You are on page 1of 41

PERENCANAAN

SDM KESEHATAN
Disajikan Pada : Rakerkesda Provinsi
Bengkulu
2-4 Desember 2014

A universal truth.

Overview

Campbell J, Dussault G, Buchan J, Pozo-Martin F, Guerra Arias M, Leone


C, Siyam A, Cometto G.
A universal truth: no health without a workforce.
Forum Report, Third Global Forum on Human Resources for Health,

Recife,J,Brazil.
Geneva, Global
Workforce
Alliance and World
Campbell
Dussault
G, Health
Buchan
J, PozoHealth Organization, 2013.
Martin F, Guerra Arias M, Leone C, Siyam A,
Cometto G. A universal truth: no health
without a workforce. Global Health Workforce
Alliance and World Health Organization,
2013.

Proposals for Post-2015


Development Agenda

Main themes
o Human rights
o Inequalities
o Sustainability
Specific themes
o Population dynamics
o Peace and security
o Stable and inclusive economic growth
o Productive employment and decent work
o Food security
o Governance (including principles of inclusion & participation,
promoting transparency & accountability)
o Building resilience of vulnerable population groups

Results framework
Focus of UHC monitoring

7|

Sumber : WHO

Why PHC?
Evolving
health needs
and
challenges
Meeting MDGs
Revival of
values-based
approaches
Fragmentation
and inequity
Unmet
expectations
Financial crisis
Sumber : WHO

Primary health care


renewed: 4 sets of reforms

Participation

Sumber : WHO

INDONESIA: Inefficient Health System


BANGKRUTNYA SISTEM UKP

Insentif
kuat untuk
anggaran
UKP

Mendidik masy
utk non
healthy
consumerism

Kemampuan
regulasi
Promkes
menuju budaya
hidup sehat tdk
opt

UKP
overheated

Gatekeeping
dibaca hanya
urusan UKP

Health in All
Policy tdk
dikuasai

Sinergi tdk
optimal AcadBuss-Govt for
HEALTH
Empowerment

Dinamika
Pemberdayaan
tak difahami

Modif dari: Bachtiar, 2011.


WHO Meeting for CHW at Srilanka

RUSAKNYA SISTEM UKM

PHC & Healthy


Consumerism
tdk difahami

Kapasitas
pem utk PHC
tdk optimal
Politik
anggaran
kes JELEK

PHBS
tdk
tercapai

Non-vitalized
PHC
infrastructures

Kemampuan
politik dan
advokasi kes
rendah`

Suplai Nakes Kesmas terampil


blm optimal

ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN

PENTAHAPAN RPJPK
RPJMN I
2005 -2009

RPJMN II
20010-2014

RPJMN III
2015 -2019

RPJMN IV
2020 -2024

UPAYA PROMOTIF, PREVENTIF

Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah


promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
Penyiapan SDMK mengikuti pengembangan upaya kesehatan

VISI:
&
MISI

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
RPJPN 2005-2025 (UU 17/2005)

PENGEMBAN
GAN SDM
KESEHATAN
YANG
BERKUALITA
S !!!

13

ARAH KEBIJAKAN
KEMENKES
2015-2019
1. Penguatan pelayanan kesehatan
primer (primary health care) di
Puskesmas
2. Penerapan pendekatan
keberkelanjutan pelayanan
mengikuti siklus hidup manusia
(continuum of care)
3. Intervensi berbasis resiko
kesehatan (health risk)

Sumber Daya Manusia Kesehatan


JUMLAH, JENIS, MUTU DAN SEBARAN SDM KES

Promotif-Preventif

1. PHBS , Penurunan Gizi Buruk Masyarakat


penangunlangan KKP

Sistem Jaminan Kesehatan

Pemerintah
Pemerintah

Masyarakat
Masyarakat

2. Penurunan Kematian Ibu dan Anak


3. Pemberantasan TBC, Polio, Tetanus,
Campak, Hepatitis
4. Pemberantasan Malaria , Pengendalian
HIV/AIDS
5. Menjamin akses air bersih , akses obat
essensial Pasar sehat, kali bersih,
6. Pembangunan berwawasan kes

Pengemb.
Pengemb.Univ
UnivCoverage
Coverage
Jamkes
Jamkes
Merencanaka
n,
menyiapkan
dan
mendayaguna

17

UU NO.36/2014 TTG TENAGA


Ketentuan
KESEHATAN
mengenai
Perlu dibentuk
tenaga
kesehatan
masih
tersebar
dalam
berbagai
peraturan
PerUU

undang-undang
tersendiri yang
mengatur
tenaga
kesehatan
secara
komprehensif

UU KESEHATAN
Pengelompokkan Nakes : 13 KELOMPOK NAKES
terdapat perubahan nomenklatur untuk perawat
gigi menjadi terapis gigi dan mulut, serta
perawat anestesi menjadi penata anestesi. Selain
itu juga masuknya tenaga kesehatan tradisional
yaitu tenaga kesehatan ramuan (ex:jamu) dan
tenaga kesehatan tradisional ketrampilan
(ex:akupuntur)

Arah Kebijakan
Program
NAKES
Penguatan perencanaan
Pengembangan jenis Nakes
Penyesuaian kurikulum
Pengembangan kapasitas SDM
Kesehatan
Kebijakan afirmasi

Strategi Program
NAKES
Peningkatan distribusi tenaga yang
terintegrasi, mengikat dan lokal
spesifik.
Peningkatan produksi SDM Kesehatan
yang bermutu
Penerapan mekanisme registrasi dan
lisensi tenaga dengan uji kompetensi
pada seluruh nakes
Peningkatan mutu pelatihan melalui
akreditasi pelatihan

Ikatan kerja

Pengendalian peserta pendidikan dan


hasil pendidikan

Strategi insentif

Peningkatan pendidikan dan pelatihan


jarak jauh

Uji kompetensi (sertifikasi)


untuk semua tenaga kesehatan
Mekanisme registrasi dan
lisensi

Peningkatan pelatihan yang berbasis


kompetensi dan persyaratan jabatan

Akreditasi pelatihan

Peningkatan Implementasi
Manajemen kinerja
Pengembangan insentif baik material
dan non material untuk nakes dan

PENYELENGGARAAN URUSAN
(UU NO 23/2014)
Pemerintah Pusat dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahan konkuren sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (3) berwenang untuk:
a.menetapkan norma, standar, prosedur, dan
kriteria dalam rangka penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan; dan
b.melaksanakan pembinaan dan pengawasan
terhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah.
Daerah berhak menetapkan kebijakan Daerah
untuk menyelenggarakan Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah.

LANJUTAN...
Daerah dalam menetapkan kebijakan Daerah wajib
berpedoman pada norma, standar, prosedur, dan
kriteria yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Dalam hal kebijakan Daerah yang dibuat dalam rangka
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah tidak mempedomani norma,
standar, prosedur, dan kriteria, Pemerintah Pusat
membatalkan kebijakan Daerah dimaksud;
Apabila dalam jangka waktu 2 (dua) tahun Pemerintah
Pusat belum menetapkan norma, standar, prosedur, dan
kriteria,
penyelenggara
Pemerintahan
Daerah
melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.

PERENCANAAN SDM
KESEHATAN

TUJUAN PERENCANAAN
KEBUTUHAN NAKES

KERANGKA PIKIR
RENCANA PENGEMBANGAN NAKES (RPTK)
TAHUN 2011-2025

PERMASALAHAN TENAGA
KESEHATAN
Jumlah dan jenis tenaga
kesehatan terus meningkat
namun kebutuhan dan
pemerataan distribusinya
belum terpenuhi, utamanya di
DTPK.
Kualitas tenaga kesehatan
juga masih rendah,
pengembangan karier belum
berjalan, sistem penghargaan,
dan sanksi belum
sebagaimana mestinya.
Kurangnya tenaga kesehatan,
baik jumlah, jenis dan
distribusinya menimbulkan
dampak terhadap rendahnya
akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan

Tantangan yang
dihadapi adalah

meningkatkan
sinkronisasi antara
produksi dengan
kebutuhan,
persebaran
penempatan, dan
peningkatan
kualitas tenaga
kesehatan, termasuk
didalamnya
pengembangan dan
peningkatan kualitas

ISU POKOK
PERENCANAAN KEBUTUHAN NAKES
Kemampuan perencanaan kebutuhan
nakes masih perlu ditingkatkan
Belum ada perencanaan kebutuhan
nakes yang menyeluruh
Belum didukung dengan
data/informasi SDM Kesehatan yang
akurat
Belum dapat digunakan sepenuhnya
untuk pengelolaan nakes secara
keseluruhan
26

PERENCANAAN KEBUTUHAN NAKES


Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib
memenuhi kebutuhan Tenaga Kesehatan, baik
dalam jumlah, jenis, maupun dalam kompetensi
secara merata untuk menjamin
keberlangsungan pembangunan kesehatan
(Pasal 13 UU Nakes)
Perencanaan Tenaga Kesehatan disusun secara
berjenjang (dimulai dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, Pemerintah daerah kabupaten/kota,
Pemerintah daerah provinsi, sampai dengan
Pemerintah secara nasional) berdasarkan
ketersediaan Tenaga Kesehatan dan kebutuhan
penyelenggaraan pembangunan dan Upaya
Kesehatan (pasal 14 ayat 2 UU Nakes)
27

Types and Settings of Services


Types of Healthcare Services

Delivery Settings

Preventive Care

Public Health Programs


Community Programs
Personal Lifestyles

Primary Care

Physician Office/Clinic
Self-Care
Alternative Medicine

Specialized Care

Specialist Clinics

Chronic Care

Primary Care Settings


Specialist Provider Clinics
Home Health
Long-term Care Facilities
Self-Care
Alternative Medicine
Shi & Singh 2008

Types and Settings of Services


(2)
Types of Healthcare
Services

Delivery Settings

Long-term Care

Long-term Care Facilities


Home Health

Sub-Acute Care

Special Sub-Acute Units (Hospital,


Long-term Care Facilities)
Home Health
Outpatient Surgical Centers

Acute Care

Hospitals

Rehabilitative Care

Rehabilitation Departments
(Hospital, Long-Term Care Facilities)
Home Health
Outpatient Rehabilitation Centers

End-of-Life Care

Hospice Services
Shi & Singh 2008

PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN

Standar
Pelayanan

Standar
Pendidikan

Standar
Kompetensi

PERENCANAAN KEBUTUHAN
TENAGAKESEHATAN

PERENCANAAN SEBAGAI DASAR


PEMENUHAN KEBUTUHAN SDMK

PENGADAAN
SDMK

PENGUATAN PERENCANAAN
SDMK
1. Optimalisasi regulasi
2. Pemetaan kebutuhan SDMK tahunan
3. Penyusunan Rencana Pengembangan
Tenaga Kesehatan (2011-2025)
4. Penyusunan Pedoman Perencanaan
Kebutuhan SDMK
5. Penyusunan standar ketenagaan di
fasyankes
6. Fasilitasi penyusunan dokumen rencana
kebutuhan SDMK di tingkat kab/kota
7. Pengembangan Sistem Informasi SDMK

KETERSEDIAAN DOKTER PTT AKTIF

Sumber: Biro Kepegawaian, Kementerian Kesehatan, 1

KETERSEDIAAN DOKTER GIGI PTT


AKTIF

Sumber: Biro Kepegawaian, Kementerian Kesehatan, 1 Oktober

KETERSEDIAAN BIDAN PTT AKTIF

Sumber: Biro Kepegawaian, Kementerian Kesehatan, 1 Oktober

UPAYA PEMENUHAN
TENAGA KESEHATAN

ISU PEMENUHAN NAKES


Permasalahan mendasar dalam ketenagaan
adalah kurang meratanya persebaran tenaga
kesehatan, terutama di DTPK
Masih ditemukan Puskesmas dan Rumah
Sakit yang tidak lengkap Jumlah dan Jenis
Tenaga
Kesehatannya.
Masih
dijumpai
Puskesmas yang tidak ada Dokter
Masih ada Rumah Sakit yang mempunyai
tenaga tetapi tidak disertai dengan peralatan
yang lengkap.
Turn Over Tenaga Kesehatan di beberapa
daerah tinggi, Retensi Tenaga Kesehatan

PBM (MENKES, MENDAGRI, MENPAN)


TTG PERENCANAAN DAN PEMERATAAN
NAKES DI FASYANKES MILIK PEMDA

PERENCANAAN DAN PEMERATAAN NAKES


DI FASYANKES MILIK PEMDA

Pemerataan Tenaga Kesehatan


dilaksanakan melalui redistribusi dan
distribusi
Redistribusi dan distribusi Tenaga
Kesehatan harus dilakukan dengan
memperhatikan ketersediaan sarana
dan prasarana serta jenis Tenaga
Kesehatan yang disesuaikan dengan
kebutuhan pelayanan kesehatan

UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN


NAKES
OLEH PEMERINTAH DAERAH
Perencanaan Kebutuhan Nakes:
Memperhatikan pertumbuhan penduduk,
epidemiologi penyakit, perkembangan ekonomi, arah
bangkesda.
Memperhatikan standar pelayanan kesehatan
Memperhatikan hasil analisis beban kerja

-Usulan Formasi CPNS


-Daya serap fasyankes swasta
-Rekrutmen PTT daerah
-Regulasi daerah untuk model
pendayagunaan nakes lainnya

You might also like