You are on page 1of 5

....

Sidang jumah rohimakumulloh,


Puji syukur Alhamdulillah marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat
Allah SWT, Dzat yang memberi kita nikmat sehat, nikmat sempat, dan
utamanya nikmat islam dan iman sehingga kita masih diberi kekuatan
lahir-bathin untuk menjalankan ibadah sholat Jumat sebagai wujud
ketaatan kita kepada Allah SWT. Sholawat serta dan salam tidak lupa
marilah senatiasa kita haturkan kepada junjungan kita, Rosululloh SAW
yang telah membawa syariat Islam di muka bumi ini sehingga kita dapat
membedakan yang haq dan yang bathil.
Marilah pula kita senantiasa menjaga dan meningkatkan kadar taqwa kita
kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya taqwa dengan selalu
berusaha menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi laranganlarangan -Nya. Mudah-mudahan kita semua termasuk dalam golongan
hamba yang mendapat ridha-Nya dan senantiasa dalam lindungan-Nya.
Amin Ya Robbal Alamin.
Jamaah jumah yang berbahagia,
Kita diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk yang dhoif, makhluk
yang lemah, yang di dalamnya disisipi nafsu, sehingga tidak heran jika
kita manusia, adalah tempat salah dan lupa, sebagaimana disebutkan
dalam sebuah hadits au maa qool, Al insaanu mahallul khoto wan nisyan,
manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Kondisi inilah yang membuat
manusia menjadi tempatnya dosa, yang sebagian besar dari kita akan
membawa dosa-dosa itu hingga ke akhirat kelak.
Akhirat, adalah persinggahan terakhir kita sebagai hamba Allah SWT.
Pada peristiwa yang di dalam hadis diistilahkan dengan haul al-mauqif
atau peristiwa besar yang sangat memberatkan tersebut, makhluk tak
lagi menghiraukan siapapun kecuali dirinya sendiri. Sebagaimana firman
Allah yang artinya: Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari
ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka
pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya (Abasa:
34-37). Saat itulah seluruh makhluk membutuhkan syafaat dari Allah SWT
dan yang diizinkan-Nya memberikan syafaat.
Maasyirol Muslimin Rohimakumullah

Syafaat secara bahasa berasal dari kata asy-Syafu yang berarti genap.
Adapun secara syariat, Syafaat adalah sesuatu yang menjadi penengah
bagi orang lain untuk mengusahakan kebaikan atau mencegah
keburukan. Sesuatu itu di dalam banyak tafsir disebutkan berupa doa
atau permohonan kepada Allah SWT yang dengan doa itu, akan ada
makhluk lain yang tertolong. Inilah yang kemudian memunculkan arti
pertolongan untuk kata Syafaat ini.
Telah diriwayatkan dalam hadis-hadis sahih, bahwa umat manusia yang
terlantar di alam mahsyar berinisiatif untuk meminta syafaat atau
pertolongan kepada para Nabi Allah. Mulai dari Nabi Adam , Nabi Nuh,
Nabi Ibrahim, Nabi Musa, hingga Nabi Isa. Namun semua Nabi tersebut
tidak bisa memberikan syafaat sehingga Nabi Isa kemudian
memerintahkan mereka meminta syafaat kepada Nabi Muhammad SAW,
sebagai Nabi terakhir yang telah diampuni dosa-dosanya. Atas
permohonan Nabi Muhammad SAW lah kemudian umat manusia
mendapatkan syafaat atas izin Allah SWT.
Jamaah jumah yang berbahagia,
Syafaat pada dasarnya adalah milik Allah SWT semata. Di dalam surat Az
Zumar ayat 44 jelas-jelas disebutkan:


Katakanlah: hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya



Allah kemudian memberikan kepada sebagian hamba-Nya untuk


memberikan syafaat kepada sebagian hamba yang lainnya dengan
tujuan untuk memuliakan kedudukan pemberi syafaat dibanding yang
disyafaati serta memberikan keutamaan dan karunia-Nya kepada yang
disyafaati untuk bisa mendapatkan kenikmatan yang lebih baik atau
kebebasan dari adzab Allah.
Orang yang memberi syafaat dan orang yang diberi syafaat itupun
bukan sembarang orang. Syafaat hanya terjadi jika ada izin Allah kepada
pemberi syafaat dan yang disyafaati. Firman Allah dalam Surat AlBaqoroh 255:

Tiada siapa yang dapat memberi syafaat di sisi Allah melainkan dengan
izinNya

Hadirin jumah yang dirohmati Allah


Rosulululloh SAW adalah salah satu manusia yang dapat memberikan
syafaat bagi kita di akhirat kelak. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Imam Muslim, Rosululloh SAW bersabda: Saya adalah pemuka
(sayyid) anak-anak Adam di hari kiamat. Saya adalah orang yang
pertama kali memberi syafaat dan orang yang pertama kali diterima
syafaatnya. Di dalam hadits lain yang juga diriwayatkan oleh Imam
Muslim, Rosululloh SAW bersabda:

Bagi setiap Nabi ada doa yang mustajab untuk dia berdoa dengannya,
dan aku ingin menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku pada Hari
Akhirat. (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Di dalam hadits lainnya, diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rosululloh SAW
bersabda: Allah memberi pilihan kepada saya, antara (jaminan)
memasukkan separuh umatku ke surga dan syafaat. Maka saya memilih
syafaat
Mengapa Rasulullah Saw memilih syafaat? Para ulama menjelaskan
bahwa jika seandainya Rasulullah Saw memilih yang pertama, yaitu
jaminan separuh umat masuk ke surga, maka yang berhak mendapat
syafaat beliau hanyalah orang-orang pilihan saja yang bertakwa dan
menyisihkan umat Rasulullah Saw yang berbuat dosa. Dengan syafaat
tersebut justru Rasulullah hendak memperluas jangkauan syafaat beliau,
tidak hanya bagi orang-orang yang taat, bahkkan bagi umat beliau yang
berbuat dosa sekalipun. Inilah diantara sifat kasih sayang Rasulullah
kepada umatnya.
Sidang jumah rohimakumulloh,
Lalu apa yang harus kita lakukan semasa hidup kita di dunia ini agar bisa
mendapatkan syafaat di akhirat kelak? Ada banyak jalan yang bisa kita
lakukan untuk meraih syafaat itu. Di antaranya ada jalan yang mudah dan
bisa kita lakukan sewaktu-waktu.
Yang pertama, beriman secara ikhlas. Rasulullah Saw bersabda:

Orang yang paling beruntung dengan syafaatku di hari kiamat adalah


orang yang mengucapkan La ilaaha illa Allah, secara ikhlas dari hatinya
atau dirinya (HR al-Bukhari).

Beriman dengan sesungguhnya, sehingga membuahkan ketaqwaan yang


akan menghiasi kehidupan kita, akan berbuah syafaat Rosululloh di
akhirat kelak. Karenanya, hendaknya kita senantiasa meningkatkan
ketaqwaan kita sebagai buah keimanan kita dari waktu ke waktu.
Yang kedua, dengan memperbanyak membaca al-Quran dan merenungi
kandungan maknanya. Rasulullah Saw bersabda:

"Bacalah al Quran. Sesungguhnya al Quran akan datang pada hari


Kiamat sebagai pemberi syafaat bagi sahabatnya (HR Muslim)
Al-Quran merupakan pegangan hidup kita. Membacanya, akan
mendatangkan syafaat bagi kita di akhirat kelak. Namun hendaknya kita
tidak hanya membacanya, namun juga memahami maknanya, serta
menerapkannya dalam kehidupan kita.
Yang ketiga, dengan menjawab Adzan dan Berdoa setelah mendengar
adzan. Rasulullah Saw bersabda:

Barangsiapa yang mengucapkan ketika mendengar azan: Allaahumma


Rabba hadzihi al-dawati al-taammati wa al-solati al-qa-imah,
Aati Muhammadan al-wasilata wa al-fadhilah, wabatshu
Maqaman Mahmudan alladzi waadtah (Ya Allah, Tuhan pemilik
seruan yang sempurna ini dan solat yang didirikan, Berilah al wasilah
(derajat di surga), dan keutamaan kepada Muhammad (shallallhu 'alaihi
wasallam), dan bangkitkan beliau,
sehingga bisa menempati maqam terpuji yang engkau janjikan); maka
halal baginya syafaatku pada Hari Kiamat. (Riwayat Al-Bukhari)
Membaca doa setelah mendengar adzan, adalah amaliyah yang ringan
namun memiliki manfaat yang luar biasa. Dengan membaca doa
sebagaimana yang dicontohkan Rosulullah, maka akan datang syafaat
Rosululloh kepada kita di hari akhirat kelak. Meski demikian, banyak di
antara kita yang masih kerap melewatkan amaliyah yang mudah ini.
Karenanya, marilah kita mengamalkan anjuran Rosulullah ini dengan
senantiasa menjawab adzan dan membaca doa sebagaimana yang
dibaca Rosulullah di atas.
Dan yang keempat, dengan memperbanyak Shalawat kepada Nabi
Muhammad SAW sebagaimana sabda beliau dalam sebuah hadits:

Orang yang paling berhak mendapatkan syafaatku pada hari kiamat


adalah yang paling banyak shalawat kepadaku. (HR. Tirmidzi)
Bersholawat atas Rosulullah, juga merupakan amaliyah yang mudah dan
bisa kita lakukan sewaktu-waktu dan di mana saja kita berada. Meski
ringan dan mudah, bersholawat saat di dunia, ternyata mendatangkan
syafaat Rosulullah kepada kita di akhirat kelak. Karenanya, senyampang
ada kesempatan, marilah kita senantiasa bershalawat kepada Rosulullah,
agar kita termasuk orang-orang yang mendapatkan syafaat beliau.

Jamaah jumah yang dirohmati Allah


Demikianlah penjelasan singkat mengenai syafaat atau pertolongan di
akhirat kelak. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberikan kita
kekuatan lahir-bathin untuk tetap memegang teguh aqidah kita,
mengikhlaskan ibadah semata-mata karena Allh taala, dan untuk
mencontoh atau ittiba Raslullh SAW sehingga kita termasuk orangorang yang mendapatkan syafaat Allah SWT dan Raslullh SAW di
akhirat kelak. Amin yaa robbal alamin.

You might also like