You are on page 1of 6

Jurnal Teknik Lingkungan

DESAIN, PERALATAN DAN PERLENGKAPAN, SERTA MEKANISME


SISTEM SPRINKLER TIPE PIPA BASAH
HOTEL QUEST SEMARANG
Andre *), Ir. Winardi Dwi Nugraha, MSi **)
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang Semarang 50275
Telp. (024) 76480678, Fax. (024) 76918157
Abstract
Hotel is a business functional building that should meet the reliability standard of a building, which is the ability
to prevent and mitigate fire hazards. Quest Hotel Semarang relies on wet pipe sprinkler system as its active
fire protection. Wet pipe sprinkler is a type of fire-extinguishing system that acts quickly and targets efficiently
towards fire incident, where the pipeline is filled with water at a certain pressure continuously. The methods for
collecting primary and secondary data are observation, interviews, and document/ literature studies. This OJT
report covers a descriptive analysis and discussion about the design, fittings and fixtures, and mechanism of
the sprinkler system at Quest Hotel, using the previously collected data. The sprinkler system design is wellsuited with standards from NFPA 13 and SNI 03-3989-2000, which the result of hydraulic calculation for
minimum pressure is 75.61 psi (existing pressure = 100 psi); minimum flow capacity is 74 gpm (fire pump
capacity = 500 gpm); water required for 30 mins operation is 2220 gal (water tank capacity = 12680.3 gal). The
fittings and fixtures of this sprinkler system are complete enough, which include three types of sprinkler heads,
control valves and safety valve, as well as the NFPA 13 corresponding pump requirements. The mechanism
of fire sprinkler at Quest Hotel is an effective and efficient AFP, using sprinkler head at 68 C temperature
breaks; and relying on pump system which includes a jockey pump, a fire pump, and a diesel pump as its water
supply.
Keywords: design, fittings and fixtures, mechanism, Quest Hotel Semarang, wet pipe sprinkler

PENDAHULUAN
Sebagai suatu industri jasa, usaha
perhotelan harus memiliki sarana dan fasilitas
yang memadai guna memberikan pelayanan
secara optimal kepada para tamunya.
Sebagaimana disebutkan dalam UU No. 28 Tahun
2002 tentang Bangunan Gedung, gedung hotel
sebagai bangunan gedung fungsi usaha wajib
memenuhi persyaratan keandalan bangunan
gedung yang meliputi persyaratan keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.
Mengingat banyaknya manusia dan komoditi yang
terlibat dalam usaha perhotelan, maka faktor
keselamatan menjadi hal penting yang mana
salah satunya adalah persyaratan kemampuan
bangunan gedung dalam mencegah dan
menanggulangi bahaya kebakaran.
Kemampuan bangunan gedung untuk
melakukan pengamanan terhadap bahaya
kebakaran bisa melalui sistem proteksi pasif
dan/atau proteksi aktif. Salah satu aplikasi sistem
*) Penulis, Penanggungjawab (email: tanadiandre@gmail.com)
**) Dosen Pembimbing Laporan Kerja Praktik

proteksi aktif dalam memadamkan kebakaran


pada gedung hotel adalah sistem sprinkler tipe
pipa basah yang merupakan bagian dari sistem
plambing gedung. Sistem sprinkler ini berfungsi
baik untuk mengontrol dan/atau menghentikan api
sehingga ia merupakan sistem pemadaman
kebakaran yang cepat dan tepat sasaran, yang
mampu mengurangi risiko kematian sipil dan lukaluka, serta mengurangi kerugian harta-benda
dalam gedung hotel.
Berlokasi di kawasan pecinan Semarang,
tepatnya di Jalan Plampitan No 37 39
Semarang, Hotel Quest merupakan hotel bintang
3 dengan 155 unit kamar. Kelengkapan sarana
dan fasilitas yang disediakan oleh Hotel Quest
diharapkan dapat memberikan rasa nyaman dan
aman kepada para pengguna jasanya. Guna
menunjang kondisi aman tersebut, maka Hotel
Quest telah melengkapi bangunan gedungnya
dengan sistem sprinkler tipe pipa basah sebagai
sistem proteksi terhadap bahaya kebakaran.

Jurnal Teknik Lingkungan

Dalam rangka mengetahui lebih lanjut


mengenai sistem proteksi ini, maka perlu adanya
pengumpulan data dan observasi secara
langsung terhadap sistem sprinkler tipe pipa
basah di Hotel Quest Semarang. Observasi dan
pengumpulan data/atau informasi di hotel ini akan
digunakan sebagai bahan pembuatan laporan
kerja praktik bidang sistem plambing pemadaman
kebakaran menggunakan peralatan sprinkler,
sebagai bagian dari sistem plambing dari sebuah
bangunan gedung.

No.
1.

Data

Metode

Desain Sistem
b. Penyediaan Air (kapasitas tangki)
c. Pompa Pemadam (jumlah, tipe,
spesifikasi)

3.

Metode Pengumpulan Data Primer


Metode
yang
dilakukan
dengan
mengumpulkan informasi dan data berkaitan
dengan sistem sprinkler tipe pipa basah di Hotel
Quest, yang akan diolah dan dianalisis secara
deskriptif. Pengumpulan data primer dilakukan
dengan cara pengamatan langsung dan
dokumentasi terhadap sistem sprinkler tipe pipa
basah di Hotel Quest. Wawancara secara
langsung dengan staf yang berwenang/berkaitan
langsung dengan obyek studi juga dilakukan untuk
memperoleh data primer.

Tabel 1. Metode Pengumpulan Data Primer


Sumber

a. Klasifikasi sistem

2.

METODE PENGUMPULAN DATA

d. Jaringan Pipa (alur dan ukuran


pipa)
e. Kepala Sprinkler (tipe, jumlah,
lokasi)
Aksesoris Sistem (macam-macam
valve dan perlengkapan lain)
Mekanisme Sistem

Staf engineering dan dokumen inspeksi Dinas


Kebakaran
Staf engineering dan dokumen as built drawing
Staf engineering, kondisi lapangan, dokumen as
built drawing, dan dokumen inspeksi Dinas
Kebakaran
Staf engineering, kondisi lapangan dan dokumen as
built drawing
Kondisi lapangan, dokumen as built drawing, dan
dokumen inspeksi Dinas Kebakaran
Staf engineering, kondisi lapangan, dan dokumen
as built drawing
Staf engineering

Metode Pengumpulan Data Sekunder


Data sekunder meliputi data dari departemen
engineering ataupun dokumen- dokumen lain dari
Hotel Quest, literatur yang sesuai dan bisa
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
kerja praktik ini, serta data lain yang mungkin
diperlukan sebagai data pendukung, yang
mencakup informasi prasarana dan sarana Hotel
Quest, foto fasad dan peta lokasi hotel, serta
dokumen hasil inspeksi Dinas Pemadam
Kebakaran Pemkot Semarang.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


DESAIN
Klasifikasi Sistem
Hotel Quest merupakan bangunan gedung
fungsi usaha yang mengandalkan sistem sprinkler
tipe pipa basah sebagai salah satu sarana
proteksi aktif terhadap bahaya kebakaran.
Mengacu pada SNI 03-3989-2000, maka sistem
sprinkler gedung hotel didesain untuk melindungi
bangunan dengan klasifikasi hunian bahaya
kebakaran ringan.
Pipa-pipa sprinkler di Hotel Quest selalu terisi
air dengan tekanan tertentu yang dijaga
*) Penulis, Penanggungjawab (email: tanadiandre@gmail.com)
**) Dosen Pembimbing Laporan Kerja Praktik

Wawancara dan studi dokumen


Wawancara dan studi gambar
Wawancara, observasi, studi
gambar dan dokumen
Wawancara, observasi, dan
studi gambar
Observasi, studi gambar dan
dokumen
Wawancara, observasi, dan
studi gambar
Wawancara

besarannya oleh pompa pemadam. Sistem


sprinkler seperti ini dikategorikan sebagai
sprinkler otomatik dengan tipe pipa basah dimana
air dalam pipa akan langsung mengalir, dan
menyemprot lewat kepala-kepala sprinkler yang
terbuka akibat panas api. Kondisi ini sesuai
dengan deskripsi dari SNI 03-3989-2000 yang
menyatakan sprinkler tipe pipa basah adalah
jaringan pipa berisi air dengan tekanan tertentu
secara terus-menerus.
Perpipaan Sistem Sprinkler
Sprinkler yang digunakan adalah sprinkler
dengan nominal bukaan ukuran in. dengan
konstanta K 5,6. Pemipaannya menggunakan
pipa besi galvanis (GIP), dengan dimensi pipa
yang mengacu pada Schedule 40. Tekanan statis
pada dasar pipa tegak (riser) tercatat sebesar 100
psi. Perhitungan hidrolik untuk sistem sprinkler
Hotel Quest dilakukan untuk mengevaluasi desain
sistem proteksi tersebut. Perhitungan hidrolik
sistem harus direncanakan berdasarkan
kepadatan pancaran pada daerah kerja
maksimum yang diperkirakan (banyaknya kepala
sprinkler yang dianggap bekerja) di bagian hidrolik
tertinggi dan terjauh dari gedung yang dilindungi.
(SNI 03-3989-2000). Mengikuti persyaratan SNI,

Jurnal Teknik Lingkungan

maka perhitungan hidrolik dilakukan pada sistem


sprinkler lantai 6 gedung, yaitu di area lobi lift tamu
dan sekitarnya.

Gambar 1. Sistem Sprinkler Lt. 6 (area lobi lift tamu dan


sekitarnya)

Gedung hotel merupakan bangunan jenis


hunian bahaya kebakaran ringan, sehingga
kriteria desain untuk kepadatan pancaran
sprinkler-nya
adalah
mengikuti
kurva
densitas/area dari NFPA 13. Sebagai langkah
awal, maka akan diambil besaran densitas 0,10
gpm/ft2 untuk area kerja sprinkler seluas 1500 ft2.
Bagian 6 dari SNI 03-3989-2000 menyebutkan
luas lingkup maksimum tiap kepala sprinkler,
untuk bahaya kebakaran ringan adalah 17 m2
untuk sprinkler dinding dan 20 m2 untuk sprinkler
lain. Luas lingkup maksimum yang digunakan
dalam analisis selanjutnya adalah sebesar 15 m2
untuk memudahkan perhitungan. Kapasitas aliran
minimum diperoleh lewat mengalikan area
proteksi dengan densitas, sehingga aliran

*) Penulis, Penanggungjawab (email: tanadiandre@gmail.com)


**) Dosen Pembimbing Laporan Kerja Praktik

minimum yang keluar dari tiap sprinkler haruslah


sebesar 16,15 gpm atau 61,11 liter per menit.
Penyusutan 35% menjadikan remote area
yang awalnya adalah 1500 ft2 menjadi sebesar
975 ft2. Maka perbandingan densitas/area yang
digunakan untuk perhitungan dalam laporan ini
adalah 0,10 gpm/975 ft2. Kemudian untuk
menentukan jumlah kepala sprinkler yang akan
bekerja saat terjadi kebakaran adalah (Remote
area As) = 975 ft2 161 ft2 = 6,1 sprinkler 7
sprinkler. Formula untuk menghitung tekanan
awal yang dibutuhkan adalah P = (Q K)2.
Sebagaimana
telah
disebutkan
dalam
sebelumnya, kapasitas aliran minimum (Q) yang
diperlukan adalah sebesar 16,15 gpm.
Menggunakan faktor K 5,6 maka tekanan
minimum yang dibutuhkan pada SPK1, SPK2, dan
SPK3, masing-masing adalah P = (16,15 5,6)2 =
8,31 psi. Sedangkan tekanan yang dibutuhkan
untuk mengimbangi hambatan gesek yang terjadi
sepanjang SPK1 a bisa dihitung sebagai Pf =
4,52 x Leq x Q1,85 C1,85 d4,87 = 2.10 psi. Dan
dengan menggunakan formula yang sama,
didapatkan nilai Pf sebesar 1,59 psi sepanjang
SPK2 SPK4 dan 1,04 psi sepanjang SPK3
SPK4.
Selanjutnya dengan mengikuti arah aliran
sesuai gambar 1., nilai Qa, Qt, Pt, dan Pf untuk
segmen SPK4 a bisa dihitung. Hal yang perlu
diperhatikan adalah penambahan debit aliran dan
besar tekanan dari segmen sebelumnya (jika
ada). Sebagai contoh, tekanan minimum di SPK4
merupakan akumulasi Pt dan Pf dari segmen
SPK2 SPK4 dan SPK3 SPK4 yaitu sebesar
8,31 + 1,59 + 8,31 + 1,04 = 19,26 psi. Akumulasi
besar tekanan tersebut diperlukan untuk
menjamin SPK2 dan SPK3 tetap bisa mengalirkan
debit minimum. Setelah mengetahui nilai Pt pada
SPK4, maka besarnya kapasitas aliran untuk
segmen SPK4 a adalah Qa = K x Pt = 24,58
gpm.

Jurnal Teknik Lingkungan

Tabel 2. Form Analisis Hidrolik


Node

Faktor

Qa

ND

Panjang

Faktor

Pt

Qt

Ekivalen

Pf

16.15

1
18.15

120

ke
Node
2
ke

5.6

16.15

1.049

16.15

ke

5.6

8.31
1.59
8.31
11.93

120

16.15

1.049

1.04

24.58

1.25

19.26

24.58

1.380

16.15

ke

ke

5.6

1.39

5.6

120
0.07
8.31

24.01

120

16.15

1.049

2.10

40.72

2.5

29.75

40.72

2.469

16.15

ke

ke

11.81

5.6
16.15

1.049

17.13

1.25

ke

0.09
8.31
11.93

6
5.6

120

120
1.04
9.36

1.39

120

17.13

1.380

0.04

57.85

39.23

57.85

3.068

16.15

1.25

ke

ke

11.81

5.6

120
0.06
8.31

1.39

120

16.15

1.380

0.03

74.00

47.63

MCV&BCV

74.00

3.068

1.56

MCV&BCV

74.00

49.19

RISER

74.00

3.068

0.22

RISER

74.00

49.41

MCV SET

74.00

6.065

MCV SET

74.00

ke

198.00

ke

28.17

ke

200.60

Menggunakan nilai kepadatan pancaran 0,10


gpm/975 ft2 untuk melindungi area desain lantai 6
(lobi lift tamu dan sekitarnya) dimana diperkirakan
ada 7 buah sprinkler dengan area proteksi
maksimum 161 ft2/sprinkler, yang bekerja
bersamaan untuk mengatasi kebakaran, maka
suplai air untuk sistem sprinkler harus mampu
menyediakan air dengan kapasitas 74 gpm
dengan tekanan 75,61 psi di dasar riser. Tekanan
yang tersedia pada dasar pipa tegak adalah
sebesar 100 psi, sehingga bisa dipastikan sistem
sprinkler Hotel Quest mampu mengatasi
kebakaran di area desain dengan 7 buah sprinkler
terbuka. Selisih antara tekanan yang tersedia di
dasar riser dengan kebutuhan tekanan sistem
menghasilkan faktor keselamatan sebesar 24,39
psi.
*) Penulis, Penanggungjawab (email: tanadiandre@gmail.com)
**) Dosen Pembimbing Laporan Kerja Praktik

120

120

120

26.14
0.06
75.61

Sistem Penyediaan Air


Kebutuhan air untuk sarana pemadam
kebakaran mengandalkan Ground Water Tank
berkapasitas 160 m3 dan pompa kebakaran untuk
mensuplai air ke seluruh jaringan pipa sprinkler.
Menggunakan nilai kepadatan pancaran 0,10
gpm/975 ft2 untuk melindungi area desain lantai 6
(lobi lift tamu dan sekitarnya) dimana diperkirakan
ada 7 buah sprinkler dengan area proteksi
maksimum 161 ft2/sprinkler, yang bekerja
bersamaan untuk mengatasi kebakaran, maka
suplai air untuk sistem sprinkler harus mampu
menyediakan air dengan kapasitas 74 gpm di
dasar riser.
NFPA 13 edisi 1996 memberikan tabel
persyaratan kebutuhan air minimum dimana

Jurnal Teknik Lingkungan

sistem sprinkler untuk bahaya kebakaran ringan


harus mampu beroperasi selama 30 menit
(minimal). Sehingga total kebutuhan air untuk
sistem sprinkler di Hotel Quest Semarang adalah
sebesar = Q x t = 74 gpm x 30 menit = 2220 gal.
GWT di Hotel Quest memiliki fungsi menyediakan
air untuk kebutuhan air bersih hotel, sekaligus
untuk kebutuhan air pemadaman kebakaran.
Menurut Morimura, apabila tangki air memiliki
fungsi ganda seperti itu maka 30% dari volume
tangki merupakan volume air untuk kebutuhan
pemadaman kebakaran. Mengikuti ketentuan
tersebut, maka volume air dalam ground tank di

Hotel Quest untuk sistem pemadam adalah


sebesar 48 m3 atau 12680.3 gal. Sehingga bisa
dikatakan bahwa sistem penyediaan air di Hotel
Quest sangat aman untuk total kebutuhan air
sistem sprinkler sebesar 2220 gal.
Pompa Pemadam Kebakaran
Ada 3 unit pompa pemadam kebakaran, yaitu
pompa utama, pompa cadangan, dan pompa pacu
(jockey pump). Berikut ini adalah spesifikasi
pompa pemadam kebakaran yang ada di Hotel
Quest Semarang:

Tabel 3. Spesifikasi Pompa Pemadam Kebakaran Hotel Quest Semarang


Spesifikasi
Pompa Jockey
Pompa Utama
Pompa Cadangan
Merek
GRUNDFOS CR5-18 EBARA 100x80 FSJA EBARA 100x80 FSJA
Kapasitas
5,8 m3/h
500 USGPM
500 USGPM
Total Head
93 m
80 m
80 m
Penggerak
motor listrik 3 kW
motor listrik 45 kW
diesel
Putaran
2900 rpm
2900 rpm
2900 rpm
Operasi
otomatis (7 kg/cm2)
otomatis (5 kg/cm2)
manual

Pompa utama pemadam menggunakan


pompa EBARA 100x80 FSJA dengan total head
80 m yang mampu menyediakan kapasitas air
sebesar 500 USGPM. Pompa utama pemadam
kebakaran seharusnya beroperasi secara
otomatis jika pompa pacu sudah tidak mampu
menjaga tekanan air dalam pipa pada angka
tertentu, namun pompa utama di Hotel Quest
mengalami
malfungsi
sehingga
harus
dioperasikan secara manual. Alarm akan berbunyi
otomatis apabila tekanan air turun hingga 5 kg/cm2
atau sekitar 70 psi, menandakan pompa utama
tersebut harus segera dioperasikan untuk
mengimbangi kehilangan tekanan dalam sistem
pemipaan instalasi sprinkler Hotel Quest.
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Kepala sprinkler di Hotel Quest adalah
kepala sprinkler dengan tabung gelas berisi cairan
berwarna merah. Warna merah ini menandakan
suhu pecah pada 68 C (SNI 03-3989-2000).
Masih dari sumber yang sama, pemilihan bentuk
kepala sprinkler disesuaikan dengan faktor
estetika, konstruksi, atau obstruksi. Aplikasinya di
Hotel Quest berupa penggunaan tiga tipe kepala
sprinkler, yaitu pendent, side wall, dan upright.
SNI 03-3989-2000 mewajibkan pemasangan
katup kendali dan katup pelepas tekan pada
instalasi sistem sprinkler. Hotel Quest memiliki
katup kendali utama dengan tipe gate valve, katup
kendali cabang dengan tipe butterfly valve, dan
safety valve sebagai katup pelepas tekan. Tiga
pompa pemadam kebakaran yang wajib ada
dalam instalasi sistem sprinkler adalah pompa
*) Penulis, Penanggungjawab (email: tanadiandre@gmail.com)
**) Dosen Pembimbing Laporan Kerja Praktik

pacu, pompa utama, dan pompa cadangan (NFPA


13). Hotel Quest memiliki pompa pacu merk
GRUNDFOS CR5-18, serta pompa utama dan
pompa cadangan merk EBARA 100x80 FSJA.
MEKANISME
Sistem sprinkler tipe pipa basah yang
digunakan di Hotel Quest merupakan sistem
proteksi yang andal, cepat, dan efisien. Pipa-pipa
sprinkler selalu terisi air yang siap menyemprot
melalui kepala sprinkler apabila tabung kaca pada
kepala sprinkler pecah setelah mencapai suhu 68
oC akibat panas dari api. Sehingga sprinkler bisa
dengan cepat mengisolir atau memadamkan api
di titik awal terjadinya kebakaran.
Pompa kebakaran dibutuhkan untuk
mempertahankan atau menambah tekanan dan
kapasitas aliran air dalam pipa, karena saat
sprinkler beroperasi tekanan dan aliran air dalam
sistem pasti menurun. Agar sistem bisa berfungsi
sebagaimana mestinya, maka pompa pacu dan
pompa utama digunakan, juga pompa cadangan
apabila diperlukan.

PENUTUP
Saran
1) Perlu perbaikan dan pemeliharaan berkala
pada sistem pompa kebakaran, karena pompa
utama pemadam Hotel Quest Semarang
beroperasi secara manual. Seharusnya
pompa utama harus start otomatis ketika

Jurnal Teknik Lingkungan

pompa pacu sudah tidak mampu


mempertahankan tekanan air dalam sistem.
2) Penambahan APAR atau penambahan
detektor asap bisa menjadi alternatif proteksi
untuk area-area yang kekurangan kepala
sprinkler. Langkah ini lebih cepat dan
ekonomis untuk dilakukan, daripada
mengubah jaringan pipa yang sudah ada
untuk memasang kepala sprinkler tambahan.
3) Perlu pengurasan sistem sprinkler secara
berkala untuk menjaga kualitas sistem
terutama pipa-pipa sprinkler agar terhindar
dari sumbatan oleh sedimentasi akibat karat
dan lainnya. Tabel 5.11 bisa menjadi pedoman
bagi pihak Hotel Quest untuk menyusun
jadwal pemeliharaan rutin sistem sprinkler.

DAFTAR PUSTAKA
Fleming, Russell P. 2001. Automatic Sprinkler
System Calculations. New York: National Fire
Sprinkler Association
Johnston, Alan. 2011. Principles of Hydraulic
Analysis for Fire Protection Sprinkler Systems.
New Hampshire: Hydratec, Inc.
NFPA 13, Standard for the Installation of Sprinkler
Systems, 1996 Edition. Massachusetts: National
Fire Protection Association
NFPA 20, Standard for the Installation of
Stationary Pumps for Fire Protection, 2007
Edition. Massachusetts: National Fire Protection
Association
NFPA 22, Standard for Water Tanks for Private
Fire Protection, 1998 Edition. Massachusetts:
National Fire Protection Association

*) Penulis, Penanggungjawab (email: tanadiandre@gmail.com)


**) Dosen Pembimbing Laporan Kerja Praktik

Notarianni, Kathy A. and Margaret A. Jackson.


1994. Comparison of Fire Sprinkler Piping
Materials: Steel, Copper, Chlorinated Polyvinyl
Chloride and Polybutylene, in Residential and
Light Hazard Installations. Gaithersburg: National
Institute of Standards and Technology
Puchovsky, Milosh T. and Kenneth E. Isman.
2003. Fire Pump Handbook First Edition.
Massachusetts: National Fire Protection
Association
Ramli, Soehatman. 2010. Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja, OHSAS 18001.
Jakarta: Penerbit Dian Rakyat
Republik Indonesia. 1985. Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum No. 02/KPTS/1985 tentang
Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan
Kebakaran pada Bangunan Gedung. Jakarta:
Departemen Pekerjaan Umum
Republik Indonesia. 2002. Undang-undang No. 28
Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. Jakarta:
Sekretariat Negara
SNI 03-3989-2000, Tata Cara Perencanaan dan
Pemasangan Sistem Sprinkler Otomatik untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan
Gedung. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional
SNI 03-6570-2001, Instalasi Pompa yang
Dipasang Tetap untuk Proteksi Kebakaran.
Jakarta: Badan Standarisasi Nasional
Soedrajat S., A. 1983. Mekanika Fluida dan
Hidrolika. Bandung: Nova
Trombold, Greg. 2011. Fire Pump Design and
Testing. Florida: American Society of Plumbing
Engineers

You might also like