You are on page 1of 10

1

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI


PEMASARAN TORTILLA CHIPS JAGUNG DI HOME
INDUSTRY INSAN MANDIRI KLATEN
Nonik Desi Tri Lestari, Kusnandar , Nuning Setyowati
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./Fax(0271)637457
Email : nonikdesi@gmail.com. Telp. 085755086848
Abstract : The main aim of this study are to examine the amount of expense, income,
profit, and value added per raw material over tortilla chips production in Insan
Mandiri home industry Klaten and to determines appropriate alternative strategies
for InsanMandiri home industry Klaten. The research proposes an analytic
framework that combines descriptive analysis method as the basic method and
purposive technique as the technique to select the respondents, which means it was
applied to the people who had involved on the research for a long time and still in
active condition. The analysis yields four results: (1) the total expense for tortilla
chips production is Rp. 37.215.944,19/month, (2) the income over tortilla chips is
Rp. 47.474.500,00/month, (3) profits gained from tortilla chips is Rp. 10.258.555,81
(4) value added per raw material of tortilla chips is Rp. 4.916,56/Kg. For the
marketing strategies, SWOT analysis is applied to identify external factors and
internal factors and SWOT matrix to formulate the alternative strategies in
marketing Insan Mandiri home industry Klaten. The alternative strategies that can
be applied are keep or expanse the current market, keep a good partnership with
suppliers to guarantee the continuity of production, improve the production to meet
the demands of agents and consumers, utilize governments facilities, take part in
bussines micro, small and medium training to increase and improve the marketing
technology marketing management; keep the good relationship and cooperation
with consumers and agents; improve the product quality and maximize the
packaging to reach all societies.
Keywords: processing, home industry, corn, tortilla chips, value added, marketing
strategy.
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan,
keuntungan, dan nilai tambah per bahan baku pada olahan tortilla chips di Home
Industry Insan Mandiri Klaten dan untuk menentukan alternatif strategi pemasaran
yang tepat untuk Home industry Insan Mandiri. Metode dasar penelitian ini adalah
adalah metode deskripsi analisis. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan
secara studi kasus yaitu Home Industry Insan Mandiri. Teknik pengambilan
responden secara purposive yaitu kepada orang-orang yang telah cukup lama dan
masih aktif terlibat dalam kegiatan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(1)biaya total tortilla chips sebesar Rp 37.215.944,19/bulan, (2)penerimaan tortilla
chips sebesar Rp 47.474.500,00/bulan, (3) keuntungan tortilla chips sebesar Rp
10.258.555,81, (4) nilai tambah per bahan baku pada tortilla chips Rp 4.916,56/Kg.
Strategi pemasaran yang dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT untuk
mengidentifikasi faktor eksternal dan faktor internal dan matrixs SWOT untuk
merumuskan alternatif strategi dalam pemasaran Home Industry Insan. Alternatif
strategi yang dihasilkan antara lain memperluas dan mempertahankan pasar yang
sudah ada, menjaga kemitraan yang baik dengan pemasok bahan baku untuk
menjamin kontiyuitas produksi, meningkatkan produktifitas untuk dapat memenuhi
permintaan agen dan konsumen, pemanfaatan fasilitas pemerintah dan pelatihan
UMKM untuk meningkatkan teknologi pemasaran dan memperbaiki managemen
pemasaran, mempertahankan hubungan dan kerjasama yang baik dengan konsumen
dan agen, memperbaiki kualitas produk dan memperbaiki kemasan untuk
memuaskan pelanggan dan menjangkau semua kalangan masyarakat.
Kata kunci: Home industry, jagung, tortilla chips, nilai tambah, dan strategi
pemasaran.

pertanian, perikanan, peternakan,


PENDAHULUAN
Sektor
utama
dalam
kehutanan
mencapai
3,97%,
perekonomian bangsa Indonesia
sedangkan
untuk
sektor
adalah sektor pertanian. Hampir
pertambangan dan penggalian hanya
semua sektor yang ada di Indonesia
1,49%. Sektor pertanian mampu
tidak lepas dari sektor pertanian.
memberikan kontribusi yang cukup
Merurut Badan Pusat Statistik tahun
besar
terhadap
total
PDB.
2011-2012 laju pertumbuhan pada
Tabel 1. Luas Panen- Produktivitas- Produksi Tanaman Pangan di Indonesia pada
Tahun 2013
Komoditi
Padi
Jagung
Kedelai

Luas Panen (hektar)

Produksi (KU)

Produktivitas
(Ku/Ha)
13.769.913
51,46
3.857.359
47,99
554.132
14,57

7.086.657.100
1.851.043.500
80.756.800

Sumber : BPS Indonesia 2013


Banyaknya hasil pertanian di
Indonesia Tahun 2013, jagung
Indonesia menjadikan para pelaku
merupakan kebutuhan yang cukup
usaha untuk menciptakan nilai
penting bagi kehidupan manusia dan
ekonomis terhadap hasil pertanian.
merupakan
komoditi
tanaman
Menurut data Badan Pusat Statistik
pangan kedua setelah padi.
Tabel 2. Komposisi Nutrisi Jagung Muda dan Jagung Tua
Komponen
Kalori
Protein
Lemak
Kalsium
Fosfor

Kadar

Komponen
33 kal
2,2 gr
0,1 gr
7 mg
100 mg

Sumber : Gayo (1990) dalam Warisno 1991


Jagung yang kaya akan nutrisi
dan kandungan gizinya menjadikan
daya tarik terhadap minat konsumen
didalam mengkonsumsi jagung. Nilai
tambah terhadap produk hasil
pertanian diperoleh dari adanya
proses
pengolahan.
Proses
pengolahan jagung menjadi tortilla
chips dikembangkan di Home
Industry Insan Mandiri.
Pengolahan jagung menjadi
Tortilla chips dapat memberikan
nilai tambah pada produk olahan
bahan makanan tersebut. Dengan
terbentuknya harga baru dari produk
olahan jagung dapat memberikan

Kadar
Besi
Nilai Vit A
Vit B1
Vit C
Air

0,5 mg
200 SI
0,08 mg
8 mg
89,5 g

keuntungan yang lebih tinggi bila


dibandingkan tanpa melalui proses
pengolahan. Hal tersebut yang
mendorong penulis untuk melakukan
penelitian ini. Home Industry akan
mampu bertahan dan bersaing
apabila
mampu
menerapkan
pengelolaan manajemen Pemasaran
secara baik. Potensi pemasaran
tortilla chips belum dioptimalkan
secara maksimal oleh pengusaha. Hal
ini
terlihat
dengan
kegiatan
pemasaran yang masih terbatas ke
delapan agen besar yang terletak di
daerah Solo, Klaten, magelang dan
Yogyakarta, promosi belum gencar

masih dari mulut ke mulut. Suatu


manajerial sangat sederhana yang
terdapat di dalamnya, sangat
membutuhkan perumusan strategi
pemasaran yang tepat sebagai
alternatif untuk mengembangkan
pasar Home Industry Insan Mandiri.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui besar nilai tambah yang
diperoleh dari usaha pengolahan
jagung menjadi tortilla chips,
mengetahui
faktor-faktor
yang
mempengaruhi lingkungan Internal
(kekuatan dan kelamahan) dan
eksternal (peluang dan ancaman)
pada pemasaran tortilla chips, serta
mengetahui alternatif strategi yang
dapat diterapkan dalam pemasaran
tortilla chips di Home Industry Insan
Mandiri Klaten.
METODE PENELITIAN
Metode Dasar Penelitian
Metode dasar yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode
deskripsi analisis.
Lokasi Penelitian
Penelitian
ini
dilakukan
secara studi kasus. Dalam metode
studi kasus, populasi yang akan
diteliti lebih terarah atau terfokus
pada Home Industry Insan Mandiri
Klaten.
Metode Penentuan Responden
Penentuan responden (Key
Informan) dipilih secara purposive
yaitu pengusaha (Wiyono), dua
konsumen (Nila dan Taufik), dua
distributor (Iswanto dan Purwanto),
satu pemasok (Agus) dan dua
akademis (Ir. Choirul anam, M.P,
M.T dan Erlyna Wida R., SP, M.P).
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan
berupa data primer yang bersumber

dari Data yang diambil meliputi


penggunaan
sarana
produksi
pengolahan
tortilla
chips,
penggunaan tenaga kerja pengolahan
tortilla chips, besarnya produksi
pengolahan tortilla chips, harga
produksi pengolahan tortilla chips,
serta data-data lain yang menunjang
tujuan penelitian ini. Data sekunder
berasal dari Badan Pusat Statistik
Indonesia tahun 2013 yaitu data luas
panen produktivitas produksi
tanaman jagung di Indonesia pada
Tahun 2013 dan Badan Pusat
Statistika Kabupaten Klaten.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah
observasi, wawancara
(interview), metode angket dan
pencatatan.
Metode Analisis Data
Untuk menghitung besarnya
biaya menggunakan rumus
TC= TFC + TVC...........................(1)
dimana TC adalah biaya total usaha
pengolahan tortilla chips (Rp/bln),
TFC adalah total biaya tetap usaha
pengolahan tortilla chips (RP/bln)
dan TVC adalah total biaya variabel
usaha pengolahan tortilla chips
(Rp/bln).
Untuk
menghitung
penerimaan menggunakan rumus
TR = Q x P....................................(2)
dimana TR adalah penerimaan total
usaha pengolahan tortilla chips
(Rp/bln), Q adalah jumlah tortilla
chips yang dihasilkan (Kemasan),
dan P adalah harga tortilla chips per
kemasan (Rupiah) (Boediono, 2008).
Analisis nilai tambah yang
digunakan pada penelitian ini dengan
menggunakan
rumus
:

Tabel 3. Perhitungan Nilai Tambah


No
1.
2.

Variabel
Output (kg/bulan)
Input bahan baku (kg/bulan)

Simbol
(1)
(2)

Rumus
(1)
(2)

3.

Input tenaga kerja (jam/bulan)

(3)

(3)

4.

Faktor konversi

(4)

(4) =

5.

Koefisien tenaga kerja (jam/kg)

(5)

(5) =

6.
7.

(6)
(7)

(6)
(7)

8.
9.

Harga produk (Rp/kg)


Upah rata-rata tenaga kerja
(Rp/JKO)
Harga bahan baku (Rp/kg)
Sumbangan input lain (Rp/kg)

(8)
(9)

(8)
(9)

10.
11.

Nilai output (Rp/kg)


Nilai tambah (Rp/kg)

(10)
(11)

(10) = (4) x (6)


(11) = (10) (8) (9)

12.

Rasio nilai tambah (%)

(12)

(12) =

13.

Imbalan tenaga kerja (Rp/kg)

(13)

(13) = (5) x (7)

14.

Bagian tenaga kerja (%)

(14)

(14) =

Sumber : Sudiyono, 2002


Tujuan dari analisis faktor
internal
adalah
untuk
mengidentifikasi
faktor-faktor
internal
kunci
yang
menjadi
kekuatan dan kelemahan didalam
pengembangan industri. Analisis
faktor eksternal bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor

x 100%

x100%

eksternal kunci yang menjadi


peluang
dan
ancaman
bagi
pengembangan industri. Analisis
Matriks SWOT digunakan untuk
menetapkan
alternatif
strategi
berdasarkan kekuatan, kelemahan,
ancaman, dan peluang.

Tabel 4. Matriks SWOT


Kekuatan (S)
Daftar Kekuatan

Kelemahan (W)
Daftar Kelemahan

Peluang (O)
Daftar Peluang

Strategi SO
Menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang

Strategi WO
Mengatasi
kelemahan
dengan
memanfaatkan
peluang

Ancaman (T)
Daftar
Ancaman

Strategi ST
Menggunakan kekuatan
untuk
menghindari
ancaman

Strategi WT
Meminimalkan
kelemahan
dan
menghindari ancaman

Sumber : Rangkuti, 2001

HASIL DAN PEMBAHASAN


pengolahan jagung menjadi tortilla
Analisis Biaya
Analisis biaya digunakan untuk
chips. Biaya ini terdiri dari biaya
menghitung biaya total Home
tetap dan biaya variabel.
Industry Insan Mandiri dalam proses
Tabel 5. Rata-rata Biaya Total per Bulan Home Industry Insan Mandiri
No.
1.
2.

Macam Biaya
Biaya Tetap
Biaya Variabel
Biaya total

Nilai (Rp)
211.344,19
37.004.600,00
37.215..944,19

Sumber : Analisis Data Primer (2014)


Tabel 5 menunjukkan bahwa besar
biaya total yang dikeluarkan adalah
Rp 37.215..944,19. Biaya total
merupakan penjumlahan dari biaya
tetap dan biaya variable.

Analisis Penerimaan
Penerimaan merupakan hasil
perkalian dari jumlah produk yang
dihasilkan dengan harga satuan
produk yang dinyatakan dalam
satuan rupiah.
Tabel 6. Rata-rata Penerimaan per Bulan Home Industry Insan Mandiri
Jenis

Plastik 200gr
Plastik 2,5kg
Penerimaan (Rp)

Volume
(bungkus)
415
1.076

Harga (Rp)
5.500
42.000

Nilai (Rp)
2.282.500,00
45.192.000,00
47.474.500,00

Sumber : Analisis Data Primer (2014)


Berdasarkan
Tabel
6
dapat
diketahuibahwa besar penerimaan
yang diperoleh satu bulan di Home
Industry Insan Mandiri adalah Rp
47.474.500,00,00.

Keuntungan merupakan selisih


antara penerimaan total dengan biaya
total yang telah dikeluarkan.
Keuntungan tiap bulan di Home
Industry Insan Mandiri dapat dilihat
pada tabel berikut :

Analisis Keuntungan
Tabel 7. Rata-rata Keuntungan per Bulan Home Industry Insan Mandiri
No.
1.
2.

Macam Biaya
Penerimaan Total
Biaya Total
Keuntungan

Rata-rata (Rp)
47.474.500,00
37.215..944,19
10.258.555,81

Sumber : Analisis Data Primer (2014)


Tabel 7 menunujukkan bahwa ratarata keuntungan yang diperoleh tiap
bulan oleh Home Industry Insan
Mandiri
adalah
sebesar
Rp
10.258.555,81.

Analisis Nilai Tambah


Nilai tambah merupakan selisih
rupiah yang dihasilkan oleh produk
pertanian sebelum terjadi pengolahan
hingga menjadi sebuah produk baru.

Pada tabel berikut akan disajikan


jagung menjadi tortilla chips di
nilai tambah dari proses pengolahan
Home Industry Insan Mandiri.
Tabel 8. Analisis Nilai Tambah Usaha Torttilla chips di Home Industry Insan
Mandiri
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Uraian
Hasil produksi (kg/bulan) (1)
Bahan baku (kg/bulan) (2)
Input tenaga kerja (jam/bulan) (3)
Faktor konversi (1) / (2)
Koefisien tenaga kerja (3) / (2)
Harga produk (Rp/kg) (6)
Upah rata-rata tenaga kerja (Rp/jam) (7)
Harga bahan baku (Rp/kg) (8)
Sumbangan input lain (9)
Nilai output (Rp/kg) (4)x(6)
Nilai tambah (Rp/kg) (10)-(8)-(9)
Rasio nilai tambah (%) (11) / (10) x100%
Imbalan tenaga kerja (Rp/kg) (5)x(7)
Bagian tenaga kerja (%) (13) / (11) x100%

Nilai
2.773,00
2.744,00
210,00
1,01
0,08
16.800,00
2.857,14
4.200,00
7.851,44
16.968,00
4.916,56
28,98
228,57
4,65

Sumber : Analisis Data Primer 2014


Berdasarkan tabel 8 nilai tambah
diperoleh dari pengurangan antara
nilai output tortilla chips sebesar Rp
16.968,00 dengan harga bahan baku
sebesar Rp 4.200,00 dan sumbangan
input lain sebesar Rp 7.851,44.

Identifikasi Faktor Kekuatan dan


Kelemahan
Berdasarkan hasil analisis faktor
internal maka dapat diidentifikasi
kekuatan dan kelemahan yang
berpengaruh terhadap pemasaran
Home Industry Insan Mandiri dapat
dilihat
pada
tabel
berikut:
Tabel 9. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan dalam Pemasaran Home Industry
Insan Mandiri di Desa Bengking Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten.
FAKTOR INTERNAL
Sumber Daya
Manusia

Pemasaran

KEKUATAN
a) Pengalaman mengusahakan
tortilla chips yang lama
b) Tenaga kerja terampil,
disiplin dan etos kerja tinggi
a) Proses distribusi lancar
b) Berlangganan dengan agenagen besar
c) Harga produk terjangkau

Keuangan
Produksi

a) Tortilla chips bermanfaat bagi


kesehatan dan rasanya enak

Teknologi

Sumber : Analisis data Primer (2014)

KELEMAHAN
a) Tingkat pendidikan sumber daya
manusia rendah
b) Pengusaha menangani semua
managemen
a) Cangkupan pasar belum meluas dan
promosi kurang
b) Daya tahan kurang dan Kemasan
tortilla chips tidak menarik
c) Distributor tortilla chips masih
sedikit dan belum meluas
a) Tidak mengakses perbankan padahal
modal terbatas
a) Kapasitas produksi terbatas

a) Belum menggunakan internet

Berdasarkan tabel 9 identifikasi


Identifikasi Faktor Peluang dan
kelemahan paling banyak adalah
Ancaman
kelemahan di pemasaran Home
Berdasarkan hasil analisis
Industry Insan Mandiri diantaranya
faktor
eksternal
maka
dapat
seperti; cakupan pasar belum meluas,
diidentifikasi peluang dan ancaman
kurangnya promosi, daya tahan
yang
berpengaruh
terhadap
produk kurang, kemasan produk
pemasaran Home Industry Insan
tidak menarik, distributor tortilla
Mandiri dapat dilihat pada Tabel 10.
chips masih sedikit dan belum
meluas.
Tabel 10. Identifikasi Peluang dan Ancaman dalam Pemasaran Home Industry
Insan Mandiri di di Desa Bengking Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten.
FAKTOR
EKSTERNAL
a) Konsumen

PELUANG

ANCAMAN

a) Respon konsumen tinggi


a) Produk pesaing memiliki
kualitas yang lebih baik
b) Tingginya tingkat
persaingan

b) Pesaing

c) Agen atau
pelanggan

d) Pemerintah

e) Pemasok

a) Agen selalu memesan


setiap bulannya
b) Pangsa pasar yang masih
luas
a) Bantuan Pemerintah
b) Pelatihan UMKM dari
UNS
a) Bermitra dengan pemasok
b) Jaminan ketersediaan
bahan baku dan jarak
pemasok dekat

Sumber : Analisis data Primer (2014)


Berdasarkan
tabel
10
identifikasi peluang paling banyak
diantaranya seperti respon konsumen
tinggi, agen selalu memesan setiap
bulannya, pangsa pasar yang masih
luas, bantuan dari pemerintah,
pelatihan UMKM dari UNS,
bermitra dengan pemasok, jaminan
ketersediaan bahan baku dan jarak
pemasok dekat. Peluang-peluang ini
dapat
mengatasi
kelemahankelemahan yang ada di pemasaran
Home Industry Insan Mandiri.

a) Kurangnya pendampingan
dan pemberdayaan dari
pemerintah
a) Fluktuasi harga bahan baku

Alternatif Strategi Pemasaran di


Home Industry Insan Mandiri
Perumusan untuk alternatif strategi
yang diperlukan dalam Pemasaran
Home Industry Insan adalah dengan
menggunakan
analisis
matriks
SWOT. Matriks ini menghasilkan
empat sel kemungkinan alternatif
strategi, yaitu strategi S-O, strategi
W-O, strategi W-T, dan strategi S-T.
Adapun Matrik SWOT dapat dilihat
pada Tabel 11.

Tabel 11. Alternatif Strategi Matriks SWOT Pemasaran Home Industry Insan
Mandiri Di Desa Bengking Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten.
Kekuatan (S)
1. Pengalaman
mengusahakan tortilla
chips yang sudah lama
2. Tenaga kerja terampil,
disiplin dan etos kerja
tinggi
3. Proses distribusi lancar
4. Berlangganan dengan
agen-agen besar
5. Harga produk
terjangkau
6. Tortilla chips
bermanfaat bagi
kesehatan dan rasanya
enak

Peluang (O)
1. Respon konsumen tinggi
2. Agen selalu memesan
setiap bulannya
3. Pangsa pasar yang masih
luas
4. Bantuan Pemerintah
5. Pelatihan UMKM dari
UNS
6. Bermitra dengan pemasok
7. Jaminan ketersediaan
bahan baku dan jarak
pemasok dekat

Strategi S-O
1) Memperluas dan
mempertahankan pasar
yang sudah ada (S1,S2,
S3,S4,S5, O1,O2,O3)
2) Menjaga kemitraan
yang baik dengan
pemasok bahan baku
untuk menjamin
kontiyuitas produksi
(S1,O6,O7)

Ancaman (T)
1. Produk pesaing memiliki
kualitas lebih baik
2. Tingginya tingkat
persaingan
3. Fluktuasi harga bahan
baku
4. Kurangnya pendampingan
dan pemberdayaan dari
pemerintah

Strategi S-T
1) Mempertahankan
hubungan dan
kerjasama yang baik
dengan konsumen, dan
agen (S4,S5,S6 ,T1,T2,
T3, T4)

Kelemahan (W)
1. Tingkat pendidikan SDM
rendah
2. Pengusaha menangani
semua managemen
3. Cangkupan pasar belum
meluas dan promosi kurang
4. Daya tahan kurang dan
kemasan tortilla chips tidak
menarik
5. Tidak mengakses
perbankan padahal modal
terbatas
6. Kapasitas produksi terbatas
7. Distributor tortilla chips
masih sedikit dan belum
meluas
8. Belum menggunkan
internet
Strategi W-O
1) Meningkatkan
produktifitas untuk dapat
memenuhi permintaan
agen dan konsumen (W3,
W6,W7, O1,O2,O3)
2) Pemanfaatan fasilitas
pemerintah dan pelatiahan
UMKM untuk
meningkatkan teknologi
pemasaran dan
manajemen pemasaran. 1.
(W1,W2,W5, W7,W8,
O4,O5)
Strategi W-T
1) Memperbaiki kualitas
produk dan kemasan untuk
memuaskan pelanggan dan
menjangkau semua
kalangan masyarakat
(W3,W4, W7, T1,T2)

Sumber : Analisis Data Primer (2014)


Berdasarkan tabel 11 dapat
diperoleh beberapa alternatif strategi
yang
dapat
dipertimbangkan
diantaranya
memperluas
dan
mempertahankan pasar yang sudah
ada, menjaga kemitraan yang baik
dengan pemasok bahan baku untuk

menjamin kontiyuitas produksi,


meningkatkan produktifitas untuk
dapat memenuhi permintaan agen
dan konsumen, pemanfaatan fasilitas
pemerintah dan pelatiahan UMKM
untuk
meningkatkan
teknologi
pemasaran
dan
manajemen

pemasaran,
mempertahankan
hubungan dan kerjasama yang baik
dengan konsumen, dan agen, serta
memperbaiki kualitas produk dan

kemasan
untuk
memuaskan
pelanggan dan menjangkau semua
kalangan masyarakat.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

fasilitas pemerintah dan pelatihan


UMKM untuk meningkatkan
teknologi
pemasaran
dan
managemen pemasaran, Strategi
Strength-Threat
(S-T):
Mempertahankan hubungan dan
kerjasama yang baik dengan
konsumen dan agen, Strategi
Weakness-Threat
(W-T):
Memperbaiki kualitas produk dan
memperbaiki kemasan untuk
memuaskan
pelanggan
dan
menjangkau semua kalangan
masyarakat.
Saran

Berdasarkan hasil penelitian


dan analisis yang telah dilakukan,
maka
diperoleh
kesimpulan
diantaranya adalah home Industry
Insan
Mandiri
ini
mampu
memberikan nilai tambah per bahan
baku sebesar Rp 4.916,56/Kg. Hal
ini berarti bahwa setiap satu
kilogram
bahan
baku
yang
digunakan dalam proses produksi
mampu menghasilkan nilai tambah
sebesar Rp 4.916,56/Kg, faktorfaktor eksternal dan internal dalam
pemasaran Home Industry Insan
Mandiri
menunjukkan
faktor
eksternal pada peluang lebih banyak
dibandingkan dengan ancaman.
Kemudian pada faktor internal
menunjukkan bahwa kelemahan
lebih banyak dibandingkan kekuatan.
Alternatif strategi yang dapat
diterapkan dalam pemasaran tortilla
chips di Home Industry Insan
Mandiri
di
Desa
Bengking
Kecamatan
Jatinom
Kabupaten
Klaten antara lain : Strategi StrengthOpportunity (S-O): Memperluas dan
mempertahankan pasar yang sudah
ada; dan menjaga kemitraan yang
baik dengan pemasok bahan baku
untuk
menjamin
kontiyuitas
produksi,
Strategi
WeaknessOpportunity (W-O) : Meningkatkan
produktifitas untuk dapat memenuhi
permintaan agen dan konsumen; dan
pemanfaatan

Berdasarkan hasil penelitian,


saran yang dapat diberikan untuk
perkembangan pemasaran Home
Industry Insan Mandiri adalah
sebaiknya dilakukan pergantian
minyak goreng setelah melakukan
3kali penggorengan, untuk menjaga
daya tahan produk, sebaiknya
dilakukan penganekaragaman rasa
produk dan bentuk dengan berbagai
macam variasi rasa dan yang terakhir
sebaiknya Home Industry Insan
Mandiri
melakukan
penganekaragaman kemasan dengan
menggunakan aluminium foil dan
kemasan plastik diperbaiki lagi
dengan ukuran plastik yang lebih
tebal dengan bentuk merk yang lebih
kreatif.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik 2012. Industri
Pengolahan.
www.bps.go.id.
Diakses
pada 17 November 2013.

10

Badan Pusat Statistik 2013. Tanaman


Pangan.http://www.bps.go.id/
tnmn_pgn.php?kat=3.
Diakses pada 08 Desember
2013.
Boediono 2008. Ekonomi Mikro
Edisi Kedua. Yogyakarta:
BPFE.
Rangkuti, F. 2001. Analisis SWOT
Teknik membedah Kasus

Bisnis. PT. Gramedia Pustaka


Utama. Jakarta.
Sudiyono, A. 2002. Pemasaran
Pertanian.
Universitas
Muhammadiyah
Malang.
Malang.
Warisno. 1991. Seri Budidaya
Jagung Hibrida. Kanisius.
Yogyakarta

You might also like