You are on page 1of 6

‫‪Khutbah I‬‬

‫ان‬‫ت لِ َذ ِوي ااْل ِ ْي َم ِ‬ ‫ف ْال َح َس نَا ِ‬ ‫ض ا ِع ِ‬ ‫ان‪َ ،‬و ُم َ‬ ‫ض ِل َوااْل ِ حْ َس ِ‬ ‫اس ِع ْالفَ ْ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد هلِل ِ َو ِ‬
‫ت‬‫ت ُك َّل َو ْق ٍ‬ ‫ان‪ ،‬اَ ْل َغنِ ِّي الَّ ِذيْ لَ ِم تَ َزلْ َس َحاِئبُ ُج وْ ِد ِه ت َِس حُّ ْال َخ ْي َرا ِ‬ ‫َوااْل ِ حْ َس ِ‬
‫ان‪ ،‬اَ ْل َح ِّي ْالقَيُّوْ ِم الَّ ِذيْ‬
‫اط ُر ْال َجنَ ِ‬ ‫َوَأ َوا ٍن‪ ،‬ال َعلِي ِْم الَّ ِذيْ اَل يَ ْخفَى َعلَ ْي ِه خَ َو ِ‬
‫اَل ت َِغيْضُ نَفَقَاتُهُ بِ َم ِّر ال ُّدهُوْ ِر َواَأْل ْز َما ِن‪ ،‬اَ ْل َك ِري ِْم الَّ ِذيْ تَ َأ َّذنَ بِ ْال َم ِز ْي ِد لِ َذ ِوي‬
‫ان‪َ ،‬وَأ ْش ُك ُرهُ ُش ْكرًا نَنَ ا ُل بِ ِه ِم ْن هُ‬ ‫ق ْال َع َّد َو ْال ُح ْسبَ ِ‬
‫ان‪َ .‬أحْ َم ُدهُ ُح ْمدًا يَفُوْ ُ‬
‫ال ُّش ْك َر ِ‬
‫ب الرِّضْ َوا ِن‬ ‫َم َوا ِه َ‬

‫ك َوالس ُّْلطَا ِن‪َ ،‬و ُمب ِْر ُز ُك لِّ‬ ‫ك لَهُ دَاِئ ُم ْال ُم ْل ِ‬ ‫َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل اِلَهَ اِاَّل هللا َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي َ‬
‫ان‪.‬‬ ‫َم ْن ِس َواهُ ِمنَ ْال َعد َِم اِلَى ْال ِوجْ دَا ِن‪ ،‬عَالِ ُم الظَّا ِه ِر َو َما ا ْنطَ َوى َعلَ ْي ِه ْال َجنَ ِ‬
‫ع ااْل ِ ْن َسا ِن‪ ،‬نَبِ ٌّي َرفَ َع هللاُ بِ ِه‬‫َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ َو ِخ ْي َرتُهُ ِم ْن نَوْ ِ‬
‫ص لَّى هللاُ عَل َى َس يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َألِ ِه‬ ‫اس تَبَانَ ‪َ .‬‬ ‫ض َح َو ْ‬ ‫ق َحتَّى اتَّ َ‬ ‫ْال َح َّ‬
‫اي‬ ‫ص ْي ُك ْم َواِيَ َ‬ ‫ان ُأوْ ِ‬ ‫ق َوااْل ِ حْ َسا ِن‪َ .‬أ َّما بَ ْع ُد‪َ ،‬أيُّهَا ااْل ِ ْخ َو ُ‬‫َوَأصْ َحابِ ِه َأ ْه ِل الصِّ ْد ِ‬
‫ب نَ َوا ِه ْي ِه‪ .‬قَ ا َل هللاُ تَ َع الَى فِ ْي‬ ‫بِتَ ْق َوى هللاِ َوطَا َعتِ ِه‪ ،‬بِا ْمتِثَا ِل َأ َوا ِم ِر ِه َواجْ تِنَ ا ِ‬
‫ق تُقَاتِ ِه َوال تَ ُم وتُ َّن ِإالَّ َوَأ ْنتُ ْم‬ ‫ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم‪ :‬يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُ وا اتَّقُ وا هَّللا َ َح َّ‬
‫ُم ْسلِ ُمونَ‬

‫‪Ma’asyiral Muslimin jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah‬‬


‫‪Segala puji bagi Allah swt Tuhan semesta alam yang telah‬‬
‫‪menganugerahkan kehidupan di muka bumi ini sekaligus memberikan‬‬
‫‪nikmat rezeki kepada makhluk-Nya. Kita sebagai makhluk sekaligus‬‬
‫‪hamba-Nya yang diamanahi menjadi pemimpin di muka bumi ini harus‬‬
‫‪terus memanjatkan syukur atas kesempurnaan kita diciptakan dan‬‬
‫‪menyampaikan rasa syukur agar segala kebaikan yang telah‬‬
‫‪dianugerahkan kepada kita akan senantiasa ditambah oleh Allah swt. ‬‬

‫‪Alhamdulillahi rabbil alamin, menjadi ucapan yang patut membasahi‬‬


‫‪lisan kita setiap saat atas nikmat-nikmat yang terus mengalir sampai kita‬‬

‫‪1‬‬
tidak mampu untuk menghitungnya. Allah telah menegaskan hal ini
dalam firman-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an surat An-Nahl Ayat
18:

‫َواِ ْن تَ ُع ُّدوْ ا نِ ْع َمةَ هّٰللا ِ اَل تُحْ صُوْ هَاۗ اِ َّن هّٰللا َ لَ َغفُوْ ٌر َّر ِح ْي ٌم‬
Artinya: “Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan
mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak kufur dan mendustakan nikmat
nyata dan melimpah yang telah dianugerahkan-Nya. Hal ini juga
diingatkan Allah swt dalam Al-Qur’an Surat Ar-Rahman melalui sebuah
ayat yang diulang-ulang sebanyak 31 kali agar kita tidak ingkar kepada
nikmatnya yang agung. 

   ‫فَبِاَيِّ ٰااَل ۤ ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذ ٰب ِن‬


Artinya: “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

Ma’asyiral Muslimin jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah


Di antara sekian banyak nikmat yang perlu kita syukuri saat ini adalah
telah dianugerahkannya nikmat kepada kita bisa bertemu bulan
Ramadhan, menjalankan kewajiban ibadah di dalamnya, dan bisa
bertemu dengan bulan Syawal di mana kita bisa menikmati kebahagiaan
bersama orang-orang yang kita cintai dalam suasana Idul Fitri. Tidak
semua orang mampu menikmati hal ini. Dan untuk bisa mempertahankan
agar nikmat ini tidak pergi, maka syukur harus kita tanamkan dalam hati,
ucapkan oleh lisan, dan diwujudkan dalam tindakan.

Dalam suasana Syawal ini, kita juga perlu bersyukur dan berharap bisa
meraih 2 predikat anugerah yang menjadi buah dari ibadah puasa
Ramadhan. 2 anugerah yang telah Allah janjikan akan diberikan kepada
yang menjalankan ibadah puasa dengan keimanan dan mengharap ridha

2
Allah swt. 2 predikat mulia yang harus kita rawat dan pertahankan itu
adalah ketakwaan dan kesucian.

Pertama adalah merawat anugerah ketakwaan. Allah swt berfirman dalam


Surat Al-Baqarah ayat 183:

‫ب َعلَى الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬


َ ِ‫صيَا ُم َك َما ُكت‬ َ ِ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكت‬
ِّ ‫ب َعلَ ْي ُك ُم ال‬
   َ‫تَتَّقُون‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa.”

Pada ujung ayat ini, jelas disebutkan bahwa muara atau tujuan
disyariatkan dan diwajibkannya ibadah puasa adalah agar kita menjadi
orang yang bertakwa. Ini kita alami dan rasakan bersama, bagaimana di
bulan Ramadhan kita dilatih untuk senantiasa menjalankan perintah Allah
dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Sikap dan prilaku inilah yang
memang menjadi esensi dari takwa yakni:

ِ ‫ا ْمتِثَا ُل َأ َوا ِم ِر هللاِ َواجْ تِنَا‬


   ‫ب ن ََوا ِه ْي ِه ِس ًّرا َو َعاَل نِيَّةً ظَا ِهرًا َوبَا ِطنًا‬
“Mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya,
baik dalam suasana sunyi maupun ramai, dalam dhahir maupun dalam
batin.”

Saat Ramadhan kita bisa menjalankan perintah Allah yakni puasa dan
tidak melanggar perintah-Nya dengan tidak tergoda pada makanan dan
minuman apapun yang ada di sekitar kita. Begitu juga kita mampu
menjauhi segala hal yang dapat membatalkan puasa dan menghilangkan
pahala puasa. Sikap ini berhasil kita lakukan, baik ada orang di sekitar
kita maupun saat tidak ada siapapun yang melihat kita. Tentu sikap ini
harus terus kita rawat dan pertahankan dimulai dari bulan Syawal ini.

3
Bagaimana caranya? Kita harus terus menanamkan kesadaran bahwa
apapun yang kita lakukan tidak akan terlepas dari pantauan Allah swt.
Rasulullah bersabda:

َ ‫ فَِإ ْن لَ ْم تَ ُك ْن تَ َراهُ فَِإنَّهُ يَ َرا‬, ُ‫َأ ْن تَ ْعبُ َد هللاَ َكَأنَّكَ تَ َراه‬


‫ك‬
Artinya: “Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-
Nya, jika engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Dia pasti melihatmu.”
(HR. Muslim)

Jika nilai-nilai ketakwaan sudah tertancap dalam diri kita maka secara
otomatis kita akan menyadari Allah selalu mengawasi hati dan prilaku
kita. Allah berfirman:

‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ِ َ‫َواتَّقُوا َ َوا ْعلَ ُم ْٓوا اَ َّن َ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ ب‬
‫ص ْي ٌر‬
Artinya: “Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa sesungguhnya
Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

Ma’asyiral Muslimin jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah


Kedua adalah merawat kesucian. Predikat ini secara tersirat dan tersurat
telah diungkapkan oleh Rasulullah dalam sebuah haditsnya yang
diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim yang sangat masyhur:

   ‫ضانَ إ ْي َما نًا َواحْ تِ َسابًا ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه‬ َ ‫َم ْن‬
َ ‫صا َم َر َم‬
Artinya: “Barangsiapa berpuasa dibulan Ramadhan karena Iman dan
mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu.”

Dalam hadits ini, yang akan dihapus dosa-dosa sebelumnya adalah


mereka yang berpuasa karena iman dan mengharap pahala dari Allah swt.
Dalam kitab Maqâshid al-Shaum halaman 15 disebutkan bahwa yang

4
dimaksud dengan iman di sini adalah meyakini bahwa puasa adalah
kewajiban dan kita yakin dalam melaksanakannya. Sementara ihtisaban
(mengharapkan pahala) adalah merendahkan diri memohon balasan dari
dari Allah sebagai bentuk penyerahan diri, pernyataan keimanan dan
menyatakan kelemahan di hadapan-Nya. 

Jika kita bisa benar-benar lakukan hal ini saat berpuasa, maka insyaallah
kita akan diampuni dosa-dosa kita terdahulu dan kita akan kembali
kepada kesucian seperti bayi yang terlahir kembali. Kesucian ini pun
semakin lengkap dengan gugurnya dosa kita kepada sesama manusia
yang kita lakukan melalui saling maaf-memaafkan pada momentum Idul
Fitri di bulan Syawal. Sehingga predikat kesucian ini pun harus kita
rawat dan pertahankan dengan berjuang agar noda-noda dosa tidak
menempel lagi di lembaran putih kehidupan baru kita mulai bulan
Syawal ini.

Ma’asyiral Muslimin jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah


Demikianlah dua predikat yang mudah-mudahan kita bisa raih setelah
puasa kali ini dan harus kita rawat dan pertahankan mulai bulan Syawal
ini. Semoga kita diberikan kekuatan, perlindungan, anugerah, taufik dari
Allah swt untuk dapat meraih dua predikat tersebut dan bisa kita
pertahankan sampai ajal menjemput kita. Amin.

‫صاَل ِة‬َّ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َواِيَا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ ال‬،‫اركَ هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِ ْي هَ َذا ْاليَوْ ِم ْال َك ِري ِْم‬ َ َ‫ب‬
ِ ‫الص َدقَ ِة َوتِاَل َو ِة ْالقُ رْ اَ ِن َو َج ِم ْي ِع الطَّا َع ا‬
‫ َوتَقَبَّ َل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم َج ِم ْي َع‬،‫ت‬ َّ ‫َو‬
،‫ َأقُ وْ ُل قَ وْ لِ ْي هَ َذا َوَأ ْس تَ ْغفِ ُر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم‬،‫َأ ْع َمالِنَ ا ِإنَّهُ هُ َو ْال َح ِك ْي ُم ْال َعلِ ْي ُم‬
‫ اِنَّهُ هُ َو ْال َغفُوْ ُر ال َّر ِح ْي ُم‬،ُ‫فَا ْستَ ْغفِرُوْ ه‬
Khutbah II

‫ اِلَ هٌ لَ ْم‬،ُ‫ك لَ ه‬ َ ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل اِلَهَ اِاَّل هللا َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬.‫اَ ْل َح ْم ُد هلِل ِ َح ْمدًا َك َما َأ َم َر‬
ُ‫ َوَأ ْش هَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُس وْ لُهُ َو َحبِ ْيبُ ه‬. ‫يَ زَ لْ َعلَى ُك لِّ َش ْي ٍء َو ِك ْياًل‬
ِّ‫ص ل‬َ ‫ اللهم‬. َ‫ث َرحْ َم ةً لِ ْل َع الَ ِم ْين‬ ِ ْ‫ اَ ْل َم ْب ُع و‬، َ‫ َأ ْك َر ِم اَأْل َّولِ ْينَ َواَأْل ِخ ِر ْين‬،ُ‫َوخَ لِ ْيلُه‬
5
‫ص َحابِ ِه َو َم ْن َك انَ لَهُ ْم ِمنَ التَّابِ ِع ْينَ ‪،‬‬‫َلى َألِ ِه َوَأ ْ‬
‫َو َسلِّ ْم َعلَى َس يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َوع َ‬
‫ت َواَأْلرْ ِ‬
‫ض ْينَ ‪.‬‬ ‫صاَل ةً دَاِئ َمةً بِ َد َو ِام ال َّس َم َوا ِ‬
‫َ‬

‫ش َم ا ظَهَ َر‬ ‫اح َ‬ ‫ق تُقَاتِ ِه َو َذرُوْ ا ْالفَ َو ِ‬ ‫اضرُوْ نَ اتَّقُوا هَّللا َ َح َّ‬ ‫َأ َّما بَ ْع ُد‪ :‬فَيَا َأيُّهَا ْال َح ِ‬
‫ُض وْ ِر ْال ُج ْم َع ِة َو ْال َج َما َع ِة‬ ‫ِم ْنهَ ا َو َم ا بَطَنَ ‪َ .‬و َح افِظُوْ ا َعلَى الطَّا َع ِة َوح ُ‬
‫ت‪َ .‬وا ْعلَ ُموْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم بِ َأ ْم ٍر بَ َدَأ‬ ‫ت َو ْال َوا ِجبَا ِ‬ ‫صوْ ِم َو َج ِمي ِْع ْال َمْأ ُموْ َرا ِ‬ ‫َوال َّ‬
‫ُص لُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي‬ ‫بِنَ ْف ِس ِه‪َ .‬وثَنَى بِ َماَل ِئ َك ِة ْال ُم َسب َِّح ِة بِقُ ْد ِس ِه‪ِِ .‬إ َّن هَّللا َ َو َمالِئ َكتَهُ ي َ‬
‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِيما ً‬ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا َ‬

‫صلَّيْتَ َعلَى َس يِّ ِدنَا‬ ‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َأ ِل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫اللهم َ‬
‫ار ْك َعلَى اِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى َأ ِل َس يِّ ِدنَا‬ ‫اِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى َأ ِل َس يِّ ِدنَا اِ ْب َرا ِه ْي َم َوبَ ِ‬
‫ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْكتَ َعلَى َسيِّ ِدنَا اِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى َأ ِل َسيِّ ِدنَا اِ ْب َرا ِه ْي َم فِ ْي ال َعالَ ِم ْينَ‬
‫ت َو ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَ ا ِ‬
‫ت‬ ‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪ .‬اللهم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْس لِ َما ِ‬ ‫اِنَّ َ‬
‫ت‪ .‬اللهم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَاَل َء َو ْالغَاَل َء َو ْال َوبَ ا َء َو ْالفَحْ َش ا َء‬ ‫اََأْلحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم ِواَأْل ْم َوا ِ‬
‫َو ْال ُم ْن َك َر َو ْالبَ ْغ َي َوال ُّسيُوْ فَ ْال ُم ْختَلِفَةَ َوال َّشدَاِئ َد َو ْال ِم َحنَ ‪َ ،‬ما ظَهَ َر ِم ْنهَ ا َو َم ا‬
‫ك َعلَى ُكلِّ َش ْي ٍء‬ ‫صةً َو ِم ْن ب ُْلدَا ِن ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عَا َمةً‪ ،‬اِنَّ َ‬ ‫بَطَنَ ‪ِ ،‬م ْن بَلَ ِدنَا هَ َذا خَ ا َ‬
‫قَ ِد ْي ٌر‬

‫ِعبَا َد هللاِ‪ ،‬اِ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر ُك ْم بِ ْال َع ْد ِل َوااْل ِ حْ َس ا ِن َواِ ْيتَ ا ِء ِذيْ ْالقُ رْ بَى َويَ ْنهَى ع َِن‬
‫ْالفَحْ َش ا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي‪ ،‬يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ ‪ .‬فَ ْاذ ُكرُوْ ا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم‬
‫يَ ْذ ُك ُر ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَ ُر‬

‫‪6‬‬

You might also like