You are on page 1of 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN

DEPOSITO BERJANGKA PADA BANK UMUM DI KOTA


PEKANBARU

Oleh :
Riansyah
Pembimbing : Isyandi dan Rahmat Richard

Faculty of economics, Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email : riansyah_uzo@yahoo.com

Factors Affecting Demand Deposits In Banks In Pekanbaru

ABSTRACT

This study aims to determine the factors that influence the demand deposits
at commercial banks in the city of Pekanbaru. This research uses quantitative
study using multiple linear regression analysis with significance level of 5%
(0,05), which was applied to the computer program SPSS version 18.0. in this
study performed statistical tests (t-test and F test), test the partial correlation
coefficients and multiple determination coefficient test. The results showed that
together simultaneously (Test F) income, interest rates and education levels affect
the amount of time deposits of 321.339% with a significance level of 0.000 and
partially (t test) each also affect the amount of time deposits with the results of the
equation Y = 6.107 -2,520+ + 41,334,323.616 - 2,527,578.183 .
earnings effect amounted to 6.107 with a significance of 0.000, the interest rate
also affects the amount of time deposits of 4.133 with 0.000 significance and
impact of educational level - 2,527,578.183 with significance 0.335. The
predictive ability of the four variables are the amount of deposits commercial
banks is 90.9% ( = 0.909) as well as in the show by the magnitude of the
adjusted , while the remaining 9.1% influenced by other factors were excluded
from the study variables It can be concluded that the level of income, interest
rates and the level of education has a significant influence on the amount of time
deposits at commercial banks in the city of Pekanbaru. Any increase in the level
of income, interest rates and levels of education will cause the amount of time
deposits at commercial banks in Pekanbaru city will also increase.

Keywords: income, interest rates, education levels, time deposits,


commercial banks

PENDAHULUAN menentukan baik tidaknya


perekonomian suatu negara. Dalam
Bank sebagai lembaga perkembangannya jasa perbankan
keuangan adalah bagian dari faktor telah mengalami kemajuan yang
penggerak kegiatan perekonomian. cukup pesat.
Kegiatan-kegiatan lembaga sebagai Perbankan sebagai salah satu
penyedia dan penyalur dana akan sektor penting dalam struktur
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 490
perekonomian, telah memberikan dibanding dengan simpanan dalam
peranan yang sangat strategis dalam bentuk lain. Dari sisi deposan,
menunjang perkembangan dan cenderung menyukai menyimpan
pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, kelebihan dananya dalam bentuk
perkembangan dan pertumbuhan deposito berjangka karena sesuai
ekonomi yang dicapai telah dengan waktu yang diinginkan,
mendorong dan memberi peluang deposito berjangka ini juga
bagi perkembangan dan pertumbuhan menawarkan tingkat bunga yang
industri perbankan Indonesia. relative tinggi (Sigit Triandaru, 2006 :
(Taswan 2010: 6) menyatakan 98).
bahwa bank adalah sebuah lembaga (Tambunan, 2005: 94). Faktor-
atau perusahaan yang aktivitasnya faktor yang mempengaruhi
menghimpun dana berupa giro, permintaan deposito berjangka,
deposito, tabungan dan simpanan lain adalah pendapatan, Orang-orang
dari pihak yang kelebihan dana dengan pendapatan tinggi cenderung
kemudian menempatkannya kembali untuk menabung dengan proporsi
kepada masyarakat yang yang lebih besar dari pendapatannya
membutuhkan dana melalui penjualan dibandingkan dengan orang-orang
jasa keuangan yang pada gilirannya yang berpendapatan rendah. Lebih
dapat meningkatkan kesejahteraan dari itu orang-orang dengan
rakyat banyak. pendapatan rendah cenderung
Dana bank yang berasal dari mempunyai tabungan yang negatif
masyarakat dapat diwujudkan dalam karena pendapatannya tidak
bentuk giro, deposito berjangka, dan mencukupi kebutuhan konsumsi
tabungan. Giro merupakan simpanan minimum (Ardiansyah, 2009 : 51).
pihak ketiga kepada bank yang Tingkat suku bunga juga
penarikannya dapat dilakukan setiap merupakan faktor yang
saat dengan menggunakan cek, surat mempengaruhi simpanan berjangka.
perintah pembayaran lainnya atau Perubahan tingkat bunga menciptakan
pemindahbukuan. Deposito berjangka efek terhadap konsumsi rumah
merupakan simpanan pihak ketiga tangga. Efek tersebut adalah efek
kepada bank yang penarikannya dapat substitusi ( substitution effect) dan
dilakukan dalam jangka waktu efek pendapatan (income effect). Efek
tertentu menurut perjanjian antara substitusi bagi kenaikan tingkat bunga
deposan dengan pihak bank yang adalah apabila terjadi kenaikan suku
bersangkutan. (Kasmir, 2008 : 85). bunga maka rumah tangga cenderung
Dana deposito ini bagi bank menurunkan pengeluaran konsumsi
mempunyai kepastian kapan dana itu dan menambah tabungan, sedangkan
akan ditarik, sehingga pihak bank efek pendapatan bagi kenaikan
dapat mengantisipasi kapan harus tingkat bunga adalah apabila terjadi
menyediakan dana dalam jumlah penurunan suku bunga maka rumah
tertentu. Kelebihan ini tidak dimiliki tangga cenderung meningkat
oleh simpanan dalam bentuk giro dan pengeluaran konsumsi dan
tabungan. Sebagai konsekuensi dari mengurangi tabungan. Pada tingkat
kelebihan tersebut, maka bank harus bunga yang rendah, individu akan
membayar dana ini dengan tingkat mengurangi alokasi pendapatannya
bunga yang relative lebih besar untuk tabungan dan deposito (uang
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 491
kuasi) karena individu lebih Perkembangan dunia perbankan
memilih melakukan konsumsi telah mencapai beberapa sasaran baik
dari pada menabung begitu juga dalam menghimpun sumber-sumber
Sebaliknya. (Persaulian, 2013 : 43) dana, Peningkatan efisiensi kerja
Tingkat pendidikan juga perbankan maupun dalam
merupakan faktor yang peningkatan mekanisme pasar uang
mempengaruhi simpanan berjangka. yang lebih baik. Dalam hal ini
Variabel pendidikan merupakan perkembangan atau laju tingkat suku
sebagai Human capital merupakan bunga lebih mencerminkan keadaan
salah satu yang diharapkan akan pasar. Sehingga dana perbankan
memberikan efek terhadap jumlah terutama deposito berjangka,
tabungan. Tingkat pendidikan ini menunjukkan bahwa perkembangan
akan mempengaruhi produktivitas yang sangat mengesankan. Hal ini
dari faktor produksi dengan menunjukkan bahwa ketergantungan
mempengaruhi efisiensi relatif dari bank-bank kepada kredit likuiditas
faktor produksi dan kemudian akan Bank Indonesia telah berkurang. Di
merubah real income suatu individu. samping itu bank mulai meningkatkan
Rumah tangga yang pada akhirnya kepercayaan diri dan merasa lebih
memberi suatu efek pendapatan dan mampu berdiri sendiri, serta terdapat
efek subtitusi. (Rahmatia, 2004: 24). indikasi bahwa bank-bank telah
Pendidikan diyakini sangat sungguh-sungguh berusaha untuk
berpengaruh terhadap kecakapan, meningkatkan efisiensinya.
tingkah laku dan sikap seseorang, Kota Pekanbaru yang
dengan hl ini semestinya terkait merupakan ibu kota provinsi memiliki
dengan tingkat pendapatan seseorang. jumlah penduduk terbesar di Provinsi
Artinya secara rata-rata makin tinggi Riau. Hal ini akan berpengaruh
tingkat pendidikan seseorang makin terhadap perbankan di Kota
memungkinkan orang tersebut Pekanbaru, karena perbankan akan
memperoleh pendapatan yang tinggi. lebih mudah untuk menyerap dana
Semenjak dikeluarakan dari masyarakat. Kota Pekanbaru juga
beberapa kebijakan oleh pemerintah merupakan pusat perdagangan
disektor moneter baru mulai ada Provinsi Riau dan berbagai sektor
perubahan yang cukup mendasar pada perekonomian berkembang di daerah
industri perbankan di Indonesia. ini termasuk juga perbankan.
Kebijakan yang berupa penetapan Kondisi perbankan di provinsi
suku bunga, pengerahan dana Riau menunjukkan perkembangan
masyarakat, perkreditan, maupun yang sangat pesat, khususnya di
penciptaan produk – produk Pekanbaru sebagai ibu kota provinsi
perbankan kecuali yang mendapatkan yang mengalami pertumbuhan yang
prioritas mulai diserahkan kepada sangat pesat dari berbagai sektor
masyarakat perbankan sendiri. perekonomian termasuk juga
Sehingga perbankan yang biasa perbankan. Berikut adalah jumlah
bersifat pasif dan hanya menunggu simpanan masyarakat, jumlah
nasabah, kini harus aktif mencari simpanan berjangka di provinsi Riau
nasabah dengan berbagai cara yang dan jumlah simpanan berjangka bank
bisa menarik masyarakat menjadi umum dari tahun 2004 sampai 2014
nasabah. (Susilo, 2000 : 43) di kota Pekanbaru:
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 492
Table 1 juga dalam rangka mendorong
Posisi Simpanan Masyarakat, Dan kebijakan pasar terbuka.
Simpanan Berjangka Bank Umum Tabel diatas juga dapat
Di Kota Pekanbaru Tahun 2005 - menunjukkan perkembangan jumlah
2014 (Juta Rupiah) deposito pada bank umum di kota
Tingka Jumlah
Tingkat Pekanbaru dari tahun 2005-2014 terus
Jumlah t Simpanan
Tahu Pertumb
n
Simpanan Pertum Berjangka
uhan
mengalami kenaikan.
masyarakat buhan Kota
(%) Pekanbaru
(%) Berdasarkan latar belakan diatas
2005 12.764.531 0% 4.801.659 0% rumusan masalah dalam penelitian ini
2006 14.730.699 9,08 % 5.245.554 5,03 % yaitu: 1) Apakah pendapatan
2007 15.653.554 4,26 % 6.320.047 12,18 %
mempunyai pengaruh terhadap
2008 16.278.832 5,56 % 5.842.904 -5,4 %
permintaan simpanan berjangka pada
bank umum di kota Pekanbaru? 2)
2009 17.484.103 5,56 % 6.822.445 11,03 %
16,68
Apakah tingkat suku bunga simpanan
2010 21.074.397 8.986.488 24,53 %
% berjangka mempunyai pengaruh
16,13
2011 24.567.654
%
8.766.438 -2,49 % terhadap permintaan simpanan
2012 28.497.724
18,15
%
12.691.292 4,49 % berjangka bank umum di kota
2013 30.259.416 8,13 % 13.868.368 13,34 %
Pekanbaru? 3) Apakah tingkat
22,64 pendidikan mempunyai pengaruh
2014 35.161.111 14.871.116 11,36 %
%
terhadap permintaan deposito
Sumber: Badan Pusat Statistik, berjangka pada bank umum di kota
Pekanbaru 2016 Pekanbaru?
Adapun tujuan penelitian ini
Tabel diatas dapat di lihat yaitu: 1) Untuk menganalisa pengaruh
bahwa jumlah simpanan masyarakat pendapatan terhadap permintaan
pada bank umum di provinsi Riau simpanan berjangka pada bank umum
selalu mengalami kenaikan, hanya di kota Pekanbaru. 2) Untuk
saja pada tahun 2009 mengalami menganalisa pengaruh tingkat suku
penurunan yakni sebesar 1.229.700, bunga simpanan berjangka terhadap
hal ini disebabkan karena adanya permintaan simpanan berjangka pada
penurunan tingkat suku bunga. bank umum di kota Pekanbaru. 3)
Turunnya tingkat suku bunga Untuk menganalisa pengaruh tingkat
ini dikarenakan adanya kebijakan pendidikan terhadap permintaan
pemerintah untuk menanggulangi simpanan berjangka pada bank umum
masalah spekulasi valuta asing dan di kota Pekanbaru.
kebijakan uang ketat guna investasi
kondisi ekonomi nasional yang TELAAH PUSTAKA
sempat memanas salah satunya terjadi
di Pekanbaru. pada tahun 2010 hingga Hubungan Permintaan dengan
tahun 2014 jumlah simpanan pendapatan
masyarakat pada bank umum di Permintaan dalam ilmu
Provinsi Riau kembali menunjukkan ekonomi adalah kombinasi harga dan
kenaikan yang mana kenaikan jumlah suatu barang yang ingin dibeli
tersebut dikarenakan naiknya tingkat oleh konsumen pada berbagai tingkat
suku bunga yang disebabkan oleh harga untuk suatu periode tertentu.
adanya kebijakan pemerintah untuk Permintaan suatu barang sangat
mendorong tingkat suku bunga dan dipengaruhi oleh pendapatan dan
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 493
harga barang tersebut. Apabila harga investasi yang mempunyai
barang naik sedangkan pendapatan keuntungan dan kelemahan masing-
tidak berubah maka permintaan masing. Dengan mengetahuinya,
barang tersebut akan turun, tentu kita dapat memanfaatkannya
sebaliknya jika harga barang turun, sesuai kebutuhan. Sama halnya
sedangkan pendapatan tidak berubah dengan tabungan, deposito berjangka
maka permintaan akan mengalami merupakan jenis simpanan atau
kenaikan atau bertambah. (Sukirno, produk bank yang di tawarkan oleh
2008 : 77) bank sebagai sarana untuk
Permintaan uang kas untuk memperoleh dana dari masyarakat.
tujuan transaksi tergantung pada menurut Tambunan, (2005 : 94)
pendapatan. Makin tinggi pendapatan, faktor-faktor yang mempengaruhi
makin besar keinginan akan uang kas deposito berjamgka adalah:
untuk transaksi. Seseorang atau 1. Besarnya pendapatan yang
masyarakat yang tingkat diterima masyarakat itu sendiri
pendapatannya tinggi biasanya 2. Besarnya tingkat konsumsi yang
melakukan transaksi yang lebih
dilakukan masyarakat
banyak dibanding dengan seseorang
atau masyarakat yang pendapatannya 3. Hadiah dan kemudahan fasilitas
lebih rendah. Keynes juga yang diberikan oleh pihak
berpendapat bahwa permintaan uang perbankan
juga ditentukan oleh tingkat suku 4. Besarnya tingkat suku Bunga yang
bunga terutama permintaan uang di berikan
untuk tujuan spekulasi, makin tinggi 5. Adanya jaminan keamanan yang di
tingkat bunga maka, makin rendah
berikan fihak perbankan
keinginan masyarakat akan uang kas
(Keynes dalam Nopirin, 2008 : 119).
Pengertian Simpanan Berjangka
Faktor Faktor Yang (Deposito Berjangka) Bank Umum
Mempengaruhi Permintaan Simpanan deposito dalam
Permintaan dalam ekonomi Undang-undang nomor 10 tahun 1998
adalah kombinasi harga dan jumlah dinyatakan sebagai simpanan yang
suatu barang yang ingin dibeli oleh penarikannya hanya dapat dilakukan
konsumen pada berbagai tingkat pada waktu tertentu berdasarkan
harga suatu periode tertentu. perjanjian nasabah penyimpan dengan
Permintaan suatu barang sangat bank (Martono, 2004:40). Berbeda
dipengaruhi oleh pendapatan dan dengan tabungan dan giro , simpanan
harga barang tersebut. Apabila harga deposito mengandung unsur jangka
barang naik sementara pendapatan waktu (jatuh tempo) yang lebih
tidak berubah maka permintaan panjang dan dapat ditarik atau
barang tersebut akan turun. dicairkan hanya setelah jatuh tempo.
Sebaliknya, jika harga barang turun, Dalam praktiknya terdapat tiga jenis
sedangkan pendapatan tidak berubah deposito yaitu (Kasmir, 2008 : 85-87)
maka permintaan barang akan 1. Deposito Berjangka
mengalami kenaikan atau bertambah ( Merupakan deposito yang
Sukirno, 2008 : 77). Baik tabungan diterbitkan dengan jenis jangka waktu
maupun deposito merupakan produk tertentu. Jangka waktu deposito
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 494
berjangka biasanya bervariasi mulai tertentu. Kelebihan ini tidak dimiliki
dari 1, 2, hingga 24 bulan. Deposito oleh simpanan dalam bentuk giro dan
berjangka dapat diterbitkan atas nama tabungan. Sebagai konsekuensi dari
kelebihan tersebut, maka bank harus
perseorangan maupun lembaga.
membayar dana ini dengan tingkat
2. Sertifikat Deposito bunga yang relative lebih besar
Pada prinsipnya sama dengan dibanding dengan simpanan dalam
deposito berjangka, perbedaannya bentuk lain. Dari sisi deposan,
adalah sertifikat deposito diterbitkan cenderung menyukai menyimpan
atas tunjuk dalam bentuk sertifikat kelebihan dananya dalam bentuk
dan dapat diperjualbelikan atau deposito berjangka karena sesuai
dipindah tangankan kepada pihak dengan waktu yang diinginkan,
lain. Selain itu pencairan bunga deposito berjangka ini juga
sertifikat deposito dapat dilakukan di menawarkan tingkat bunga yang
muka. relative tinggi (Triandaru,2006 : 98).
3. Deposito on coll
Merupakan jenis deposito Hubungan Deposito Berjangka
ketiga hanya digunakan untuk dengan Pendapatan
deposan yang memiliki jumlah uang Untuk menjelaskan hubungan
dalam jumlah yang besar, misalnya antara pendapatan dan simpanan
Rp 25 juta dan sementara waktu (saving), bisa digunakan teori
belum digunakan. Penerbitan deposito ”absolute income hypothesis” . Teori
on call memiliki jangka waktu ini merupakan hasil dari pemikiran
minimal 7 (tujuh) hari dan paling keynes yang menjelaskan tentang
lama kurang dari 1 (satu) bulan. hubungan antara pendapatan dengan
Deposito on call diterbitkan atas konsumsi dan simpanan. Oleh karena
nama. Pencairan bunga dilakukan simpanan merupakan bagian
pada saat pencairan deposito on call. pendapatan yang tidak dikonsumsi,
Namun sebelum deposito on call maka menurut keynes simpanan
tersebut dicairkan tiga hari sebelum (saving) merupakan fungsi dari
deposan terlebih dahulu harus sudah pendapatan. Menurut keynes, tidak
memberitahukan kepada pihak bank semua dari pendapatan yang diterima
penerbit bahwa yang bersangkutan seseorang akan digunakan untuk
akan mencairkan deposit on call-nya. konsumsi, melainkan sebagian akan
Deposito berjangka adalah disimpan sebagai simpanan. (Sukirno,
tabungan dalam bank perdagangan 2008 :86).
atau institusi keuangan lain yang Pendapatan adalah total
hanya dapat di ambil pemiliknya penerimaan (uang atau bukan uang)
apabila tempo penyimpanan seperti seseorang atau suatu masyarakat
dinyatakan dalam perjanjian dan (keluarga) selama periode tertentu.
institusi keuangan tersebut berakhir. Adapun dua sumber penerimaan
(Sukirno, 2005 :93). rumah tangga/keluarga yaitu :
Dana deposito ini bagi bank (Raharjo,2001: 226)
mempunyai kepastian kapan dana itu Pendapatan adalah sumber dana
akan ditarik, sehingga pihak bank untuk pengeluaran, pengeluaran
dapat mengantisipasi kapan harus pertama di tujukan untuk kebutuhan
menyediakan dana dalam jumlah konsumsi, sisanya di tabungkan atau
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 495
untuk di investasikan. Berapa besar Pengaruh Tingkat Pendidikan
dari pendapatan yang di gunakan Terhadap Simpanan Berjangka
untuk konsumsi tergantung pada Pendidikan sebagai Human
pendapatan itu sendiri. (Winardi, capital merupakan salah satu variabel
2008: 8). lingkungan yang diharapkan akan
memberikan efek terhadap jumlah
Simpanan Deposito Berjangka dan tabungan. Variabel pendidikan ini
Tingkat Suku Bunga akan mempengaruhi produktivitas
Tingkat suku Bunga merupakan dari faktor produksi dengan
variable dalam perekonomian yang mempengaruhi efisiensi relatif dari
senantiasa diamati karena dampak faktor produksi dan kemudian akan
dari tingkat bunga ini memiliki merubah real income suatu individu.
dampak yang sangat luas. Perubahan Rumah tangga yang pada akhirnya
tingkat bunga menciptakan efek memberi suatu efek pendapatan dan
terhadap konsumsi rumah tangga. efek subtitusi. (Rahmatia, 2004 : 21).
Efek tersebut adalah efek substitusi ( (Michael dalam rahmatia 2004:
substitution effect) dan efek 22) secara teoritis telah
pendapatan (income effect). Efek memperlihatkan efek pendidikan
substitusi bagi kenaikan tingkat bunga (scholling) terhadap produktivitas
adalah apabila terjadi kenaikan suku suatu rumah tangga. Meningkatnya
bunga maka rumah tangga cenderung produktivitas dalam suatu rumah
menurunkan pengeluaran konsumsi tangga menurunkan shadow price dari
dan menambah tabungan, sedangkan semua aktivitas sehingga berarti
efek pendapatan bagi kenaikan meningkatkan pula pendapatan riil
tingkat bunga adalah apabila terjadi rumah tangga. Meskipun tidak
penurunan suku bunga maka rumah diinginkan terjadi pengaruh yang
tangga cenderung meningkat sama untuk semua aktivitas agar
pengeluaran konsumsi dan dapat memberi suatu efek terhadap
mengurangi tabungan. (Kasmir, 2008 harga relatif. Kemudian hal ini tentu
: 104) dapat memberikan suatu efek
Tingkat Bunga dapat perbedaan produktivitas atas
mempengaruhi secara langsung penggunaan input barang dan waktu.
kehidupan masyarakat dan juga Becker (1993) mendefinisikan
memberikan dampak kepada bahwa human capital sebagai hasil
kesehatan perekonomian. Bunga bank dari keterampilan, pengetahuan, dan
dapat diartikan sebagai balas jasa pelatihan yang dimiliki seseorang,
yang diberikan oleh bank yang termasuk akumulasi investasi
berdasarkan prinsip konvensional meliputi aktivitas pendidikan, job
kepada para nasabah yang membeli training, 22 dan migrasi. Lebih jauh,
atau menjual produknya. Bunga Echrenberg dan Smith (1994),
tersebut juga dapat diartikan sebagai melihat bahwa pekerja dengan
harga yang harus dibayar kepada separuh waktu akan memperoleh
nasabah (yang memiliki simpanan) lebih sedikit human capital. Hal ini
dengan yang harus dibayar oleh disebabkan karena sedikit jam kerja
nasabah kepada bank (nasabah yang dan pengalaman kerja. Kemudian
memperoleh pinjaman tersebut ditambahkan oleh Jacobsen bahwa
(Kasmir 2008 :105). dengan meningkatnya pengalaman
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 496
kerja akan meningkatkan penerimaan yang diperoleh melalui dokumen atau
di masa akan datang (Rahmatia, 2004 catatan-catatan resmi yang dibuat
: 22). oleh sumber-sumber yang berwenang
Pendidikan diyakini sangat yang berkaitan langsung dengan
berpengaruh terhadap kecakapan, objek penelitian.
tingkah laku dan sikap seseorang, Teknik pengumpulan data yang
dengan hl ini semestinya terkait digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan tingkat pendapatan seseorang. dengan menggunakan data primer,
Artinya secara rata-rata makin tinggi yaitu dengan menggunakan cara
tingkat pendidikan seseorang makin pengumpulan data secara kuesioner,
memungkinkan orang tersebut dengan mengajukan daftar pertanyaan
memperoleh pendapatan yang tinggi. kepada responden yang telah di
persiapkan sebelum turun ke
Hipotesis lapangan, berdasarkan metode
Berdasarkan perumusan accidental.
masalah yang ada, maka penulis
membuat hipotesis sebagai berikut: Definisi Operasional
1) Pendapatan, tingkat suku bunga Simpanan Berjangka
dan tingkat pendidikan merupakan merupakan simpanan yang
faktor yang mendorong permintaan penarikannya hanya dapat dilakukan
masyarakat terhadap jumlah deposito menurut syarat-syarat tertentu yang
berjangka pada bank umum di Kota disepakati. Simpanan berjangka yang
Pekanbaru. 2)Faktor pendapatan, dimaksud dalam penelitian ini adalah
tingkat suku bunga dan tingkat deposito berjangka bank umum kota
pendidikan mempunyai pengaruh Pekanbaru.
yang signifikan terhadap jumlah Pendapatan merupakan total
deposito berjangka pada bank umum penerimaan seseorang atau suatu
di Kota Pekanbaru. masyarakat selama periode tertentu.
pendapatan yang dimaksud dalam
METODE PENELITIAN penelitian ini adalah pendapatan per
kapita masyarakat kota Pekanbaru.
Lokasi penelitian ini dilakukan Tingkat Suku Bunga
di kota Pekanbaru yang menjadi ibu Merupakan imbalan balas jasa atau
kota provinsi Riau. harga yang harus di bayarkan kepada
Jenis penelitian dalam masyarakat yang memiliki dana agar
penelitian ini yaitu deskriptif dengan bersedia melepas sebagian dananya
metode analisis kuantitatif. Jenis data untuk di simpan dalam bentuk
yang digunakan dalam penelitian ini liquiditas. tingkat suku bunga yang
adalah data primer, yaitu data dimaksud dalam penelitian ini adalah
langsung diperoleh dari objek yang tingkat suku bunga deposito
diteliti yang berkaitan dengan berjangka satu bulan.
masalah yang diteliti, yaitu berupa Tingkat pendidikan adalah
data yang diperoleh dari deposan, pembelajaran pengetahuan,
yaitu jumlah pendapatan, jumlah keterampilan dan kebiasaan
simpanan, tingkat bunga yang sekelompok orang yang diturunkan
diterima dari bank, tingkat pendidikan dari generasi ke generasi
dan lainnya. Data sekunder yaitu data Metode Analisis Data
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 497
Metode analisis data yang 18, dan setelah dilakukan perhitungan
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis terhadap data-data yang
analisis kuantitatif merupakan penulis peroleh selama penelitian
hubungan variable independen dan maka di peroleh hasil penelitian
variabel dependent dengan seperti pada tabel berikut ini :
menggunakan metode regresi
berganda yang dinyatakan dengan Tabel 1
model regresi sebagai berikut : Rekapitulasi Analisis Regresi
(Gaspersz, 1991: 178) Linier Berganda
Variabel Koefisie
Si
n t
Terikat Bebas g.
Regresi
Keterangan: 6,017 20,031 0,000
Pendapatan

4133432 4,692 0,00


Deposito Berjangka (Rupiah) Tingkat
3,613 0
= Konstanta Simpanan Suku
Berjangka Bunga
= Koefisien regresi (Y)
-
Tingkat
=Tingkat pendapatan Pendidika
2527578 -0,969
= Keofisien regresi ,183 0,33
n
5
= Tingkat suku bunga (%) Konstanta
-2,520 0,000
= Koefisien regresi
R 0,954
= Tingkat Pendidikan R. Square 0,909
= disturbance error Adjusted R Square 0,907
F Change 321,339
Signifikansi F 0,000
HASIL PENELITIAN DAN N (Sampel) 100
PEMBAHASAN Sumber : Data Olahan
Dari paparan di atas dapat
Hasil Penelitian terlihat persamaan regresi berganda
Sesuai dengan tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
ini yakni untuk mengetahui faktor-
faktor apa sajakah yang Y = -2,520 + 6,107 +
mempengaruhi permintaan deposito 41334323,613 - 2527578,183
berjangka pada bank umum kota
Pekanbaru maka dari itu penelitian ini Keterangan :
menggunakan metode analisis Deposito Berjangka (Juta
kuantitatif yaitu mengetahui seberapa Rupiah)
besar pengaruh variabel bebas yaitu = Tingkat Pendapatan (Rupiah)
pendapatan, tingkat suku bunga dan
= Tingkat suku bunga (%)
pendidikan terhadap variabel terikat
= Tingkat Pendidikan (Formal)
yaitu jumlah deposito berjangka
dengan menggunakan analisis regresi
Dari hasil persamaan analisis
berganda sebagai berikut:
regresi berganda di atas dapat
diketahui bahwa angka konstan
Sebagai alat bantu untuk adalah sebesar -2,520 yang artinya
menyelesaikan perhitungan penelitian tanpa pendapatan, suku bunga dan
ini, penelitian ini menggunakan nilai kurs jumlah deposito sebesar -
software program computer SPSS ver 2,520 atau dengan kata lain tidak ada
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 498
deposan yang menanamkan dananya menunjukkan bahwa tingkat
dalam bentuk deposito berjangka, pendidikan sebesar 0,335 > 0,05 dan t
sedangkan nilai koefisien regresi hitung sebesar -0,969 < 1,984 (t tabel)
variabel pendapatan ( ) sebesar maka diterima dan ditolak,
6,107 yang berarti bahwa setiap artinya nilai kurs tidak berpengaruh
penambahan atau kenaikan signifikan terhadap jumlah deposito
pendapatan sebesar 1% akan berjangka.
menambah jumlah deposito sebesar Kemudian nilai F hitung
6,017 rupiah dengan catatan variabel sebesar 321,339 adalah lebih besar
lain dalam keadaan konstan. dari nilai F tabel 6,16 (321,339 >
Nilai koefisien regresi tingkat 6,16) sehingga Ho ditolak. Keadaan
suku bunga ( ) sebesar menyatakan bahwa variabel
41334323,613 mempunyai arti pendapatan, tingkat suku bunga dan
bahwa setiap penambahan atau tingkat pendidikan secara bersama–
kenaikan tingkat suku bunga sebesar sama berpengaruh terhadap variabel
1% akan menambah jumlah deposito Y.
sebesar 41334323,613 persen dengan Berdasarkan hasil perhitungan
catatan variabel lain dalam keadaan koefisien korelasi sebesar 0,954, ini
konstan. Nilai koefisien regresi menunjukkan bahwa ada keeratan
Tingkat Pendidikan ( ) sebesar - hubungan atau korelasi yang kuat
2527578,183 mempunyai arti bahwa positif antara pendapatan, tingkat
setiap penambahan atau kenaikan suku bunga dan nilai kurs terhadap
nilai kurs sebesar 1% akan menambah jumlah deposito berjangka dengan
jumlah deposito sebesar - nilai R square sebesar 0.909 maka
2527578,183 rupiah dengan catatan memiliki arti bahwa 90,9% variabel
variabel lain dalam keadaan konstan. jumlah deposito dapat dijelaskan oleh
Hasil dari uji t memperlihatkan variabel independen nya yaitu
pengaruh variabel bebas terhadap pendapatan, tingkat suku bunga dan
variabel terikat secara parsial, maka tingkat pendidikan. Sedangkan 9,1%
di gunakan uji t. Hasil pengujian sisanya dijelaskan oleh variabel lain
dengan menggunakan uji t di luar persamaan.
menunjukkan bahwa p-value
pendapatan sebesar 0,000 < 0,05 dan t Pembahasan
hitung sebesar 20,031 > 1,984 (t
tabel) maka ditolak dan Pengaruh Pendapatan Terhadap
diterima, artinya pendapatan Jumlah Deposito Berjangka
berpengaruh signifikan terhadap Berdasarkan hasil pengolahan
jumlah deposito berjangka. Hasil SPSS maka variabel pendapatan
pengujian dengan menggunakan uji t memiliki nilai koefisien regresi yang
menunjukkan bahwa tingkat suku positif sebesar 6,107 terhadap jumlah
bunga sebesar 0,000 < 0,05 dan t deposito berjangka, yang artinya
hitung sebesar 4,692 > 1,984 (t tabel) apabila terjadi kenaikan pendapatan
maka ditolak dan diterima, per kapita sebesar 1% maka jumlah
artinya tingkat suku bunga deposito berjangka akan naik sebesar
berpengaruh signifikan terhadap 6,107% rupiah. Hal ini dapat
jumlah deposito berjangka. Hasil disimpulkan bahwa variabel
pengujian dengan menggunakan uji t pendapatan berpengaruh positif
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 499
terhadap jumlah deposito berjangka di yang artinya terjadi kenaikan tingkat
Kota Pekanbaru. Hal ini disebabkan suku bunga sebesar 1% maka jumlah
oleh pada saat pendapatan per kapita deposito berjangka akan naik sebesar
naik, maka jumlah deposito berjangka 41334323,613 persen. Hal ini dapat
naik, begitu juga sebaliknya pada saat disimpulkan bahwa variabel tingkat
pendapatan turun maka jumlah suku bunga berpengaruh positif
deposito berjangka akan turun. Hal terhadap jumlah deposito berjangka di
inilah yang menyebabkan pendapatan Kota Pekanbaru. Hal ini disebabkan
per kapita berpengaruh positif oleh pada saat tingkat suku bunga
terhadap jumlah deposito berjangka. naik, maka jumlah deposito berjangka
Pada variabel pendapatan naik, begitu juga sebaliknya pada saat
menunjukkan t_hitung sebesar 20,031 tingkat suku bunga turun maka
dengan t_tabel sebesar 1,984, maka jumlah deposito berjangka akan
t_hitung > t_tabel (20,031 > 1,984), turun. Hal inilah yang menyebabkan
Ho ditolak dan Ha diterima. tingkat suku bunga berpengaruh
Pendapatan berpengaruh positif dan positif terhadap jumlah deposito
signifikan terhadap jumlah deposito berjangka.
berjangka. Peningkatan pendapatan Pada variabel tingkat suku
menyebabkan jumlah deposito bunga menunjukkan t_hitung sebesar
berjangka juga meningkat. 4,692 dengan t_tabel sebesar 1,984,
Hasil penelitian ini didukung maka t_hitung > t_tabel (4,692 >
oleh penelitian sebelumnya yang 1,984), Ho ditolak dan Ha diterima.
dilakukan oleh Haftria Jhosima Tingkat suku bunga berpengaruh
(2010) yang menyatakan tingkat positif terhadap jumlah deposito
pendapatan berpengaruh terhadap berjangka. Peningkatan tingkat suku
permintaan deposito berjangka pada bunga menyebabkan jumlah deposito
bank BRI cabang Pekanbaru. Perilaku berjangka juga meningkat.
konsumsi dan menyimpan dari Tingkat suku Bunga merupakan
seseorang sangat dipengaruhi oleh variable dalam perekonomian yang
pendapatannya. Suatu kenaikan dalam senantiasa diamati karena dampak
pendapatan akan meningkatkan dari tingkat bunga ini memiliki
konsumsi dan simpanan. Dengan dampak yang sangat luas. Perubahan
demikian ada hubungan yang positif tingkat bunga menciptakan efek
antara pendapatan dan simpanan. terhadap konsumsi rumah tangga.
Berapa besar dari pendapatan yang di Efek tersebut adalah efek substitusi (
gunakan untuk konsumsi tergantung substitution effect) dan efek
pada pendapatan itu sendiri. (Winardi, pendapatan (income effect). Efek
2008: 8). substitusi bagi kenaikan tingkat bunga
adalah apabila terjadi kenaikan suku
Pengaruh Tingkat Suku Bunga bunga maka rumah tangga cenderung
Terhadap Jumlah Deposito menurunkan pengeluaran konsumsi
Berjangka dan menambah tabungan, sedangkan
Berdasarkan hasil pengolahan efek pendapatan bagi kenaikan
SPSS maka variabel tingkat suku tingkat bunga adalah apabila terjadi
bunga memiliki nilai koefisien regresi penurunan suku bunga maka rumah
yang positif sebesar 41334323,613 tangga cenderung meningkat
terhadap jumlah deposito berjangka, pengeluaran konsumsi dan
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 500
mengurangi tabungan. (Kasmir, 2008 tingkat pendidikan berkorelasi positif
: 104) terhadap jumlah deposito masyarakat
Suku bunga yang tinggi akan di Kabupaten Bone. Maka hipotesis
mendorong orang untuk menanamkan ditolak. Tingkat pendidikan
modalnya di bank dari pada berkorelasi negatif terhadap deposito
menginvestasikan nya pada sektor berjangka masyarakat pada bank
produksi atau industri yang resiko nya umum di kota Pekanbaru,
jauh lebih besar jika dibandingkan menunjukkan bahwa semakin tinggi
dengan menanamkan dananya di bank tingkat pendidikan responden maka
terutama dalam bentuk deposito. akan menurunkan jumlah
Semakin tinggi tingkat bunga depositonya. Semakin tinggi
semakin tinggi pula tingkat deposito pendidikan responden maka ia akan
berjangka masyarakat. (Tajul 2000 : lebih banyak mengeluarkan biaya
14) untuk pendidikan keluarganya
sehingga dapat mengurangi jumlah
Pengaruh Tingkat Pendidikan depositonya.
Terhadap Jumlah Deposito Namun dikatakan tingkat pendidikan
Berjangka dikatakan tidak signifikan, ini
Berdasarkan hasil pengolahan menunjukkan bahwa walaupun
SPSS maka variabel pendidikan tingkat pendidikan tinggi, belum tentu
memiliki nilai koefisien regresi yang menurunkan jumlah deposito
negatif sebesar -2527578,183 masyarakat. Hal ini dikarenakan
terhadap jumlah deposito berjangka, masyarakat telah menyisihkan bagian
yang artinya apabila terjadi kenaikan pendapatannya.
tingkat pendidikan sebesar 1% maka
jumlah deposito berjangka akan SIMPULAN DAN SARAN
menurun sebesar 2527578,183 %
rupiah. Hal ini menyebabkan bahwa Simpulan
variabel pendidikan berpengaruh Berdasarkan pada uraian-uraian
negatif dan tidak signifikan terhadap dan pembahasan yang telah
jumlah deposito berjangka di Kota dikemukakan sebelumnya, maka
Pekanbaru. dapat diambil berikut:
Pada variabel tingkat 1.Pendapatan berpengaruh positif
pendidikan menunjukkan t_hitung terhadap simpanan berjangka.
sebesar -0,969 dengan t_tabel sebesar Artinya, peningkatan pada
1,984, maka t_hitung < t_tabel (- pendapatan berdampak pada
0,969 < 1,984), Ho diterima dan Ha peningkatan jumlah deposito
ditolak. Tingkat pendidikan berjangka yang diserap oleh
berpengaruh negatif terhadap jumlah perbankan di Kota Pekanbaru.
deposito berjangka. Peningkatan Dengan demikian secara empiris
tingkat pendidikan menyebabkan hubungan pendapatan dengan
jumlah deposito berjangka menurun. jumlah deposito berjangka yang
Tingkat pendidikan berkorelasi diserap oleh perbankan umum di
negatif terhadap jumlah deposito Kota Pekanbaru mendukung
berjangka, hal ini berbeda dengan landasan teori.
penelitian sebelumnya oleh Irawan 2.Tingkat suku bunga berpengaruh
Saleh (2003) yang mengatakan bahwa positif terhadap simpanan
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 501
berjangka. Arinya, peningkatan sehingga adanya peningkatan
tingkat suku bunga berdampak pada tingkat suku bunga simpanan
peningkatan jumlah deposito berjangka akan menanbah minat
berjangka yang diserap oleh dari masyarakat untuk menyimpan
perbankan umum di Kota uangnya dalam bentuk simpanan
Pekanbaru. Dengan demikian secara berjangka sehingga jumlah investasi
empiris hubungan tingkat suku masyarakat dalam bentuk simpanan
bunga dengan jumlah deposito berjangka pada lembaga perbankan
berjangka yang diserap perbankan akan meningkat. maka di sarankan
umum di Kota Pekanbaru kepada calon deposan untuk terus
mendukung landasan teori. memantau naik turunnya tingkat
3.Tingkat pendidikan berpengaruh suku bunga deposito berjangka pada
negatif terhadap simpanan bank umum sebelum menentukan
berjangka. Artinya peningkatan atau memilih bank mana yang akan
tingkat pendidikan berdampak akan dijadikan tempat penyimpanan dana
menurunkan jumlah deposito tersebut.
berjangka pada bank umum d kota 3.Begitu juga dengan tingkat
Pekanbaru. hasil penelitian ini tidak pendidikan berpengaruh, terhadap
sesuai dengan teori, di mana tingkat simpanan berjangka pada bank
pendidikan sebagai Human capital umum di Kota Pekanbaru, maka di
merupakan salah satu variabel sarankan kepada pemerintah untuk
lingkungan yang diharapkan akan terus meningkatkan mutu
memberikan efek terhadap jumlah pendidikan supaya masyarakat akan
tabungan. Semakin tinggi tingkat lebih bijak dan pandai untuk
pendidikan seseorang maka akan mengelola keuangannya, sehingga
semakin banyak jumlah uang yang para calon deposan akan mengerti
di simpan atau di tabung. manfaat menyimpan uang pada
lembaga perbankan.
Saran
Berdasarkan analisis dari DAFTAR PUSTAKA
kesimpulan yang dapat di tarik maka
penulis mencoba memberikan saran Ardiansyah, Riki, Analisis Faktor-
sebagai berikut: Faktor Yang Mempengaruhi
1.Melihat adanya pengaruh tingkat Perkembangan Tabungan
pendapatan, terhadap simpanan Masyarakat Pada Bank Umum
berjangka pada bank umum di Kota Di Kota Binjai, Skripsi S1
Pekanbaru, maka di sarankan Fakultas Ekonomi,
kepada bank umum untuk Universitas Sumatera Utara,
meningkatkan pelayanan serta 2009.
promosi yang lebih luas sehingga
para deposan akan merasa puas dan Badan pusat statistik, 2015,
percaya menyimpan dananya dalam Pekanbaru Dalam Angka,
bentuk deposito berjangka pada Pekanbaru.
bank umum.
2.Tingkat suku bunga berpengaruh Hasibuan, Melayu, 2001, Dasar-
secara positif dan signifikan Dasar Perbankan, PT. Bumi
terhadap simpanan berjangka, Aksara, Jakarta.
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 502
Judisseno, Rimsky, 2005, Sistem Implikasinya pada
Moneter Dan Perbankan Di Penghimpunan Deposito
Indonesia, Jakarta, Gramedia. Mudharabah Pada PT Bank
Syariah Mandiri, Jurnal Riset
Kasmir, 2008, Bank dan Lembaga Akuntansi – Volume IV / No.1 /
Keuangan Lainnya, Jakarta, PT. April 2012.
Raja Grafindo Persada.
Sukirno, Sadono, 2005, Pengantar
Kunarjo, Glosarium Ekonomi Teori Ekonomi, PT. Grafindo
Keuangan Dan Persada, Jakarta.
Pembangunan, Universitas
Indonesia, press, Jakarta, Sukirno, Sadono, 2008, Pengantar
2003. Teori Ekonomi, PT. Grafindo
Persada, Jakarta
Martono, 2004, Bank Dan Keungan
Lainnya, Penerbit Ekonesia, Suyatno, Thomas, 2007,
Yogyakarta. Kelembagaan Perbankan ,
PT. Gramedia Pustaka Utama,
Murni, Asfia, 2009, Ekonomika Jakarta
makro, PT. Rafika Aditama,
Bandung. Susilo, Sri, Bank & Lembaga
Keuangan Lainnya,
Nopirin. 2007, Ekonomi Moneter I, Salemba Empat, Jakarta, 2000.
Yogyakarta: BPFE.
Tambunan, 2005, Kebijakan Investasi
Nopirin, 2008, Pengantar Ilmu Dan Pemulihan Usaha, Jurnal
Ekonomi Makro Dan Mikro, Bisnis & Ekonomi Politik, vol.6
Edisi 1, Cetakan ke 7, No. 3 Oktober 2005, Jakarta.
BEFE Yogyakarta.
Taswan, Manajemen Perbankan, Unit
Persaulian, Baginda, Analisis Penerbit dan Percetakan STIM
Konsumsi Masyarakat Di YKPN Yogyakarta, 2010.
Indonesia, Jurnal Kajian
Ekonomi, Vol. I, No. 02, Thomas, Suyatno, Kelembagaan
2013. Perbankan, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta,
Rahmatia, 2004, Kajian Teoritis Dan 1999.
Empiris Terhadap Pola Efisiensi
Konsumsi, Fakultas Ekonomi Triandaru, Sigit, Bank dan
UNHAS. Lembaga Keuangan lainnya,
Salemba Empat, Jakarta,
Rismayanti, Rima & Widodo, 2006.
Wahyu, 2012, Analisis Tingkat
Suku Bunga Deposito Triyono, Analisis Perubahan Kurs
Bank Konvensional Rupiah Terhadap Dolar
Pengaruhnya Terhadap Amerika, Vol. 9 No. 2, Jurnal
Tingkat Bagi Hasil dan
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 503
Ekonomi Pembangunan, Winardi, 2008, Ilmu Ekonomi,
2008. Penerbit Transito, Bandung.

Widiyono, try, 2006 Aspek Hukum


Operasional Transaksi Produk
Perbankan Di Indonesia,
Cetakan Pertama, Penerbit
Ghalia Indonesia

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 504

You might also like