserap oleh anak.
Inovasi dari seorang guru dalam menciptakan
kegiatan pembelajaran yang menarik bagi anak
dan berpusat pada anak merupakan salah satu
upaya untuk melatih mengembangkan potensi
anak salah satunya melalui kreativitas.
Kreativitas itu sendiri selalu dialami oleh setiap
orang dalam kehidupan sehari-hari khususnya
bagi anak-anak pra sekolah yang selalu berusaha
menciptakan sesuatu dengan pemikirannya
sesuai dengan tingkat intelektual masing-masing
individu.
Phil Gallagher (KOMPAS,
11/09/2012) mengatakan bahwa untuk
merangsang kreativitas anak-anak sebaiknya
tidak menggunakan barang-barang yang masuk
dalam kategori teknologi canggih. Para
orangtua dapat menyiasatinya dengan alat atau
barang seadanya yang lebih sesuai dan secara
biaya juga jauh lebih ekonomis. Berdasarkan
pengamatan di lapangan pelaksanaan kegiatan
membatik kurang dikelola dengan baik, belum
ada guru yang khusus untuk menyampaikan
kegiatan membatik, kreativitas anak masih
terbatas dengan contoh sehingga tidak
berkembang, anak hanya diberi lembar kerja
untuk menebali motif batik tanpa ditanamkan
hakikat dari membatik, dan pelaksanaannya
membutuhkan biaya yang sangat mahal.
Berdasarkan hal tersebut dalam
pengembangannya dibutuhkan suatu kreasi
yang tepat dan inovasi yang dilakukan oleh
peneliti dalam menciptakan pembelajaran
membatik yang sesuai untuk anak usia dini agar
dalam penerapannya dapat dilakukan oleh
semua anak untuk mengembangkan
kreativitasnya dan lembaga dapat melaksanakan
kegiatan tanpa mengeluarkan biaya yang mahal
serta essensi atau hakikat dari membatik dapat
tersampaikan dengan baik.
Hipotesis merupakan jawaban yang
bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. Ho: kegiatan membatik tidak dapat
mengembangkan kreativitas anak usia dini. Ha:
kegiatan membatik dapat mengembangkan
kreativitas anak usia dini.


Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan
merupakan jenis penelitian kuantitatif yaitu
jenis penelitian yang menekankan analisisnya
pada data-data yang bersifat numerik (angka)
serta menggunakan metode statistika (Azwar,
2011:5). Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen, metode eksperimen yang
digunakan adalah True Eksperimen (eksperimen
yang dianggap sudah baik), karena sudah
memenuhi persyaratan (Arikunto, 2010: 125).
Variabel bebas atau independent
variabel adalah variabel yang menjadi sebab
timbulnya atau berubahnya variabel dependen
(variabel terikat) atau variabel yang
mempengaruhi (Sugiyono 2009:3). Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah kreativitas
pada anak usia dini. Variabel terikat atau
dependent adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas (Sugiyono 2009:3). Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah kegiatan
membatik pada anak usia dini.
Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini seluruh siswa TK Negeri Pembina
Kota Pekalongan yaitu kelompok B2 dengan
jumlah peserta didik 30 orang di TK Negeri
Pembina Kecamatan Pekalongan Barat Kota
Pekalongan sebagai kelompok eksperimen dan
TK Negeri Pembina Kecamatan Pekalongan
Utara Kota Pekalongan kelas B2 dengan jumlah
peserta 30 orang sebagai kelompok kontrol.
Metode pengumpulan data adalah cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data penelitiannya (Arikunto, 2010:193).
Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tes, observasi, dan
dokumentasi. Tes yang digunakan dalam
penelitian ini mengacu pada tes pengembangan

Dwiana Zahriatu Nisa/ Journal of Early Childhood Education Papers (2) (2013)
3

kreativitas yang berpanduan terhadap teori 4P
yaitu pribadi, pendorong, proses, dan produk
melalui kegiatan menggambar batik yang
dilakukan anak. Observasi merupakan teknik
yang dilakukan dengan cara meninjau dan
mengamati secara langsung kegiatan. Penulis
menggunakan observasi aktif dengan memberi
perlakuan dan mengamati hasil sebelum dan
sesudah diberikannya perlakuan pada anak.
Arikunto, Suharsimi (2010:201) menjelaskan
bahwa, dokumentasi berasal dari kata
dokumen yang artinya barang-barang tertulis.
Dalam melaksanakan dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku,
dokumen, daftar hasil belajar siswa. Pengujian
validitas instrumen penelitian menggunakan
teknik Corrected Item Total Correlation.
Jumlah butir yang di uji 69 butir, tidak valid 14
butir, 55 butir valid, dan 30 butir yang
digunakan. Pada a=5% dengan n=30 diperoleh
r tabel=0,361dan Cronbachs Alpha .976
sehingga dapat disimpulkan bahwa Cronbachs
Alpha lebih dari r tabel dan instrument tersebut
reliable. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu uji normalitas, uji
homogenitas, dan uji t.

Hasil dan Pembahasan
Uji normalitas dan uji homogenitas
menggunakan analisis One Sample Kolmogrov-
Smirnov Test dan uji F, diperoleh hasil seperti
tabel 2 dan tabel 3. Hasil menunjukkan data
hasl penelitian di masing-masing kelompok
menunjukkan data berdistribusi normal dan
homogen. Hasil dikatakan normal jika Fhitung
lebih besar dari Ftabel.

Tabel Hasil Uji Coba Normalitas
Kelompok
Sig (2 tailed)
Pre-test Post-test
Eksperimen 0,767 0,622
Kontrol 0,224 0,197








Tabel Uji Homogenitas
Ftabel Fhitung Kesimpulan
Pre-test 1,1777 1,86
F hitung F
tabel Jadi,
kedua
kelompok
memiliki
varian yang
sama
(homogen)
Post-test 1,3757 1,86
F hitung F
tabel Jadi,
kedua
kelompok
memiliki
varian yang
sama
(homogen)

Tabel Uji Hipotesis
Thitung Ttabel Sg Keputusan
14,089 2,045 0,00 Ho ditolak

Hasil uji hipotesis pada tabel 4
menunjukkan bahwa Ho ditolak dengan kata
lain bahwa kegiatan membatik setelah post-test
dapat mengembangkan kreativitas anak usia
dini pada kelompok eksperimen dan kontrol.
Pembelajaran yang diterapkan pada
anak usia dini dapat dilaksanakan dengan
menyenangkan, kegiatan yang diminati anak,
kegiatan yang menantang bagi anak,
pelaksanaannya dalam bentuk kegiatan nyata
yaitu melalui bermain dengan menggunakan
alat, sumber belajarnya, dan bahan belajarnya
sesuai dengan karakteristik anak serta tingkat
pencapaian perkembangan anak. Selain itu
kegiatan anak memiliki tujuan tertentu dan
sesuai dengan lingkungan budaya yang dapat
mempengaruhi tingkat pemahaman anak.
Seni batik adalah seni budaya yang
kaya nilai-nilai kehidupan manusia dan
lingkungan, sehingga masyarakat terutama
masyarakat Jawa mengenal bahwa membatik
dilakukan dengan menggunakan canting yang
berisi cairan lilin panas dan dituangkan atau
ditorehkan diatas kain. Padahal membatik pada
prinsipnya yaitu meletakkan lilin diatas suatu
media, media yang digunakan adalah media
yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dalam
penggunaannya dan yang akan
menggunakannya. Sehingga dalam
pengembangannya harus disederhanakan sesuai

Dwiana Zahriatu Nisa/ Journal of Early Childhood Education Papers (2) (2013)
4

pendapat Phil Gallagher (KOMPAS,
11/09/2012) mengatakan bahwa untuk
merangsang kreativitas anak-anak sebaiknya
tidak menggunakan barang-barang yang masuk
dalam kategori teknologi canggih, barang
seadanya yang sesuai, dan ekonomis.
Lilin atau malam yang digunakan oleh
anak-anak bukan malam yang dipanaskan
dengan menggunakan api dan canting sebagai
alat penorehnya, melainkan krayon dan lilin
yang sudah biasa anak kenal dalam kehidupan
sehari-hari. Anak dapat menorehkan ide
ataupun gagasannya melalui media kertas
dengan menggunakan krayon atau lilin seperti
pendapat Lansing (1969:33) yang mengatakan
bahwa that art is expression the conveys
concepts and emotion or that art is expression
that symbolizes concepts and emotion atau
dapat diartikan bahwa seni adalah ekspresi
menyampaikan konsep dan emosi atau seni
adalah ekspresi yang melambangkan konsep
dan emosi. Adapun kegiatan membatik yang
dilakukan pada penelitian ini yaitu menggambar
bebas dengan lilin, menggambar bebas dengan
crayon, mewarnai gambar dengan kuas,
membuat pola dengan kertas krep, mencelupkan
kertas dengan larutan pewarna makanan, dan
mengeringkan kertas.
Pemberian perlakuan dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara yang berbeda. Kelas
B2 TK Negeri Pembina Kecamatan Pekalongan
Barat sebagai kelompok eksperimen diberikan
perlakuan berupa kegiatan membatik yang
dapat mengembangkan kreativitas sedangkan
kelas B2 TK Negeri Pembina Kecamatan
Pekalongan Utara sebgai kelompok kontrol
tidak diberikan perlakuan.
Berdasarkan hasil penelitian secara
umum dapat dijelaskan bahwa kegiatan
membatik yang telah disederhanakan dan telah
disesuaikan dengan perkembangan anak dapat
mengembangkan kreativitas pada anak usia dini
khususnya usia 5-6 tahun. Perbedaan
peningkatan dimunculkan dalam hal kreativitas
anak yang semakin meningkat.

Simpulan
Hasil penelitian dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa kegiatan membatik yang
telah disederhanakan dan telah disesuaikan
dengan perkembangan anak dapat
mengembangkan kreativitas pada anak usia dini
khususnya usia 5-6 tahun. Berdasarkan hasil
selisih nilai rata-rata kreativitas anak pada pre-
test dan post-test dapat disimpulkan bahwa
tingkat perkembangan kelompok eksperimen
lebih unggul daripada kelompok kontrol, hal ini
disebabkan karena kelompok eksperimen
diberikan perlakuan sehingga kreativitas anak
dapat berkembang lebih optimal. UCAPAN
TERIMA KASIH Kepada Allah SWT yang
senantiasa memberikan kelancaran dalam
langkah penulis.
Kepada Ibuku (Miftakhul Khasanah)
dan Bapakku (Amin), terima kasih untuk
perjuangan, dukungan, dan selalu menyebut
namaku dalam setiap doa. Kepada Dosen
Pembimbing, Dra. Lita Latian, S.H., M.H atas
kesabaran dan dukungan dalam membimbing
penulis.

Daftar Pustaka
Akuntono, Indra. (2012). Tingkatkan
Kreativitas Anak Tak Harus Dengan
Gadget (dalam
http://edukasi.kompas.com/read/2012
/09/11/08342396/Tingkatkan.Kreativi
tas.Anak.Tak.Harus.dengan.Gadget
diakses tanggal 10 Januari 2013).
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur
Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Lansing, Kenneth M. (1969). Art,
Artists, And Art Education. New York:
University Of Illinoys

You might also like