Professional Documents
Culture Documents
151
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di
persawahan
Desa
Cot
Cut
Kecamatan Kuta Baro Kabupaten
Aceh Besar, dari bulan Januari
sampai Mei 2012.
Bahan
Benih
Benih yang digunakan adalah
Varietas
Pandan
Wangi,
Ciherang dan Galur Cot Irie.
Galur Cot Irie ini ditemukan
secara tidak sengaja di kawasan
Cot Irie.
Pupuk
Pupuk yang dipakai adalah Urea
200 kg/ha.
Alat
Alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah traktor tangan,
cangkul, garu, ember, pisau, meteran,
kantong plastik, timbangan analitis
kapasitas 1 kg, tali rafia, dan alat
tulis-menulis.
Rancangan Percobaan
Penelitian ini menggunakan
Rancangan Petak Terpisah dengan 4
ulangan. Faktor yang diteliti adalah
varietas, yang diberi simbol V
ditempatkan sebagai petak utama dan
jarak tanam heksagonal, yang diberi
simbol J, ditempatkan sebagai anak
petak.
Varietas terdiri dari 3 taraf,
yaitu
V1
= Pandan Wangi
V2
= Ciherang
V3
= Galur Cot Irie
Jarak
tanam
heksagonal
terdiri dari 2 taraf, yaitu
J1
= 21 cm
J2
= 25 cm
Model
matematika
dari
rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
152
Yijk = + i + Vj + ij + Jk + (VJ)jk
+ ijk (Bangun, 1980;
Petersen, 1985)
Keterangan :
Yijk
= Hasil pengamatan pada
varietas (V) ke-j, jarak
tanam (J) ke-k dan blok
ke-i
= Rata-rata umum.
= Pengaruh blok ke-i
i
(i=1,2,3,4)
Vj
= Pengaruh faktor varietas
(V) taraf ke-j
(j =1,2,3)
ij
= Galat dari petak utama kej dan blok ke-i
Jk
= Pengaruh faktor jarak
tanam (J) taraf ke-k
(k =1,2)
VJjk
= Pengaruh interaksi dari
faktor varietas (V) ke-j
dengan jarak tanam (J)
ke-k
ijk
= Galat percobaan.
Apabila uji F menunjukkan
pengaruh yang nyata, maka analisis
dilanjutkan dengan uji BNT pada
taraf 0,05 (Steel and Torrie, 1980;
Hanafiah, 1997).
Pelaksanaan Penelitian
Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dilakukan
dengan menggunakan traktor tangan.
Tanah diolah sedalam 20 cm, dengan
menggunakan bajak rotari.
Perkecambahan benih
Benih yang bernas dipilih
dengan cara merendam benih di
dalam timba yang berisi air biasa.
Benih yang terapung diambil dan
dibuang, sedangkan benih yang
tenggelam diambil untuk dipakai.
Selanjutnya, benih yang tenggelam
tersebut direndam dalam air selama
24 jam. Kemudian, benih yang telah
direndam tersebut dimasukkan ke
153
analisis
ragam
bahwa
terdapat
nyata (P=0,0265)
tanam heksagonal
Tabel 1. Rata-rata jumlah anakan produktif, panjang malai, dan hasil per ha akibat
varietas dan jarak tanam
Varietas
Jarak tanam Jumlah anakan Panjang malai Potensi hasil
(cm)
produktif
(cm)
(t.ha-1)
21
11,0 ab
24,68 b
7,7 bc
Pandan Wangi
25
12,0 a
25,78 b
7,0 bc
21
8,1 b
29,47 a
9,6 ab
Cot Irie
25
12,8 a
29,67 a
10,9 a
21
11,0 ab
24,94 b
7,4 bc
Ciherang
25
12,6 a
24,70 b
5,5 c
BNT0,05
3,35
1,946
2,98
Keterangan: angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata
(BNT0,05)
Tabel 1 menunjukkan bahwa
pengaruh jarak tanam terhadap
jumlah anakan produktif bervariasi,
tergantung pada varietas.
Pada
varietas
Pandan
Wangi
dan
Ciherang, jumlah anakan produktif
tidak berbeda di antara jarak tanam
21 cm dengan jarak tanam 25 cm.
Sebaliknya, pada galur Cot Irie,
jumlah anakan produktif lebih
banyak pada jarak tanam 25 cm
daripada jarak tanam 21 cm. Fakta
ini menunjukkan bahwa varietas
sangat menentukan respons jumlah
anakan terhadap jarak tanam.
Berbeda
dengan
jumlah
anakan, pengaruh jarak tanam
terhadap panjang malai konsisten
pada semua varietas yang dicobakan.
Panjang malai padi tidak berbeda di
antara jarak tanam 21 cm dengan
jarak tanam 25 cm. Akan tetapi, bila
dilihat di antara varietas, maka
varietas Cot Irie memberikan
154
Bakhtiar,
B.S.
Purwoko,
Trikoesoemaningtyas, dan I.S.
Dewi. 2010. Analisis korelasi
dan koefisien lintas antar
beberapa sifat padi gogo pada
155
156