You are on page 1of 4

,

,

,
, .
.

(102 : )




Hadirin Jamaah Sholat Jumat yang dimuliakan ALLAH SWT


Marilah kita tingkatkan rasa takwa kita kepada Allah subhanahu wataala dengan patuh
menjalankan perintah2Na dan meninggalkan larangan2Nya.
IBADALLAH
Allah Taala berfirman




2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang
bila
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah
iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. 3. (yaitu) orang-orang
yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada
mereka. 4. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh
beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia (QS Al
Anfal 2-4)
IBADALLAH
Dalam ayat tersebut, Allah menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang sempurna imannya. Ciri
( orang-orang yang jika nama Allah disebut,
pertama mukmin sejati adalah
hatinya bergetar, merinding, dan dipenuhi ketakutan). Menurut Imam al-Baghowi, arti dari ayat
tersebut adalah adanya perasaan takut dalam hati seseorang ketika diingatkan dengan adanya
ancaman dan siksa Allah dalam setiap perbuatan maksiat.

Ayat tersebut memerintahkan kita untuk selalu takut kepada Allah dalam semua aktifitas kita,
bukan hanya ketika di masjid atau ketika mendengarkan ceramah agama. Karena dengan perasaan
takut terhadap ancaman Allah dalam setiap penyelewengan, ketidak jujuran, kedzaliman,
penghiantan, dan lainnya, maka secara duniawi kita akan menjadi manusia yang profesional,
amanah, bertanggung jawab, dan sebagainya. Sedangkan secara ukhrowi, setidaknya kita akan
mendapatkan 1. pengampunan dosa, sebagaimana sabda Rasulillah SAW yang artinya Jika hati
orang mukmin bergetar karena takut kepada Allah, maka (pada itu juga) dosa-dosanya berjatuhan
sebagaimana jatuhnya dedaunan dari batangnya; 2. mendapatkan rahmat Allah ketika berada di
alam barzakh, kebangkitan dari kubur, padang mahsyar, dan hari penghitungan amal, sebagaimana
firman Allah QS. Al-Arof ayat 154, yang artinya Petunjuk dan kasih sayang adalah bagi orangorang yang takut kepada Tuhan-nya.
IBADALLAH
Ciri kedua mukmin sejati adalah orang-orang yang imannya bertambah ketika mendengarkan AlQuran dibaca sebagaimana Firman Allah .. . .
Ciri kedua tersebut jika difahami secara umum menyindir kita yang setiap hari mendengarkan
kalamullah dibacakan disekitar kita, namun iman kita tidak bertambah, bahkan keimanan kita
semakin hari semakin berkurang dengan bukti amal salih kita semakin sedikit dan perbuatan
maksiat serta kemungkaran kita semakin bertambah. kemudian, apa yang salah dengan diri kita?
Apa yang salah dengan hati kita? Apa yang mengakibatkan kita tidak bertambah iman ketika
mendengar kalamullah? Oleh al Ghazali pertanyaan tersebut dijawab karena hati kita gelap oleh
banyak perkara. Diantaranya adalah meremehkan dosa kecil dan memakan barang haram. Dua hal
tersebut dapat menjadikan hati gelap, maka Rasulullah menawarkan obatnya yaitu, dengan banyak
membaca kalamullah dan sholat sunnah.
IBADALLAH
Tanda mukmin sejati ketiga adalah bertawakal kepada Tuhannya, sebagaimana firman Allah
. Hakikat dari tawakal adalah penyerahan suatu hasil dari sebuah atau rangkain proses
kepada Allah swt, atau dengan kata lain berproses kemudian serahkanlah hasinya kepada Allah.
Takwa disini dilakukan setelah menjalani sebuah rangkaian proses. Takwa disini bukan berarti kita
hanya memasrahkan semuanya kepada Allah tanpa proses. Tidak ada hasil tanpa adanya pekerjaan.

Tidak dapat dikatakan takwa apabila pasrah tawakal kepada Allah tanpa melakukan proses atau
usaha melainkan pemalas.
IBADALLAH
Ciri mukmin sejati yang keempat adalah melaksanakan salat dengan istiqomah. Ketahuilah wahai
kaum muslimin, sesungguhnya dalam amaliah lahiriah dan batiniah salat terdapat berbagai
keistimewaan yang akan diberikan Allah kepada orang-orang yang secara istiqomah melakukan
salatnya dengan tepat waktu, memenuhi sarat rukun, dan menyempurnakan amaliah dzahiriah serta
batiniahnya. Di antara keistemewaan tersebut jika ditinjau dari perspektif rukun qouliyah,
perkataan salat adalah karena salat akan membentuk manusia muslim yang (1) memiliki
kepercayaan diri yang tinggi. Sebuah rasa percaya diri yang muncul dari pemahaman kesetaraan
derajat manusia di hadapan Allah, baik yang kaya atau miskin, tua atau muda, berkulit hitam atau
putih, sarjana atau bukan, yaitu sebuah perasaan persamaan hak dan kewajiban berdasarkan
pemahaman bahwa Allahlah yang Maha besar, yang terkandung dalam ucapan takbirotul ihram,
Allahu akbar; (2) menjadi pelopor kebaikan karena kesadarannya bahwa dijadikannya surat alFatiha sebagai rukun perkataan salat yang kedua secara implisit memerintahkannya agar ber-akhlak
dengan arti surat tersebut, yaitu Pembuka, pembuka dalam berbagai kebaikan, baik yang bersifat
duniawi atau ukhrowi; (3) berani menghormati perbedaan, menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang muda, dan menghargai sesama. faedah ketiga ini secara bertahap akan terbentuk
dari pemahaman dan penghayatan makna rukun perkataan ketiga, yakni tahiyah, yang artinya
adalah penghormatan; (4) menyebarkan perdamaian di muka bumi berdasarkan penghayatan makna
terdalam kalimat doa assalamu alaikum sebagai penutup salat.
IBADALLAH
Ciri terakhir mukmin sejati adalah berani menyisihkan sebagian harta yang diberikan Allah untuk
kepentingan sosial, peradaban, keagamaan, kemanusiaan, dan lainnya, sebagaimana firman-Nya
. ..
Dalam konteks cirri terakhir mukmin sejati ini, Rasulillah saw pernah bersabda yang artinya
Bukanlah termasuk mukmin sejati, seorang mukmin yang tidur nyenyak dalam keadaan kenyang,
sedangkan tetangganya tidur dalam keadaan kelaparan. Dalam hadis lain Rasulillah bersabda
yang artinya Barang siapa tidak mau perduli tentang urusan kaum muslim, maka dia bukanlah
termasuk ummatku yang sempurna imannya,. Kaum muslimin yang kami hormati, dalam kedua

hadis tersebut Rasulullah SAW menjadikan keperdulian kita terhadap sahabat-sahabat kita yang
dalam kemiskinan, penjajahan, kedzaliman, kebodohan dan lainnya sebagai salah satu ukuran
kesempurnaan iman kita. maka pertanyaan terbesar adalah sudahkah kita termasuk (1) mukmin
yang sempurna karena mau menyisihkan sebagian rizki kita untuk membantu sahabat-sahabat kita
yang sedang kesusahan, atau (2) mukmin tidak akan sempurna imannya, karena sikap acuh tak
acuh kita terhadap penderitaan yang sedang dialami saudara-saudara kita.
rahimakumullah. Muslimin Kaum
Demikianlah khutbah singkat ini semoga bermanfaat bagi kita dalam menjalankan kehidupan
dunia yang sementara ini. Semogaa Allah selalu membimbing kita ke jalan-Nya yang lurus, yaitu
jalan para nabi, shiddiqin, syuhadak dan sholihin. Allahumma amin









} :
{ . .


.

,
,
,
..


. .
! ,



..
" : ,
" ..
..
.










) (192















)(193















)(194
















. , .
.
. .

You might also like