You are on page 1of 10

PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN TAGUCHI

UNTUK MENGATASI MASALAH PENGEMASAN DAN PEMASARAN


PRODUK WEDANG UWUH INSTAN SRUPUT
Elly Wuryaningtyas Yunitasari1, Emmy Nurhayati2
Teknik Industri, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Email: 1ellywy@ustjogja.ac.id
2
emmynurhayati@gmail.com

ABSTRACT
Wedang Uwuh Instan Sruput is one of the business unit of Industrial Engineering
Program, Faculty of Engineering, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.
Wedang Uwuh Sruput is an innovative manufacture of wedang uwuh into instant from
the original form of whole and raw spices. The resulting product results sometimes have
different quality/taste in each production process. The purpose of this research is to
improve product quality of Wedang Uwuh Instan Sruput, improve the composition of
herb wedang uwuh product, improve the concept of packaging and improve the
marketing of the wedang uwuh products. The object of this research is Wedang Uwuh
Sruput Prodi Teknik Industri UST. The materials used are instant wedang uwuh maker
such as ginger, clove leaf, cinnamon leaf, secang wood, cloves, lemongrass, sugar and
water. Identification is done on factors that affect product quality in order to create the
same product in the market. The experiment was conducted by performing several times
of Wedang Uwuh Sruput production with several variations of composition/formula
using Taguchi method to maintain product consistency and quality. In this experiment
there are 4 factors(sugar,ginger,water and secang)with 3 level design,that is 2,8 kg;2.9
kg and 3.0 kg for sugar,1.0 kg;1.2 kg and 1.4 kg for ginger,water is 5.0 L;5.2 L and 5.4
L,while the secang is 200 gr,210 gr,220 gr. The difference of the output of Wedang
Uwuh Sruput is caused by the difference of sugar content, the difference of ginger
content, the difference of the amount of water and the difference of the number of secang
used, the use of different raw material specification, the length of production process is
not same and the production process is still manual. The result shows that Waste which
has the highest weight is waiting with the value of 0.252 at rank 31. Then the calculation
of sigma value at early check is at the level of 3,001 sigma and final check at 2,455
sigma level. From the calculation of sigma level can be seen that the level of quality in
Business Unit Wedang Uwuh "Sruput" is still far from lean six sigma target. Therefore,
the advice given to the Business Unit Wedang Uwuh "Sruput" in the form of corrective
actions that have been analyzed in this study. It was found that the most appropriate
composition based on consumer preferences was Sugar 2.9 kg;Ginger 1.4;Water 5 L;
and Wood Secang 200 gr.

Keywords: Lean Six Sigma, Taguchi, Packaging, Marketing, Wedang Uwuh Instan
Sruput

A. PENDAHULUAN serta pemasaran dari produk wedang uwuh


Produk Wedang Uwuh Instan Sruput adalah tersebut. Karakter wedang uwuh yang
minuman tradisional yang diangkat menjadi berkualitas terlihat dari rasa dan warna yang
minuman konsumtif masyarakat zaman dihasilkan. Melalui pendekatan metode Lean
sekarang. Pada produk Wedang Uwuh Six Sigma dan Taguchi ini perusahaan dapat
Instan Sruput ini ada beberapa permasalahan melakukan eksperimen untuk mendapatkan
yaitu kualitas produk wedang uwuh, formula yang tepat melalui tiga tahapan
komposisi ramuan produk wedang uwuh yaitu tahap perencanaan eksperimen, tahap

Jurnal Science Tech Vol. 3, No. 2, Agustus 2017 127


pelaksanaan eksperimen dan tahap analisis. produk Wedang Uwuh Instan Sruput. Data
Tujuan penelitian ini adalah memperbaiki sekunder diperoleh dari laporan tahunan
kualitas produk Wedang Uwuh Instan atau bulanan yang meliputi data historis,
Sruput, memperbaiki komposisi ramuan data kualitas produk dan studi literatur.
produk wedang uwuh, memperbaiki konsep Metode Pengumpulan Data
pengemasan serta memperbaiki pemasaran 1. Studi Lapangan
dari produk wedang uwuh tersebut. a. Pengamatan Langsung (Observasi)
Beberapa penelitian pernah dilakukan b. Wawancara (Interview)
diantaranya oleh Vitho Ivan pada tahun c. Dokumentasi Data
2013. Hasil penelitian menunjukkan faktor 1. Proses bisnis produk Wedang
dominan penyebab kecacatan adalah faktor Uwuh Instan Sruput
kadar PRI. Dari hasil FMEA didapat 2. Diagram Alir Proses Produksi
penyebab kecacatan bahan baku berkualitas 3. Data Early Check Repaire dan
rendah adalah karena banyak mengandung Reject produk
kotoran (remah kayu, tanah dan lainnya), 4. Data kriteria kualitas
proses pencucian kurang bersih karena d. Studi Kepustakaan
menggunakan air yang kotor serta proses
penjemuran dan pengeringan kurang baik Metode Pengolahan Data
dengan waktu yang relatif cepat. Penelitian a. Define
oleh Moh. Hartono pada tahun 2012, Untuk mengidentifikasi waste yang
manfaat yang diharapkan bagi industri ada dalam proses produksi. Tools yang
dengan penelitian ini adalah meningkatkan digunakan:
mutu produk plastik. Penelitian oleh Didik 1. Supplier, input, process, output,
Wahjudi, Yohan Pramono (2011), dilakukan customer (SIPOC)
penelitian untuk mendapatkan faktor yang 2. Critical to Quality (CTQ)
berpengaruh dan mengetahui besar pengaruh b. Measure
dari masing-masing faktor tersebut Pengukuran tingkat kinerja proses
kemudian mengetahui level yang tepat bagi pada saat sekarang yang akan dibandingkan
tiap faktor sehingga proses produksi dengan target yang telah ditetapkan. Tools
mencapai tingkat kecacatan minimum. yang digunakan:
Penelitian oleh Dodi Aneka Putra(2013), 1. Big Picture Mapping
dengan melakukan pengendalian kualitas Memvisualisasikan proses produksi secara
produk kerupuk dengan metode taguchi. menyeluruh untuk mengetahui seluruh jenis
pemborosan.
B. METODE PENELITIAN 2. Sigma Level
Objek dan Lokasi Penelitian Variabel ini mengindikasikan variabilitas
Objek pada penelitian ini adalah proses dan sampai level berapa sigma proses
Wedang Uwuh Instan Sruput dengan lokasi yang dikelola.
penelitian dilakukan di Laboratorium c. Analyze
Program Studi Teknik Industri Universitas Analyze adalah fase menganalisis
Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. faktor-faktor penyebab masalah/cacat. Tools
Jenis dan Sumber Data yang digunakan:
Data yang digunakan adalah data 1. Pareto Diagram
primer diperoleh dengan melakukan 2. Cause effect Diagram
pengamatan dan wawancara langsung 3. Five Why’s Diagram
kepada pihak-pihak yang berkompeten pada

128 Jurnal Science Tech Vol. 3, No. 2, Agustus 2017


Tool ini membantu mengidentifikasi akar menggunakan Standard Operating
masalah atau penyebab dari sebuah Procedure (SOP) sebagai alat Control-nya.
ketidaksesuaian pada proses atau produk.
d. Improve C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tahap improve akan diberikan Data Laporan Seleksi
beberapa rekomendasi perbaikan terkait Data laporan seleksi pada bagian
dengan waste yang terjadi sepanjang value pengendalian kualitas di Unit Usaha
stream pada proses produksi.Tool yang Wedang Uwuh “Sruput” berupa data Early
digunakan: check, Final check dan data produk cacat
1. Metode 5W + 1H afkir.
Analisis yang digunakan untuk melakukan Pengolahan Data
penanggulangan terhadap setiap akar 1.Define
permasalahan melalui langkah analisa What, Diagram SIPOC
Why, When, Where, Who, dan How. Informasi mengenai elemen-elemen
e. Control yang terkait dalam proses produksi dapat
Melakukan pengendalian terhadap diamati pada gambar 1 berikut ini:
proses secara terus-menerus dengan
membuat perencanaan pengendalian serta

Supplier Input Process Output Customer

-Mempersiapkan -Jogja batik


-Petani jahe Gunungkidul -Gula
bahan baku Produk wedang -Pamela swalayan
-Gula rafinasi Kaliurang -Jahe
-Proses uwuh instant -KOPMA UIN
-Bahan-bahan lain dari -Cengkih
-Daun cengkih pengambilan sari “sruput” -KOPMA UGM
pusat grosir Beringharjo
bahan baku -10 angkringan di
-Kayu manis
-Proses Jogja
-Daun kayu manis
pencampuran -Pasar on line
-Kayu secang
bahan baku
-Proses
pengkristalan
-Penghalusan
granul wedang
uwuh
-Pengemasan
wedang uwuh

Gambar 1. Diagram SIPOC

Critical to Quality 2. Kemasan box kurang rapi


Penentuan Critical to Quality Melipat bagian box tidak sesuai pola
dilakukan dengan cara mengidentifikasi sehingga jika sudah terbentuk box menjadi
kriteria karakteristik kualitas yang tidak rapi. Proses melipat yang tidak
menimbulkan potensi untuk menimbulkan mengikuti pola dapat menyebabkan
kecacatan. Kriteria cacat produk Wedang kecacatan produk.
Uwuh “Sruput” yang masih dapat diperbaiki Sedangkan kriteria untuk produk
adalah sebagai berikut: cacat yang harus dilakukan penggantian
1. Kemasan plastik kurang rapi (Afkir) adalah sebagai berikut:
Proses sealer-nya kurang sempurna 1. Rasa kurang manis
sehingga kemasan plastiknya tidak rapi Kualitas ini berhubungan dengan komposisi
sehingga masuk dalam cacat produk. ramuannya. Penyebab yang bisa terjadi

Jurnal Science Tech Vol. 3, No. 2, Agustus 2017 129


adalah komposisi dan takaran ramuan belum Kualitas ini berhubungan dengan proses
pas. blender dan penyaringan yang kurang
2. Warna kurang menarik sempurna.
Kualitas ini berhubungan dengan komposisi
ramuannya. Penyebab yang bisa terjadi Hasil Early Check
adalah komposisi dan takaran ramuan belum Tabel 1 Cacat hasil laporan Early
pas. Check merupakan hasil pengolahan data dari
3. Butiran kurang halus laporan Early Check:
Tabel 1 Cacat hasil laporan Early Check
Frekuensi Persen Persen
No Jenis Cacat Frekuensi
Kumulatif % Kumulatif %
1 Rasa kurang manis 3655 3655 40 40
2 Warna kurang menarik 2742 6397 30 70
3 Butiran kurang halus 1828 8225 20 90
4 Kemasan box kurang rapi 457 8682 5 95
5 Kemasan plastik kurang rapi 457 9139 5 100
Total 9139 100
Sumber: Unit Usaha Wedang Uwuh “Sruput”
Dari hasil pengolahan data pada lebih teliti sehingga seluruh produk dari
Tabel 1 diatas dapat dilihat yang menjadi hasil seleksi dibawa ke bagian Final Check
Critical to Quality dari data tersebut adalah untuk diperiksa kembali.Hasil seleksi dari
jumlah cacat terbanyak dari jenis cacat yaitu tahap Final Check akan disajikan dalam
rasa kurang manis sebanyak 40%. Tabel 2 Cacat hasil laporan Final Check
berikut:
Final Check
Pemeriksaan produk pada tahap
Final Check merupakan seleksi akhir yang
Tabel 2 Cacat hasil laporan Final Check
Frekuensi Persen Persen
No Jenis Cacat Fekuensi
Kumulatif % Kumulatif %
1 Rasa kurang manis 9138 9138 40 40
2 Warna kurang menarik 6854 15992 30 70
3 Butiran kurang halus 4569 20561 20 90
4 Kemasan box kurang rapi 1142 21703 5 95
5 Kemasan plastik kurang rapi 1142 22845 5 100
Total 22845 100
Sumber: Unit Usaha Wedang Uwuh “Sruput”
Dari hasil pengolahan data laporan cacat yaitu rasa kurang manis sebanyak
Final Check diatas dapat dilihat yang 40%.
menjadi Critical to quality dari data tersebut Penentuan untuk produk yang
adalah jumlah cacat terbanyak dari jenis dinyatakan afkir juga harus diverifikasi oleh
bagian Final check agar dapat diproses

130 Jurnal Science Tech Vol. 3, No. 2, Agustus 2017


ulang sehingga tidak terjadi kesalahan pengkristalan,penghalusan granul wedang
hitung pada bagian produksi dan material. uwuh hingga produk siap dikemas.
Dari hasil pengolahan data jenis cacat
produk afkir didapatkan yang menjadi Mengidentifikasi Aliran Proses
critical to quality dari data tersebut adalah Aliran proses akan diidentifikasi
jumlah terbanyak dari jenis cacat yaitu rasa berdasarkan hasil perhitungan tingkat
kurang manis sebanyak 44.44%. kecacatan dari Critical to Quality. Proses
Setelah mengetahui hasil Critical to produksi Wedang Uwuh “Sruput” dimulai
Quality dari masing-masing seleksi maka dari persiapan bahan baku, pengambilan sari
dapat diambil 3 (tiga) kriteria dari jenis bahan baku, proses pengkristalan,
cacat yang menjadi CTQ yaitu rasa kurang penghalusan granul wedang uwuh hingga
manis, warna kurang menarik dan butiran produk siap dikemas.
kurang halus. Didapatkan dari hasil perhitungan
CTQ, ada tiga aktivitas yang sangat
2.Measure berpotensi menimbulkan pemborosan.
Pengukuran terhadap aktifitas yang Adapun pemborosan tersebut terdapat pada
berpengaruh dalam pemborosan di Unit aktivitas rasa kurang manis, warna kurang
Usaha Wedang Uwuh “Sruput” akan menarik dan butiran kurang halus.
dijelaskan pada tahap Measure.Pengukuran
akan dilakukan dengan mengidentifikasi Identifikasi Waste Berpengaruh
Waste menggunakan menggunakan metode Mengidentifikasi waste yang paling
Borda dan perhitungan Sigma Level. berpengaruh dari waste menurut konsep lean
dilakukan dengan memberikan kuisioner
Big Picture Mapping peringkat pada karyawan yang
Dalam Big Picture Mapping berkompeten. Pemberian kuisioner ini
diuraikan mengenai peta sistem produksi dilakukan untuk mengetahui tingkat
Wedang Uwuh “Sruput” dimulai dari keseringan waste yang terjadi pada proses
permintaan pelanggan hingga pengiriman produksi Wedang Uwuh “Sruput” dengan
yang menghasilkan kepuasan pelanggan. menggunakan metode Borda yaitu dengan
Order produk yang telah diterima akan memberikan peringkat untuk masing-masing
dilakukan pembuatan sampel produk untuk jenis waste serta mengalikannya dengan
menghitung kebutuhan bahan baku yang bobot yang telah sesuai yaitu peringkat 1
harus disediakan sehingga dapat dibuat mempunyai bobot tertinggi yaitu (n – 1)
perencanaan mengenai jumlah material, demikian seterusnya.Dimana waste yang
kapan material dipesan dan berapa lama mempunyai nilai tertinggi adalah waste yang
pesanan tersebut diselesaikan. Bagian paling berpengaruh pada proses produksi.
purchasing dan penyimpanan bahan baku Penyebaran kuisioner diberikan
memiliki komunikasi dua arah yang saling kepada beberapa karyawan yang
menginformasikan stock dan jumlah yang berpengaruh pada bagian produksi dan
harus dibeli. Setelah segala kebutuhan bahan bagian kualitas dengan asumsi bahwa
baku tersedia maka akan dibuat schedule karyawan tersebut mengetahui dengan pasti
untuk bagian produksi. Bagian produksi waste yang paling berpangaruh dan waste
akan mengatur Schedule dan tugas yang paling sering muncul.Jumlah karyawan
produksinya mulai dari persiapan bahan yang dipercaya dapat memberikan informasi
baku, pengambilan sari bahan baku, proses yang baik melalui kuisioner ini sebanyak 5
responden.

Jurnal Science Tech Vol. 3, No. 2, Agustus 2017 131


Tabel 3 Urutan Waste Berpengaruh

Jenis Waste Ranking Bobot


Waiting 31 0.252
Defective Product 26 0.211
Transportation 24 0.195
Inventories 21 0.171
Over Production 9 0.073
Motion 4 0.033
Over Process 4 0.033
Under Utilities People 4 0.033
Sumber: Pengolahan Data
Responden dari hasil perhitungan Perhitungan level sigma pada tahap early
level sigma dapat kita lihat bahwa tingkat check akan memberikan informasi kualitas
kualitas di Unit Usaha Wedang Uwuh kinerja karyawan yang sebenarnya sebelum
“Sruput” masih jauh dari target lean six produk yang dinyatakan cacat akan
sigma. Oleh Karena itu saran yang diberikan diperbaiki ulang. Menghitung DPMO:
kepada Unit Usaha Wedang Uwuh “Sruput” CTQ = 3
berupa tindakan perbaikan yang telah Tingkat cacat = 9139 unit
dianalisa dalam penelitian ini. Tingkat Produksi = 45692 unit
Berdasarkan hasil perhitungan waste di Maka DPMO =
atas maka ada tiga waste yang paling = 66671.04
berpengaruh terhadap kinerja produksi
perusahaan yaitu Waiting, Defective Menghitung Level Sigma:
Product, Transportation. =NORMSINV(1-dpmo/1000.000)+SHIFT
=NORMSINV(1-66671.04)+1,5
Sigma Level Hasilnya adalah 3.001
Perhitungan level sigma dilakukan Jadi tingkat kualitas produk pada
dengan rumus sebagai berikut: pemeriksaan awal early check berada di
Formula Excel six sigma (Evans, 2007): level 3.001 sigma. Sehingga hasil ini
=NORMSINV(1- menunjukkan bahwa masih sangat banyak
dpmo/1000.000)+SHIFT…………………… kesalahan yang terjadi dalam proses
(1) produksi.
Sebelum memasukkan angka-angka A. Level Sigma Akhir
tersebut kedalam formulasi excel diatas Tahap seleksi akhir pada final check akan
maka dilakukan perhitungan DPMO (Defect dijadikan tolak ukur kualitas produk di Unit
per Milion Opportunity). Adapun rumus Usaha Wedang Uwuh “Sruput”,sehingga
yang digunakan untuk mencari DPMO data yang digunakan meliputi hasil
tersebut adalah sebagai berikut: pemeriksaan final Check dan data produk
Rumus untuk Menghitung DPMO Afkir.
(Gasperz, 2002): Menghitung DPMO:
CTQ = 3
…………….................................(2) Tingkat Cacat = Cacat Final Check
Repaired + cacat Afkir
Level Sigma Early Check = 22845 + 441

132 Jurnal Science Tech Vol. 3, No. 2, Agustus 2017


= 23286 unit Percobaan dilakukan sebanyak 5 kali
Tingkat Produksi = 45692 Unit dengan berbagai level dari faktor yang
Maka DPMO = diujicobakan kepada para konsumen untuk
= 169876.56 dapat langsung mengetahui respon dari
Menghitung Level Sigma: konsumen sebagai segmen pasar yang
=NORMSINV(1-dpmo/1000000)+SHIFT dituju. Konsumen yang disasar dalam uji
=NORMSINV(1-169876.56/1000000)+1,5 coba ini berkisar antara 5-70 tahun, baik
Hasilnya adalah 2.455 laki-laki maupun perempuan.
Jadi tingkat kualitas produk sarung
tangan secara keseluruhan di Unit Usaha 3.Analyze
Wedang Uwuh Sruput berada pada level Pada tahap analyze akan
2.455 sigma,dimana angka ini masih jauh menganalisis hasil pengukuran
dari target konsep Six sigma Motorola yang menggunakan Pareto Diagram,Cause Effect
berada pada level 6 sigma dengan kesalahan Diagram,Five Why’s,5W+1H method.
paling banyak 3.4 cacat per sejuta A. Pareto Diagram
kemungkinan dan dalam waktu yang sama a. Diagram Pareto Waste Berpengaruh
memberi kesempatan agar rata-rata produksi Hasil pada Diagram Pareto
bergeser sebanyak 1.5 deviasi standar. menunjukkan bahwa tingkat pemborosan
yang paling besar adalah waiting.
Perhitungan Metode Taguchi b. Analisa Waste Defective Product
1. Hasil identifikasi faktor-faktor yang Berdasarkan hasil analisa waste
mempengaruhi output Wedang Uwuh berpengaruh dari delapan waste menurut
Sruput konsep lean, Defective product merupakan
Berdasarkan identifikasi dan hasil permasalahan yang dominan yang harus
beberapa kali proses produksi,terjadinya dicari akar penyebabnya dengan segera.
perbedaan hasil produksi (output) Wedang b.1. Analisa Diagram Pareto early check
Uwuh Sruput yaitu: Pada Diagram Pareto early check
a.Perbedaan Kadar Gula terlihat bahwa tingkat permasalahan utama
b.Perbedaan Kadar Jahe terjadi pada rasa kurang manis yaitu
c.Perbedaan jumlah air yang digunakan mencapai angka 3655 produk atau sama
d.Penggunaan bahan baku yang berbeda dengan 40% dari seluruh total kecacatan
spesifikasi produk yang menyebabkan ketidaksesuaian
e.Lama proses produksi yang tidak sama produk adalah cacat rasa kurang manis
f.Proses produksi yang masih manual sangat mendominasi dari lima kriteria cacat
pada produk Wedang Uwuh instan
2. Percobaan komposisi/formula Wedang “Sruput”.Jadi permasalahan yang paling
Uwuh Sruput utama untuk ditanggulangi adalah perbaikan
1)Variabel respon, yaitu: Rasa Wedang dari rasa kurang manis.
Uwuh Sruput,yang didapatkan dari hasil
respon konsumen b.2. Analisa Diagram Pareto Final Check
2) Variabel bebas/faktor, terdiri dari: Dari hasil diagram pareto dapat
a)Kadar Gula (Kg), yaitu 2,8; 2,9; 3,0 dilihat bahwa kecacatan rasa kurang manis
b)Kadar Jahe (Kg), yaitu 1,0; 1,2; 1,4 masih menjadi permasalahan utama yang
c)Kadar Air (L), yaitu 5,0; 5,1; 5,2 harus segera diselesaikan dalam proses.bJika
d)Kayu Secang (Gr), yaitu 200, 210, 220 kita lihat dari pemeriksaan awal rasa kurang
manis sebesar 3655 produk dan sampai

Jurnal Science Tech Vol. 3, No. 2, Agustus 2017 133


kepada pemeriksaan akhir masih terdapat yang paling utama untuk dilakukan dalam
9138 produk yang harus dilakukan rework meningkatkan kualitas adalah membentuk
karena kesalahan rasa kurang manis. departemen research and development,agar
Bila keadaan ini tidak segera diatasi ada bagian khusus yang meneliti dan
maka akan mempengaruhi biaya produksi meningkatkan kualitas produk.
yang tinggi karena perusahaan harus Berdasarkan hasil analisis, penyebab
melakukan jam lembur (overtime) pada yang menjadi akar masalah dalam cacat rasa
karyawan. kurang manis terdapat pada faktor manusia,
faktor material, faktor mesin dan faktor
b.3. Analisa Diagram Pareto Cacat Afkir metode. Sehingga ke empat faktor tersebut
Hasil diagram pareto dapat dilihat akan dianalisa lebih mendalam
bahwa frekuensi penyebab cacat afkir menggunakan metode Five Why’s.
tertinggi terjadi pada kualitas rasa kurang
manis. Pengamatan dilapangan memberikan C. Metode Five Why’s
informasi bahwa salah satu yang menjadi C.1. Rasa Kurang Manis
permasalahan adalah tidak adanya kriteria Metode Five Why’s akan
baku atau tertulis yang digunakan sebagai menganalisa secara mendalam mengenai
acuan dalam melakukan seleksi tersebut. faktor penyebab rasa kurang manis yang
Dari hasil analisa diagram pareto yang telah ditemukan dari hasil Brainstorming
menunjukkan bahwa kualitas rasa kurang Fishbone Diagram. Pada cacat rasa kurang
manis adalah faktor terbesar yaitu 44.44% manis,metode five Why’s akan digunakan
dari seluruh frekuensi jenis cacat afkir. Oleh untuk menganalisa faktor manusia, faktor
karena itu permasalahan dalam kualitas rasa material, faktor mesin dan faktor metode.
kurang manis menjadi prioritas utama yang
harus dicari penyebabnya. 4.Improve
Pada tahap ini akan dilakukan
c. Analisa Waste Transportation penentuan rencana tindakan untuk
Transportation merupakan meningkatkan kualitas produk sehingga nilai
permasalahan waste yang harus dicari akar sigma mencapai 6 sigma.
penyebabnya dengan segera. Sehingga perlu
dilakukan analisa terhadap masing-masing D. Metode 5W + 1H
aktivitas yang menyebabkan pemborosan. Dilakukan analisis metode 5W + 1H
Aktivitas tersebut berhubungan dengan untuk cacat rasa kurang manis.
proses produksi.
B. Cause Effect Diagram 5.Control
Analisa Fishbone Diagram Cacat Rasa Dalam rangka mempertahankan
Kurang Manis peningkatan yang telah dicapai, maka perlu
Berdasarkan analisa diagram pareto adanya tindakan pengecekan (control)
yang telah dilakukan sebelumnya,cacat rasa secara rutin agar proses yang telah berjalan
kurang manis merupakan jenis cacat yang dengan baik tidak mengendur kembali. Oleh
terbesar dalam proses pembuatan produk karena itu ada beberapa langkah yang
wedang uwuh. Dari hasil perhitungan level diambil yaitu membuat rencana control dan
sigma dapat kita lihat bahwa tingkat kualitas Standard Operating Procedure (SOP).
di Unit Usaha Wedang Uwuh Desain Standard Operating Procedur
“Sruput”masih jauh dari target lean six Standard Operating Procedure (SOP)
sigma. Oleh karena itu tindakan perbaikan adalah dokumen yang berisi serangkaian

134 Jurnal Science Tech Vol. 3, No. 2, Agustus 2017


instruksi tertulis yang dibakukan mengenai d. SOP Proses Pengkristalan.
berbagai proses penyelenggaraan Prosedur Proses Pengkristalan.
administrasi perusahaan yang berisi cara Tujuan: Meningkatkan kualitas produk
melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, dengan mengurangi kesalahan dalam Proses
tempat penyelenggaraan dan yang berperan Pengkristalan.
dalam kegiatan. Ruang Lingkup: Ruang lingkup SOP ini
a. SOP Proses Mempersiapkan Bahan mencakup Bagian Proses Pengkristalan dan
Baku. Kepala Produksi.
Prosedur Proses Mempersiapkan Bahan Tanggung Jawab: Staff Proses Proses
Baku. Pengkristalan bertanggung jawab pada
Tujuan: Meningkatkan kualitas produk Kepala Produksi.
dengan mengurangi cacat. e. SOP Proses Penghalusan Granul
Ruang Lingkup: Ruang lingkup mencakup Wedang Uwuh.
seluruh kegiatan yang dilakukan pada proses Prosedur Proses Penghalusan Granul
mempersiapkan bahan baku. Wedang Uwuh.
Tanggung jawab: Kepala Produksi dalam Tujuan: Meningkatkan kualitas produk
aktivitas mempersiapkan bahan baku. dengan mengurangi kesalahan dalam Proses
b. SOP Proses Pengambilan sari bahan Penghalusan Granul Wedang Uwuh.
baku. Ruang Lingkup: Ruang lingkup SOP ini
Prosedur Proses Pengambilan sari bahan mencakup Bagian Proses Penghalusan
baku. Granul Wedang Uwuh dan Kepala Produksi.
Tujuan: Meningkatkan kualitas produk Tanggung Jawab: Staff Proses Proses
dengan mengurangi kesalahan dalam Penghalusan Granul Wedang Uwuh
memasak. bertanggung jawab pada Kepala Produksi.
Ruang Lingkup: Ruang lingkup SOP ini f. SOP Proses Pengemasan Wedang
mencakup Bagian Proses Pengambilan sari Uwuh.
bahan baku, bagian pembelian, bagian Prosedur Proses Pengemasan Wedang
material dan Kepala Produksi. Uwuh.
Tanggung Jawab: Staff bagian Proses Tujuan: Meningkatkan kualitas produk
Pengambilan sari bahan baku bertanggung dengan mengurangi kesalahan dalam Proses
jawab pada Kepala Produksi. Bagian Pengemasan Wedang Uwuh.
Pembelian bertanggung jawab kepada Ruang Lingkup: Ruang lingkup SOP ini
Manajer Produksi. mencakup Bagian Proses Pengemasan
c. SOP Proses Pencampuran bahan baku. Wedang Uwuh, bagian material dan Kepala
Prosedur Proses Pencampuran bahan baku. Produksi.
Tujuan: Meningkatkan kualitas produk Tanggung Jawab: Staff Proses Pengemasan
dengan mengurangi kesalahan dalam Wedang Uwuh bertanggung jawab pada
memasak. Kepala Produksi.
Ruang Lingkup: Ruang lingkup SOP ini
mencakup Bagian Proses Pencampuran Analisis Hasil Taguchi
bahan baku, bagian pembelian, bagian Berdasarkan hasil penyebaran
material dan Kepala Produksi. kuesioner didapatkan bahwa hasil rata-rata
Tanggung Jawab: Staff Proses Pencampuran preferensi konsumen pada Tabel 4 Signal to
bahan baku bertanggung jawab pada Kepala Noise Ratio (SNR) berikut:
Produksi. Bagian Pembelian bertanggung
jawab kepada Manajer Produksi.

Jurnal Science Tech Vol. 3, No. 2, Agustus 2017 135


Tabel 4 Signal to Noise Ratio (SNR)
Matriks Ortogonal L27 (3^13)
Faktor dan Interaksi Replikasi SNR
Eksp Jumlah Mean
A B C D 1 2 3
9 2,8kg 1,4kg 5,4L 210gr 4 4 3 11 3,666667 13,66667 11,35663
10 2,9kg 1,0kg 5,0L 210gr 4 4 5 13 4,333333 19 12,78754
11 2,9kg 1,0kg 5,2L 220gr 3 4 4 11 3,666667 13,66667 11,35663
12 2,9kg 1,0kg 5,4L 200gr 4 3 3 10 3,333333 11,33333 10,54358
13 2,9kg 1,2kg 5,0L 220gr 4 5 4 13 4,333333 19 12,78754
14 2,9kg 1,2kg 5,2L 200gr 4 4 4 12 4 16 12,0412
15 2,9kg 1,2kg 5,4L 210gr 4 4 3 11 3,666667 13,66667 11,35663
16 2,9kg 1,4kg 5,0L 200gr 4 5 5 14 4,666667 22 13,42423
17 2,9kg 1,4kg 5,2L 210gr 5 4 5 14 4,666667 22 13,42423
Rata-Rata 3,962963

Berdasarkan hasil Signal to Noise Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Ratio (SNR) didapatkan bahwa komposisi yang telah memberikan dana kegiatan
yang paling tepat berdasarkan preferensi penelitian.
konsumen yaitu Gula 2,9 kg;Jahe 1,4;Air 5
L dan Kayu Secang 200 gr. DAFTAR PUSTAKA
[1]Vitho, I., 2013, Aplikasi Six Sigma
D. KESIMPULAN Untuk Menganalisis Faktor-faktor
1. Waste waiting memiliki bobot tertinggi Penyebab Kecacatan Produk Crumb
yaitu 0.252 dengan ranking 31. Rubber Sir 20 Pada PT.XYZ, Skripsi, FT,
2. Perhitungan nilai sigma pada early check USU, Medan.
berada pada tingkat 3.001 sigma dan final
check pada tingkat 2.455 sigma. [2]Hartono, M., 2012, Meningkatkan Mutu
3. Hasil perhitungan level sigma Dengan Mengunakan Metode Taguchi,
menunjukkan bahwa tingkat kualitas di Universitas Politeknik Negeri Malang,
Unit Usaha Wedang Uwuh Instan Malang.
“Sruput” masih jauh dari target lean six
sigma. Tindakan perbaikan yang paling [3]Didik W., dan Yohan P., April 2011,
utama dalam meningkatkan kualitas Optimasi Proses Injeksi dengan Metode
adalah membentuk tim research and Taguchi, Jurnal Teknik Mesin, No. 1,
development. Vol. 3, 24-28.
4. Didapatkan bahwa komposisi yang paling
tepat berdasarkan preferensi konsumen [4]Amri, 2008, Analisis Pengendalian
yaitu Gula 2,9 kg; Jahe 1,4; Air 5 L dan Kualitas Produk dengan Metode Taguchi
Kayu Secang 200 gr. pada CV Setia Kawan, Universitas
Malikussaleh.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih [5]Dodi.A.P., 2013, Pengendalian Kualitas
kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Produk Krupuk Dengan Metode Taguchi,
Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Universitas Bina Darma Palembang,
Riset dan Pengembangan Kementerian Palembang.

136 Jurnal Science Tech Vol. 3, No. 2, Agustus 2017

You might also like