You are on page 1of 40

Direktorat Anggaran I

DJAPK

Outline
Pengertian, Prinsip dan komponen
Best practices
Penerapan performance-based budgeting
(PBB) di Indonesia
Beberapa Isyu

November 28, 2014

dsusetyo

Pengertian
Marc and Jim, 2005
PBB adalah prosedur atau mekanisme untuk
memperkuat keterkaitan antara dana yang
diberikan kepada instansi/lembaga pemerintah
dengan outcome (hasil/dampak) dan/atau output
(keluaran), melalui pengalokasian anggaran yang
didasarkan pada informasi formal tentang kinerja.
Informasi kinerja formal: informasi mengenai
ukuran kinerja (performance measure), ukuran
biaya untuk masing-masing kelompok output dan
outcome, dan penilaian atas efektivitas dan
efisiensi belanja melalui berbagai alat analisis.
November 28, 2014

dsusetyo

Pengertian (2)
Joyce and Sieg, 2000
a continuum that involves the availability and
use of performance information at each of the
various stages of the budget process budget
preparation, budget approval, budget execution,
and audit and evaluation

November 28, 2014

dsusetyo

Tujuan PBB
Marc & Jim, 2005
untuk meningkatkan efisiensi alokasi dan produktivitas
(allocative and productive efficiency) dari belanja pemerintah.
VanLandingham, Wellman, Andrews, 2005
Increase agency accountability by facilitating mission and goal
definition, performance evaluation, and the use of
performance information in planning and budgeting decisionmaking;
Increase agency budget flexibility by focusing the legislative
appropriation process on outcomes, not inputs;
Improve coordination, eliminate program duplication, and
provide better information to decision-makers;
Involve citizens more in the governance processwith the
assumption that citizens are more interested in results than
they are in process; and
Develop incentives for agencies to be more efficient and
effective.
November 28, 2014

dsusetyo

A well-performing budget system:


1. Aggregate fiscal discipline,
2. Resource allocation and use based on
strategic priorities,
3. Efficiency and effectiveness of programs and
service delivery.
(Public Expenditure Management Handbook,
World Bank, 1998)
November 28, 2014

dsusetyo

Komponen
Struktur program yang jelas untuk mencapai
output dan outcome yang terukur, serta jelas
siapa penanggung jawabnya,
Indikator kinerja,
Pengukuran kinerja & evaluasi program,
Sistem informasi mengenai kinerja.

November 28, 2014

dsusetyo

Output & Outcome:


Keluaran (Output):
Barang atau jasa yang dihasilkan oleh
kegiatan yang dilaksanakan untuk
mendukung pencapaian sasaran dan
tujuan program & kebijakan

Hasil (Outcome):
Segala sesuatu yang mencerminkan
berfungsinya keluaran (output) dari
kegiatan-kegiatan dalam satu program
November 28, 2014

dsusetyo

Input Program & Kegiatan


Output & Outcome
(2)
Outcome

Input:
Pendanaan

Program/
Kegiatan

Output

Outcome

Outcome
Efektivitas

Efisiensi
November 28, 2014

dsusetyo

Indikator Kinerja

(1)

Agar pengukuran dapat dilakukan,


maka kinerja harus dapat dinyatakan
dalam angka (kuantifikasi).
Oleh karena itu diperlukan indikatorindikator yang dapat menunjukkan
secara
tepat
tingkat
prestasi
kerja/kinerja.
Macam Indikator Kinerja:
Indikator Kinerja Kegiatan
Indikator Kinerja Program
Indikator Efisiensi
Indikator Kualitas

November 28, 2014

dsusetyo

10

Contoh Sederhana Indikator Kinerja*)


Program: Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun
Kegiatan : Peningkatan Kualitas Guru MI dan MTs
Subkegiatan: Lokakarya Peningkatan Kualitas Guru
Input :
o jumlah guru yang mengikuti lokakarya,
o biaya total
Indikator kinerja Kegiatan :
o jumlah guru yang mengikuti lokakarya hingga
selesai (output subkegiatan),
o Jumlah guru dengan kualifikasi yang diharapkan
(output kegiatan)
Indikator kinerja Program :
o Jumlah & presentase penduduk yang menamatkan
pendidikan sembilan tahun (Outcome)
November 28, 2014

dsusetyo

*) Nama program, kegiatan, dan subkegiatan diambil dari Renja Depag 2006

11

Contoh Sederhana Indikator Kinerja

(1)

Indikator efisiensi :
o Biaya lokakarya per peserta (harga per
unit satuan dari output subkegiatan)
o Biaya per guru untuk meningkatkan
kualifikasi guru satu tingkat lebih tinggi
(harga per unit satuan dari output
kegiatan)
o Biaya per murid untuk menuntaskan
wajib belajar sembilan tahun (harga per
unit satuan dari outcome program)
November 28, 2014

dsusetyo

12

Contoh Sederhana Indikator Kinerja

(2)

Indikator kualitas subkegiatan & kegiatan :


o Presentase peserta yang mengikuti lokakarya
hingga selesai, atau
o Presentase peserta yang nilai hasil evaluasinya
baik/tinggi (jika dalam lokakarya tersebut ada
evaluasi)
o Presentase guru dengan kualifikasi yang sesuai
dengan yang diharapkan
Indikator kualitas program (outcome):
o Presentase murid yang menamatkan wajib
belajar 9 tahun (lulusan MTs) dengan nilai
baik/tinggi.
November 28, 2014

dsusetyo

13

Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja diperlukan
untuk menilai seberapa besar
perbedaan (gap) antara kinerja
aktual dengan kinerja yang
diharapkan.
Dengan diketahuinya perbedaan
(gap) tersebut, maka maka
upaya-upaya perbaikan dan
peningkatan kinerja dapat
dilakukan.
November 28, 2014

dsusetyo

14

Pengukuran Kinerja

(2)

Pengukuran kinerja akan


membantu dalam mengukur
perbedaan antara output-outcome
aktual dengan output-outcome
ideal yang merupakan visi
kementerian/ lembaga serta visi
nasional

November 28, 2014

dsusetyo

15

Pengukuran Kinerja

(3)

Level
Kinerja
Standar
Kinerja 2
Standar
Kinerja 1
gap
Kinerja Aktual

Waktu
November 28, 2014

dsusetyo

16

Sistem Pemantauan/Evaluasi
Program & Kinerja:
Australia:
Auditor - General
Productivity Commission

Florida (USA):
Office of Program Policy Analysis and Government
Accountability (OPPAGA)

Virginia (USA):
Department of Planning and Budget
November 28, 2014

dsusetyo

17

Australia: Auditor-General
Two main types of audit:
Financial (assurance) audit financial accounts and
processes
Performance audit how well agencies perform

Scope:
Exclude appropriateness of policy/outcomes ie not full
evaluation
Performance audits cover:
management of the operations
internal procedures for promoting and monitoring economy,
efficiency and effectiveness
improvements to management practices (including procedures for
promoting and monitoring performance)
November 28, 2014

dsusetyo

18

Australia: Auditor General


Political context:
Around 50 Performance Audits per year
Politically sensitive hard to separate
implementation from policy
Auditor-General must exercise judgment about
when to challenge government
A-G is major accountability agent

November 28, 2014

dsusetyo

19

Penerapan PBB di Indonesia

November 28, 2014

dsusetyo

20

Subtopik
1. Dasar Hukum Anggaran Berbasis Kinerja
2. Maksud Penerapan Anggaran Berbasis
Kinerja
3. Prestasi Kerja/Kinerja
4. Indikator Kinerja
5. Pengukuran Kinerja
6. Penanggung jawab Evaluasi Kinerja
7. Pemeriksaan Kinerja

November 28, 2014

dsusetyo

21

1. Dasar Hukum

UU No.17/2003 ttg Keuangan Negara:


Dalam rangka penyusunan RAPBN, menteri/ pimpinan
lembaga selaku pengguna anggaran/ pengguna barang
menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/
Lembaga. (ps 14 ayat 1)

RKAKL sebagaimana dimaksud ayat 1 disusun


berdasarkan prestasi kerja / kinerja yang akan dicapai.
(ps 14 ayat 2)
November 28, 2014

dsusetyo

22

Dasar Hukum

(2)

PP No. 20 tahun 2004 Pasal 3 ayat 2:


Program dan kegiatan sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1, disusun dengan pendekatan
berbasis kinerja, kerangka pengeluaran jangka
menengah, dan penganggaran terpadu.

PP 21/2004 (Pasal 4):


RKA-KL disusun dengan menggunakan
pendekatan sebagai berikut:
a. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah;
b. Penganggaran terpadu;
c. Penganggaran berbasis kinerja
November 28, 2014

dsusetyo

23

2. Maksud Penerapan Anggaran berbasis Kinerja


(Penjelasan PP 21/2004):
Untuk memperoleh manfaat sebesar-besarnya
dari penggunaan sumber daya yang terbatas
Tujuan dan indikator kinerja yang jelas akan:

mendukung perbaikan efisiensi dan


efektivitas dalam pemanfaatan sumber daya,
dan
Memperkuat proses pengambilan keputusan
tentang kebijakan dalam jangka menengah

November 28, 2014

dsusetyo

24

3. PRESTASI KERJA/KINERJA:
Tingkat pencapaian sasaran (target) dari
suatu program atau suatu kegiatan

Sasaran (target):
Hasil (outcome) yang diharapkan dari
suatu program, atau
Keluaran (output) yang diharapkan dari
suatu kegiatan
November 28, 2014

dsusetyo

25

Input Program & Kegiatan Output & Outcome

PP 21/2004 Pasal 7 ayat 1:

Penyusunan anggaran berbasis


kinerja dilakukan dengan
memperhatikan keterkaitan antara
pendanaan dengan keluaran dan
hasil yang diharapkan termasuk
efisiensi dalam pencapaian hasil
dan keluaran tersebut.

November 28, 2014

dsusetyo

26

4. INDIKATOR KINERJA
PP 21/2004 Pasal 7 ayat 2:
Dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja
diperlukan indikator kinerja, standar biaya, dan
evaluasi kinerja dari setiap program dan jenis
kegiatan

Penjelasan PP 21/2004 (Poin I.4):


Kementerian/lembaga dituntut memperkuat diri
dengan kapasitas dalam mengembangkan
indikator kinerja, dan sistem pengukuran
kinerja, dan dalam meningkatkan kualitas
penyusunan kebutuhan biaya, sebagai
persyaratan untuk mendapatkan anggaran
November 28, 2014

dsusetyo

27

5. Pengukuran Kinerja
PP 21/2004 Pasal 8:
(1) Dalam rangka penerapan anggaran berbasis kinerja,
kementerian/lembaga melaksanakan pengukuran
kinerja
(2) Kementerian/lembaga melakukan evaluasi kinerja
kegiatan satuan kerja kementerian/lembaga setiap
tahun berdasarkan sasaran dan/atau standar kinerja
kegiatan yang telah ditetapkan sebagai umpan balik
bagi penyusunan RKA-KL tahun berikutnya

(3) Kementerian/lembaga melakukan evaluasi kinerja


program sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima)
tahun berdasarkan sasaran dan/atau standar kinerja
yang telah ditetapkan
November 28, 2014

dsusetyo

28

6. Penanggung Jawab Evaluasi Kinerja


Pimpinan satker bertanggung jawab
terhadap evaluasi kinerja kegiatan
(Pasal 8 ayat 2 PP 21/2004)

Menteri/pimpinan lembaga bertanggung


jawab terhadap evaluasi kinerja program
(Pasal 8 ayat 3 PP 21/2004)

November 28, 2014

dsusetyo

29

7. Pemeriksaan Kinerja
UU No. 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
& Tanggung Jawab Keuangan Negara, Pasal 4
ayat 3:
Pemeriksaan Kinerja adalah pemeriksaan atas
pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas
pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta
pemeriksaan aspek efektivitas

Penjelasan UU No. 15/2004:


Pemeriksaan Kinerja dimaksudkan agar kegiatan
yang dibiayai dengan keuangan negara
diselenggarakan secara ekonomis dan efisien serta
memenuhi sasarannya secara efektif
(Sebagaimana pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja
juga dilakukan oleh BPK)
November 28, 2014

dsusetyo

30

Langkah Persiapan...
Kerjasama Pemerintah World Bank: Government
Financial Management and Revenue Administration
Project/GFMRAP (First Phase I 2004-2008)
Public Financial Management Budget Planning and
Development
Technical Assistance, Training, Information System

World Banks Initiative for Public Expenditure


Analysis
Workshops, Video Conferences (2006)

Canadian International Development Agency (2005)


Very short-term technical assistance
November 28, 2014

dsusetyo

31

Isyu utama
Belum adanya strategi penerapan PBB di
Indonesia?
Struktur program & kegiatan pemerintah
Perlu kejelasan & konsistensi peran pemerintah (<> pasar &
masyarakat), pemerintah pusat (<> pemerintah daerah), serta
peran tiap kementerian/lembaga
Pemilihan dan penetapan output, outcome

Mekanisme pengukuran kinerja yang obyektif dan


independen;
Proses penyusunan, pembahasan (di intern
pemerintah dan di DPR), pelaksanaan, evaluasi
anggaran
Penyiapan SDM, mind-set
dan teknis;
November 28, 2014
dsusetyo

32

Perlunya Strategi
1. Reform
Context
Tekanan Fiskal;
Konteks:
Sosial,
Adminmistratif,
Politik

2. Reform
Strategy
Tujuan Reform
Strategi
Implementasi

3. Reform Results
Perubahan:
Fungsi
anggaran,
Prosedur
anggaran,
Struktur
anggaran.

Intervening variables:
Ekspektasi publik;
Ekspektasi dan perubahan perilaku politisi dan birokrasi
November 28, 2014

dsusetyo

33

PBB saja tidak cukup


PBB is a Political Rather than a Managerial Problem
Perlu reform di bidang lain, a.l:
Civil Service,
Accounting system,
Public sector management,
PBB requires changes in attitudes and culture by
central agencies as well as spending ministries.
(Andrews 2006, Shan 2006, Dixon 2005)

November 28, 2014

dsusetyo

34

Depkeu saja tidak cukup


Depkeu umumnya lebih concern dengan
performance-budgeting, sedangkan
Kementerian/lembaga lebih concern dengan
getting money first,
Semestinya kementerian/lembaga tidak sekedar
menjadi peserta, dan harus memiliki visi yang
sama dengan Depkeu & Bappenas mengenai
penerapan PBB
Capacity building dalam perencanaanpenganggaran sangat diperlukan, di Depkeu &
Bappenas serta di kementerian/lembaga.
November 28, 2014

dsusetyo

35

Faktor yang dapat mempengaruhi


penerapan PBB

Organisasional
Teknis/proses

November 28, 2014

dsusetyo

36

Faktor yang dapat mempengaruhi


penerapan PBB (2)
Faktor organisasional
Ketiadaan kepemimpinan (leadership) yang
konsisten,
Ketiadaan kesepakatan mengenai tujuan
reformasi,
Ketiadaan sistem & yang menangani pencatatan/
perekaman,
Inersia
November 28, 2014

dsusetyo

37

Faktor yang dapat mempengaruhi


penerapan PBB (3)
Teknis/proses
Pendefinisian program yang tidak tepat/memadai,
Struktur program & anggaran dalam PBB tidak selalu bisa
langsung diterjemahkan dalam struktur anggaran dan
perbendaharaan,
Indikator/ukuran kinerja yang tidak tepat dan berimbang,
Data mengenai kinerja yang tidak reliable,
Masalah-masalah dalam pemberian insentif berdasarkan
kinerja,
Dukungan anggota parlemen.
November 28, 2014

dsusetyo

38

Referensi

Miekatrien Sterck & Geert Bouckaert, 2006, The impact of performance budgeting
on the role of parliament: a four-country study, paper for the Conference: A
Performing Public Sector, the 2nd Translatic Dialogue on, Leuven-Belgium 1-3 June
2006.
Gary VanLandingham, Martha Wellman and Matthew Andrews, 2005, Useful, but
not a panacea - performance-based program budgeting in Florida, International
Journal of Public Administration, Vol. 28 No. 3 and 4.
Geoff Dixon, 2005, Thailands quest for results focused budgeting, Prem Note,
World Bank
Herb Hill and Matthew Andrews, 2005, Reforming budget ritual and budget
practice: The case of performance management implementation in Virginia,
International Journal of Public Administration, Vol. 28, Nos 3&4

November 28, 2014

dsusetyo

39

Sekian

November 28, 2014

dsusetyo

40

You might also like