Professional Documents
Culture Documents
Materi AASHTO 1993
Materi AASHTO 1993
! "##$%& '(()
1. Tentukan nilai CBR awal, tengah, dan akhir. Nilai yang diambil untuk masing-masing segmen
adalah nilai CBR 90 (refer to penentuan CBR).
Prosedur:
Tentukan nilai CBR yang terendah.
Tentukan berapa banyak nilai CBR yang sama atau lebih besar dari masing-masing nilai CBR
dan kemudian disusun secara tabelaris mulai dari nilai CBR terkecil sampai yang terbesar.
Angka terbanyak diberi nilai 100%, angka yang lain merupakan persentase dari 100%.
Grafik hubungan antara harga CBR dan persentase jumlah tadi dibuat.
,-../012
3
4 =
*+
Dimana:
MR = Modulus Resilien Tanah Dasar (psi)
CBR = Nilai CBR pada tanah dasar per segmen (%)
3. Menentukan Koefisien Kekuatan Relatif (a). Nilai ini ditentukan dari nomogram yang ada pada
AASHTO 1993.
Nomogram a1
Nomogram a2
Nomogram a3
4. Menentukan Angka Beban Sumbu Standar Ekivalen (AE) dari Kendaraan Rencana.
Rumus:
dimana :
STRT
STRG
STdRG
STrRG
5. Menentukan Lintas Harian Rata-rata (LHR) pada tahun 2012 dengan acuan LHR tahun 2007.
Gunakan i2007-2012.
Rumus:
=
=
7. Menentukan kumulatif 18-kip ESAL Lajur Rencana tahun pertama (W18). Tahun pertama yang
dimaksudkan disini adalah tahun 2012.
Rumus:
!"
"
#= #
Dimana:
DD = Faktor Distribusi Arah (= 0.3 0.7)
DL
= Faktor Distribusi Lajur
Tabel Faktor Distribusi Lajur
% % ,
( = -.
Dimana:
+ ) $*
)
+ &'
$
g = Growth Rate (masa layan perkerasan)
UR = umur rencana (masa layan perkerasan)
10. Menentukan Nilai Deviasi Standar Normal (Zr) dan Nilai S0. Nilai S0 diasumsikan 0.5 (seharusnya
dicari dari lalu lintas actual).
Tabel Nilai Zr
11. Menentukan nilai
Awal (PSI0) dan I
Akhir
(IPt). PSI yang disarankan adalah PSI0 = 4.2 dan PSIt = 2.5. PSI bergantung kepada kenyamanan
jalan bagi konsumen dan data kerusakan jalan.
12. Menghitung nilai indeks tebal perkerasan yaitu
Metode Empiris
(SN).
Rumus:
Nilai D1* yang didapat dalam satuan inchi. D1* lalu dibulatkan ke atas.
Hitung nilai SN1* (SN1 yang baru) dengan rumus:
NB: SN adalah angka structural number dari seluruh lapisan yang berada di atasnya dan lapisan
itu sendiri., sedangkan SN* adalah angka structural number untuk lapisan itu sendiri. Nilai D
dikonversi dalam cm saja.