You are on page 1of 13

STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI KERIPIK TEMPE

DI DESA BULUH RAMPAI KECAMATAN SEBERIDA


KABUPATEN INDRAGIRI HULU
(Studi Kasus Agroindustri Keripik Tempe Dua Putri Mbak Siti)

NIRMALA SARI, EVY MAHARANI, SHOREA KHASWARINA


Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Riau
Kampus Binawidya Jl HR Subrantas no 30, Pekanbaru 28293 Riau
nirmalasari_agb10@yahoo.co.id, evy_maharani@yahoo.com,
shoreakhaswarina@yahoo.co.id

ABSTRACT

This study aimed to identify the aspects of the strengths, weaknesses, opportunities
and threats facing the agroindustry marketing of Dua Putri tempe chips and formulate
marketing strategies Dua Putri tempechips agroindustry by using SWOT analysis. The results
showed that internal factors encountered in the marketing of Dua Putri tempeagro-chips in
Indragiri Hulu is Strength: choose a label and branded products, entrepreneurs have a long
experience, the product is attractive enough for all people, and the products do not use
preservatives. Weakness: The product can be easily damaged and destroyed, packaging using
a simple wrapper, product marketing has not come out Indragiri Hulu, and promotion is still
limited. External factors include: Opportunities: products already well known, a product that
can compete with similar products, the market is still wide open, the exhibition and
promotion opportunities. Threat; Many competitors of similar products, the market demand
fluctuates, and the limitations of market information and for marketing strategies Dua
Putritempechips agroindustry is to maintain existing markets and seek new markets including
exhibition, the exhibition is there to improve their skills in providing products with flavor
worth nutrition, make packaging more attractive in order to reach the marketing of products
inside and outside the district, improve the taste and quality and maximize promotion,
looking for alternative marketing channels.

Keywords: strategy, consumer, marketing, SWOT

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspek kekuatan, kelemahan, peluang


dan ancaman yang dihadapi pemasaran agroindustri keripik tempe Dua Putri dan
merumuskan strategi pemasaran agroindustri keripik tempe Dua Putri dengan menggunakan
analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang dihadapi dalam
pemasaran agroindustri keripik tempe Dua Putri di Indragiri Hulu adalah Kekuatan: memilih
label dan produk bermerek, pengusaha memiliki pengalaman panjang, produk ini cukup
menarik untuk semua orang, dan produk tidak menggunakan pengawet. Kelemahan: Produk
ini dapat dengan mudah rusak dan hancur, kemasan menggunakan pembungkus sederhana,
pemasaran produk belum keluar Indragiri Hulu, dan promosi masih terbatas. Faktor eksternal
meliputi: Peluang: produk yang sudah terkenal, produk yang dapat bersaing dengan produk
sejenis, pasar masih terbuka lebar, pameran dan promosi peluang. Ancaman; Banyak pesaing
dari produk sejenis, permintaan pasar berfluktuasi, dan keterbatasan informasi pasar dan
strategi pemasaran Agroindustri keripik tempe Dua Putri adalah untuk mempertahankan pasar
yang sudah ada dan mencari pasar baru termasuk pameran, pameran yang ada untuk
meningkatkan keterampilan mereka dalam menyediakan produk-produk dengan rasa layak
gizi, membuat kemasan lebih menarik untuk mencapai pemasaran produk dalam dan di luar
kabupaten, meningkatkan rasa dan kualitas dan memaksimalkan promosi, mencari saluran
pemasaran alternatif.

Kata kunci: strategi, konsumen, pemasaran, SWOT


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PENDAHULUAN Adapun tujuan yang ingin dicapai


Agroindustri penting artinya bagi pada penelitian ini adalah;
perekonomian Indonesia karena sebagai mengidentifikasi aspek kekuatan,
Negara agraris yang menghasilkan kelemahan, peluang dan ancaman yang
beraneka macam produk pertanian yang dihadapi pada pemasaran agroindustri
memerlukan saranapengolahan untuk keripik tempe Dua Putri, dan merumuskan
memproses produk pertanian primer strategi pemasaran agroindustri keripik
menjadi aneka produk jadi yang tempe Dua Putri.
diperlukan, baik oleh pasar domestik
maupun pasar mancanegara. METODE PENELITIAN
Agroindustri merupakan faktor TempatdanWaktuPenelitian
penting dalam perekonomian sebab : (1) Penelitian ini dilakukan pada
Agroindustri langsung berhubungan agroindustriKeripik Tempe Dua Putri
dengan kegiatan produksi untuk memenuhi yang berada di
kebutuhan primer umat manusia, yaitu DesaBuluhRampaiKecamatanSeberida
kebutuhan akan pangan dan sandang. (2) Kabupaten Indragiri Hulu.Penelitian ini
Membuka lapangan kerja diluar usahatani. terhitung mulai dari bulan Januari sampai
(3) Meningkatkan nilai tambah pertanian. Mei 2015.
(4) Meningkatkan penghasilan produk
non-migas untuk konsumsi pasar dunia, Metode pengambilan Sampeldan Data
terutama pada negara-negara yang sedang Metode yang digunakan dalam
berkembang seperti penelitian ini adalah metode studi kasus.
Indonesia(Soekartawi, 2001). Pengambilan lokasi penelitian dilakukan
Agarusaha agroindustri ini mampu dengan menentukan secara sengaja, yaitu
bersaing dan berkembang, diperlukan agroindustri keripik tempe dua putri.
suatu strategi operasional yang tepat. Pengambilan sampel konsumen
Strategi yang tepat dapat menghasilkan yang membeli keripik tempe dilakukan
produk yang berkualitas tinggi sehingga dengan teknik accidental randomsampling
nilai jualnya akan lebih tinggi yang pada (responden yang bertemu langsung dan
akhirnya akan mampu mendatangkan membeli produk keripik tempe) di tempat
keuntungan yang lebih tinggi. Hal ini produksi. Pengambilan sampel untuk
akanmemberikan harapan bagi pengusaha produk keripik tempe dibutuhkan 50
karena peluang pasar produk yang semakin responden. Yang menjadi sampel adalah
luas dan baik.
konsumen yang membeli produk Mbak keripik tempe mbak Siti sangat banyak
Siti. yang meminati, karena rasanya yang gurih
Analisis Data dan cara pengolahan yang dilakukan oleh
Analisis data yang dilakukan untuk mbak Siti yang menggunakan bahan
menjawab penelitian ini adalah data yang kedelai pilihan, hal ini yang membuat
diperoleh baik dari observasi maupun dari konsumen memilih keripik tempe mbak
instansi-instansi terkait dianalisa dengan Siti.
deskriftif kualitatif dan kuantitatif. Kebijaksanaan mengenai produk
meliputi jumlah barang/jasa yang akan
HASIL DAN PEMBAHASAN ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus
Strategi Pemasaran yang ditawarkan perusahaan guna
Strategi pasar yang dituju mendukung penjualan, serta bentuk produk
mengidentifikasikan segmen-segmen pasar yang ditawarkan. Produk merupakan
yang akan dilayani. Proses ini dimulai elemen yang paling penting, sebab dengan
dengan analisis pasar. Analisis peluang inilah perusahaan berusaha untuk
pasar merupakan gambaran dan perkiraan memenuhi kebutuhan dan keinginan dari
atas ukuran dan potensi penjualan suatu konsumen. Keripik tempe yang diproduksi
segmen pasar yang menarik bagi ini merupakan keripik tempe didalam
perusahaan dan penilaian tentang para pengolahannya tanpa menggunakan bahan
pesaing utama disegmen-segmen tersebut bahan pengawet. Hal ini yang mendorong
(Eliza dan Evy Maharani, 2005). konsumen keripik tempe memilih produk
Pemasaran keripik tempe Dua Putri keripik tempe mbak siti ini. Selain itu
masih dipasarkan dilokasi usaha yaitu peluang pasar sangat terbuka lebar
dirumah mbak Siti dan dijual dipasar ditunjukkan dengan adanya permintaan
Belilas Kecamatan Seberida, selain itu pasar yang belum terpenuhi baik lokal
konsumen langsung datang ketempat maupun pasar diluar Kabupaten pada
lokasi usaha untuk melakukan pemesanan umumnya.
dan pembelian langsung keripik tempe, Menurut Kotler dan Amstrong
harga jual keripik tempe ini ditentukan (2001), produk adalah cara bagaimana
sendiri oleh mbak Siti sebagai produsen produk diartikan konsumen atas dasar ciri-
keripik tempe, penetapan harga yang ciri penting, tempat yang diduduki produk
diambil oleh mbak Siti berdasarkan biaya tersebut dalam pemikiran konsumen relatif
produksi, dan ditetapkan harga jual untuk terhadap produk pesaing. Produk tersusun
satu bungkus dengan isi kemasan 30 buah atas serangkaian manfaat yang dapat
keripik tempe senilai Rp. 25.000. diidentifikasi.Manfaat ini mencakup
Pembayaran dilakukan secara tunai layanan yang disediakan, harga yang
sedangkan persaingan tidak berpengaruh ditawarkan, desainnya, kemasannya,
terhadap produk sejenis. jaminan atau garansi, citra atau reputasi
penjual, kualitas produk, dan karakteristik
1. Strategi produk fisiknya. Tingkat pentingnya masing-
Keripik tempe Dua Putri yang masing manfaat ini akan berbeda-beda
diproduksi oleh mbak Siti merupakan pada segmen pasar yang berbeda.Produk
usaha pribadi yang diusahakan sendiri dan adalahsekelompok ciri-ciri yang nyata dan
masih bersifat usaha kecil (home industry), tidak nyata terhadap suatu produk yang
ditawarkan dipasar dan menimbulkan memuaskan konsumen.
perhatian, pemilikan, konsumsi untuk
Tabel 1.Strategi Produk Keripik Tempe
No Strategi Produk Keripik Tempe
1 Atribut produk
2 Pemberian merek(Branding)
3 Pengemasan(Packing)
4 Pemberian label(Labeling)
5 Jasa pendukung produk
dilakukan dari awal pembuatan keripik
a. Atribut produk tempe ini, sampai sekarang mbak Siti
Produk ialah seperangkat atribut masih menggunakan kemasan yang sama
baik berwujud maupun tidak berwujud, untuk keripik tempenya. Keripik tempe ini
termasuk didalamnya masalah warna, mempunyai daya tahan selama tiga bulan
harga, nama baik pabrik, nama baik toko dengan syarat kemasan harus tertutup
yang menjual (pengecer), dan pelayanan rapat. Berdasarkan tanggapan konsumen
pabrik serta pelayanan pengecer, yang terhadap kemasan produk keripik tempe,
diterima oleh pembeli guna memuaskan konsumen menginginkan keripik tempe
keinginannya (Alma, 2000). yang dikemas dalam keadaan tertutup
Pengembangan suatu produk atau rapat dari jumlah respoden menyatakan
jasa melibatkan penentuan manfaat yang bahwa konsumen memilih kemasan
diberikan yaitu manfaat produk dinilai dari tertutup rapat agar keripik tempe lebih
kualitas dan fitur.Rancangan kualitas tahan lama dan tetap renyah. Atribut yang
produk merupakan kemampuan produk ditampilkan adalah label halal,nama
untuk dapat melaksanakan fungsinya produk, serta mencantumkan daerah asal
meliputi daya tahan produk. pembuatan, dan no hp produsen.
Produk keripik tempe dikemas
dalam kemasan yang sederhana
menggunakan plastik bening ukuran 5 kg.
Kemasan yang digunakan ini sudah

b. Pemberian merek (branding) ada). Perluasan merek (nama merek baru


Merek adalah nama, istilah, tanda, diperkenalkan dalam kategori produk baru
simbol suatu rancangan atau kombinasi yang sama), atau merek baru (nama merek
dari semua ini yang dimaksudkan untuk baru dalam kategori produk baru) (Kotler
mengidentifikasi produk atau jasa dari satu dan Amstrong, 2001).
atau kelompok penjual dan Keripik tempe yang diproduksi
membedakannya dari produk pesaing. menggunakan merek (keripik tempe Dua
Dalam sebuah perusahaan mempunyai Putri) seperti yang terlihat pada gambar 1,
empat pilihan dalam penetapan strategi penggunaan merek ini sudah dilakukan
merek, perusahaan bisa memperkenalkan oleh mbak siti sejak awal usaha ini
perluasan ini (nama merek yang ada didirikan. Penggunaan merek ini juga
diperluas dalam bentuk, ukuran dan rasa diharapkan sebagai informasi untuk
baru bagi kategori produk yang sudah konsumen keripik tempe mbak Siti.
Pengemasan keripik tempe yang sederhana bagi yang membeli. Pada zaman modern
ini penjualannya selalu habis. ini, konsumen makin terdidik, maka
Dilihat dari sikap konsumen, kemasan ini berperan sebagai alat
pemberian merek pada keripik tempe Dua pemasaran. Pada pasar swalayan
Putri seperti terlihat pada gambar 1, konsumen bisa membaca sendiri segala
konsumen menyatakan tanggapan yang bentuk informasi yang tertera pada
positif, dimana merek yang dibuat untuk kemasan, mereka dapat yakin ataupun ragu
produk keripik tempe Dua Putri untuk membeli produk dengan membaca
memudahkan konsumen membedakan kemasan tersebut (Alma, 2000).
dengan produk sejenis dan memudahkan
konsumen untuk memesan produk karena d. Pemberian label (labelling)
di merek yang ditempelkan juga
Pelabelan adalah etika sederhana
menyertakan nomor hp guna memudahkan
yang ditempelkan pada produk tersebut
konsumen untuk memesan produk ini.
atau grafik yang direncang dengan rumit
c. Pengemasan (packing)
yang merupakan bagian dari kemasan.
Pengemasan (packing) melibatkan
Label tersebut mungkin hanya
kegiatan, merancang dan memberi wadah
mencantumkan nama merek atau banyak
atau pembungkusan suatu produk.Fungsi
informasi. Sekalipun penjualannya lebih
kemasan secara tradisional adalah
menyukai label yang sederhana, undang-
pengemasan untuk membuat dan
undang mungkin mengharuskan informasi
melindungi produk. Mengembangkan
tambahan (Kotler, 2007).
kemasan yang baik untuk produk baru
Produk keripik tempe Dua Putri
banyak memerlukan pembuatan keputusan
sudah memiliki label pada kemasannya.
yaitu harus menyusun konsep pengemasan
Label yang digunakan pada keripik tempe
yang menyatakan bagaimana kemasan itu
Dua Putri seperti pemberian label halal,
seharusnya atau apa seharusnya dilakukan
merek, alamat produksi. Tujuan
oleh kemasan itu sebagai produk, elemen
encatuman pada label halal ini agar
yang spesifik dari kemasan seperti ukuran,
konsumen keripik tempe yakin terhadap
bentuk, bahan, warna, tekstur dan merek
produk, bahwa produk sudah memiliki
dagang. Berbagai elemen ini harus bekerja
sertifikat halal. Label di buat dengan
sama untuk mendukung posisi produk
selembar kertas kecil yang memuat merek
serta strategi pemasaran (Kotler dan
dagang, label halal, alamat dan no hp. hal
Amstrong, 2001).
ini bertujuan untuk memberikan pembeda
Keripik tempe Dua Putri di kemas
dengan produk sejenis.
menggunakan kemasan sederhana dan
dalam pengemasan keripik tempe ini tidak
e. Jasa pendukung produk
memerlukan kemasan yang moderen,
Pelayanan konsumen merupakan
kapasitas keripik tempe Dua Putri 30 buah.
strategi produk yang penting walau kadang
Arti kemasan atau pembungkus
sering diabaikan.Pelayanan pelanggan
bagi konsumen, dengan adanya kemasan
(costumer service) adalah merupakan
barang-barang tetap bersih dan praktis
elemen lain strategi produk, pelayanan
untuk dibawa kerumah, tahan lama dan
kepada konsumen yang dilakukan oleh
mudah disimpan, menunjukkan kualitas
produk keripik tempe adalah menyediakan
barang dan dapat menimbulkan harga diri
line telepon: handphone 0812 7624 2850 dibutuhkan untuk memperoleh beberapa
yang bersedia melayani konsumen kombinasi sebuah produk dan pelayanan
agroindustri keripik tempe. Pengusaha yang menyertai.Harga merupakan salah
keripik tempe tidak memiliki jasa satu faktor esensial bagi perusahaan dalam
pendukung produk, tetapi konsumen bisa menentukan tingkat keuntungan yang
langsung membeli kepengusaha. hendak dicapai.
Kebijaksanaan harga erat kaitanya
2 Strategi harga dengan keputusan tentang produk yang
Setiap perusahaan selalu mengejar dipasarkan, karena harga merupakan
keuntungan guna menyokong penawaran suatu produk dan jasa. Dalam
kesinambungan produksi.Keuntungan penetapan harga, biasanya didasarkan pada
yang diperoleh ditentukan pada penetapan suatu kombinasi produk ditambah dengan
harga yang ditawarkan.Harga suatu produk beberapa produk lain serta keuntungan
ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang memuaskan. Berdasarkan harga yang
yang dilakukan untuk menghasilkan ditetapkan ini konsumen akan mengambil
produk tersebut serta laba atau keuntungan keputusan apakah dia membeli barang
yang diharapkan.Oleh karena itu, tersebut atau tidak. Hendaknya setiap
penentukan harga produk dari suatu perusahaan dapat menetapkan harga yang
perusahaan merupakan masalah yang paling tepat, dalam artian bahwa dapat
cukup penting, karena dapat memberikan keuntungan yang paling baik,
mempengaruhi kelangsungan hidup serta baik untuk jangka pendek maupun untuk
laba yang ingin diperoleh dari jangka panjang.Strategi penetapan harga
perusahaan.Menurut Kotler dan Keller yang dilakukan agroindustri keripik
(2006), harga adalah jumlah uang yang tempedapat dilihat pada tabel2
Tabel 2. Strategi Penetapan Harga Agroindustri Keripik Tempe
No Strategi Harga Keripik Tempe
1 Orientasi pada biaya
2 Orientasi terhadap permintaan -
3 Orientasi harga competitor -
Meganingsih (2015), biaya per produksi
Penentuan harga produk olahan diperoleh 49% dari harga jual per bungkus
keripik tempe berorientasi terhadap biaya keripik tempe sebesar Rp 25.000/bungkus.
produksi, penetapan yang dilakukan oleh Berdasarkan pendapat konsumen, harga
produsen dengan cara menghitung seluruh keripik tempe masih terjangkau oleh
biaya produksi yang dikeluarkan, artinya konsumen. Harga keripik tempe satu
biaya- biaya yang dikeluarkan pada saat bungkusnya mencapai Rp 25.000/bungkus.
memproduksi keripik tempe per sekali Penentuan harga produk dari suatu
produksi, diantara biaya yang dihitung perusahaan merupakan masalah yang
antara lain penggunaan bahan baku cukup penting karena dapat mempengaruhi
(kedelai) dan penggunaan bahan hidup matinya serta laba dari perusahaan
penunjang (minyak goreng, tepung, kayu (Nurbaity, 2004).
bakar, telor, bumbu (karet dan Plastik).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
3 Strategi distribusi saluran distribusi ini ada beberapa hal
Lokasi adalah faktor yang ikut yang perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai
serta secara langsung mempengaruhi berikut :
kontinuitas kegiatan usaha. Tempat yang a. Sifat pasar dan lokasi pembeli
dalam operasionalnya disebut saluran b. Lembaga-lembaga pemasaran
distribusi adalah penyalur atau serangkaian terutama pedagang-pedagang
organisasi yang paling terlibat dalam perantara
proses menyampaikan produk ke c. Pengendalian persediaan, yaitu
konsumen akhir sesuai dan tepat waktu menetapkan tingkat persediaan
(Rambat, 2001) . yang ekonomis
Menurut Swastha dan Irawan d. Jaringan pengangkutan.
(2002), saluran distribusi adalah suatu
struktur unit organisasi dalam perusahaan Keputusan mengenai saluran
yang terdiri atas distributor, agen, dealer, distribusi merupakan hal yang penting bagi
pedagang besar, dan pedagang pengecer sebuah perusahaan. Strategi distribusi yang
melalui suatu komoditi, produk atau jasa dilakukan oleh agroindustri keripik tempe,
yang dipasarkan. Saluran distribusi terdiri dapat dilihat dalam tabel 3.
dari seperangkat lembaga yang melakukan
semua kegiatan pemasaran yang
digunakan untuk menyalurkan produk
barang/jasa dan status kepemilikannya dari
produsen ke konsumen, Dalam memilih
Tabel 3.Strategi Distribusi Keripik Tempe
Keripik
No Strategi Distribusi Tempe
1 Pedagang besar atau toke -
2 Langsung kepada pengumpul -

3 Langsung kepada konsumen akhir/ pedagang pengecer
4 Melalui agen dan broker -

Distribusi keripik tempe Dua yang diproduksi selalu habis terjual


Putri sampai ketangan konsumen dengan sehingga untuk peluang pasar masih
baik adalah faktor yang selalu terbuka luas. Namun kondisi ini tidak bisa
diperhatikan. Agroindustri keripik tempe dimanfaatkan secara maksimal. Sampai
memasok bahan baku dari saat ini distribusi keripik tempe belum
pemasok(warung langganan) yang menjual mencapai keluar Kabupaten dikarenakan
bahan baku untuk pembuatan tempe. biaya yang cukup tinggi. Rata-rata jumlah
Strategi distribusi yang dilakukan penjualan keripik tempe dari pengusaha
agroindustri keripik tempesampai ketangan dalam satu hari yaitu 30-50 bungkus.
konsumen yaitu distribusi langsung. Belum adanya usaha dari mbak Siti untuk
Pemasaran secara langsung yaitu meraih peluang pasar dengan pasar keluar
konsumen langsung mendatangi Kabupaten dikarenakan biaya distribusi
pengusaha keripik tempe. Keripik tempe yang masih tinggi.
4 Strategipromosi (advertising), penjualan pribadi (personal
Aspek ini berhubungan dengan selling), promosi penjualan
berbagai usaha untuk memberikan (salespromotion), publisitas (publicity).
informasi pada pasar tentang produk yang Tujuan promosi ialah memperoleh
dijual, tempat dan waktunya. Menurut perhatian, mendidik, mengingatkan,
Arman, Indung, dan Lantip (2006), meyakinkan calon konsumen dan
promosi adalah upaya persuasive satu arah selanjutnya memberi pengaruh
yang dibuat untuk mengarahkan meningkatnya penjualan. Strategi promosi
menciptakan pertukaran dalam pemasaran. yang dapat dilakukan dalam agroindustri
Ada beberapa cara yang dipakai dalam keripik tempe dapat dilihat pada tabel 4
kegiatan promosi, antara lain periklanan
Tabel 4. Strategi Promosi Keripik Tempe
No Strategi Promosi Keripik Tempe
1 Iklan (advertising) -
2 Penjualan Pribadi(personal selling)
3 Promosi Penjualan(sales promotion) -
4 Publisitas(publicity) -

Demi mencapai jangkauan Produk keripik tempe yang diusahakan


pemasaran yang lebih luas maka oleh mbak Siti sudah memiliki label
pengusaha agroindustri keripik tempe Dua dan merek, memiliki sertifikat
Putri perlu melakukan promosi yang lebih penyuluhan keamanan pangan dari
kontinu kepada konsumen sehingga dinas kesehatan, dapat dilihat pada
produk lebih dikenal masyarakat secara kemasan hal ini memudahkan para
luas. Selain itu juga diperlukan pembinaan konsumen untuk membedakan dengan
yang sifatnya kontinu dari Dinas terkait. produk lain.
Promosi yang telah dilakukan pada usaha 2. Pengusaha memiliki pengalaman yang
agroindustri ini masih sangat terbatas, cukup lama
promosi yang dilakukan adalah promosi Pengalaman usaha merupakan suatu
penjualan pribadi (personal salling) kekuatan untuk mengembangkan usaha
dengan kata lain promosi mulut ke mulut. keripik tempe agar kedepannya bisa
Promosi ini dilakukan karena dianggap lebih memaksimalkan tercapainya
lebih mudah dan efektif dari sisi waktu dan sebuah usaha yang lebih maju dan
biaya. Strategi promosi yang pernah bersaing.
diikuti kegiatan pameran yang diadakan 3. Produk cukup diminati semua kalangan
oleh Kecamatan dan pernah juga Keripik tempe Dua Putri biasa diterima
mengikuti expo di kota Pekanbaru melalui disemua kalangan, artinya produk
intruksi Camat setempat keripik tempe bisa diterima dipasar
tradisional dan pasar modern, hal ini
5. Analisis SWOT merupakan kekuatan untuk
Analisis SWOT keripik tempe mengembangkan usaha dan
Kekuatan memaksimalkan pemasaran.
1. Produk memilik label dan merek
4. Produk tidak menggunakan bahan dengan produk sejenis yang ada di Desa
pengawet. Buluh Rampai hal ini menggambarkan
Keripik tempe Dua Putri dalam bahwa produk mbak Siti bisa diterima
pengolahannya produsen tidak di pasaran.
mengunakan bahan pengawet, hal ini 3. Pasar masih terbuka luasuntuk
merupakan kekuatan dari produk yang pemasaran keripik tempe Dua Putri ini
akan menarik konsumen untuk masih sangat terbuka luas dalam dan
memilih produk makanan yang bebas luar Kabupaten.
dari bahan pengawat. Ancaman
Kelemahan 1. Banyak pesaing dari produk sejenis.
1. Produk mudah rusak dan hancur Adanya produk yang sejenis dipasaran,
Produk keripik tempe memiliki hal ini akan mengakibatkan adanya
kelemahan mudah rusak, karena jenis persaingan antara sesama produk, yang
keripik yang mudah rapuh diakibatkan akan menyebabkan ancaman
benturan saat membawa atau saat penurunan pada penjualan keripik
pengemasan. tempe. Beberapa produk yang menjadi
2. Kemasan menggunakan pembungkus pesaing yakni masih berada di dalam
yang sederhana. Kemasan yang pasar Belilas.
digunakan dalam pengemasan keripik 2. Permintaan pasar
tempe menggunakan plastik bening berfluktuasiPermintaan pasar yang
berukuran 5 kg dan menggunakan karet berfluktuasi akan menjadi ancaman
biasa sebagai pengikat atau penutup bagi produsen keripik tempe, artinya
kemasan. permintaan terhadap produk keripik
3. Pemasaran produk belum keluar tempe ada kalanya mengalami
Kabupaten Indragiri Hulu. Pemasaran peningkatan dan adakalanya mengalami
yang dilakukan masih disekitar pasar penuruanan permintaan terhadap
Belilas dan tempat usaha yaitu rumah produk.
mbak Siti. 3. Keterbatasan informasi pasar.
4. Promosi yang masih terbatas. Keterbatasan informasi pasar oleh
Promosi yang dilakukan oleh produsen produsen akan menyulitkan produsen
keripik tempe, yaitu promosi masih untuk mengetahui perkembangan pasar
melalui mulut ke mulut. terkait permintaan dan harga.
Peluang
1. Produk sudah cukup dikenal produk Empat kelompok alternatif
keripik tempe mbak Siti sudah sangat tersebut terdiri dari kombinasi-kombinasi
dikenal di Desa Buluh Rampai dan yaitu SO (kekuatan/strengthsdan
sudah dikenal di pasar Belilas pada peluang/opportunities), ST
umumnya, hal ini merupakn peluang (kekuatan/strengths dan ancaman/threats),
yang sangat baik untuk pengembangan WO (kelemahan/weaknesses dan
usaha dan memperluas jaringan pasar peluang/opportunities) dan WT
keripik tempe mbak Siti . (kelemahan/weaknesses dan
2. Produk yang mampu bersaing dengan ancaman/threats), dapat dipilih sebagai
produk sejenis. Produk keripik berikut:
tempembak Siti mampu bersaing Strategi SO
1. Mempertahankan mutu produk, agar 3. Menjaga ketersediaan bahan baku.
konsumen tetap memilih produk. (S2,T1,T2)
(S1,O1,O2) 4. Mencari informasi pasar. (S3,T2,T3)
2. Mengikuti pameran yang ada untuk
meningkatkan keterampilan dalam Strategi WT
menghasilkan produk dengan citarasa 1. Menciptakan alternatif kemasan
yang bernilai gizi.(S2,O1,O2,O4) produk. (W1,W2,T1)
3. Meningkatkan citarasa dan kualitas dan 2. Meningkatkan standar mutu produk
memaksimalkan promosi. (S2,S3,O4) ditingkat produsen. (W1,W2,T1,T2)
4. Mempertahan pasar yang sudah ada dan 3. Memperluas jangkauan pemasaran.
mencari pasar yang baru termasuk (W3,W4,T2)
pamaran. (S1,O2,O3,O4) 4. Mempromosikan produk kepada
konsumen secara kontinu (W3,W4,T3)
Strategi WO
1. Memperbaiki mutu produk agar tidak Dalam rangka memilih alternatif
mudah rusak dan hancur. (W1,O2,O3) strategi yang menjadi proritas dalam
2. Membuat kemasan yang lebih menarik menetapkan strategi produk dan
agar produk dapat menjangkau pemasaran keripik tempe maka dilakukan
pemasaran dalam dan luar Kabupaten. terhadap komponen-komponen yang
(W1,W3,O2,O3) sangat penting dalam pengembangan
3. Mencari alternatif saluran pemasaran. berdasarkan unsur-unsur SWOT.
(W3,O2,O3)
4. Meningkatkan kesempatan promosi
yang ada dengan peluang pameran yang
ada. (W4,O3,O4)

Strategi ST
1. Melakukan alternatif diversifikasi
produk. (S1,T1,T2)
2. Meningkatkan perluasan pasar yang
belum terlayani. (S1,S3,T2,T3)
Tabel 5.Pengembangan unsur-unsur SWOT
Kekuatan (S) Kelemahan (W) Peluang (O) Ancaman (T)
S1= 3 W1= 2 O1= 2 T1= 2
S2= 3 W2=3 O2= 2 T2= 2
S3= 3 W3= 3 O3= 3 T3=1
S4=3 W4=3 O4=3
Keterangan: 3 = Sangat Penting 2 = Penting 1 = Tidak penting
Mengenai alternatif pemilihan
strategi pemasaran keripik tempe dapat
dilihat pada Tabel 6

Tabel 6.Alternatif pemilihan strategi pemasaran keripik tempe


Unsur Keterkaitan Bobot Rangking
SWOT
SO1 S1, O1, O2 7 10
SO2 S2, O1, O2,O4 10 2
SO3 S2, S3, O4 9 4
SO4 S1, O2,O3,O4 11 1
WO1 W1, O2, O3 7 11
WO2 W1, W2, O2, O3 10 3
WO3 W3,O2, O3 9 5
WO4 W4, O3, O4 9 6
ST1 S1, T1, T2 7 12
ST2 S1, S3, T2, T3 9 7
ST3 S2, T1, T2 7 13
ST4 S3, T2, T3 6 16
WT1 W1, W2, T1 7 14
WT2 W1, W2,T1, T2 9 8
WT3 W3, W4, T2 8 9
WT4 W3, W4, T3 7 15

Dalam rangka memilih alternatif strategi KESIMPULAN DAN SARAN


yang menjadi prioritas dalam menetapkan 1. Kesimpulan
strategi pemasaran agroindustri keripik Berdasarkan hasil penelitian dan
tempe maka dilakukan penilaian terhadap pembahasan maka dapat disimpulkan:
komponen-komponen yang sangat penting 1. Faktor-faktor internal yang dihadapi
dalam pengembangan berdasarkan unsur- dalam pemasaran agroindustri keripik
unsur SWOT pada matriks maka strategi tempe dua putri di Kabupaten Indragiri
yang dipilih adalah: Hulu adalah. Kekuatan: Produk
1. Mempertahankan pasar yang sudah ada memilik label dan merek, Pengusaha
dan mencari pasar yang baru termasuk memiliki pengalaman yang cukup lama,
pameran. (S1,O2,O3,O4) produk cukup diminati semua kalangan,
2. Mengikuti pameran yang ada untuk dan Produk tidak menggunakan bahan
meningkatkan keterampilan dalam pengawet. Kelemahan: Produk mudah
menghasilkan produk dengan citarasa rusak dan hancur, kemasan
yang bernilai gizi.(S2,O1,O2,O4) menggunakanpembungkus yang
3. Membuat kemasan yang lebih menarik sederhana, pemasaran produk belum
agar produk dapat menjangkau keluar Kabupaten Indragiri Hulu, dan
pemasaran dalam dan luar Kabupaten. promosi yang masih terbatas. Faktor-
(W1,W3,O2,O3) faktor eksternal meliputi:
4. Meningkatkan citarasa dan kualitas dan Peluang:produk sudah cukup dikenal,
memaksimalkan promosi. (S2,S3,O4) produk yang mampu bersaing dengan
5. Mencari alternatif saluran pemasaran. produk sejenis, pasar masih terbuka
(W3,O2,O3). luas, adanya peluang pameran dan
promosi. Ancaman; Banyak pesaing
dari produk sejenis, permintaan pasar 2. Saran
berfluktuasi, dan keterbatasan informasi 1. Produsen keripik tempe Dua Putri perlu
pasar melakukan evaluasi terhadap indikator
2. Strategi pemasaran keripik tempe yang Promosi, perlunya melakukan promosi
dapat dilakukan : mempertahankan yang lebih baik lagi agar produk bisa
pasar yang sudah ada dan mencari pasar menjangkau pasar yang lebih luas lagi.
yang baru termasuk pameran, 2. Melakukan pembinaan dan kerjasama
mengikuti pameran yang ada untuk dengan pihak terkait agar usaha
meningkatkan keterampilan dalam agroindustri ini tetap mendapatkan
menghasilkan produk dengan citarasa perhatian dan menjadikan peningkatan
yang bernilai gizi, membuat kemasan dalam bidang produksi.
yang lebih menarik agar produk dapat 3.Melakukan pengembangan terutama dari
menjangkau pemasaran dalam dan luar sisi pengemasan agar produk dapat
Kabupaten, meningkatkan citarasa dan masuk kepasar / ketoko seperti
kualitas dan memaksimalkan promosi, hypermart.
mencari alternatif saluran pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2001.Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1 Edisi
Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. 1992. Manajemen Pemasaran Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip dan Kevin Keller. 2006. Marketing Management (alih Bahasa Oleh lina
Salim, MBA) Jilid 1, Edisi ke Empat. Penerbit Erlangga. Jakarta
Lantip, 2006.Manajemen Pemasaran untuk Engineering.Penerbit andi.Yogyakarta.
Nasution, M. 2002. Pengembangan Kelembagaan Koperasi Pedesaan untuk
Agroindustri.IPB PRESS. Bogor.
Pebrian, Sispa. 2010. Strategi Pemasaran produk Olahan Aren ( Arenga Pinnata ) Di
Kabupaten Rokan Hulu. Skripsi Universitas Riau.
( Tidak dipublikasikan ).
Peter, J. Paul dan Olson, Jerry C. 1999. Consumer Behavior: perilaku konsumen dan
Strategi Pemasaran. Alih Bahasa: Damos Sihombing. Erlangga: Jakarta
Pradana, Venty Oviartgha. 2013. Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil
Perabot Rumah Tangga Dari Kayu (Studi Kasus Kabupaten Klaten). Skripsi
Universitas Diponegoro. (Tidak dipublikasikan).
Pratiwi, 2012.Strategi Pemasaran Agroindustri keripik Jagung berkah di Kota
pekanbaru. Skripsi Universitas Riau. (Tidak dipublikasikan)
Rangkuti, Freddy.2001. Analisis Swot Teknik Menbedah Kasus Bisnis. Jakarta:
PT. Gramedia Utama.
Rangkuti, Freddy. 2004. Flexible Marketing . Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Umum.
Rangkuti, Freddy.2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis (Reorientasi
Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21). Erlangga: Jakarta
Soekartawi, 2000.Agroindustri dalam Perspektif Sosial Ekonomi.PT. Raja Grafindo
Persada Jakarta.

You might also like