You are on page 1of 14

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA, LOAN TO

DEPOSIT RATIO, NON PERFORMING LOAN, BIAYA OPERASIONAL DAN NET


INTEREST MARGIN TERHADAP PROFITABILITAS BANK
(Studi pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012)

Mega Fitrah Rachmawati


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono 165 Malang
megafitrah21@gmail.com

Dosen Pembimbing:
Dra. Juni Herawati, MM.

Abstract
Increasing the measurement ability of the banking business to collect and distribute
credit showed improved performance and health level of the bank. Health level of the banks
can be seen from the financial performance, especially the performance of its profitability.
The purpose of this study was to determine the effect of the growth of Third Party Funds,
Loan to Deposit Ratio, Non-Performing Loans, Operating Costs and Net Interest Margin on
Bank Profitability. The research object is the 13 commercial banks in Indonesia, which has a
core capital above 5 trillion listed on the Indonesia Stock Exchange Period 2010-2012. The
method of analysis used is multiple linear regression analysis.
The results of the study of multiple linear regression analysis showed that the
simultaneous growth variable Deposits, Loan to Deposit Ratio, Non-Performing Loans,
Operating Costs and Net Interest Margin has a significant influence on bank profitability as
measured by return on assets ratio. While partially, the variable growth of third party funds,
non-performing loans and loan to deposit ratio had no significant influence on profitability,
while Operating Costs and Net Interest Margin has significant influence on profitability.
Based the five variables, the variable operating cost has dominant influence on the
profitability of banks. This suggests that the level of bank efficiency in running its operations
affect the level of income or "earnings" generated by the bank. If operations are conducted
efficiently (in this case the value of ROA ratio is low) then the income generated will increase
the bank's profits from the banks will be even greater.

PENDAHULUAN Laju pertumbuhan pertumbuhan


Di tengah melambatnya ekonomi ekonomi menjadi pemicu pergerakan
dunia dan krisis Eropa yang belum ekonomi regional yang akan mendorong
berakhir, proyeksi ekonomi Indonesia pada terciptanya kemajuan ekonomi Indonesia.
tahun 2012 tetap prospektif untuk Hal ini mengindikasikan terjadinya
menciptakan lingkungan bisnis yang peningkatan aktivitas sektor riil dan
menguntungkan. Perkembangan kinerja ekonomi dosmetik yang tumbuh
perekonomian Indonesia mengalami diatas 6%. Kinerja ekonomi domestik
peningkatan yang cukup baik. Hal ini tidak terlepas oleh dukungan perbankan
dapat dilihat dari peningkatan nasional.
pertumbuhan ekonomi tiap tahunnya. Perbankan yang sehat selama ini
telah mendukung pertumbuhan ekonomi

1
domestik melalui pembayaran sektor riil. keuangan yang semakin baik karena
Kemampuan pembiayaan kredit oleh tingkat pengembalian (return) semakin
perbankan yang meningkat didukung oleh besar.
pertumbuhan aset dan Dana Pihak Ketiga Perbankan merupakan agen
(DPK). Selama tahun 2012, perbankan pembangunan (agent of development) yang
mengalami pertumbuhan aset dan Dana berfungsi sebagai lembaga intermediasi
Pihak Ketiga (DPK) secara terus-menerus. keuangan (financial intermediary
Pertumbuhan dari aset dan Dana Pihak institution) yakni sebagai lembaga yang
Ketiga (DPK) ini mampu mendukung melakukan kegiatan penghimpunan dana
kemampuan bank dalam menyalurkan dari masyarakat dalam bentuk simpanan
kredit ke sektor riil. Kredit perbankan pada dan menyalurkannya kembali kepada
tahun 2011 dan tahun 2012, mengalami masyarakat dalam bentuk kredit atau
peningkatan yang cukup tinggi diukur pembiayaan.
dengan pertumbuhan yang tinggi sekitar Dalam menjalankan fungsi
19% - 40%. Pertumbuhan aset, Dana Pihak pokoknya, modal bank berasal dari 2
Ketiga (DPK) dan kredit secara sumber modal, yaitu:
keseluruhan mengindikasikan sektor riil 1. Modal Sendiri, yaitu modal yang
yang berkembang dan berpotensi berasal dari pemerintah daerah sebagai
menciptakan permintaan kredit bank baik pemilik bank dan modal cadangan yaitu
kredit investasi maupun modal kerja modal yang diperoleh dari bagian
seiring dengan pertumbuhan di pasar keuntungan yang disisihkan untuk
keuangan Indonesia. Peningkatan ukuran menutup kerugian atau kepentingan yang
kemampuan usaha perbankan dalam lainnya.
menghimpun dan menyalurkan kredit 2. Pinjaman dari pihak luar, yaitu
menunjukkan meningkatnya kinerja dan pinjaman dari pihak luar ini seperti dari
kesehatan bank. Sehat tidaknya suatu kredit antar bank maupun dari pihak luar
perbankan, dapat dilihat dari kinerja 3. Dana Masyarakat atau Modal dari
keuangan terutama kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK), yang berasal
profitabilitasnya dalam suatu perusahaan dari simpanan atau tabungan masyarakat.,
perbankan tersebut. deposito berjangka, dan giro.
Profitabilitas merupakan indikator Dana – dana yang dihimpun dari
yang paling tepat untuk mengukur kinerja masyarakat merupakan sumber dana
suatu bank. Kemampuan bank dalam terbesar yang paling diandalkan oleh bank
menghasilkan profit akan bergantung pada (bisa mencapai 80% - 90% dari seluruh
kemampuan manajemen bank yang dana yang dikelola bank) (Dendawijaya,
bersangkutan dalam mengelola aset dan 2009:49). Sumber dana tersebut disalurkan
likuiditas yang ada. Salah satu ukuran kembali kepada masyarakat dalam bentuk
untuk melihat kinerja keuangan perbankan kredit. Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK)
(rasio profitabilitas) melalui Return On suatu bank selalu berubah dari waktu ke
Asset (ROA), yaitu rasio yang digunakan waktu yang dipengaruhi oleh beberapa
untuk mengukur kemampuan manajemen faktor. Ketika dana yang dihimpun dari
bank dalam memperoleh keuntungan masyarakat semakin bertambah maka
secara keseluruhan. Semakin besar Return jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) bank
on Asset (ROA) akan menunjukkan kinerja tersebut juga akan meningkat, demikian
2
sebaliknya. Pertumbuhan Dana Pihak tingkat kemampuan bank dalam
Ketiga (DPK) ini akan menyebabkan menghasilkan laba (profitabilitas). Non
perubahan besarnya beban bunga yang Performing Loan (NPL) menunjukkan
harus ditanggung bank yang bersangkutan seberapa besar kolektibilitas bank dalam
disamping juga dipengaruhi tingkat suku mengumpulkan kembali kredit yang telah
bunga bank. Apabila Dana Pihak Ketiga disalurkannya. Semakin besar Non
(DPK) naik maka beban bunga akan Performing Loan (NPL) berarti risiko
semakin tinggi dan apabila Dana Pihak kredit semakin tinggi. Bank dapat
Ketiga (DPK) turun maka beban bunga mengkompensasikan pemberian kredit
juga akan semakin rendah. Perubahan yang mempunyai risiko tinggi diimbangi
beban bunga ini yang akan menambah dengan pendapatan yang lebih tinggi
maupun mengurangi besarnya biaya melalui penetapan suku bunga di atas
operasional (BOPO) sehingga akan normal. Oleh karena itu, perlu adanya
mempengaruhi profitabilitas bank. kebijakan pemberian kredit yang tepat dan
Masalah yang sering dihadapi efektif yang diterapkan perbankan agar
bisnis perbankan adalah adanya persaingan tingkat kredit bermasalah dapat berkurang.
tajam yang tidak seimbang yang dapat Rasio Biaya Operasional terhadap
menimbulkan ketidakefektifan manajemen Pendapatan Operasional (BOPO) sering
yang berakibat pada pendapatan dan disebut rasio efisiensi yang digunakan
munculnya kredit bermasalah yang dapat untuk mengukur kemampuan manajemen
menimbulkan penurunan laba. Kredit bank dalam mengendalikan biaya
bermasalah akan mempengaruhi operasional terhadap pendapatan
permodalan yang juga dapat menyebabkan operasional (Dahlan Siamat, 2005).
bank mengalami masalah likuiditas. Semakin kecil rasio ini berarti semakin
Pertumbuhan kredit yang belum optimal efisien biaya operasional yang dikeluarkan
tercermin dari angka-angka LDR (Loan to bank yang bersangkutan (Almilia dan
Deposit Ratio). LDR akan menunjukkan Herdiningtyas, 2005).
tingkat kemampuan bank dalam Net Interest Margin (NIM)
menyalurkan Dana Pihak Ketiga yang mencerminkan resiko pasar yang timbul
dihimpun oleh bank yang bersangkutan karena adanya pergerakan variabel pasar,
(Slamet Riyadi, 2006). dimana hal tersebut dapat mempengaruhi
Kredit merupakan salah satu keuntungan yang diperoleh bank. Rasio
aktivitas bisnis perbankan yang memiliki Net Interest Margin (NIM) digunakan
risiko paling besar dan signifikan dari untuk mengukur kemampuan manajemen
semua risiko yang menyebabkan kerugian bank dalam mengelola aktiva produktifnya
potensial. Risiko kredit disebabkan untuk menghasilkan pendapatan bunga
ketidakmampuan debitur untuk melunasi bersih. Pendapatan bunga bersih ini
kewajibannya kepada pihak bank yang diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi
berdampak pada kemampuan bank dalam beban bunga. Semakin besar rasio ini
menghasilkan laba. Keadaan pembayaran maka akan meningkatkan pendapatan
pokok atau angsuran pokok dan bunga bunga atas aktiva produktif yang dikelola
pinjaman oleh nasabah akan bank, sehingga kemungkinan suatu bank
mempengaruhi Non Performing Loan dalam kondisi bermasalah semakin kecil
(NPL) Bank dan akan mempengaruhi dan kinerja bank tersebut akan semakin
3
baik (Almilia dan Herdinigtyas, 2005). pihak bank perlu meningkatkan kinerjanya
Semakin besar perubahan Net Interest agar tercipta perbankan yang sehat dan
Margin (NIM) suatu bank maka semakin efisien dengan terus menjalankan
besar Return On Asset (ROA) yang fungsinya sebagai lembaga intermediasi
diperoleh yang berarti kinerja bank agar pertumbuhan ekonomi dapat
tersebut semakin baik. meningkat. Pengelolaan terhadap kegiatan
Dalam kenyataannya, tidak semua penghimpunan dana dan penyaluran dana
teori seperti yang telah dipaparkan diatas, sangat penting dan berguna sebagai salah
(dimana pengaruh DPK, NIM, dan LDR satu input alternatif dalam perumusan
berbanding lurus terhadap ROA serta strategi tata kelola perusahaan
pengaruh BOPO, dan NPL berbanding
terbalik terhadap ROA). Berdasarkan
penelitian Mawardi (2005) dalam TINJAUAN PUSTAKA
penelitiannya tentang analisa faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja keuangan Pengertian Perbankan
bank umum di Indonesia, diketahui bahwa Pengertian Bank menurut Kamus
variabel CAR, NPL, BOPO dan NIM Perbankan yang disusun oleh tim
secara bersama-sama mempengaruhi penyusun Kamus Perbankan Indonesia,
kinerja bank umum. Variabel CAR dan bank adalah suatu badan usaha dibidang
NIM berpengaruh positif terhadap ROA, keuangan yang menarik uang dari dan
yang paling berpengaruh terhadap ROA menyalurkan kredit dan jasa-jasa dalam
adalah variabel NIM. Mahardian (2008) lalu lintas pembayaran dan peredaran
melakukan penelitian tentang pengaruh uang.
rasio CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR Sedangkan menurut Undang-
terhadap ROA pada Bank periode Juni Undang perbankan No.10 tahun 1998,
2002-Juni 2007. Hasil penelitian bank dapat diartikan sebagai badan usaha
menunjukkan bahwa CAR, NIM, dan LDR yang menghimpun dana dari masyarakat
berpengaruh positif dan signifikan dalam bentuk simpanan dan
terhadap ROA, sebaliknya BOPO menyalurkannya kepada masyarakat dalam
berpengaruh negatif signifikan terhadap bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya
ROA, sedangkan NPL berpengaruh negatif dalam rangka meningkatkan taraf hidup
tetapi tidak signifikan terhadap ROA. rakyat banyak.
Melihat dinamika rasio ROA, BOPO,
NPL, NIM, dan LDR yang tidak menentu Fungsi Bank
dengan adanya fenomena research gap Menurut (Siamat, 2005), bank
pada setiap penelitian yang telah dilakukan umum sebagai lembaga intermediasi
maka perlu diajukan penelitian untuk keuangan memberikan jasa-jasa keuangan
menganalisis apakah terdapat pengaruh baik kepada unit surplus maupun kepada
pertumbuhan DPK, BOPO, NPL, NIM, unit defisit. Bank melakukan beberapa
dan LDR terhadap kinerja perbankan yang fungsi-fungsi dasar, sebagai berikut:
diproksikan dengan ROA dalam a. Menyediakan mekanisme dan alat
mengelola aset dan likuiditas yang ada. pembayaran yang lebih efisien dalam
Mengingat begitu pentingnya kegiatan ekonomi
peranan perbankan di Indonesia, maka
4
b. Menciptakan uang dalam bentuk simpanan giro,simpanan
c. Menghimpun dan dan menyalurkannya tabungan dan simpanan deposito.
kepada masyarakat
d. Menawarkan jasa-jasa keuangan Jenis-jenis Dana Pihak Ketiga
lainnya Secara umum kegiatan penghimpunan
dana ini dibagi ke dalam tiga jenis yaitu:
Jenis-jenis Bank a. Simpanan Giro (Demand Deposito)
1) Bank Sentral Simpanan giro menurut Undang-
Menurut UU No.3 Tahun 2004, Bank Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998
Sentral adalah lembaga negara yang Tanggal 10 November 1998 adalah:
mempunyai wewenang untuk “Simpanan yang penarikannya dapat
mengeluarkan alat pembayaran yang sah dilakukan setiap saat dengan
dari suatu negara, merumuskan dan menggunakan cek, bilyet giro, sarana
melaksanakan kebijakan moneter, perintah pembayaran lainnya dengan cara
mengatur dan menjaga kelancaran sistem pemindahbukuan.” .
pembayaran, mengatur dan mengawasi b. Simpanan Tabungan (Saving
perbankan serta menjalan fungsi sebagai Deposit)
lender of the last resort. Tabungan menurut Undang-Undang
2) Bank Umum Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 adalah:
Menurut Peraturan Bank Indonesia No. “Simpanan yang penarikannya hanya
9/7/PBI/2007, Bank umum adalah bank dapat dilakukan menurut syarat-syarat
yang melaksanakan kegiatan usaha secara tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
konvensional dan/atau berdasarkan prinsip ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau
syariah yang dalam kegiatannya alat lainnya yang dipersamakan dengan
memberikan jasa dalam lalu lintas itu.”
pembayaran. c. Simpanan Deposito (Time Deposit)
3) Bank Perkreditan Rakyat Deposito yang merupakan bagian dari
Bank perkreditan rakyat adalah bank dana pihak ketiga menurut Undang-
yang melaksanakan kegiatan usahanya Undang No.10 Tahun 1998 adalah:
secara konvensional dan/atau berdasarkan “Simpanan yang penarikannya hanya
prinsip syariah yang dalam kegiatannya dapat dilakukan pada waktu tertentu
tidak memberikan jasa dalam lalulintas berdasarkan perjanjian nasabah
pembayaran. menyimpan dengan pihak bank.”

Pengertian Dana Pihak Ketiga Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga


Sumber dana ini merupakan Pertumbuhan dana pihak ketiga
sumber dana paling utama bagi kegiatan mencerminkan seberapa besar perubahan
bank dan merupakan ukuran yang paling dana yang berhasil dihimpun oleh bank
penting terhadap kemampuan bank dalam dari masyarakat dalam bentuk tabungan,
menjalankan kegiatannya dengan baik, giro dan deposito berjangka. Adapun
karena dapat mempengaruhi kelangsungan rumus perhitungan pertumbuhan dana
kegiatan operasinya nanti. Menurut pihak ketiga, yaitu:
Kasmir (2007:63), adapun sumber dana
dari masyarakat luas dapat dilakukan
5
Pengertian Biaya Operasional (BOPO)
Menurut Bank Indonesia, efisiensi
operasi diukur dengan membandingkan
total biaya operasi dengan total pendapatan
Pengertian Loan to Deposit Ratio (LDR) operasi atau yang sering disebut BOPO.
Salah satu penilaian likuiditas bank Rasio BOPO ini bertujuan untuk
adalah dengan menggunakan rasio Loan to mengukur kemampuan pendapatan
Deposit Ratio (LDR). Dendawijaya (2009) operasional dalam menutup biaya
dalam bukunya Manajemen Perbankan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti
mendefinisikan Loan to Deposit Ratio semakin efisien biaya operasional yang
(LDR) adalah rasio antara seluruh jumlah dikeluarkan bank yang bersangkutan
kredit yang diberikan bank dengan dana (Almilia dan Herdiningtyas, 2005). Hal ini
yang diterima oleh bank. Rasio Loan to disebabkan setiap peningkatan operasi
Deposit Ratio (LDR) digunakan untuk akan berakibat pada menurunya laba
mengukur kemampuan bank tersebut sebelum pajak dan akhirnya akan
apakah mampu membayar hutang- menurunkan laba atau profitabilitas (ROA)
hutangnya dan membayar kembali kepada bank yang bersangkutan. Bank Indonesia
deposannya, serta dapat memenuhi menetapkan angka terbaik untuk rasio
permintaan kredit yang diajukan. BOPO adalah dibawah 90%, karena jika
Menurut peraturan Bank Indonesia, rasio BOPO melebihi 90% hingga
besarnya LDR adalah 110%. Rasio ini mendekati angka 100% maka bank
dapat dirumuskan sebagai berikut (Kasmir, tersebut dapat dikategorikan tidak efisien
2004): dalam menjalankan operasinya.
Rasio ini dapat dirumuskan (Surat
Edaran BI No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei
2004):
Pengertian Non Performing Loans
(NPL)
Menurut Mudrajat Kuncoro
(2002:462), Non Performing Loan (NPL)
atau kredit macet adalah suatu keadaan Pengertian Net Interest Margin (NIM)
dimana nasabah tidak sanggup membayar Menurut Riyadi (2006), NIM
sebagian atau seluruh kewajibannya adalah perbandingan antara Interest
kepada bank seperti yang Income (pendapatan bunga bank yang
diperjanjikannya. diperoleh) dikurangi Interest expenses
Bank Indonesia menetapkan (biaya bunga bank yang menjadi beban)
kriteria rasio NPL gross kurang dari 5%. dibagi dengan Average Interest Earning
Jika melebihi 5% akan mempengaruhi Assets (rata-rata aktiva produktif yang
penilaian tingkat kesehatan bank yang digunakan). Aktiva produktif merupakan
bersangkutan. Rasio NPL sesuai dengan penanaman dana bank baik dalam valas
SE No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 maupun rupiah dalam bentuk kredit, surat
dapat dihitung dengan rumus: berharga, penempatan dana antar-bank,
dan penyertaan saham. Standar yang
ditetapkan Bank Indonesia untuk rasio

6
NIM adalah 6%. Semakin besar net
interest margin suatu bank, maka semakin
besar pula return on asset (ROA) Semakin besar ROA suatu bank,
perusahaan tersebut, yang berarti kinerja semakin besar pula tingkat keuntungan dan
keuangan tersebut semakin membaik atau juga posisi bank tersebut dari segi
meningkat. penggunaan aset.
Sesuai dengan SE No.6/23/DPNP
tanggal 31 Mei 2004 besaran rasio NIM
METODOLOGI PENELITIAN
dapat dihitung dengan rumus:
Penelitian ini menggunakan
penelitian replikasi dan pengembangan,
yaitu suatu penelitian pengulangan dari
penelitian-penelitian terdahulu yang serupa
Pengertian Profitabilitas namun dengan sampel, variabel, dan
Profitabilitas atau disebut dengan periode yang berbeda. Perbedaan
rentabilitas adalah kemampuan suatu penelitian ini dengan sebelumnya terletak
perusahaan untuk menghasilkan laba pada variabel penelitian, objek yang
selama periode tertentu (Hasibuan, 2006). diteliti dan periode waktu dalam
Profitabilitas suatu bank digunakan melakukan analisis. Menurut jenisnya,
untuk mengukur dan melihat keberhasilan, penelitian ini merupakan jenis penelitian
kemampuan serta kinerja suatu bank eksplanatori atau eksplanatif, yaitu
didalam menggunakan aktivanya secara penelitian yang menjelaskan suatu
produktif. hubungan, perbedaan atau pengaruh
Menurut Penman (2001:220), variabel dengan variabel lain (Burhan
“Rasio profitabilitas mengukur efektivitas Bungin, (2006:38)). Data kuantitatif yang
perusahaan dalam memperoleh laba, digunakan berasal dari dokumen-dokumen
disamping juga dapat dijadikan sebagai yang berwujud angka. Populasi yang
ukuran kesehatan keuangan suatu digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan”. keseluruhan Bank yang terdaftar di Bursa
Terdapat beberapa cara untuk Efek Indonesia. Penelitian ini
mengukur tingkat profitabilitas suatu menggunakan 39 sampel yang berasal dari
perusahaan, salah satunya dengan 13 sampel perusahaan dengan laporan
menggunakan rasio Return On Asset.. keuangan selama 3 tahun dari periode
ROA adalah rasio yang digunakan 2010-2012. Teknik pengambilan sampel
mengukur kemampuan bank menghasilkan dalam peneliti ini adalah nonprobability
keuntungan secara relatif dibandingkan sampling (penarikan sampel secara tidak
dengan total asetnya. acak). Menurut Sugiyono (2009:121),
Menurut perhitungan berdasarkan nonprability sampling adalah teknik
ketentuan Bank Indonesia Bank Indonesia pengambilan sampel yang tidak
sebagai otoritas moneter menetapkan ROA memberikan peluang atau kesempatan
sebesar 1.5% agar bank tersebut dapat yang sama bagi setiap unsur atau anggota
dikatakan dalam kondisi sehat.dapat yang dipilih menjadi sampel. Bagian dari
dirumuskan sebagai berikut: nonprability sampling yang digunakan
adalah purposive sampling. Menurut
7
Sugiyono (2009:122) yang dimaksud HASIL PENELITIAN DAN
purposive sampling adalah teknik PEMBAHASAN
penentuan sampel dengan cara
pertimbangan tertentu. Sumber data yang Hasil uji regresi linear berganda dalam
digunakan dalam penelitian ini berasal dari penelitian ini sebagai berikut:
sumber data sekunder. diperoleh dari Beta Beta Sig.
Laporan keuangan tahunan Bank Umum Variabel Unstanda Standar
tahun 2010-2012 yang berasal dari situs rdized dized
Bank Indonesia dan situs IDX (Indonesia (Constant) 8.081 .000
Stock Exchange). Teknik pengumpulan Pertumbuh
.008 .076 .214
data yang digunakan dalam penelitian ini an DPK
adalah dokumentasi. Varisbel yang LDR -.007 -.095 .184
NPL -.027 -.025 .692
digunakan dalam penelitian ini yaitu
BOPO -.083 -.697 .000
variabel terikat (Y) adalah tingkat NIM .227 .553 .000
profitabilitas dan Variabel independen R = 0.949
adalah Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga R Square = 0.900
(DPK) (X1), Loan to Deposit Ratio (LDR) Adjusted R Square = 0.885
F hitung = 59.694
(X2), Non Performing Loan (NPL) (X3), Sig. F = 0.000
Biaya Operasional (BOPO) (X4) dan Net Sumber: data sekunder yang diolah
Interest Margin (NIM) (X5)
Metode Analisis Data yang Berdasarkan tabel diatas dapat
digunakan dalam penelitian ini adalah Uji dibentuk model regresi dari beta
regresi linier berganda yang digunakan unstandardized sebagai berikut:
untuk mengetahui suatu variabel dependen Profitabilitas = 8.081+ 0.008Pertumbuhan
berdasar dua atau lebih variabel DPK – 0.007LDR – 0.027NPL –
independen dalam satu persamaan linier. 0.083BOPO + 0.227NIM
Untuk mengetahui analisis, maka Dari persamaan regresi tersebut
pengujian dilakukan dengan menggunakan juga dapat dilihat bahwa adanya pengaruh
alat sebagai berikut: Uji Asumsi Klasik variabel independen terhadap variabel
yang terdiri dari: Uji Normalitas, Uji dependen. Variabel LDR, NPL dan BOPO
Multikolinieritas, Uji Heterokedastisitas, memiliki pengaruh yang berbanding
Uji Autokorelasi dan Pengujian Hipotesis terbalik dengan variabel profitabilitas yang
Yang terdiri dari uji F, uji t, dan uji ditandai dengan koefesien yang bernilai
Dominan. Uji F digunakan untuk negatif. Sedangkan variabel pertumbuhan
mengetahui secara simultan pengaruh DPK dan NIM memiliki pengaruh yang
variabel independen terhadap variabel berbanding lurus dengan profitabilitas
dependen. Uji t digunakan untuk yang ditandai dengan koefesien yang
mengetahui secara parsial pengaruh bernilai positif.
variabel independen terhadap variabel Nilai R pada regresi tersebut adalah
dependen. Uji dominan dilakukan untuk sebesar 0.949, berarti bahwa model regresi
mengetahui variabel mana yang paling tersebut memiliki hubungan antar variabel
dominan. sebesar 94,9% dengan Nilai koefisien
determinasi yang disesuaikan (Adjusted R
Square) sebesar 0.885 yang berarti bahwa

8
tingkat keeratan variabel pertumbuhan ini berarti bahwa kemungkinan
DPK (X1), LDR (X2), NPL (X3) dan NIM pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)
(X4) sebesar 88.5% terhadap profitabilitas akan berpengaruh terhadap profitabilitas
jika disertai dengan peningkatan pada
bank (Y), sedangkan sisanya sebesar
penyaluran kredit karena dari kegiatan
11.5% dipengaruhi oleh variabel lain di pemberian kredit, pihak bank akan
luar variabel yang diteliti. menerima imbalan yang berupa bunga
Hasil Pengujian Signifikansi pinjaman. Semakin besar pendapatan
Simultan sebagai berikut: bunga pinjaman bank yang diterima, akan
ANOVAb semakin besar pula laba yang di peroleh.
LDR berpengaruh tidak signifikan
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig. terhadap profitabilitas bank.Hal ini berarti
kemungkinan disebabkan karena rasio
1 Regression 37.321 5 7.464 59.694 .000a
LDR perbankan dalam periode
pengamatan ini rendah seperti dalam
Residual 4.126 33 .125
ketentuan Bank Indonesia bahwa rasio
Total 41.448 38 LDR dibawah 110% berarti likuiditas bank
tersebut dinilai sehat sehingga tidak
Sumber: data sekunder yang diolah mempengaruhi profitabilitas bank. Selain
itu, berarti adanya kemungkinan bahwa
Dari tabel di atas menunjukkan pendapatan yang diterima oleh bank tidak
hanya berasal dari penyaluran kredit tetapi
bahwa nilai Fhitung sebesar 59.694. Dari
juga berasal dari fee base income, biaya
perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa administrasi dan invetasi perbankan.
Fhitung sebesar 59.694 lebih besar NPL berpengaruh tidak signifikan
dibandingkan dengan Ftabel sebesar 2.50 dan terhadap profitabilitas bank. Hal ini berarti
nilai signifikansi sebesar 0.000 lebih kecil kemungkinan diakibatkan nilai Penyisihan
dari nilai α (0,05). Hal ini menunjukkan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)
bahwa seluruh variabel independen masih dapat mengcover kredit bermasalah.
Selain itu dikarenakan rasio NPL yang
berpengaruh secara simultan terhadap
perbankan di Indonesia yang rendah yang
variabel dependen, oleh karena itu H0 menunjukkan bahwa tingkat kesehatan
ditolak, dan Ha diterima, yang artinya bank membaik sehingga tidak
variabel pertumbuhan DPK, LDR, NPL, mempengaruhi profitabilitas bank.
BOPO dan ROA berpengaruh secara BOPO berpengaruh signifikan
simultan terhadap profitabilitas bank. terhadap profitabilitas bank. Hal ini berarti
Hasil Pengujian Signifikansi tingkat efisiensi bank dalam menjalankan
Parsial sebagai berikut: operasinya berpengaruh terhadap tingkat
Variabel thitung ttabel Sig. pendapatan atau “earning” yang
Pertumbuh dihasilkan oleh bank tersebut. Jika
an DPK 1.268 1.692 0.214
(X1) kegiatan operasional dilakukan dengan
LDR (X2) -1.356 1.692 0.184 efisien (dalam hal ini nilai rasio BOPO
-0.399 1.692 0.692
NPL (X3) rendah) maka pendapatan yang dihasilkan
BOPO (X4) -10.531 1.692 0.000 bank tersebut akan naik.
NIM (X5) 9.316 1.692 0.000 NIM berpengaruh signifikan
Sumber: data sekunder yang diolah
terhadap profitabilitas bank. Hal ini berarti
kemampuan manajemen bank dalam
Pertumbuhan DPK berpengaruh tidak
signifikan terhadap profitabilitas bank. Hal menghasilkan bunga bersih berpengaruh

9
terhadap tingkat pendapatan bank akan KESIMPULAN DAN SARAN
total assetnya sehingga setiap peningkatan
Kesimpulan
pendapatan bunga bersih, yang merupakan
selisih antara total biaya bunga dengan Hasil pengujian secara simultan
total pendapatan bunga mengakibatkan membuktikan bahwa variabel bebas, yaitu
bertambahnya laba sebelum pajak, yang pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK),
Loan to deposit Ratio (LDR), Non
pada akhirnya mengakibatkan peningkatan
Performing Loan (NPL), Biaya
ROA bank. Operasional (BOPO) dan Net Interest
Berikut merupakan Hasil Pengujian Margin (NIM) secara simultan
Variabel Dominan: berpengaruh dan signifikan terhadap
profitabilitas bank yang terdaftar di Bursa
Variabel Standardized Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2012.
Coefficient Beta Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas
DPK (X1) .076 yang digunakan dalam penelitian ini cukup
baik menjelaskan variabel terikat yaitu
LDR (X2) -.095 profitabilitas sehingga dapat disimpulkan
NPL (X3) bahwa kelima variabel bebas cukup kuat
-.025
mempengaruhi profitabilitas.
BOPO (X4) -.697 Hasil pengujian secara parsial
menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan
NIM (X5) .553 Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh
Sumber: data sekunder yang diolah tidak signifikan terhadap profitabilitas
bank yang terdaftar di Bursa Efek
Tabel diatas menunjukkan variabel Indonesia (BEI) periode 2010-2012. Hal
signifikan. Dari data di atas variabel ini berarti bahwa kemungkinan
BOPO memiliki koefesien terbesar yaitu pertumbuhan DPK akan berpengaruh
0.697. Hal ini menunjukkan bahwa BOPO terhadap profitabilitas jika disertai dengan
mempunyai pengaruh yang dominan peningkatan pada penyaluran kredit.
terhadap variabel profitabilitas bank. Hasil pengujian secara parsial
Efisiensi operasi suatu perusahaan (dalam menunjukkan bahwa hanya variabel Loan
hal ini Perbankan yang tercatat di BEI) deposit Ratio (LDR) berpengaruh tidak
merupakan faktor yang sangat penting bagi signifikan terhadap profitabilitas bank
kelangsungan hidup perusahaan tersebut. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Sesuai dengan fungsinya sebagai pihak (BEI) periode 2010-2012. Hal ini
intermediasi, yakni sebagai lembaga yang kemunkinan disebabkan karena rasio LDR
melakukan kegaiatan penghimpun dana perbankan dalam periode pengamatan ini
dari masyarakat dalam bentuk simpanan rendah sehingga tidak mempengaruhi
dan menyalurkannya kembali kepada profitabilitas bank.
masyarakat dalam bentuk kredit atau Hasil pengujian secara parsial
pembiayaan, efisiensi suatu bank sangat menunjukkan bahwa hanya variabel Non
mempengaruhi besar kecilnya return yang Performing Loan (NPL) berpengaruh tidak
akan didapat. signifikan terhadap profitabilitas bank
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2010-2012. Hal ini
disebabkan karena adanya kemungkinan
nilai Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif (PPAP) masih dapat mengcover
kredit bermasalah.

10
Hasil pengujian secara parsial sebagai bahan referensi bagi
menunjukkan bahwa variabel Biaya manajemen bank dalam mengelola aset
Operasional (BOPO) mempunyai dan likuiditas yang ada.
pengaruh signifikan negatif terhadap b. Bank sebaiknya selalu meningkatkan
profitabilitas bank yang terdaftar di Bursa pengawasan terhadap pengelolaan
Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2012. aktiva untuk dapat meningkatkan
Hal ini dikarenakan bahwa tingkat profitabiltas atau untuk mencapai
efisiensi bank dalam menjalankan tingkat efisiensi yang diharapkan.
operasinya berpengaruh terhadap tingkat Peningkatan kinerja profitabilitas
pendapatan yang dihasilkan oleh bank perbankan mencerminkan tingkat
tersebut sehingga akan mempengaruhi kesehatan bank.
profitabilitas bank. 2. Bagi Peneliti selanjutnya
Hasil pengujian secara parsial a. Penelitian ini hanya terbatas pada Bank
menunjukkan bahwa variabel Net Interest Umum yang tercatat di Bursa Efek
Margin (NIM) yang secara parsial Indonesia (BEI) dengan ketentuan
mempunyai pengaruh signifikan positif memiliki modal inti diatas Rp 5 triliun
dan terhadap profitabilitas bank yang atau termasuk dalam Bank Umum
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU)
periode 2010-2012. Hal ini dikarenakan 3 dan 4, sehingga belum
terdapat hubungan yang lurus antara Net mencerminkan kondisi perbankan
Interest Margin (NIM) dan Return On Indonesia secara keseluruhan. Oleh
Asset (ROA) sehingga semakin besar net karen itu, penelitian selanjutnya
interest margin bank, maka semakin besar diharapkan pada seluruh Bank Umum
pula return on asset (ROA) bank tersebut. yang ada di Indonesia.
Hasil pengujian menunjukkan b. Variabel-variabel independen yang
bahwa variabel Biaya Operasi (BOPO) digunakan mampu menjelaskan
yang secara dominan mempunyai variabel dependen sebesar 88.5%,
pengaruh positif dan signifikan terhadap artinya terdapat 11.5% dipengaruhi
profitabilitas bank yang terdaftar di Bursa oleh variabel lain di luar variabel yang
Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2012. diteliti. Oleh karena itu, sebaiknya
Hal ini disebabkan karena Biaya dilakukan penambahan variabel
Operasional suatu perusahaan merupakan independen dalam penelitian
faktor yang sangat penting bagi selanjunya.
kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

Saran DAFTAR PUSTAKA


Berikut merupakan beberapa saran,
yaitu: Agnes Sawir. 2005. Analisis Kinerja
Berdasarkan simpulan yang telah Keuangan dan Perencanaan
dikemukakan, saran yang dapat Keuangan Perusahaan. PT
disampaikan sebagai bahan pertimbangan Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
antara lain:
1. Bagi Perbankan Indonesia Almilia, L.S., & Herdiningtyas, W. (2005).
a. Dalam penelitian ini menggunakan Analisis rasio camel terhadap
variabel Efisiensi Operasi (BOPO) prediksi kondisi bermasalah pada
yang hasilnya berpengaruh signifikan lembaga perbankan periode 2000-
terhadap profitabilitas bank. Hal ini 2002. Jurnal Akuntansi dan
dapat diasumsikan bahwa kedua rasio Keuangan
tersebut dapat dijadikan bahan
cerminan atas kinerja perbankan dan

11
Bambang, Riyanto. 2001. Dasar- Dasar Esther Novelina Hutagalung. 2013.
Pembelanjaan. Yayasan Badan Analisis Rasio Keuangan Terhadap
Penerbit Gajah Mada. Kinerja Bank Umum di Indonesia,
Jurnal Aplikasi Manjemen, Vol. 11
Bank Indonesia. 2004. Surat Edaran No. 1, Maret 2013.
Nomor 6/23/DPNP Perihal: Sistem
Penilaian Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen
Tingkat Kesehatan Bank Umum. Dasar, Pengertian, dan. Masalah.
(www.bi.go.id diakses tanggal 19 Edisi Revisi. Bumi Aksara: Jakarta.
Oktober 2010)
Heni Rohaeni. 2009. Analisis Pengaruh
Bank Indonesia. 2007. Peraturan Bank Dana Pihak Ketiga dan Kredit
Indonesia Nomor No. Bermasalah Terhadap Laba, Studi
9/7/PBI/2007 Tentang perubahan Kasus pada PT. Bank X Tbk,
kegiatan usaha bank umum Institut Pertanian Bogor. Bogor.
konvensional menjadi bank umum
yang melaksanakan kegiatan usaha Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.
berdasarkan prinsip syariah dan 2002. Metodologi Penelitian Bisnis
pembukaan kantor bank yang untuk Akuntansi dan Manajemen.
melaksanakan kegiatan usaha BPFE: Yogyakarta.
berdasarkan prinsip syariah oleh
bank umum konvensional. Jogiyanto. 2003. Teori Portfolio dan
(www.bi.go.id diakses tanggal 19 Analisis Investasi. Edisi ke-2.
Oktober 2010) BPFE: Yogyakarta
Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan.
Bastian, Indra dan Suhardjono. 2006. Edisi kesatu Cetakan kelima. PT.
Akuntansi Perbankan. Buku 1. Raja Grafindo Persada: Jakarta
Salemba Empat: Jakarta..
. 2007. Manajemen Perbankan.
Burhan Bungin. 2006. Metodologi Edisi kedua. PT. Raja Grafindo
Penelitian Kuantitatif. Edisi Persada: Jakarta.
pertama. Kencana: Jakarta
Mahardian, Pandu. 2008. Analisis
Dahlan, Siamat. 2005. Manajemen Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL,
Lembaga Keuangan, Jakarta: NIM dan LDR Terhadap Kinerja
Lembaga Penerbit Fakultas Keuangan Perbankan (Studi Kasus
Ekonomi Universitas Indonesia. Perusahaan Perbankan yang
Tercatat di BEJ Periode Juni 2002 –
Dendawijaya, L. 2009. Manajemen Juni 2007). Tesis Universitas
Perbankan. Ghalia Indonesia: Bogor Diponegoro Semarang.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim.
Multivariate Dengan Program 2009. Analisis Laporan Keuangan
SPSS. Edisi Keempat. Penerbit Edisi 4. upp AMP YKPN:
Universitas Diponegoro. Yogyakarta

GM. Verryn Stuart dalam Thomas Suyatno Mawardi, W. 2005. Analisa Faktor Faktor
dkk. 1993. yang Mempengaruhi Kinerja
Kelembagaan Perbankan. PT. Keuangan Bank Umum di
Gramedia Pustaka Utama, hlm.1. Indonesia (Studi Kasus pada Bank
Umum dengan Total Asset Kurang
12
dari 1 Triliun), Jurnal Bisnis Sentosa, Sembiring. 2006. Aspek-Aspek
Strategi, Vol.14, No.1, Juli, pp.83– Hukum Dalam Perbankan dan
94. Pengasuransian Syari‟ ah di
Indonesia. Jakarta Kencana.
Mohammad Nazir. 2003. Metode
Penelitian. Ghalia Indonesia: Singarimbun, Masri, Sofian Efendi. 2006.
Jakarta Metode Penelitian Survai. PT. Asdi
Mahastya: Jakarta.
Muchdarsyah Sinungan. 2000. Manajemen
Dana Bank. Edisi Kedua. Bumi SK Menteri Keuangan RI Nomor 792
Aksara: Jakarta tahun 1990

Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono. 2002. Sugiyono. 2009. Statisitika Untuk


Manejemen Perbankan Teori dan. Penelitian. Alfabeta: Bandung.
Aplikasi. BPFE: Yogyakarta.
Surat Edaran BI No. 3/30/DPNP tanggal
Penman, S. H. 2001. Financial Statement 14 Desember 2001, Perihal
Analysis and Securities Valuation. Laporan Keuangan Publikasi Bank
Edisi Kedua. Mc Graw-Hill, Inc. Umum kepada Bank Indonesia,
Bank Indonesia: Jakarta.
Peraturan Bank Indonesia Nomor
14/26/PBI/2012 tentang Kegiatan Surat Edaran BI No. 6/23/DPNP tanggal
Usaha Dan Jaringan Kantor 31 Mei 2004, Perihal Sistem
Berdasarkan Modal Inti. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Umum, Bank Indonesia: Jakarta.
PSAK Nomor 31 dalam Standar Akuntansi
Keuangan. 1999. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI
Nomor 792 tahun 1990.
Rachmat Firdaus, Maya Ariyanti. 2002.
Manajemen Perkreditan Bank. CV. Suyono, A. 2005. Analisa Rasio-rasio
Alfabeta: Bandung Bank yang Berpengaruh terhadap
Return on Asset (ROA), Tesis
Riyadi, Slamet. 2006. Banking Assets and Program Pasca Sarjana Magister
Liability Management. Edisi Manajemen Universitas
Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit Diponegoro (tidak dipublikasikan).
Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Taswan. 2005. Manajemen Perbankan.
Cetakan Pertama. Yogyakarta:
Rivai, V. dan A. P. Veithzal. 2007. Bank UPP STIM YKPN
and Financial Institution
Management Conventional and Thomas, Suyatno, 2007. Kelembagaan
Sharia System. PT Raja Grafindo Perbankan. PT. Gramedia Pustaka
Persada: Jakarta Utama: Jakarta.
Sekaran, Uma. 2003. Research Methods
for Business 4th Ed, Metodologi Totok Siandaru dan Budisantoso. 2006.
Penelitian untuk Bisnis Edisi 4 Bank dan Lembaga Keuangan
Buku 2 2006. Salemba Empat: Lain. Salemba Empat: Jakarta
Jakarta.
Tri Widyastuti dan Yuana Rizky
Oktaviana Mandagie. 2010.

13
Pengaruh CAR, NIM , dan LDR
terhadap ROA pada Perusahaan
Perbankan, Jurnal Ilmiah
Akuntansi. Vol. 10. No. 11, 18- 25.

Undang-undang No. 3 tahun 2004 tentang


Bank Indonesia

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998


Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1992
Tentang Perbankan.

Website Idx
http://www.idx.co.id/idid/beranda/
perusahaantercatat/laporankeuang
andantahunan.aspx. diakses 2
Desember 2013.

14

You might also like