Professional Documents
Culture Documents
9 69 1 PB
9 69 1 PB
Suku bunga
(r)
Pendapatan
(y)
Jumlah
Pengambilan
Kredit (Y)
Status
Pekerjaan(Sp)
Jangka waktu
kredit (Jw)
G. Hipotesis
Hipotesis Hipotesis adalah dugaan
sementara atau jawaban sementara atas
permasalahan penelitian dimana memerlukan data untuk menguji kebenaran
dugaan
tersebut
(Sugiyono,2004:67)
Berdasarkan landasan teori dan penelitian
terdahulu hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah:
H1 :
H2 :
H3 :
H3 :
H3 :
H. Metode Penelitian
1. Tempat dan Waktu penelitian
Lokasi Penelitian ini di PD BKK
Eromoko Kabupaten Wonogiri. Obyek
Peleitian ini adalah nasabah PD BKK
Eromoko Kabupaten Wonogiri
2. Populasi dan teknik pengampilan
sampel
Populasi
Menurut Sugiyono
(2004: 115) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari obyek/
subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
dalam penelitian ini adalah nasabah
PD BKK Eromoko Kabupaten Kabupaten
Wonogiri pada tahun 2010 sejumlah
400 orang.
Sampel adalah bagian dari
populasi penelitian. Sampel ber-kisar 10
15 % atau 20 25 % atau lebih dari
seluruh populasi (Arikunto, 2006: 134).
Sampel dalam penelitian ini adalah
nasabah pada PD BKK Eromoko Kabupaten Wonogiri Sampel dalam penelitian ini akan diambil dengan teknik
random sampling sejumlah 100
responden dihitung dari 25% (400)
orang.
3. Variabel Penelitian
a. Variabel Jumlah Pengambilan kredit
(Y) merupakan jumlah nilai rupiah
yang diambil oleh nasabah dalam
transaksi kredit pada PD BKK
Eromoko Kab. Wonogiri
4. Heterokedastisitas
Penyimpangan asumsi
klasik ini adalah adanya
Heterokedastisitas,
artinya
varian variabel dalam model
tidak sama. Konsekuensi
adanya
Heterokedastisitas
dalam model regresi adalah
penaksir yang diperoleh tidak
efisien, baik dalam sampel
kecil maupun besar, walau
pun penaksir yang diperoleh
menggambarkan populasinya
dalam arti tidak bisa.
Bertambahnya sampel yang
digunakan akan mendekati
nilai sebenarya (konsisten).
Hal ini disebabkan oleh varian
yang tidak efisien. untuk mendeteksi ada tidaknya Heterokedastisitas dapat dilakukan
dengan uji Scatterplot.
b. Analisis Regresi
Untuk menguji hubungan
variabel independen dengan
variabel dependen dalam penelitian ini akan digunakan model
regresi linier berganda. Secara
umum model ini dirumuskan
sebagai::
JK = 0 + 1 ri + 2 Yi + 3 SPi +
4 Jwi + e
Keterangan:
Y = Jumlah Pengambilan kredit
0 = Konstanta r
= Suku bunga y
= Pendapatan
SP = Status Pekerjaan
Jw = Jangka waktu kredit
1 4 =
Koefisien
variabel
independen X1X3
e = Error (Widayat 2004:177)
i= observasi ke i
(error)
c.Uji Parsial (Uji t)
Keterandalan regresi berganda sebagai alat estimasi
sangat ditentukan oleh signifikansi parameter-parameter yang
b. Uji autokorelasi
Pengujian Uji autokorelasi
dilakukan dengan membandingkan nilai DW dengan nilai Tabel
DW. Hasil uji yang dilakukan
adalah:
Uji Autokorelasi
R Square
0.792
Adjusted R Square
0.784
Durbin-Watson
1.981
Uji Multikolinearitas
Variabel
Suku bunga
Pendapatan
Status pekerjaan
Jangka waktu kredit
Sumber : Data diolah, 2011
Toleransi
0,876
0,523
0,424
0,458
VIF
1,142
1,912
2,358
2,185
Kesimpulan
Non Multikolinieritas
Non Multikolinieritas
Non Multikolinieritas
Non Multikolinieritas
Gambar 1
Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: JUMKRE
Regression Studentized Residual
4
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4
-1.5
-1.0
-.5
0.0
.5
1.0
1.5
2.0
Grafik scatterplots di
atas terlihat titik-titik menye
bar secara acak (random) baik
diatas maupun di bawah
angka 0 pada sumbu Y. hal ini
dapat disimpulkan bahwa
Unstandardized
Coefficients
B
(Constant)
8719229.189
BUNGA
-7384287.996
PENDPATN
7.161E-02
STATPEK
941692.211
WAKTU
437021.202
Sumber: Data primer diolah,2011
Std. Error
5340707.861
3116338.740
.234
759842.893
36376.720
Sig.
1.633
-2.370
.306
1.239
12.014
.106
.020
.761
.218
.000
dikasikan
bahwa apabila
jangka waktu makin lama akan
meningkatkan
pengambilan kredit.
3. Uji F
uji F (Anova)
Regression
Residual
Total
Sumber: data diolah 2011
df
4
95
99
R
1
Sumber: data primer diolah,2011
Sig.
90,659
jumlah
0,000
R Square
0.792
Adjusted R Square
0.784
Berdasarkan tabel tersebut Uji R2 didapatkan hasil sebesar 0,784 atau 78,4%. yang
berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dije-laskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 78,4% sedang-kan sisanya (21,6%) dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak
dima-sukkan dalam model regresi seperti jumlah tanggungan keluarga.
J. Interpretasi ekonomi
Hasil Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tersebut di atas maka dapat diimplementasikan
hal hal berikut :
1. Suku bunga terbukti mempunyai pengaruh negatif signifikan ter-hadap jumlah pengambilan
kredit. Suku bunga merupakan sejumlah rupiah yang dibayar akibat telah mempergunakan
dana sebagai balas jasa. Perubahan suku bunga meru-pakan perubahan dalam permintaan
uang (kredit). Kenaikan suku bunga mengakibatkan penurunan permin-taan
agregat/pengeluaran investasi. Sebaliknya, peningkatan suku bunga akan mengakibatkan
peningkatan permintaan agregat. Hasil pnelitian menunjukkan bahwa nasabah tidak
mempertimbangkan suku bunga yang dikenakan pada kredit yang diambil nasabah
2. Pendapatan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah pengambilan kredit.
Pendapatan adalah penerimaan tingkat hidup dalam satuan rupiah yang dapat dinikmati
seorang individu atau keluarga yang didasarkan atas peng-hasilannya atau sumber-sumber
pendapatan lain. Pendapatan nasabah yang digunakan untuk mengembalikan kredit, harus
jelas dan riil. Pendapatan nasabah ter-sebut sebagai sumber penghasilan dari berbagai
macam mata peker-jaan. Dalam penelitian ini tealah ditemukan bahwa pendapatan nasabah
tidak mempunyai dampak terhadap jumlah pengambilan kredit
3. Status pekerjaan terbukti berpe-ngaruh secara signfikan terhadap jumlah pengambilan kredit
Status pekerjaan merupakan profesi yang dimiliki oleh nasabah. Dalam pene-litian ini status
nasabah dibedakan anatar egawaineheri sipil dan non PNS. Status pekerjaan merupakan
jaminan.terhadap kelncaran kredit yang diamabil. Status PNS meru-pakan status yang relaif
pasti diban-ding dengan non PNS sehingga PNS akan lebih yakin dalam mengambil kredit,
namun dalam penelitian ini ditemukan bahwa status pekerjaan tidak mempunyai pengaruh
signi-fikan terhadap besaran kredit yang diambil. Implikasinya bahwa dalam dalam
pertimbangan kredit status pekerjaan belum tentu menjamin kelangsungan kredit yang
diambil
4. Jangka waktu kredit terbukti berpe-ngaruh secara signifikan terhadap jumlah pengambilan
kredit.
Berbagai pinjaman mempunyai syarat atau jatuh tempo. Artinya bahwa
pengembalian pinjaman nasabah dibatasi oleh waktu Pinja-man terpendek adalah pinjaman
satu malam. Pinjaman jangka pen-dek biasanya mempunyai periode sampai dengan satu
tahun.
Pinjaman jangka panjang umumnya lebih dari satu tahun dan membe-rikan suku
bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan jangka pen-dek oleh karena itu, lembaga dalam
hal ini manjemen harus mewu-judkan sistem pimjaman yang mem-berikan resiko kecil dan
tidak mem-beratkan nasabah terutama dalam hal jangka waktu pelunasan kredit.
K. Keterbatasan
Sampel Berdasarkan hasil pene-litian, beberapa hal yang menjadi keterbatasan penelitian
ini adalah:
1. Penelitian ini hanya dilakukan di satu institusi yaitu PD BKK Eromoko Kabu paten Wonogiri
sehingga tidak dapat diterapkan di lembaga lain
2. Sampel yang digunakan hanya 40 orang sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digunakan
untuk mem-buat prediksi secara umum, ke depan disarankan untuk lebih mem-perluas baik
populasi maupun sampel penelitiannya
3. Variabel yang digunakan dalam meprediksi kinerja hanya Suku bunga, Pendapatan, status
peker-jaan, dan Jangka waktu kredit.
Penelitian
ke
depan
disarankan
untuk
menambahkan variabel lain seperti lokasi bank, kualitas pela-yanan, tanggungan keluarga dan
kecepatan proses kredit.
L. Saran
Sesuai dengan kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan bahwa dalam menentukan
kebijakan khu-susnya di PD BKK Eromoko Kabupaten Wonogiri, maka disarankan:
1. Suku bunga perlu yang selama ini diterapkan dalam pemberian kredit kepda nasabah di PD
BKK Eromoko Kabupaten Wonogiri perlu dijaga dan dipertahankan sesuai dengan kondisi
nasabah dan ketentuan yang yang telah diatur oleh perbankan dalam hal ini BI tentang
penerapan suku bunga pinjaman.
2. Pendapatan dan status pekerjaan merupakan jaminan kepastian kolek- tibilitas kredit, namun
kedua hal tersebut bukan satu-satunya pertim- bangan dalam memutuskan permo-honan
kredit nasabah.
3. Jangka waktu kredit perlu diper-timbangkan dalam melaksanakan keputusan pembeian kredit
kepada calon nasabah.
Daftar Pustaka
Axwar, Saiffudin. (200). Metode Penelitian. Peberbit Rineka Cipta, Jakarta
Aryaningsih (2008). Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Jumlah Pendapatan Terhadap Permintaan
Kredit di PT BPB Cabang Pembantu Kediri. www.google.com
Adiningsih, Sri dkk. (1998). Perangkat Analisis dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia.
Jakarta: P.T. Bursa Efek Jakarta.
Ajayi, R.A dan M. Mougoue. (1996). On The Dynamic Relation Between Stock Prices and Exchange
Rate. Journal Of Finance Research. 19:193-207.
Banjarnahor (2006). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Permintaan Kredit Pada
PT Bank Sumut Cabang Tarutung . www. Google.com