Professional Documents
Culture Documents
2002, NO. 1, 1 - 13
ABSTRACT
The main purpose of this research is to see the correlations between
tendency to access porn site and religiousity in adolescent. Total research
subject is 83 users of Cupido and Intersat Nusantara Cyber Cafe. Research
variables are measured by scale method, those are Tendency to Access Porn Site
Scale which consists 48 items composed by researcher herself and Religiousity
Scale by Turmudhi (1991). Religiousity Scale consists of 2 part, the first part
contains 68 items with 12 pairs identical item for consistency test (not used for
further analysis) and the second part contains 27 items specially for intellectual
dimension from religiousity. The Product Moment analysis results that theres
significant negative correlation between tendency to access porn site and
religiousity (rxy = -0.208; p = 0.029, p0.05). Which means, the more adolescent
religious, the less tendency to access porn site and viceversa, while religiousity
gives effective contribution to tendency to access porn site for about 4.3%. The t
test shows that the difference tendency to access porn site between male and
female adolescent is quite significant (0L = 109.04 0P = 85.97, t = 5.221; p =
0.000, p0.01). It means, male adolescent has higher tendency to access porn site
than female adolescent.
Keywords: access porn site, religiousity, adolescent
PENGANTAR
Kebebasan media dan pers yang
menyertai era globalisasi, diantaranya
menyebabkan materi-materi seks kian
mudah didapatkan dan beredar di
masyarakat. Media komunikasi internet
yang bebas sensor menjadi lahan subur
rungan
porno.
2.
perilaku
mengakses
situs
Ada
perbedaan
kecenderungan
perilaku mengakses situs porno antara
remaja laki-laki dan perempuan.
Remaja laki-laki mempunyai kecenderungan yang lebih tinggi untuk
mengakses situs porno dibandingkan
dengan remaja perempuan.
METODE
Subjek Penelitian
Subjek terdiri dari 34 remaja
perempuan dan 49 remaja laki-laki yang
berusia antara 18 24 tahun, berstatus
mahasiswa,
beragama
Islam
dan
merupakan pengguna internet (waktu akses
per-minggu antara 1 8 jam).
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dilakukan
dengan menggunakan dua macam skala,
yakni Skala Religiusitas dan Skala
Kecenderungan Perilaku Mengakses Situs
Porno. Angket identitas digunakan untuk
mengetahui identitas subjek penelitian dan
karakteristik user situs porno. Kedua skala
menyediakan empat alternatif tanggapan
yaitu SS (sangat sesuai), S (sesuai), TS
(tidak sesuai) dan STS (sangat tidak sesuai)
terhadap pernyataan yang diberikan.
Skala Religiusitas yang digunakan,
disusun oleh Turmudhi (1991) berdasarkan
dimensi-dimensi religiusitas yang disusun
oleh Glock dan Stark. Dimensi-dimensi
tersebut yakni dimensi ideologi, dimensi
ritual, dimensi eksperiental, dimensi
intelektual dan dimensi konsekuensi.
Aitem-aitem dalam dimensi ideologis,
ritual, eksperiental dan konsekuensi
2.
Nilai Korelasi
Dimensi Ideologi
Dimensi Eksperiental
Dimensi Intelektual
Dimensi Ritual
Dimensi Konsekuensi
4.
5.
DISKUSI
Hasil analisis kuantitatif menunjukkan
bahwa ada hubungan yang signifikan
antara kecenderungan perilaku mengakses
situs porno dan religiusitas (rxy = 0.208; p =
0.029, p 0.05). Hal ini sesuai dengan
penelitian-penelitian sebelumnya yang
menunjukkan bahwa bahwa ada hubungan
antara religiusitas dan perilaku seksual
(Suharno, 1992; Hanani, 1995; Mussen
dkk, 1979; Staples dalam Setianingsih,
1994).
Pada remaja, seks kemudian menjadi
salah satu masalah yang menonjol.
Perubahan yang terjadi secara bersamaan
Engine
yang
ditawarkan
internet
menjadikan materi porno dapat diakses
dengan
biaya
yang
lebih
murah
(affordability), user dapat masuk atau
keluar kapan saja dengan sesuka hati
(accessibility) sekaligus tanpa resiko takut
dikenali oleh orang lain sehingga
mengurangi rasa malu (anonimity). Semua
frustasi yang ditimbulkan dari periode
storm and stress pada remaja terutama
frustasi agresi dan hormon seksual yang
sedang meningkat, dapat dilepaskan di
dunia internet yang bersifat anonim.
Menurut Suler (1998) dunia saiber
menawarkan semua kesempatan bagi
remaja untuk memuaskan kebutuhan
berekspresi, eksplorasi dan eksperimen
dengan identitas mereka. Seluruh hal
tersebut
dapat
mempengaruhi
kecenderungan remaja untuk mengakses
situs porno. Keadaan tersebut menimbulkan kegoncangan jiwa remaja sehingga
remaja membutuhkan agama dan suatu
pegangan yang dapat membantu mereka
dalam mengatasi dorongan dan keinginan
baru yang belum pernah diketahui
sebelumnya. Oleh karena itu, remaja
membutuhkan agama sebagai pengendali
dirinya dalam memantapkan kepribadian
dan
dapat
mengontrol
perilakunya
(Afrianti, 1999).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa pemahaman dan pengamalan nilainilai serta ajaran-ajaran agama Islam yang
sudah terinternalisasi dalam kehidupan
remaja muslim ternyata berkorelasi
signifikan dengan kecenderungan perilaku
mengakses situs porno. Agama dalam
kehidupan individu berfungsi sebagai suatu
sistem nilai yang memuat norma tertentu
dan secara umum menjadi kerangka acuan
dalam bersikap dan berperilaku agar
10
Berdasarkan
uji
analisis
yang
membandingkan antara mean hipotetik dan
mean empirik, diperoleh hasil bahwa
tingkat kecenderungan perilaku mengakses
situs porno subjek penelitian pada dataran
empirik lebih rendah daripada dataran
hipotetik (0E = 99.59 0H = 120) (lampiran
C). Berarti, kecenderungan perilaku remaja
mengakses situs porno yang sebenarnya
lebih rendah daripada perkiraan secara
hipotetik. Subjek dalam penelitian ini dapat
digolongkan sebagai recreational users
atau non-patologis users. Hasil ini sejalan
dengan profil yang ditunjukkan tabel 9
yang menunjukkan bahwa sebagian besar
subjek mengakses internet dua kali dalam
seminggu (37.35%) dengan lama waktu
akses 2 jam (50.6%). Perilaku kompulsif
menurut Cooper dkk (1999b) antara lain
ditunjukkan oleh waktu akses 11 jam atau
lebih setiap minggunya. Pengguna pada
golongan
ini
hanya
memuaskan
keingintauan mereka tentang ketersediaan
materi porno di internet atau mencari
informasi tentang seks secara spesifik
misalnya tentang teknik atau gaya seks.
Jadi penggunaan materi seks online sekedar
untuk hiburan, rasa ingin tau akan sesuatu
yang baru dan bersifat non-problematic.
Pengguna yang tidak kecanduan hanya
menghabiskan waktu online rata-rata
sekitar 8 jam per-minggunya (Young,
1997).
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari
hasil penelitian ini adalah bahwa ada
hubungan negatif antara religiusitas dengan
kecenderungan mengakses situs porno pada
remaja. Makin tinggi tingkat religiusitas
remaja, makin rendah kecenderungannya
untuk mengakses situs porno, sebaliknya
11
12
Hurlock,
E.B.
1993.
Psikologi
Perkembangan: Suatu Pendekatan
terhadap Rentang Kehidupan. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
---------. 1973. Adolescence Development.
Tokyo: Mc Graw Hill Kogakusha Ltd.
Jalaluddin. 1996. Psikologi Agama.
Jakarta: PT. RajaGrafinfoPersada.
Katchadurian, H.A. 1989. Fundamentals of
Human Sexuality, 5th Edition. Orlando,
Florida: Holt, Rinehart & Winston Inc.
Lesmana, C. 1995. Pornografi dalam
Media Massa. Jakarta: Puspa Swara.
Lima Puluh Persen Internet Indonesia
Digunakan Untuk Pornografi (Online).
2000,
30
Oktober.
Available:
http://www.
bisik.com/filestatis/beritadetail/
2000130 07.asp.
Mnks, F. J.,; Knoers, A.M.P. & Haditono,
S.R. 1996. Psikologi Perkembangan:
Pengantar dalam Berbagai Bagiannya.
Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Mussen, Paul H, John Janeway Conger &
Jerome
Kagan.
1979.
Child
Development and Personality, 5th
Edition. New York: Harper & Row
Publisher.
Pengaruh Internet Serta Dampak Positif &
Negatif Dari Internet (Online). Tanpa
Tahun.
Available:
http://www.bogor.net/infohrd/Infohrd5.
htm.
Purwono, E. 1998, Edisi 10-Minggu II
Juni. Menjaja Sajian-sajian Seksual di
Internet
(Online).
Available:
http://members.tripod.com/~tiponline/t
op 102.htm.
13
28.
Available:
http://www.
healthyplace.com/Communities/
Addictions/netaddiction/articles/cyberp
sychology.htm.
Young, S. K, OMara,J & Buchanan,J.
2000. Cybersex and Infidelity Online:
Implications for Evaluation and
Treatment (Online). Paper presented at
the 107th Annual Meeting of the
American Psychological Association.
Division 43, August 2, 1999. Available:
http://www.healthyplace.com/
Communities/Addictions/netaddiction/
articles/cyberaffairs.htm.