Professional Documents
Culture Documents
12345
12345
MICROCONTROLLER-BASED PRODUCTS
Irwan Tri handoyo, M. Subali
1. PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) sekarang ini yang begitu
cepat, maka tidak heran lagi kalau dewasa ini,
umumnya semua jenis media sarana dan prasarana
banyak yang menggunakan teknologi tepat guna, hal
ini nampak dari semakin banyaknya penggunaan
controller yang digunakan untuk mengontrol atau
menjalankan suatu sistem, agar sistem tersebut dapat
bekerja secara otomatis. Dalam bidang perindustrian
sekarang ini diperlukan suatu peralatan yang dapat
bekerja secara otomatis untuk meningkatkan
produktivitas, mempersingkat waktu produksi,
menurunkan biaya produksi dan meniadakan
pekerjaan-pekerjaan rutin dan membosankan yang
harus dilakukan manusia.
2. Landasan Teori
Beberapa teori dasr jenis komponen elektronik
yang digunakan sebagai catu daya, masukkan,
pengendali dan keluaran dalam pembuatan alat sistem
kendali pemindah barang atau conveyor berbasis
"noninverting" atau (+), serta sebuah output. OPAmp biasanya diberi dua polaritas tegangan, dengan
range dari +/- 5 volts sampai +/- 15 volts. Contoh
sederhana dari op-amp dengan dua polaritas
tegangan dapat dilihat pada gambar 2.3.
2.3 Mikrokontroller
Mikrokontroler adalah single chip komputer
yang memiliki kemampuan untuk diprogram dan
digunakan untuk tugas-tugas yang berorientasi
kontrol. Pada perancangan alat ini digunakan
mikrokontroler tipe AT89S51, dimana fitur-fitur yang
dimiliki oleh tipe tersebut adalah :
1. 4K bytes ROM
2. 128 bytes RAM
3. 4 buah 8-bit I/O port
4. 2 buah 16-bit timer
5. Interface komunikasi serial
6. 64K pengalamatan kode (program) memori
7. 64K pengalamatan data memori
8. Processor Boolean (satu bit-satu bit)
9. 210 lokasi bit-addressable
10.
4 bus operasi pengalian atau pembagian
Pada AT89S51
C. Pin 10 sampai 17
Saluran/bus I/O 8 bit dua arah dengan internal
pull-ups yang memiliki fungsi pengganti. Bila
fungsi pengganti tidak dipakai, maka port ini
dapat digunakan sebagai port paralel 8 bit
serbaguna. Selain itu sebagian dari port 3 dapat
berfungsi sebagai sinyal kontrol pada saat proses
pemrograman dan verifikasi.
D. Pin 18 sampai 19
Masukan ke penguat osilator berpenguat tinggi.
Pada mikrokontroler ini memiliki seluruh
rangkaian osilator yang diperlukan pada serpih
yang sama (on chip) kecuali rangkaian kristal
yang mengendalikan frekuensi osilator.
Karenanya 18 dan 19 sangat diperlukan untuk
dihubungkan dengan kristal. Selain itu XTAL 1
dapat juga sebagai masukkan untuk inverting
oscilator amplifier dan masukkan ke rangkaian
internal clock sedangkan XTAL 2 merupakan
keluaran dari inverting oscilator amplifier.
E. Pin 20
F. Pin 21 sampai 28
Saluran/bus I/O 8 bit dua arah dengan internal
pull-ups. Saat pengambilan data dari program
memori eksternal atau selama mengakses data
memori eksternal yang menggunakan alamat 16
bit (MOVX @ DPTR), port 2 berfungsi sebagai
saluran/bus alamat tinggi (A8 A15). Sedangkan
pada saat mengakses ke data memori eksternal
yang menggunakan alamat 8 bit (MOVX @ R1),
port 2 mengeluarkan isi dari P2 pada Special
Function Register.
G. Pin 29
Program Store Enable (PSEN) merupakan sinyal
pengontrol untuk mengakses program memori
eksternal masuk ke dalam bus selama proses
pemberian/pengambilan instruksi (fetching).
H. Pin 30
Address Latch Enable (ALE)/PROG merupakan
penahan alamat memori eksternal (pada port 1)
selama mengakses ke memori eksternal. Pena ini
juga sebagai pulsa/sinyal masukkan pemograman
(PROG) selama proses pemograman.
I. Pin 31
External Acses Enable (EA) merupakan sinyal
kontrol untuk pembacaan memori program.
Apabila diset rendah (L) maka mikrokontroler
akan melaksanakan seluruh instruksi dari memori
program eksternal, sedangkan apabila diset tinggi
(H) maka mikrokontroler akan melaksanakan
instruksi dari memori program internal ketika isi
program counter kurang dari 4096. ini juga
berfungsi sebagai tegangan pemograman (VPP =
+12V) selama proses pemrograman.
J. Pin 32 sampai 39
Pin ini adalah port 0 yang merupakan saluran/bus
I/O 8 bit open colector, dapat juga digunakan
sebagai multipleks bus alamat rendah dan bus
data selama adanya akses ke memori program
eksternal. Pada saat proses pemograman dan
verifikasi port 0 digunakan sebagai saluran/bus
data. External pull-ups diperlukan selama proses
verifikasi.
K. Pin 40
Sumber tegangan positif yang diberi simbol VCC.
2.4 Seven Segment
Seven segment merupakan sekumpulan LED
yang disusun sedemikian rupa sehingga dengan
menyalanya garis-garis tertentu akan membentuk
angka desimal yang dikehendaki. Seven segment
dapat menampilkan bilangan desimal 0 sampai 9
atau suatu abjad untuk sebuah seven segment.
Deskripsi
A0-A3
Input BCD
RBI
LT
BI / RBO
a-g
Output Segment
2.7
Buzzer
Buzzer adalah sebuah transducer yang berfungsi
untuk merubah energi listrik menjadi energi suara.
Buzzer terdapat oscillator di dalamnya untuk
menghasilkan suara atau bunyi pada frekuensi 400 Hz
untuk Buzzer dan frekuensi 3 kHz untuk Bleeper.
Gambar fisik dari Buzzer diperlihatkan pada Gambar
2.17.
3. Perancangan Alat
Dalam perancangan alat ini, terdapat masukan
berupa sensor cahaya yang diproses oleh
mikrokontroller AT89S5 1 dan menghasilkan keluaran
pada led, seven segment, buzzer dan motor DC seperti
gambar 3.1.
AC 220V
K
+ =10_1K
_
_R _ _
V 5 v0+ Lo D R l t
5V
IN 4002
7812
D1
CT
IN 4002
4700
f
7805
1000
1000
4 7 0
volt
+ Rx
V =( _2_470
_ _ _)_ _ 1_ _0K
_ 5
D2
Blok Masukan
Rangkaian Sensor
Pada blok ini terdiri dari LED ( Light
Emitting Diode) sebagai pemancar dan Photoresistor
yang biasa disebut LDR (Light Dependent Resistor)
sebagai penerima, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 3.4.
3.3
3.2.2
Blok kendali
Mikrokontroller
Mikrokontroller ini berfungsi sebagai
pengaturan kerja alat agar dapat bekerja secara
sistematis. Hasil keluaran dari blok sensor dikirim ke
mikrokontroller untuk diproses, setelah dproses maka
mikrokontroller mengirimkan data lagi ke blok
keluaran untuk mengaktifkan blok keluaran tersebut.
Pada perancangan pemindah barang otomatis ini
digunakan dua IC AT89S51. Untuk lebih jelasnya
penggunaan port mikrokontroller dapat dilihat pada
tabel 3.1 dan tabel 3.2.
Port
Port
0
Port
1
Port
2
Port
3
Bit
Bit 0 ~
Bit 3
Bit 4 ~
Bit 7
Bit 0
Bit 1
Bit 2
Bit 4
Bit 5
Bit 6
Bit 7
Bit 0 ~
Bit 3
Bit 4 ~
Bit 7
Bit 0 ~
Bit 3
Bit 4 ~
Bit 7
Penggunaan
Digit ke ~ 2 pada Seven segment (sebagai tampilan
satuan)
Digit ke ~ 1 pada Seven segment (sebagai tampilan
puluhan)
Sensor 1
Sensor 2
Led merah
Led biru
Led putih
Buzzer
Digit ke ~ 2 pada Seven segment (sebagai tampilan
satuan)
Digit ke ~ 1 pada Seven segment (sebagai tampilan
puluhan)
Digit ke ~ 2 pada Seven segment (sebagai tampilan
satuan)
Digit ke ~ 1 pada Seven segment (sebagai tampilan
puluhan)
Port
0
Port
1
Port
2
Bit
Bit 0 ~
Bit 1
Bit 2 ~
Bit 3
Bit 4 ~
Bit 5
Bit 0
Bit 1
Bit 2
Bit 3
Bit 4
Bit 5
Bit 6
Bit 0 ~
Bit 3
Bit 4 ~
Bit 7
Penggunaan
Motor 1
Motor 2
Motor 3
Sensor 1
Sensor 2 (switch)
Sensor 3 (switch)
Sensor 2
Sensor 3
Sensor 4
Sensor 5
Digit ke ~ 2 pada Seven segment (sebagai
tampilan satuan)
Digit ke ~ 1 pada Seven segment (sebagai
tampilan puluhan)
12 V
(common anoda)
AC 220V
IN 4002
7812
D1
CT
4700
f
IN 4002
Tampilan
angka
Data (
5V
7805
1000
1000
D2
Hex)
C0
F9
A4
B0
99
92
D2
F8
80
90
11,89
4,89
Titik A
Titik B
Kondisi
Kondisi tidak te
Kondisi terke
Rangkaian Sensor
Pengambilan data sensor dilakukan dengan
mengubah posisi jarak sensor yaitu dengan
mengubah jarak pemancar LED dengan penerima
LDR. Pengujian sensor ini ditujukan untuk
mengetahui berapa jauhnya jarak jangkauan sensor
apakah sensor tersebut masih dapat bekerja atau
tidak.
Untuk menghasilkan pancaran sinar pada
LED, tegangan yang digunakan yaitu sebesar 5 Volt.
Karena arus maksimum pada LED sebesar 60 mA,
maka berdasarkan perhitungan, untuk menghindaari
kerusakan akibat kelebihan arus pada LED dapat
menggunakan resistansi sebesar 100 .
R=
R=
= 83,33
Tegangan
Ukur
LDR
( cm )
( volt )
0,72
High
0,76
High
0,74
High
1,07
High
1,29
High
1,30
High
1,8
Low
2,12
Low
2,22
Low
10
2,53
Low
Kondisi
Aktif
4.2.1
4.3
Motor Dc
Motor dc yang digunakan dalam pembuatan
alat pemindah barang otomatis ini adalah jenis motor
dc dengan dua polaritas seperti gambar 4.2, dimana
untuk mengaktifkan koilnya yang melalui driver IC
L293D dibutuhkan tegangan sebesar 5 V dan 0 V.
Tegangan sebesar 5 V dan 0 V ini dihasilkan dari
keluaran pengendali mikrokontroller yaitu pada port
0.0 sampai dengan port 0.5 yang telah diatur dengan
program. Hasil pengukuran yang didapat terlihat
pada tabel 4.5.
No
.
Potensio
()
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
17
18
19
0
10
50
100
200
400
600
800
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
10000
Tegan
gan
Inverti
ng
(V)
Teganga
n Non
Invertin
g
(V)
Tegangan
Keluaran
Komparat
or ( V )
Kondi
si
Aktif
0
0,03
0,03
0,05
0,12
0,20
0,28
0,36
0,57
1,32
1,78
2,33
2,77
3,25
3,72
4,35
4,68
4,71
0
1,80
1,68
1,52
1,67
1,67
1,50
1,71
1,69
1,65
1,25
1,50
1,75
1,54
1,62
1,66
1,75
1,70
0
4,50
4,58
4,63
4,57
4,54
4,56
4,57
4,56
4,56
0,11
0,10
0,1
0,1
0,1
0,09
0,1
0,11
High
High
High
High
High
High
High
High
High
High
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Low
Moto
r
Status
motor dc
Putar
an
Motor
DC
0.1 0.
1 11
Tidak
berputar
0.9 0.
7 11
berputar
CW
berputar
CCW
0,1
1
0,
97
0,
99
0,
11
Tidak
berputar
4,
97
5,
11
Berputar
CW
4,
11
4,
97
Berputar
CCW
0,
10
0,
11
Tidak
berputar
0,
97
0,
11
Berputar
CW
4,
12
4,
97
Berputar
CCW
4.4.1
Saran
Untuk LED (Light Emitting Diode) dapat
diganti dengan laser pointer, untuk mendapatkan
jarak pancar yang lebih jauh antara pemancar dan
penerima.
Untuk switch dapat diganti dengan sensor
ultrasonik, sehingga dapat lebih sensitive dalam
mendeteksi barang. Selain itu bisa menghemat
komponen, awalnya menggunakan 2 sensor switch
dengan sensor ultrasonik cukup dengan 1 sensor saja.
DAFTAR PUSTAKA
4.4.3 Analisa Hasil Pengujian Barang Reject.
Berdasarkan tabel 4.8 didapat rata -rata
lamanya waktu barang reject untuk mencapai sensor 6
adalah waktu total / n = 13,24 detik.
Dari tabel 4.6 sampai dengan 4.7
menunjukkan bahwa barang yang paling lama sampai
ke tempat tujuan, dari mulainya barang masuk sampai
barang keluar adalah barang reject dan barang rendah
disebabkan karena track atau jalur yang panjang.
Sedangkan yang paling cepat adalah barang tinggi
disebabkan karena jalur yang pendek atau dekat. Hal
ini disebabkan karena penyeleksian dimulai dari
barang yang paling tinggi ke barang yang lebih
rendah.
Semua analisa hasil uji rangkaian
menunjukkan bahwa alat ini sudah dapat bekerja
dengan baik dan bekerja sesuai dengan fungsinya
yaitu memindahkan barang secara otomatis
berdasarkan tinggi rendahnya barang.
5.
5.1
Penutup
Kesimpulan
Alat ini dapat menyeleksi barang tinggi,
barang rendah dan barang reject. Mempunyai 6
sensor, 3 motor, 8 seven segment dan 1 buzzer. Untuk
sensor cahaya mempunyai jarak maksimum antara
sensor pemancar dan penerima yaitu tidak lebih dari 6
cm, karena jika lebih dari 6 cm maka respon yang
diberikan kurang bagus yang menyebabkan sensor
tidak bekerja. Tampilan untuk masing-masing barang
mempunyai kapasitas maksimum 99 barang.
Rata-rata waktu yang dicapai untuk masingmasing barang dari awal masuk sampai
pemberhentian terakhir adalah 11,10 detik.
Berdasarkan percobaan alat ini sudah berjalan dengan
baik dan sesuai dengan apa yang telah dirancang
sebelumnya, sehingga dapat mempercepat dan