Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Taro chips can be a business opportunity for small and medium traders. Like the
business run by Tuminah, who is well known in Pontianak City with the name "Taro
Chips Mbak Tum". The products marketed by Mbak Tum have developed into various
flavors, such as balado, salty (original), and cheese. Cap Mbak Tum's Taro Chips
have been marketed in large quantities, such as the emperor supermarket, the arum
sweet supermarket, the souvenir shop beside the emperor supermarket, as well as the
amen shop in the culinary tourism location of the Keboen Sajoek area of Pontianak.
The research method used is descriptive-quantitative with SWOT analysis. Based on
the results of internal and external research, Cap Mbak Tum's home industry in
Pontianak City is in a cell where the company is in a very profitable situation because
it has the opportunities and strengths it has. The strategy that must be applied in this
condition is to support aggressive policies. Alternative strategies that can be applied
in marketing taro chips in the home industry of Cap Mbak Tum in Pontianak City are:
1) Maximizing marketing strategies to target a wider market; 2) Entrepreneurs give
brands for promotional media, especially when taro chips are bought and brought by
consumers from outside the region; 3) Must be able to follow market developments,
business actors cannot beat the trend without following the trend itself.
Keywords: Marketing Strategy, SWOT Analysis
ABSTRAK
Keripik talas dapat menjadi peluang bisnis bagi para pedagang kecil dan menengah.
Seperti usaha yang dijalankan oleh Tuminah, yang sudah cukup dikenal di Kota Pontianak
ini dengan nama “Keripik Talas Mbak Tum”. Produk yang dipasarkan oleh Mbak Tum telah
berkembang menjadi berbagai macam pilihan rasa, seperti balado, asin (original), dan keju.
Keripik Talas Cap Mbak Tum telah dipasarkan dalam jumlah yang besar, seperti
supermarket kaisar, supermarket arum manis, toko oleh-oleh di samping supermarket kaisar,
serta toko amin di lokasi wisata kuliner kawasan Keboen Sajoek Pontianak. Metode
penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif dengan Analisis SWOT.
https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2018.000.00.0
2 JEPA, 2 (3), 2018: 194-203
Berdasarkan hasil penelitian Internal dan Eksternal pada industri rumah tangga Cap
Mbak Tum di Kota Pontianak berada pada sel dimana perusahaan berada dalam
situasi yang sangat menguntungkan karena memiliki peluang dan kekuatan yang
telah dimiliki. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
kebijakan yang agresif. Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam memasarkan
keripik talas pada industri rumah tangga Cap Mbak Tum di Kota Pontianak adalah :
1) Memaksimalkan strategi pemasaran untuk menyasar pasar lebih luas; 2)
Pengusaha memberi merk untuk media promosi terutama saat keripik talas dibeli dan
dibawa konsumen dari luar daerah; 3) Harus dapat mengikuti perkembangan pasar,
pelaku usaha tidak bisa mengalahkan trend tanpa mengikuti trend itu sendiri.
PENDAHULUAN
berada di sekitarnya. Kedua, industri kecil sangat memperhatikan dalam penggunaan sumber-
sumber alam lokal. Ketiga, industri kecil banyak berada di daerah pedesaan. Keempat,
sebagian besar industri kecil sangat bergantung kepada sektor pertanian. Kelima, sebagian
besar industri kecil mengolah bahan mentah menjadi barang-barang konsumsi untuk
memenuhi kebutuhan pasar dengan menjual dengan tingkat harga yang terjangkau terutama
bagi kalangan masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah (Tambunan, 1999).
Talas merupakan salah satu tanaman pangan jenis umbi-umbian yang ada di indonesia
serta memiliki potensi yang besar untuk di manfaatkan dan dikembangkan oleh para pelaku
usaha untuk diolah. Produksi talas terus mengalami peningkatan seiring dengan tingginya
permintaan pasar terutama untuk olahan makanan ringan. Namun, pemanfaatan talas belum
maksimal oleh pera pelaku usaha akibatnya belum memberikan dampak peningkatan ekonomi
bagi pelaku usaha yang mengolah talas menjadi berbagai jenis olahan.
Talas memiliki potensi yang cukup besar di bidang bisnis. Khususnya dalam
pengolahan makanan ringan berbahan baku talas, seperti yang sudah tidak asing lagi, yaitu
keripik talas. Dilihat dari bahan bakunya, talas memiliki segi ketahanan yang cukup baik.
Apalagi setelah diolah menjadi keripik. Bahan bakunya juga tidak cukup mahal. Cemilan
dengan bentuk keripik ini tentunya sangat layak untuk diperhitungkan, dengan tampilan yang
menarik serta unik, biasa dikemas dengan menggunakan plastik yang murah dan sederhana.
Keripik talas dapat menjadi peluang bisnis bagi para pedagang kecil dan menengah.
Seperti usaha yang dijalankan oleh Tuminah, yang sudah cukup dikenal di Kota Pontianak ini
dengan nama “Keripik Talas Mbak Tum”. Produk yang dipasarkan oleh Mbak Tum telah
berkembang menjadi berbagai macam pilihan rasa, seperti balado, asin (original), dan keju.
Keripik Talas Cap Mbak Tum telah dipasarkan dalam jumlah yang besar, seperti supermarket
kaisar, supermarket arum manis, toko oleh-oleh di samping supermarket kaisar, serta toko
amin di lokasi wisata kuliner kawasan Keboen Sajoek Pontianak
METODE PENELITIAN
Analisis SWOT merupakan salah satu instrumen yang ampuh apabila digunakan
dengan tepat. Analisis SWOT merupakan akronim untuk kata-kata kekuatan (strengths),
peluang (opportunities), kelemahan (weaknesses), dan ancaman (threats), faktor kekuatan
dan kelemahan dalam tubuh organisasi termasuk satuan bisnis tertentu, serta faktor
peluang dan ancaman merupakan faktor lingkungan yang dihadapi oleh organisasi,
perusahaan, ataupun bisnis.
Berdasarkan data pendukung yang didapat dilapangan tentang faktor-faktor
lingkungan internal dan eksternal dalam pemasaran di keripik talas Cap Mbak Tum maka
dapat disusun dalam matriks SWOT. Penyusunan alternatif-alternatif strategi pemasaran
tersebut didasarkan pada kesesuaian yang logis antara unsur-unsur kekuatan (strengths),
peluang (opportunities), kelemahan (weaknesses), dan ancaman (threats) yang dihadapi
oleh usaha keripik talas Cap Mbak Tum.
1. Hasil Matriks Faktor Strategis Internal (IFAS)
Dari hasil penentuan nilai bobot pada faktor-faktor internal usaha keripik talas
Cap Mbak Tum pada tabel 4.5, langkah selanjutnya yaitu melakukan perhitungan
terhadap nilai bobot dan rating, sebagaimana tertera pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Penghitungan IFAS Industri Rumah Tangga Cap Mbak Tum
Faktor-Faktor Strategis Internal Bobot Rating Score
Kekuatan (Strengths)
Telah memiliki izin usaha 0,13 3 0,39
Produk sudah memiliki lebel halal 0,13 4 0,52
Rasa pada Keripik Talas Cap
0,09 3 0,26
Mbak Tum enak
Produk tanpa pengawet 0,09 3 0,26
Kemasan yang bervariasi 0,13 3 0,39
Proses pengolahan higienis dan
0,13 3 0,39
kemasan praktis
Harga terjangkau di kalangan
0,09 4 0,35
masyarakat luas
Tempat produksi adalah milik
0,09 4 0,35
pribadi
Pemasaran produk yang lebih luas 0,13 3 0,39
Sub Total 1,00 3,30
Kelemahan (Weakness)
Proses produksi dalam jumlah
0,20 2 0,40
besar membutuhkan banyak SDM
Belum memiliki Standar Nasional
0,13 2 0,27
Indonesia (SNI)
Harga bahan baku tidak stabil 0,13 2 0,27
Lokasi yang kurang strategis 0,20 1 0,20
Sulit untuk membangun citra
0,20 1 0,20
merek yang kuat
Kurangnya promosi 0,13 1 0,13
Sub Total 1,00 1,47
Sumber : Data Primer Olah
Peluang
(Opportunities)
Kuadran II Kuadran I
Mendukung Strategy Turn Mendukung Strategy Agresif
Arround
1,83, 1,97
Kelemahan Kekuatan
(Weakness) (Strengths)
Kuadran IV
Kuadran III Mendukung Diversification
Mendukung Defensif Strategy
Ancaman
(Threats)
Gambar 4.2 Posisi Strategi Pemasaran Keripik Talas Cap Mbak Tum
Sumber : Olah Data Primer
Berdasarkan perhitungan faktor-faktor dari matriks IFAS dan EFAS, maka
dihasilkan sumbu X yaitu merupakan hasil pengurangan antara faktor kekuatan dan
faktor kelemahan dari lingkungan internal yaitu sebesar 1,83 dan nilai sumbu Y
merupakan hasil pengurang dari faktor peluang dan faktor ancaman dari lingkungan
eksternal yaitu sebesar 1,97. Sehingga hasil tersebut dapat digambarkan dalam
diagram SWOT seperti ditunjukkan pada gambar 4.1.
Menurut (Rangkuti, 2015) penelitian menunjukkan bahwa kinerja usaha dapat
dipengaruhi oleh kombinasi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut
harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT merupakan singkatan dari
lingkungan internal strength dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities
dan threats yang dihadapi di dunia bisnis.
Dari gambar di atas, menunjukkan bahwa strategi pemasaran keripik talas Cap
Mbak Tum berada pada posisi kuadran I, yaitu dimana perusahaan berada dalam
situasi yang sangat menguntungkan karena memiliki peluang dan kekuatan yang telah
dimiliki. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
kebijakan yang agresif.
Tabel 4.9 Matriks SWOT Keripik Talas Pada Industri Rumah Tangga Cap
Mbak Tum
Strengths (S) Weaknesses (W)
IFAS 1. Telah memiliki 1. Proses produksi
izin usaha. dalam jumlah besar
2. Produk sudah membutuhkan banyak
memiliki lebel halal. SDM.
3. Rasa yang enak. 2. Belum memiliki
4. Produk tanpa Standar Nasional
pengawet Indonesia (SNI).
5. Kemasan yang 3. Harga bahan
bervariasi. baku tidak stabil.
6. Proses pengolahan 4. Lokasi yang
higienis dan kemasan kurang strategis.
praktis 5. Sulit untuk
7.
Harga terjangkau membangun citra
EFAS di kalangan masyarakat merek yang kuat.
luas. 6. Kurangnya
8. Tempat produksi promosi.
adalah milik pribadi.
9. Pemasaran produk
yang lebih luas.
Opportunities (O) Strategi S-O Strategi W-O
1. Pangsa pasar 1. Optimalisasi dan 1. Meningkatkan promosi
yang luas memanfaatkan peran dengan penggunaan
2. Nama produk Pemerintah dan teknologi infomasi
telah dikenal di teknologi informasi (W1, W6, O1, O2,
pasaran untuk memasakan O,5,O6)
3. Harga yang produk yang lebih luas 2. Mengupayakan modal
bervariasI (S1, S2, S6, S9, O2, O5) melalui kerjasama
4. Adanya 2. Mengoptimalkan tenaga dengan Pemerintah
pengecer akan kerja untuk (W2, W3, O3)
meningkatkan meningkatkan kualitas 3. Menerapkan sistem
penjualan. produk unggulan dan informasi manajemen
5. Memanfaatkan memperluas pasar (S3, (W1, W4, W5, O4,
media sosial untuk S4, S5, S8, O1, O4, O6) O5)
memasarkan produk. 3. Harga produk lebih
6. Menjadi salah bervariasi dibandingkan
satu produk unggulan dengan harga pesaing
yang lain dengan produk
sejenis, sehingga dapat
menarik pelanggan
untuk membeli produk
yang ditawarkan.
(S7, O3)
19
Sumber : Olah Data Primer
(Rangkuti, 2015) mengatakan analisis SWOT digunakan untuk membuat
keputusan tentang sasaran pemasaran dan strategi pemasaran yang telah dilakukan
audit pemasar guna mengetahui posisi unit usaha yang dilakukan. SWOT adalah
singkatan dari lingkungan Intern Strengths dan Weaknesses serta lingkungan
ekstern Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal Peluang (opportunities) dan Ancamanan
(threats) dengan faktor internal Kekuatan (strengths) dan Kelemahan
(weaknesses). Setelah mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang
menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam pemasaran
keripik talas pada industri rumah tangga Cap Mbak Tum, maka diperoleh beberapa
alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan, antara lain:
1. Strategi S-O
Strategi S-O (Strength-Opportunity) atau strategi kekuatan-peluang
adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan
peluang eksternal. Alternatif strategi S-O yang dapat dirumuskan adalah :
a. Optimalisasi dan memanfaatkan peran Pemerintah dan teknologi informasi
untuk memasakan produk yang lebih luas
Pemanfaatan teknologi dilakukan agar memudahkan pelaku usaha,
kemudahan yang didapat dari penerapan teknologi informasi juga tentunya
dapat memberikan dampak yang lebih luas dari hanya sebuah opsi penjualan.
Khusus di era pandemi sekarang ini, dapat dengan mudah diakses melalui
jaringan internet pada gadget masing-masing. Penggunaan teknologi
informasi ini tentu akan membawa keuntungan bagi usaha keripik talas Cap
Mbak Tum, karena produknya dapat dikenal luas sehingga akan
meningkatkan potensi laku.
b. Mengoptimalkan tenaga kerja untuk meningkatkan kualitas produk unggulan
dan memperluas pasar
Mengotimalkan tenaga kerja dalam meningkatkan kualitas produk.
Ketrampilan tenaga kerja diharapkan mampu menghasilkan variasi produk
unggulan yang lebih menarik dan bervariasi. Selain itu strategi pemasaran
produk adalah kegiatan yang dapat membantu memperkenalkan produk
secara luas. Seperti yang kita tahu bahwa media sosial (social media) adalah
alat pemasaran yang efektif karena hampir semua orang aktif
menggunakannya. Media sosial adalah jenis pemasaran online membantu
perusahaan untuk berinteraksi secara luas dengan berbagai kalangan.
c. Harga produk lebih bervariasi dibandingkan dengan harga pesaing yang lain
dengan produk sejenis, sehingga dapat menarik pelanggan untuk membeli
produk yang ditawarkan.
Seorang pengusaha harus menerapkan strategi bersaing yang tepat agar
perusahaan bisa terus berkembang dan dapat mencapai target omset
usahanya. Strategi yang tepat adalah strategi dimana pengusaha bisa
membaca peluang yang ada,dengan membuat sesuatu yang berbeda dengan
yang lain, dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau, dengan
harapan konsumen dapat tetap loyal terhadap produk yang ditawarkan
sehingga omset penjualan pun akan meningkat.
2. Strategi W-O
Strategi W-O (Weakness-Opportunity) atau strategi kelemahan-peluang
adalah strategi untuk meminimalkan kelemahan yang ada untuk memanfaatkan
peluang eksternal. Alternatif strategi W-O yang dapat dirumuskan adalah :
a. Meningkatkan promosi dengan penggunaan teknologi infomasi
Hingga saat ini hanya sedikit pengusaha keripik talas yang
memperhatikan media promosi dalam memasarkan keripik talasnya, dengan
tidak adanya merk dalam setiap bungkus keripik talas. Merk sebenarnya
sangat penting untuk mengenalkan produk keripik talas, yang dapat diberikan
informasi tentang asal keripik talas dibuat dan alamat yang dapat dihubungi
sewaktu-waktu saat konsumen menginginkan pesanan, juga dapat sebagai
pelayanan konsumen sehingga pengusaha mendapat saran dan kritik yang
membangun langsung dari konsumen. Merk juga menegaskan bahwa ada
jaminan mutu dari pengusaha keripik talas terhadap produk keripik talas yang
dibuat. Saat keripik talas dibeli dan dibawa konsumen dari luar daerah, merk
dapat menjadi identitas produk, sehingga konsumen yang telah mengetahui
rasa dan kualitas keripik talas dapat mengetahui pula asal keripik talas ini.
Imbas yang didapat dari pemberian merk ini adalah keripik talas Cap Mbak
Tum semakin dikenal masyarakat luas, sehingga pengusaha tidak
mengeluarkan biaya tambahan untuk promosi karena banyak orang sudah
mengetahui keripik talas Cap Mbak Tum.
b. Mengupayakan modal melalui kerjasama dengan Pemerintah
Sulitnya suatu usaha berkembang disebabkan oleh keterbatasan dalam
permodalan, sehingga usaha yang dijalankan tidak bisa terus dikembangkan
lebih besar hanya sebatas mengelola modal yang dimiliki seadanya. Sehingga
membutuhkan peran pemerintah untuk mengupayakan modal.
c. Menerapkan sistem informasi manajemen
Potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan
perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu
mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam
menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang
dan berkelanjutan.
3. Strategi S-T
Strategi S-T (Strength-Threat) atau strategi kekuatan-ancaman adalah
strategi untuk mengoptimalkan kekuatan internal yang dimiliki dalam
menghindari ancaman. Alternatif strategi S-T yang dapat dirumuskan adalah :
a. Membuat manajemen usaha yang baik dalam menjalankan industri rumah
tangga
Untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, manajemen
perlu memperhatikan dua faktor pokok, yaitu faktor eksternal yang tidak
terkontrol oleh perusahaan, dan faktor internal yang sepertinya berada dalam
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Internal dan Eksternal pada industri rumah tangga
Cap Mbak Tum di Kota Pontianak berada pada sel dimana perusahaan berada dalam
situasi yang sangat menguntungkan karena memiliki peluang dan kekuatan yang
telah dimiliki. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
kebijakan yang agresif. Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam memasarkan
keripik talas pada industri rumah tangga Cap Mbak Tum di Kota Pontianak adalah :
1) Memaksimalkan strategi pemasaran untuk menyasar pasar lebih luas; 2)
Pengusaha memberi merk untuk media promosi terutama saat keripik talas dibeli dan
dibawa konsumen dari luar daerah; 3) Harus dapat mengikuti perkembangan pasar,
pelaku usaha tidak bisa mengalahkan trend tanpa mengikuti trend itu sendiri.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi pemasaran keripik talas pada industri
rumah tangga Cap Mbak Tum di Kota Pontianak, dapat diberikan saran sebagai berikut
1. Bagi Perusahaan
a. Tetap menjaga hubungan baik dengan konsumen sehingga konsumen semakin loyal
dengan produk kita.
b. Menggunakan media internet sebagai alat untuk mempromosikan produk untuk
meningkatkan penjualan dan memperluas pangsa pasar.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan menggunakan
atau menambah indikator yang tidak ada dalam penelitian ini dengan judul yang sama tapi
menggunakan matriks – matriks yang lainnya selain SWOT.
DAFTAR PUSTAKA