You are on page 1of 10

BAB IV

DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Data Pengamatan

Data Pengamatan
Pengaruh gangguan terhadap proses

Posisi Katup Pneumatik


(%)

Tekanan P4 (psig)

Tegangan (volt)

9
8.1
8.1
8
8
8

1.002
0.935
0.937
0.935
0.935
0.937

80
80
80
80
80
80

Kalibrasi I/P
Pr (%)

V
V (volt)
(volt)

0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100

1.013
1.012
1.014
1.012
1.011
0.993
0.922
0.786
0.271
0.02
-0.001

Pr (%)
100
90
80
70
60
50
40

0.001
-0.001
-0.001
0.768
0.915
0.988
1.015

P2P2
(psi) P4
P4(psi)
(psi)
(psi)
1.450
9
1.450
8.9
1.450
8.9
1.450
9
1.450
9
2.901
8.9
5
8.1
7
7
10
5.8
12.1
0.1
15
0
15
12.5
10
8
5.4
0.2
0.1

0
0
0
7
8
8.5
9
11

30
20
10
0

1.037
1.035
1.04
1.041

0.1
0.1
0.1
0.1

9
9
9
9

Data Pengamatan Pengendalian Tekanan


Pr
Detik
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65

Tegangan (volt)
70%
60% 50% 40%
0.38 0.50 0.53

90%
0.024

80%
0.00

30%
0.59

20%
0.84

10%
0.65

0.021

4
0.00

0.318
-

1
0.38

9
0.51

4
0.53

7
0.60

2
0.84

1
0.65

0.021

5
0.00

0.321
-

4
0.62

2
0.75

8
0.82

2
0.85

6
0.95

5
0.81

0.018

5
0.00

0.441
-

8
0.77

4
0.88

7
0.94

6
0.94

1
0.99

5
0.93

0.018

4
0.00

0.537
-

4
0.82

3
0.92

0.98

7
0.98

4
1.00

0.98

0.017

4
0.00

0.606
-

9
0.86

3
0.96

6
1.00

8
1.00

8
1.01

9
1.00

0.016

4
0.00

0.658
0.681

6
0.88

3
0.97

6
1.01

5
1.01

3
1.01

5
1.01

0.016

4
0.00

0.697

3
0.89

7
0.98

2
1.01

3
1.01

7
1.01

1
1.01

0.029

5
0.00

0.713

9
0.90

3
0.98

5
1.01

7
1.02

9
1.02

7
1.01

0.029

5
0.00

0.725

6
0.91

7
0.99

7
1.01

1.02

1.02

9
1.02

0.028

4
0.00

0.733

3
0.91

0.99

8
1.01

2
1.02

1.02

1.02

0.005

5
0.00

0.74

7
0.91

1
0.99

9
1.02

2
1.02

1.02

1
1.02

0.002

5
0.00

0.743

9
0.92

3
0.99

1.02

2
1.02

1.02

2
1.02

0.002

5
0.00

0.92

4
0.99

1
1.02

2
1.02

1.02

2
1.02

0.746

12

70

0.002

5
0.00
5

Pr
Detik
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70

90%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

80%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0.74

1
0.92

4
0.99

1
1.02

2
1.02

Tekanan P4 (psi)
70% 60% 50% 40%
0
0
0
0
4
4
3
5
4
5.5
6.5
7
4.5
6.8
7.5
8
5
7
8
8.7
5.5
7.2
8.2
9
5.9
7.7
8.5
9
6
7.9
8.5
9
6.2
8
8.6
9
6.5
8
8.7
9
6.5
8
8.7
9
6.5
8
8.7
9
6.5
8
8.7
9
6.5
8
8.7
9
6.8
8
8.7
9

30%
0
5.3
7.2
8.1
8.7
8.9
8.9
9
9
9
9
9
9
9
9

20%
0
4.5
7.1
8.1
8.9
8.9
9
9
9
9
9
9
9
9
9

1.02

2
1.02
3

10%
0
5
7
8
8.4
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9

13

4.2 Analisa Data

Kurva Tegangan Terhadap Waktu


1.2
Tegangan 90 % vs W
1aktu

Tegangan 80 % vs Waktu

Tegangan 70 % vs Waktu

Tegangan 50 % vs Waktu

Tegangan 40 % vs Waktu

0.8
0.6
0.4
Tegangan 60 % vs Waktu
Tegangan (volt) 0.2
0
-0.2

-0.4
Tegangan 30 % vs Waktu
-0.6

10

20

30

40

Tegangan 20 % vs Waktu

50

60

70

80

Tegangan 10 % vs Waktu

-0.8
Waktu (detik)

14

Kurva Tekanan Terhadap Waktu


10
Tekanan P4 (90%) vs9Waktu

Tekanan P4 (80%) vs Waktu

Tekanan P4 (70%) vs Waktu

Tekanan P4 (50%) vs Waktu

Tekanan P4 (40%) vs Waktu

Tekanan p4 (20%) vs Waktu

Tekanan P4 (10%) vs Waktu

8
7
6
Tekanan P4 (60%) vs5Waktu
Tekanan P4 (psi)
4
3
2
1
Tekanan P4 (30%) vs Waktu
0
0

10

20

30

40

50

60

70

80

Waktu (detik)

4.3 Pembahasan
4.3.1 Pembahasan Dessy Dwi Susanti (07401042)
Dalam percobaan pengendalian tekanan dilakukan

beberapa

percobaan diantaranya mengamati pengaruh gangguan terhadap


proses (dalam mengendalikan tekanan), mengkalibrasi I/P , dan
melakukan pengamatan terhadap pengendalian tekanan.
Adapun cara kerja dari alat pengendalian tekanan adalah mengukur
tekanan fluida (untuk percobaan kali ini digunakan gas) dalam suatu
pipa kemudian sinyal pengukuran dikirimkan ke pengendali melalui
unit pengubah (transduser P/I) untuk dibandingkan dengan set point,
setelah dibandingkan dengan setpoint kemudian dievaluasi, dalam hal
ini pengendali akan memutuskan langkah apa yang akan diambil oleh
pengendali kemudian sinyal pengendali tersebut akan dikirimkan ke
unit pengendali akhir sebagai pengkoreksi dimana bukaan katup akan
membesar maupun mengecil sesuai dengan sinyal kendali. Tetapi
sebelum sinyal kendali dikirimkan ke unit kendali akhir, sinyal kendali
tersebut melalui transduser terlebih dahulu (transduser I/P) dimana
sinyal elektrik yang dihasilkan unit pengendali akan diubah menjadi
15

sinyal pneumatik yang akan menggerakkan bukaan katup pada control


valve.
Untuk pengamatan gangguan terhadap proses adalah bukaan katup
V6 dimana katup V6 merupakan katup bukaan ke atmosfer. Dimana
tekanan atmosfer akan mengganggu proses pengendalian tekanan. Di
industri dalam proses pengendalian tekanan gangguan yang terjadi
bukan hanya adanya tekanan atmosfer melainkan suhu dari fluida
(gas) yang masuk kedalam pipa (proses) karena semakin tinggi suhu
semakin besar tekanan dari fluida tersebut, bisa juga gas tersebut
membawa uap-uap air yang dapat mengganggu proses pengukuran.
Untuk kalibrasi I/P konverter dilakukan dengan tujuan mendapatkan
nilai setting point dalam tegangan. Sedangkan proses pengendalian
tekanan yang dilakukan dari grafik terlihat, salah satu diantaranya
memperlihatkan respon yang lambat dan ada pula yang responnya
cepat baik untuk kurva tegangan terhadap waktu maupun kurva
tekanan terhadap waktu. Untuk kurva tegangan terhadap waktu ada
beberapa grafik yang menunjukkan adanya osilasi (sistem cenderung
tidak stabil). Sedangkan untuk tekanan terhadap waktu menunjukkan
bahwa sistem cenderung stabil.
Adapun pengaruh dari nilai proportional band yang semakin besar
yaitu sistem cenderung menjadi stabil tetapi pengendali menjadi
lambat dan selalu menujukkan nilai offset yang besar.
4.3.2 Pembahasan Dini Utia N (07401043)
Tekanan merupakan salah satu factor penting kondisi operasi.
Oleh sebab itu pengendalian tekanan sangat diperlukan. Prinsip dari
pengendalian

tekanan

(pressure

control)

adalah

mengendalikan

besarnya tekanan yang akan digunakan dalam suatu proses.


Sebelum dilakukan pengkalibrasian sensor tekanan
pengkondisian sinyal,

dan

melakukan set mode konfigurasi pada unit

pengendalian. Setelah mengatur pengendali secara manual, dan untuk


mengetahhui pengaruh dari adanya gangguan maka dilakukan dengan
membuka katup V6 secara bertahap sampai terbuka penuh sebanayk
5 tahap. Hal ini dilakukan untuk mengganggu proses dan katup

16

pengendali

pneumatik

akan

terbuka

untuk

menghasilkan

aliran

tambahan.
Setelah itu dilakukan pembacaan terhadap variabel proses, posisi
katup pneumatik, tekanan P4, dan tegangan volt. Dengan menutup
katup v6, katup pengendali pneumatik tertutup, hal ini dilakukan untuk
menjaga besarnya tekanan maka tekanan akan kembali ke titik
pengaturan.
Pengkalibrasian ini bertujuan agar hasil pengendalian sesuai
dengan yang dikehendaki. Pengkalibrasian pada I/P converter dengan
mengatur harga [Pr] secara bertahap dari 0% sampai 100% dengan
kenaikan langkah setiap 10% serta dari 100% sampai 10% dan langkah
penurunan setiap 10%. Besaran yang diamati yaitu besaran tegangan,
P2 dan P4.
Pada data didapat untuk kenaikan setiap 10% dari 0-100%
semakin besar nilai Pr maka besaran tegangan dan P4 nilainya semakin
kecil seiring dengan kenaikan pada P2. Dan untuk penurunan setiap
10% dari 100-0% nilai besaran tegangan dan P4 hampir sama dengan
percobaan kenaikan 10% semakin kecil nilai Pr maka nilai besaran
tegangan dan P4 semakin besar, tetapi untuk P2 nilai yang didapat
sangat jauh berbeda dengan kondisi percobaan kenaikan 10%.
Setelah pengkalibrasian, mengamati perubahan tegangan dan
tekanan P4 setiap 5 detik sampai 70 detik untuk setiap perubahan [Pr]
dari 100% sampai 10% (penurunan 10%). Untuk Pr yang diinginkan,
sebelumnya harus memasukkan nilai Pr 100% dan menunggunya
sampai stabil.
Pada data semakin besar waktu maka nilai tegangan (volt) pada
Pr 90% semakin kecil dan tekanan pada P4 menunjukan angka nol.
Sedangkan untuk nilai Pr 80% nilai tegangan (volt) relative stabil dan
tekanan pada P4 masih menunjukan nilai nol.
Nilai Pr 70-10% semakin besar waktu maka nilai tegangan besar.
Pada kurva sangat terlihat kenaikan tegangan mulai terjadi pada Pr
70% yang sebelumnya stabil hampir pada posisi nol. Begitu juga
dengan nilai tekanan pada P4, pada kurva mengalami kenaikan pada Pr
70%. Nilai besaran tegangan dan tekanan P4 semakin mendekati

17

dengan nilai set point pada Pr 10% seiring dengan bertambahnya


waktu sampai 70 detik.
4.3.3 Pembahasan Jenda Kristover Ginting (07401052)
o Pada percobaan yang dilakukan yaitu yaitu mampu mengendalikan
dan mempertahankn tekanan yang masuk kedalam suatu sistem
dengan menggunakn pengendali. Jenis pengendali bisa P,PI,atau PID.
Pada percoban yang dilakukan tekanan yang akan dikendalikan adalah
yang ada pada pipa keluaran yang mana tekanan tersebut dianggap
sebagai sistem yang akan ukur. Praktikum ini dilakukan dengan cara
mengkalibrasikan alat pengendali tekanan dengan cara melakukan
seperti zero,span 1 hal ini dimaksud apabila dilakukan zero maka pada
udara ayng ada pada sistem perpipaan dengan tekanan atmosfer
sehingga tekanan minimum dalam sistem 0 psig.
o Proporsional band merupakan sebagai persentase

perubahan

masukan yang dikehendaki untuk mengubah keluaran dan sebagai


masukan terhadap keluaran. Apabila semakinbesar Pr maka nilai
tegangannya juga semakin besar begitu juga dengan nialai tekanan.
Besarnya tegangan dan tekanan yang terjadi dipengaruhi oleh
variable

masukan

dan

dan

variable

takanan.

Beberapa

cara

merendam nilai noise dan offset dalam percobaan yaitu memilih jenis
pengendali propersional karena pengendali pid memiliki karakter yaitu
lebih stabil,tidak osilasi pada arus,dan dan lebih akurat.

18

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum pengendalian tekanan dapat disimpulkan bahwa :

Adanya gangguan berupa tekanan atmosfer dapat mempengaruhi

sistem dan kondisi alat.


Besarnya laju alir masuk dapat mempengaruhi besarnya tekanan
dalam sistem.

5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum ini diantaranya :
o Pada saat praktikum diharapkan kondisi alat dalam keadaan baik
dimana sinyal pengukuran dapat terbaca oleh praktikan secara baik.
o Sebaiknya terdapat SOP bagi praktikan agar tidak terpaku pada
Jobsheet.

19

20

You might also like