Professional Documents
Culture Documents
Syafaat secara bahasa berasal dari kata asy-Syafu yang berarti genap.
Adapun secara syariat, Syafaat adalah sesuatu yang menjadi penengah
bagi orang lain untuk mengusahakan kebaikan atau mencegah
keburukan. Sesuatu itu di dalam banyak tafsir disebutkan berupa doa
atau permohonan kepada Allah SWT yang dengan doa itu, akan ada
makhluk lain yang tertolong. Inilah yang kemudian memunculkan arti
pertolongan untuk kata Syafaat ini.
Telah diriwayatkan dalam hadis-hadis sahih, bahwa umat manusia yang
terlantar di alam mahsyar berinisiatif untuk meminta syafaat atau
pertolongan kepada para Nabi Allah. Mulai dari Nabi Adam , Nabi Nuh,
Nabi Ibrahim, Nabi Musa, hingga Nabi Isa. Namun semua Nabi tersebut
tidak bisa memberikan syafaat sehingga Nabi Isa kemudian
memerintahkan mereka meminta syafaat kepada Nabi Muhammad SAW,
sebagai Nabi terakhir yang telah diampuni dosa-dosanya. Atas
permohonan Nabi Muhammad SAW lah kemudian umat manusia
mendapatkan syafaat atas izin Allah SWT.
Jamaah jumah yang berbahagia,
Syafaat pada dasarnya adalah milik Allah SWT semata. Di dalam surat Az
Zumar ayat 44 jelas-jelas disebutkan:
Katakanlah: hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya
Tiada siapa yang dapat memberi syafaat di sisi Allah melainkan dengan
izinNya
Bagi setiap Nabi ada doa yang mustajab untuk dia berdoa dengannya,
dan aku ingin menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku pada Hari
Akhirat. (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Di dalam hadits lainnya, diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rosululloh SAW
bersabda: Allah memberi pilihan kepada saya, antara (jaminan)
memasukkan separuh umatku ke surga dan syafaat. Maka saya memilih
syafaat
Mengapa Rasulullah Saw memilih syafaat? Para ulama menjelaskan
bahwa jika seandainya Rasulullah Saw memilih yang pertama, yaitu
jaminan separuh umat masuk ke surga, maka yang berhak mendapat
syafaat beliau hanyalah orang-orang pilihan saja yang bertakwa dan
menyisihkan umat Rasulullah Saw yang berbuat dosa. Dengan syafaat
tersebut justru Rasulullah hendak memperluas jangkauan syafaat beliau,
tidak hanya bagi orang-orang yang taat, bahkkan bagi umat beliau yang
berbuat dosa sekalipun. Inilah diantara sifat kasih sayang Rasulullah
kepada umatnya.
Sidang jumah rohimakumulloh,
Lalu apa yang harus kita lakukan semasa hidup kita di dunia ini agar bisa
mendapatkan syafaat di akhirat kelak? Ada banyak jalan yang bisa kita
lakukan untuk meraih syafaat itu. Di antaranya ada jalan yang mudah dan
bisa kita lakukan sewaktu-waktu.
Yang pertama, beriman secara ikhlas. Rasulullah Saw bersabda: