You are on page 1of 8

  


      
 ! "##$%& '(()
1. Tentukan nilai CBR awal, tengah, dan akhir. Nilai yang diambil untuk masing-masing segmen
adalah nilai CBR 90 (refer to penentuan CBR).
Prosedur:
Tentukan nilai CBR yang terendah.

Tentukan berapa banyak nilai CBR yang sama atau lebih besar dari masing-masing nilai CBR
dan kemudian disusun secara tabelaris mulai dari nilai CBR terkecil sampai yang terbesar.

Angka terbanyak diberi nilai 100%, angka yang lain merupakan persentase dari 100%.

Grafik hubungan antara harga CBR dan persentase jumlah tadi dibuat.

Nilai CBR segmen adalah nilai pada keadaan 90%.

2. Menentukan Kekuatan Tanah Dasar oleh parameter Modulus Resilien (Mr)


Rumus:

,-../012
3
4 =
*+

Dimana:
MR = Modulus Resilien Tanah Dasar (psi)
CBR = Nilai CBR pada tanah dasar per segmen (%)
3. Menentukan Koefisien Kekuatan Relatif (a). Nilai ini ditentukan dari nomogram yang ada pada
AASHTO 1993.

   
      
Nomogram a1

   
      
Nomogram a2

   
      
Nomogram a3

4. Menentukan Angka Beban Sumbu Standar Ekivalen (AE) dari Kendaraan Rencana.
Rumus:

   
      
dimana :
STRT

= Sumbu Tunggal Roda Tunggal

STRG

= Sumbu Tunggal Roda Ganda

STdRG

= Sumbu Tandem Roda Ganda

STrRG

= Sumbu Tridem Roda Ganda

5. Menentukan Lintas Harian Rata-rata (LHR) pada tahun 2012 dengan acuan LHR tahun 2007.
Gunakan i2007-2012.
Rumus:

  

6. Menentukan Kumulatif 18-kip ESAL (W18) pada tahun 2012.


Rumus:












=

 =
 

7. Menentukan kumulatif 18-kip ESAL Lajur Rencana tahun pertama (W18). Tahun pertama yang
dimaksudkan disini adalah tahun 2012.
Rumus:

!"
" 
#= #





Dimana:
DD = Faktor Distribusi Arah (= 0.3 0.7)
DL
= Faktor Distribusi Lajur
Tabel Faktor Distribusi Lajur

8. Menentukan 18-kip ESAL Lajur Rencana selama Umur Rencana (Wt)


Rumus:

% % ,
( = -.
Dimana:

+ ) $*
)
+ &'
$

   
      
g = Growth Rate (masa layan perkerasan)
UR = umur rencana (masa layan perkerasan)

9. Menentukan angka Reliabilitas ruas jalan


Tabel Rekomendasi Angka Reliabilitas

10. Menentukan Nilai Deviasi Standar Normal (Zr) dan Nilai S0. Nilai S0 diasumsikan 0.5 (seharusnya
dicari dari lalu lintas actual).
Tabel Nilai Zr




 

 
11. Menentukan nilai   
   Awal (PSI0) dan I   
   Akhir
(IPt). PSI yang disarankan adalah PSI0 = 4.2 dan PSIt = 2.5. PSI bergantung kepada kenyamanan
jalan bagi konsumen dan data kerusakan jalan.
12. Menghitung nilai indeks tebal perkerasan yaitu 

Metode Empiris



 (SN).

   
      
Rumus:

Metode Grafis (menggunakan nomogram)

Disarankan: gunakan metode empiris.


Lakukan perhitungan SN untul tiap segmen tanah (awal, tengah, akhir).
13. Menentukan nilai koefisien drainase (m). Nilai ini dapat dilihat pada tabel
Tabel nilai Koefisien Drainase yang direkomendasikan

14. Menentukan tebal masing-masing lapisan perkerasan. Prosedur pengerjaan:


Menghitung ketebalan perkerasan lapisan permukaan dengan rumus:

Nilai D1* yang didapat dalam satuan inchi. D1* lalu dibulatkan ke atas.
Hitung nilai SN1* (SN1 yang baru) dengan rumus:

Menghitung ketebalan lapisan pondasi dengan rumus:

   
      

Menghitung nilai SN2* dengan rumus:

Menghitung nilai SN2 dengan rumus:

SN2 = SN1* + SN2*


Menghitung tebal perkerasan lapisan pondasi bawah dengan rumus:

Menghitung nilai SN2* dengan menggunakan rumus:

Menghitung nilai SN3 dengan rumus:


SN3 = SN1* + SN2* + SN3*
Tampilkan hasil perhitungan tebal perkerasan masing-masing lapisan, nilai SN, dan nilai SN*.

NB: SN adalah angka structural number dari seluruh lapisan yang berada di atasnya dan lapisan
itu sendiri., sedangkan SN* adalah angka structural number untuk lapisan itu sendiri. Nilai D
dikonversi dalam cm saja.

You might also like