Professional Documents
Culture Documents
Analysis Quality Control of Export Product Tape “Spesial 82” for Business
Development
(Case Study in UD. Ravita, Kanigaran District, Probolinggo City)
JURNAL
Oleh:
NUR FATMA ZAINI
0910440298
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
MALANG
2013
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL PUBLIKASI SKRIPSI
JUDUL:
ANALISIS STRATEGI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK EKSPOR
TAPE “SPESIAL 82” UNTUK PENGEMBANGAN USAHA
(Studi Kasus pada UD. Ravita, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo)
Oleh:
Nama Mahasiswa : NUR FATMA ZAINI
NIM : 0910440298
Jurusan : SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Program Studi : AGRIBISNIS
Disetujui oleh:
Mengetahui,
Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
Nur Fatma Zaini1), Ir. Heru Santoso, HS., MS.2), Silvana Maulidah, SP., MP.2)
1)
Mahasiswa Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang
2)
Dosen Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang
Email: nurfatmazaini@yahoo.com
ABSTRACT
Keywords: Tape “Spesial 82”, House of Quality, SPC, IFE matrix, EFE matrix, IE
matrix, grand strategy matrix, SWOT matrix, and QSPM.
ABSTRAK
Kata Kunci: Tape “Spesial 82”, Analisis Rumah Kualitas, SPC, matriks IFE, matriks
EFE, matriks IE, matriks grand strategy, matriks SWOT, dan QSPM.
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi ini, banyak industri besar maupun kecil berusaha terus
mengembangkan usahanya dengan menghasilkan produk yang berkualitas agar tetap terus
berada di dalam pasar. Industri tersebut akan bersaing untuk mempertahankan produknya
di pasaran dengan melakukan berbagai kreativitas dan inovasi dalam menghasilkan
produk yang lebih berkualitas. Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk
untuk melaksanakan fungsinya meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan
operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya (Kotler dan Amstrong, 2001). Pada
industri kecil, khususnya industri pada sektor pertanian yang biasa disebut sebagai
agroindustri telah banyak melakukan pengembangan usaha dengan melakukan beberapa
strategi agar bisa bersaing di dalam pasar dan perkembangannya bisa berjalan sejajar atau
bahkan berjalan selangkah lebih maju dengan industri besar. Salah satu industri kecil
yang sedang berkembang usahanya adalah UD. Ravita yang merupakan agroindustri di
Kota Probolinggo yang memproduksi produk tape “Spesial 82” berkualitas ekspor.
UD. Ravita telah berdiri pada tahun 1995. Selama menjalankan usahanya terjadi
persaingan pasar sehingga pada tahun 2008 permintaan menurun. Persaingan yang terjadi
di pasar disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya masalah kualitas produk. Dalam
proses produksinya, UD. Ravita sudah memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan,
namun pada kenyataannya ada beberapa masalah yang disebabkan oleh beberapa
karyawan dan kondisi alam sehingga menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh agroindustri tersebut. Dalam menangani masalah kualitas
produk tersebut, perlu dilakukan pengendalian kualitas produk yang bertujuan untuk
mengetahui kesesuaian proses yang telah ditentukan oleh UD. Ravita yang meliputi
kualitas bahan baku dan proses produksi yang berlangsung sampai pada produk akhir.
Dari pemaparan di atas, maka terdapat beberapa pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1. Bagaimana keuntungan yang dihasilkan agroindustri produk ekspor tape “Spesial
82” di UD. Ravita?
2. Bagaimana strategi pengendalian kualitas produk ekspor tape “Spesial 82” yang
dilakukan UD. Ravita dalam memuaskan keinginan konsumen?
3. Bagaimana rumusan alternatif strategi agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82”
berdasarkan kondisi lingkungan internal dan eksternal dalam mengembangkan
usahanya?
Adapun tujuan dari penelitian ini, yakni:
1. Menganalisis keuntungan yang dihasilkan agroindustri produk ekspor tape “Spesial
82” di UD. Ravita.
2. Menganalisis, mengevaluasi, dan merumuskan strategi pengendalian kualitas produk
ekspor tape “Spesial 82” dalam memuaskan keinginan konsumen.
3. Merumuskan alternatif strategi agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82”
berdasarkan kondisi lingkungan internal dan eksternal dalam mengembangkan
usahanya.
METODE
Analisis Deskriptif
Agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82”, yakni UD. Ravita terletak di Jalan
KH. Abdul Aziz No. 126, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota
Probolinggo. Lokasi ini merupakan tempat tinggal pemilik usaha dan keluarga yang
sekaligus dijadikan sebagai tempat produksi tape “Spesial 82”. UD. Ravita telah berdiri
sejak 1995.
Visi dari agroindustri ini adalah memperluas usaha tape dan menjadi penghasil
tape yang memiliki kualitas terbaik, sedangkan misinya adalah untuk mengentas
pengangguran dan memperkenalkan produk tape khas Kota Probolinggo yang telah
memiliki kualitas ekspor kepada masyarakat luas. Pada tahun 1998, tape ini sudah mulai
berkembang dan tape “Spesial 82” sudah mendapatkan surat izin P-IRT dengan nomor
215357401083. Daerah pemasarannya cukup luas, yakni meliputi Lamongan, Sidorajo,
Malang, Bangil, dan Probolinggo sendiri. Selain itu, juga dilakukan ekspor ke Hongkong.
Namun, pada tahun 2006 mengalami penurunan permintaan dan daerah pemasaran
menjadi sempit, yakni meliputi Kota Probolinggo dan ekspor ke Hongkong.
Analisis Kuantitatif
Tabel 1. Hasil Analisis Biaya, Penerimaan, dan Keuntungan Tape “Spesial 82” Periode
Maret 2012 hingga Februari 2013
Keterangan Nilai (Rp)
Biaya Total
Tape “Spesial 82” (Local) 191.015.445,50
Tape “Spesial 82” (Ekspor) 73.556.484,84
Penerimaan
Tape “Spesial 82” (Local) 202.080.000,00
Tape “Spesial 82” (Ekspor) 98.480.000,00
Keuntungan
Tape “Spesial 82” (Local) 11.064.554,50
Tape “Spesial 82” (Ekspor) 24.923.515,16
Besarnya biaya total yang dikeluarkan oleh agroindustri produk ekspor tape
“Spesial 82” di UD. Ravita dalam satu tahun (Maret 2012 hingga Februari 2013) untuk
pemasaran lokal adalah sebesar Rp 191.015.445,50. Sedangkan untuk tape “Spesial 82”
yang pemasarannya ke Hongkong, biaya total yang dikeluarkan dalam satu tahun proses
produksi adalah sebesar Rp 73.556.484,84. Sementara besarnya penerimaan yang
diperoleh dalam satu satu tahun proses produksi untuk pemasaran lokal adalah sebesar
Rp 202.080.000,00 dan untuk Hongkong adalah sebesar Rp 98.480.00. Dari analisis biaya
total dan analisis penerimaan, maka dapat diketahui bahwa agroindustri produk ekspor
tape “Spesial 82” untuk pemasaran lokal memiliki keuntungan Rp 11.064.554,50
sedangkan tape “Spesial 82” untuk pemasaran ke Hongkong memiliki keuntungan
sebesar Rp 24.923.515,16.
Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui bahwa total skor kekuatan yang dimiliki
agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di UD. Ravita sebesar 2,17, sedangkan total
skor kelemahannya sebesar 0,40 sehingga dapat dilihat bahwa total skor kekuatannya
lebih besar daripada total skor kelemahannya. Pada sisi kekuatan, yang berpengaruh pada
agroindustri ini adalah produk telah memiliki surat ijin usaha dan bahan baku mudah
diperoleh. Sedangkan, faktor yang berpengaruh pada sisi kelemahan adalah kurangnya
promosi, sistem pembukuan atau administrasi kurang rapi, dan tempat produksi yang
sederhana. Dari total kekuatan dan kelemahan yang bernilai 2,57 pada agroindustri ini,
mengartikan bahwa agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di UD. Ravita berada
pada kondisi internal agroindustri yang rata-rata/sedang.
Tabel 3. Matrik EFE Agroindustri Produk Ekspor Tape “Spesial 82”
No. Faktor Ekstenal Bobot Peringkat Skor
Peluang
1 Permintaan produk stabil 0,19 4 0,76
2 Adanya kemudahan peminjaman modal 0,14 4 0,56
melalui kredit usaha rakyat
3 Adanya dukungan pemerintah daerah 0,14 4 0,56
4 Produk telah dikenal masyarakat 0,03 3 0,09
5 Kebutuhan pangan meningkat seiring 0,14 3 0,56
bertambahnya penduduk
6 Memiliki pemasok bahan baku yang 0,03 4 0,12
menyediakan kualitas singkong terbaik
Total peluang 0,67 2,65
Ancaman
7 Fluktuasi harga bahan baku 0,14 1 0,14
8 Memiliki banyak pesaing 0,08 1 0,08
9 Perubahan selera konsumen 0,11 1 0,11
Total ancaman 0,33 0,33
Total peluang dan ancaman 1,00 2,98
Selisih skor peluang dan ancaman 2,32
Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa total skor peluang yang dimiliki
agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di UD. Ravita sebesar 2,65, sedangkan total
skor ancamannya sebesar 0,33 sehingga dapat dilihat bahwa total skor peluang lebih besar
daripada total skor ancaman. Pada sisi peluang, yang berpengaruh pada agroindustri ini
adalah permintaan produk stabil. Sedangkan, faktor yang berpengaruh pada sisi ancaman
adalah memiliki banyak pesaing. Dari total peluang dan ancaman yang bernilai 2,98 pada
agroindustri ini, mengartikan bahwa agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di UD.
Ravita berada pada kondisi agroindustri yang merespon sedang terhadap peluang dan
ancaman yang ada.
b. Tahap Pencocokan Data
Pada tahap pencocokann data, dilakukan analisis matriks IE, matriks grand
strategy, dan matriks SWOT.
1. Matriks IE
Urutan prioritas strategi agroindsutri produk ekspor tape “Spesial 82” hasil
analisis QSPM, dapat dilihat sebagai berikut :
1. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas ekspor produk untuk mempertahankan
selera konsumen dengan melakukan pengembangan produk (inovasi produk),
pengembangan mutu produk, pengembangan teknologi, penyimpanan produk,
menerapkan manajemen persediaan bahan baku, perbaikan tempat produksi, dan
meningkatkan kapasitas produksi. (7,18)
2. Memperluas wilayah pemasaran dengan melengkapi sarana untuk memperluas pasar,
menggencarkan dan mengoptimalkan upaya promosi. (6,39)
3. Menjaga hubungan baik dengan pemasok dan distributor. (6,12)
4. Meningkatkan kualitas SDM dengan melakukan perbaikan sistem manajemen yang
lebih kondusif, termasuk dalam pengalokasian keuangan. (5,65)
5. Memanfaatkan program KUR yang ditawarkan pemerintah untuk mengatasi masalah
keuangan. (5,57)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari analisis biaya total dan analisis penerimaan, maka dapat diketahui bahwa
agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” untuk pemasaran lokal memiliki
keuntungan Rp 11.064.554,50 sedangkan tape “Spesial 82” untuk pemasaran ke
Hongkong memiliki keuntungan sebesar Rp 24.923.515,16.
2. Pada pengendalian kualitas produk yang dilakukan oleh UD. Ravita terhadap produk
ekspor tape “Spesial 82” masih belum terlaksana dengan baik karena ada beberapa
faktor yang menyebabkan kualitas produk menurun yang berasal dari proses
produksi sehingga dirumuskan beberapa upaya, antara lain (a) menumpuk singkong
segar dalam keadaan utuh di atas lapisan jerami, rumput atau daun - daun kering.
Diameter tumpukan jerami 1,5 m, tebalnya 15 cm. Sekitar 300 - 500 kg singkong
segar ditimbun di atas alas tersebut, kemudian ditutup dengan lapisan jerami dan
ditutup lagi dengan tanah hingga ketebalan 15 cm agar singkong bertahan sampai 2
bulan, (b) membeli pisau baru atau bisa juga dengan sering mengasah pisau, (c)
memperhatikan secara seksama dalam melakukan pengupasan dan menggunakan
pisau yang tajam, (d) menaburi ragi yang rata dan tipis pada singkong, (e)
mengingatkan tenaga kerja dan melakukan pengawasan dalam proses produksi
khususnya dalam pemberian label, (f) mengingatkan tenaga kerja agar selalu disiplin
dan teliti dalam melakukan pekerjaan.
3. Berdasarkan hasil analisis SWOT, didapatkan lima alternatif strategi bagi
agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82”. Alternatif strategi yang dirumuskan
berdasarkan analisis matriks QSPM meliputi (a) meningkatkan dan
mempertahankan kualitas ekspor produk untuk mempertahankan selera konsumen
dengan melakukan pengembangan produk (inovasi produk), pengembangan mutu
produk, pengembangan teknologi, penyimpanan produk, menerapkan manajemen
persediaan bahan baku, perbaikan tempat produksi, dan meningkatkan kapasitas
produksi, (b) memperluas wilayah pemasaran dengan melengkapi sarana untuk
memperluas pasar, menggencarkan dan mengoptimalkan upaya promosi, (c)
menjaga hubungan baik dengan pemasok dan distributor. (d) meningkatkan kualitas
SDM dengan melakukan perbaikan sistem manajemen yang lebih kondusif,
termasuk dalam pengalokasian keuangan., (e) memanfaatkan program KUR yang
ditawarkan pemerintah untuk mengatasi masalah keuangan.
Saran
Saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian di agroindustri
produk ekspor tape “Spesial 82” di UD. Ravita adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengembangkan usahanya, agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di
UD. Ravita sebaiknya lebih banyak membuat inovasi produk olahan tape seperti
mengolah tape menjadi proll tape, brownies tape, dodol tape, tape bakar, muffin
tape, dan lain-lain. Namun, dengan membuat inovasi produk tersebut, kualitas
ekspor yang melekat pada tape “Spesial 82” tetap dipertahankan. Selain itu juga
dilakukan pengendalian kualitas produk agar produk yang dihasilkan sesuai yang
diharapkan konsumen.
2. Sebaiknya agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di UD. Ravita, lebih
memperluas jangkauan pasar dengan menggalakkan berbagai bentuk promosi agar
banyak orang yang lebih mengenal dan mengkonsumsi produk tape “Spesial 82”
kualitas ekspor ini.
DAFTAR PUSTAKA
David, F. R. 2001. Strategic Management: Concepts and Cases. 8th ed. New Jersey:
Prentice Hall, Inc.
Kotler, Philip dan Gary, Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemsaran. Alih Bahasa Imam
Nurmawan. Jakarta: Erlangga.
Rangkuti, Freddy. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.