You are on page 1of 232

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

PROFIL
PERUSAHAAN

Company Profile

Berdasarkan Akta Pendirian No. 5 tanggal 1 Juni 1990, Perusahaan Sat Nusapersada menjadi badan
hukum yang berhak untuk melakukan usahanya secara mandiri dengan ruang lingkup usaha industri
perakitan elektronik.
Pursuant to Article of Association No.5 dated June 1, 1990, Sat Nusapersada become a legal entity having the
right to execute its business independently with the scope of business of electronic manufacturering service
(EMS).

NAMA

NAME

PT SAT NUSAPERSADA Tbk

PT SAT NUSAPERSADA Tbk

BIDANG USAHA

LINE OF BUSINESS

INDUSTRI PERAKITAN ELEKTRONIK

ELECTRONIC MANUFACTURER SERVICES

TANGGAL PENDIRIAN

DATE OF ESTABLISHMENT

1 JUNI 1990

1 JUNE 1990

DASAR HUKUM PENDIRIAN

LEGAL BUSINESS

2008

June 26, 2008

MODAL DASAR

AUTHORIZED CAPITAL

IDR 738.000.000.000

IDR 738,000,000,000

MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH

SUBSCRIBED AND FULLY PAID CAPITAL

IDR 265.717.200.000

IDR 265,717,200,000

PENCATATAN DI BURSA

STOCK EXCHANGE REGISTRATION

Kode Saham di Bursa: PTSN

Shares Code : PTSN

KANTOR PUSAT

HEAD OFFICE

Akta Pendirian No. 5 tanggal 1 Juni 1990


Perubahan terakhir Akta No. 105 tanggal 26 Juni

Saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek


Indonesia pada tanggal 8 November 2007 dengan

Jl Pelita VI No.99 Batam 29432 - Indonesia


Telp : +62 778 425 888
Fax : +62 778 426 988
www.satnusa.com

Article of Association No.5 dated June 1, 1990


Latest Amended Notarial Deed No.105 dated

The Companys shares were listed on Indonesia Stock Exchange on 8 November 2007 with

Jl Pelita VI No.99 Batam 29432 - Indonesia


Telp : +62 778 425 888
Fax : +62 778 426 988
www.satnusa.com

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

Daftar Isi

Table of Contents

08 Kinerja 2013
2013 Performance
10

Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights

11

Ikhtisar Operasional
Operational Highlights

12

Ikhtisar Saham
Stock Highlights

16

Peristiwa Penting 2013


2013 Significant Events

18 Penghargaan yang Diterima


Award Received

20

Laporan Manajemen
Management Report

20 Laporan Dewan Komisaris


Report from the Board of Commissioners
24 Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

Profil Perusahaan
Company profile

28 Profil Singkat Perseroan


A Brief Company Profile
32 Visi dan Misi Perusahaan
Corporate Vision and Mission
34 Tata Nilai Perusahaan
Corporate Value
38 Riwayat Hidup Dewan
Komisaris
Profiles of the Board of
Commissioners

40 Riwayat Hidup Direksi


Profiles of the Board of Directors

46 Informasi Entitas Anak dan Afiliasi


Subsidiaries and Affiliated Companies

42 Riwayat Hidup Unit Audit Internal


Profile of the Internal Audit

50 Nama dan Alamat Lembaga dan/atau


Profesi Penunjang Pasar Modal
Name and Address of Institution and/or
Supporting Profession in the Capital Market

43 Riwayat Hidup Sekretaris Perusahaan


Profile of the Corporate Secretary
44 Riwayat Hidup Komite Audit
Profiles of the Audit Committees
45 Struktur Organisasi
Organizational Structure

50 Alamat Kantor Pusat dan Entitas Anak


Address of Head Office and Subsidiaries
51 Auditor Independen Perseroan
Corporate Independent Auditor

130

Laporan Komite Audit


Audit Committe Report

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

52

Pembahasan dan
Analisis Manajemen

Managements Discussion
and Analysis

54 Pendapatan Usaha
Revenues

64 Liabilitas
Liabilities

56 Beban Pokok
Cost of Revenues

65 Ekuitas
Equity

58 Laba Kotor
Gross Profit

65 Kemampuan Membayar hutang


Solvency

59 Beban Usaha danLaba(Rugi)


Usaha
Operating Expenses and Income
(Loss) from Operation

65 Kolektibilitas Piutang
Collectibility
66 Arus Kas
Cash Flow

60 Penghasilan (Beban) Lain-lain


Other Income (Expenses)

67 Ikatan Material Atas Investasi


Barang Modal
Material Commitments Related
To Capital Investment

60 Laba (Rugi) Bersih dan


Profitabilitas
Net Income (Loss) and profitability

67 Struktur Modal
Capital Structure

61 Aset
Assets

67 Tingkat Likuiditas
Liquidity

32

Visi dan Misi Perusahaan


Corporate Vision and Mission

68 Informasi dan Fakta Material


yang Terjadi Setelah Tanggal
Laporan Akuntan
Material Information or Sub
sequent Event to the Accountants
Report Date
68 Transaksi yang Mengandung
Benturan Kepentingan dan
Transaksi dengan Pihak yang Me
miliki Hubungan Istimewa Afiliasi
Conflict of Interest and Related
Parties (Affiliates) Transactions

73 Realisasi Penggunaan Dana Hasil


Penawaran Umum
Realization of use of funds from IPO
Proceeds
74 Target/Proyeksi Perusahaan
Corporate Target/Projection
74 Perubahan Kebijakan Akuntansi
yang Signifikan
Significant Changes in Accounting
Policy

68 Transaksi Material
Material Transaction

74 Perubahan Peraturan Perundangundangan


Changes in Laws and Regulations

69 Keterbukaan Informasi
Information Disclosure

75 Tinjauan Operasional
Operational Overview

72 Kebijakan Dividen
Dividend Policy

78 Aspek Pemasaran
Marketing Aspects
80 Prospek Usaha
Business Prospect
PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

82

Sumber Daya Manusia


Human Resources

85 Komposisi Karyawan
Employee Composition
86 Profil Sumber Daya Manusia
Human Resources Profile
87 Pelatihan Yang Dilaksanakan di Sat Nusa
Training Conducted at Sat Nusa

89

Kebijakan CSR
CSR Policies

90 Aktivitas CSR 2013


CSR Activities in 2013
96

Perlindungan untuk Pekerjaan,


Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Protection for Employment,
Occupational Health and Safety

97 Aspek Tanggungjawab Sosial


CSR Aspect
100 Kegiatan Manajemen Lingkungan
Environmental Management
Activities
104 Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) serta Lingkungan
Occupational Health, Safety and
Environment
106 Tingkat Perpindahan Karyawan dan
Tingkat Kecelakaan
Employee Turnover Levels and
Accident Rates
108 Tanggung Jawab Produk
Product Responsibility
109 Informasi Produk
Product Information
109 Pelayanan Pengaduan dan Klaim
Pelanggan
Accommodating Customers
Complaint and Claim

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

88

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Corporate Social
Responsibility

110

Informasi Bagi
Pemegang Saham

Information for
Shareholders

111

Komposisi Pemegang Saham


Shareholders Composition

112 Informasi Mengenai Pemegang Saham Utama


Information on Major Shareholder
113 Kronologi Pencatatan Saham
Chronology of Stock Listing

138

Manejemen Risiko
Risk Management

114
Tata Kelola

Perusahaan

Corporate Governance

153

115 Tujuan Penerapan GCG


GCG Objectives

134 Audit Internal


Internal Audit

116

Prinsip Dasar GCG


Good Corporate Governance Principles

136 Sistem Pengendalian Internal


Internal Control System

118

Struktur GCG
Good Corporate Governance Structure

138 Manajemen Risiko


Risk Management

122

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

141 Perkara Penting Yang Dihadapi Sat Nusa


Material Litigation Involving Sat Nusa

125

Direksi
Board of Directors

142 Sistem Pelaporan Pelanggaran


Whistle Blowing System

130 Laporan Komite


Committee Report

148 Kode Etik


Code of Conduct

132 Sekretaris Perusahaan


Corporate Secretary

152 Akses Terhadap Informasi


Access to Information

Tanggung Jawab Pelaporan


Responsibility for Reporting

154 Referensi Peraturan OJK (d/h Bapepam LK)-No. X.K.6


OJK (d/h Bapepam -LK) No.X.K.6 Cross Reference

159

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

NET PROFIT

KINERJA

PEFORMANCE 2013
Pada tahun 2013, Perseroan mencatat total pendapatan sebesar US$ 213 juta yang terdiri dari sektor Konsumen elektronik
55,92%, Otomotif 25,52%, dan Networking 18,56%. Upaya yang
dilakukan untuk mengendalikan biaya produksi Perusahaan selama tahun 2013 dengan mengevaluasi dan menyempurnakan
praktik praktik manufaktur Perseroan serta melakukan peleburan struktur organisasi untuk beberapa divisi dan menetapkan Standardized Operating Procedures (SOP) baru yang lebih
efisien guna meningkatkan efisiensi kerja sehingga mampu
meningkatkan marjin laba kotor pada tahun 2013 menjadi 3,64%
dari 3,39% pada tahun 2012. Perseroan mencatat laba bersih
sejumlah US$ 1.426.192 pada tahun 2013, dengan pertumbuhan
sebesar 45% disertai laba bersih per 1.000 saham yang meningkat menjadi US$ 0,85 dari US$ 0,55 di tahun sebelumnya.

In 2013, the Company recorded total revenues of US$ 213 million


consisting of consumer electronics sector 55.92%, 25.52% Automotive and Networking 18.56%. Efforts are being made to control our
production costs for the year 2013 by evaluating and refining the
Companys manufacturing practices as well as carried out organizational restructuring for multiple divisions and assign new Standardized Operating Procedures (SOPs) which are more efficient in
order to improve work efficiency so as to improve the gross margin
in 2013 to 3.64% from 3.39% in 2012. Company posted a net profit of
US$ 1,426,192 in 2013 equivalent to a growth of 45% with earnings
per 1,000 share increased to US$ 0.85 from US$ 0.55 in the previous year.

2013

US$ 1,426,192

NET PROFIT

2012

US$ 980,806

NET LOSS

2011

(US$ 1,041,047)

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

In 2013, we booked a net revenue of US$ 213,478,173 consisting


of the following sectors :
Pada 2013, kami membukukan pendapatan bersih sebesar US $ 213.478.173 yang terdiri dari sektor
berikut:

Automotive
Electronics

Consumer
Electronics

Elektronik Otomotif

Konsumen Elektronik

25.52%

55.92%

Network
Equipment &
Computers
Peralatan Jaringan &
Komputer

18.56%

Some of the financial Highlight in 2013:


Beberapa pencapaian keuangan di tahun 2013 :

Net Profit
Growth
Pertumbuhan
Laba Bersih

45%

Gross Margin Profit per


Margin Laba Kotor
share (1,000 share)

3.64%

Labe Bersih per saham


(1.000 saham)

US$ 0.85

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

Ikhtisar
Keuangan
Financial Highlights
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini menggunakan notasi Bahasa inggris
Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in English
Dinyatakan dalam Dolar Amerika
Serikat, kecuali dinyatakan lain
LAPORAN LABA RUGI

Expressed in United States Dollars,


unless otherwise stated
Tahun/Year

Tahun/Year

Tahun/Year

CONSOLIDATED STATEMENTS

2011

2012

2013

OF COMPREHENSIVE INCOME

KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Pendapatan

234,583,722

239,373,814

213,478,173

Revenues

Beban Pokok

-228,757,722

-231,262,443

-205,702,613

Cost of Revenues

5,826,000

8,111,371

7,775,560

Gross Profit

Beban Usaha

-7,394,188

-7,367,493

-7,321,709

Operating Expenses

Laba (Rugi) Usaha

-1,568,188

743,878

453,851

Income (Loss) from Operations

492,629

846,086

1,525,235

Other Income (Expenses)

-1,075,559

1,589,964

1,979,086

Income (Loss) Before Tax

34,512

-609,158

-552,894

Tax Income (Expense)- Net

Laba (Rugi) Bersih

-1,041,047

980,806

1,426,192

Net Income (Loss)

Laba (Rugi) Bersih Komprehensif

-1,041,047

980,806

1,426,192

Net Comprehensive Income (Loss)

Laba Kotor

Penghasilan (Beban) lain-lain


Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Penghasilan (Beban) Pajak - Bersih

Laba (Rugi) Bersih Yang Dapat

Net Income (Loss)

Diatribusikan Kepada :
Pemilik Entitas Induk

Attributable to:
-1,041,047

980,806

-1,041,047

980,806

Kepentingan Non Pengendali


Jumlah

1,426,192

Non-Controlling Interest
1,426,192

Laba (Rugi) Bersih Komprehensif


Yang Dapat Diatribusikan Kepada :
Pemilik Entitas Induk

Total
Net Comprehensive Income (Loss)
Attributable to

-1,041,047

980,806

-1,041,047

980,806

1,426,192

Total

-0.59

0.55

0.85

Net Income (Loss) per 1,000 Basic


Share

Kepentingan Non Pengendali


Jumlah

Owner of the Parent Company

Owner of the Parent Company


Non-Controlling Interest

2011

2012

2013

Penjualan Bersih (US$ juta)


Net Sales (US$ million)

10

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

(1.04)

213.5

0.98

5.8

1.43

7.8

8.1

234.6

239.4

Laba (Rugi) Bersih Per 1.000


Saham Dasar

1,426,192

2011

2012

Laba Kotor (US$ juta)


Gross Profit (US$ million)

2013

2011

2012

Laba (Rugi) Bersih (US$ juta)


Net Profit (Loss) (US$ million)

2013

2011

2012

2013

Aset Lancar

37,980,659

49,453,506

41,175,134

Current Assets

Aset Tidak Lancar

47,354,256

42,782,109

37,455,875

Non Current Assets

LAPORAN POSISI

KEUANGAN KONSOLIDASIAN

CONSOLIDATED STATEMENT OF

FINANCIAL POSITION

Total Aset

85,334,915

92,235,615

78,631,009

Total Assets

Liabilitas Jangka Pendek

30,515,990

36,081,628

24,310,324

Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang

2,122,994

2,477,250

2,832,395

Non Current Liabilities

Total Liabilitas

32,638,984

38,558,878

27,142,719

Ekuitas

52,695,931

53,676,737

51,488,290

Equity

Marjin Laba Kotor (%)

2.48

3.39

3.64

Gross Profit Margin (%)

Rasio Lancar (X)

1.24

1.37

1.69

Current Ratio (X)

Rasio Liabilitas / Total Aset (%)

38

42

35

Debt to Assets Ratio (%)

Rasio Liabilitas / Ekuitas (%)

62

72

53

Debt to Equity Ratio (%)

Rasio Laba (Rugi) / Total Aset (%)

-1.22

1.06

1.81

Return on Assets (%)

Rasio Laba (Rugi) / Ekuitas (%)

-1.98

1.83

2.77

Return on Equity (%)

RASIO KEUANGAN

FINANCIAL RATIO

Ikhtisar
Operasional
Operational Highlights
Jumlah Tenaga Kerja

4,663

4,546

2,768

Number of Employees

Jumlah Entitas Anak

No of Subsidiary Company

Jumlah SMT Line

21

21

21

No of SMT Lines

Jumlah Mesin Plastic Molding

31

34

34

No of Plastic Molding Machines

Jumlah Mesin Metal Stamping

17

17

17

No of Metal Stamping Machines

2012

2013

2011
Ratio Lancar (x)
Current Ratio (x)

2012

2013

2011

35

38

1.37

1.24

3.64

2.48
2011

Margin Laba Kotor (%)


Gross Profit Margin (%)

42

2013

1.69

2012

3.39

2011

2012

2013

Rasio Liabilitas / Total Aset (%)


Debt to Asset Ratio (%)

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

11

HARGA SAHAM | SHARE PRICE

Grafik pergerakan saham PTSN


DI BURSA EFEK INDONESIA

PTSN Stock Price Movement


AT INDONESIA STOCK EXCHANGE

160

140

08 July 2013

Rp 130,-

01 January 2013

Rp 127,120

100

31 December 2013

80

Rp 82,-

20 December 2013

Rp 79,-

60

40

20

Grafik berdasarkan pada harga penutupan 2013


The Graph was based on closing price for 2013
12

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

DECEMBER

NOVEMBER

OCTOBER

SEPTEMBER

AUGUST

JULY

JUNE

MAY

APRIL

MARCH

FEBRUARY

January

KINERJA SAHAM PTSN BULANAN TAHUN 2013

MONTHLY STOCK PERFORMANCE OF PTSN 2013


Harga Pembukaan
Opening (Rp)

Tertinggi
Highest(Rp)

Terendah
Lowest (Rp)

Harga Penutupan
Closing (Rp)

Volume Transaksi
Transaction Volume

Januari

127

127

92

96

301,000

January

Februari

96

126

93

115

1,448,500

February

108

129

97

114

897,500

March

Maret
April

114

135

91

99

2,760,500

April

Mei

102

125

86

116

8,158,500

May

Juni

117

117

96

110

1,183,000

June

Juli

112

131

80

92

877,500

July

Agustus

91

98

80

88

50,000

August

September

88

110

80

110

197,500

September

102

104

81

100

520,500

October

Nopember

Oktober

86

95

81

88

195,500

November

Desember

88

92

76

82

1,207,500

December

135
Rp
76
Rp
82
Volume transaksi
17,797,500
Rp

sepanjang tahun 2013, harga tertinggi yang dicatat saham


perseroan adalah sebesar Rp 135,- per saham.
throughout 2013, the highest share price recorded was Rp 135, - per
share.

sepanjang tahun 2013, harga terendah yang dicatat saham


perseroan adalah sebesar Rp 76,- per saham.
throughout 2013, the lowest share price recorded was Rp 76, - per
share.

Pada tahun 2013, harga saham perseroan ditutup pada


harga rp 82,In 2013, the closing price of Companys share was at Rp 82, -

Transaction volume

Sepanjang tahun 2013, jumlah volume transaksi saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia sebanyak 17.797.500
In 2013, the total volume of companys share transactions at Indonesia Stock Exchange was 17,797,500

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

13

PENJELASAN MENGENAI PEMBELIAN SAHAM KEMBALI


EXPLANATION ON THE SHARE BUYBACK

14

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

On October 3, 2013, the Company had repurchased back its shares amounting to as many
as 354,289,500 shares or equivalent to 20%
of the total paid-up shares with an acquisition
cost of Rp 115, - per share.

BA

BUY

Pada tanggal 03 Oktober 2013, Perseroan telah


melakukan pembelian kembali saham sebanyak 354.289.500 lembar atau sebesar 20% dari
total saham yang disetor dengan harga perolehan sebesar Rp 115,- per saham.

The Company has bought back its shares


which issued and listed on the Indonesia Stock
Exchange with reference to OJK Regulation
No.2/POJK.04/2013 dated August 23, 2013 on
Share Buyback issued by the Public Company
In Significant Fluctuating Market Conditions
and OJK Circular No.1/SEOJK.04/2013 dated
August 27, 2013 on Other Conditions As The
Market Conditions fluctuate significantly.

SHARE

Perseroan telah melakukan pembelian kembali


saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan
tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan mengacu pada Peraturan OJK No.2/POJK.04/2013
tanggal 23 Agustus 2013 tentang Pembelian
Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten
atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar
Yang Berfluktuasi Secara Signifikan dan Surat
Edaran OJK No.1/SEOJK.04/2013 tanggal 27
Agustus 2013 tentang Kondisi Lain Sebagai
Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan.

KINERJA SAHAM PTSN TRIWULANAN PERIODE 2013


QUARTERLY STOCK PERFORMANCE OF PTSN FOR 2013 PERIOD
Q1

Q2

Q3

Q4

FY

Pembukaan (Rp)

127

114

112

102

127

Opening (Rp)

Tertinggi (Rp)

129

135

131

104

135

Highest (Rp)

Terendah (Rp)

92

86

80

76

76

Lowest (Rp)

114

110

110

82

82

Closing (Rp)

Volume Transaksi

2,647,000

12,102,000

1,125,000

1,923,500

17,797,500

Trading Volume

Kapitalisasi pasar
(000)

201,945,072

194,859,280

194,859,280

145,258,736

145,258,736

Market Capitalization
(000)

Jumlah saham yang


beredar

531,388,000

531,388,000

531,388,000

177,098,500*

177,098,500*

Number of shares
issued

Saham ditempatkan
dan disetor

1,771,448,000

1,771,448,000

1,771,448,000

1,771,448,000**

1,771,448,000**

Subscribed and Fully


Paid Shares

Penutupan (Rp)

* Pada tanggal 03 Oktober 2013, terjadi pembelian saham kembali


sebanyak 354.289.500 lembar saham
* On October 3, 2013, there were as many as 354,289,500 shares were
bought back by the Company

** Termasuk 354.289.500 lembar saham dari hasil pembelian kembali


** Inclusive of 354,289,500 shares from the buyback

KINERJA SAHAM PTSN TRIWULANAN PERIODE 2012


QUARTERLY STOCK PERFORMANCE OF PTSN FOR 2012 PERIOD

Pembukaan (Rp)
Tertinggi (Rp)

Q1

Q2

Q3

Q4

FY

80

92

90

82

80

Opening (Rp)

115

120

96

155

155

Highest (Rp)

Terendah (Rp)

73

70

73

80

70

Lowest (Rp)

Penutupan (Rp)

92

90

88

127

127

Closing (Rp)

Volume Transaksi

10,287,500

6,715,500

20,297,500

15,432,000

52,732,500

Trading Volume

Kapitalisasi pasar
(000)

162,973,216

159,430,320

155,887,424

224,973,896

224,973,896

Market Capitalization
(000)

Jumlah saham yang


beredar

531,388,000

531,388,000

531,388,000

531,388,000

531,388,000

Number of shares
issued

Saham ditempatkan
dan disetor

1,771,448,000

1,771,448,000

1,771,448,000

1,771,448,000

1,771,448,000

Subscribed and Fully


Paid Shares

ACK

PEMBELIAN
SAHAM KEMBALI
PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

15

Significant Events
Peristiwa Penting
2013

20 Mei 2013 | RUPS | GMS

16

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)


General Meeting of Shareholders (GMS)
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Sat Nusapersada Tbk diselenggarakan pada tanggal 20 Mei 2013 untuk melakukan persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan untuk
tahun fiskal 2012. RUPS memberikan wewenang kepada Direksi untuk menunjuk kantor akuntan publik
independen untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanngal 31
Desember 2013.
PT Sat Nusapersada Tbk Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) was held on 20 May 2013 for approval of the annual report and ratification of financial report for the fiscal year of 2012. The AGMS authorized
the Board of Directors to appoint an independent public accounting firm to audit the Companys financial statements for the year ended December 31, 2013.

Public EXPOSE | Public Expose


Pada 12 Desember 2013, Public Expose diadakan di Kantor Pusat Batam. Public Expose ini dihadiri
oleh seluruh Manajemen Perseroan termasuk Abidin sebagai Presiden Direktur, Bidin Yusuf sebagai
Direktur Operasi dan Megawati sebagai Direktur Keuangan (Tidak Terafiliasi), disertai Rusdiana sebagai
Sekretaris Perusahaan. Perseroan membahas kinerja Perseroan tahun 2013 dan kendala kendala yang
dihadapi serta prospek industri di masa depan. Setelah presentasi, dilanjutkan dengan acara terakhir
berupa sesi tanya jawab.
On December 12, 2013, Public Expose was held in Batam at Head Quarter Office. Public Expose was attended by
all the Management of the Company including Abidin as President Director, Bidin Yusuf as Operational Director and Megawati as Finance Director (Non Affiliated), accompanied by Rusdiana as Corporate Secretary. The
company discussed about its performance for 2013 and obstacles faced by the company as well as Industry
outlook in the future. Following the presentation, a Q&A session was opened and also as closing of the event.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

17

Penghargaan yang diterima

award received

14 Maret 2013, Direktur Utama Sony Devices Energy Corporation, Tuan Shinichi Tanemo, memberikan
Quality Award sebagai penghargaan dan pengakuan kepada Satnusa atas Excellent Quality Performance
untuk lebih dari 500 juta kemasan baterai untuk periode Maret 2008 sampai dengan Desember 2012.
14 March 2013, The Managing Director of Sony Energy Devices Corporation, Mr. Shinichi Tanemo, presented
Satnusa with a Quality Award in appreciation and recognition of Satnusa for its Excellent Quality Performance
for more than 500 million battery packs within the period of March 2008 to December 2012.

18

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

23 April 2013, Direktur Allied Telesis International (Asia) Pte Ltd, Tuan John Sirbu menganugerahkan suatu
penghargaan kepada Satnusa sebagai Mitra Bisnis (EMS) Terbaik serta kontribusinya yang besar dan atas
usahanya dalam mempertahankan dan meningkatkan best quality excellent delivery service & Support and
total customer satisfaction.
23 April 2013, The Director of Allied Telesis International (Asia) Pte Ltd, Mr. John Sirbu bestowed Satnusa with
an award in appreciation for the Best EMS Partnership for its great contribution and effort to maintain and
improve best quality excellent delivery service & Support and total customer satisfaction.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

19

laporan dewan komisaris

report from board of commissioners

20

Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Dear Stakeholders,

Dengan penuh rasa bahagia kami melaporkan pencapaian PT Sat Nusapersada,Tbk yang selanjutnya
disebut Satnusa bahwa ditengah meningkatnya
persaingan usaha yang semakin kompetitif, Perseroan mampu mempertahankan dan meningkatkan
profitabilitasnya. Dengan pelaksanaan serangkaian
strategi yang tepat, kami percaya bahwa hal tersebut merupakan landasan yang kokoh bagi Perseroan
untuk memiliki pertumbuhan yang berkelanjutan
di masa depan. Manajemen terus berupaya untuk
memperkuat strategi yang dilakukan melalui kombinasi pengembangan internal yang strategis, penerapan manajemen aset yang efektif dan inovasi yang
berkelanjutan di seluruh struktur organisasi.

It is a pleasure for us to report the achievement of


PT Sat Nusapersada, Tbk hereinafter referred to
as Satnusa that amid increasing competition, the
Company is able to maintain and improve its profitability. With the implementation of a series of appropriate strategies, we believe that it placed a strong
foundation for the Company to have sustainable
growth in the future. The management continuously
strives to strengthen the strategies which is done
through a combination of strategic internal development, implementation of effective asset management and continuous innovation across the organization structure.

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Pemulihan ekonomi global pada tahun 2013 berjalan


dengan lambat, ekonomi negara berkembang menunjukkan perlambatan pertumbuhan, sementara
ekonomi negara-negara maju tidak menujukkan tanda-tanda pemulihan yang berarti.

The global economys recovery has been slow in


2013, with fast-growing emerging markets losing
pace while developed nations showed little sign of
recovery.

Pada tahun 2013, bank sentral Amerika Serikat,


Jepang dan Eropa menginjeksi sejumlah uang kedalam ekonomi mereka, mempertahankan suku
bunga rendah dan berjanji untuk terus melakukannya dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan
yang hampir stagnan selama lima tahun pasca resesi
dimana ekonomi eropa yang masih terpuruk serta
standar hidup di sebagian besar negara maju masih di
bawah puncak 2007. Salah satu kendala utama yang
dihadapi oleh Perseroan adalah tekanan pada pendapatan Perseroan yang sebagian besar berorientasi
ekspor dan ke negara negara maju.

In 2013, central banks in the U.S., Japan and Europe


showered money on their economies, held interest
rates low and promised to continue to do so in a bid
to animate a recovery that remains tepid almost five
years after the recession with the eurozone in recession for much of the year and living standards
in most of the developed world still below their 2007
peak. One of the principal obstacle for Sat Nusa
was the increasing pressure on our revenue which
mainly export-oriented and exposed to those developed markets.

Dewan Komisaris telah mengkaji dan menerima


laporan Direksi dan laporan keuangan konsolidasian
Perseroan per 31 Desember 2013, yang telah diaudit oleh KAP Johan Malonda Mustika & Rekan (JM).
Pelaporan keuangan telah memenuhi seluruh ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
terbaru sebagaimana dipersyaratkan oleh peraturan
perundangundangan yang berlaku. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan penasehatan, kami
dibantu oleh Komite Audit, yang telah memberikan
laporan secara berkala kepada Dewan Komisaris atas
temuan audit internal, perkembangan hasil auditor
independen dan kepatuhan terhadap peraturan yang
berlaku.

The Board of Commissioners has reviewed and


accepted the report of Board of Directors and the
companys consolidated financial reports as of December 31st, 2013, which were audited by Public Accountant Office (KAP) of Johan Malonda Mustika &
Rekan (JM). Financial reporting has complied with
all the provisions of Indonesian Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) as required by
the laws and regulations. In conducting supervisory
and advisory function, we were assisted by the Audit Committee, which have been providing regular
reports to the Board on the internal audit findings
and on the development of the independent auditor
result and compliance with regulations.

Penilaian Atas Kinerja Direksi Mengenai Assessment Of Directors Performance


Regarding The Company Management
Pengelolaan Perusahaan
Meskipun Perseroan menghadapi persaingan yang
ketat di tengah ketidakpastian ekonomi sepanjang tahun, Manajemen optimis dapat melewati kondisi pasar
global yang mengalami penuruan terutama di negaranegara maju. Jadi, meskipun pendapatan perseroan
mengalami penurunan sebesar 10,82% dibandingkan
dengan tahun 2012, Perusahaan mampu mempertahankan keuntungan sebesar US$ 1.426.192 dari total
pendapatan sebesar US$ 213.478.173.

Even though the Company is facing intense competition amid uncertainties throughout the year , the
Management is optimistic in surviving the downtrend in global market condition especially in developed countries. Thus, though our revenue dropped
by 10.82% compared to 2012, the Company was able
to maintain profit of US$ 1,426,192 from total revenue of US$ 213,478,173.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

21

Satnusa terus mendorong setiap strategi dan upaya


dalam meningkatkan kinerja perusahaan secara
keseluruhan. Pada tahun 2013, Satnusa mencapai
kinerja keuangan yang positif, dimana laba komprehensif untuk tahun 2013 sebesar US$ 1.426.192 meningkat 45,41% dibandingkan tahun 2012 sebesar US$
980.806. Pada tahun 2013, Satnusa berhasil meningkatkan marjin laba kotor dari 3,39% pada tahun 2012
menjadi 3,64% ditahun 2013. Selain itu, Satnusa mampu mencatatkan beberapa prestasi gemilang ditengah
ketidakpastian ekonomi global dan menutup tahun
dengan laba positif yang pada akhirnya meningkatkan
baik Return on Asset maupun Return on Equity. Tahun
2013, Satnusa membukukan Return on Asset sebesar
1,81% dan Return on Equity sebesar 2,77% dari 1,06%
dan 1,83% pada tahun 2012. Perseroan juga berhasil
mempertahankan Rasio Lancar yang sehat yaitu 1,69
x per 31 Desember 2013.

Satnusa continuously encourages each strategy


and effort in improving overall company performance. In 2013, Satnusa achieved positive financial performance, in which net income for the
year 2013 amounted to US$ 1,426,192 increased by
45.41% compared to the year 2012 amounted to US$
980,806. In 2013, Satnusa managed to improve gross
profit margin of 3.39% in 2012 to 3.64% in 2013. In addition, Satnusa incised some notable achievement
amid global economic uncertainties and ended the
year with positive earnings, which in turn improves
both Return on Assets and Return on Equity. In 2013,
Satnusa posted a return on assets of 1.81% and
Return on Equity of 2.77% from 1.06% and 1.83% in
2012. The company also succeeded in maintaining a
healthy current ratio of 1.69 x per December 31, 2013.

Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada Manajemen dan segenap karyawan untuk kinerja yang mengesankan dalam menjaga kinerja operasional dan keuangan
Perseroan sepanjang 2013. Direksi telah melakukan perubahan internal, dan pengurangan tenaga kerja serta
perbaikan yang diperlukan untuk tetap kompetitif dalam
mengantisipasi kenaikan upah minimum yang tinggi ditahun 2013.
Board of Commissioner gives appreciation to the Management and all employees for an impressive performance in maintaining operational and financial
performance of the Company during 2013. The Board of Directors have made
internal changes, and streamlining of labor force as well as crucrial improvements to remain competitive to anticipate the surge of minimum wage in 2013.

22

Dewan komisaris menghargai langkah Manajemen


untuk melakukan restrukturisasi organisasi secara
intensif. Namun Dewan berharap agar langkah tersebut dilakukan secara bertahap, bijaksana dan hatihati agar tidak berdampak kurang baik bagi kekuatan
organisasi Perusahaan dan Anak Perusahaan.

The Board of Commissioners appreciate the action


taken by the management to undertake the Companys intensive organizational restructuring. However, the Board hopes that such actions should be
wisely, gradually, and prudently done to avoid negative impacts in to the Companys and Subsidiary organizational strengths.

Kegiatan restrukturisasi organisasi perlu diimbangi


dengan pemberdayaan sumber daya manusia secara
serius agar Perseroan dapat dengan cepat melakukan perbaikan dan penguatan organisasi ditengah perubahan pesat dalam industri elektronik.

As such, restructuring efforts should be augmented


with the human resources development and empowerment in order to keep up with and stay ahead
of the rapid changes in the electronic industry.

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Pandangan atas Prospek Usaha Perusahaan

The Views over the Business Prospects

Perekonomian global masih dibayang-bayangi tekanan rencana penarikan dana stimulus (tapering
off) oleh Bank Sentral Amerika Serikat, serta meningkatnya ketegangan negara Barat dan Rusia atas
semenanjung Crimea yang dapat menjadi ancaman
eksternal bagi Perusahaan mengingat eksposur penjualan Perseroan yang begitu besar kepada negara
negara Eropa dan Amerika Serikat.

The global economy is still haunted by the issue of


the tappering off by the Central Bank of the United States, as well as escalating tensions between
Western countries and Russia over the Crimea
peninsula which can be an external threat to the
Company given the huge exposure of the Companys
sales to European countries and the United States.

Dibekali dengan pengalaman dan pencapaian yang


telah ditorehkan oleh Direksi perusahan dalam
menghadapi berbagai tantangan dimasa lalu seperti
krisis ekonomi pasca bangkrutnya Lehman Brother,
bencana nuklear di Jepang, banjir di Thailand sampai
dengan krisis hutang Eropa, Kami berkeyakinan dan
menaruh harapan tinggi untuk prospek usaha yang
telah disusun oleh Direksi untuk tahun tahun kedepan.

Equipped with experience and achievements that


have been inscribed by the Board of Directors of
the company in the face of various challenges in the
past such as the economic crisis after the collapse
of Lehman Brothers, the nuclear disaster in Japan,
flooding in Thailand until the European debt crisis,
we believe and have high expectations for business
prospects that have been prepared by the Board of
Directors for the next few years.

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris

Changes in Composition of the Board of


Commissioners

Pada tahun 2013, tidak terjadi perubahan komposisi


Dewan Komisaris sehingga jumlah dan komposisinya
sama dengan tahun sebelumnya. Jumlah Anggota
Dewan Komisaris berjumlah 3 (tiga) orang, termasuk
dengan Komisaris Utama.

In 2013, no changes in the composition of the Board of


Commissioners so that the number and composition is
same as the previous year. The number of Members of
the Board of Commissioners is 3 members , including
the President Commissioner.

Appresiasi

Appreciation

Akhir kata, Dewan Komisaris menyampaikan terima


kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan
oleh para pemegang saham dan seluruh pemangku
kepentingan. Apresiasi juga saya sampaikan kepada
Direksi atas kepemimpinannya, serta kepada manajemen dan seluruh pegawai yang telah bekerja dengan
penuh kesungguhan.

Last but not least, the Board of Commissioners would


like to thank to all shareholders and stakeholders for
the support and trust. My appreciation also goes to the
Board of Directors for their leadership, as well as to the
management and all employees who have worked with
full sincerity.

Sofjan Wanandi

Komisaris Utama
President Commissioner

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

23

laporan dIREKSI

report from board of DIRECTORS

24

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Di tengah perubahan yang terus terjadi dalam dunia usaha,


perusahaan harus mampu berubah dan membuat perubahan agar dapat bertahan dan berkembang. Dalam upayanya meningkatkan keunggulan operasional, Perseroan
telah melakukan sejumlah perubahan, dengan tujuan
memperkuat kinerja di masa depan.
In an ever-changing business world, we must change and make changes for
surviving and thriving. In pursuit of operational excellence, the Company has
made a number of changes with the objective of strengthening its performance
in the future.
Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Dear Shareholders,

Memasuki tahun 2013, sejumlah perusahaan elektronik termasuk didalamnya pelanggan Perseroan
mengumumkan pengurangan tenaga kerja besar
besaran diiringi dengan pemangkasan proyeksi penjualan diatas dua digit serta melakukan perombakan
dan perampingan struktur organisasi demi bertahan hidup ditengah persaingan usaha yang semakin
kompetitif. Hal tersebut tentu saja berdampak negatif
terhadap pertumbuhan pendapatan Perseroan. Oleh
sebab itu, memasuki tahun 2013, berdasarkan informasi dan proyeksi yang diterima Perseroan dari
pelanggannya, Perseroan menetapkan proyeksi penjualan sebesar US$ 188.394.155, yakni penurunan
sekitar 21% dari penjualan aktual tahun 2012 sebesar US$ 239.373.814. Per 31 Desember 2013, Perseroan berhasil membukukan penjualan sebesar US$
213.478.173 atau 13% diatas proyeksi penjualan yang
telah ditetapkan oleh Perseroan. Hal tersebut tidak
terlepas dari usaha yang dilakukan oleh Direksi dan
segenap jajaran manajemen dalam mendapatkan
projek baru seperti perakitan produk Energy Storage
for Base Transceiver Station (BTS), Weighing Machine,
USB Device and Pocket Tray.

Entering the year 2013 , a number of electronics


companies including our customers has announced
a workforce reduction accompanied by massive cuts
in projected sales by over a two digit percentage and
perform overhaul and streamlining of the organizational structure in order to survive amid increasing
business competition . This has forced a pull back
in growth in Companys revenue. Therefore in 2013,
based on information and projection received from
our customers, the Company had set a sales projection of US$ 188,394,155, which is a decrease of about
21 % of the actual sales in 2012 amounted to US$
239,373,814. As of December 31, 2013 , the Company
managed to book a sales of US$ 213,478,173 or 13 %
above the sales projections that have been established by the Company . It is closely linked to the
work done by the Board of Directors and all levels
of management in getting new projects such as the
manufacturing of Energy Storage for Base Transceiver Station ( BTS ) , Weighing Machine , USB Device and Pocket Tray .

Kendati Perseroan diperhadapkan dengan berbagai


tantangan ditahun 2013, seluruh insan Satnusa telah
membuktikan bahwa kerja keras yang didukung oleh
kerja sama tim yang solid mampu membantu Perseroan untuk melewati tahun yang penuh tantangan
ini.

Although the Company was faced with many challenges in 2013 , all employees Satnusa has proven
that hard work backed by solid teamwork can help
the Company to pass through this challenging year .

Kinerja Perseroan

Company Performance

Perseroan menutup akhir tahun 2013 dengan posisi


keuangan yang solid. Dimana per 31 Desember 2013,
Perseroan memiliki kas dan setara kas beserta deposito berjangka sebesar US$ 9.538.959 yakni mengalami peningkatan 18% dari US$ 8.072.410 ditahun
2012. Selain daripada itu, Perseroan juga tidak memiliki pinjaman bank per 31 Desember 2013.

The Company ended the year 2013 with a solid financial position. Where per December 31, 2013, the
Company had cash and cash equivalents together
with time deposits of US$ 9,538,959 which is an increase of 18% from US$ 8,072,410 in 2012. Other than
that, the Company has no outstanding bank loans as
of December 31, 2013.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

25

26

Proyek-proyek yang dilakukan oleh Perseroan terbukti telah dikelola dengan profesional dan dengan
kualitas yang terjaga. Hal ini dibuktikan dengan
penghargaan Quality Award yang diterima oleh
Perseroan dari pelanggan Perseroan Sony Energy
Devices Corporation atas kinerja kualitas yang sangat baik. Pelanggan Perseroan Allied Telesis juga
menganugerahkan Best Quality Award kepada
Perseroan pada 23 April 2013.

The projects undertaken by the Company are proven


to be managed professionally and with guaranteed
quality. It was proven by the Quality Award received
by the Company from our customers Sony Energy
Devices Corporation for our excellent quality performance. Our customer Allied Telesis also confered
the Best Quality Award to the Company on 23 April
2013.

Strategi

Strategy

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kami berusaha


mengendalikan biaya produksi Perusahaan selama
tahun 2013 dengan mengevaluasi dan menyempurnakan praktik praktik manufaktur Perseroan. Hal ini
merupakan bagian yang penting dari strategi Perseroan untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi,
yang mana akan memperkuat kemampuan Perusahaan dalam menghasilkan laba jangka panjang
secara berkesinambungan. Kami percaya bahwa
Perseroan akan memperoleh manfaat penuh dari
upaya-upaya yang telah dilakukan di tahun 2013.

As mentioned before , we tried to control our production costs for the year 2013 by evaluating and
refining the Companys manufacturing practices. It
is an important part of our strategy to increase the
efficiency of production costs, which will strengthen the Companys ability to generate sustainable
long-term profits. We believe that the Company will
obtain the full benefit of the efforts that have been
made in the year 2013 .

Perseroan berupaya untuk menjaga keseimbangan


portolio penjualan dengan memperluas basis pelanggang serta memprioritaskan pelanggan pelanggan yang telah menjalin hubungan jangka panjang
sehingga dapat memberikan kestabilan order yang
lebih baik.

The Company strived to maintain a balance of sales


portolio by expanding our customer base as well as
prioritizing customers who have established longterm relationships which in turn can provide better
order stability.

Dalam hal struktur organisasi, Perseroan melakukan peleburan struktur organisasi untuk beberapa
divisi dan menetapkan Standardized Operating Procedures (SOP) baru yang lebih efisien guna meningkatkan efisiensi kerja. Perseroan juga membentuk
pusat pelatihan (centralised training centre) untuk
semua karyawan yang dilengkapi dengan pelatihan
yang diperlukan sebelum menempatkan karyawan
pada tempat kerjanya. Bagi operator, mereka akan
dipersiapkan dengan pengetahuan produksi dasar
seperti ESD , keamanan produk , dokumen produksi,
dan sebagainya.

In terms of organizational structure, the Company


carried out organizational restructuring for multiple
divisions and assign new Standardized Operating
Procedures (SOPs) which are more efficient in order to improve work efficiency . The Company also
established a centralized training center for all employees who are equipped with the necessary training before placing employees in the workplace. For
operators, they will be equipped with basic production knowledge such as ESD, products safety, production document, and so on.

Kendala Kendala

Challenges

Kendala terbesar yang dihadapi oleh Perseroan


sepanjang tahun 2013 adalah kenaikan Upah Minimum Kota yang sangat signifikan yakni dari Rp
1.402.000 ditahun 2012 menjadi Rp 2.162.400 ditahun
2013 atau setara dengan 54,23%. Fenomena kenaikan upah minimum kota yang signifikan telah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Hal tersebut membuat Perseroan berada pada posisi sulit
untuk terus bernegosiasi dengan Pelanggan Perseroan dalam menaikan harga jual. Menaikan harga
jual secara terus menerus juga akan berakibat pada
berkurangnya daya saing Perseroan dibandingkan
dengan kompetitor Perseroan yang berapa diluar Indonesia.

The biggest obstacle faced by the Company during


the year 2013 was a very significant increase in minimum wage from Rp 1,402,000 in 2012 to Rp 2,162,400
in 2013, equivalent to an increase of 54.23%. The
phenomenon of significant increase in the minimum
wage has been ongoing since the last few years.
This put the Company in a difficult spot to keep negotiating with our customers to increase the selling price. Raising the selling price continuously will
result in a reduction in the competitiveness of the
Company as compared to our competitors whose
factories located outside Indonesia.

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Gambaran Prospek Usaha

Overview of Business Prospect

Untuk tahun 2014, kami mengantisipasi terjadi penurunan pada total penjualan karena beberapa pelanggan Perseroan akan mengakhiri beberapa lini
produk mereka yang disebabkan oleh persaingan
yang ketat dan respon pasar yang lemah. Namun,
dibekali dengan semangat pantang menyerah dan
segudang pengalaman, kami tetap optimis untuk
melewati badai yang menerpa dan mengatasi semua
tantangan yang ada.

For 2014, we expect to see a decline in total revenue


due to some of our customers will end some of their
product line due to intense competition and weak
market response. However, equipped with unyielding spirit and abundance of experience, we remain
optimistic to survive another round of storm and
overcome all the challenges.

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Perseroan berkomitmen untuk memegang teguh


prinsip prinsip tata kelola perusahaan yang baik
(GCG) dalam menjalankan seluruh kegiatan usahanya. Penerapan sistim pelaporan pelanggaran (whistle blowing system) yang telah dirancang dan dikembangkan sejak beberapa tahun terakhir diyakini akan
semakin meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan
proses bisnis dan pencatatan keuangan melalui
pencegahan dan deteksi dini terhadap potensi pelanggaran dalam transaksi bisnis yang berlangsung
di seluruh unit operasional.

The Company is committed to uphold the principles


of good corporate governance (GCG) in conducting all its business activities. Application of whistle
blowing system that has been designed and developed in recent years is believed to improve accountability of the implementation of business processes
and financial records through prevention and early
detection of potential violations of the business
transactions that take place throughout the operational units.

Sepanjang tahun 2013, Kami terus mempromosikan


praktik prinsip-prinsip GCG kepada karyawan dan
memotivasi mereka untuk mempraktekan prinsipprinsip tersebut sebagai nilai-nilai etika Perseroan.

Throughout the year 2013, we continue to promote


the principles of good corporate governance practices to employees and motivate them to practice
these principles as ethical values of
the Company.

Appresiasi

Appreciation

Direksi mengucapkan terima kasih kepada para


Dewan Komisaris serta seluruh karyawan. Berkat
dukungan, komitmen, dan dedikasi merekalah, kami
bisa meraih segala pencapaian di tahun 2013.

The Directors would like to express its gratitude to


the Board of Commissioners and employees. We
appreciate their supports, commitment, and dedication so that we can achieve all the achievement
in 2013.

Abidin

Direktur Utama
President Director

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

27

Profil singkat perseroan

a brief Company profile

28

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

TENTANG PT SAT NUSAPERSADA Tbk

ABOUT PT SAT NUSAPERSADA Tbk


PT Sat Nusapersada Tbk didirikan pada tahun 1990
dan berlokasi di Jl. Pelita VI No 99, Batam 29432,
Indonesia sebagai perusahaan yang menyediakan
jasa untuk manufaktur elektronik. Sat Nusa terus
memperluas dan meningkatkan kualitas layanannya
dengan menyediakan layanan yang lebih terintegrasi
untuk memberi nilai tambah bagi pelanggannya.

PT Sat Nusapersada Tbk was founded in 1990 and


located at Jl. Pelita VI No. 99, Batam 29432, Indonesia as a Company that provides services for
electronics manufacturing. We continually expand
and improve the quality of our services by providing
more integrated services to add more value to our
customers.

Pada tahun 1996, Perseroan mendirikan Surface


Mount Technology (SMT) dan Auto Insert (AIM) departemen yang mampu menangani penyisipan IC
mikro, Jumper wire, Axial dan Radial.

In 1996, we established Surface Mount Technology


(SMT) and Auto Insert (AIM) department that is capable of handling the insertion of micro IC, Jumper
wire, Axial and Radial.

Auto spindle dan Spray painting didirikan pada tahun 2007 untuk memberikan layanan yang lebih terpadu kepada pelanggan. Pada tanggal 8 November
2007 Perseroan go public dengan menjadi produsen
pertama elektronik berteknologi tinggi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham PTSN. Nilai nominal Rp 150 per saham dan
4.920.000.000 saham sebagai modal dasar, dengan
total nilai sebesar Rp 738 miliar. Modal ditempatkan
dan disetor penuh untuk publik 1.771.448.000 saham dengan total nilai Rp 265.717.200.000.

Auto Spindle and Spray painting was established


in 2007 to provide more integrated service to our
customers. On 8th November 2007 the company
went public by becoming the first high technology electronics manufacturer who listed at Indonesian Stock Exchange (IDX) with ticker symbol
PTSN. Nominal par value of IDR 150 per share
and 4,920,000,000 shares as the authorized capital,
the total worth was IDR 738 billions. The issued and
fully paid capital for public was 1,771,448,000 shares
with the total value of IDR 265,717,200,000.

Melalui penawaran umum perdana di Bursa Efek


Indonesia (BEI), Perseroan mengakuisisi PT SM Engineering, yang terletak di Lot 8 Citra Buana Center
Park III, Jl. Engku Putri, Batam Center 29432, Indonesia, dalam penyediaan jasa Metal stamping di industri elektronik, dengan 99,96% kepemilikan oleh
PT Sat Nusapersada Tbk. Bersamaan dengan itu,
Perseroan juga membeli aset dan bisnis PT Sat Nusapersada Brothers di mana total produksi dipindahkan ke Pabrik 10 dipertengahan tahun 2008, memberikan jasa plastic injection, spray painting dan
powder coating.

Through the initial public offering in Indonesia Stock


Exchange (IDX), the Company acquired PT SM Engineering, located at Lot 8 Citra Buana Center Park
III, Jl. Engku Putri, Batam Center 29432, Indonesia,
in the provision of Companys metal stamping services in electronic industry, with the 99,96% of ownership by PT Sat Nusapersada Tbk. Simultaneously,
the Company also acquired the business and assets
of PT Sat Nusapersada Brothers in which the total
production moved to Factory 10 in middle of 2008,
providing Companys plastic injection, spray painting and powder coating services.

Alamat Kantor Pusat dan Entitas anak

Address of Head Office and Subsidiaries


PT SAT NUSAPERSADA Tbk
KANTOR PUSAT | HEAD OFFICE
Jl Pelita VI No.99 Batam 29432 Kepri - Indonesia
Telp : +62 778 425 888
Fax : +62 778 426988
Email : info@satnusa.com
www.satnusa.com

SM ENGINEERING

Lot 8 Citra Buana Centre Park III,


Jalan Engku Putri, Batam Centre 29432
Kepri Indonesia
Tel : (+62778) 471 688
Fax :(+62778) 471 234
Email : info@satnusa.com
website : www.satnusa.com

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

29

Pada bulan Juli 2008 Perseroan mengakuisisi


100% Sat Nusa (Putian) Electronic Co, Ltd, yang
terletak di Linan Industri, Kabupaten No.88 Kecamatan Xianyou, Kota Putian, Provinsi Fujian,
China, dengan total nilai Rp 57 miliar, sebagai penyedia layanan perakitan dan distribusi elektronik
dan duplikasi berbagai segmen usaha Perseroan
di China. Pada tahun 2010, Perseroan mengimplementasikan rencana restrukturisasi dengan melakukan divestasi di China dan mengkonsolidasikan
bisnis dengan mendirikan pabrik 11 di mana telah
dirampung pada bulan April 2011.

21 SMT lines
Dual Line concepts
Component Per Hour (CPH) 100,000
Chip 0402 (01005)
Flip Chip (C4 Process)
Placing Accuracy 30 micron
17 Stamping Machines
Machine range from 45 - 300 Tonnages
Production Precision up to 30 micron
Wire cutting up to 2 micron
Die Stamp up to 3mm in thickness
34 Injection Machines
Machine range from 50 - 380 Tonnages
Gear run out control up to 50 Micron (JGMA3)
High stoke count injection & insert molding
Product length up to 600mm

In July 2008 we acquired 100% Sat Nusa (Putian)


Electronic Co., Ltd, located at Linan Industrial District
No.88, Xianyou County, Putian City, Fujian Province,
China, with total value of IDR 57 billions, as a provider of assembly services and electronic distribution
and duplication of various segments of the Companys
business and services in China. In 2010, we implemented restructuring plan by carrying out divestment
in China and consolidate the business by setting up
factory 11 which completed in April 2011.

SMT
Metal Stamping

plastic Molding

Final Assembly

integrasi vertikal

VERTICAL INTEGRATION
We offer a fully integrated suite of Electronic Manufacturing Services that can streamline your supply
chain process. The convenience of Vertical Integration has the advantage of reducing production leadtime and inventory handled, delivering considerable cost savings.
Perseroan menawarkan layanan Electronic Manufacturing Services yang terintegrasi yang dapat
merampingkan proses rantai pasokan Anda. Kenyamanan Integrasi Vertikal memiliki keuntungan
mengurangi lead-time dan persediaan produksi, memberikan penghematan biaya yang cukup besar.

Kegiatan Usaha Sesuai dengan AngGaran Dasar


Business Activities In accordance with the Articles of Association
Sesuai dengan Akta No 105 tanggal 26 Juni 2008, Jenis usaha Perseroan meliputi perakitan komponen elektronik yang
meliputi perakitan komponen jadi untuk produksi alat-alat elektronika serta bidang usaha terkait.
In accordance with Act No. 105 dated June 26, 2008, the Companys business include the type of electronic component assembly includes assembly of finished components for the production of electronic devices and related business fields.

30

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Kategori Unit Produksi

Produk-Produk

Production Units Category

Products

Jaringan dan Peralatan Komputer


Network Equipment and Computers

Video Editing Perihperal, Battery Contact for


Laptop, Smart Card Reader, Scanner, Network
Power Supply, Transformer, Computer Network
Hub, Mouse, Wireless Card, CD ROM, Disk Drive,
Power Supply, Thumb Drive, Floopy Disc

Peralatan Elektronik Rumah Tangga


Consumer Electronics and Devices

Mobile Bluetooth, Exhaust Fan, Camera Lens,


Device, Digital Camcorder, TV Power Supply, ,
Watch, Home Audio, DVD Travel Unit, Plasma TV
Components, DVD Mechanism Port, LCD TV ,LED
TV, Emergency Light, Bosch, Bosch Neff, Vacuum
Cleaner, Microwave Oven, Display Unit, Camera,
Digital Media Player, Display Control Module for
Carriage, Image Capture, Video Capture, TV Tuner
Board, Security Device, Set-Top Box, Ticket Vending Machine, TV Media Box, Shaver, Currency
Counter, Remote Control, Multimedia Tuner, Ice
Maker, Hand Iron, IC Frame Box, Pricing Display
Box, Packing IC, Heating Gun, Electronic Typing
Machine, Vacuum Cleaner, Microwave Control
Panel, Display Alarm

Produk Telekomunikasi
Telecom Products

Telecomunication, Passanger Intercomm Communication Unit, Nokia Mobile Phone, Tape Assy,
HP Charger, Passenger Audio Communication
Unit

Elektronik Otomotif
Automotive Electronics

Motor Controller, MRT Door Opening, Bluetooth


in Vehicle, Car Electronics, Car Audio Complete
Set, Bicycle

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

31

32

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

VISI MISI

PERUSAHAAN

corporate
vision & Mission

visi - vision
Menjadi pemain bisnis yang diakui dalam industri manufaktur eletronik
berteknologi tinggi di kawasan Asia
Meningkatkan keuntungan dan pertumbuhan berkelanjutan Perseroan
melalui penyediaan solusi terpadu bagi pelanggan
Secara konsisten memberikan nilai lebih besar kepada para pemegang
saham dengan mengoptimalkan kinerja dan perkembangan Perseroan
Establish position in Asia as a high-technology electronics manufacturer
Enhance the companys profit and sustainable growth through the provision
of integrated solution to customers
Consistently provide greater value for shareholders by optimizing company
performance and development

misi- mission
Mencapai target-target kinerja melalui pertumbuhan unit-unit bisnis Perseroan
Memastikan pencapaian Kualitas Terbaik pada semua aspek operasi dan pengelolaan sumber daya
manusia
Beroperasi berdasarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Kualitas Menciptakan Masa Depan, mulai
dari desain produk, layanan pengiriman, dan pemenuhan komitmen kami secara tepat waktu kepada
para pelanggan dan mitra usaha
Memaksimalkan desain dan implementasi proyek-proyek produk siap pakai dan teknologi tinggi untuk
mendukung pengembangan produk-produk berkualitas terbaik dengan margin keuntungan yang
tinggi
Secara agresif memperluas jejaring internasional
Achieve performance targets through the growth of our business units
To ensure the achievement of Quality Excellence in all aspects of operations and in the management of human resources
Operate within the values and principles of Quality Creates Future from product design, delivering services, and timely fulfilment of our commitment to customers and business partner
Maximize the design and implementation of full turnkey projects and high technology to support the development of high-end products with high profit margin
Aggressively expand international network

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

33

CORPORATE
VALUE

TATA NILAI PERUSAHAAN

CORPORATE VALUE

Sat Nusa memiliki komitmen tinggi untuk membangun budaya budaya yang berlaku di perusahaan sehingga diharapkan akan mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Budaya Perusahaan
terdiri dari Integritas, Disiplin, Ramah Lingkungan, Nilai
Tambah dan Keselamatan. Sistem nilai yang dikembangkan
dalam perusahaan, diharapkan dapat mengubah sikap dan
perilaku Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga memunculkan motivasi yang tinggi, kepuasan kerja meningkat, sikap
dan tindakan terarah, pergaulan yang lebih akrab, disiplin
meningkat, tumbuhnya kemauan untuk terus belajar serta
memiliki tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik
bagi Perseroan.

IDEAS

GCG PRINCIPLES
Sat Nusa is highly commited to build the corporate value applicable in the company in order to be able to create conducive
working environment to realize the vision and mission of the
company. Company Values consists of Integrity, Discipline, EcoFriendly, Added Value, and Safety. The values developed in the
company are expected to alter the attitude and behavior of the
human resources of the company to bring out the strong motivation, increase the work satisfaction, direct attitude and behavior,
create friendly relations, increase discipline, grow the passion
to keep studying, and have responsibility to give the best to the
company.

TARIF

OPERATIONAL

PRINCIPLES

QCDS
IDEAS

INTEGRITY, DISCIPLINE,
ECO-FRIENDLy, ADDED VALUE, SAFETY

OPERATIONAL

GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE

PRINCIPLES PRINCIPLES

QCDS TARIF

QUALITY, COST, DELIVERY, SERVICE

34

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

TRANSPARENCY, ACCOUNTABILITY,
RESPONSIBILITY, INDEPENDENCY, FAIRNESS

integrity integritas
Kami secara pribadi bertanggung jawab untuk standar tertinggi dari perilaku masing-masing,
termasuk kejujuran dan keadilan dalam semua aspek pekerjaan, memenuhi komitmen sebagai
warga negara dan karyawan yang bertanggung jawab dan secara konsisten akan memperlakukan pelanggan dan sumber daya perusahaan dengan baik.

IDEAS

We are each personally accountable for the highest standards of behavior, including honesty and
fairness in all aspects of our work. We fulfill our commitments as responsible citizens and employees. We will consistently treat customers and company resources with the respect they deserve.

DISCIPLINE disiplin
Perseroan mematuhi standar keselamatan dan kesehatan yang berlaku untuk melindungi karyawan, pelanggan, pemasok dan masyarakat di mana Perseroan beroperasi dengan melakukan identifikasi bahaya dan pengendalian risiko yang tepat serta meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
We adhere to the highest standards to ensure the safety and health of our employees, our customers and the people of the communities in which we operate. We continuously make every effort to
prevent injuries and occupational illnesses. We put a strong effort on increasing awareness and
knowledge on safety and safe behaviour.

eco-friendly ramah lingkungan


Perseroan terus menerus mendorong aktivitas penghematan pemakaian sumber daya alam,
mengurangi pencemaran lingkungan serta turut melestarikan lingkungan melalui prinsip 3R
(reduce, reuse dan recylce).
We constantly monitor our air, water and land quality to ensure our operations do not pollute the
environment. By controlling the consumption of chemical in our operation, we are reducing the risk
of polluting our environment through our chemical waste management.

added value nilai tambah

Memberikan nilai tambah kepada pelanggan melalui rangkaian integrasi vertikal dan solusi
terpadu serta penyempurnaan bekerlanjutan yang mampu memperpendek rantai pasokan.
Konsep integrasi vertikal bertujuan untuk mengurangi produksi lead-time dan penurunan inventaris bahan baku yang memberikan penghematan biaya yang signifikan.
Delivering added value in the eyes of our customers through our vertical integrated suite of solution
capable of streamlining supply chain process. The concept of Vertical integration aims to reduce
production lead-time and inventory handled, delivering considerable cost savings.

safety keamanan
Perseroan mematuhi standar keselamatan dan kesehatan yang berlaku untuk melindungi karyawan, pelanggan, pemasok dan masyarakat di mana Perseroan beroperasi dengan melakukan identifikasi bahaya dan pengendalian risiko yang tepat serta meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
We adhere to the highest standards to ensure the safety and health of our employees, our customers and the people of the communities in which we operate. We continuously make every effort to
prevent injuries and occupational illnesses. We put a strong effort on increasing awareness and
knowledge on safety and safe behaviour.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

35

quality KUALITAS
Berkat perjuangan Perseroan untuk selalu melakukan penyempurnaan (kaizen), sehingga memberikan
manfaat langsung bagi pelanggan Perseroan. Keseriusan Sat Nusa dalam menjaga kualitas seluruh
proses produksinya sangat penting untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan oleh Perseroan
memiliki kualitas tertinggi.
Thanks to the companys constant striving for improvement (kaizen), which has direct benefits for our customers. Sat Nusas insistence on maintaining quality throughout the production process is vital to ensuring that
our products are of the highest quality.

COST BIAYA
Dengan memilih Sat Nusa untuk memproduksi produk mereka, pelanggan dipastikan telah membuat pilihan yang baik. Kaizen memastikan bahwa Sat Nusa menerapkan inovasi produk yang efektif dan memaksimalkan produktivitas. Kualitas produk Sat Nusa memungkinkan pelanggan Perseroan untuk menikmati
pengembalian yang tinggi atas investasi mereka.
By choosing Sat Nusa to manufacture their products, customers can be sure of having made a good choice.
Kaizen ensures that Sat Nusa products feature effective innovations and maximising productivity. The quality of
Sat Nusas products allows their customers to enjoy a high return on their investment.

DELIVERY PENGIRIMAN
Sat Nusa memiliki sistem yang memastikan bahwa hasil produksi sesuai dengan pengiriman tepat waktu.
Alur kerja Sat Nusa yang lancar dan dioptimalkan secara terus menerus, sirklus kerja yang diukur dan
direncanakan dengan hati-hati dan pergerakan barang sesuai permintaan, memungkinkan Perseroan
untuk secara konsisten memenuhi harapan pelanggannya.
Sat Nusas system ensures that production output corresponds with on time delivery. Sat Nusas smooth,
continuous and optimised workflows, with carefully planned and measured work-cycle times and on-demand
movement of goods, allow them to consistently meet their customers expectations.

SERVICE SERVIS
Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan merupakan prioritas utama Perseroan. Segala sesuatu
yang dilakukan berdasarkan pada tujuan ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Perseroan
menghormati pelanggannya, memahami kebutuhan dan keinginan mereka, dan melakukan yang terbaik
untuk memenuhinya melalui layanan yang Perseroan berikan. Setiap pelanggan yang senang dan puas
merupakan tonggak sejarah bagi Perseroan.
Delivering the best service to our customers is our highest priority. Everything we do serves this purpose directly or indirectly. We respect our customers, understand their needs and wants, and do our best to fulfill them
through the services we deliver. Each happy and satisfied customers is a milestone for us.

36

QDCS

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

the profile riwayat hidup

SOFJAN WANANDI

KOMISARIS UTAMA
PRESIDENT COMMISSIONER
UMUR | AGE 72

ABIDIN

Direktur UTAMA
PRESIDENT Director
UMUR | AGE 51

ANAS, S.E

Ketua Komite Audit


Chief of Audit Committee
UMUR | AGE 51

USMAN FAN
KOMISARIS
COMMISSIONER
UMUR | AGE 43

BIDIN YUSUF

Direktur Operasional
Operational Director
UMUR | AGE 55

Fransiska Yohan, SE, MM


ANGGOTA
MEMBER
UMUR | AGE 33

YURI HERONO

kepala UNIT AUDIT INTERNAL


head OF INTERNAL AUDIT
UMUR | AGE 42

ANAS, S.E

KOMISARIS INDEPENDEN
INDEPENDENT COMMISSIONER
UMUR | AGE 51

MEGAWATI

Direktur keuangan (Tidak Terafiliasi)


finance Director (Non affiliated)
UMUR | AGE 36

yenny

ANGGOTA
MEMBER
UMUR | AGE 36

EDI SUTEJO

anggota UNIT AUDIT INTERNAL


member OF INTERNAL AUDIT
UMUR | AGE 37

WILSON YAP,S.H,M.H
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
UMUR | AGE 40

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

37

Riwayat Hidup Dewan Komisaris

Profiles of the Board of Commissioners

Sofjan Wanandi

Komisaris Utama President Commissioner


tidak terafiliasi (non-affiliated)

Sejak tahun 2007, Sofjan Wanandi diangkat sebagai Komisaris Utama Perseroan. Hingga kini, beliau juga
merupakan anggota Direksi Santini Group sejak tahun 1999 dan Centre for Strategic and International
Studies (CSIS) sejak tahun 1973. Selama bertahun-tahun Sofjan Wanandi menjabat posisi penting di Gemala Group (Direktur Utama, 1980-1999) dan Prakarti Yoga Group (Presiden Direktur, 1996-1999; Direktur,
1974-1996). Beliau juga aktif sebagai anggota Dewan Penasihat PT Thiess Contractors Indonesia sejak
tahun 2005 dan Deutsche Bank Asia sejak tahun 2007, selain pernah menjadi anggota Dewan Penasihat
di Capital Group Companies (1996-1998) dan Carlyle Group (1998-2000). Sofjan Wanandi sekarang juga
menjadi anggota Konsulat Internasional Asia Society, Direktur Utama Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Wakil Direktur Utama Konsul Pengawasan
Nasional KADIN Indonesia, dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO). Beliau ditunjuk berdasarkan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa Perseroan No.14 tanggal 7 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta.
Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia dan Universitas Padjadjaran.
Since 2007, Sofjan Wanandi has been assigned as the Companys President Commissioner. Until present, he is
also a member of Board of Directors of Santini Group since 1999 and of Centre for Strategic and International
Studies (CSIS) since 1973. For years, Sofjan Wanandi employed the key positions of Gemala Group (Chairman,
1980-1999) and Prakarti Yoga Group (President Director, 1996-1999; Director, 1974-1996). He is also active as a
member of Advisory Board of PT Thiess Contractors Indonesia since 2005 and Deutsche Bank Asia since 2007,
and formerly was a member of Advisory Board of Capital Group Companies (1996-1998) and Carlyle Group
(1998-2000). Presently, Sofjan Wanandi is also a member of Asia Society International Council, the Executive
Chairman of National Economy Recovery Committee (KPEN) of lndonesian Chamber of Commerce and lndustry
(KADIN), the Vice Chairman of National Supervisory Council of lndonesian KADIN, and the Chairman of DPN
of Employers Association of Indonesia. He was appointed by deed No.14 through Extraordinary Shareholders
Meeting of the Company, dated August 7, 2007, made by
Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta. He earned a
Bachelor of Economics from the University of Indonesia and University of Padjadjaran.

38

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Usman Fan

Komisaris Commissioner
terafiliasi (affiliated)

Sejak tahun 2007, Usman Fan menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Sampai sekarang, Beliau juga menduduki posisi Komisaris
Utama PT. BPR Mutiara Cemerlang Barelang sejak tahun 2009,
Komisaris PT Guna Surya Binamandiri sejak tahun 2004, Presiden
Direktur PT Putra Andalas Sejati dan PT Fanindo Cipta Propertindo
sejak tahun 2001, dan PT Fanindo Chiptronic sejak tahun 1994. Sebelumnya Usman Fan pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Sat Techindo (2000-2002) dan PT Fanindo Genmik Perkasa
(1994-2005) . Beliau ditunjuk berdasarkan akta Berita Acara Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No.14 tanggal 7
Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta.
Beliau menamatkan studi Diploma Manajemen Bisnis di Stanford
City College, Singapura.
Since 2007, Usman Fan has been served as the Companys Commissioner. Until now, he is also the Commissioner of PT. BPR Mutiara Cemerlang Barelang since 2009, Commissioner of PT Guna Surya Binamandiri since
2004, President Director of PT Putra Andalas Sejati and PT Fanindo Propertindo since 2001, and PT Fanindo
Chiptronic since 1994. Previously, Usman Man was the President Director of PT Sat Techindo (2000-2002) and
PT Fanindo Genmik Perkasa (1994-2005). He was appointed by deed No.14 through Extraordinary Shareholders
Meeting of the Company, dated August 7, 2007, made by
Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta. He accomplished
Business Management Diploma study at Stanford City College, Singapore.

Anas, S.E

Komisaris Independen Independent Commissioner


tidak terafiliasi (non-affiliated)

Sejak tahun 2007, Anas, S.E. ditunjuk menjadi Komisaris Independen Perseroan. Sampai saat ini, Beliau juga menjabat sebagai
Direktur Utama PT Panca Wira Seraya dan PT Intan Wira Seraya
sejak tahun 1995, dan PT Graha Seraya Pratama (Novotel Batam)
sejak tahun 1992. Hingga sekarang, Anas, S.E. juga menjabat sebagai Direktur PT Trimitra Batam Pertama sejak tahun 2000, PT
Uniseraya dan PT Panca Eka Bina Plywood Industry sejak tahun
1995, PT Adithya Seraya Korita sejak tahun 1994, dan PT Batama
Nusa Permai sejak tahun 1992. Beliau juga adalah Wakil Rektor II Universitas Internasional Batam, Ketua Asosiasi Perhotelan
dan Restoran Indonesia di Batam, serta pendiri Yayasan Clarissa
(Sekolah Global Indo-Asia, Batam) dan Yayasan Kallista (Sekolah
Kallista. Batam). Beliau ditunjuk berdasarkan akta Berita Acara
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No.14
tanggal 7 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris
di Jakarta. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Trisakti, Jakarta.
Since 2007, Anas, S.E. has been assigned as the Companys Independent Commissioner. Until present, he is also
served as the President Director of PT Panca Wira Seraya and PT Intan Wira Seraya since 1995, and PT Graha
Seraya Pratama (Novotel Batam) since 1992. Currently, Anas, S.E. is also the Director of PT Trimitra Batam Pertama since 2000, PT Uniseraya and PT Panca Eka Bina Plywood Industry since 1995, PT Adithya Seraya Korita
since 1994, and PT Batama Nusa Permai since 1992. He is Vice Rector II of Batam International University, the
President of Indonesian Hotel and Restaurant Association in Batam, and the Founder of Clarissa Foundation
(Global Indo-Asia School, Batam) and Kallista Foundation (Kallista School. Batam). He was appointed by deed
No.14 through Extraordinary Shareholders Meeting of the Company, dated August 7, 2007, made by Fathiah
Helmi, SH, Notary in Jakarta. He gained Bachelor Degree of Economy from Trisakti University, Jakarta.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

39

Riwayat Hidup direksi Profiles of the Board of directors

Abidin

Direktur Utama President Director

MEGAWATI

direktur keuangan

finance
Director
40 PT Sat
Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

BIDIN YUSUF

Direktur Operasional
Operational Director

Abidin

Direktur Utama President Director (terafiliasi - Affiliated)


Sejak tahun 1990, Abidin menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan. Beliau pernah menjadi Manajer
Produksi PT Singamip (1989-1990) dan General Manager PT Hi Tech Agratekron Sempurna (1987-1989).
Abidin juga merupakan Ketua Dewan Pimpinan Kota (DPK) APINDO Batam dari tahun 2003-2009, Ketua
Dewan Pengurus Propinsi (DPP) APINDO Kepulauan Riau dari tahun 2004-2009, dan Dewan Penasihat
Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) sejak tahun 1998.Dewan Kehormatan APINDO Kepri
sejak tahun 2009. Beliau ditunjuk berdasarkan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa Perseroan No.14 tanggal 7 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta.
Since 1990, Abidin has been served as the Companys President Director. Previously, he was the Production
Manager of PT Singamip (1989-1990) and General Manager of PT Hi Tech Agratekron Sempurna (1987-1989).
Abidin has also been the Chairman of DPK APINDO Batam since 2003 and DPP APINDO Riau Island since
2004, and Board of Advisors member of PSMTI. Honorary Board of APINDO Kepri since 2009. He was appointed
by deed No.14 through Extraordinary Shareholders Meeting of the Company, dated August 7, 2007, made by
Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta.

BIDIN YUSUF

Direktur Operasional Operational Director (terafiliasi - Affiliated)


Sejak tahun 2007, Bidin Yusuf diangkat sebagai Direktur Operasional Perseroan. Sebelumnya, beliau
adalah General Manager PT Sat Nusapersada Brothers (1995-2007) dan Perseroan (1999-2007), serta
Supervisor di PT McDermott Indonesia (1982-1995). Beliau ditunjuk berdasarkan akta Berita Acara Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No.14 tanggal 7 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi,
S.H., Notaris di Jakarta. Beliau memiliki gelar Diploma dari International Correspondence Schools.
Since 2007, Bidin Yusuf has been assigned as the Companys Operational Director. Formerly, he was the General
Manager of PT Sat Nusapersada Brothers (1995-2007) and the Company (1999-2007), and Supervisor of PT McDermott Indonesia (1982-1995). He was appointed by deed No.14 through Extraordinary Shareholders Meeting
of the Company, dated August 7, 2007, made by Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta. He obtained his Diploma
degree from International Correspondence Schools.

MEGAWATI

direktur keuangan (independent) finance Director (independen)


Sejak tahun 2007, Megawati ditunjuk sebagai Direktur Keuangan (Tidak Terafiliasi) Perseroan. Sebelumnya, beliau adalah Manajer Akuntansi PT Sat Nusapersada (2005-2007) dan Manajer Keuangan PT
Kyotronics Indonesia (1997-2005). Megawati pernah meraih penghargaan Medali Emas (urutan pertama
di dunia) untuk kategori profesional Manajemen Akuntansi dan Medali Perak (urutan kedua Singapura)
untuk kategori profesional Manajemen Keuangan dari Dewan Penguji Kamar Dagang dan Industri London. Beliau ditunjuk berdasarkan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No.14 tanggal 7 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Beliau menyandang gelar Diploma dari Thames Business School, Singapura.
Since 2007, Megawati has been appointed as the Companys Finance Director (Non Affiliated). Before, she was
the Companys Accounting Manager (2005-2007) and the Finance Manager of PT Kyotronics Indonesia (19972005). From LCCI Examination Board, Megawati attained the Gold Medal (First World) for Management Accounting professional category and the Silver Medal (Second Singapore) for Financial Accounting professional
category. She was appointed by deed No.14 through Extraordinary Shareholders Meeting of the Company, dated
August 7, 2007, made by Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta She gained her Diploma degree from Thames
Business School, Singapore.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

41

Riwayat Hidup unit audit internal Profiles of the internal audit

Yuri HERONO, S.E.

edi sutijo, S.E.

Yuri HERONO, S.E.

KETUA UNIT AUDIT INTERNAL HEAD OF INTERNAL AUDIT


Sejak tahun 2013, Yuri Herono diangkat sebagai ketua unit Internal Audit. Sebelumnya, beliau pernah bekerja
di bagian Account Officer PT. Bank Central Dagang (1996 1999). Senior Account Officer PT. Sat Nusapersada
Brothers (1999 2007). Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PERBANAS Jakarta Indonesia. Beliau ditunjuk sebagai Ketua Unit Audit Internal berdasarkan pada surat No.048/
PTSN/VIII/2013 tertanggal 20 Agustus 2013.
Since 2013, Yuri Herono has been assigned as Head of Internal Audit. Before, he worked in PT. Bank Central
Dagang, Jakarta, as Account Officer (1996 - 1999). Senior Account Officer at PT Sat Nusapersada Brothers, Batam (1999-2007). He attained Bachelor in Economics from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PERBANAS,
Jakarta Indonesia. He was appointed as the Head of Internal Audit based on a letter No.048/PTSN/VIII/2013
dated August 20, 2013.

edi sutijo, s.e.

anggota UNIT AUDIT INTERNAL member OF INTERNAL AUDIT


Memangku jabatan anggota unit audit internal Perusahaan sejak tahun 2013 dan sebelumnya menjabat sebagai staf audit sejak tahun 1999, Lulusan sarjana ekonomi Universitas Janabadra, Yogyakarta, tahun 1999.
Beliau ditunjuk sebagai anggota Unit Audit Internal berdasarkan pada surat No.048/PTSN/VIII/2013 tertanggal 20 Agustus 2013.
Served as member of the internal audit units of the Company since 2013 and previously served as an audit staff
since 1999, obtained Bachelor in Economics from Janabadra University, Yogyakarta, in 1999. He was appointed
as a member of the Internal Audit Unit based on a letter No.048/PTSN/VIII/2013, dated August 20, 2013.

42

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Riwayat Hidup Sekretaris perusahaan

Profiles of corporate secretary

Sejak 1 Jan 2014, Wilson memangku jabatan Sekretaris Perusahaan Perseroan. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Asisten Manajer HRD Perseroan dari tahun 1999-2000, Manajer HRD dari tahun 2000-2012,
Asisten Divisi Manajer dari tahun 2012-2013 dan AK3
Perseroan serta Sekretaris P2K3 Perseroan dari tahun
2000-2013. Beliau meraih gelar Sarjana Hukum dari
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia, pada
tahun 1998 dan Magister Hukum dari Universitas Internasional Batam, Indonesia, pada tahun 2013. Beliau
ditunjuk sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan
pada surat Penggantian Corporate Secretary Perusahaan No. Ref. 083/PTSN/XII/2013 tertanggal 23 Desember 2013.
Sejak 1 Januari 2014, Wilson served as Corporate Secretary of the Company. Previously, he served as Human Resource (HR) Assistant Manager of the Company from 1999-2000, from the years 2000-2012 as HR
Manager, Assistant Division Manager from 2012-2013
and AK3 of the Company and the Secretary of P2K3
from year 2000-2013. He holds a law degree from
the University of Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia, in
1998 and a Masters in Law from the Universitas Internasional Batam, Indonesia, in 2013. He was appointed
as Secretary of the Company based on the Companys
Corporate Secretary replacement letter No. Ref. 083/
PTSN/XII/2013 dated December 23, 2013.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

43

Riwayat Hidup komite audit

Profiles of the audit committees

Anas, S.E.

Ketua Komite Audit Chief of Audit Committee


Sejak tahun 2008, Anas, S.E. menjabat sebagai Ketua Komite Audit. Penjelasan lainnya sesuai dengan
profil Beliau sebagai Komisaris Independen Perseroan yang ditampilkan sebelumnya pada bagian Profil
Dewan Komisaris. Beliau ditunjuk sebagai Ketua Komite Audit berdasarkan pada surat keputusan Dewan
Komisaris 001/SK/PTSN/IV/2008 tanggal 28 April 2008.
Since 2008, Anas, S.E. has been assigned as the Companys Chief of Audit Committee. Other descriptions
are in accordance with his profile as the Companys Independent Commissioner displed before in the Board of
Commissioners Profile section. He was appointed as Chairman of the Audit Committee by the Board of Commissioners through decree No. 001/SK/PTSN/IV/2008 dated 28 April 2008.

Fransiska Yohan, S.E, M.M


Anggota Member

Sejak tahun 2013, Fransiska Yohan, S.E, M.M, diangkat sebagai anggota Komite Audit menggantikan Glenn
Martinus Marjono, S.E.,M.M.,CPA melalui Surat Keputusan Perseroan nomor 001/SK/PTSN/VI/2013. sebelumnya beliau merupakan Assisten Group Head Coordinator PT Aegis Maas Consulting (2003-2013),
Asisten Dosen Fakultas Ekonomi jurusan Sistem Informasi Akuntansi Laboratory di Universitas Tarumanagara (2003-2005), Akuntan PT Telekomunikasi Indonesia Kandatel Tangerang (1998) dan beliau memperoleh gelar sarjana ekonomi di Universitas Tarumanagara serta gelar Magister Manajemen dari Universitas
Tarumanagara ditahun 2006.
Since the year 2013, Fransiska Yohan, S.E, M.M, was appointed as a member of the Audit Committee replacing
Glenn Martinus Marjono, S.E.,M.M.,CPA, through Company Decree number 001/SK/PTSN/VI/2013. She was
previously Assistant Group Head Coordinator of PT Aegis Consulting Maas (2003-2013), Assistant Lecturer, Faculty of Economics, majoring in Accounting Information Systems Laboratory at the University Tarumanagara
(2003-2005), Accountant of PT Telekomunikasi Indonesia Kandatel Tangerang (1998) and she earned a degree
in economics Tarumanagara University and Master of Management from the University Tarumanagara in 2006.

yenny

Anggota Member
Sejak tahun 2013, Yenny, diangkat sebagai anggota Komite Audit menggantikan Netty, S.E, melalui Surat
Keputusan Perseroan nomor 001/SK/PTSN/VI/2013. Sebelumnya beliau merupakan officer di PT. Bank
UOB Indonesia (1998-2008), dan teller di PT. Bank Bali (Permata Bank) (1997-1998), Beliau menyelesaikan
pendidikan tertingginya pada tahun 1996 pada SMA Yos Sudarso Batam.
Since the year 2013, Yenny, was appointed as a member of the Audit Committee replacing Netty, SE, through
Company Decree number 001/SK/PTSN/VI/2013. Previously she was an officer in the PT. Bank UOB Indonesia
(1998-2008), and teller at PT. Bank Bali (Permata Bank) (1997-1998), she completed her highest education in
1996 at Yos Sudarso high school Batam.
44

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

struktur organisasi

organization structure

KOMISARIS UTAMA

PRESIDENT COMMISSIONER
sofjan wanandi

KOMISARIS INDEPENDEN

KOMISARIS

COMMISSIONER
usman fan

anas, s.e

INDEPENDENT COMMISSIONER

KOMITE AUDIT

AUDIT COMMITTEE

anas, s.e

DIREKTUR UTAMA
PRESIDENT DIRECTOR
abidin

DIREKTUR KEUANGAN (independen)


FINANCE DIRECTOR (independent )
megawati

DIREKTUR OPERASIONAL
OPERATIONAL DIRECTOR
bidin yusuf

AUDIT INTERNAL

SEKRETARIS PERUSAHAAN

INTERNAL AUDIT
YURI HERONO, s.e

CORPORATE SECRETARY
WILSON YAP ,S.H,M.H

KOMUNIKASI PERUSAHAAN

CORPORATE COMMUNICATION
WILSON YAP ,S.H,M.H

HUBUNGAN INVESTOR
AKUNTANSI
ACCOUNTING
kustina

PERENCENAAN PERUSAHAAN
CORPORATE PLANNING
ponian

INVESTOR RELATION
smailly andy

KEUANGAN
FINANCE
licen

HUKUM

LEGAL
smailly andy

PRODUKSI
PRODUCTION
hermin

TIM INOVASI

INNOVATION TEAM
a.han

LOGISTIK

LOGISTIC
steven andisi

PEMASARAN & PENJUALAN


MARKETING & SALES
alex chandra

SUMBER DAYA MANUSIA


HUMAN RESOURCES
wilson yap, s.h, M.H

TEKNOLOGY INFORMASI

INFORMATION TECHNOLOGY
tan siang hua

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

45

PT SM ENGINEERING

subsidiary of pt sat nusapersada Tbk


entitas anak PT Sat nusapersada Tbk

46

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

INFORMASI Entitas anak


INFORMATION ON SUBSIDIARY
NAMA | NAME
PT SM ENGINEERING
BIDANG USAHA | LINE OF BUSINESS
METAL STAMPING INDUSTRY
TAHUN PENDIRIAN | YEAR OF ESTABLISHMENT
2002
Kepemilikan Saham | Ownership
99.96%
ALAMAT KANTOR | COMPANY ADDRESS
Lot 8 Citra Buana Centre Park III,
Jalan Engku Putri, Batam Centre 29432
Kepri Indonesia
Tel : (+62778) 471 688
Fax :(+62778) 471 234
Email : info@satnusa.com
website : www.satnusa.com

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

47

Deskripsi Entitas Anak

subsidiary company Description


PT SM Engineering didirikan pada tahun 2002 yang
bergerak pada Industri Metal Stamping. Sebuah titik
balik bagi Perseroan terjadi pada tahun 2007 dimana
Perseroan diakuisisi oleh PT Sat Nusapersada Tbk.
Perseroan telah berkembang pesat sejak diakuisisi
serta telah berhasil memperoleh reputasi yang baik
dan pengakuan dari pelanggan yang terhormat atas
kualitas dan pelayanan yang prima. Perseroan berupaya mencapai standar ISO baik dalam segi Kualitas
maupun Manajemen Lingkungan. Perseroan terus
berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan melalui prinsip Kualitas Menciptakan Masa Depan.

PT SM Engineering was established in 2002 which


operates in Metal Stamping Industry. A turning point
for the Company came in 2007 where it was acquired
by PT Sat Nusapersada Tbk. The Company has been
growing rapidly since the acquisition and has successfully obtained good reputation and recognition
from its valuable customers for its quality and excellence services. The Company strives towards
ISO for both Quality and Environment Management
Standard. The Company continues its best to serve
the customers better through the principle of Quality
Creates Future.

SM Engineering bersertifikat ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 dan SONY Green Partner
SM Engineering is certified for ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 and SONY Green Partner

48

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

We offer our experience and assistance with the metal fabrication


of existing products or development of prototypes for future projects. We work closely with our customer to understand their needs
and advice most cost effective solution for a given application.
Perseroan menawarkan pengalaman dan bantuan dalam fabrikasi logam dari produk yang sudah ada atau
pengembangan prototipe untuk proyek-proyek masa depan. Perseroan bekerja sama dengan pelanggan
Perseroan untuk memahami kebutuhan mereka dan memberikan saran yang paling efektif untuk aplikasi
tertentu.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

49

Alamat Kantor Pusat dan Entitas anak

Address of Head
Office and Subsidiaries
PT SAT NUSAPERSADA Tbk

Nama dan Alamat Lembaga dan atau

Profesi Penunjang Pasar Modal

Name and Address of Institution and or Supporting Profession in the Capital Market

Biro Administrasi Efek | Share Registrar


PT. RAYA SAHAM REGISTRA
Gedung Plaza Sentral, Lt.2
Jl. Jend. Sudirman Kav.47-48
Jakarta 12930
Kantor Akuntan Publik
Public Accountant
KANTOR AKUNTAN JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN
Jl. Pluit Raya 200 Blok V/1-5
Jakarta 14450

50

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

KANTOR PUSAT | HEAD OFFICE


Jl Pelita VI No.99 Batam 29432 Kepri - Indonesia
Telp : +62 778 425 888
Fax : +62 778 426 988
Email : info@satnusa.com
www.satnusa.com

SM ENGINEERING

Lot 8 Citra Buana Centre Park III,


Jalan Engku Putri, Batam Centre 29432
Kepri Indonesia
Tel : (+62778) 471 688
Fax : (+62778) 471 234
Email : info@satnusa.com
website : www.satnusa.com

AUDITOR
INDEPENDEN PERSEROAN
CORPORATE INDEPENDENT AUDITOR

Auditor eksternal melakukan pemeriksaan laporan keuangan Sat Nusa di tahun 2013 ditetapkan pada Rapat Tahunan Pemegang Saham berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris
dan Komite Audit. Untuk menjamin independensi dan kualitas laporan audit, Auditor Eksternal yang ditunjuk tidak boleh memiliki saham di perusahaan. Auditor Eksternal yang ditunjuk
bertanggung jawab untuk mengekspresikan pendapatnya tentang kesesuaian antara laporan
keuangan yang telah diaudit dan standar laporan keuangan yang berlaku.
Perseroan telah menunjuk auditor eksternal sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan PT Sat Nusapersada Tbk pada tanggal 20 Mei 2013, yang menyetujui pengangkatan
Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan (JM), untuk mengaudit Laporan Keuangan
untuk tahun buku 2013 berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris. Johan Malonda
Mustika & Rekan (JM) terdaftar di Bapepam. Total Biaya Audit Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun 2013 adalah sebesar US$ 22.960,68.
Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan (JM) telah menjadi auditor Perseroan sejak
tahun 2010. Mereka telah menyelesaikan tugas secara mandiri, sesuai dengan standar profesional untuk Akuntan Publik, kontrak kerja dan ruang lingkup audit yang telah disepakati.
Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan (JM) tidak memberikan jasa konsultasi lain
untuk Sat Nusa. Akuntan yang telah menandatangani Laporan Auditor Independen untuk tahun 2013 adalah Drs. Putu Astika.

External auditor performing the inspection to Sat Nusas financial statement in year 2013 is
stipulated on the Annual Meeting of Shareholders conducted based on the recommendation
of Board of Commissioners and Audit Committee. To assure the independence and quality of
the audit report, the pointed External Auditor must not have a stake in the company. The appointed External Auditor is responsible to express his/her opinion on the conformity between
the audited financial report and the prevailing standard of financial report.
The Company has appointed an external auditor in line with the Annual General Meeting of
Shareholders of PT Sat Nusapersada Tbk on 20 May 2013, which approved the appointment
of Public Accountants Johan Malonda Mustika & Partner (JM), to audit the Financial Statement for fiscal year 2013 based on the recommendation of the Board of Commissioners.
Johan Malonda Mustika & Partner (JM) is registered with Bapepam. The total fee for the
Audit of the Consolidated Financial Statements for 2013 was US$ 22,960.68,-.
Public Accountants Johan Malonda Mustika & Partner (JM) has been the Companys auditor
since fiscal year 2010. They have completed their tasks independently, in accordance with
the professional standards for Public Accountants, the work contract and the agreed audit
scope. Public Accountants Johan Malonda Mustika & Partner (JM) do not provide any other
consultancy services to Sat Nusa. The accountant who has signed the Independent Auditors
Report for 2013 is Drs. Putu Astika.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

51

ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Management Discussion
and Analysis
FOR THE YEARS ENDED

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DECEMBER 2013
31 DECEMBER 2012

52

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Tinjauan Keuangan
Financial Overview

Tinjauan Operasional
Operational Overview

Aspek Pemasaran
Marketing Aspects

Prospek Usaha
Business Prospect

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

53

Tinjauan Keuangan tahun 2013

2013 Financial Review

Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada


Laporan Keuangan Konsolidasian Sat Nusa untuk
tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013
dan 2012 yang disajikan dalam buku Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan tersebut telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika
& Rekan (JM).

The following discussion and analysis refers to Sat


Nusas Consolidated Financial Statements for the
years ending 31 December 2013 and 2012, which
are presented in this Annual Report. The Annual
Financial Statements have been audited by the
Public Accountants Johan Malonda Mustika &
Partner (JM).

Sepanjang tahun 2013, Sat Nusa berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 213 juta atau menurun
sebesar 10,82% dibandingkan dengan tahun 2012.
Hal tersebut dikarenakan oleh sebagian pelanggan
Perseroan mengurangi order mereka yang disebabkan oleh ketatnya persaingan dan lemahnya permintaan akan produk produk pelanggan Perseroan
di pasar internasional.

Throughout 2013, Satnusa booked revenues of


US$ 213 million or a decrease of 10.82% compared
to 2012. This is partly due to our customers reduced their orders amid intense competition and
weak demand for their products in international
market.

2013

Revenues
213,478,173
PENDAPATAN USAHA
US$

98.53

1.47

54

CONSIGNMENT :
US$ 3,131,028

US$ 239,373,814

US$ 213,478,173

Selama tahun 2013, Sat Nusa berhasil membukukan Pendapatan


sebesar US$ 213 juta yang berasal dari dua segmen usaha, yaitu
Industri dan Jasa perakitan. Kontribusi masing-masing segmen
tersebut terhadap Pendapatan di tahun 2013 adalah sebagai berikut : Industri 98,53% dan Jasa perakitan 1,47%.

US$ 234,583,722

TOTAL REVENUE
TOTAL PENDAPATAN

INDUSTRY :
US$ 210,347,145

2011

2012

2013

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

In 2013, Sat Nusa booked a revenues of US$ 213 million derived from
our two business segments: Industry and Consignment. The contribution of each segment to our revenues in 2013 was as follows: Industry
98.53% and consignment 1.47%.

Pendapatan Perseroan dapat dikategorikan kedalam


beberapa beberapa kelompok sesuai dengan aplikasi produk
sebagai berikut :
Companys revenue can be categorized into
several groups according to product
application as follows:

55.92%
consumer electronics

25.52%

automotive peripheral

18.56%

networking peripheral

automotive peripheral

networking peripheral

adalah peralatan elektronik yang ditujukan


untuk penggunaan sehari-hari, paling sering dalam hiburan, komunikasi dan produktivitas kantor.

adalah perangkat elektronik yang digunakan


dalam industri mobil, seperti car audio unit,
motor controller dan lain-lain.

adalah perangkat keras yang digunakan


dalam jaringan dan juga dikenal sebagai peralatan jaringan, alat jaringan komputer.

konsumen electronik

perangkat otomotif

perangkat networking

are electronic equipment intended for everyday


use, most often in entertainment, communications and office productivity.

are the electronic devices used in automobiles


industry such as car audio unit, motor controller and etc.

are hardware used in networking and may also


be known as network equipment, computer
networking devices.

consumer electronics

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

55

Cost of revenueS

beban pokok

Beban pokok Perusahaan di tahun 2013


sebesar US$ 206 juta yang terdiri dari 3
komponen terbesar yakni pemakaian bahan
baku sebesar US$ 178 juta, upah langsung
sebesar US$ 8,2 juta dan total beban penyusutan sebesar US$ 5,97 juta. Beban pokok
tersebut mengalami penurunan sebesar
11,05% jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya dimana penurunan tersebut
sesuai dengan pelemahan pada Pendapatan tahun 2013.
The cost of revenues in 2013 amounted to US$
206 million which consist of 3 major components namely consumption of raw material
amounted to US$ 178 million, direct labor cost
amounted to US$ 8.2 million and total depreciation expense amounted to US$ 5.97 million.
Cost of revenues decreased by 11.05% compared to previous year in which the decrease
is line with revenues decrement in 2013.

56

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

-10.82

-11.05
cost of revenueS growth

revenueS growth

pertumbuhan beban pokok penjualan

pertumbuhan pendapatan

average direct manpower

rata-rata tenaga kerja langsung

3,255

YEAR | TAHUN 2012

2,251

YEAR | TAHUN 2013

Pada tahun 2013, pendapatan Perseroan mengalami penurunan sebesar 10,82% namun beban
pokok mengalami penurunan sebesar 11,05%.
Hal ini tidak terlepas dari upaya Perseroan dalam
mengurangi total tenaga kerja dan meningkatkan
lini produksi dengan menerapkan penggabungan
proses, inovasi, keseimbangan lintasan untuk mengurangi kemacetan dan menggunakan robot kit
otomatis. Langkah ini berfungsi sebagai tindakan
perbaikan Perseroan untuk meminimalkan ketergantungan tenaga kerja manusia di tengah tekanan
peningkatan upah minimum dari tahun ke tahun.

In 2013, revenues declined by 10.82% but the cost of


revenues decreased by 11.05%. This was attributable
to Sat Nusas efforts in reducing its total workforce
and improved the production lines by implementing combine process, innovation, line balancing to
reduce bottleneck and implementing semi to automated robot kits. These moves served as our counter-measure to minimize the human labor force
dependency amid the increasing pressure of rising
labor cost from year to year.

Intensifikasi pada efisiensi konsumsi listrik dengan


penggunaan lampu hemat energi pada departemen produksi dan kantor utama yang memancarkan kualitas cahaya yang sama dengan biaya yang
lebih rendah. Memperkuat komunikasi antara departemen fasilitas dan departemen produksi dalam
mengelola konsumsi listrik di masing-masing departemen dengan bijaksana. Misalnya, mematikan
kompresor atau airconditioner saat tidak digunakan. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah
pemborosan energi yang disebabkan oleh ketidaktahuan manusia dan kurangnya komunikasi.

Intensification on efficiency of electrical consumption by embarking on the use of energy saving light
across major production departments and main office which emit the same quality of light with lower
cost. Strengthen the communication between facility
department and production departments in managing the electricity consumption in each department
wisely. For example, turning off the compressor or
airconditioners when not in use. The main goal is to
prevent any energy waste caused by human ignorance and lack of communication.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

57

laba kotor

gross profit
Seiring dengan terjadinya penurunan pendapatan
di tahun 2013 sebesar US$ 25,9 juta atau 10,82%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Laba kotor Sat Nusa mengalami penurunan sebesar US$
336 ribu atau sekitar 4,14% dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Marjin kotor Perseroan naik
menjadi 3,64% ditahun 2013 dari 3,39% ditahun
2012. Beberapa faktor utama peningkatan marjin
laba kotor perusahaan dikarenakan adanya upaya
yang dilakukan manajemen dalam mengurangi
proyek proyek yang terlalu labour intensive sehingga
Perseroan dapat mengurangi ketergantungan pada
tenaga kerja.

-10.82%

Along with the decrease in revenue in 2013 amounted


to US$ 25.9 million or 10.82% compared to the previous year, Satnusas gross profit experienced a decrease of US$ 336 thousand or approximately 4.14%
compared with the previous year. The Companys
gross margin rose to 3.64% in 2013 from 3.39% in
2012. Some of the main factors contributing to the increase in gross profit margin were due to the efforts
made by management to reduce too labor intensive
projects so that the Company can minimize the dependency on direct labor.

Pada tahun 2012, total biaya upah langsung sebesar US$


8.728.378 dan terjadi kenaikan upah minimum sebesar
54,23% diawal tahun 2013 serta penurunan pendapatan sebesar 10,82% selama tahun 2013, dengan demikian
proyeksi biaya upah langsung pada tahun 2013 seharusnya
US$ 12.005.213, namun berkat usaha dan kebijakan yang dilakukan, Perseroan berhasil menekan kenaikan upah biaya
langsung aktual pada tahun 2013 menjadi US$ 8.223.753 sehingga terjadi efisiensi sebesar US$ 3.781.460.

REVENUE
pendapatan

54.23%
minimum wages
upah minimum

US$ 8,728,378

direct labor expense

biaya upah langsung


TAHUN (YEAR) 2012

direct labor expense 2013

biaya upah langsung


projected expenses
proyeksi biaya

US$ 12,005,213
US$ 8,223,753
US$ 3,781,460

actual expenses
biaya aktual
efficiency efisiensi

In 2012, total direct labor expense amounted to US$ 8,728,378


and there was an increase of minimum wage by 54.23% in the
beginning year of 2013 and revenue decreased by 10.82% during 2013, thus the projected direct labor expense in 2013 should
be US$ 12,005,213 but thanks to the efforts and policies carried out, the Company managed to push the actual increment
of direct labor expenses in 2013 to US$ 8,223,753 resulting in an
efficiency of US$ 3,781,460.

Dibawah ini adalah klasifikasi laba kotor berdasarkan kategori

The following is the classification of gross profit by category


Industri | Industry

2013
Pendapatan

210,347,145

Beban Pokok

(204,019,846)

Laba Kotor

6,327,299

Jasa Perakitan | Consignment

2012
236,876,417
(229,557,812)
3.01%

7,318,605

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

2012

3,131,028

2,497,397

(1,682,767)
3.09%

Marjin laba kotor untuk kategori industri turun dari


3,09% ditahun 2012 menjadi 3,01% ditahun 2013.
Sedangkan margin laba kotor untuk kategori Jasa
Perakitan mengalami kenaikan signifikan dari
31,74% ditahun 2012 menjadi 46,26% ditahun 2013.

58

2013

1,448,261

Revenue

(1,704,631)
46.26%

792,766

Cosf of Revenue
31.74%

Gross Profit

Gross margin profit for the industry category fell


from 3.09% in 2012 to 3.01% in 2013. While the gross
profit margin for consignment category increased
significantly from 31.74% in 2012 to 46.26% in 2013.

BEBAN USAHA DAn laba (Rugi) usaha

Operating Expenses and Income (LOSS) from OperationS


Beban Usaha Sat Nusa mengalami penurunan sebesar 0,62% menjadi US$ 7.321.709 pada tahun 2013,
didorong oleh penurunan pada Beban Penjualan
sebesar 54,72% menjadi US$ 252.859 sedangkan
terjadi peningkatan pada Beban umum dan administrasi sebesar US$ 259.759 atau 3,81% dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.

Sat Nusas Operating Expenses decreased by 0.62%


to US$ 7,321,709 in 2013, driven by a decrease in selling expenses of 54.72% to US$ 252,859, while there
was an increase in general and administrative expenses of US$ 259,759 or 3.81% compared to previous year.

Penurunan dalam kelompok Beban Penjualan terutama disebabkan oleh penurunan pada jasa pemasaran sebesar 49,28% atau menjadi US$ 167.533 dan
merupakan 66,26% dari total Beban Penjualan serta
terjadi penurunan pada pengangkutan sebesar US$
86.253 atau 100% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

The decline in selling expense category was primarily due to a decrease in marketing expenses by
49.28% to US$ 167,533 which represents 66.26% of
the total selling expenses and there was a decline in
freight expenses by US$ 86,253 or 100% compared to
previous year.

Selain daripada itu, peningkatan pada beban umum


dan administrasi dikarenakan oleh peningkatan pada
gaji dan tunjangan sebesar US$ 188.034 atau sekitar
4,31%. Diikuti dengan kenaikan pada beban penyusutan sebesar US$ 58.710 atau 12,65% dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.

Other than that, the increase in general and administrative expenses were due to the increase in salary and allowances by US$ 188,034 or approximately
4.31%. Followed by an increase in depreciation expense of US$ 58,710 or 12.65% compared to previous
year.

Beban Usaha

Operating Expenses

2013

2012

252,859

3%

558,402

8%

-54.72%

Selling Expense

Umum dan Administrasi

7,068,850

97%

6,809,091

92%

3.81%

General and Administrative

Total

7,321,709

100%

7,367,493

100%

-0.62%

Total

Beban Penjualan

Laba (RUGI) Usaha

INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS

Di tahun 2013, Sat Nusa berhasil membukukan


laba usaha sebesar US$ 453.851 atau turun sebesar 38,99% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar US$ 743.878. Hal itu menyebabkan marjin laba
usaha Sat Nusa turun menjadi 0,21% di tahun 2013
dibandingkan dengan 0,31% di tahun 2012.

In 2013, Sat Nusa managed to booked income from


operations of US$ 453,851 or decreased by 38.99%
compared with the year 2012 amounted to US$
743,878. Resulting Satnusas operating margin fell to
0.21% in 2013 compared to 0.31% in 2012.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

59

Penghasilan (Beban) lain lain

Other Income (Expenses)

Penghasilan lain-lain meningkat dari US$ 846.086


di tahun 2012 menjadi US$ 1.525.235 di tahun 2013.
Peningkatan pada pendapatan lain-lain terutama disebabkan oleh adanya laba selisih kurs bersih ditahun
2013 sebesar US$ 864.797 dari laba selisih kurs bersih
sebesar US$ 277,430 ditahun 2012.

Other income increased from US$ 846,086 in 2012


to US$ 1,525,235 in 2013. The increase in other income primarily due to net foreign exchange gains
in 2013 of US$ 864,797 from a net foreign exchange
gain of US$ 277.430 in 2012.

Selain daripada itu, adanya penerimaan dari jasa giro


dan bunga deposito sebesar US$ 164.595 ditahun 2013
atau meningkat sebesar US$ 130.117 dari US$ 34.478
ditahun sebelumnya.

Other than that, there was a receipt of interest


on Bank accounts and time deposits amounting
to US$ 164,595 in 2013, an increase of US$ 130,117
from US$ 34,478 a year earlier.

LABA (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan

income (Loss) before Income Tax

Perseroan berhasil membukukan laba sebelum pajak


penghasilan sebesar US$ 1.979.086 ditahun 2013 atau
naik sebesar 24% atau US$ 389.122 dari US$ 1.589.964
ditahun 2012. Hal tersebut dikarenakan adanya peningkatan pada penghasilan (bersih) lain-lain ditahun
2013.

The Company recorded income before income tax


of US$ 1,979,086 in 2013 or an increase of 24% or
US$ 389,122 from US$ 1,589,964 in 2012. This is
due to the increase in (net) others income in 2013.

Laba (Rugi) Bersih dan Profitabilitas

Net income (LOSS) and Profitability


Sat Nusa berhasil mengakhiri tahun 2013 dengan Laba
Bersih sebesar US$ 1.426.192 dimana terjadi kenaikan
sebesar 45,41% atau sebesar US$ 445.386 dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar US$ 980.806. Selain
itu, Imbal Hasil atas Aset meningkat menjadi 1,81% di
tahun 2013 dari 1,06% di tahun 2012. Margin Laba Bersih tahun 2013 meningkat menjadi 0,67% dari 0,41% di
tahun 2012 dan Imbal Hasil atas Ekuitas di tahun 2013
naik menjadi 2,77% dari 1,83% di tahun 2012.

Rasio (%)

60

Sat Nusa managed to end the year 2013 with a net


income of US$ 1,426,192 in which there was an increase of 45.41% or US$ 445,386 compared to year
2012 amounted to US$ 980,806. In addition, the
Return on Assets increased to 1.81% in 2013 from
1.06% in 2012. Net Income Margin in 2013 increased
to 0.67% from 0.41% in 2012 and Return on Equity
in 2013 rose to 2.77% from 1.83% in 2012.

2013

2012

Ratios (%)

Marjin Laba Bersih

0.67%

0.41%

Net Income Margin

Imbal Hasil atas Aset

1.81%

1.06%

Return on Assets

Imbal Hasil atas Ekuitas

2.77%

1.83%

Return on Equity

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

POSISI

KEUANGAN SATNUSA
Satnusa Financial Position

Diskusi dan analisis finansial berikut harus dibaca


bersamaan dengan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012, yang telah disusun sesuai dengan prinsipprinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
dan dilampirkan dalam Laporan Tahunan 2013 ini.

The following financial discussion and analysis


should be read in conjunction with the Companys
consolidated financial statements for the year ended on December 31st, 2013 and December 31st, 2012,
which have been prepared in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia and
included in this 2013 Annual Report.

aset
Di tahun 2013, Total Aset Sat Nusa sebesar US$
78.631.009 yang terdiri dari 52% Aset Lancar dan
48% Aset Tidak Lancar. Nilai Total Aset ini menurun sebesar US$ 13.604.606 atau 14,75% dari US$
92.235.615 pada tahun 2012. Penurunan pada aset
tersebut terutama didorong oleh penurunan pada
piutang usaha kepada pihak ketiga sebesar US$
9.443.114 menjadi US$ 19.233.002 di tahun 2013
dari US$ 28.676.116 ditahun 2012. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan pada total pendapatan
ditahun 2013.

assets
In 2013, Satnusas total assets amounted to US$
78,631,009 which consisted of 52% Current Assets
and 48% Non-Current Assets. The total value of
these assets decreased by US$ 13,604,606 or 14.75%
from US$ 92,235,615 in 2012. Decline in assets was
mainly driven by a decrease in trade receivables to
third parties by US$ 9,443,114 to US$ 19,233,002 in
2013 from US$ 28,676,116 in 2012. This is due to a decrease in total revenues in 2013

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

61

Aset LANCAR
CURRENT Assets
Aset Lancar Sat Nusa menurun US$ 8.278.372 atau
16,74% dari tahun 2012. Hal ini terutama disebabkan
oleh penurunan pada Piutang Usaha Kepada Pihak
Ketiga sebesar 32,93%.

Sat Nusa Current Assets decreased by US$ 8,278,372


or 16.74% from 2012. This was mainly due to the decrease in Trade Receivable to Third Party by 32.93%.

Komposisi aset lancar

Composition of current assets


2013

ASET LANCAR

(US$)

2012

Kontribusi
Contribution

CURRENT ASSETS

Kontribusi
Contribution

(US$)

Kas dan Setara Kas

2,588,959

6.29%

8,072,410

16.32%

-68%

Cash and Cash Equivalents

Deposito Berjangka

6,950,000

16.88%

0.00%

100%

Time Deposits

19,233,002

46.71%

28,676,116

57.99%

-33%

Trade Receivables to Third


Parties

36,731

0.09%

49,707

0.10%

-26%

Other Receivables

12,105,483

29.40%

12,442,418

25.16%

-3%

Inventories

260,959

0.63%

212,855

0.43%

23%

Prepayments

41,175,134

100.00%

49,453,506

100.00%

-17%

Total Current Assets

Piutang Usaha kepada Pihak


Ketiga
Piutang Lain-lain
Persediaan
Biaya Dibayar di Muka
Jumlah Aset Lancar

Kas dan setara kas

cash and cash equivalent

Pos ini terdiri dari Kas dan Setara Kas sebesar US$
2.588.959. Komposisi Kas dan Setara Kas ini adalah

This item consists of cash and cash equivalents


amounting to US$ 2,588,959. The cash and cash
equivalent consists of

Komposisi Mata Uang Dalam Kas dan Setara Kas

Currencies Composition of Cash and Cash Equivalents

Dollar (USD)

96.32%

US$ 2,493,702

Dollar(SGD)

1.22%

US$ 31,544

RINGGIT (MYR)

Rupiah(IDR)

0.03%

2.43%

US$ 903

US$ 62,810

KOMPOSISI KAS DAN SETARA KAS

COMPOSITION OF CASH AND CASH EQUIVALENTS


KETERANGAN

FY 2013

(USD)

FY 2012

DESCRIPTION

(USD)

Kas
Rupiah

Cash on Hand
6,202

0.24%

11,038

0.14%

-43.81%

Rupiah

USD

67

0.00%

0.00%

n/a

USD

SGD

4,108

0.16%

6,150

0.08%

-33.20%

SGD

MYR

903

0.03%

516

0.01%

75.00%

MYR

11,280

0.44%

17,704

0.22%

-36.29%

Total Cash on Hand

Total Kas

Bank

Bank

USD

793,635

30.65%

3,205,956

39.71%

-75.24%

USD

SGD

27,436

1.06%

84,403

1.05%

-67.49%

SGD

IDR

56,608

2.19%

114,347

1.42%

-50.49%

IDR

877,679

33.90%

3,404,706

42.18%

-74.22%

Total Bank
Deposito Berjangka

62

Total Bank
Time Deposit

USD

1,700,000

65.66%

4,650,000

57.60%

-63.44%

USD

Total Deposito
Berjangka

1,700,000

65.66%

4,650,000

57.60%

-63.44%

Total Time
Deposito

Total Kas dan


Setara Kas

2,588,959

100.00%

8,072,410

100.00%

-67.93%

Total Cash and


Cash Equivalent

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

PIUTANG USAHA | TRADE RECEIVABLES


Piutang Usaha - Bersih mengalami penurunan
32,93% dari tahun 2012 atau sebesar US$ 9.443.114
menjadi US$ 19.233.002 di tahun 2013 sejalan dengan penurunan pada Pendapatan Perseroan. Tiga
(3) pelanggan Perseroan dengan Piutang usaha terbesar adalah Kenwood 34,96%, Nidec Servo Singapore 15,50% dan Sony Energy Devices Corporation
14,75%. Perputaran piutang usaha terhadap penjualan sebesar 11,10x ditahun 2013 dari 8,35x ditahun
2012. Berdasarkan pengalaman dan penelaahan,
manajemen berkeyakinan, Perusahaan tidak mengalami kesulitan atas kolektibitas piutang usaha,
sehingga tidak dilakukan penyisihan piutang tak
tertagih.

There was a decrease of 32.93% or US$ 9,443,114


in Net Trade Receivable to US$ 19,233,002 in year
2013 compared to previous year and this was in
line with the decrease in Sat Nusas revenues. Top
three (3) customers with highest trade receivables
were as follow Kenwood 34.96%, Nidec Servo Singapore 15.50% dan Sony Energy Devices Corporation 14.75%. Trade receivable turnover amounted to
11.10x in the year 2013 from 8.35x in 2012. Based on
the review of the status of each individual receivable
account at year-end, the management believes that
all such receivables are collectible. Accordingly, no
allowance for doubtful accounts was provided.

persediaan | inventories
Dibandingkan dengan tahun 2012, terjadi penurunan
persediaan sebesar 2,71% atau US$ 336.935 menjadi
US$ 12.105.483 di tahun 2013.

Compared with the year 2012, there was a decline of


2.71% or US$ 336,935 in inventory to US$ 12,105,483
in 2013.

Aset tidak lancar | non current assets


Aset tidak lancar menurun sebesar 12,45% menjadi
US$ 37.455.875 ditahun 2013. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan pada Aset Tetap Bersih
12,60% atau sebesar US$ 5.357.254 ditahun 2013.

Non-current assets decreased by 12.45% to US$


37,455,875 in 2013. This was mainly due to a decrease in Net Fixed Assets by 12.60% or equivalent
to US$ 5,357,254 in 2013.

KOMPOSISI ASET TIDAK LANCAR

COMPOSITION OF NON CURRENT ASSETS


ASET TIDAK LANCAR

FY 2013
(USD)

Aset Pajak Tangguhan

11,918

0.03%

0.00%

37,162,389

99.22%

42,519,643

99.39%

Aset Tetap - Bersih

FY 2012
(USD)

NON-CURRENT ASSETS
n/a

Deferred Tax Assets

-12.60%

Aset Lain-lain :
Jaminan
Biaya Ditangguhkan Bersih
Jumlah Aset Tidak Lancar

Fixed Assets - Net


Other Assets :

45,208

0.12%

55,842

0.13%

-19.04%

Guarantees

236,360

0.63%

206,624

0.48%

14.39%

Deferred Charges-Net

37,455,875

100.00%

42,782,109

100.00%

-12.45%

Total Non Current Assets

Aset Tetap Bersih mengalami penurunan sebesar


12,60% menjadi US$ 37.162.389 di tahun 2013 dikarenakan oleh biaya penyusutan aset tetap sebesar US$
6.497.008 ditahun 2013.

Net Fixed assets decreased by 12.60% to US$


37,162,389 in 2013 due to fixed assets depreciation
expense of US$ 6,497,008 in 2013.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

63

LIABILITAS | liabilities
Sat Nusa membukukan Total Liabilitas di akhir tahun
2013 sebesar US$ 27.142.719 yang terdiri dari 89,56%
Liabilitas jangka pendek dan 10,44% Liabilitas Jangka Panjang. Nilai Total Liabilitas ini menurun US$
11.416.159 atau 29,61% dari US$ 38.558.878 pada akhir
tahun 2012. Penurunan pada Liabilitas tersebut terutama disebabkan oleh penurunan pada Liabilitas Jangka
Pendek sebesar US$ 11.771.304 atau 32,62 % dari akhir
tahun 2012 sebesar US$ 36.081.628.

Sat Nusa booked Total Liabilities at the end of


2013 amounting to US$ 27,142,719, consisting
of 89.56% and 10.44% of Current Liabilities and
Non-current liabilities respectively. These Total
Liabilities value decreased by US$ 11,416,159 or
29.61% from US$ 38,558,878 by the end of 2012.
Decrease in Liabilities was largely attributable to
a decrease in Current Liabilities of US$ 11,771,304
or 32.62% from the 2012 year-end position of US$
36,081,628.

LIABILITAS jangka pendek | current liabilities


Di akhir tahun 2013, Liabilitas Jangka Pendek turun
32,62% menjadi US$ 24.310.324. Komposisi dari Liabilitas Jangka Pendek ini adalah Utang Usaha 95,24%,
Utang Lain-lain 2,12%, Beban Akrual 1,42% dan Utang
Pajak 1,23%. Penurunan jumlah Liabilitas Jangka
Pendek sebesar US$ 11.771.304 terutama disebabkan
oleh menurunnya utang usaha kepada pihak ketiga
sebesar US$ 10.712.359 atau sebesar 31,63% ditahun
2013.

At the end of 2013, Current Liabilities decreased by


32.62% to US$ 24,310,324. The composition of this
Current Liabilities were Trade Payables 95.24%,
Other Payables 2.12%, Accrued Expenses 1.42%
and Taxes Payable 1.23%. The decrease in Current
Liabilities amounting to US$ 11,771,304 primarily
due to a decrease in trade payables to third parties by US$ 10,712,359 or by 31.63% in the year 2013.

KOMPOSISI liabilitas JANGKA PENDEK


COMPOSITION OF CURRENT liabilities
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha kepada
Pihak Ketiga

FY 2013
(USD)
23,152,599

FY 2012
(USD)
95.24%

33,864,958

CURRENT LIABILITIES
93.86%

-31.63%

Trade Payables to Third


Parties

Utang Lain-lain

514,768

2.12%

1,346,913

3.73%

-61.78%

Other Payables

Utang Pajak

298,528

1.23%

146,916

0.41%

103.20%

Taxes Payable

Beban Akrual

344,429

1.41%

722,841

2.00%

-52.35%

Accrued Expenses

24,310,324

100.00%

36,081,628

100.00%

-32.62%

Total Current
Liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka


Pendek

LIABILITAS jangka panjang | non current liabilities


Komposisi Liabilitas Jangka Panjang sebesar US$
2.832.395 terdiri dari Liabilitas Pajak Tangguhan
22,37% dan Liabilitas Imbalan Kerja jangka panjang
77,63%. Peningkatan jumlah liabilitas jangka panjang
sebesar US$ 355.145 atau 14,34% terutama disebabkan oleh kenaikan pada Liabilitas Pajak Tangguhan
sebesar US$ 432.838 atau 215,64% dibandingkan dengan tahun 2012.

64

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Composition of Non-current liabilities amounting to US$ 2,832,395 comprised of Deferred Tax


Liability 22.37% and Long term Employee benefit
liabilities 77.63%. The increase in Non Current Liabilities of US$ 355,145 or 14.34% was principally
attributable to increases in Deferred tax liabilities
amounted to US$ 432,838 or 215.64% compared to
year 2012.

KOMPOSISI liabilitas JANGKA PANJANG


COMPOSITION OF non CURRENT liabilities
LIABILITAS JANGKA
PANJANG

FY 2013
(USD)

NON CURRENT
LIABILITIES

FY 2012
(USD)

633,561

22.37%

200,723

8.10%

215.64%

Deferred Tax Liabilities

Liabilitas Imbalan Kerja


Jangka Panjang

2,198,834

77.63%

2,276,527

91.90%

-3.41%

Long term Employee


Benefits Liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka


Panjang

2,832,395

100.00%

2,477,250

100.00%

14.34%

Total Non Current


Liabilities

Liabilitas Pajak Tangguhan

ekuitas | equity
Ekuitas menurun sebesar US$ 2.188.447 atau 4,08% dari
US$ 53.676.737 pada tahun 2012 menjadi US$ 51.488.290
pada tahun 2013. Penurunan ini terutama disebabkan
oleh adanya pembelian kembali saham (treasury) sebanyak 354.289.500 lembar dengan biaya US$ 3.515.438.

Equity decreased by US$ 2,188,447 or 4.08%


from US$ 53,676,737 in 2012 to US$ 51,488,290
in 2013. The decrease is primarily due to the
repurchase of shares (treasury) of 354,289,500
shares at cost of US$ 3.515.438.

kemampuan membayar hutang | SOLVENCY


Kemampuan membayar hutang diukur dengan menggunakan ratio liabilitas terhadap ekuitas yaitu perbandingan total liabilitas terhadap total ekuitas. Ratio liabilitas
terhadap ekuitas Perseroan mengalami perubahan dari
72% tahun 2012 menjadi 53% tahun 2013. Ini menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh
kewajibannya semakin besar. Dengan posisi leverage
yang baik akan meningkatkan kemampuan Perseroan
dalam mendapatkan dana eksternal bagi ekspansi di
masa datang. Disamping itu, Rasio Liabilitas terhadap
Total Aset mengalami perbaikan dari 42% ditahun 2012
menjadi 35% ditahun 2013.

RASIO SOLVABILITAS

Solvability was measured by debt to equity ratio


that is the comparison between total liabilities
over total equity. Companys debt to equity ratio
has changed from 72% in 2012 to 53% in 2013.
This showed that the Companys ability in fulfilling its total liabilities is improving. With high
leverage position it will increase the Companys
ability of seeking external funding for future expansion. In addition, Total Liabilities to Total Assets ratio has improved from 42% in 2012 to 35%
in the year 2013.

FY 2013

FY 2012

SOLVABILITY RATIO

Rasio Liabilitas terhadap Total Aset

35%

42%

Debt to assets ratio

Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas

53%

72%

Debt to equity ratio

(%)

(%)

CATATAN Per 31 Desember 2013, Perseroan tidak memiliki pinjaman bank yang belum dilunasi.

NOTE

As of 31 December 2013, the Company has no outstanding bank loan.

kolektibilitas piutang | collectibility


Pada akhir tahun 2013, kemampuan perusahaan dalam
menagih piutang (collection period) mengalami peningkatan dari 43 hari pada tahun 2012 menjadi 32 hari pada
tahun 2013. Bila dikaji dari 3 (tiga) tahun terakhir, tingkat kolektibilitas piutang terbaik terjadi pada tahun 2013,
dan terburuk terjadi pada tahun 2012.

At the end of 2013, the Companys collection period had improved from 43 days in 2012 to 32 days
in 2013. When analyzed from the last 3 (three)
years, the performance level of the best receivable collectability occurred in 2013, and the worst
occurred in 2012.

Tabel perbandingan Kolektibilitas Piutang 2011 - 2013


Table Comparison of Account Receivable Collection 2011 - 2013

Jumlah hari piutang


tertahan

FY 2011

FY 2012

FY 2013

34

43

32

Trade Receivable
Turnover days

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

65

arus kas | cash flows


Posisi kas Perseroan tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 68% atau US$ 5.483.451. Penurunan
tersebut terutama dikarenakan oleh adanya penempatan Deposito Berjangka sebesar US$ 6.950.000.

In 2013 the Companys cash position decreased by


68% or US$ 5,483,451. The decrease was primarily due to the placement of time deposit of US$
6,950,000.

FY 2013

FY 2012

Arus Kas dari Aktivitas


Operasi

6,287,934

9,577,823

-34%

Cash flows from Operating


Activities

Arus Kas dari Aktivitas


investasi

-8,121,843

-2,195,333

270%

Cash Flows from Investing


Activities

Arus Kas dari Aktivitas


Pendanaan

-3,649,542

-41,481

8,698%

Cash Flows From Financing


Activities

Kas dan Setara Kas Awal


Tahun

8,072,410

731,401

1,004%

Cash and Cash Equivalent at


The Beginning of the Year

Kas dan Setara Kas


Akhir Tahun

2,588,959

8,072,410

-68%

Cash and Cash Equivalent at


The End of the Year

(USD)

(USD)

arus kas dari aktivitas operasi | cash flows from operating activities

Selama tahun 2013, arus kas masuk berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar US$ 222.921.287
yakni turun sebesar 4,31% atau sebesar US$
10.046.330 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

During the year 2013, cash inflows from operating


activities were derived from Cash receipts from
Customers amounted to US$ 222,921,287 in which
decreased by 4.31% or US$ 10,046,330 compared
to previous year.

Arus kas dari aktivitas operasi yang digunakan untuk melakukan pembayaran terhadap para pemasok,
komisaris, direksi, karyawan dan pajak penghasilan
badan sebesar US$ 216.633.353. Arus kas Perseroan
dari aktivitas operasi menurun sebesar 34,35% atau
US$ 3.289.889 dibandingkan dengan tahun 2012.

Cash flow from operating activities were used


to pay our supplier, Commissioners, Directors,
Employees and Corporate Income tax amounting to US$ 216,633,353. The Companys cash flows
from operating activities fell by 34.35% or US$
3,289,889 compared to year 2012.

arus kas dari aktivitas investasi | cash flows from investing activities
Arus kas Perseroan yang digunakan untuk aktivitas
investasi meningkat 269,96% atau US$ 5.926.510. Hal
tersebut terutama didorong oleh adanya penempatan
deposito berjangka sebesar US$ 6.950.000 ditahun
2013. Disisi lain, terjadi penurunan pada perolehan
Aset Tetap sebesar US$ 892.415 atau 42,41% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Cash flows used in investing activities increased


by 269.96% or US$ 5,926,510. This was primarily
driven by placement of time deposit amounted to
US$ 6,950,000 in 2013. On the other hand, there
is a decrease in the acquisition of fixed assets of
US$ 892,415 or 42.41% compared with the previous year.

arus kas dari aktivitas pendanaan | cash flows from financing activities
Arus kas Perseroan yang digunakan untuk aktivitas
pendanaan meningkat sebesar US$ 3.608.061. Hal
tersebut dikarenakan oleh adanya perolehan saham
treasuri dan pembayaran dividen tunai.

66

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Cash flows used in financing activities increased


by US$ 3,608,061. These were due to acquisition
of treasury stock and payment of cash dividends.

IKATAN MATERIAL ATAS INVESTASI BARANG MODAL


MATERIAL COMMITMENTS RELATED TO CAPITAL INVESTMENT

Selama tahun 2013, tidak terdapat ikatan material


atas investasi barang modal.

During the year 2013, there are no material commitments on capital investments.

divestasi

Divestation

Selama tahun 2013, tidak ada program dan proses


yang berkaitan dengan divestasi Perseroan.

During 2013, there was not any program and process related to the Company divestation.

AKUISISI

acquisition

Selama tahun 2013, Perseroan tidak melakukan


proses dan aktivitas yang berkaitan dengan akuisisi.

During 2013, the Company did not perform any


process or activity related to acquisition.

struktur modal | capital structure


Tabel Struktur Modal Perusahaan per 31 Desember 2013
TabLE Capital Structure per December 31, 2013

2013

Struktur
Modal

2012

(USD)

Liabilitas

27,142,719

- Jangka Pendek

24,310,324

39%

2,832,395

3%

- Jangka Panjang

Capital

(USD)
42%

Structure

38,558,878

42%

-30%

36,081,628

39%

-33%

2,477,250

3%

14%

Liabilities
Current Liabilities Non Current Liabilities -

Ekuitas

51,488,290

58%

53,676,737

58%

-4%

Equity

Total Modal yang


Diinvestasikan

78,631,009

100%

92,235,615

100%

-15%

Total of Capital
Invested

Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal


Management Policy on Capital Structure
Kebijakan Perusahaan pada struktur modal adalah
menjaga rasio hutang yang cocok (tidak melebihi) rasio hutang terhadap ekuitas 100%. Rasio Liabilitas/
Ekuitas yang rendah di tahun 2012 sebesar 72% dan
53% di 2013 menunjukkan solvabilitas yang kuat dan
relatif stabil.

The Companys policy on capital structure is to


maintain a debt ratio that matches (does not exceed) debt to equity ratio of 100%. The Debt/Equity Ratio of 72% in 2012 and 53% in 2013 indicates
strong and relatively stable solvency.

tingkat likuiditas | liquidity


Pada akhir tahun 2013, Sat Nusa memiliki likuiditas yang sehat dan relatif stabil dengan ratio lancar
sebesar 1,69x dengan nilai kas dan setara kas US$
2.588.959 dimana ratio lancar di tahun 2012 sebesar
1,37x. Pendanaan Perseroan pada tahun 2013 bersumber dari arus kas masuk dari aktivitas operasi
sebesar US$ 6.287.934.

At the end of 2013, Sat Nusa had a healthy and relatively stable liquidity with a current ratio of 1.69x with
cash and cash equivalent value at US$ 2,588,959
in which the current ratio in 2012 was 1.37x. The
Companys financing in 2013 came from Cash inflow
from operating activities of US$ 6,287,934.

Tabel Rasio Lancar 2011 - 2013


Table Current Ratio 2011 - 2013
KETERANGAN

2011

2012

2013

DESCRIPTION

Ratio Lancar (x)

1.24

1.37

1.69

Current Ratio (x)

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

67

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI


SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
MATERIAL INFORMATION OR SUBSEQUENT event TO THE ACCOUNTANTS REPORT DATE
Tidak terdapat kejadian penting atau fakta material
yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan

There were no significant events or material facts


occurring after accountants report date

TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA/AFILIASI

Conflict of interest and related party (affiliates) transactions


Benturan kepentingan adalah keadaan ketika ada
konflik antara kepentingan ekonomis Sat Nusa
dan kepentingan ekonomis pribadi Direksi, Dewan
Komisaris, dan Pemegang Saham. Selama 2013,
Perseroan mendirikan usaha patungan yang bernama PT SNI Internasional yang bergerak pada
bidang jasa dengan anak perusahaannya PT SM
Engineering yang sahamnya 99,96% dimiliki oleh
Perseroan.

Conflict of interest is a state when there is a conflict


between the economic interest of Sat Nusa and the
personal economic interest of the Board of Directors,
Board of Commissioners, and Shareholders. During
2013, The Company established a joint venture called
PT SNI Internasional engaging in the service sector
with its subsidiary PT SM Engineering which 99.96%
of its shares owned by the Company..

TRANSAKSI material | material TRANSACTION


Peraturan Bapepam No. IX.E.2 dan Anggaran Dasar
Perseroan mengatur bahwa penyertaan dalam
badan usaha, proyek, dan/atau kegiatan usaha
tertentu, pembelian, penjualan, pengalihan, tukar
menukar aset atau segmen usaha, sewa menyewa
aset, pinjam meminjam dana, menjaminkan aset,
dan/atau memberikan jaminan perusahaan dengan
nilai transaksi 20% (dua puluh perseratus) sampai
dengan 50% (lima puluh perseratus) dari ekuitas
Perusahaan tidak diwajibkan untuk memperoleh
persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan Transaksi Material dengan nilai transaksi
lebih dari 50% (lima puluh perseratus) dari ekuitas
Perusahaan diwajibkan untuk memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Selama
2013, tidak ada transaksi material yang dilakukan
oleh Perseroan.

68

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Bapepam Regulation No. IX.E.2 and Articles of Association of the Company stipulates that investments
in business entities, projects, and / or certain business activities, purchase, sale, transfer, exchange of
assets or business segments, asset leasing, lending
and borrowing of funds, assets, and / or corporate
guarantees on turnover of 20% (twenty percent) to
50% (fifty percent) of the equity of the Company is
not required to obtain the approval from the General
Meeting of Shareholders, while the material transaction with a transaction value of more than 50% (fifty
percent) of the equity of the Company is required to
obtain the approval of the General Meeting of Shareholders. During 2013, there was no such material
transaction conducted.

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN


DENGAN RENCANA PENDIRIAN ANAK PERUSAHAAN
Dalam rangka memenuhi peraturan BAPEPAM X.K.1 (1996) mengenai keterbukaan
informasi yang harus segera diumumkan kepada publik
Merujuk pada Peraturan nomor X.K.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.: Kep-86/PM/1996, tanggal 24 Januari 1996, tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik khususnya pada poin 2.a yang berkaitan dengan informasi atau fakta material berupa pembentukan usaha
patungan, bersama ini kami sampaikan bahwa pada tanggal 11 Desember 2013 PT Sat Nusapersada
Tbk (Perseroan) bersama-sama dengan PT SM Engineering (Perusahaan Terkendali) telah mendirikan
anak perusahaan, dengan uraian sebagai berikut :
Nama Perusahaan
Berkedudukan di
Bergerak dalam bidang
Modal Dasar
Modal ditempatkan dan
disetor penuh
Susunan pemegang saham :
1. Perseroan
2. PT SM Engineering

:
:
:
:

PT SNI Internasional
Batam
Jasa
Rp 10.000.000.000,-

Alasan Transaksi

melalui

Sumber Dana yang di Gunakan

: Untuk meningkatkan nilai pemegang saham (shareholder value)


usaha baru yang mendatangkan penambahan laba yang lebih
besar.
: Sumber dana berasal dari kas internal tanpa menggunakan
pinjaman bank.

: Rp 5.000.000.000,:
:

4.999 lembar
1 lembar

INFORMATION DISCLOSURE ON ESTABLISHMENT OF NEW SUBSIDIARY


In order to meet Capital Market & Financial Institution Supervisory Agency
regulation X.K.1 (1996) regarding immediate information disclosure to the public

Referring to Regulation number X.K.1 , Annex Decision of Chairman of Bapepam No. : Kep-86/PM/1996 , dated
January 24, 1996 , on Disclosure of Information to the Public especially on points 2.a relating to material information in the form of the formation of joint ventures , herewith we declare that on December 11, 2013 PT Sat
Nusapersada Tbk ( the Company ) together with PT SM Engineering ( Controlled Company ) has established
a subsidiary , with the following description :
Company Name
Based in
Engaged in
Authorized Capital
Subscribed and fully paid
The stockholders :
1 . The Company
2 . PT SM Engineering

:
:
:
:
:

PT SNI Internasional
Batam
Services
Rp 10,000,000,000 , Rp 5,000,000,000 , -

Transaction Reason

Source of Funds in Use

: To increase shareholder value through the addition of new


businesses that bring greater profits .
: Source of funding from internal cash without using bank loans .

: 4,999 shares
:
1 share

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

69

KETERBUKAAN INFORMASI PEMBELIAN SAHAM KEMBALI


Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.2/POJK.04/2013
Sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan (Buy Back) dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan
Perseroan merencanakan untuk melakukan pembelian kembali saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan mengacu pada Peraturan OJK No.2/POJK.04/2013 tanggal 23 Agustus 2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten atau Perusahaan
Publik Dalam Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan (Peraturan OJK No.2/POJK.04/2013)
dan Surat Edaran OJK No.1/SEOJK.04/2013 tanggal 27 Agustus 2013 tentang Kondisi Lain Sebagai
Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan.
Dalam Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten atau Perusahaan Publik
(Surat Edaran OJK No.1/SEOJK.04/2013) dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp 40.743.304.000,- (empat puluh miliar tujuh ratus empat puluh tiga juta tiga ratus empat ribu Rupiah) atau setara dengan USD
3.521.765,- (tiga juta lima ratus dua puluh satu ribu tujuh ratus enam puluh lima Dolar Amerika Serikat)
berdasarkan konversi kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 25 September 2013 sebesar US$ 1 =
Rp 11.569,- (sebelas ribu lima ratus enam puluh sembilan Rupiah) atau paling banyak 20% (dua puluh
perseratus) dari modal disetor dalam Perseroan yang akan dilakukan secara bertahap dalam periode 28
September 2013 sampai dengan 28 Desember 2013. Pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham
akan dilaksanakan melalui Bursa Efek Indonesia baik melalui Pasar Regular dan/atau Pasar Negosiasi.

Laporan Hasil Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham :


Tanggal Transaksi

Jumlah Saham yang


dibeli (lembar)

Harga rata-rata
pembelian

Persentase jumlah
nominal saham yang
dibeli dari seluruh
jumlah nominal
saham yang akan
dibeli sesuai dengan
Keterbukaan Informasi

Sisa biaya pembelian kembali saham

3 Oktober 2013

354.289.500

Rp 115,-

99,99%

Rp 11.500,-

Adapun pelaksanaan pembelian kembali saham tersebut diatas telah mencapai ketentuan maksimum
sebesar 20%, dari modal disetor, namun masih terdapat sisa 100 lembar saham yang tidak dapat dibeli
karena ketentuan jumlah minimum saham pertransaksi di bursa adalah 1 lot = 500 lembar. Dengan
hasil laporan pelaksanaan tersebut diatas, maka Perseroan telah selesai menjalankan aktivitas pembelian kembali saham berdasarkan Keterbukaan Informasi yang telah disampaikan.

KETERBUKAAN INFORMASI TRANSAKSI AFILIASI


Dalam Rangka Memenuhi Peraturan BAPEPAM IX.E.1 (2009) Mengenai Transaksi Afiliasi dan
Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu
Sehubungan dengan transaksi pendirian anak perusahaan (PT SNI Internasional) merupakan transaksi afiliasi yang dilakukan oleh Perseroan dengan Perusahaan Terkendali yang saham atau modalnya
dimiliki paling kurang 99% (sembilan puluh sembilan perseratus) sebagaimana diatur dalam Peraturan
nomor IX.E.1 poin 2.b butir 5, maka Perseroan wajib melaporkan informasi sebagai berikut :

Uraian mengenai transaksi afiliasi :
Obyek transaksi
: Pembentukan anak perusahaan baru
Nilai transaksi
: Modal ditempatkan dan disetor penuh Rp 5.000.000.000, Nama pihak yang melakukan transaksi dan hubungannya dengan Perseroan : PT SM Engineering
Sifat hubungan afiliasi dari pihak yang melakukan transaksi dengan Perseroan : Anak perusahaan
yang sahamnya 99.96% dimiliki oleh Perseroan

70

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

INFORMATION DISCLOSURE ON SHARE BUYBACK


In order to meet financial services regulatory authority No.2/POJK.04/2013
In connection with the Companys plan to conduct Share Repurchase (Buy Back) in significantly
fluctuating market conditions
The Company planned to repurchase its issued and listed shares on the Indonesia Stock Exchange with
reference to OJK Regulation No.2/POJK.04/2013 dated August 23, 2013 on Share Buyback issued by the Public
Company In Significantly fluctuating Market Conditions (OJK Rules No.2/POJK.04/2013) and OJK No.1/SEOJK.04/2013 Circular dated August 27, 2013 on other conditions in significantly fluctuating market conditions.
In Implementation of Shares Buy Back Issued by Public Company (OJK No.1/SEOJK.04/2013 Circular) with
the amount of up to Rp 40,743,304,000 , - (forty billion seven hundred and forty three million three hundred
four thousand Rupiah ) or equivalent to US$ 3,521,765,- (three million five hundred twenty-one thousand seven
hundred and sixty five United States Dollars) based on a conversion rate of Bank Indonesia on 25 September 2013 of US$ 1 = Rp 11,569 , - ( eleven thousand five hundred and sixty-nine rupiah) or a maximum of 20
% (twenty percent ) of the paid up capital of the Company which will be done gradually over a period of 28
September 2013 until 28 December 2013. Implementation of share repurchase transactions will be carried out
through the Indonesia Stock Exchange Market through Regular and /or Negotiated Market.
Report of the Implementation of Share Repurchase:
Date of Transaction

Number of shares
purchased

The average
purchase price

The percentage of the


nominal amount of shares
purchased from all over the
nominal amount of shares
to be purchased in accordance with the Disclosure of
Information

The remaining
budgeted fund for
buyback.

3 October 2013

354,289,500

Rp 115,-

99.99%

Rp 11,500,-

The implementation of the stock repurchase stated above has reached a maximum of 20% of the paid-up
capital, but still there are remaining 100 shares that can not be repurchased due to the provisions of the minimum number of shares per transaction on the exchange is 1 lot = 500 shares. With the results of the implementation of the above report, the Company has completed share repurchase activity in accordance with the
Disclosure of Information that has been submitted.

INFORMATION DISCLOSURE ON AFFILIATED TRANSACTION


In order to meet Capital Market & Financial Institution Supervisory Agency IX.E.1 (2009) regarding Affiliated Transactions and Conflict of Interest Transactions
In connection with the establishment of subsidiary company (PT SNI Internasional) which is affiliated transactions undertaken by the Company with the Controlled Company with capital share owned at least 99%
(ninety-nine percent) as stipulated in IX.E.1 point 2.b item number 5, the Company shall disclose the following
information:
The description of the affiliated transaction:
Object transaction
: Establishment of new subsidiary
The transaction value
: Issued and fully paid Rp 5,000,000,000, Name of the parties to the transaction and its relationship with the Company: PT SM Engineering
The nature of the affiliation to a transaction with the Company : Subsidiary company with 99.96% shares
held by the Company

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

71

Dividend
policy

KEBIJAKAN DIVIDEN

72

Para pemegang saham baru yang berasal dari Penawaran Umum mempunyai hak yang sama dan sederajat
dalam segala hal dengan pemegang saham lama Perseroan termasuk hak atas pembagian dividen sesuai
dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan
merencanakan untuk membayarkan dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang kurangnya 1
(satu) kali minimal 10% (sepuluh persen) dari laba bersih setelah pajak dalam suatu tahun buku.

The new shareholders from initial public offering


have equal rights and equal in all respects to the
old shareholders of the Company including rights
to dividends in accordance with the provisions of
the Companys articles of association and regulations in force. The Company plans to pay cash dividends to all shareholders of at least once at the
minimum of 10% (ten percent) of net profit after
tax in the year.

Besarnya pembayaran dividen yang akan di bagikan


tergantung kepada tingkat keuntungan Perseraon pada
tahun buku yang bersangkutan dengan tetap memperhatikan tingkat kesehatan dan rencana Perseroan
di masa yang akan datang dan tanpa mengurangi hak
dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk
menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Perseraoan.

The amount of dividend payments will be distributed depending on the level of profits of the Company in the financial year concerned with regard to
the health and plans of the Company in the future
and without prejudice to the rights of the General
Meeting of Shareholders to decide otherwise in
accordance with the Articles of Association.

Pada tahun 2013, RUPS menetapkan sejumlah US$


99.201,09 (sembilan puluh sembilan ribu dua ratus satu
Dolar Amerika Serikat dan sembilan sen) sebagai
dividen untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012 untuk 1.771.448.000 (satu
miliar tujuh ratus tujuh puluh satu juta empat ratus
empat puluh delapan ribu) saham yang telah dikeluarkan Perseroan atau USD 0,000056 (nol koma nol nol
nol nol lima enam Dolar Amerika Serikat) per saham.

In 2013, the GMS set aside US$ 99,201.09 (ninetynine thousand two hundred and one U.S. dollar
and nine cents) as dividend for the financial year
ended December 31, 2012 to 1,771,448,000 (one
billion, seven hundred seventy-one million four
hundred and forty eight thousand) shares issued
by the Company or US$ 0.000056 (zero point zero
zero zero zero five six United States Dollars) per
share.

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Jadwal Pembagian
Dividen Tunai
Schedule for
Cash Dividend

11 June 2013

Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi


Cum Dividend in Regular and Negotiated Market

12 June 2013

Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi


Ex Dividend in Regular and Negotiated Market

14 June 2013

Cum Dividen di Pasar Tunai


Cum Dividend in Cash Market
Tanggal Pencatatan Daftar Pemegang Saham yang berhak atas Dividen
Recording Date for List of Shareholders who are entitled to Dividends

17 June 2013

Ex Dividen di Pasar Tunai


Ex Dividend in Cash Market

28 June 2013

Pembayaran Dividen
Payment of Dividend

REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM


REALIZATION OF USE OF FUNDS from ipo proceeds

Perseroan telah melaporkan realisasi penggunaan


dana hasil Penawaran Umum tahun 2007 secara
periodik kepada Bapepam-LK sesuai dengan Peraturan Nomor X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep 27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003
tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum dan pada Rapat umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan.

The Company has reported the use of proceeds from


realization of the Public Offering in 2007 periodically
to Bapepam-LK in accordance with Rule Number
XK4 with supplementary decision from the Chairman of Bapepam No.Kep 27/PM/2003 dated July 17,
2003 regarding the report of actual use of the funds
from Public Offering and the Annual general Meeting of Shareholders (AGMS).

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

73

target/proyeksi perusahaan
corporate target/projection

Pada awal tahun 2013, top manajemen menetapkan


proyeksi penjualan untuk 2013 sebesar US$ 188.394.155
dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian
global, namun Perseroan berhasil membukukan total
penjualan yang melampaui proyeksi penjualan sebesar
13%. Perseroan tidak menetapkan perkiraan laba bersih pada awal tahun 2013.

In early 2013, the top management set a sales


projection for 2013 of US$ 188,394,155 taking into
account the global economic conditions, however,
the Company recorded total sales exceeded the
sales projection by 13%. The Company did not set
any net profit forecast in the beginning 2013.

Untuk target tahun 2014, Perseroan memproyeksikan


akan terjadi penurunan pada penjualan sebesar 40%,
yang dikarenakan beberapa pelanggan Perseroan telah
memutuskan untuk menghentikan beberapa produk
mereka yang dikarenakan oleh ketatnya persaingan
usaha serta respon pasar yang lemah terhadap produk
mereka, sedangkan untuk posisi laba bersih, Perseroan mengantisipasi akan terjadinya breakeven dikarenakan oleh penurunan penjualan yang signifikan.
Dalam hal mengenai struktur modal, Perseroan berencana untuk mempertahankan rasio liabilitas terhadap
ekuitas dibawah 100%.

For target in 2014, the Company is projecting a


drop in sales of 40% due to some of our customers have decided to discontinue some of their
products due to tight competition and weak market response for their products, while for the net
profit, the Company anticipates a breakeven due
to significant drop in sales. In terms of the capital
structure, the Company plans to retain the liabilities-to-equity ratio below 100%.

perubahan kebijakan akuntansi Yang signifikan


significant changes in accounting policy

Selama tahun 2013 tidak terdapat perubahan k e b i j a kan akuntansi yang berpengaruh signifikan terhadap
Perusahaan.

During the year 2013 there were no changes in


accounting policy that have a significant effect on
the Company.

perubahan peraturan perundang undangan


changes in laws and regulations

Selama tahun 2013 tidak terdapat perubahan p e r a t u ran perundang-undangan yang berpengaruh signifikan
terhadap Perusahaan.

74

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

During the year 2013 there were no changes in


laws and regulations that have a significant effect
on the Company.

Tinjauan Operasional

Operational review

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

75

mounting POINT
rata-rata per bulan | monthly average

2013 204,280,388 point


tahun year

2012 254,767,609 point


tahun year

tahun year

2011

245,778,615 point
Mounting Point mengacu pada jumlah komponen yang dipasang
ke permukaan Printed Circuit Board atau dikenal dengan Papan
PCB. Pada tahun 2013, total mounting point di divisi SMT sebesar rata-rata 204.280.388 point per bulan atau menurun sebesar
19,82% dibandingkan dengan rata-rata 254.767.609 point per
bulan pada tahun 2012.
Mounting point refers to number of component mounted into
the surface of a Printed Circuit Board or known as PCB. In 2013,
total mounting point in SMT division amounted to an average of
204,280,388 point per month or decreased by 19.82% compared to an
average 254,767,609 point per month in 2012.

76

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Teknologi manufaktur | manufacturing technologies


Perseroan menawarkan keahlian kepada pelanggan dalam berbagai macam teknologi manufaktur
tradisional dan canggih. Perseroan memiliki keahlian teknis yang dapat melakukan perakitan produk
PCB standar maupun kompleks yang memerlukan
keterampilan teknik dan peralatan yang canggih.
Perseroan juga menyediakan pelanggan kami dengan seperangkat teknologi manufaktur dan solusi
yang meliputi:
We offer our customers expertise in a wide variety of
traditional and advanced manufacturing technologies.
Our technical expertise supports standard printed circuit board assembly as well as complex products that
require advanced engineering skills and equipment.
We also provide our customers with a comprehensive
set of manufacturing technologies and solutions which
include:

Pin thru Hole

Surface Mount Technology

Fine Pitch

Ball Grid Array

Flip Chip

In-Circuit Test

Board Level Functional Test

Stress Testing

perakitan dan Tes PAPAN PCB (Printed Circuit Board)


Perseroan menawarkan berbagai macam solusi perakitan dan pengujian papan PCB, termasuk perakitan
papan sirkuit, perakitan subsistem, sirkuit dan pengujian fungsional, pengujian lingkungan dan stres dan
pengujian keandalan komponen.
PERAKITAN dan Test Flex Sirkuit
Perseroan menyediakan berbagai solusi perakitan sirkuit flex dan pengujian kepada pelanggannya. Perseroan menggunakan strategi perkakas khusus dan prosedur otomatisasi canggih untuk meminimalkan
penanganan sirkuit dan memastikan bahwa parameter pengolahan konsisten selama proses perakitan.
Printed Circuit Board Assembly and Test
We offer a wide range of printed circuit board assembly and test solutions, including printed circuit board assembly, assembly of subsystems, circuitry and functionality testing of printed assemblies, environmental and
stress testing and component reliability testing.
Flex Circuit Assembly and Test
We provide our customers with a wide range of flex circuit assembly and test solutions. We utilize specialized
tooling strategies and advanced automation procedures to minimize circuit handing and ensure that consistent
processing parameters are maintained throughout the assembly process.

mounting capacity

rata-rata per bulan | monthly average


tahun year

tahun year

tahun year

tahun year

tahun year

230,000,000

330,000,000

332,000,000

330,300,000

330,000,000

2009

2010

2011

2012

2013

Pada tahun 2013, Perseroan memiliki 21 Jalur In 2013, Sat Nusa has a total of 21 SMT lines, it enables
SMT, Perseroan dapat melakukan perakitan the Company to perform high speed component mountkomponen dengan kecepatan mencapai 173 ing reaching 173 components per second.
komponen per detik.
(Assumption : 22 working days and 24 working hour/
(Asumsi : 22 hari kerja dan 24 jam kerja/hari). day)

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

77

marketing aspects

Aspek Pemasaran

pelanggan Perseroan - our customers

Sony Energy Device Corporation (SEND)


Sony Energy Technology Singapore (SETS)
Sony EMCS (Malaysia) Sdn Bhd
JVCKENWOOD Electronics Malaysia Sdn. Bhd
Panasonic AVC Networks Singapore
Panasonic Industrial Devices Singapore
Singapore Epson Industrial Pte. Ltd
TOA E&I Europe GmBH Singapore Branch
Allied Telesyn International (Asia) Pte. Ltd
Nidec Servo (S) Pte. Ltd
PT OSI Electronics
PT Sanyo Energy (Btm) Corp
PT Nidec Seimitsu Batam
PT TEAC Indonesia
PT Yeakin Plastics Industry
Dari aspek pemasaran, Perseroan secara aktif menAPPS Connect Pte. Ltd
jajaki pasar ke berbagai perusahaan berskala besar
Bit Wave Pte. Ltd
untuk mendapatkan pelanggan setia. Pelanggan
Perseroan meliputi banyak perusahaan teknoloBBS Access Pte. Ltd
gi terkemuka di dunia. Perseroan telah menjalin
Doodle labs (SG) Pte. Ltd
hubungan yang lama dengan pelanggannya.
Ektronics Pte. Ltd
Perseroan berkonsentrasi untuk melakukan upaya
Grantech Pte. Ltd
diversifikasi sektor industri dan basis pelanggannya.
Top Management, didukung oleh manajemen ekseShimano (S) Pte Ltd
kutif, bekerja untuk memperluas hubungan dengan
Vizmonet (S) Pte Ltd
pelanggan yang ada melalui penambahan lini produk
dan jasa. Tim ini juga mengidentifikasi dan mencoba
untuk mengembangkan hubungan dengan pelanggan baru yang memenuhi profil Perseroan.

From the marketing aspect, the Company actively penetrated market to various large-scale companies in order to attract loyal customers. Our customers include
many of the worlds leading technology companies. We
have developed long standing relationships with our
customers.
We have made concentrated efforts to diversify our industry sectors and customer base. Our Top Management, supported by executive management, work to
expand existing customer relationships through the addition of product lines and services. These individuals
also identify and attempt to develop relationships with
new customers who meet our profile.

78

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Perseroan akan terus berfokus pada pelanggannya dan memberikan layanan yang melampaui ekspektasi pelanggan dengan eksekusi yang cepat,
kelincahan yang tinggi dan ketanggapan Perseroan.
Dengan memberikan kualitas layanan bernilai tambah, Perseroan terus memberikan kepuasan kepada
pelanggannya. Bersama sama dalam mendapatkan keunggulan operasional, Perseroan akan dapat
membangun hubungan strategis yang kuat dengan
pelanggan globalnya.

We will remain highly customer-focused as we aim to


exceed our customers expectations with our speedy
execution, great agility and responsiveness. By providing quality value-added services, We continue to
achieve total customer satisfaction. Together with its
relentless pursuit of operational excellence, We will
be able to forge strong strategic relationships with its
global customers.

END MARKET DISTRIBUTION


DISTRIBUSI PASAR AKHIR

41%
ASIA

27%

AMERICA

26%

EUROPE

6%

OCENIA

Produk Perseroan dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok berdasarkan distribusi pasar akhir
Companys Products can be categorized into several groups by end market distribution

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

79

business prospect

PROSPEK USAHA
Industry EMS dan ODM adalah layanan yang diberikan kepada perusahaan pemilik merek (brand owner)
kecuali fungsi pemasaran, termasuk pengembangan produk dan desain, pengadaan bahan baku, manufaktur, perakitan dan layanan purna jual. EMS dan ODM dapat dipisahkan sesuai dengan ruang lingkup
layanannya, namun batas antara EMS dan ODM sulit untuk ditentukan. Banyak perusahaan ODM yang
terlibat dalam bisnis EMS, dan perusahaan EMS juga terlibat dalam desain, sehingga agak sulit untuk
menarik garis yang jelas diantara keduanya.
EMS and ODM services refer to the services for brand vendors except brand marketing, including product
development and design, raw material procurement, manufacturing, assembly and after-sales services. EMS
and ODM can be differentiate according to the scope of service, but the boundary between EMS and ODM is
difficult to determine. Many ODM companies are engaged in EMS business, and EMS companies are also
involved in design, so it is rather difficult to draw a clear line between the two.

TOTAL EMS AND ODM GLOBALREVENUE


TOTAL PENDAPATAN GLOBAL EMS AND ODM

Pasar EMS dan ODM mencapai sekitar US$ 363,8 miliar pada
tahun 2013, mengalami sedikit penurunan sekitar 0,3% dari tahun 2012, terutama disebabkan oleh penurunan signifikan dalam
pengiriman laptop yang diperkirakan akan turun lebih lanjut di
tengah pemulihan ekonomi global yang lesu pada tahun 2014.

US$ 362.7 BILLION

US$ 363.8 BILLION

US$ 356.5 BILLION

The EMS and ODM market valued about US$363.8 billion in 2013,
representing a slight decrease of 0.3% over 2012, mainly due to a
significant decline in the laptop shipment which is expected to drop
further amid the sluggish global economic recovery in 2014.

2012

2013

2014

SOURCE : www.MARKETRESEARCHREPORT.biz

EMS & ODM Industry in 2014

industry ems & ODM di tahun 2014

Pasar EMS dan ODM diperkirakan akan turun sebesar 2% pada tahun 2014 dikarenakan oleh penurunan sektor PC dan Laptop. Perkiraan baru ini mencerminkan pergeseran tren pembelian PC dimana
pengguna semakin mempertimbangkan alternatif seperti menunda pembelian PC atau menggunakan
tablet dan smartphone untuk memenuhi kebutuhan komputasi mereka.
The EMS and ODM market value is expected to fall by 2% in 2014 due to decline in PC and Laptop sectors. The new forecast reflects a shift in PC buying trends as users increasingly consider alternatives
such as delaying a PC purchase or using tablets and smartphones for more of their computing needs.

80

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

memahami Pengurangan biaya original equipment manufacturer (OEM)


melalui outsourcing dan nilai tambah yang ditawarkan oleh penyedia EMS
Manfaat dan pengurangan biaya outsourcing dapat dicapai dengan penghematan yang besar ketika perusahaan OEM
mengoutsource proses manufaktur dan fungsi lain dari rantai suplai mereka kepada kontrak manufaktur atau, penyedia electronics manufacturing services (EMS) atau original design manufacturers (ODM) yang menawarkan berbagai
layanan rantai pasokan.
Para kontrak manufaktur dapat memberikan pengurangan pada biaya outsourcing kepada OEM karena kontrak
manufaktur melayani beberapa pelanggan OEM sekaligus. Hal ini berlaku untuk sebagian besar kontrak manufaktur. Dengan melayani beberapa pelanggan OEM dan produk, kontrak manufaktur menurunkan biayanya dalam
melakukan bisnis, dengan harapan dapat meningkatkan tingkat pemanfaatan seluruh kapasitas fasilitasnya.
Para kontrak manufaktur dapat memberikan pengurangan biaya outsourcing tambahan kepada OEM karena kontrak manufaktur menyediakan layanan pada geografi yang lebih murah.
Kontrak manufaktur dapat memberikan pengurangan biaya outsourcing tambahan kepada OEM karena kontrak
manufaktur telah mengoptimalkan rantai pasokan logistiknya. Kontrak manufaktur yang memiliki hubungan dengan vendor lokal yang menyediakan bahan-bahan berkualitas dapat mencari vendor di wilayah tersebut dan mengurangi biaya untuk bahan masuk.
Kontrak manufaktur dapat memberikan pengurangan biaya outsourcing tambahan kepada OEM karena kontrak
manufaktur terintegrasi secara vertikal. Integrasi vertikal mengacu pada kontrak manufaktur mendedikasikan (memiliki) fasilitas stamping logam atau injeksi cetakan plastik sendiri untuk menyediakan kebutuhan produk pelanggan OEM. Hal ini memungkinkan kontrak manufaktur untuk mengelola aliran pasokan bahan lebih baik.
Kontrak manufaktur dapat memberikan pengurangan biaya outsourcing tambahan kepada OEM karena kontrak
manufaktur telah mencapai pembelian dengan skala ekonomi yang besar. Seiring dengan perkembangan bisnis
kontrak manufaktur dan pertumbuhan pendapatan dan perluasan basis pelanggannya, kontrak manufaktur dapat
mencapai pembelian dengan skala ekonomi yang besar.

Understanding cost reductions for original equipment


manufacturer (OEM) through outsourcing and the value offered by EMS
providers
Outsourcing cost reductions and benefits can be achieved with greater savings when OEM companies outsource manufacturing and other functions of their supply chain to contract manufacturers or, electronics manufacturing services (EMS) providers or original design manufacturers (ODM) offering a wider array of supply chain services.
The contract manufacturer can pass on outsourcing cost reductions to the OEM because the contract manufacturer
serves multiple OEM customers. This is true for most contract manufacturers. By serving multiple OEM customer and
product, the contract manufacturer lowers his cost of doing business while, hopefully, increasing his capacity utilization
rates across his facilities.
The contract manufacturer can pass along additional outsourcing cost reductions to the OEM because the contract manufacturer provides services in less expensive geographies.
Contract manufacturer can pass along additional outsourcing cost reductions to the OEM because the contract manufacturer has optimized his logistics supply chain. Contract manufacturers with relations with local vendors providing quality
materials are able to source from these vendors in the region and reduce costs for inbound materials
Contract manufacturer can pass along additional outsourcing cost reductions to the OEM because the contract manufacturer is vertically integrated. Vertical integration refers to the contract manufacturer dedicating (owning) its own sheet
metal stamping or plastics mold injection facilities to provide for OEM customer product program needs. This allows the
contract to also better-manage the flow of the materials supply.
Contract manufacturer can pass along additional outsourcing cost reductions to the OEM because the contract manufacturer has achieved purchasing economies of scale. As the contract manufacturers business and revenue grows and his
customer base expands, contract manufacturer achieve greater purchasing economies of scale.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

81

sumber daya manusia

human resources

The Company conducts organizational


changes by prioritizing the business
process and function of each workingunit toward the achievement of costeffective manufacturing service.
Perusahaan melakukan perubahan organisasi dengan mengutamakan proses bisnis dan fungsi masing-masing-unit kerja terhadap
pencapaian layanan manufaktur yang hemat biaya.

82

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

In the effort to support the demands of the business, the Company seeks to carry out restructuring and
improvement of the organization to make it more competitive in the business world. The streamlining of
workforce of each operational Division continues to be carried out so that the business process can run
more effectively and the decision making process can be done more quickly.
The Company has carried out a number of improvements and developments in Human Resource
throughout 2013 such as:
1. Assessment and restructuring of functions in the organization to support operational activities, such
as restructuring the management of procurement, information technology, shipping, and quality assurance.
2. In terms of development, a Competence Profile has been prepared in the form of knowledge, technical
and non-technical skill/expertise required in every area/ work function. This competence profile will be
used as a basis for mapping the employees competence level to look at the development needs related
to the required competence demands with the competence level possessed by the employees.
3. Sat Nusa had setup a dedicated training centre to equipped all employees with necessary training before putting them into production line. All employees are provided with basic production knowledge such
as ESD, Product safety, production document, so on and so forth.
Dalam upaya mendukung tuntutan bisnis , Perseroan berupaya untuk melakukan restrukturisasi dan
perbaikan organisasi agar lebih kompetitif dalam dunia bisnis. Perampingan tenaga kerja dari masingmasing divisi Perseroan terus dilakukan sehingga proses bisnis dapat berjalan lebih efektif dan proses
pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat .
Perusahaan telah melakukan sejumlah perbaikan dan perkembangan di Sumber Daya Manusia sepanjang 2013 seperti :
1 . Penilaian dan restrukturisasi fungsi dalam organisasi untuk mendukung kegiatan operasional , seperti restrukturisasi manajemen pengadaan , teknologi informasi , pengiriman , dan jaminan kualitas .
2 . Dalam hal pengembangan , Profil Kompetensi telah disiapkan dalam bentuk pengetahuan , teknis dan
non - teknis keterampilan / keahlian yang dibutuhkan dalam setiap fungsi kawasan / kerja . Profil kompetensi ini akan digunakan sebagai dasar untuk memetakan tingkat kompetensi karyawan untuk melihat
kebutuhan pembangunan yang berkaitan dengan tuntutan kompetensi yang dipersyaratkan dengan level
kompetensi yang dimiliki oleh karyawan .
3 . Sat Nusa telah membentuk pusat pelatihan khusus untuk semua karyawan yang dilengkapi dengan
pelatihan yang diperlukan sebelum menempatkan operator pada jalur produksi . Semua karyawan dipersiapkan dengan pengetahuan produksi dasar seperti ESD , keamanan produk , dokumen produksi , dan
sebagainya .

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

83

ta i lor - made
trainings for each

operator are made in


accordance with their
respective job scope

pelatihan yang dirancang khusus untuk


masing-masing operator yang dibuat sesuai
dengan lingkup pekerjaan mereka
masing-masing

dedicated training centre pusat pelatihan

84

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Composition of Employees by Age


Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia

18-25

26-35

36-45

46-55

56-above

umur | age

31.86%

44.87%

21.64%

1.48%

0.15%

percentage

Angka berdasarkan pada data per 31 Desember 2013


The figures were based on data as of 31 December 2013

18-25

26-35

36-45

46-55

56-above

umur | age

31.52%

47.69%

19.51%

1.12%

0.16%

percentage

Angka berdasarkan pada data per 31 Desember 2012


The figures were based on data as of 31 December 2012

Berdasarkan jenjang usia, sebanyak 882 orang


(31,86%) dari jumlah karyawan yang berusia antara
1825th, 1.242 orang (44,87%) berusia antara 26-35 th,
599 orang (21,64%) berusia antara 36-45 th, 41 orang
(1,48%) berusia antara 46-55 th dan 4 orang (0,15%)
berusia > 55 th. Secara keseluruhan, jumlah karyawan
yang berusia 26-35 tahun menduduki persentase paling tinggi.

Considering their age, 882 people (31.86%) of the


total employees were 18-25 years old, 1,242 people
(44.87%) were 26-35 years old, 599 people (21.64%)
were 36-45 years old, 41 people (1.48%) were 4655 years old and 4 people (0.15%) were older than
55 years old. Overall, the percentage of the total
numbers of employees who were between 26-35
years old was the highest.

Proses Perekrutan Sumber Daya Manusia


Ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas
dimulai dari proses seleksi dan rekrutmen yang baik,
yang melibatkan manajemen, yang mengambil bagian
dalam memastikan bahwa kompetensi dan karakter
calon yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Untuk
memastikan bahwa proses perekrutan berjalan secara
obyektif, Sat Nusa telah menetapkan standar dalam
pengujian, penilaian dan wawancara. Sat Nusa juga
merekrut lulusan baru yang potensial melalui kerjasama dengan perguruan tinggi, dalam bentuk magang
dan perekrutan-kampus.

Human Resources Recruitment Process


The availability of qualified human resources begins with an intelligent selection and recruitment
process, involving management, who take part
in ensuring that the competence and character
of the candidates are in line with organization
needs. To make sure that the recruitment process
works objectively, Sat Nusa has setup standardized tests, assessments and interview. Sat Nusa
also recruits potential fresh graduates through
collaboration with universities, in the form of apprenticeships and in-campus recruitment.

Sat Nusa menganggap bahwa proses rekrutmen dan


seleksi merupakan tahapan penting dan strategis untuk mempersiapkan tenaga kerja yang mampu menunjukkan kinerja unggul saat ini dan di masa yang akan
datang. Kebijakan Perseroan dalam proses rekrut dan
seleksi karyawan senior lebih mengutamakan karyawan internal dengan tetap memperhatikan standar
kompetensi yang telah ditetapkan, sedangkan rekrut
eksternal sebagai penyeimbang sehingga mengarah
pada struktur karyawan yang ideal dari segi kompetensi dan pendidikan.

Sat Nusa believes that recruitment and selection process is an important and strategic phase
to prepare employees who are able to give excellent performance at present and in the future. The
company policy in recruitment and selection processes deliberately prioritizes internal employees
for senior employee position by still considering
competency standard which have been set, while
an external recruitment is used as a counterbalance to achieve ideal employee structure in terms
of competency and educational background.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

85

HUMAN RESOURCES PROFILE

Profil Sumber Daya Manusia


Pada tanggal 31 Desember 2013, Sat Nusa memiliki
total tenaga kerja 2.768 karyawan, yang terdiri 652 karyawan tetap dan 2.116 karyawan kontrak. Jumlah karyawan mengalami penurunan sebesar 39% pada 2013
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan
ini disebabkan oleh penurunan tenaga kerja seiring
dengan penurunan pendapatan total tahun 2013 serta
kebijakan perampingan tenaga kerja.

As of 31 December 2013, Sat Nusa had a total


workforce of 2,768 employees, which comprised
652 permanent employees and 2,116 contract employees. The total employees decreased by 39% in
2013 as compared to previous year. This decline
was due to manpower reduction in line with the
decline in our total revenue in 2013 as well as
streamlining of workforce policy.

JUMLAH TENAGA KERJA NUMBER OF EMPLOYEES

2013

NO
01
02
03
04
05

5,380

5,461

5,568

4,663

4,546

2,768

2008

2009

2010

2011

2012

2013

P endidikan

TETAP

Education

Permanent

S1 & S2 | Bachelor and Master


Diploma | Diploma
SLTA Sederajat | Senior High School or Equivalent
SLTP Sederajat | Junior High School or Equivalent
SD | Elementary

2012

NO

01
02
03
04
05

P endidikan

Permanent

S1 & S2 | Bachelor and Master


Diploma | Diploma
SLTA Sederajat | Senior High School or Equivalent
SLTP Sederajat | Junior High School or Equivalent
SD | Elementary

Berdasarkan jenjang pendidikan tahun 2013, sebanyak 49 orang karyawan tetap dan kontrak adalah lulusan S1 atau S2, 46 orang lulusan Diploma,
1.840 orang lulusan SLTA sederajat, 613 orang lulusan SLTP sederajat dan 220 orang lulusan SD. Secara keseluruhan, jumlah karyawan lulusan SLTA
sederajat dan di bawahnya lebih dominan, hal ini
terkait dengan karakter kegiatan operasional Perseroan.

86

TETAP

Education

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

30
28
462
78
54
652

33
37
426
70
177
743

KONTRAK

TOTAL

19
18
1,378
535
166
2,116

49
46
1,840
613
220
2,768

Contract

KONTRAK

Contract

32
32
2,338
1,082
319
3,803

TOTAL
65
69
2,764
1,152
496
4,546

Based on education background in 2013, as many as


49 permanent and contract employees held graduate
degree of Bachelor or Master, 46 employees were diploma, 1,840 high school or equivalent graduates, 613
junior high school graduates or equivalent and 220
Primary School graduate. Overall, the number of employees of high school graduates or equivalent and
below were more dominant, it is associated with the
character of the companys operations.

Sat Nusa believes that the development of human resources is a necessity for Companys sustainability in order to be able to progress
more dynamically. Human resource development plans to develop
employees in order to evolve toward a better, improved competence
and engagement, and to be abl e to produce maximum performance.
In 2013, the actual increase in the quality of human resources is
reflected in the training activities, assessment, and certification.
Sat Nusa percaya bahwa pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu
keharusan bagi keberlanjutan Perusahaan agar dapat berkembang lebih dinamis.
Strategi pengembangan SDM merupakan perencanan untuk mengembangkan karyawan agar berkembang ke arah yang lebih baik, meningkat kompetensi , keterikatan
dan mampu menghasilkan kinerja yang maksimal. Pada tahun 2013, realisasi peningkatan kuantitas dan kualitas SDM tercermin dari kegiatan diklat, assesment, dan
sertifikasi.

Pelatihan dan Pengembangan SDM

HR Training and Development


Jenis Pelatihan

Type of Training

Department

Biaya Training K3

Training fee for K3

Facility and QA

Pelatihan untuk sertifikasi ISO

ISO Certification training

QA

Workshop antisipasi kenaikan upah 2014

Anticipated wage increase workshop in 2014

HRD

Training ISO 14001:2004

ISO 14001:2004 training

Internal Auditor & QA

Pelatihan Folklif

Forklift training

Shipping

Pelatihan P2K3

P2K3 training

QA, Shipping & Facility

Seminar Diklat Pengupahan

Remuneration seminar

HRD

Biaya Pelatihan dan Pengembangan SDM


Selama tahun 2013, Sat Nusa telah mengeluarkan dana pelatihan eksternal sebesar US$ 4.201 menurun 79
% terhadap tahun 2012 yang mencapai US$ 20.241.
The Expenses for HR Training and Development
In 2013, Sat Nusa has spent USD 4,201 for external training fund, 79 % lower than that of in 2012 which was only
USD 20,241.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

87

Corporate social responsibility


tanggung jawab sosial perusahaan

Environment Protection

preserves our future


perlindungan terhadap lingkungan mempertahankan masa depan kita

The Company believes its environment, safety and pollution management practices complied with prevailing rules and regulations. Satnusa is committed to prevent pollution, efficiently use the resources and
continuously improve employee safety training. Furthermore, Satnusa realizes the success of the Company is not only measured by operation results but also the responsibility to society and environment.
Perseroan percaya bahwa prosedur penanganan lingkungan, keselamatan dan polusi yang dilakukan oleh
Perseroan telah mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku. Satnusa berkomitmen untuk mencegah
polusi, menggunakan sumber daya secara efisien dan terus meningkatkan pelatihan keselamatan karyawan. Selain itu, Satnusa menyadari keberhasilan Perseroan tidak hanya diukur dari hasil operasional
namun juga diukur dari tanggung jawab kepada masyarakat dan lingkungan.

88

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Kebijakan untuk melaksanakan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) serta kebijakan lain dalam melakukan perubahan pada seluruh proses bisnis Sat Nusa Group agar
menjadi lebih ramah lingkungan terus diupayakan secara
intensif.

RE
REDUCE US
E
RECYCLE

Policies to implement the 3R (Reduce, Reuse, Recycle) program as well as other initiatives to transform the entire
business process within Sat Nusa Group to be more environmentally friendly continued to be pursued intensively.

Reduce, Reuse dan Recycle diciptakan untuk menetapkan hirarki praktik pengelolaan limbah baik pada
tingkat individu maupun bisnis.
Pengurangan (Reduce) adalah langkah pertama dan paling penting dalam hirarki. Langkah ini termasuk
mengambil sikap proaktif dalam membeli dan menggunakan apa yang diperlukan saja. Gagasan tersebut
bertujuan untuk menjadi lebih teliti dalam aliran pasokan dan praktik pengelolaan limbah untuk meminimalisasi penggunaan bahan baku.
Penggunaan ulang (Reuse), adalah langkah berikut dari pengurangan, berfokus pada pencarian penggunaan alternatif bagi bahan yang akan dianggap sampah dan dibuang. Tujuan idealnya adalah untuk
menghilangkan limbah sama sekali.
Daur ulang (Recycle), adalah langkah terakhir dalam hirarki tradisional yang menekankan pada pemisahan dan pendistribusian yang benar terhadap bahan-bahan yang tidak dapat dikurangi atau digunakan
kembali, ke fasilitas yang sesuai sehingga bahan-bahan tersebut dapat digunakan untuk menciptakan
atau memproduksi barang atau produk baru.

Reduce, Reuse and Recycle were created to establish a hierarchy of waste management practices for individuals and businesses.
Reduction is the first and most important step in the hierarchy. This step includes taking a proactive stance in
purchasing and using only what is necessary. The idea is to be conscientious of ones supply stream and waste
management practices in order to minimize the use of raw materials.
Reuse, the step following reduction, focuses on finding an alternative use for materials that would otherwise
be considered waste and ultimately disposed of. Ideally the goal is to
eliminate waste completely.
Recycling, the final step in the traditional hierarchy emphasizes on properly separating and
distributing those materials that cannot be reduced or reused, to the appropriate facilities so the items can be
applied to the creation or production of new products and goods.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

89

CSR ACTIVITIES IN 2013


AKTIVITAS CSR 2013

Hearse Donation

Program Pengadaan Mobil Jenazah

25 Februari 2013, Penyerahan Bantuan Mobil Jenazah dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang diwakili oleh Frans Gunawan
L. Tobing dalam jabatannya selaku Department Head Department IV Corporate Banking I Group PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk (paling kanan) dan PT Sat Nusapersada Tbk diwakili oleh Abidin dalam kapasitasnya selaku Direktur Utama PT Sat Nusapersada Tbk (nomor dua dari kanan) kepada perwakilan masyarakat Kampung Pelita.
February 25, 2013, Handover of hearse by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, represented by Frans Gunawan L. Tobing Win his position
as Department Head - Corporate Banking Department I Group IV PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (from right) and PT Sat Nusapersada
Tbk represented by Abidin in his capacity as President Director of PT Sat Nusapersada Tbk (second from right) to the representative
of Pelita Village community.

90

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

PT Sat Nusapersada Tbk mengadakan Perjanjian Kerjasama Bina Lingkungan kampung Pelita dengan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam melakukan pengadaan Mobil Jenazah. Program Pengadaan Mobil
Jenazah merupakan program corporate social responsibility perseroan dalam bentuk pemberian pelayanan dan penyuluhan kesehatan secara gratis kepada masyarakat di sekitar lokasi usaha perseroan.
PT Sat Nusapersada Tbk entered into Environmental Development Cooperation Agreement for Pelita village
with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in procuring hearse. Hearse Donation Program is part of companys corporate social responsibility program in the form of free service delivery and health education to the public in the
vicinity of the companys business.

Perseroan berupaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan


masyarakat secara signikan dengan menjaga keseimbangan antara
keuntungan, lingkungan dan masyarakat dan membangun hubungan
yang harmonis antara Pemerintah, Perusahaan dan Masyarakat.
The Company seeks to improve the quality of life and welfare of the society significantly by maintaining a balance between profit, people and the environment
and establish harmonious relationship between the Government, the Company
and Society.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

91

Mask distribution

during haze crisis in the mid of 2013

Pendistribusian masker selama bencana kabut pada pertengahan tahun 2013

92

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Selama bulan Juni - Juli 2013, terjadi krisis kabut yang berdampak pada beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura yang disebabkan oleh
pembakaran hutan berskala besar di bagian Sumatera.
During June and July 2013, there was a haze crisis that affected several countries in the Southeast Asian region, including Brunei, Indonesia, Malaysia and Singapore due to a large-scale forest
burning in many parts of Sumatra.

Sebagai wujud dari kepedulian Perseroan terhadap kesehatan


masyarakat dan karyawan, Perseroan membagikan 6.500 masker secara gratis di sekitar area perusahaan, masjid dan rumah warga.
As a form of concern to health of society and employees, the Company distributed
6,500 free masks around the company premises, mosques and houses.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

93

Donor Darah

Blood Donation

5 Juni 2013, Perseroan berkerja sama dengan SPSI PEDULI (Serikat Pekerja Seluruh
Indonesia) didukung oleh PMI Kota Batam ( Palang Merah Indonesia) melakukan kegiatan Donor Darah Bersama. Ini merupakan salah satu langkah yang ditempuh oleh
Perseroan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara luas.
June 5, 2013, the Company together with SPSI CARE (All Indonesia Workers Union) supported by
PMI Batam (Indonesian Red Cross) to hold a Blood Donor Activity. It is one of the measures taken
by the Company to improve the health of society at large.

94

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Setetes Darah Wujud Kepedulian Kita Bersama


A drop of blood shows our Care to the Society

Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, 05 Juni 2013 dimulai pukul 11.00 13.00. Ketika pendonor telah
datang, maka hal pertama yang dilakukan adalah pendonor mengisi surat keterangan sehat, dan menunggu di ruang antrian. Setelah penimbangan berat badan sesuai persyaratan mendonor, maka pendonor
diuji kesehatannya dalam hal tekanan darah, golongan darah dan hemoglobin. Apabila dari uji kesehatannya pendonor lolos dalam kriteria pendonor, maka pendonor wajib mengisi formulir dan menunggu di
ruang antrian lagi untuk melakukan proses donor darah. Setelah transfuse darah dilakukan, pendonor
mendapatkan bingkisan berupa konsumsi dari pihak PMI seperti roti, air mineral, susu, dan obat. Pada
acara tersebut, sebanyak 68 karyawan mendonorkan darahnya.
The event was held on Wednesday, June 5, 2013 starting at 11:00 to 13:00. When a donor has come, the first thing
to do is to fill in the health declaration form, and wait in the queue. Once weighing result met the requirements
for donation, the donors health was tested in terms of blood pressure, blood group and hemoglobin. When the
health of the donor passed the test criteria, the donor went on to fill out the form and waited in the queuing
room again to conduct blood donation. After blood transfusions had been done, donors received gifts of consumption from PMI such as bread, mineral water, milk, and medicine. At the event, as many as 68 employees
donated their blood

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

95

Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Sat Nusa tetap berkomitmen untuk mencapai dan
mempertahankan standar yang berlaku dalam
praktek kesehatan dan keselamatan. Perseroan
bekerja secara positif untuk mewujudkan budaya yang sehat dalam Kesehatan, Keselamatan,
dan Lingkungan dan melibatkan semua karyawan
dalam menjaga lingkungan keselamatan kerja.

96

Occupational Health and Safety

Sat Nusa remains committed to achieving and


maintaining applicable standards in health and
safety practice. We work positively to create an
open culture towards Health, Safety, and the Environment and to engage all employees in maintaining safety working environment.

Pengembangan dan Retensi karyawan


Sat Nusa bertujuan untuk merekrut bakat terbaik,
bertindak sebagai pemberi kerja yang adil dan memastikan bahwa staf Perseroan terlindung dari diskriminasi dan pelecehan di tempat kerja. Perseroan
berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan
staf Perseroan untuk membangun keterampilan
yang dibutuhkan dalam sebuah bisnis yang sukses.

Employee Development and Retention


Sat Nusa aims to recruit the best talent, acting as
equal opportunities employer at all times and ensuring that our staff remain safe from discrimination and harassment in the workplace. We invest in
the training and development of our staff to build
the required skills to succeed as a business.

Kesadaran terhadap Lingkungan dan Komunitas


Sat Nusa mematuhi undang-undang lingkungan
yang berlaku dan menerapkan praktek yang ramah
lingkungan dalam kegiatan usahanya. Perseroan
berusaha untuk mendaur ulang di semua bidang dari perlengkapan kantor sampai dengan penggunaan air. Perseroan berusaha untuk menjadi bagian
dari masyarakat dan berkonsultasi dengan penduduk sekitar mengenai kemungkinan dampak dari
operasional Perseroan, serta menginformasikan
kepada masyarakat setempat mengenai lapangan
kerja yang ada pada Perseroan.

Environmental and Community Awareness


Sat Nusa complies with all relevant environmental
laws and implements best environmental practice
in all of its activities. We seek to recycle in all areas from office supplies to water consumption.
We seek to be a valued member of the community
and consult locally on the possible impact of our
operations, as well as informing the community on
the type of employment opportunities we bring to
the local area.

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

CSR ASPECT

ASPEK TANGGUNG JAWAB SOCIAL

ENVIRONMENT

HEALTH

EMPLOYMENT

COMMUNITY
Program CSR Terpadu diharapkan dapat membangun dan menciptakan sifat
berkelanjutan dengan memastikan bahwa semua pihak terus bekerja untuk
mencapai sinergi dalam rangka membangun masyarakat yang lebih sejahtera
dan mandiri.
the Integrated CSR Program is expected to construct and create sustainable properties by ensuring that all
concerned parties constantly work towards achieving synergy in order to build a more prosperous and selfreliant society.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

97

Aspek KESEHATAN

HEALTH ASPECT
Bekerja sama dengan PT Nusa Kekar Medical untuk pelayanan medis bagi keluarga karyawan (suami / istri dengan
3 anak);
Mengadakan program fogging untuk menghilangkan nyamuk;
Mengadakan kegiatan donor darah;
Memberi sumbangan untuk kegiatan sunatan massal.
Cooperate with PT Nusa Kekar Medical in provision of medical service for employees family (husband/wife with 3 children);
Fogging program to eliminate mosquito;
Hold blood donation activities;
Contribute to Massive Circumcision activities.

Aspek ketenagakerjaan

EMPLOYMENT ASPECT
Membebaskan karyawan dari pembayaran Jamsostek untuk program Jaminan Hari Tua dan pajak penghasilan
karyawan untuk tingkat staf and keatas;
Menyediakan makan siang dengan harga yang lebih murah (minimal 10% lebih rendah dari harga umum);
Memfasilitasi kegiatan rekreasi / outing karyawan;
Menyediakan fasilitas olahraga (senam / ruang kebugaran) dan memfasilitasi turnamen olahraga;
Menyediakan asrama bagi karyawan pria dan wanita;
Menyediakan fasilitas antar jemput untuk karyawan ;
Menyediakan fasilitas mobil dan rumah dinas untuk level senior dan keatas.






Exempt employees from Jamsostek (Pension fund) and employee income tax for staff level and above;
Provide lunch meal with cheaper price (minimum 10 % lower than common price);
Facilitate employees recreation / outing activities;
Provide sport facility (gymnastic / fitness room) and facilitate sport tournament;
Provide dormitory for male and female employee;
Provide transportation facility for employees;
Provide car and housing facility for senior level and above.

Aspek lingkungan

environmental ASPECT











Penggunaan bahan penunjang yang lebih effisien;


Program penghematan listrik;
Menghemat daya dengan menggunakan lampu hemat energi (LED);
Mengurangi pencemaran emisi melalui penggunaan electric forklift serta perubahan penggunaan genset ke PLN;
Program penghematan air;
Melakukan segregasi limbah dan Program 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle).
Efficiency on the use of supporting material;
Electricity efficiency program;
Power saving by using energy saver lamp (LED);
Reducing pollution and emissions through the use of electric forklifts and switching from gensets to PLN;
Water efficiency program;
Waste segregation and 3R Program (Reuse, Reduce and Recycle).

Aspek pengembangan masyarakat

community development aspect





98

Menyediakan food court didalam perusahaan untuk masyarakat tanpa memungut biaya sewa, air, dan listrik;
Penyerahan hewan kurban sebagai bagian dari perayaan Idul Adha (setiap tahun);
Berpartisipasi dalam bazaar amal gereja (2011);
Pendanaan dan sumbangan terhadap bencana Bengkulu (2000), Gempa Bumi Mentawai dan gunung merapi Yogyakarta (2010);
Memberi donasi kepada Yayasan Panti Asuhan (2009, 2012, 2013);
Pengadaan Mobil Jenazah kepada Masyarakat (2013);
Pembagian 6.500 masker gratis kepada karyawan dan masyarakat (2013);
Partisipasi untuk MTQ kelurahan Kampung Pelita (2013).

Provide food court in Company for the community with free rental, water and electricity cost;
Distribute sacrificial cows as part of Idul Adha celebration (every year);
Participated in the church charity bazaar (2011);
Funding and donation to Bengkulu disaster (2000), Mentawai Earthquake and Yogyakarta Volcano (2010);
Donation to Orphanage Foundation (2009, 2012, 2013);
Hearse Donation for society (2013);
Distribution of 6,500 free mask to employees and the public (2013);
MTQ Participation for Kampung Pelita village (2013).

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Membangun kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar menjadi salah satu upaya penting
yang dilakukan Perseroan selama ini. Selain mengelola bisnis secara tepat demi menjaga kesinambungan
usaha, Perseroan berupaya memberi manfaat dan kesejahteraan kepada masyarakat di lingkungan sekitar melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.
Raising awareness towards surrounding community and environment has become one of the important effort
that has been made the Company all this time. Other than managing business appropriately for the sake of
business sustainability, the Company also strives to give benefits and welfare to the surrounding community
through Corporate Social Responsibility programs.
Sepanjang 2013, Perseroan melakukan berbagai kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai refleksi komitmen dan tanggung jawab perusahaan yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat dan
lingkungan sekitar. Berikut ini adalah total pengeluaran untuk aktivitas CSR 2013:
Throughout 2013, the Company made various corporate social responsibility activities as a reflection of the commitment and responsibility of the company that cares about the welfare of the community and the surrounding
environment. Here is the total expenditure for CSR activities in 2013:

Aktivitas / Activities
Pengadaan Mobil Jenazah Berkerja Sama dengan PT Bank Mandiri (Persero),Tbk

Jumlah / Amount
US$ 1,843.5

Donation of Hearse together with PT Bank Mandiri ( Persero ), Tbk


Hewan kurban dalam perayaan Hari Raya Haji

US$ 3,552.1

Sacrificial animal for celebration of Hari Raya Haji


Bantuan kepada anak Yatim Piatu (Spanduk)

US$

13.1

Aid to Orphans (Banner)


Bantuan Dana Untuk peringatan HUT ke 68 Brimob Polri

US$ 890.2

Aid funds for Brimob 68th Anniversary


Partisipasi untuk MTQ kelurahan Kampung Pelita

US$ 125.2

MTQ Participation for Kampung Pelita village


Pembagian 6.500 marker gratis kepada karyawan dan masyarakat

US$ 240.5

Distribution of 6,500 free marker to employees and the public

US$ 6,664.6

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

99

Environmental

Management Activities
Kegiatan Manajemen Lingkungan

Manajemen lingkungan dimaksudkan untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan Perseroan
pada lingkungan dan masyarakat serta meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan secara
berkelanjutan. Sebagai perusahaan manufaktur,
Sat Nusa berkomitmen untuk menerapkan program 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) serta berinisiatif untuk mengubah proses bisnis Perseroan
menjadi lebih ramah lingkungan. Perbaikan terhadap standar ramah lingkungan dilakukan oleh
Perseroan secara terus menerus.

Environmental management is intended to reduce the


negative impacts of corporate activities on the environment and society and also to sustainably improve
the performance of environmental management. As
a manufacturing company, Sat Nusa is committed to
implement 3R (Reduce, Reuse and Recycle) program
as well as other initiatives to transform the business
process within Sat Nusa to be more environmentally
friendly. Improvement towards green standard is continuously carried out by the Company.

Kegiatan pengelolaan lingkungan Sat Nusa sebagai berikut:

The environmental management activities of Sat


Nusa are as follows :

Pengukuran Lingkungan

Pengukuran lingkungan, meliputi pengukuran pencemaran udara, emisi kendaraan dan air limbah domestic rutin dilakukan 6 bulan sekali. Pengukuran dilakukan oleh pihak ketiga yang telah tersertifikasi
dan hasilnya akan dibandingkan dengan Nilai Ambang Baku Mutu untuk masing-masing parameter, yaitu
merujuk kepada :
Kep Men LH No.13 Tahun 1995 tentang Pengendalian Emisi Udara dari Sumber Tak Bergerak
Kep Men LH No. 21 Tahun 2008 tentang Pengendalian Emisi Udara Generator
Kep Men LH No. 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik

Environmental Measurement

An environmental measurement, including measurement of air pollution, vehicle emissions and domestic
waste water are routinely performed every 6 months. The measurements are made by certified third party and
the results will be compared with the Standard for each parameter, which refers to:
Minister of Environmental Decree No.13/MENLH/3/1995 about control of Air Emission from Stationary Source
Minister of Environmental Decree No. 21/PERMENLH/12/2008 about control of Air Emission from Generator
Minister of Environmental Decree No.112/MNLH/7/2003 about Standard Quality of Domestic Waste Water

100 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

AIR MINUM

DRINKING WATER
Pengukuran Air Minum
Sat Nusa juga melakukan test laboratorium
rutin untuk instalasi air minum karyawan,
meliputi parameter fisik, kimia dan mikrobiologi. Hal ini dilakukan untuk memastikan air
minum karyawan sehat dan memenuhi baku
mutu air minum yang dipersyaratkan oleh
Pemerintah melalui Kep Men Kes No. 492
Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum
Drinking Water Measurement
Sat Nusa also conducts routine laboratory
test for drinking water, including physical parameters, chemistry and microbiology. This
is done to ensure that drinking water meets
the quality standard required by the government through Health Minister Decree No. 492/
MENKES/SK/IV/2010 on Drinking Water Quality Requirements.

Pengukuran Lingkungan Kerja


Pengukuran Lingkungan Kerja dilakukan secara rutin setahun sekali, meliputi pengukuran kebisingan,
intensitas pencahayaan dan kualitas udara dalam ruangan. Pengukuran lingkungan kerja ini bertujuan
untuk menjamin kesehatan karyawan melalui lingkungan kerja yang sehat dan nyaman.
Pengukuran ini dilakukan oleh pihak ketiga yang telah tersertifikasi dan hasilnya dibandingkan dengan
standar, yaitu merujuk kepada :
Kep Menaker No 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisik dan Kimia di Tempat Kerja
Kep Menkes No 1405 Tahun 2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Sat Nusa selalu memastikan bahwa nilai pengukuran lingkungan kerja ini selalu memenuhi Nilai Ambang
Batas yang dipersyaratkan.

Workplace Measurement
Workplace Measurement is done regularly once a year, covering the measurement of noise intensity, lighting
and indoor air quality (dust levels, tin, lead, etc). Measuring workplace environment is aimed to ensure employee health through healthy working environment.
This measurement is done by a certified third party and the results will be compared with the standard, which
refer to:
Minister of Manpower Decree No. PER.13/MEN/X/2011 Threshold value of Chemical Content and Physical
Factor in the Workplace
Minister of Healthy No. KEP-1405/MENKES/SK/XI/2002 Occupational Environmental Health Requirements
Sat Nusa always ensures that the value of the measurement always meets the required Threshold Limit Value.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

101

hazardous and toxic waste


Bahan Berbahaya dan Beracun

Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)


Sat Nusa melakukan pengelolaan terhadap limbah B3 yang dihasilkan perusahaan, meliputi tatacara penyimpanan, pengumpulan, pengolahan dan dokumentasi limbah B3. Pengelolaan limbah B3 Sat Nusa
mengacu pada standard peraturan yang dipersyaratkan, yaitu :
Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 1999 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Peraturan Menteri LH No. 03 Tahun 2008 Tata Cara Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan
Beracun
Keputusan Kepala Bapedal No: KEP-01/BAPEDAL/09/1995 Tata Cara Dan Persyaratan Teknis Penyimpanan Dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Keputusan Kepala Bapedal No. KEP-02/Bapedal/09/1995 Dokumen Limbah B3
Keputusan Kepala Bapedal No. KEP-05/Bapedal/09/1996 Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun
Dalam pelaksanaan penyimpanan, Sat Nusa mempunyai 2 lokasi penyimpanan sementara limbah B3 yang
telah mendapat ijin dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Kota Batam. Limbah B3
berupa sisa oli, sisa kemasan bahan kimia atau bahan terkontaminasi lainnya ditempatkan di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) B3 maksimal selama 90 hari sebelum limbah tersebut diambil dan dikelola
oleh pihak ketiga yang telah mempunyai ijin Pengelolaan Limbah B3 dengan pengawasan dan rekomendasi dari Bapedal Kota Batam.
Management of hazardous and toxic waste (B3)
Sat Nusa carries out management of B3 waste produced by the company, including procedures for collection,
storage, processing and documentation of B3 waste. Sat Nusa B3 waste management refers to the standard
regulatory requirements, namely:
Government Regulation No. 18 Year 1999 Management of Hazardous and Toxic waste
Regulation of the Minister of Environment No. 03 of 2008 Procedures for Granting Symbols and Labels for
Hazardous and Toxic Substance
Decree of the Head Bapedal No: KEP-01/BAPEDAL/09/1995 Procedures and Technical Requirements for
Storage and Collection of Hazardous and Toxic
Decree of the Head Bapedal KEP-02/Bapedal/09/1995 Documention of B3 Waste
Decree of the Head Bapedal KEP-05/Bapedal/09/1996 Symbols and Labels for Hazardous and Toxic Substance
In the implementation of storage, Sat Nusa has 2 temporary storage locations for B3 waste which have obtained
proper authorization from Batam Environmental Impact Management Agency (Bapedal) . B3 waste in the form
of residual waste oil, waste packaging chemicals or other contaminated materials are placed in B3 Temporary
Storage (TPS) maximum for 90 days before the waste is taken and managed by third parties that already have
a B3 Waste Management permit with supervision and recommendation from Batam Bapedal.

102 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

UKL
UPL

Environmental
Management Effort

Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup

Upaya PeMANTAUAN Lingkungan Hidup

Environmental Monitoring Effort

Sat Nusa sebagai badan usaha yang telah mempunyai sertifikasi Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL), melalui surat keputusan Nomor
19/ UKL-UPL/Bapedal/BTM/VII/2003, mengimplementasikan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup serta melakukan pelaporan rutin kegiatan pengelolaan dan pemantauan
setiap 6 bulan sekali kepada Bapedal Kota Batam dan Kementrian Lingkungan Hidup. UKL/UPL
ini diterapkan untuk mengawasi , mengurangi dan mengantisipasi kemungkinan dampak yang
muncul bagi lingkungan dan masyarakat.
Sat Nusa as an entity that has obtained the certification of Environmental Management Effort (UKL)
and Environmental Monitoring Effort (UPL), through decree No. 19 / UKL-UPL/Bapedal/BTM/VII/2003,
implementing environmental management and monitoring effort as well as reporting management
and monitoring routine activities every 6 months to Bapedal of Batam and Ministry of Environment.
UKL/UPL is enforced to monitor, mitigate and anticipate the likelihood of impact that may occur to
environment and society.

PROPER

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan

CORPORATE Performance Rating Program


Sat Nusa turut serta dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang disingkat PROPER yang merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mendorong penaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan
hidup. Dasar peraturannya adalah Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 127 Tahun 2002
tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER).
Dengan pelaksanaan PROPER, maka Sat Nusa akan diaudit oleh tim pengawas dari Kementrian Lingkungan Hidup untuk kegiatan pemantauan, pemeriksaan dan verifikasi teknis terhadap Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran Udara dan Pengelolaan Limbah Padat/Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3). Sejak tahun 2010, Sat Nusa telah mendapatkan penghargaan dari Kementrian Lingkungan Hidup untuk PROPER dengan peringkat BIRU.
Sat Nusa participates in the Corporate Performance Rating Program in Environmental Management, abbreviated as PROPER, is an effort made by
the Ministry of Environment (MoE) to improve companys environmental
management. Based on decree from Minister of Environment No. 127 of 2002 on Corporate Performance Rating Program in Environmental Management (PROPER). With the implementation of PROPER, Sat Nusa will be
audited by a team of inspectors from the Ministry of Environment for the monitoring, inspection and technical
verification of the Water Pollution Control, Air Pollution Control and Solid / Hazardous and Toxic Waste (B3).
Since 2010. Sat Nusa has received PROPER award from the Ministry of Environment with BLUE rating.

BLUE RATING

Peringkat Biru

untuk usaha dan/atau kegiatan yang telah melaksanakan upaya pengendalian pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup dan telah mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan minimum sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
for the business AND/or activity that has undertaken efforts to control pollution and/or damage
to the environment and has achieved great results in accordance with the minimum requirements as set out in
legislation and regulations.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

103

Occupational Health,
Safety and Environment

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta Lingkungan

Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMLK3) merupakan suatu pendekatan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, yang bebas dari kecelakaan,
kebakaran, ledakan, dan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh tugas kerja. Sebagai perusahaan
yang memproduksi dan merakit komponen elektronik menjadi barang setengah dan/atau barang jadi melalui solusi layanan terpadu yang dikenal sebagai integrasi 4 in 1, kegiatan operasional Sat Nusa ini terkait
erat dengan aspek yang berkaitan dengan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan. Sat Nusa secara
konsisten berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi seluruh staf, vendor
dan pihak ketiga yang terlibat dalam usaha bisnisnya. Komitmen ini dilakukan melalui serangkaian kebijakan perusahaan mengenai keselamatan dan kesehatan.
Keselamatan kerja dan kesehatan semua karyawan menjadi perhatian utama Perseroan. Setiap karyawan
Perseroan wajib mengikuti kebijakan dan ketentuan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan
kerja. Setiap karyawan harus memelihara dan menjaga kebersihan, keamanan, dan kenyamanan lingkungan kerja, serta tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat mengganggu pekerjaan karyawan lainnya. Untuk
menghindari berkurangnya konsentrasi karyawan, lingkungan kerja harus bebas dari segala bentuk polusi termasuk polusi suara, udara atau lainnya.
Dalam mengatasi berbagai masalah Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan kerja yang berterkaitan
dengan lingkup operasional Perseroan, Sat Nusa senantiasa mengacu pada aturan dan peraturan yang
ditetapkan oleh pemerintah, keputusan menteri dan instansi terkait lainnya.
Occupational Health, Safety and Environment Management System (OHSEMS) is an approach to create a safe,
healthy and prosperous work environment, which is free from accidents, fires, explosions and environmental
pollution caused by work assignments. As a company that manufactures and assembles electronics component into semi and/or finished goods through fully integrated suite of solution known as 4 in 1 integration, Sat
Nusas operational activities are inextricably linked to aspects pertaining to Safety, Health and Environment.
Sat Nusa consistently strives to create a safe and healthy working environment for its entire staff, vendors and
third parties involved in its business undertakings. This commitment is made through a set of company policies
on occupational safety and health.
Work safety and health of all employees becomes the main concern of a company. Every Sat Nusas employee
has to follow policies and stipulations related to the work safety and health. Each employee must create and
preserve cleanliness, safety, and comfort of physical work environment, as well as not to engage in such activities that could disturb other employees works. To avoid lack of concentration from its employees, thus work
environment should be free from all forms of pollution including noise, air or other pollutions.
In addressing various Safety, Health and Environment related issues within its operational scope, Sat Nusa at
all times refers to rules and regulations set by the government, minister decree and other relevant institutions.

104 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Dalam setiap aktivitas operasionalnya, Sat Nusa senantiasa memperhatikan dan melaksanakan aspek
yang berkaitan dengan K3 dan Lingkungan. Sepanjang tahun 2013, kegiatan K3 dan Lingkungan yang
dilaksanakan meliputi:
Pemenuhan dan penerapan peraturan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sesuai
dengan proses bisnis perusahan
Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko sebagai upaya pencegahan kecelakaan di setiap
proses
Penyediaan lingkungan kerja yang sehat dan aman untuk seluruh karyawan melalui inspeksi rutin dan
monitoring lingkungan kerja
Penyediaan Alat Perlindungan Diri (APD) beserta pengawasan pemakaiannya
Penyediaan dan pemeliharaan sarana emergency, yaitu APAR (Alat Pemadam Api Ringan), Hydrant
system, alarm kebakaran, perlengkapan P3K, lampu emergency dan pintu darurat
Pemasangan rambu berupa anjuran dan peringatan serta penyediaan informasi LK3 di area kerja
Pelaksanaan simulasi keadaan darurat kepada seluruh karyawan untuk meningkatkan kesadaran terhadap kondisi kedaruratan
Peningkatan pengetahuan karyawan melalui pelaksanaan training bidang Lingkungan dan LK3 untuk
memastikan karyawan telah dibekali pengetahuan bekerja dengan aman
Pelaksanaan internal audit LK3 serta melakukan perbaikan temuan audit untuk memastikan keefektifan pemenuhan kebijakan dan standar LK3
Peningkatan standar dan penerapan LK3 di perusahaan melalui perbaikan berkelanjutan
Sat Nusa lebih mengedepankan tindakan preventif dalam melaksanakan K3, melalui pencegahan terjadinya kecelakaan kerja dan membekali tenaga kerja dengan pengetahuan/konsep K3 sebelum memulai
pekerjaan. Karyawan juga diwajibkan memakai peralatan safety sesuai dengan bidang tugasnya masingmasing.

Selama tahun 2013, Perseroan telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 51.900.000


untuk kegiatan yang berhubungan dengan pengukuran lingkungan.
During 2013, the Company spent Rp 51,900,000 for activities associated with Environmental measurement.
In each of its operational activity, Sat Nusa always considers and implements aspects related to OHSE. In 2013,
OHSE activities were:
Comply and apply OHSE legislation which applicable to company business process
Identify hazard and risk assessment from our activities and reduce them to the lowest practicable levels as
a preventive actions of any accident
Providing a healthy environment and a safer workplace for all employees through regular inspection and
monitoring of the work environment
Providing Personal Protective Equipment (PPE) along with usage monitoring
Providing and maintenance of all emergency equipment, i.e. fire extinguisher, Hydrant system, fire alarms
system, first aid kits, emergency lighting and emergency exit
Placement of advice and warnings signs as well as the provision of OHSE information in the work area
Conduct simulated emergencies to all employee to raise their awareness in the emergency situation
Improvement knowledge of employees through OHSE training to ensure employees are equipped with the
knowledge to carry out their work safely
Conduct internal audits, and take corrective action where appropriate, to ensure the effective implementation OHSE policy and standard
Improving the standard and implementation of OHSE through continuous improvement
Sat Nusa prioritizes preventive action in implementing OHS, through the prevention of work accident and providing the knowledge/concept of OHS to the workers prior to initiating their job. Workers are also obliged to
wear safety equipments in compliant with their own work sector.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

105

Tingkat perpindahan Karyawan dan tingkat kecelakaan

Employee Turnover levels and accident rates


Selama tahun 2013, jumlah karyawan tetap yang berhenti atas permintaan sendiri sebanyak 72 orang atau
rata rata 6 orang perbulan. Rata rata tingkat perpindahan karyawan selama tahun 2013 adalah 0,92 %
(rata-rata bulanan) dari rata-rata total karyawan tetap tahun 2013.
Sepanjang tahun 2013, telah terjadi sejumlah 34 kejadian yang berlangsung di pabrik Perseroan. Bentuk
pertolongan pertama atas insiden kecelakaan tersebut adalah korban segera dibawa ke PT Nusa Kekar
Medical untuk dilakukan tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Adanya kecelakaan
tersebut, tidak mengakibatkan terganggunya proses produksi sehingga tidak berdampak negatif pada
keuangan Perseroan.
During the year 2013, the number of permanent employees who submitted resignation on their own accord were
as many as 72 persons or an average of 6 persons per month. Average employee turnover rate for 2013 is 0.92
% (monthly average) of the average total permanent employees in 2013.
Throughout the year 2013, there have been 34 cases that took place in the factory of the Company. First aid activities were immediately carried out for the victim of the accident by taking the victim to PT Nusa Kekar Medical
to perform First Aid Medical Treatment (P3K). The occurance of the incidents, did not lead to disruption to the
production process hence it did not negatively impact the financial of the Company.

AFR

Accident Frequency Rate

Pengukuran TIngkat Kecelakaan Kerja


Angka yg menunjukan jumlah korban kecelakaan per 1,000,000
jam kerja orang dengan rumus :
AFR = (jumlah korban kecelakaan dalam setahun /jumlah jam
kerja orang dalam setahun) x 1,000,000

3.71

3.49

4.58

ACCIDENT FREQUENCY RATE (AFR)


Figures show that the number of casualties per 1,000,000 man hours
of work with the formula:
AFR = (number of casualties in a year / the number of man hour in
a year) x 1,000,000

2011

2012

2013

Pengukuran Tingkat Kecelakaan Kerja (AFR) berfungsi sebagai indikator kinerja kesehatan dan keselamatan Perseroan. Pada tahun 2013, tingkat AFR
mengalami kenaikan dari 3,49 pada tahun 2012 menjadi 4,58 pada tahun 2013.
Accident frequency rate (AFR) serves as health and safety performance indicators in Sat Nusa.
In 2013, the AFR rate has increased from 3.49 in 2012 become 4.58 in 2013.

106 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Skema perlindungan karyawan atas kesehatan, kecelakaan kerja serta hari tua karyawan diwujudkan
dengan Jamsostek melalui program:
1. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang
mengalami kecelakaan pada saat mulai berangkat bekerja sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja.
2. Jaminan Kematian (JK)
Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program Jamsostek yang meninggal
bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan Kematian diperlukan sebagai upaya meringankan beban
keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang.
3. Jaminan Hari Tua (JHT)
Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena
meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua. Program Jaminan Hari Tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga
kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu.
Selain dari pada itu, Perseroan juga bekerja sama dengan PT Nusa Kekar Medical dalam memberikan layanan kesehatan kepada seluruh karyawan perseroan. Ini merupakan Salah satu program Perseroan yang
bertujuan untuk membantu tenaga kerja dan keluarganya dalam mengatasi masalah kesehatan. Mulai
dari pencegahan, pelayanan di klinik kesehatan, perujukan rumah sakit dan pengobatan.

Employee protection schemes for health, accident and old age through Social Security program:
1. Work Accident Insurance (JKK)

Work Accident Insurance (JKK) provides compensation and rehabilitation for workers injured from the time
they depart to work until arriving back home or sickness due to working relationships.
2. Death Insurance (JK)
Death Insurance is for the beneficiaries of the Social Security program participants whose death is not due
to an accident. Death insurance is needed to ease the burden on families in the form of funeral expenses
as well as compensation in the form of cash.
3. Old Age Fund (JHT)
Old Age Fund Program acts as a substitute for a discontinued labor income due to death, disability, or
retirement and organized through retirement saving system. Pension Fund program provides certainty in
income and paid at the time of labor reaches the age of 55 or have met certain requirements.
Apart from that, Sat Nusa also engages PT Nusa Kekar Medical to provide health services to all the employees.
This is part of our program that aims to help all the employees and their families in dealing with health problems. Ranging from prevention, medication in clinics, referral hospitals and treatment.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

107

Tanggung Jawab Produk

Product Responsibility
Kesehatan dan Keselamatan Konsumen

Customers Health and Safety


Sat Nusa telah memiliki bagian Quality Assurance dan Pengelolaan Sistem Pengendalian Mutu untuk
menangani pengendalian mutu produksi. Proses perakitan komponen sampai dengan perakitan produk
jadi, dilakukan dengan selalu mengikuti Standard Operational Procedure sehingga tidak membahayakan
kesehatan dan keselamatan konsumen dan karyawan.
Sat Nusa berupaya untuk menaati aturan kelayakan produk yang dijual, sehingga tidak pernah menghadapi adanya tuntutan pelanggaran peraturan atau kode etik penjualan produk. Selama 2013, tidak terdapat
adanya pelanggaran peraturan perundangan-undangan maupun ketentuan lain yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan konsumen atas penggunaan produk elektronik yang dihasilkan. Dengan demikian,
tidak terdapat dampak keuangan yang ditimbulkannya.
Sat Nusa has formed the Department of Quality Assurance and Quality Control Management System to control
the quality of the products. The stages in mounting the components until final assembly, are always carried out
pursuant to the Standard Operational Procedure so it will not endanger the health and the safety of customers
and workers.
Sat Nusa makes serious efforts to obey the regulation on product feasibility, so that it never faces any lawsuit
for product sales regulation or code of conduct violation. In 2013, there was no violation to the laws and regulations or other stipulations related to customers health and safety on usege of electronic products produced.
Therefore, there was no financial impact emerged.

108 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Informasi Produk

Product Information
Produk yang dihasilkan Sat Nusa meliputi produk
plastik, produk logam, produk elektronik setengah
jadi dan produk jadi.

Products produced by Sat Nusa include plastic


products, metal products, semi-finished electronic
products and finished products.

Surface-Mount Technology (SMT) Teknologi canggih Perseroan dalam menyusun komponen-komponen elektronik (seperti resistor, kapasitor, dioda,
transistor, IC, dsb) secara langsung pada permukaan
PCBs (Printed Circuit Boards), yang dilakukan oleh
robot kits secara teratur, rapi, dan teliti. Teknologi
ini meliputi Chip-Scale Packaging (CSP), Micro-Ball
Grid Array (BGA), High Pin-Count QFN, Fine-Pitch Devices, Odd-Shaped Component Attach, dan ESD Class
2A dan 3A Certified Production Lines.

Surface Mount Technology (SMT) Companys


high technology in constructing electronic components (such as resistors, capasitors, diodes, transistors, IC, etc.) on PCBs (Printed Circuit Boards) directly, which is conducted by robot kits in organized,
proper, and accurate manners. This technology
includes Chip-Scale Packaging (CSP), Micro-Ball
Grid Array (BGA), High Pin-Count QFN, Fine-Pitch
Devices, Odd-Shaped Component Attach, and ESD
Class 2A and 3A Certified Production Lines.

Plastic Injection Kemampuan Perseroan untuk


merancang produk berbasis 2D/3D CAD untuk komponen plastik dan tooling baru, jasa prove-in komponen baru dan seleksi material termoplastik, jasa
high stroke count injection dan insert molding, serta
layanan proses sekunder.

Plastic Injection Companys in-house 2D/3D CAD


design capability for plastic parts and new tooling, new part prove-in and thermoplastic material
selection services, high stroke count injection and
insert molding services, and secondary process
services.

Precision Metal Stamping Secara mandiri, Perseroan mampu melakukan fabrikasi peralatan mulai
dari 30 hingga 50 mikron, pencetakan komponen
dan tooling baru, prove-in komponen baru, die
stamp metals hingga ketebalan 3 mm, serta precise
stamping hingga tekanan progresif 300 ton.

Precision Metal Stamping On its own, the Company capable to carry out tool fabrication from 30
to 50 micron, stamped parts and new tooling, new
part prove-in, die stamp metals up to 3 mm thickness, and 300 ton progressive presses for precise
stamping.

Printed Circuit Board Assembly (PCBA) dan Complete Set Assembly Kemampuan Perseroan untuk
melakukan wave soldering multi layer boards, lead
free processes, selective soldering, serta built to order dan configure to order pada ESD Class 2A dan 3A
Certified Production Lines.

Printed Circuit Board Assembly (PCBA) and


Complete Set Assembly Companys ability to
perform wave soldering multi layer boards, lead
free processes, selective soldering, and built to order and configure to order on ESD Class 2A and 3A
Certified Production Lines.

Logistik Perseroan menyediakan layanan logistik global dan solusi rantai suplai, yang mencakup
freight forwarding dan manajemen pergudangan
atau penyimpanan bahan baku atau pun barang jadi,
yang ditawarkan Perseroan melalui berbagai program pengiriman tepat waktu dan fleksibel melalui jalur udara, laut, atau darat sesuai dengan permintaan para pelanggan.

Logistics The Company provides global logistics services and supply chain solutions, including
freight forwarding and material and/or finished
products warehousing or inventory management,
which are offered with various just-in-time products
delivery programs and flexibility via air, sea or land
depending on customers requirements.

Pelayanan Pengaduan dan Klaim Pelanggan

Accommodating Customers Complaint and Claim


Mengingat karakteristik industrinya, Sat Nusa tidak
membentuk Pusat Pengaduan Pelanggan. Meskipun demikian, setiap pelanggan terjamin hak dan
perlindungannya melalui kontrak kerja.

Considering its industrial characteristics, Sat Nusa


does not establish any Customer Complaint Center. However, customers rights and protection are
guaranteed by the contract.

Sat Nusa selalu mengutamakan prinsip keterbukaan dan kejujuran dalam melakukan setiap
transaksi dengan pelanggan. Perseroan berupaya
memberikan tanggapan yang cepat apabila ada pengaduan dan ketidakpuasan dari pelanggan. Layanan
pengaduan kepada Perseroan dapat disampaikan
melalui telepon, surat, email atau tatap muka langsung ke bagian terkait.

Sat Nusa always prioritizes openness and honesty


in every transaction with its customer. Company
tries to give fast response upon any complaint and
dissatisfaction from the customer. Complaint to the
Company can be expressed by phone, mail, email or
face to face meeting to the relevant division.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

109

2013

komposisi pemegang saham


shareholders composition

110 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Per 31 Desember 2013, komposisi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Shareholder Composition as per December 31st, 2013, the Companys shareholder composition is as
stated below:

Abidin | Direktur Utama | President Director



PT Sat Nusapersada Tbk| Pembelian kembali | Treasury Stock
Masyarakat Lainnya | Other Public *

Bidin Yusuf | Direktur | Director

1,177,500,000 (66.47%)
354,289,500 (20.00%)
177,098,500 (10.00%)
62,560,000 (3.53%)

1,771,448,000 (100%)
* Pemegang saham masyarakat lainnya terdiri dari pemegang saham dengan kepemilikan < 5%.
* Other Public shareholders consist of shareholders with ownership < 5%.

Masyarakat | Public

Komposisi masyarakat berdasarkan status kewarganegaraan | Public composition based on nationality

93.12%

6.88%

164,918,258 saham/share

12,180,242 saham/share

LOKAL | DOMESTIC

ASING | FOREIGN

Komposisi masyarakat berdasarkan kelompok | Public composition based on group

0.17%
294,000

0.03%
51,500

MAKELAR

DANA PENSIUN

BROKER

pension fund

88.69%
157,073,758
INDIVIDU DOMESTIK

INDIVIDUAL - DOMESTIC

7.21%
12,763,742
INDIVIDU ASING

INDIVIDUAL - FOREIGN

0.56%
1,000,000
INSTITUSI ASING

INSTITUTION - FOREIGN

3.34%
5,915,500
INSTITUSI DOMESTIK

INSTITUTION - DOMESTIC

100%

177,098,500 (Saham / share)

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

111

ABIDIN
66.47%

Treasury Stock
Pembelian Kembali

20%

Public
publik

10%

SAT NUSAPERSADA Tbk


EMITEN / listed company

(PTSN)

BIDIN YUSUF
3.53%

informasi mengenai pemegang saham utama

information on major shareholders


PTSN

99.96%

PT SM ENGINEERING
ENTITAS ANAK
subsidiary company

(PT SME)

112

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

KENNY
0.04%

ptsn

99.98%
PT Sni INTERNASIONAL
ENTITAS ANAK
subsidiary company

pt sme
0.02%

Pada tanggal 03 Oktober 2013, Perseroan telah


melakukan pembelian kembali saham sebanyak
354.289.500 lembar atau sebesar 20% dari total saham yang disetor dengan harga perolehan
sebesar Rp 115,- per saham.
On October 3, 2013, the Company had repurchased back its
shares amounting to as many as 354,289,500 shares or equivalent to 20% of the total paid-up shares with an acquisition cost of
Rp 115, - per share.

Treasury Stock

Pembelian Kembali

20%

K R O N O L O G I S P E N C ATATA N S A H A M

Chronology of Stock Listing


Pada tanggal 21 Agustus 2007, melalui Surat Pengantar Pernyataan Pendaftaran No. 755/SK/SNP/VIII/07,
Perseroan telah menawarkan sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal sejumlah 531.388.000
saham dengan nilai nominal Rp 150 per saham dengan harga penawaran Rp 580 per saham. Pada tanggal 26 Oktober 2007, berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam LK) No. S-5364/BL/2007, Perseroan telah memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Penawaran. Selisih lebih jumlah yang diterima dari pengeluaran saham terhadap nilai nominalnya
sebesar Rp 228.496.840.000 dicatat dalam akun Tambahan Modal Disetor setelah dikurangi biaya emisi
saham sebesar Rp 11.267.261.167. Saham Perseroan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8
November 2007 dengan kode transaksi perdagangan PTSN.
On August 21, 2007, through Registration Statement Letter No. 755/SK/SNP/ VIII/07, the Company conducted
the initial public offering of its 531,388,000 shares at a par value of Rp 150 per share with an offering price of Rp
580 per share through the capital market. On October 26, 2007, based on Letter No. S-5364/BL/2007 from the
Chairman of Capital Market Financial Institution Supervisory Board (Bapepam-LK), the Companys Statement
Registration became effective. The excess amount received from the stock issuance over its nominal value
amounting to Rp 228,496,840,000 is recorded in the Additional Paid-in Capital account, after being deducted
by the stock issuance cost of Rp 11,267,261,167. The Company was listed as PTSN on the Indonesia Stock Exchange on 8 November 2007.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

113

Corporate Governance Report

Laporan Tata Kelola perusahaan

Satnusa is committed to the highest standards of


corporate governance and consistently strives to strengthen
its transparency, accountability, responsibility, independence and fairness practices in the Companys operations.
Satnusa berkomitmen pada penerapan standar tata kelola perusahaan yang baik dan
secara konsisten berusaha untuk memperkuat transparansi, akuntabilitas, tanggung
jawab, independensi dan keadilan dalam operasi Perusahaan.

114

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Satnusa selalu menganggap GCG sebagai faktor


penting untuk mendapatkan kepercayaan dari para
pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Keyakinan kami adalah bahwa GCG harus dipraktekkan dengan standar tertinggi untuk mendukung
upaya Perseroan dalam mencapai tujuan usahanya
serta dalam melindungi kepentingan semua pemangku kepentingan.

Satnusa always regards GCG as an important


factor to gain the trust of its shareholders and
other stakeholders. Our belief is that GCG has to
be practiced with the highest standard to support
the Companys efforts in achieving its business objectives as well as in protecting the interest of all
stakeholders.

Dengan penerapan prinsip-prinsip GCG dasar, yang


meliputi transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab,
independensi dan keadilan, Perseroan berkeyakinan
bahwa sebuah bisnis yang seimbang, mencakup semua aspek ekonomi, sosial, individu, masyarakat, internal maupun eksternal, kepentingan jangka pendek
dan jangka panjang dan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan akan tercapai.

With the implementation of basic GCG principles,


covering transparency, accountability, responsibility, independence and fairness, the Company believes that a thoroughly balanced business, covering all economic, social, individual, public, as well
as internal, external, short term and long term
interests and the interests of shareholders and
stakeholders will be achieved.

Good Corporate Governance Objective

Tujuan Good Corporate Governance


Menggarisbawahi pentingnya penerapan GCG dalam
menciptakan keseimbangan bagi semua pemangku
kepentingan dan mencapai bisnis yang berkelanjutan,
Satnusa berkomitmen untuk mengembangkan GCG
dalam mencapai sistem tata kelola perusahaan yang
baik sesuai dengan nilai-nilai Perusahaan.

Underlining the importance of GCG implementation in creating balance for all stakeholders and
achieving a sustainable business, Satnusa is committed to develop GCG to achieve a good corporate
governance system in line with the Companys values.

Tujuan utama dari penerapan GCG adalah untuk:


Untuk mengatur dan mengontrol praktek kerja
dalam Organ Perusahaan, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi;
Untuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan
Perseroan terhadap pemegang saham dengan
memperhatikan kepentingan semua pemangku
kepentingan;
Untuk meningkatkan profesionalisme sumber daya
manusia;
Untuk menjadi dasar bagi pelaksanaan dan
pengembangan Budaya Perusahaan.

The main objectives of GCG implementation are to:


To govern and to control work practices within
Company Organs, namely, the General Meeting
of Shareholders, the Board of Commissioners
and Board of Directors;
To improve the accountability of the Companys
management toward the shareholders by taking
into account the interests of all stakeholders;
To improve human resources professionalism;
To become the basis for the implementation and
development of Company Culture.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

115

PRINSIP
DASAR GCG
GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLES
Mengingat pentingnya penerapan GCG, Dewan Komisaris dan Direksi Sat Nusa telah membuat GCG bagian dari kebijakan manajemen Perseroan melalui penerapan suatu sistem yang merupakan prinsipprinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, Kemandirian, dan Keadilan.

Transparansi

Transparansi adalah keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan penyampaian informasi
yang relevan tentang Sat Nusa kepada stakeholder. Perusahaan menjamin keakuratan informasi mengenai kinerja operasional dan keuangan, manajemen dan kepemilikan saham Sat Nusa, atau informasi lain
yang dianggap penting.

Akuntabilitas

Prinsip akuntabilitas pada dasarnya adalah pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan hak setiap entitas
anak melalui pembagian wewenang yang jelas untuk mengurangi dampak dari masalah keagenan yang
terjadi sebagai hasil dari konflik kepentingan antara manajemen, pemegang saham, dan stakeholders.
Sat Nusa menerapkan prinsip akuntabilitas melalui beberapa cara, seperti evaluasi presentasi kinerja
operasional dan keuangan, laporan keuangan dalam RUPS tahunan, Public Ekspose, audit internal dan
eksternal.

Tanggung jawab

Prinsip tanggung jawab merupakan kompatibilitas antara manajemen Perusahaan dan hukum yang berlaku, bersama dengan prinsip korporasi yang baik. Untuk itu, Sat Nusa memastikan bahwa manajemen
Perusahaan mematuhi aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku sebagai cerminan tanggung jawab perusahaan sebagai warga korporasi yang baik.
Sat Nusa selalu akan berusaha untuk membangun kemitraan dengan semua stakeholder dengan mengacu pada aturan hukum dan etika bisnis yang sehat.

KeMANDIRIAN

Prinsip kemandirian adalah suatu keadaan dimana perusahaan dijalankan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan dan etika perusahaan yang baik. Sat Nusa menginginkan untuk menghindari dominasi dari pihak manapun yang tidak
sehat dan menghindari konflik kepentingan.
Dewan Komisaris dan Direksi Sat Nusa memiliki perspektif yang independen dalam setiap keputusan
yang dibuat, namun saran dari konsultan independen, konsultan hukum, dan komite akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan.

Keadilan

Prinsip keadilan berarti keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang terjadi
sebagai konsekuensi dari memiliki kesepakatan dan aturan hukum yang berlaku. Sat Nusa menjamin
perlakuan yang adil dan sama bagi setiap pemangku kepentingan dalam menjalankan aktivitasnya dan
akan selalu berusaha untuk membuat para pemangku kepentingan memahami sepenuhnya hak dan kewajibannya di bawah aturan hukum.

116

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

GCG PRINCIPLES

PRINSIP DASAR GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Considering the importance of implementing GCG, Sat Nusas Board of Commissioners and Board of Directors have made GCG a part of the Companys management policy through the implementation of a system that
represents principles of information transparency, accountability, responsibility, Independency, and Fairness.

Transparency

Transparency is the openness in the process of decision-making and forwarding relevant information about
Sat Nusa to stakeholders. The Company guarantees the information accuracy regarding the operational and
financial performances, management and share ownership in Sat Nusa, or any other information considered
important.

Accountability

The principle of accountability is basically the execution of duties, responsibilities, and rights of every subsidiary through a clear division of authority to reduce the impacts of agency problem that occurs as the result of
conflicting interests among the management, shareholders, and the stakeholders.
Sat Nusa implements the principle of accountability through several ways, such as operational and financial
performance evaluation, financial report presentation in the annual GMS, Public Expose, internal and external
audit.

Responsibility

The principle of responsibility represents the compatibility between company management and the laws in
force, along with good corporation principles. For that matter, Sat Nusa ensures that the company management adheres to the rule of law and legislation in force as the reflection of companys responsibility as a good
corporate citizen.
Sat Nusa will always seek to establish partnership with every stakeholder by referring to the rule of law and
healthy business ethics.

Independence

The principle of independence is a state where a company is governed professionally without any conflict of
interest and pressure from any party that does not comply with the regulation and good corporate ethics. Sat
Nusa is aspired to avoid unhealthy domination by any party and have no conflict of interest.
The Board of Commissioners and The Board of Directors of Sat Nusa have independent perspectives in every
decision made. However, taking suggestions from an independent consultant, legal consultant, and their committees is also an option.

Fairness

The principle of fairness means justice and equality in fulfilling the stakeholders rights that occur as the consequence of having an agreement and the rule of law in force. Sat Nusa guarantees just and equal treatment
for every stakeholder in carrying out his activity and will always strive to make stakeholders fully comprehend
their rights and responsibilities under the rule of law.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

117

STRUKTUR
GCG
GOOD CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE

Struktur GCG Sat Nusa terdiri dari Rapat Umum


Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan
Direksi. Selain itu, Sat Nusa juga membentuk organ
pendukung yang meliputi komite di bawah Dewan
Komisaris, Sekretaris Perusahaan dan Internal Audit.

The GCG structure of Sat Nusa consists of General


Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners and Board of Directors. In addition, Sat Nusa
also forms a supporting organ which includes committees under the Board of Commissioners, Corporate Secretary and Internal Audit.

RUPS LUAR BIASA

EXTRAORDINARY GMS
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
dapat diadakan kapan saja dalam setahun jika
diperlukan. Pada tahun 2013, tidak ada RUPS
luar biasa yang diselenggarakan.

Extraordinary General Meeting of Shareholders


can be held anytime during the year if necessary. In 2013, there were no extraordinary GMS
being held.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)


General Meeting of Shareholders (GMS)

118

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki


wewenang yang tidak diberikan kepada baik Direksi maupun Dewan Komisaris. RUPS memiliki kewenangan untuk menetapkan dan memberhentikan
anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja mereka, menyetujui Anggaran Dasar,
memberikan persetujuan untuk anggaran tahunan, mengatur alokasi penggunaan laba, menunjuk
akuntan publik dan memutuskan jumlah dan jenis
kompensasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi.

General Meeting of Shareholders (GMS) has the authority that is not given to both Board of Directors
and Board of Commissioners. GMS has the authority to assign and dismiss members of the Board of
Commissioners and Board of Directors, evaluate
their performance, approve the Basic budget, give
approval to the annual budget, set the profit usage
allocation, appoint a public accountant and decide
on the amount and kinds of compensations to the
Board of Commissioners and Board of Directors.

RUPS tahun 2013 telah memberitahu dan mengirimkan undangan kepada para pemegang saham sesuai
dengan peraturan. Sepanjang 2013, Sat Nusa telah
mengadakan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang
Saham dan yang terdiri dari 4 (empat) agenda.

The GMS in 2013 had informed and sent out invitations


to shareholders according to regulation. Throughout
2013, Sat Nusa had had 1 (one) General Meetings of
Shareholders and consist of 4 (four) agendas.

PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Penyebaran informasi terkait


dengan rapat umum pemegang saham

Information dissemination related to the general meetings of shareholders

Aktivitas | Activity

Pemberitahuan RUPS
Announcement of GMS

Panggilan Kepada Pemegang


Saham untuk RUPS
Invitation to General Meeting
of Shareholders

Pemberitahuan Hasil RUPS


Announcement of GMS Results

Tanggal | Date

Media | Media

18 April
2013

03 May
2013

MEDIA INDONESIA

HALUAN KEPRI

22 May
2013

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

119

RESULTS OF GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

HASIL RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

1. Agenda Pertama:
Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan yang telah disampaikan oleh Direksi dan
Dewan Komisaris perihal keadaan dan jalannya Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31-12-2012 sebagaimana termaktub dalam buku Laporan Tahunan 2012;
Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan yang memuat Laporan Posisi
Keuangan Konsolidasi, Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi, Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi dan Laporan Arus Kas Konsolidasi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2012 beserta penjelasannya, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Johan
Malonda Mustika & Rekan sebagaimana ternyata dalam laporan auditnya nomor 13162-B1B/
JMM3.PA1, tanggal 08-03-2013, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;
Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et
decharge) kepada para anggota Direksi Perseroan atas tanggung jawab pengurusan dan pelaksanaan kewenangan dan para anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tanggung jawab pengawasan yang telah mereka lakukan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2012
sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan
Perseroan.
2. Agenda Kedua:
Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan yang tercatat dalam buku Perseroan yang berakhir
pada tanggal 31-12-2012 (tiga puluh satu Desember dua ribu dua belas) sebagai berikut :
1. Sejumlah US$ 19.616,12 disisihkan sebagai Dana Cadangan sesuai Undang-Undang No.40 tahun 2007 dan Anggaran Dasar Perseroan.
2. Sejumlah US$ 99.201,09 ditetapkan sebagai dividen untuk 1.771.448.000 saham yang telah dikeluarkan Perseroan.
3. Saldo Laba sebesar US$ 861.988,79 akan dibukukan sebagai Laba Yang Ditahan untuk keperluan
investasi dan modal kerja Perseroan.
3. Agenda Ketiga:
Memberikan kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk
mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2013 dan menetapkan honorarium Kantor Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lain penunjukkannya.
4. Agenda Keempat:
Menyetujui penetapan jumlah honorarium Dewan Komisaris termasuk tunjangan pajak untuk
tahun buku 2013 adalah sebesar Rp. 2.320.000.000,00 dan memberikan kuasa dan wewenang
kepada Rapat Dewan Komisaris untuk mengalokasikan pembagiannya kepada masing-masing
anggota Dewan Komisaris Perseroan;
Memberi wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan besarnya
gaji, uang jasa dan tunjangan kepada masing-masing anggota Direksi Perseroan.

Seluruh catatan RUPST tahun sebelumnya tersebut telah direalisasikan pada tahun 2013.

120 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

1. First Agenda:
Receive and approve the Companys Annual Report which was submitted by the Board of Directors
and Board of Commissioners concerning the condition and operation of the Company for the fiscal
year ended 31-12-2012 as set forth in the book Annual Report 2012;
Approve and ratify the Companys Financial Statements containing Consolidated Balance Sheets,
Consolidated Income Statement, Statement of Changes in Equity and Cash Flow Statements of
the Company and its Subsidiaries for the fiscal year ended 31-12-2012 and their explanations,
which have been audited by the Certified Public Accountants Johan Malonda Mustika & Partners
as evidenced in its audit report number 13162-B1B/JMM3.PA1, date of 08-03-2013, with an unqualified opinion;
Provides settlement and release of full responsibility (volledig acquit et decharge) to the members of the Board of Directors for the responsible management and execution of the authority and
the members of the Board of Commissioners for their oversight responsibilities they have done
during the financial year ended 31-12-2012 along actions are reflected in the Annual Report and
Financial Statements of the Company.
2. Second Agenda:
Determination of the net profit of the Company which recorded in the books of the Company ended on
31-12-2012 (thirty-first of December two thousand and twelve) as follows:
1. US$ 19,616.12 is set aside as a reserve fund in accordance with Law No. 40 Year 2007 and the
Articles of Association of the Company.
2. US$ 99,201.09 designated as dividends to 1,771,448,000 shares issued by the Company.
3. Remaining Earnings of US$ 861,988.79 will be recorded as retained earnings for investment and
working capital of the Company.
3. Third Agenda:
Authorize the Board of Directors to appoint a public accounting firm to audit the books of the Company for the financial year ended on 31-12-2013 and determine the honorarium of the Public Accounting
Firm and the other requirements of the appointment.
4. Fourth Agenda:
To approve the honorarium of Board of Commissioners, including of tax allowances for year 2013
amounted to Rp 2,320,000,000- and provides the power and authority to the Board of Commissioners to allocate the distribution to each member of the Board of Commissioners;
To give authority and power to the Board of Commissioners to determine the amount of salary,
bonuses and allowances to each member of the Board of Directors.
The entire record of the previous years AGM haD been realized in 2013.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

121

Dewan
Komisaris
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
Susunan anggota Dewan Komisaris berdasarkan
Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 20 Mei
2013 adalah sebagai berikut:

The following is the composition of the Board of


Commissioners based on the General Meeting of
Shareholders dated 20 May 2013:

Susunan Anggota Dewan Komisaris

Composition of the Board of Commissioners

SOFJAN WANANDI
KOMISARIS UTAMA
PRESIDENT COMMISSIONER
UMUR | AGE 72

USMAN FAN
KOMISARIS
COMMISSIONER
UMUR | AGE 43

ANAS, S.E

KOMISARIS INDEPENDEN
INDEPENDENT COMMISSIONER
UMUR | AGE 51

Dewan Komisaris bertanggung jawab secara kolektif dan bertanggung jawab untuk fungsi organisasi
mereka. Secara singkat, Dewan Komisaris bertanggung jawab mengawasi Direksi, memberikan saran dan masukan kepada Direksi dan memastikan
bahwa prinsip-prinsip GCG sepenuhnya dilaksanakan oleh Perseroan.

The Board of Commissioners is collectively responsible and accountable for their organizational
function. In brief, the Board of Commissioners are
responsible for supervising the Board of Directors,
providing suggestions and inputs to the Board of
Directors and ensuring that GCG principles are fully
implemented by the Company.

Anggota Dewan Komisaris tidak mengambil dan/


atau menerima keuntungan pribadi dari Perseroan
selain remunerasi dan fasilitas lain yang akan
diputuskan dalam RUPS. Seluruh anggota Dewan
Komisaris memiliki integritas dan kompetensi yang
memadai untuk memenuhi kebutuhan bisnis Perseroan.

Members of the Board of Commissioners do not take


and/or receive personal benefits from the company
besides the remuneration and other facilities as decided in the GMS. All members of the Board of Commissioners have the adequate integrity and competency to meet the companys business requirements.

Pemilihan Dewan Komisaris


APPOINTING THE BOARD OF COMMISSIONERS
Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan, berdasarkan akta Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No.14 tanggal 7 Agustus 2007 dan diangkat kembali pada Rapat
Umum Pemegang Saham tanggal 26 Juni 2012.

The appointment of the members of BOC of Sat


Nusa is based on deed No.14 through Extraordinary
Shareholders Meeting of the Company, dated August
7, 2007 and reappointed through Annual General
Meeting of Shareholder dated 26 June 2012.

Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Anggota
Dewan Komisaris diangkat dari calon-calon yang
diusulkan oleh para pemegang saham dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS. Pengangkatan
Dewan Komisaris dilakukan dengan mempertimbangkan integritas, dedikasi, dan kompetensi masing masing calon calon yang diusulkan.

The member of the BOC is appointed and dismissed


by the AGMS. The members of the board are appointed from the candidates nominated by the shareholders and the nomination is binding the members of
the AGMS. The appointment of the BOC is conducted
by taking into account the integrity, dedication and
competence of each candidate.

122 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris


Sebagaimana tertuang dalam anggaran dasar Peseroan, tugas dari Dewan Komisaris Perseroan adalah
melakukan pengawasan atas implementasi rencana bisnis, operasi, dan manajemen Perseroan yang
dijalankan oleh Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi. Sebagai kewenangan khusus, Dewan
Komisaris juga dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu Direksi, apabila Direktur yang bersangkutan
berhalangan atau dalam keadaan tertentu. Sementara itu, tanggung jawab Dewan Komisaris Perseroan
antara lain:
melakukan pengawasan terhadap langkah-langkah penanganan Perseroan oleh Direksi berkaitan
dengan aspek-aspek perencanaan dan pengembangan, operasi dan penyusunan anggaran, kepatuhan terhadap anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan, serta pelaksanaan
resolusi-resolusi RUPS;
memberikan nasihat dan pendapat dalam RUPS sehubungan dengan aspek-aspek pelaporan
keuangan tahunan, perencanaan bisnis, penunjukkan kantor akuntan publik sebagai auditor eksternal perusahaan, dan isu-isu penting Perseroan lainnya;
menelaah rencana kerja dan penyusunan anggaran Perseroan, agar aktivitas-aktivitas utama yang
dijalankan Perseroan selaras satu dengan lainnya;
dalam menghadapi persoalan, segera meminta Direksi untuk mengumumkan kepada para pemegang saham dengan menyertakan rekomendasi langkah-langkah perbaikan; serta
membuat dan menyampaikan risalah rapat Dewan Komisaris, laporan mengenai kepemilikan saham dan/ atau keluarga atas saham perusahaan dan saham di perusahaan lainnya, serta laporan
tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan.

Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners


According to Companys article of association, the roles of Board of Commissioners are to monitor the implementation of business plans, operations, and Companys management that performed by Directors, and also
to give advices to Directors. As the special authority, Board of Commissioners also carry out certain roles of
Directors when related Director(s) is (are) not available or in certain conditions.
Accordingly, Board of Commissioners responsibilities are as follows:
Supervising the Companys management steps performed by Directors in relation with the aspects of
planning and development, operations and budgeting, compliance of Companys article of association,
laws, and regulations, as well as implementation of GMS resolutions;
Giving advices and opinions in GMS related to the aspects of annual financial reporting, business planning,
appointing an accounting firm as an auditor, and other important matters, business planning, appointment of a public accounting firm as corporate external auditor, and other Companys important matters;
Conducting reviews on the Companys work plan and budget in keeping abreast of Companys main activities;
In signs of trouble, immediately request Directors to notify shareholders by providing some recommendations on improvement steps; and
Composing and delivering Board of Commissioners meeting minutes, Companys and other companys
shares ownerships and/or family ownership, and supervisory reports.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

123

Komisaris Independen
Independent Commissioner

Sat Nusa telah mematuhi peraturan perundangan


yang berlaku terkait dengan independensi Dewan
Komisaris:
Dewan Komisaris Sat Nusa telah memenuhi persyaratan OJK pada jumlah, komposisi, kriteria dan independensi anggota Dewan Komisaris, dengan total 3 Komisaris di
Sat Nusa, dimana 1, mewakili lebih dari 30%,
adalah Komisaris Independen. Komisaris Independen telah memenuhi kriteria independensi, sebagaimana diatur oleh Bapepam- LK.
Komisaris Independen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan, Anggota Dewan
Komisaris, Anggota Direksi atau Pemegang
Saham Utama Perseroan.

Sat Nusa has complied with prevailing laws and


regulations related to the independency of the Board
of Commissioners:
The Board of Commissioners of Sat Nusa has
complied with OJKs requirements on the number, composition, criteria and independence of
the members of the Board of Commissioners,
with a total of 3 Commissioners at Sat Nusa, of
which 1, representing more than 30%, is Independent Commissioners. Independent Commissioner has fulfilled criteria of independency, as
regulated by Bapepam-LK.
Independent Commissioner has no affiliation
with the Company, the Board of Commissioners,
Board of Directors or Major Shareholders of the
Company.

Remunerasi Komisaris

Commissioners Remuneration
Remunerasi adalah pembayaran kepada Komisaris atas kontribusi mereka dalam pengelolaan dan
pengontrolan Perusahaan. Adapun prosedur dan
mekanisme penetapan besarnya remunerasi anggota dewan komisaris berdasarkan pada Anggaran
Dasar No.105 setelah penyesuaian UUPT pasal
18 ayat 12 dimana gaji atau honorarium dan tunjangan lain dari anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS. Sejalan dari keputusan Rapat Pemegang Saham Tahunan tanggal 20 Mei 2013 di
Batam, remunerasi bagi Dewan Komisaris sebesar
Rp 2.320.000.000, -

Remuneration is payment to Commissioners for their


contribution in corporate management and control.
The procedures and mechanisms for determining
the amount of remuneration of the commissioners
under the Articles of the Company Law No. 105 after
adjustment for chapter 18 verse 12 where the salary or
honorarium and other allowances of members of the
Board of Commissioners set by the GMS. In line of the
resolution of Annual Meeting of Shareholders dated
20 May 2013 in Batam, the remuneration for Board of
Commissioners amounted to Rp 2,320,000,000.

Pada tahun 2013, Dewan Komisaris mengadakan pertemuan setiap 3 (tiga) bulan. Kehadiran
Komisaris dalam pertemuan tersebut adalah 90%.

In 2013, the Board of Commissioners held meetings


every 3 (three) months. The Commissioners attendance in the meetings was 90%.

124 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi mengelola dan menjalankan Perusahaan
sesuai dengan tujuan dan sasaran Perusahaan. Para
Direksi juga melakukan tugas, tanggung jawab, dan
lainnya berdasarkan Anggaran Dasar, regulasi yang
berlaku, dan/atau Rapat Umum Pemegang Saham,
termasuk prinsip-prinsip GCG

The BOD manage and run the company in accordance with the objectives and goals of the company.
The BOD also conduct their tasks, responsibilities,
and other based on the Articles of the Association,
prevailing regulations, and/or the General Meeting of Shareholders, including the principles of
GCG

Susunan anggota Direksi berdasarkan Rapat


Umum Pemegang Saham pada tanggal 20 Mei
2013 adalah sebagai berikut:

The following is the composition of the Board


of Directors based on the General Meeting of
Shareholders dated 20 May 2013:

Susunan Anggota Direksi | Composition of the Board of Directors

ABIDIN

Direktur UTAMA
PRESIDENT Director
UMUR | AGE 51

BIDIN YUSUF

Direktur Operasional
Operational Director
UMUR | AGE 55

MEGAWATI

Direktur KEUANGAN (Tidak Terafiliasi)


FINANCE Director (non affiliated)
UMUR | AGE 36

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

125

Duties and Responsibilities of PRESIDENT DIRECTOR


Tugas dan Tanggung Jawab PRESIDEN DIREKTUR

Tugas

mengembangkan dan menjalankan rencana strategis Perseroan melalui cara-cara yang efektif dan
efisien; dan
mencapai keseluruhan kinerja operasional sehari-hari, serta manajemen bisnis dan organisasi
Perseroan secara menyeluruh sesuai dengan target yang diharapkan melalui otoritas yang didelegasikan oleh Dewan Komisaris

Tanggung Jawab










mengimplementasikan kebijakan-kebijakan dan strategi-strategi Dewan Komisaris;


mengembangkan dan menyampaikan rencana-rencana strategis bisnis tahunan kepada Dewan
Komisaris untuk mendapatkan persetujuan;
melaporkan perkembangan pelaksanaan rencana-rencana strategis bisnis tahunan kepada Dewan
Komisaris secara rutin;
mengurus, memotivasi, mengembangkan, dan memimpin anggota tim manajemen;
mengurus sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan-tujuan Perseroan;
memimpin rapat-rapat tim manajemen;
mengambil peran kepemimpinan dalam menciptakan dan mengembangkan budaya dan nilai-nilai
Perseroan;
memastikan adanya kesesuaian antara strategi dan budaya Perseroan, antara proses dan struktur
Perseroan;
memastikan dilaksanakannya prosedur dan proses audit internal Perseroan yang tepat;
mengembangkan dan mengimplementasikan rencana-rencana manajemen risiko; serta
memastikan rencana ketersediaan kandidat-kandidat yang tepat untuk menduduki berbagai posisi
kunci Perseroan dijalankan dengan baik.

Roles

developing and delivering Companys strategic plan in the most effective and efficient manner; and
achieving the overall day-to-day performance as well as business and organization management of the
Company in accordance with set targets, under delegated authority from the Board of Commissioners.

Responsibilities










implementing Board of Commissioners policies and strategies;


developing and presenting the annual strategic business plans to Board of Commissioners for approval;
reporting regularly to Board of Commissioners concerning the implementation progress of the annual
strategic business plans;
managing, motivating, developing, and leading Management Team members;
managing resources in effective and efficient manners in achieving Companys objectives;
chairing Management Teams meetings;
taking leadership roles in establishing or developing Companys culture and values;
ensuring that there is a fit between Companys strategy and culture, between Companys processes and
structure;
ensuring that Companys internal audit processes and procedures are appropriately conducted;
developing and implementing risk management plans; and
ensuring that Companys succession plan is implemented well.

126 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Duties and Responsibilities of OPERATIONAL DIRECTOR

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKTUR OPERAsIONAL

Tugas

melakukan perencanaan, pengarahan, dan pengkoordinasian terkait pengembangan, pemilihan, implementasi, dan pemanfaatan operasi-operasi Perseroan; dan
bekerja sama dengan semua level karyawan dalam mengidentifikasikan dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pada tingkat individu, departemen, dan organisasi Perseroan secara luas.

Tanggung Jawab





mengawasi bobot aktivitas produksi dan kualitas produk-produk yang dihasilkan, perencanaan dan
pengiriman melalui transportasi laut untuk memastikan arus produksi Perseroan berlangsung
efisien;
memastikan bahwa manufaktur produk dan manajemen operasi Perseroan memenuhi peraturan
perundangan-undangan dan prosedur standar yang ditentukan, sekaligus mengawasi dan mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada;
bekerja sama dengan Asisten General Manager dan Direktur Keuangan (Tidak Terafiliasi) Perseroan
dalam mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan, mengajukan permohonan dan memperoleh dana
yang dibutuhkan, serta mengimplementasikan penggunaan yang sesuai;
bersama-sama dengan Tim Manajemen Perseroan mengawasi perkembangan fokus anggaran dana
tahunan, pengeluaran dana bulanan, dan keseimbangan kinerja yang dicapai dengan dana yang
dikeluarkan;
mengembangkan, merekomendasikan, dan menyiapkan spesifikasi-spesifikasi pengeluaran-pengeluaran modal, proyek-proyek, dan proposal-proposal Perseroan yang diajukan oleh Asisten General
Manager;
mengevaluasi struktur operasi-operasi Perseroan, melakukan perencanaan tim, mengembangkan
pelatihan dan pendidikan bagi peningkatan efektivitas dan efisiensi tim secara kontinu sekaligus
memfasilitasi pertumbuhan profesional dan pribadi individu dengan penekanan pada kesempatankesempatan (bila dimungkinkan) yang dimiliki oleh masing-masing individu;
menangani proyek-proyek khusus Perseroan yang ditugaskan oleh Direktur Utama; serta
memperluas jejaring dan menambah proyek-proyek Perseroan.

Roles

conducting planning, directing, and coordinating the development, selection, implementation, and utilization of the Companys operations; and
working with all levels of staffs to identify and address the Companys individual, departmental, and organization wide needs.

Responsibilities





monitoring production volume activity and quality of products, planning and shipment delivery to ensure
Companys production flow is efficient;
ensuring that Companys product manufacturing and operations management are in compliance with
regulations and standard procedures, as well as monitoring, identifying, and correcting deficiencies;
working closely to Companys Assistant General Managers (GMS) and Finance Director (Non Affiliated)
in identifying needs, writing grants and obtaining grant funds, and also implementing grant deliverable;
in collaboration with Companys Management Team, overseeing the development of the centers annual
budget, monthly expenditures, and performance against budget;
developing, recommending, and preparing specifications for Companys capital expenditures, projects, and
proposals as requested by AGM;
evaluating Companys operations structure, conducting team planning, and developing training and education for continual improvement of the efficiency and effectiveness of the group, as well as providing
individuals with professional and personal growth with an emphasis on opportunities (where possible) of
individuals;
managing Companys special projects as assigned by the President Director; and
expanding networking and bring in more projects to the Company.
PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

127

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKTUR KEUANGN (Tidak Terafiliasi)


Duties and Responsibilities of FINANCE DIRECTOR (Non affiliated)

Tugas

mengawasi unit keuangan dan merupakan pembicara utama sehubungan dengan keuangan Perseroan; dan
melapor secara langsung kepada Direktur Utama dan membantu Direktur Operasional secara langsung pada seluruh persoalan strategis dan taktis Perseroan sehubungan dengan manajemen alokasi
dana, analisis biaya dan keuntungan, prediksi kebutuhan-kebutuhan, dan pengamanan pendanaan
baru Perseroan.

Tanggung Jawab

berpartisipasi dalam pengembangan bisnis baru Perseroan, khususnya membantu Direktur Utama
dan Direktur Operasional dalam mengidentifikasi kesempatan-kesempatan pendanaan baru, membuat rancangan alokasi dana terkait program-program yang prospektif, dan menentukan efektivitas
biaya pemenuhan layanan yang prospektif;
memastikan adanya kontrol-kontrol yang memadai, dokumen-dokumen pembuktian disetujui dan tersedia, sehingga seluruh aktivitas pembelian Perseroan dapat melalui proses-proses audit independen
dan pemerintah;
menyajikan alokasi dana operasional kepada Direktur Operasional, serta bekerja sama dengan Direktur Operasional dalam memastikan keberhasilan program-program Perseroan yang dijalankan, melalui dukungan analisis biaya dan kepatuhan terhadap seluruh kebutuhan/permintaan dalam kontrak
dan program-program yang dijalankan;
mengawasi pelaksanaan manajemen dan koordinasi seluruh aktivitas pelaporan keuangan bagi Perseroan, termasuk pendapatan-pengeluaran, laporan posisi keuangan, serta aktivitas penggajian bagi
para karyawan.
mengawasi aktivitas perbankan Perseroan;
memastikan arus kas memadai untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan Perseroan;
mengawasi pembuatan laporan-laporan bulanan, termasuk laporan-laporan keuangan dan proyeksiproyeksi arus kas untuk digunakan oleh manajemen eksekutif, termasuk Komite Audit dan Direksi;
membantu dalam proses desain, implementasi, dan kalkulasi waktu terkait insentif upah, komisi, dan
gaji bagi para karyawan Perseroan; dan
mengawasi kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang Perseroan.

Roles
supervising the finance unit and is the Companys chief financial spokesperson; and
reporting directly to President Director and directly assisting Operational Director on all strategic and tactical Companys matters in relation with budget management, cost benefit analysis, forecasting needs, and
the securing of new funding.

Responsibilities

participating in developing new business, specifically assisting President Director and Operational Director
in identifying Companys new funding opportunities, drafting the prospective programmatic budgets, and
determining cost effectiveness of the prospective services delivery;
ensuring adequate controls are installed, substantiating documentation is approved and available, such
that all Companys purchases may pass independent and governmental audits;
providing Operational Director with an operating budget, and working with Operational Director to ensure
Companys programmatic success through cost analysis support and compliance with all contractual and
programmatic requirements;
overseeing the management and coordination of all fiscal reporting activities for the Company, including
revenues-expenses, balance sheet reports, and payroll activities for staffs and participants;
monitor Companys banking activities;
ensuring an adequate cash flow to meet Companys needs;
overseeing the production of monthly reports, including financial statements and cash flow projections for
the use of Executive Management, as well as the Audit Committee and Directors;
assisting in the design, implementation, and timely calculations of wage incentives, commissions, and salaries for Companys staffs; and
overseeing Companys Accounts Payable and Accounts Receivable turnover;

128 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

BOD Meeting and Attendance

Rapat Direksi dan TINGKAT Kehadiran


Direksi memiliki pertemuan rutin minimal sebulan
sekali. Direksi juga dapat mengatur pertemuan
sesuai permintaan:
a) Direktur Utama
b) Salah satu direksi
c) Salah satu komisaris
d) Pemegang Saham yang secara kolektif mewakili
paling sedikit 1/10 (sepersepuluh) modal yang
disetor Perusahaan

BOD has a regular meeting at least once a month.


BOD also may arrange meetings as requested by:

Pada tahun 2013, Direksi mengadakan pertemuan


setiap minggu. Kehadiran Direksi dalam pertemuan tersebut adalah 96%

In 2013, Directors held meetings every week. The


Directors attendance in the meetings was 96%

a) President director
b) One of the director
c) One of the commissioner
d) Shareholder who collectively represent at least
1/10 (one tenth) of the companys paid up capital

Kebijakan Remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris


Remuneration Policy for Board of Directors and Board of Commissioners
Komposisi gaji Direktur Utama, Komisaris Utama,
Direktur Operasional, Direktur Keuangan (Tidak
Terafiliasi) dan anggota Dewan Komisaris adalah
sebagai berikut:
Indeks Jabatan
- Direktur Utama

- Direktur Operasional

- Komisaris Utama
- Direktur Keuangan (tidak terafiliasi)
- Komisaris

- Komisaris Independen

The salary composition for President Director, President Commissioner, Operational Director, Finance Director (Non Affiliated) and members of the Board of
Commissioners are as follow:

Title Index
President Director
Operational Director
President Commissioner
Finance Director (non affiliated)
Commissioner
Independent Commissioners

: 100.00%
: 39.33%
: 23.24%
:
15.79%
:
4.97%
:
4.98%

Seluruh catatan RUPST tahun sebelumnya tersebut telah direalisasikan pada tahun 2013.
The entire record of the previous years AGM haD been realized in 2013.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

129

committe report

LAPORAN KOMITE

Susunan komite audit | Composition of audit committee


Berikut ini adalah komposisi Komite Audit per 31 Desember 2013

ANAS, S.E

Ketua Komite Audit


Chief of Audit Committee
UMUR | AGE 51

Following is composition of the audit Committees as per 31 December 2013

Fransiska Yohan, SE, MM


ANGGOTA
MEMBER
UMUR | AGE 33

yenny

ANGGOTA
MEMBER
UMUR | AGE 36

Semua anggota komite audit tidak memiliki hubungan terafiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun dengan Pemegang
saham utama serta tidak memiliki benturan kepentingan dengan Perusahaan.
All members of the audit committee do not have any affiliated relationship with the board of directors, board of commissioners or the major
shareholder and has no conflict of interest with the Company.

130 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Pelaksanaan Tugas Komite Audit dan Tanggung


Jawab pada tahun 2013
Selama 2013, Komite Audit telah melakukan kegiatan:
Melakukan analisa terhadap jumlah hari persediaan
bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi PT
Sat Nusapersada Tbk.
Memeriksa Laporan Semesteran
Menyampaikan Laporan Komite Audit kepada Dewan
Komisaris PT Sat Nusapersada Tbk.
Melakukan analisa terhadap jumlah hari piutang dan
hutang tertahan, dan
Menyusun Laporan Komite Audit untuk periode kerja
Tahun 2013.

Implementation of the Audit Committees Tasks


and Responsibilities in 2013
During 2013, the Audit Committee has carried out the following activities:
Analyzing raw materials, WIP and finished goods
turnover days of PT Sat Nusapersada Tbk.
Examine Semiannually Report
Delivering the Audit Committee Report to the Board
of Commissioners of PT Sat Nusapersada Tbk.
Analyzing retained accounts receivable and payable
turnover days , and
Develop Audit Committee Report for fiscal year 2013.

Pada tahun 2013, Komite Audit mengadakan pertemuan


setiap 3 (tiga) bulan. Kehadiran Komite Audit dalam pertemuan tersebut adalah 85%.

In 2013, Audit committee held meetings every 3 (three)


months. The Audit Committees attendance in the meeting
was 85%.

Komite Audit
Komite Audit adalah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu dan memperkuat fungsi
Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan atas proses pelaporan keuangan, audit, pengendalian
internal dan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi saat mengelola Perusahaan.
Sesuai dengan Piagam Komite Audit Sat Nusa, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab untuk:
melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Emiten atau Perusahaan Publik kepada
publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Emiten atau Perusahaan Publik;
melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik;
memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas
jasa yang diberikannya;
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee;
melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak
lanjut Direksi atas temuan auditor internal;
melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika
Emiten atau Perusahaan Publik tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris;
menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Emiten atau Perusahaan
Publik;
menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan
Emiten atau Perusahaan Publik; dan
menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Emiten atau Perusahaan Publik.

Audit Committee
The Audit Committee is a Committee established by the Board of Commissioners in order to assist and to strengthen the functions of the Board of Commissioners in discharging its supervisory functions over financial reporting process, audit, internal
controls and implementation of Corporate Governance conducted by the Board of Directors while managing the Company.
In accordance with the Audit Committee Charter of Sat Nusa, the Audit Committee has the duty and responsibility to:
reviewing the financial information to be released by publicly listed companies to the public and/or authorities such as
financial reports, projections, and other statements relating to financial information of publicly listed companies;
conduct review on laws and regulations compliance related to the activities of the public listed company;
provide independent opinion in the event of disagreements between management and the accountant for services rendered;
provide recommendations to the Board of Commissioners on the appointment of public accountant based on independency, the scope of the assignment, and the fee;
reviewing the implementation of the inspection by the internal auditor and oversee the implementation of the follow-up
by the Board of Directors on the findings of the internal auditor;
conducting a review of the implementation of risk management activities undertaken by the Board of Directors, if the
Public Company does not have a risk monitoring function under the Board of Commissioners;
examine complaints relating to the accounting and financial reporting for publicly listed companies;
review and provide advice to the Board relating to the potential conflict of interest in publicly listed companies, and
maintaining confidentiality of documents, data and information for publicly listed companies.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

131

Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Perusahaan mengangkat Sekretaris Perusahaan yang bertugas sebagai pejabat
penghubung antara Perusahaan dengan
organ perusahaan dan pemangku
kepentingan yang berpedoman kepada
peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4.
Sekretaris Perusahaan bertanggung
jawab kepada Direksi serta melaporkan
pelaksanaan tugasnya kepada Dewan
Komisaris.

The Company appointed a Corporate


Secretary to act as the liaison between
the Company and its corporate organs, as
well as with stakeholders in accordance
to Bapepam-LK Regulation No. IX.I.4. The
Corporate Secretary is responsible to the
Board of Directors and reports his activities to the Board of Commissioners.

Bridging the Companys communication


with capital market regulators and
community
Menjembatani komunikasi Perseroan dengan
regulator dan komunitas Pasar Modal
Berdasarkan peraturan tersebut, Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas
pokok sebagai berikut:
mengikuti perkembangan Pasar
Modal khususnya peraturanperaturan yang berlaku dibidang
Pasar Modal;
memberikan pelayanan kepada
masyarakat atas setiap informasi
yang dibutuhkan pemodal yang
berkaitan dengan kondisi Emiten
atau Perusahaan Publik;
memberikan masukan kepada
direksi Emiten atau Perusahaan
Publik untuk mematuhi ketentuan
Undang-undang nomor 8 tahun
1995 tentang Pasar Modal dan
peraturan pelaksanaannya;
sebagai penghubung atau contact
person antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan OJK dan
masyarakat; dan
fungsi Sekretaris Perusahaan
dapat dirangkap oleh direktur
Emiten atau Perusahaan Publik.

132 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Under the regulation, the Secretary of


the Company has the following main
tasks:
follow the development of capital
markets, especially the prevailing
rules in Capital Markets;

provide the public with any information needed by investors relating to


the condition of the Issuer or Public
Company;

provide input to the board of directors of the Issuer or Public Company


to comply with the provisions of Law
No. 8 of 1995 on Capital Markets
and implementing regulations;

as a liaison or contact person between the Issuer or Public Company


with OJK and the community; and
Corporate Secretary functions can
be held by the director of Public
Company.

Selama 2013 Sekretaris Perusahaan melakukan


berbagai kegiatan sebagai berikut:
Mengkoordinasikan penyelenggaraan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Mengkoordinasikan pelaksanaan Paparan
Publik (Public Expose) Tahunan.
Memandu Perusahaan untuk senantiasa
patuh terhadap peraturan pasar modal,
dan mengikuti perkembangan peraturan baru untuk selanjutnya memastikan
bahwa Perusahaan mengimplementasikan
peraturanperaturan tersebut. Perusahaan
menerbitkan 4 (empat) Laporan Keuangan
dan 1 (satu) Laporan Tahunan.
Melakukan korespondensi dengan regulator pasar modal (OJK dan BEI) maupun
lembaga-lembaga penunjang lainnya seperti
KSEI dan BAE.
Memberikan keterbukaan informasi terkait
Perusahaan yang disampaikan melalui
pelaporan, baik yang diatur maupun tidak,
antara lain dalam bentuk siaran pers, website, mailing list, dan melayani setiap kebutuhan informasi terkait kondisi Perusahaan.

Activities undertaken by the Corporate Secretary


in 2013 were as follows:
Coordinate the holding of the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS).
Coordinate the implementation of the Annual Public Expose.
Guide the Company to ensure compliance
with capital market regulations, and kept an
eye of new regulations to further guarantee
that the Company implemented such regulations. The Company issued 4 (four) Financial Reports and 1 (one) Annual Report.

Conduct correspondence with Capital Market regulators (OJK and IDX) and other supporting institutions such as KSEI and BAE.
Deliver transparent information related
to the Company through various forms of
reporting, either planned or ad hoc, among
other means through press releases, the
website, mailing lists, and attending to
requests for information pertaining to the
Company.

Riwayat Hidup sekretaris perusahaan

Profiles of the corporate secretary

RUSDIANA

SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Sejak tahun 2007, Rusdiana memangku jabatan Sekretaris Perusahaan
Perseroan. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Sekretaris sekaligus
Manajer Keuangan Perseroan sejak tahun 1997. Rusdiana pernah menjabat sebagai Staf Akuntansi dan Keuangan di PT Sistemindra KontrolindoYokogawa (1994-1997), Asisten Supervisor Akuntansi di Delta Holidays, Jakarta (1993-1994), dan Auditor Junior di Kantor Akuntan Publik
Drs. Sasongko Mulyo, Jakarta (1992-1993). Beliau meraih gelar Diploma
Akuntansi dari Sekoloh Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Indonesia, Jakarta.
Beliau ditunjuk sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan pada surat
penunjukkan corporate secretary tertanggal 1 Agustus 2007.
Since 2007, Rusdiana has been served as the Companys Corporate Secretary. Formerly, she was assigned as
the Companys Secretary cum Finance Manager since 1997. Rusdiana was the Accounting and Finance Staff of
PT Sistemindra KontrolindoYokogawa (1994-1997), Accounting Assistant Supervisor of Delta Holidays, Jakarta (1993-1994), and Junior Auditor of Drs. Sasongko Mulyo Public Accountant Office, Jakarta (1992-1993).
She achieved her Accounting Diploma Degree from Indonesian Economy College, Jakarta. She was appointed
as Corporate Secretary based on the letter of appointment of corporate secretary, dated August 1, 2007.
Rusdiana telah menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak 2007 sampai dengan December 2013.
Efektif per 1 Januari 2014, Wilson, S.H,M.H resmi menggantikan Rusdiana melalui surat 083/PTSN/
XII/2013 dan telah diiklankan di Haluan Kepri tanggal 20 Desember 2013
Rusdiana has served as Corporate Secretary since 2007 up to December 2013. Effective as of January 1, 2014,
Wilson, SH, MH has officially replaced Rusdiana through the letter 083/PTSN/XII/2013 and has been advertised
on Haluan Kepri dated December 20, 2013

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

133

internal audit

audit internal

STRUKTUR DAN KEDUDUKAN


Unit Internal Audit adalah Bagian yang melakukan tugas di bidang Internal Audit perusahaan, dipimpin
oleh seorang Kepala Bagian;
Kepala Unit Internal Audit diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan
Komisaris yang diwakili oleh Komisaris Utama;
Direktur Utama dapat memberhentikan Kepala Unit Internal Audit, setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris, jika Kepala Unit Internal Audit tidak memenuhi persyaratan sebagai Auditor Unit Internal Audit sebagaimana diatur dalam peraturan ini dan atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas;
Dalam menjalankan tugasnya Unit Internal Audit bekerja sama dengan Komite Audit - dalam bentuk
Pengarahan dan Review.

134 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

STRUCTURE AND STATUS


The Internal Audit is a unit that carries out Internal Audit task in the company, led by a Head of Department;
Head of Internal Audit Unit is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the
Board of Commissioners, represented by the President Commissioner;
Director may dismiss the head of the Internal Audit Unit, after approval by the Board of Commissioners, if the
Head of Internal Audit Unit does not meet the requirements as Internal Audit Unit Auditor as set forth in this
rule and failing or incompetent in carrying out their duties;
In carrying out its duties, Internal Audit Unit cooperates with the Audit Committee - in the form of briefings
and reviews.

PIAGAM AUDIT / AUDIT CHARTER


Tugas dan tanggung jawab sesuai piagam unit audit internal
Duties and responsibilities according to the charter of the internal audit unit

Menyusun dan melaksanakan Rencana Kerja Internal Audit Tahunan (RKIAT);


Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan Pengendalian Intern dan Sistem Manajemen Risiko sesuai
dengan kebijakan perusahaan;
Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang Keuangan, Akuntansi,
Produksi, Pembelian, Sumber Daya Manusia, Pemasaran dan kegiatan lainnya;
Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua
tingkat manajemen;
Membuat Laporan Hasil Audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan
Komisaris serta Direktur lainnya seperti yang ditugasi oleh Direktur Utama;
Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;
Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Internal Audit yang dilakukannya; dan
Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
Develop and implement the Annual Internal Audit Work Plan (RKIAT);
Test and evaluate the implementation of the Internal Control and Risk Management System in accordance
with company policy;
Perform inspection and assessment of the efficiency and effectiveness in the areas of Finance, Accounting,
Production, Purchasing, Human Resources, Marketing and other activities;
To suggest improvements and objective information about the activities examined at all levels of management;
Creating the Audit Report and submit the report to the Managing Director, other Directors and Board of
Commissioners as assigned by the Director;
Monitor, analyze and report on implementation of the improvements that have been suggested;
Compiling a program to evaluate the quality of internal audit activities are done; and
Conduct a special inspection if necessary.

Pelaksanaan tugas unit audit internal 2013

The implementation of unit audit internal DUTIES in 2013

Kegiatan Corporate Internal Audit di tahun 2013 adalah melakukan proses audit pada aktivitas-aktivitas
utama antara lain program corporate social responsibility (CSR), implementasi kebijakan code of conduct, whistle blowing, proses pengrekrutan sumber daya manusia, proses operasional, penyusunan
laporan keuangan dan pelaporan kepada OJK.
Corporate Internal Audit activities in the year 2013 is to conduct audits on major activities include corporate
social responsibility (CSR), implementation code of conduct policy, whistle blowing system, human resource
recruitment processes, operational processes, financial statements and reporting to OJK.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

135

Sistem Pengendalian Internal


Internal Control System
Sistem Pengendalian Internal merupakan
suatu mekanisme proses pengawasan yang
ditetapkan oleh manajemen Perseroan secara
berkelanjutan dan pelaksanaannya dilakukan
oleh Dewan Komisaris, Direksi serta seluruh
pejabat dan pegawai Perseroan, dirancang
untuk dapat memberikan keyakinan yang memadai guna menjaga dan mengamankan harta
kekayaan Perseroan, menjamin tersedianya
laporan yang akurat, meningkatkan kepatuhan
terhadap ketentuan yang berlaku, mengurangi
dampak kerugian keuangan, penyimpangan
termasuk kecurangan dan meningkatkan efektivitas organisasi serta meningkatkan efisiensi
biaya.
Internal Control System is a process control
mechanism established by the Companys management and its implementation on an ongoing
basis by the Board of Commissioners, Board of
Directors and all officers and employees of the
Company, is designed to provide reasonable assurance to safeguard and secure the assets of the
Company, ensure the availability of accurate reports , increasing compliance with applicable regulations, reducing the impact of financial losses,
irregularities including fraud and increase organizational effectiveness and improve cost efficiency.

136 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Kepatuhan

Compliance

Kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan dikelola oleh bagian Legal sedangkan kepatuhan terhadap peraturan kesehatan, keselamatan
dan lingkungan dibawah bagian Management Representative (MR). Divisi ini berupaya untuk memastikan bahwa kebijakan, keputusan Perseroan dan
seluruh aktivitas bisnis dilakukan sesuai dengan
ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku,
baik internal maupun eksternal. Beberapa aktivitas kepatuhan yang dilakukan selama tahun 2013
antara lain adalah:
Mendukung aktivitas bisnis dengan menyediakan legal advice melalui penyampaian kajian
hukum atas rencana tindakan dan permasalahan yang terjadi terkait kesesuaian dengan hukum atau ketentuan yang berlaku;
Melakukan evaluasi kajian risiko dan legal atas
kebijakan dan rencana kerja sama yang akan
dilakukan oleh Perusahaan dengan pelanggan
maupun pemasok.
Melakukan evaluasi terhadap implementasi
kepatuhan terhadap peraturan yang berkaitan
dengan kesehatan, keselamatan dan lingkungan kerja.

Compliance with prevailing laws and regulations


is managed by Legal Division while adherence to
health, safety and environment regulation is under Management Representative (MR). The division
seeks to ensure that the policies, decisions and all
business activities of the Company in accordance
with the provisions of applicable laws and regulations, both internal and external. Some compliance
activities undertaken during 2013 include:

Evaluasi atas Efektivitas Pengendalian Internal

Evaluation of the Effectiveness of Internal Control

Sat Nusa senantiasa melakukan pemantauan


secara terus menerus terhadap efektivitas keseluruhan pelaksanaan pengendalian internal. Pemantauan terhadap risiko utama Perseroan harus
diprioritaskan dan berfungsi sebagai bagian dari
kegiatan Perseroan sehari-hari termasuk evaluasi
secara berkala, baik oleh satuan-satuan kerja operasional maupun Divisi Internal Audit.

Sat Nusa conducts continuous monitoring of the effectiveness of the implementation of overall internal
control. Monitoring of the main risks of the Company
should be prioritized and serves as part of the Companys day-to-day activities include regular evaluation, either by operational units and Internal Audit
Division.

Sat Nusa juga memantau dan mengevaluasi kecukupan sistem pengendalian internal secara terus menerus berkaitan dengan adanya perubahan
kondisi internal dan eksternal serta harus meningkatkan kapasitas sistem pengendalian internal
tersebut agar efektivitasnya dapat ditingkatkan.

Sat Nusa also monitors and evaluates the adequacy


of the internal control system continuously related to
the change in the internal and external conditions, as
well as increasing the capacity of the internal control
system so that its effectiveness can be improved.

Support business activities by providing legal advice through the delivery of legal opinion and action plans for problems occurred related to compliance with applicable laws or regulations;
To evaluate the risk and legal assessment on
policy and business cooperation plan that will be
made by the Company with the customers and
suppliers.
To evaluate the implementation of regulatory
compliance relating to health, safety and working
environment.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

137

138 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Fungsi manajemen risiko merupakan tanggung jawab seluruh


jajaran manajemen pada setiap unit bisnis; dengan tugas mengidentifikasi dan mengelola risiko sesuai dengan wewenang yang
melekat pada masing-masing unit terkait.
Risk management is the accountability of management personnel at all business level; to identify and manage risks in accordance with their area of responsibility.

Kerangka Risiko dan Langkah Mitigasi


Berikut ini adalah beberapa risiko utama yang berpotensi mengakibatkan dampak yang kurang menguntungkan bagi kegiatan operasional bisnis:

Risk Framework and Mitigation Steps


The Company has identified the following key
risks that may negatively impact its business:

1. Perseroan beroperasi pada industri


yang sangat kompetitif

1. We operate in a highly competitive


industry

Perseroan bersaing dengan banyak penyedia jasa


manufaktur elektronik. Beberapa pesaing Perseroan
memiliki sumber daya yang lebih besar dan memiliki
jaringan operasi internasional yang lebih terdiversifikasi dari pada Perseroan. Pesaing Perseroan meliputi perusahaan independen berskala besar seperti
Celestica Inc, Flextronics International Ltd, Hon Hai
Precision Industry Co, Ltd, Jabil Circuit, Inc dan Sanmina-SCI Corporation, serta perusahaan EMS yang
lebih kecil yang memiliki fokus spesifik pada daerah,
produk, jasa atau industri tertentu.

We compete against many providers of electronics manufacturing services. Certain of our competitors have substantially greater resources
and more geographically diversified international
operations than we do. Our competitors include
large independent manufacturers such as Celestica Inc., Flextronics International Ltd., Hon Hai
Precision Industry Co., Ltd., Jabil Circuit, Inc. and
Sanmina-SCI Corporation, as well as smaller EMS
companies that often have a regional, product,
service or industry-specific focus.

Perseroan mengalami persaingan yang ketat dan semakin kompetitif seiring dengan banyak perusahaan
yang memasuki pasar dimana Perseroan beroperasi,
kompetitor yang ada memperluas kapasitas dan terjadi konsolidasi pada industri tersebut. Terdapatnya
kelebihan kapasitas produksi pada kompetitor Perseroan menciptakan persaingan harga yang intens dan
memberikan tekanan kompetitif pada industri EMS
secara keseluruhan. Untuk bersaing secara efektif,
Perseroan harus terus memberikan layanan manufaktur berteknologi tinggi, mempertahankan standar
kualitas yang tinggi, merespon secara fleksibel dan
cepat terhadap perubahan desain dan jadwal pelanggan dan menghasilkan produk dengan kualitas yang
dapat diandalkan dengan harga bersaing.

We experience intense competition, which can intensify further as more companies enter the markets in which we operate, as existing competitors
expand capacity and as the industry consolidates.
The availability of excess manufacturing capacity
at many of our competitors creates intense pricing
and competitive pressure on the EMS industry as
a whole. To compete effectively, we must continue
to provide technologically advanced manufacturing services, maintain strict quality standards, respond flexibly and rapidly to customers design and
schedule changes and deliver products globally on
a reliable basis at competitive prices.

2. Bisnis Perseroan mungkin terkena


dampak bencana alam

2. Our business may be impacted by


natural disasters

Beberapa vendor Perseroan, termasuk pabrik pelanggan Perseroan, yang berada di daerah yang mungkin terkena dampak oleh badai angin, gempa bumi,
kekurangan air, tsunami, banjir, topan, kebakaran,
kondisi cuaca ekstrim dan bencana alam atau buatan
manusia lainnya.

Some of our vendors, including our customers


factories, are located in areas which may be impacted by hurricanes, earthquakes, water shortages, tsunamis, floods, typhoons, fires, extreme
weather conditions and other natural or manmade
disasters.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

139

Pada tahun 2011 terdapat beberapa bencana besar


yang timbul dan berdampak signifikan terhadap rantai pasokan industri EMS seperti gempa bumi, Tsunami Jepang, dan ledakan pembangkit listrik nuklir
di Fukushima serta bencana banjir di Thailand yang
menyebabkan kekurangan bahan baku, penundaan
proyek, ditutupnya sementara pabrik pelanggan yang
berakhir pada penurunan yang signifikan pada penjualan Perseroan. Perseroan secara intensif berkoordinasi dengan vendor dan pelanggan untuk mencari
sumber bahan baku yang langka dan mencari vendor baru yang memenuhi syarat. Perseroan memantau dengan cermat perkembangan situasi untuk
mengambil tindakan yang diperlukan dan tindakan
pencegahan sesuai dengan situasi terbaru.

In 2011 there were several major disasters that


posed significant impact on the supply chain of
EMS industry namely Japan earthquake, Tsunami
and Explosion at Fukushima nuclear plant as well
as flooding catastrophe in Thailand that caused
raw material shortage, project delay, our customers plant temporarily shut down which end up in
significant decline on our sales. We intensively coordinate with our vendors and customers to source
for scarce raw material and qualify new vendors.
We closely monitored the development of the situation in order to take necessary actions and precaution in accordance with the latest situation.

3. Perseroan terekspos pada perubahan


kondisi ekonomi, yang dapat memiliki
dampak material yang negatif
terhadap bisnis, hasil operasi dan kondisi
keuangan Perseroan

3. We are exposed to general economic


conditions, which could have a
material adverse impact on our
business, operating results and
financial condition

Bisnis Perseroan memiliki siklus dan pernah mengalami kemerosotan ekonomi dan industri. Jika kondisi
ekonomi dan permintaan produk pelanggan Perseroan
memburuk, Perseroan mungkin akan mengalami
dampak material yang negatif terhadap bisnis, hasil
operasi dan kondisi keuangan Perseroan. Akibatnya,
pesanan pelanggan dapat menurun dan berdampak
negatif pada hasil keuangan Perseroan. Perseroan sedang menjajaki segmen berbagai bisnis dan diversifikasi portofolio pelanggan Perseroan untuk mengurangi ketergantungan Perseroan pada pelanggan tertentu.

Our business is cyclical and has experienced economic and industry downturns. If the economic
conditions and demand for our customers products deteriorate, we may experience a material
adverse impact on our business, operating results
and financial condition. As a result, customer orders may be lower and our financial results may
be adversely affected. We are exploring various
business segments and diversify our customer
portfolio to reduce our dependency on certain
customers.

4. PERSEROAN terekspos pada risiko


meningkatnya upah minimum KOTA di Batam

4. We are exposed to the RISK of


increasing in minimum wages in Batam

Setiap tahun gubernur setempat akan mengadakan forum diskusi dengan serikat buruh dan asosiasi
pengusaha (Apindo) untuk membahas kenaikan upah
minimum kota. Akan ada risiko di mana serikat buruh
di Batam akan mengancam untuk mengadakan aksi
unjuk rasa atau pemogokan sebagai bentuk penolakan
mereka terhadap gaji minimum kota yang ditetapkan
oleh Gubernur Kepulauan Riau. Pemogokan dapat berdampak signifikan terhadap kegiatan produksi Perseroan sehari-hari dan Perseroan mungkin harus menanggung kerugian sebagai akibat yang ditimbulkan
dari pemogokan kerja. Perseroan telah bekerja erat
dengan pejabat pemerintah dan pejabat terkait serta
memiliki diskusi diplomatik dengan serikat buruh untuk menjaga Batam sebagai tempat yang aman bagi
zona industri.

Each and every year the local governors will hold a


discussion forum with labor unions and business
people association (Apindo) to address the annual
increment of minimum wages. There will be risk
where Labor unions in Batam will threaten to hold
rallies or strikes as a form of their rejection of the
announced workers minimum salary set by Riau
Islands Governor. The strike may impose significant impact on our overall company daily production activities and we may have to incur losses in
conjunction with the labor strike. We have been
working closely with government officials and related officials as well as have a diplomatic discussion with labor unions in order to maintain Batam
as safe haven for industrial zone.

140 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Evaluasi Efektifitas Sistem Manajemen


Risiko

Evaluation of Effectiveness of
Risk Management System

Risiko Inheren meliputi strategi bisnis, karakteristik


bisnis, kompleksitas produk dan aktivitas Perseroan,
industri dimana Perseroan melakukan kegiatan usaha, serta kondisi makro ekonomi. Sedangkan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko meliputi tata kelola
risiko, kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, kecukupan sumber daya manusia, dan
kecukupan sistem informasi manajemen, serta kecukupan sistem pengendalian risiko.

Inherent risks include business strategy, business characteristics, complexity of the products
and Companys activities, the industry in which the
Company operates, as well as macroeconomic
conditions. While Quality Risk Management includes risk governance, risk management framework, risk management processes, the adequacy
of human resources, and the adequacy of information systems management, as well as the adequacy of the risk management system.

Manajemen senantiasa melakukan tinjauan atas


efektivitas dan konsistensi kegiatan manajemen
risiko serta dibuat rekomendasi untuk tindak lanjut ke
depan. Evaluasi efektifitas sistem manajemen risiko
terus dilakukan guna untuk meminimalisasi risikorisiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam menjalankan usahanya.

Management continues to conduct a review of the


effectiveness and consistency of risk management activities and made recommendations

to be
followed-up in the future. Evaluation of the effectiveness of risk management systems is meant to
minimize the ongoing risks faced by the Company
in operating its business.

Perkara Penting Yang Dihadapi Satnusa

Material Litigation Involving Satnusa


Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum
perdata dan pidana yang dihadapi Sat Nusa terutama
terkait dengan proses bisnis selama periode tahun
laporan dan telah diajukan melalui proses hukum. Selama tahun 2013, tidak ada anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Sat Nusa yang sedang menjabat memiliki
permasalahan hukum, baik perdata maupun pidana.

Legal problem includes criminal and civil cases


that involve Sat Nusa particularly the ones related to business process and have been processed
during any fiscal year. During 2013, there was no
member of the Board of Directors and the Board
of Commissioners involved both in any criminal or
civil legal case.

Sanksi Administratif

Administrative Sanction
Selama tahun 2013 tidak ada sanksi administratif yang
dikenakan oleh otoritas pasar modal atau otoritas lainnya kepada Perusahaan, anggota Dewan Komisaris
maupun anggota Direksi Sat Nusa.
During 2013 there were no administrative sanctions imposed by the capital market authority or other authority to
the Company, the Board of Commissioners and the Board
of Directors of Sat Nusa.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

141

sISTEM PELAPORAN PELANGGARAN

WHISTLEBLOWING SYSTEM

Sebagai upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan di Satnusa, maka
dipandang perlu adanya sebuah sistem pelaporan pelanggaran (SPP) yang memberi fasilitas
kepada semua pihak baik pimpinan, karyawan, maupun pihak luaryang terkait dengan perusahaan untuk melakukan pelaporan pelanggaran.
In order to enhance the quality of corporate governance in Sat Nusa, it was deemed crucial to
establish an Whistleblower system (WBS) that provides all parties executives, employees and
external parties related to the Company with the appropriate facility to lodge a report on any
misconduct.

142 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

TUJUAN SPP

WBS objectiveS
Tujuan Sistem Pelaporan Pelanggaran (WBS) sendiri
adalah:
1. Menciptakan iklim yang kondusif dan mendorong
pelaporan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian finansial maupun non-finansial,
termasuk hal-hal yang dapat merusak citra organisasi;
2. Mempermudah manajemen untuk menangani
secara efektif laporan-laporan pelanggaran dan
sekaligus melindungi kerahasiaan identitas pelapor serta tetap menjaga informasi ini dalam arsip khusus yang dijamin keamanannya;
3. Membangun suatu kebijakan dan infra struktur
untuk melindungi pelapor dari balasan pihakpihak internal maupun eksternal;
4. Mengurangi potensi kerugian yang terjadi karena
pelanggaran melalui deteksi dini;
5. Meningkatkan reputasi Perseroan.

Objectives for Whistle Blowing System (WBS) itself


are as follow:
1. Creating a climate that is conducive and encouraging the reporting of things that can lead to financial and non-financial loss, including things
that can damage the image of the organization;
2. Simplify management to deal effectively with reports of violations and simultaneously protect the
confidentiality of the identity of the reporter and
maintain this information in a special file with
guaranteed security;
3. Establish reporting policy and infrastructure to
protect reporter from retaliation by internal and/
or external parties;
4. Reducing potential losses due to violations
through early detection;
5. Improving the companys reputation.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

143

Perbuatan yang dapat dilaporkan

ACTS THAT CAN BE REPORTED

Perbuatan yang dapat dilaporkan (pelanggaran) adalah perbuatan yang dalam pandangan pelapor dengan iktikad baik adalah perbuatan sebagai berikut:
Korupsi;
Kecurangan;
Ketidakjujuran;
Perbuatan yang melanggar Perjanjian Kerja Bersama;
Perbuatan melanggar hukum (termasuk pencurian, penggunaan kekerasan terhadap karyawan
atau pimpinan, pemerasan, penggunaan narkoba,
pelecehan, perbuatan kriminal lainnya);
Pelanggaran ketentuan perpajakan, atau peraturan perundang-undangan lainnya (lingkungan
hidup, mark-up, under invoice, ketenagakerjaan,
dll.);
Pelanggaran Pedoman Etika Perusahaan atau
pelanggaran norma-norma kesopanan pada umumnya;
Perbuatan yang membahayakan keselamatan dan
kesehatan kerja, atau membahayakan keamanan
Perseroan;
Perbuatan yang dapat menimbulkan kerugian finansial atau non-finansial terhadap Perseroan
atau merugikan kepentingan Perseroan;
Pelanggaran prosedur operasi standar (SOP) Perseroan, terutama terkait dengan proses pengadaan
barang dan jasa, pemberian manfaat serta remunerasi;
Perseroan dapat menambah atau mengurangi daftar perbuatan yang dapat dilaporkan.

Acts that can be reported (offense) is an act which


in the view of the reporter in good faith is the act
as follows:
corruption;
cheating;
dishonesty;
Act in violation of the Collective Labor Agreement;
Transgression of the law (including theft, the use
of violence against employees or leaders, extortion, drug use, abuse, other crimes);
Violations of tax regulations, or other regulations
(environmental, mark-up, under invoice, employment, etc..);
Corporate Code of Conduct violations or violations of the norms of decency in general;
Actions that endanger health and safety, or jeopardize the security of the company;
Actions that may cause financial loss or nonfinancial detriment to the interests of the company or enterprise;
Violations of standard operating procedures
(SOP) of the company, especially in relation to
the procurement of goods and services, the provision of benefits and remuneration;
The Company may increase or reduce the list of
acts that can be reported.

ACCEPTANCE OF REPORTING

PENERIMAAN PELAPORAN
Perseroan menerima setiap Pelaporan Pelanggaran
yang di ajukan oleh :
Karyawan;
Pemasok;
Pelanggan;
Investor;
Bank ;
dan semua pemangku kepentingan lainnya baik
dari pihak internal maupun pihak eksternal.
Cara menyampaikan Pelaporan
Pelanggaran ke Perusahaan
Menyampaikan surat resmi yang ditujukan kepada Perseroan melalui Dewan Komisaris, dengan
cara diantar langsung, dikirim melalui facsimile,
atau melalui pos ke Perseroan;
Melalui e-mail: whistleblowing@satnusa.com;
Kotak Saran yang tersedia;
Disampaikan ke alamat resmi:

The Company receives any Reporting Violations


filed by:
Employee;
Supplier;
Customer;
Investor;
Bank ;
and all other stakeholders from both internal
and external parties.

How to submit Violations Reporting to


the Company
Official letter addressed to the Company
through the Board of Commissioners, by direct
delivery, sent by facsimile, or by mail to the
Company;
Through e-mail: whistleblowing@satnusa.com;
Available suggestion boxes;
Presented to the official address:

PT SAT NUSAPERSADA Tbk

Jl. Pelita VI No.99 Batam 29432- Indonesia


Telp : + 62 778 425 888
Fax : +62 778 426 988

144 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Harassment policy kebijakan pelecehan

Merupakan kebijakan Perusahaan untuk memelihara lingkungan


kerja yang bebas dari segala bentuk diskriminasi dan perilaku
yang dapat dianggap melecehkan, pemaksaan, atau mengganggu, termasuk pelecehan seksual.
It is the policy of Company to maintain a work environment
that is free from all forms of discrimination and conduct
which can be considered harassing, coercive, or disruptive,
including sexual harassment.

Harassment
POLICY

Pelecehan atas dasar jenis kelamin, ras , kebangsaan, agama , kecacatan , usia , orientasi seksual , status
veteran atau kategori lain yang dilindungi oleh hukum tidak akan ditoleransi . Pelecehan yang dilarang
termasuk perilaku seperti penghinaan , lelucon , segala bentuk perkataan verbal maupun tindakan fisik
atau gambaran visual yang memiliki tujuan atau pengaruh menciptakan lingkungan yang mengintimidasi,
bermusuhan , atau menyinggung.
Pelecehan seksual merupakan bentuk pelanggaran , yang merusak keutuhan hubungan kerja . Semua
karyawan - baik laki-laki atau perempuan - harus dilindungi dari segala bentuk tawaran atau tindakan
seksual yang tidak diinginkan , baik secara lisan maupun fisik. Pelecehan seksual tidak mengacu pada
pujian sesekali yang diterima secara sosial . namun mengacu pada setiap tindakan seksual yang tidak
diinginkan baik secara fisik , verbal atau visual, permintaan imbalan seksual , dan perbuatan yang berorientasi seksual lainnya , yang menyinggung atau tidak menyenangkan kepada penerima , termasuk tetapi
tidak terbatas pada: julukan ; komentar yang menghina atau sugestif, termasuk poster ofensif , kartun ,
gambar , atau gambar yang baik sendiri maupun bersama-sama memiliki tujuan atau pengaruh menciptakan lingkungan yang mengintimidasi, bermusuhan atau ofensif .
Harassment on the basis of sex, race, national origin, religion, disability, age, sexual orientation, veterans status or any other category protected by law will not be tolerated. Prohibited harassment includes such conduct
as slurs, jokes, or any other verbal or physical conduct or visual image that has the purpose or effect of creating
an intimidating, hostile, or offensive environment.
Sexual harassment is a form of misconduct, which undermines the integrity of the employment relationship.
No employee--either male or female should be subject to unsolicited and unwelcome sexual overtures or
conduct, either verbal or physical. Sexual harassment does not refer to occasional compliments of a socially
acceptable nature. It refers to any unwanted physical, verbal or visual sexual advances, requests for sexual favors, and other sexually-oriented conduct, which is offensive or objectionable to the recipient, including but not
limited to: epithets; derogatory or suggestive comments; and offensive posters, cartoons, pictures, or drawings
which either singularly or collectively have the purpose or effect of creating an intimidating, hostile or offensive
environment.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

145

prosedur pelaporan pelecehan

harassment REPORTING procedure

Setiap karyawan yang merasa bahwa dia telah dilecehkan oleh karyawan lain sebagaimana
didefinisikan sebelumnya harus mengajukan keluhan dengan orang yang ditunjuk sebagai
Manajer Sumber Daya Manusia atau Sekretaris Perusahaan. Keputusan tersebut ditentukan
oleh tingkat kenyamanan karyawan dengan orang-orang tersebut.
Any employee who feels that he or she has been harassed by another employee as defined previously must lodge a complaint with the person designated as the Human Resources Manager or
Corporate Secretary. That decision should be determined by the employees level of comfort with
these individuals.

Setelah menerima keluhan dari karyawan, investigasi rahasia akan dimulai sesegera mungkin untuk mengumpulkan semua fakta tentang keluhan. Untuk semaksimal mungkin, keluhan akan diperlakukan secara rahasia.
After notification of the employees complaint, a confidential investigation will be initiated as soon
as possible to gather all facts about the complaint. To the greatest extent possible, complaints
will be treated in a confidential manner.

Semua karyawan diminta untuk bekerja sama dalam proses penyelidikan pelecehan. Karyawan tidak akan dikucilkan atau dihukum sebagai pembalasan atas setiap laporan yang
beritikad baik dari pelecehan atau berpartisipasi dalam penyelidikan tentang pelecehan
sesuai dengan kebijakan ini.
All employees are required to cooperate in investigations of harassment. No employee shall be
subjected to adverse employment action in retaliation for any good faith report of harassment or
participating in an investigation about harassment under this policy.

Setelah penyelidikan telah selesai, suatu ketetapan akan dibuat oleh manajemen mengenai
penyelesaian kasus tersebut. Jika diperlukan, tindakan disipliner akan diambil sampai dengan pemutusan hubungan kerja secara sepihak.
After the investigation has been completed; a determination will be made by appropriate management regarding the resolution of the case. If warranted, disciplinary action will be taken up to
involuntary termination.

Meskipun tidak ada definisi mutlak mengenai perilaku yang merupakan tindakan pelecehan, seluruh karyawan diminta
untuk berprilaku sesuai dengan pedoman yang ditetapkan di atas. Perusahaan tidak akan mentolerir setiap perilaku,
yang gagal untuk mematuhi isi dan semangat pedoman ini.
Although there is no absolute definition of conduct which constitutes harassment in every case, all employees are asked to
conduct themselves reasonably in accordance with the guidelines set forth above. The company will not tolerate any conduct,
which fails to comply with the letter and spirit of these guidelines.

146 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN PELAPOR

REPORTING PROTECTION POLICY

Perseroan berkomitmen untuk melindungi pelapor


pelanggaran yang beriktikad baik dan Perseroan
akan patuh terhadap segala peraturan perundangan
yang terkait serta best practices yang berlaku dalam
penyelenggaraan Sistem Pelaporan Pelanggaran
(Whistleblowing System).

The Company is committed to protect the well intentioned of violations reporter and the Company
will adhere to all relevant legislation and best practices prevailing in Whistle Blowing System.

Seorang pelapor pelanggaran akan mendapatkan


perlindungan dari perusahaan terhadap perlakuan
yang merugikan seperti:
Pemecatan yang tidak adil;
Penurunan jabatan atau pangkat;
Pelecehan atau diskriminasi dalam segala bentuknya;
Catatan yang merugikan dalam file data pribadinya

A violations reporter will get protection from the


company against harmful treatments such as:
Unfair dismissal;
Demotion
Harassment or discrimination of any kind;
Notes that harm the personal data file

Prosedur Penanganan Pelaporan Pelanggaran


whistle blowing system procedure
Selama tahun 2013 Perseroan tidak menerima laporan
atas penyimpangan apapun di Satnusa.

Pelaporan
Reporting

Throughout 2013, the Company did not receive any report


on any form of misconduct in Satnusa.
Administratif(Sekretariat Dekom)
Administrative (Board of commissioners Secretariat)

Komite Audit, Komite GCG, dan pihak lain yang


diperlukan oleh Tim Evaluasi Pengaduan
Audit Committee, Corporate Governance Committee,
and others are required by Complaint Evaluation Team

Perlu diinvestigasi?

Tidak perlu diinvestigasi


No need to be investigated

Need to be
investigated?

Berkas ditutup
The case is closed

Perlu diinvestigasi

Need to be investigated

Internal Audit/Satuan Kerja lain


Internal Audit / Other Unit

Hasil
Investigasi
Results of
Investigation

Tidak dapat dibuktikan


Can not be proven

Berkas ditutup
The case is closed

Dapat dibuktikan
Can be proven

Usulan penindakan sesuai peraturan


Proposed appropriate regulatory
action

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

147

DOs

DON

TS

KODE ETIK

code of conduct
Sebagai salah satu Perusahaan perakitan elektronik terkemuka di
Indonesia maka penegakkan nilai-nilai Perusahaan menjadi sangat penting bagi pengembangan dan kelangsungannya. Untuk itu
Sat Nusa menerapkan standar pedoman dan prosedur kode etik
yang berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan
Perusahaan.
As one of the leading electronics assembly company in Indonesia, the enforcement of the Companys
values become very important for the development and sustainability. For that Sat Nusa implements
standard guidelines and procedures for code of conduct applicable to the Board of Commissioners, Directors and all employees of the Company.
Keberadaan KODE ETIK

The Existence of Code of Conduct

Keberadaan Kode Etik dimaksudkan untuk mengatur


individu dalam perusahaan bersikap, berperilaku,
berinteraksi dan melakukan proses kerja dengan
pihak-pihak di dalam dan di luar perusahaan dalam
membangun budaya kerja dan budaya perusahaan.
Setiap individu di perusahaan wajib mematuhi Kode
Etik ketika melaksanakan pekerjaannya. Kode Etik
mengatur hubungan antara Perseroan sebagai suatu
entitas dengan pelanggan, pemegang saham, individu dalam perusahaan, pemasok, kreditur, komunitas (publik), pemerintah, auditor, media massa,
pesaing, serta menjelaskan bagaimana Perseroan
(sebagai suatu entitas) beretika, bersikap dan bertindak dalam upaya menyeimbangkan kepentingan perusahaan dengan seluruh Stakeholder.

Code of Conduct regulates the company staffs behavior and attitude in interacting and performing
working process with internal and external parties
to develop working culture and companys culture.
Each individual in the company is obliged to comply
with the Code of Conduct in doing their jobs. Code
of Conducts regulates the relationship between the
company as an entity and customers, shareholders, individuals in the company, suppliers, creditors,
community (public), government, auditor, mass media, competitors; and explain how the company (as
an entity) comply with ethics, act and perform in attempt to balance the interests of the company and
all stakeholders.

Sejalan dengan usaha penerapan Good Corporate


Governance (GCG) termasuk di dalamnya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN),
serta penegakan Kode Etik Perusahaan, Sat Nusa
bertekad untuk menciptakan kegiatan operasional
Perusahaan yang terbebas dari praktik-praktik KKN
serta menjunjung tinggi kode etik Perusahaan, dimana Perusahaan berusaha untuk meningkatkan
peran serta secara aktif dari seluruh unsur Perusahaan, dan para pemangku kepentingan lainnya
melalui suatu mekanisme penanganan yang adil dan
transparan, salah satunya melalui Sistem Pelaporan
Pelanggaran atau Whistle Blowing System (WBS).

In line with the effort of implementing Good Corporate Governance (GCG) practices, which include the
eradication of practices of corruption, collusion and
nepotism (KKN) as well as the enforcement of the
Code of Conduct of the Company, Sat Nusa is committed to create an environment of operational activities that are free from practices of KKN, and to
uphold the Code of Conduct, in which the Company
seeks to increase the active participation from all
elements of the Company and other stakeholders
through a fair and transparent handling mechanism,
including through a Whistle Blowing System (WBS).

148 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Sasaran Kode Etik

Code of CONDUCT objectives

Tujuan Kebijakan Kode Etik adalah:


Sebagai pedoman dalam merumuskan kebijakan,
prosedur dan praktek yang ada dalam manajemen Perusahaan;
Sebagai pedoman dasar untuk perilaku dan tindakan karyawan dalam menjalankan tugas dan
pengambilan keputusan;
Memberikan wawasan kepada karyawan mengenai kesopanan karyawan dalam hubungan antara
satu sama lain, hubungan dengan perusahaan,
hubungan dengan pelanggan, hubungan dengan pesaing, hubungan dengan pemerintah atau
hubungan dengan stakeholder lainnya.

The purposes of the Code of Conduct Policies are:


As a guideline in formulating policies, procedures
and practices that exist in the Companys management;
As a basic guideline for manners and actions of
employees in performing their duties and decision
making;
Provide insight to employees regarding the propriety of employees in relationships among each
other, the relationship with the company, relationships with customers, relationships with competitors, relations with the authorities or relationships with other stakeholders.

Isi KODE ETIK

THE CONTENT OF CODE OF CONDUCT

Kode Etik ini dibagi menjadi beberapa bagian:


Prinsip prinsip umum;
Perilaku profesional;
Penggunaan properti, informasi dan sumber daya
perusahaan;
Perilaku pribadi;
Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan;
Kesempatan kerja yang sama;
Kewajiban dalam melaporkan pelanggaran;
Aktivitas politik;
Kerja Paksa atau Perbudakan dan Perdagangan
manusia.

The Policy is broken into the following sections:


General principles;
Professional conduct;
Use of company property, information and
resources;
Personal conduct;
Compliance with laws and regulations;
Equal employment opportunity;
Obligation to report breaches;
Political activities;
Forced Labour or Slavery and Human Trafficking.

Sosialisasi dan penegakan kode etik

Socialization and enforcement of codes of conduct


Sosialisasi penerapan Kode Etik senantiasa dilakukan pihak manajemen kepada seluruh karyawan Sat
Nusa maupun stakeholders antara lain melalui:
Menyosialisasikan Kode Etik kepada seluruh jajaran manajemen puncak dan melakukan penyegaran secara berkala bagi seluruh pejabat puncak
dalam Perseroan;
Menyosialisasikan Kode Etik dalam program orientasi individu baru dalam Perseroan dan penyegaran secara berkala bagi seluruh karyawan
dalam Perusahaan.

The socialization of the Code of Conduct implementation will be done by the management to all
employees of Sat Nusa and stakeholders through:
Socializing Code of Conduct to all top management levels and holding regular refreshing
activities for all top management authorities in
the company;
Socializing the Code of Conduct in new employee
orientation program of the company and holding regular refreshing activities for all company
employees.

Berikut adalah upaya penerapan Kode Etik di Sat


Nusa:
Mengaitkan penerapan Kode Etik sebagai bagian
tidak terpisahkan dari praktek kerja dan penilaian
karya seluruh individu dalam Perusahaan;
Mengembangkan Kode Etik yang sudah ada dan
menjabarkannya menjadi berbagai kebijakan dan
peraturan Perusahaan;
Melengkapi peraturan Perusahaan dengan sanksi
atas pelanggaran dan membangun sistem untuk
memantau penerapan Kode Etik.

Below are the efforts to implement Code of Conduct


in Sat Nusa:
Relate the implementation of Code of Conduct as
inseparable part to work practices and assessment of all individual work in the company;
Develop existing Code of Conduct and elaborate it
to several policies and regulations of the company;
Complete the company regulation with the sanction toward the violation and build system to
monitor the application of Code of Conduct.

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

149

Pernyataan Budaya Perusahaan

The Statement of Corporate CulturE


Sat Nusa memiliki komitmen tinggi untuk membangun budaya kerja yang berlaku di perusahaan
sehingga diharapkan dapat mewujudkan lingkungan
kerja yang kondusif untuk mencapai visi dan misi
perusahaan. Pernyataan mengenai Budaya Perusahaan tercantum di dalam Tata Nilai Perusahaan,
yang terdiri dari Integritas, Disiplin, Ramah Lingkungan, Nilai Tambah, dan Keamanan. Sistem nilai yang
dikembangkan dalam perusahaan, diharapkan dapat
mengubah sikap dan perilaku Sumber Daya Manusia
(SDM) sehingga memunculkan motivasi yang tinggi,
kepuasan kerja meningkat, sikap dan tindakan terarah, pergaulan yang lebih akrab, disiplin meningkat,
tumbuhnya kemauan untuk terus belajar serta memiliki tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik bagi Perseroan.

Sat Nusa is highly commited to build the work culture applicable in the company in order to be able to
create conducive working environment to realize the
vision and mission of the company. The statement
of the corporate culture is written in the Company
Values, involving Integrity, Discipline, Eco Friendly,
Added Value, and Safety. The values developed in
the company are expected to alter the attitude and
behavior of the human resources of the company to
bring out the strong motivation, increase the work
satisfaction, direct attitude and behavior, create
friendly relations, increase discipline, grow the passion to keep studying, and have responsibility to give
the best to the company.

Budaya Perusahaan merupakan nilai-nilai dan


filosofi bahwa semua anggota di Perusahaan telah
sepakat untuk menerimanya sebagai dasar dan
pedoman bagi Perusahaan untuk mencapai tujuannya.

The corporate culture represents the values and philosophies that all the members in the Company have
agreed to accept as the foundation and the guidance
for the Company to achieve its goals.

Corporate
CulturE
Budaya Perusahaan
150 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

Life is like riding a bicycle. To keep your balance,


you must keep moving

I
D

E A

Integrity, Discipline, Eco Friendly, Added Value, and Safety


Integritas, Disiplin, Eco Friendly, Nilai Tambah, dan Keamanan

Hidup itu seperti naik sepeda. Untuk menjaga keseimbangan Anda, Anda harus terus bergerak
PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

151

Akses terhadap informasi


Access to Information

Penyebaran Informasi
Transparansi mengharuskan perusahaan tepat waktu dalam pengungkapan informasi yang memadai
tentang kinerja perusahaan. Pengungkapan tersebut penting agar memungkinkan para stakeholder untuk secara efektif memonitor manajemen dan kinerja perusahaan.
Penerapan prinsip ini meliputi beberapa aspek:
Pengungkapan laporan keuangan yang melaporkan semua informasi material keuangan dan prinsip
akuntansi & kebijakan auditor independen.
Tepat waktu dalam pengungkapan informasi material lainnya kepada publik.
Aksesibilitas informasi dengan menggunakan situs web, milis, panggilan konferensi, pertemuan analis, kunjungan pabrik, brosur, profil perusahaan, dan media massa.
Sat Nusa berusaha untuk menyediakan akses informasi kepada stakeholder melalui pengembangan
teknologi informasi yang kuat dan dapat diandalkan. Sat Nusa menyadari bahwa penyebaran informasi
kepada stakeholder adalah bagian penting dari penerapan prinsip transparansi. Distribusi informasi dilakukan melalui website: www.satnusa.com
Selain itu, informasi yang terkait dengan Sat Nusa juga dapat diakses melalui Divisi Sekretaris Perusahaan dengan alamat:
Kantor Pusat PT Sat Nusapersada Tbk
Jl. Pelita VI No.99 Batam 29432 - Indonesia
Telp: +62 778 425 888
Faks: +62 778 426 988

Information Dissemination
Transparency requires the company be timely in disclosing adequate
information on corporate performance. The disclosure is important
to enable stakeholders to effectively monitor the management and
the company performance.
Implementation of this principle includes several aspects:
Disclosure of financial statements which report all material financial information and accounting principles & polices of the
independent auditor.
Timely disclosure of other material information to the public.
Accessibility of information by using the website, mailing lists,
conference calls, analyst meetings, plants visits, brochures, the
company profile, and mass media.
Sat Nusa seeks to provide information access to stakeholders
through development of strong and reliable information technology.
Sat Nusa realizes that information distribution to stakeholders is
an important part of implementing the transparency principle. Information distribution is conducted through website: www. satnusa.
com
In addition, information related to Sat Nusa can also be accessed
through Corporate Secretary Division with the address:
Head Office of PT Sat Nusapersada Tbk
Jl. Pelita VI No.99 Batam 29432 Indonesia
Telp : +62 778 425 888
Fax : +62 778 426 988

152 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013

surat pernyataan
anggota dewan komisaris dan direksi tentang tanggungjawab
atas laporan tahunan 2013 pt sat nusapersada Tbk
Board of Commissioners and Board of Directors statement about
responsibility for pt sat Nusapersada Tbk annual report 2013

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan
PT Sat Nusapersada Tbk tahun 2013 telah dimuat
secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas
kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.

We the undersigned hereby declare that all


information in the 2013 annual report of PT Sat
Nusapersada Tbk has been exhaustive and solely
responsible for the accuracy of the content of the
companys annual report.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

This statement is made in truth.

Dewan Komisaris Perseroan


Commissioners of the Company

Direksi Perseroan
Directors of the Company

Sofjan Wanandi

Abidin

Usman Fan

Bidin Yusuf

Anas, S.E

Megawati

Komisaris Utama | President Commissioner

Komisaris | Commissioner

Komisaris Independen
Independent Commissioner

Direktur Utama
President Director

Direktur Operasional
Operational Director

Direktur Keuangan (Tidak Terafiliasi)


Finance Director (Non Affiliated)

PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013

153

Referensi Peraturan OJK (d/h Bapepam LK)-No. X.K.6


OJK (d/h Bapepam -LK) No.X.K.6 Cross Reference
BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN

Halaman

a. Ketentuan Umum
1) Laporan Tahunan wajib memuat:
a.

ikhtisar data keuangan penting;

b.

laporan Dewan Komisaris;

20-23

10

c.

laporan Direksi;

24-27

d.

profil perusahaan;

e.

analisis dan pembahasan manajemen;

f.

tata kelola perusahaan;

114-151

g.

tanggung jawab sosial perusahaan;

88-109

h.

laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan

i.

surat pernyataan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi atas kebenaran isi laporan tahunan.

45
52-81

v
153

2) Laporan Tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal Laporan Tahunan juga dibuat selain dalam bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama
maupun terpisah, maka Laporan Tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa,
maka yang digunakan sebagai acuan adalah Laporan Tahunan dalam bahasa Indonesia.

3) Laporan Tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Gambar, grafik, tabel, dan diagram disajikan dengan mencantumkan judul dan/atau
keterangan yang jelas.

4) Laporan Tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran A4, dijilid, dan dimungkinkan untuk direproduksi dengan fotokopi.

b. Ikhtisar Data Keuangan Penting


1) Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya.Jika perusahaan tersebut menjalan
kan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun, yang memuat paling kurang:

10

a.

pendapatan;

b.

laba bruto;

c.

laba (rugi);

d.

jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;

e.

total laba (rugi) komprehensif;

f.

jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;

g.

laba (rugi) per saham;

h.

jumlah aset;

i.

jumlah liabilitas;

j.

jumlah ekuitas;

k.

rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset;

l.

rasio laba (rugi) terhadap ekuitas;

m.

rasio laba (rugi) terhadap pendapatan;

n.

rasio lancar;

o.

rasio liabilitas terhadap ekuitas;

p.

rasio liabilitas terhadap jumlah aset; dan

q.

informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya.

2) Laporan Tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling kurang
meliputi:

v
12-15

a.

jumlah saham yang beredar;

b.

kapitalisasi pasar;

c.

harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan

d.

volume perdagangan.

3) Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai
nominal saham, maka informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam angka 2), wajib ditambahkan penjelasan antara lain mengenai:

v
n/a

a.

tanggal pelaksanaan aksi korporasi;

b.

rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham;

c.

jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi; dan

d.

harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi.

4) Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun buku, maka Laporan Tahunan wajib memuat penjelasan mengenai
alasan penghentian sementara tersebut.

n/a

5) Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka 4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan laporan tahunan, maka Emiten atau
Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

n/a

c. Laporan Dewan Komisaris

20-23

Laporan Dewan Komisaris paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:


1)

penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan;

2)

pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi; dan

3)

perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada).

v
v
n/a

Referensi Peraturan OJK (d/h Bapepam LK)-No. X.K.6


OJK (d/h Bapepam -LK) No.X.K.6 Cross Reference
BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN
d. Laporan Direksi

Halaman
24-27

Laporan Direksi paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:


1)

kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala
yang dihadapi perusahaan;

2)

gambaran tentang prospek usaha;

3)

penerapan tata kelola perusahaan; dan

4)

perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada).

v
n/a

e. Profil Perusahaan
Profil perusahaan paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:
1)

nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat surat eletronik (e-mail), dan laman (website) perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor
perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan;

2)

riwayat singkat perusahaan;

3)

kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan;

4)

struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan;

5)

visi dan misi perusahaan;

6)

profil Dewan Komisaris, meliputi:

29
28
30-31
45
32
38-39

a. nama;

b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan
Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS;

c. riwayat pendidikan;

d. penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan

e. pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham (jika ada);

7) profil Direksi, meliputi:

40-41

a. nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan;

b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan
Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS;

c.

riwayat pendidikan;

d.

penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan

e.

pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan pemegang saham (jika ada);

8) dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian
Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam Laporan Tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan/
atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya;
9) jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan;
10) uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari:

v
n/a

82-87
110-113

a. pemegang saham yang memiliki 5% (lima perseratus) atau lebih saham Emiten atau Perusahaan Publik;

b.

Komisaris dan Direktur yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik; dan

c.

kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5% (lima perseratus) saham Emiten
atau Perusahaan Publik;

11) informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik
individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram;
12) nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta
persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai
alamat;

112-113
46-49

13) kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan
dicatatkan (jika ada);

113

14) kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada);

n/a

15) nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada);

n/a

16) nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Terhadap profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada
Emiten atau Perusahaan Publik, wajib diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan yang telah dilakukan; dan

50-51

17) penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada).

18-19

f.

52-81

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Laporan Tahunan wajib memuat uraian yang membahas dan menganalisis laporan keuangan dan informasi penting lainnya
dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku, yaitu paling kurang mencakup:

1) tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengenai:

75-77

a.

produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya;

b.

pendapatan; dan

c.

profitabilitas;

BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN


2) analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya
perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai:

Halaman
54-66

a.

aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;

61-63

b.

liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas;

64-65

c.

ekuitas;

d.

pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; serta

e.

arus kas;

65
54-60
66

3) kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan;

65

4) tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan;

65

5) struktur permodalan dan kebijakan manajemen atas struktur permodalan tersebut;

67

6) bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk
memenuhi ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang
asing yang terkait;

67

7) informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan;

68

8) prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif
dari sumber data yang layak dipercaya;

80-81

9) perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang
dianggap penting bagi perusahaan;

74

10) target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau
lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan;

74

11) aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar;

78-79

12) kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2
(dua) tahun buku terakhir;

72-73

13) realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum:


a.

dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan
dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan

b.

dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut;

14) informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi,
dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain memuat:
a.

73
v
v
68-71

tanggal, nilai, dan obyek transaksi;

b.

nama pihak yang bertransaksi;

c.

sifat hubungan afiliasi (jika ada);

d.

penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan

e.

pemenuhan ketentuan terkait;

15) perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada); dan

74

16) perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada).

74

g. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)


Tata kelola perusahaan memuat uraian singkat, yang paling kurang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Dewan Komisaris, mencakup antara lain:

122-124

a.

uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris;

b.

pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris; dan

c.

pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat
kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut;

2) Direksi, mencakup antara lain:

125

a.

ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi;

126-128

b.

pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi dengan kinerja perusahaan;

129

c.

pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan dengan Dewan

129

Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut;


d.

keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan; dan

e.

pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada);

3) Komite Audit, mencakup antara lain:

129
44, 130-131

a.

nama;

b.

riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan;

c.

riwayat pendidikan;

d.

periode jabatan anggota Komite Audit;

e.

pengungkapan independensi Komite Audit;

f.

pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota
Komite Audit dalam rapat tersebut;

g.

uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit;

BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN


4) komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan
Komisaris, seperti komite nominasi dan remunerasi, yang mencakup antara lain:

Halaman
n/a

a.

nama;

b.

riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan;

c.

riwayat pendidikan;

d.

periode jabatan anggota komite;

e.

pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi komite;

f.

uraian tugas dan tanggung jawab;

g.

pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut; dan

h.

uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku;

5) uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan;

43, 132-133

a.

nama;

b.

riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan;

c.

riwayat pendidikan;

d.

periode jabatan sekretaris perusahaan;

e.

uraian singkat pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku;

6) uraian mengenai unit audit internal meliputi:

v
42, 134-135

a.

nama;

b.

riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan;

c.

kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada);

d.

struktur dan kedudukan unit audit internal;

e.

tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) unit audit internal; dan

f.

uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal pada tahun buku;

7) uraian mengenai sistem pengendalian interen (internal control) yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai:
a.

pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya; dan

b.

reviu atas efektivitas sistem pengendalian interen;

8) sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai:

v
136-137
v
v
138-141

a.

gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan;

b.

jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan

c.

reviu atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan;

9) perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat,
antara lain meliputi:

141

a.

pokok perkara/gugatan;

b.

status penyelesaian perkara/gugatan; dan

c.

pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan.

10) informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan
Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada);
11) informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi:

141
148-149

a.

pokok-pokok kode etik;

b.

pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture);

c.

bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya; dan

d.

pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan perusahaan;

12) uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka
waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada); dan

13) uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) di Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku
kepentingan (jika ada), antara lain meliputi:

142-147

a.

cara penyampaian laporan pelanggaran;

b.

perlindungan bagi pelapor;

c.

penanganan pengaduan;

d.

pihak yang mengelola pengaduan; dan

e.

hasil dari penanganan pengaduan.

h. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)


1) Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek:

v
88-109
v

a.

lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi
di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain;

b.

praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat
perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain;

c.

pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan
prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain; dan

d.

tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen,
dan lain-lain.

Referensi Peraturan OJK (d/h Bapepam LK)-No. X.K.6


OJK (d/h Bapepam -LK) No.X.K.6 Cross Reference
BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN
2) Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) pada Laporan Tahunan atau laporan tersendiri yang
disampaikan bersamaan dengan Laporan Tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti laporan keberlanjutan (sustainability report) atau laporan tanggung jawab
sosial perusahaan (corporate social responsibility report).

Halaman
v

i. Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit


Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam Laporan Tahunan wajib disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh
Akuntan. Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur pada Peraturan
Nomor VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1.

j. Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi


1)

Laporan Tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat.

2)

Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam Laporan Tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib
mencantumkan pernyataan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan, sesuai dengan
Formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran Peraturan ini.

3)

Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang bersangkutan wajib menyebutkan
alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.

n/a

4)

Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan Tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis,
maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang menandatangani Laporan Tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan
pada laporan tahunan.

n/a

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 DESEMBER 2013 DAN 2012
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND INDEPENDENT AUDITORS REPORT

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS

Halaman
P a g e

SURAT PERNYATAAN DIREKSI


BOARD OF DIRECTORS STATEMENT

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


INDEPENDENT AUDITORS REPORT

i - ii

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012


CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS OF DECEMBER 31, 2013
AND 2012

1-2

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR


PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA


TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

6 - 67

KANTOR AKUNTAN PUBLIK

JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN


C e r t i f i e d

P u b l i c

A c c o u n t a n t s

License No. : 951/KM.1/2010


Jl. Pluit Raya 200 Blok V No. 1-5 Jakarta 14450 Indonesia
Tel.
: (62-21) 661-7155
Fax. :
(62-21) 663-0455
E-mail : jmjkt@johanmalonda.com
www.johanmalonda.com
With Offices in Surabaya, Medan and Bali

www.bakertillyinternational.com

INDEPENDENT AUDITORS REPORT

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Laporan No. 14165-B1B/JMM4.PA2

Report No. 14165-B1B/JMM4.PA2

Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi


PT SAT NUSAPERSADA Tbk

The Stockholders, Commissioners and Directors


PT SAT NUSAPERSADA Tbk

Kami
telah
mengaudit
Laporan
Keuangan
Konsolidasian PT Sat Nusapersada Tbk dan
Entitas Anak terlampir, yang terdiri dari Laporan
Posisi
Keuangan
Konsolidasian
tanggal
31 Desember 2013, serta Laporan Laba Rugi
Komprehensif Konsolidasian, Laporan Perubahan
Ekuitas Konsolidasian dan Laporan Arus Kas
Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan
akuntansi signifikan dan informasi penjelasan
lainnya.

We have audited the accompanying Consolidated


Financial Statements of PT Sat Nusapersada and
Subsidiary, which comprise the Consolidated
Statement of Financial Position as of December 31,
2013, and the Consolidated Statements of
Comprehensive Income, Changes in Equity and Cash
Flows for the year then ended and a summary of
significant accounting policies and other explanatory
information.

Tanggung Jawab Manajemen


Keuangan Konsolidasian

Laporan

Managements Responsibility for the Consolidated


Financial Statements

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan


dan
penyajian
wajar
Laporan
Keuangan
Konsolidasian ini sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian
internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk
memungkinkan penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian
material, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan.

Management is responsible for the preparation and


fair presentation of these Consolidated Financial
Statements in accordance with Indonesian Financial
Accounting Standards, and for such internal control
that management determines is necessary to enable
the preparation of Consolidated Financial Statements
that are free from material misstatement, whether due
to fraud or error.

Tanggung Jawab Auditor

Auditors Responsibility

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan


suatu opini atas Laporan Keuangan Konsolidasian
tersebut
berdasarkan
audit
kami.
Kami
melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit
yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami
untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan
dan melaksanakan audit untuk memperoleh
keyakinan memadai tentang apakah Laporan
Keuangan Konsolidasian tersebut bebas dari
kesalahan penyajian material.

Our responsibility is to express an opinion on these


Financial Statements based on our audit. We
conducted our audit in accordance with Standards on
Auditing established by the Indonesian Institute on
Certified Public Accountants. Those standards require
that we comply with ethical requirements and plan
and perform the audits to obtain reasonable
assurance about whether the Consolidated Financial
Statements are free from material misstatement.

atas

JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN


PT SAT NUSAPERSADA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


AND SUBSIDIARY
INDEPENDENT AUDITORS REPORT

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk


memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan
pengungkapan
dalam
Laporan
Keuangan
Konsolidasian. Prosedur yang dipilih bergantung
pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas
risiko kesalahan penyajian material dalam Laporan
Keuangan Konsolidasian, baik yang disebabkan
oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam
melakukan penilaian risiko tersebut, auditor
mempertimbangkan pengendalian internal yang
relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar
Laporan Keuangan Konsolidasian entitas untuk
merancang prosedur audit yang tepat sesuai
dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan
menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian
internal entitas. Suatu audit juga mencakup
pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi
yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi
yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian
atas penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
secara keseluruhan.

An audit involves performing procedures to obtain audit


evidence about the amounts and disclosures in the
Consolidated Financial Statements. The procedures
selected depend on the auditors judgement, including
the assessment of the risks of material misstatement of
the Consolidated Financial Statements, whether due to
fraud or error. In making those risk assessments, the
auditor considers internal control relevant to the entitys
preparation and presentation of the Consolidated
Financial Statements in order to design audit
procedures that are appropriate in the circumstances,
but not for the purpose of expressing an opinion on the
effectiveness of the entitys internal control. An audit
also includes evaluating the appropriateness of
accounting policies used and the reasonableness of
accounting estimates, if any, made by management, as
well as evaluating the overall presentation of the
Consolidated Financial Statements.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami


peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan
suatu basis bagi opini audit kami.

We believe that the audit evidence we have obtained is


sufficient and appropriate to provide a basis for our
audit opinion.

Opini

Opinion

Menurut
opini
kami,
Laporan
Keuangan
Konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, Posisi Keuangan
Konsolidasian PT Sat Nusapersada Tbk dan
Entitas Anak tanggal 31 Desember 2013, serta
Kinerja Keuangan dan Arus Kas Konsolidasiannya
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut,
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia.

In our opinion, the accompanying Consolidated


Financial Statements present fairly, in all material
respects, the Consolidated Financial Position of PT Sat
NusapersadaTbk and Subsidiary as of December 31,
2013 and their Consolidated Financial Performance
and Cash Flows for the year then ended, in accordance
with Indonesian Financial Accounting Standards.

JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN


NIU-KAP/Licence No. 951/KM.1/2010

Putu Astika, CPA


NRAP/Public Accountant Registration AP.0726
5 Maret 2014/March 5, 2014

ii

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL


POSITION
AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

A S E T

A S S E T S
Catatan/
Notes

ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Deposito Berjangka
Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga
Piutang Lain-lain
Persediaan
Biaya Dibayar di Muka

2&4
5
2,6&11
2&6
2,7&11

dan USD 54.043.835 per 31 Desember 2013 dan 2012


Aset Tidak Lancar Lainnya:
Uang Jaminan
Biaya Ditangguhkan - Bersih

2012

2.588.959
6.950.000
19.233.002
36.731
12.105.483
260.959

8.072.410
28.676.116
49.707
12.442.418
212.855

41.175.134

49.453.506

2 & 10

11.918

2,8&11

37.162.389

42.519.643

45.208
236.360

55.842
206.624

37.455.875

42.782.109

78.631.009

92.235.615

Jumlah Aset Lancar


ASET TIDAK LANCAR
Aset Pajak Tangguhan
Aset Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi
Penyusutan masing-masing sebesar USD 60.173.391

2013

2
2

Jumlah Aset Tidak Lancar

JUMLAH ASET

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan

CURRENT ASSETS
Cash and Cash Equivalents
Time Deposits
Trade Receivables to Third Parties
Other Receivables
Inventories
Prepayments
Total Current Assets
NON CURRENT ASSETS
Deferred Tax Assets
Fixed Assets - Net of Accumulated
Depreciation amounting to USD 60,173,391 and
USD 54,043,835, as of December 31, 2013 and 2012,
respectively
Other Assets:
Guarantees
Deferred Charges - Net
Total Non Current Assets

TOTAL ASSETS

The accompanying Notes to the Consolidated Financial


Statements form an integral part of these Consolidated
Financial Statements

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL


POSITION (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITIES AND EQUITY

Catatan/
Notes
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha kepada Pihak Ketiga
Utang Lain-lain
Utang Pajak
Beban Akrual

2,9&22
2 & 22
2,10&22
2 & 22

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek


LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas Pajak Tangguhan
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang

2 & 10
2,12&22

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang


Jumlah Liabilitas
EKUITAS
Modal Saham, nilai nominal Rp 150 per saham
Modal Dasar - 4.920.000.000 saham
Ditempatkan dan Disetor - 1.771.448.000 saham
Tambahan Modal Disetor
Saham Diperoleh Kembali (Treasuri) 354.289.500 saham
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Saldo Laba:
- Ditentukan Penggunaannya
- Belum Ditentukan Penggunaannya

2013

2012

23.152.599
514.768
298.528
344.429

33.864.958
1.346.913
146.916
722.841

CURRENT LIABILITIES
Trade Payables to Third Parties
Other Payables
Taxes Payable
Accrued Expenses

24.310.324

36.081.628

Total Current Liabilities

633.561
2.198.834

200.723
2.276.527

2.832.395

2.477.250

27.142.719

38.558.878

1 & 13
1,2,14&16

32.329.685
20.349.910

2 & 15

(3.515.438)

2 & 16
21

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan


Langsung kepada Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
Jumlah Ekuitas

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

32.329.685
23.168.684
(2.818.774)

24.982
2.297.994

5.366
990.619

51.487.133
1.157

53.675.580
1.157

51.488.290

53.676.737

78.631.009

92.235.615

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan

NON CURRENT LIABILITIES


Deferred Tax Liabilities
Long-term Employee Benefits Liabilities
Total Non Current Liabilities
Total Liabilities
EQUITY
Capital Stock - Rp 150 par value per share
Authorized - 4,920,000,000 shares
Subscribed and Fully Paid - 1,771,448,000 shares
Additional Paid-in Capital
Treasury Stock - 354,289,500 shares
Difference Arising from Restructuring Transactions
among Entities under Common Control
Retained Earnings:
- Appropriated
- Unappropriated
Equity Attributable to Owners of the
Parent Company
Non-Controlling Interest
Total Equity

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

The accompanying Notes to the Consolidated Financial


Statements form an integral part of these Consolidated
Financial Statements

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

Catatan
PENDAPATAN
Penjualan
Jasa Perakitan

2 & 17

Jumlah Pendapatan
BEBAN POKOK
Penjualan
Jasa Perakitan

2 & 18
2 & 19

Jumlah Beban Pokok


LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan Administrasi

LABA USAHA

2012

210.347.145
3.131.028

236.876.417
2.497.397

213.478.173

239.373.814

(204.019.846)
(1.682.767)

(229.557.812)
(1.704.631)

(205.702.613)

(231.262.443)

7.775.560

8.111.371

(252.859)
(7.068.850)

(558.402)
(6.809.091)

(7.321.709)

(7.367.493)

11
2&8

Jumlah Penghasilan Lain-lain - Bersih

Total Operating Expenses

277.430
241.019
34.478
(65.397)
11.951
(2.503)
349.108

OTHER INCOME (CHARGES)


Gain on Foreign Exchange - Net
Gain on Sale of Waste Product
Interest on Bank Accounts and Time Deposits
Interest Expenses and Bank Provision
Gain (Loss) on Disposal of Fixed Assets
Tax Penalties
Tax Expenses
Others

1.525.235

846.086

1.979.086

1.589.964

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN

Total Other Income - Net


INCOME BEFORE INCOME TAX

(70.563)
(538.595)

INCOME TAX
Current Tax
Deferred Tax

980.806

NET INCOME

1.426.192

980.806

OTHER COMPREHENSIVE INCOME


NET COMPREHENSIVE INCOME
NET INCOME ATTRIBUTABLE TO:

J u m l a h
LABA BERSIH KOMPREHENSIF YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
J u m l a h
LABA BERSIH PER 1.000 SAHAM DASAR

OPERATING EXPENSES
Selling
General and Administrative

864.797
207.172
164.595
(38.045)
(2.087)
(50.368)
(42.690)
421.861

1.426.192

LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN


KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali

Total Cost of Revenues


GROSS PROFIT

INCOME FROM OPERATIONS

(131.974)
(420.920)

LABA BERSIH KOMPREHENSIF

Total Revenues
COST OF REVENUES
Cost of Goods Sold
Cost of Assembling Services

743.878

2 & 10

LABA BERSIH

REVENUES
Sales
Assembling Services

453.851
2

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN


PAJAK PENGHASILAN
Pajak Kini
Pajak Tangguhan

2013

2 & 20

Jumlah Beban Usaha

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Laba Selisih Kurs - Bersih
Laba Penjualan Sisa Produksi
Jasa Giro dan Bunga Deposito
Beban Bunga dan Provisi Bank
Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap
Denda Pajak
Beban Pajak
Lain-lain

CONSOLIDATED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31,
2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

1.426.192
-

980.806
-

1.426.192

980.806

1.426.192
-

980.806
-

1.426.192

980.806

0,85

0,55

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan

Owners of the Parent Company


Non-Controlling Interest
T o t a l
NET COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE
TO:
Owners of the Parent Company
Non-Controlling Interest
T o t a l
NET INCOME PER 1,000 SHARES

The accompanying Notes to the Consolidated Financial


Statements form an integral part of these Consolidated
Financial Statements

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan/
Notes

SALDO PER 1 JANUARI 2012

PENERAPAN PSAK 38 (REVISI 2012)

Selisih
Nilai Transaksi
Restrukturisasi
Entitas Sepengendali/
Difference Arising
from Restructuring
Transactions among
Entities under
Common Controll

Modal Saham/
Capital Stock

Tambahan
Modal Disetor/
Additional
Paid-in Capital

32,329,685

23,168,684

32,329,685

23,168,684

(2,818,774)

(2,818,774)

LABA BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN 2012


SALDO PER 31 DESEMBER 2012

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY


FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)

Saham
Treasuri/
Treasury
Stock

Saldo Laba
Ditentukan
Belum Ditentukan
Penggunaannya/
Penggunaannya/
Appropriated
Unappropriated

(2,818,774)

52,694,774

1,157

52,695,931

980,806

980,806

980,806

5,366

990,619

53,675,580

1,157

53,676,737

2,818,774

DIVIDEN

21

(99,201)

DANA CADANGAN

21

19,616

(19,616)

SAHAM TREASURI

2 & 15

32,329,685

20,349,910

24,982

SALDO PER 31 DESEMBER 2013

(3,515,438)

Jumlah Ekuitas/
Total Equity

9,813

LABA BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN 2013

Jumlah/
Total

5,366

2,14&16

(3,515,438)

Kepentingan
Non Pengendali/
Non-Controlling
Interest

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

(99,201)
-

(99,201)
-

(3,515,438)

(3,515,438)

1,426,192

1,426,192

1,426,192

2,297,994

51,487,133

1,157

51,488,290

BALANCE AS OF JANUARY 1, 2012


NET COMPREHENSIVE INCOME IN 2012
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012
ADOPTION OF PSAK 38 (REVISED 2012)
DIVIDENDS
GENERAL RESERVE
TREASURY STOCK
NET COMPREHENSIVE INCOME IN 2013
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013

The accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements


form an integral part of these Consolidated Financial Statements

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGALTANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

Catatan/
Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
Pembayaran kepada Komisaris, Direksi dan Karyawan
Pembayaran kepada Pemasok dan Lainnya
Kas yang Dihasilkan dari Aktivitas Operasi
Penerimaan Restitusi Pajak Penghasilan Badan
Pembayaran Pajak Penghasilan Badan

10
10

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi


ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aset Tetap
Penjualan Aset Tetap
Peningkatan Biaya Ditangguhkan
Penempatan Deposito Berjangka

8
8

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi


ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran Bunga dan Provisi Bank
Pembayaran Utang Bank
Perolehan Utang Bank
Perolehan Saham Treasuri
Pembayaran Dividen Tunai
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan

PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS


FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31,
2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

2013

2012

222.921.287
(15.951.597)
(200.657.955)

232.967.617
(16.110.217)
(207.252.262)

6.311.735
(23.801)

9.605.138
13.685
(41.000)

6.287.934

9.577.823

(1.211.806)
69.965
(30.002)
(6.950.000)

(2.104.221)
34.653
(125.765)
-

(8.121.843)

(2.195.333)

(34.903)
(6.210.000)
6.210.000
(3.515.438)
(99.201)

(41.481)
(6.906.995)
6.906.995
-

(3.649.542)

(41.481)

(5.483.451)

7.341.009

KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN

8.072.410

731.401

KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN

2.588.959

8.072.410

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES


Cash Receipts from Customers
Cash Paid to Commissioners, Directors and Employees
Cash Paid to Suppliers and Others
Cash Generated from Operating Activities
Received from Refund of Corporate Income Tax
Payment of Corporate Income Tax
Net Cash Provided by Operating Activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Acquisition of Fixed Assets
Proceeds from Sale of Fixed Assets
Increase in Deferred Charges
Time Deposit Placement
Net Cash Used in Investing Activities
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Payment of Bank Interest and Provision
Payment of Bank Loans
Proceed of Bank Loans
Acquisition of Treasury Stock
Payment of Cash Dividends
Net Cash Used in Financing Activities
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS, BEGINNING
CASH AND CASH EQUIVALENTS, ENDING

The accompanying Notes to the Consolidated Financial


Statements form an integral part of these Consolidated
Financial Statements

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

1.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

GAMBARAN UMUM PERSEROAN


a.

1.

Pendirian Perseroan

THE COMPANY GENERAL INFORMATION


a.

Company Establishment

PT Sat Nusapersada (Perseroan) didirikan


berdasarkan Akta No. 5 tanggal 1 Juni 1990
dari Notaris Maria Anastasia Halim, SH. Akta
Pendirian Perseroan telah memperoleh
pengesahan
dari
Menteri
Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No.
C2-4877.HT.01.01.Th.91
tanggal
18 September 1991 dan diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 93
tanggal 19
Nopember 1991, Tambahan
No. 4299.

PT Sat Nusapersada Tbk (the Company)


was established based on Notarial Deed
No. 5 dated June 1, 1990 of Public Notary
Maria Anastasia Halim, SH. The Deed of
Establishment was approved by the
Minister of Justice of the Republic of
Indonesia in Decision Letter No. C24877.HT.01.01.Th.91 dated September 18,
1991 and published in State Gazette of the
Republic of Indonesia No. 93 dated
November
19,
1991,
Supplement
No. 4299.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami


beberapa kali perubahan, terakhir dalam Akta
No. 105 tanggal 26 Juni 2008 dari Notaris
Fathiah Helmi, SH mengenai persetujuan
perubahan Anggaran Dasar Perseroan
sesuai dengan Ketentuan Undang-undang
No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas dan Peraturan Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK, sekarang merupakan bagian
dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK)
No. IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang
Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan
yang melakukan Penawaran Umum Efek
Bersifat Ekuitas dan Perseroan Publik.
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
tersebut telah memperoleh persetujuan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam Surat No. AHU44546.AH.01.02 tanggal 24 Juli 2008 dan
diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 39 tanggal 15 Mei 2012,
Tambahan No. 20254.

The Companys Articles of Association


have been amended several times, most
recently by Notarial Deed No. 105 dated
June 26, 2008 of Public Notary Fathiah
Helmi, SH, concerning changes in the
Companys Articles of Association to
comply with Law No. 40 year 2007
concerning Limited Liability Companies and
Regulation of Capital Market and Financial
Institution Supervisory Agency (BapepamLK, currently part of Monetary Service
Authority or Otoritas Jasa Keuangan
OJK) in Letter No. IX.J.1 dated May 14,
2008 concerning the Principles of Articles
of Association of Companies Conducting
Public Offering of Equity Share and Public
Companies.
Such change in the
Companys Articles of Association was
approved by the Minister of Law and
Human Rights of the Republic of Indonesia
in Letter No. AHU-44546.AH.01.02 dated
July 24, 2008 and published in State
Gazette of the Republic of Indonesia
No. 39 dated May 15, 2012, Supplement
No. 20254.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar


Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan
adalah bergerak dalam bidang usaha
perakitan alat-alat elektronik, developer,
kontraktor,
perdagangan,
pertanian,
pertambangan,
perkebunan,
perikanan,
perhutanan dan angkutan darat.

According to Article 3 of the Companys


Articles of Association, the Companys
scope of activities comprises assembling
electronic components, operating as
developer and contractor, and engaging in
trading, agriculture, mining, plantation,
fishery, forestry and land transportation
industries.

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

1.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

GAMBARAN UMUM PERSEROAN (Lanjutan)


a.

b.

1.

Pendirian Perseroan (Lanjutan)

THE COMPANY GENERAL INFORMATION


(Continued)
a.

Company Establishment (Continued)

Pada saat ini, Perseroan bergerak dalam


bidang usaha perakitan alat-alat elektronik.

Currently,
the
Companys
comprise
assembling
components.

Perseroan berkedudukan di Batam. Kantor


Pusat dan pabrik Perseroan berlokasi di
Jl. Pelita VI No. 99, Batam, Propinsi
Kepulauan Riau.

The Companys domicile is in Batam with


its head office and factory at Jl. Pelita VI
No. 99, Batam, Riau Islands Province.

Perseroan mulai beroperasi komersial pada


bulan Desember 1990.

The Company commenced commercial


operations in December 1990.

Perseroan tidak memiliki entitas induk dan


entitas induk terakhir.

The Company has no immediate holding


entity and ultimate parent entity.

Penawaran Umum

b.

activities
electronic

Public Offering
On August 21, 2007, through Registration
Statement Letter No. 755/SK/SNP/ VIII/07,
the Company conducted the initial public
offering of its 531,388,000 shares at a par
value of Rp 150 per share with an offering
price of Rp 580 per share through the
capital market. On October 26, 2007,
based on Letter No. S-5364/BL/2007 from
the
Chairman
of
Capital
Market
Supervisory Board and Financial Institution
(Bapepam-LK), the Companys Statement
Registration became effective. The excess
amount received from the stock issuance
over its nominal value amounting to
USD 24,370,397 was recorded in the
Additional Paid-in Capital account, after
being deducted by the stock issuance cost
of USD 1,201,713. On November 8, 2007,
all the Companys shares were listed on
the Indonesia Stock Exchange.

Pada tanggal 21 Agustus 2007, melalui Surat


Pengantar
Pernyataan
Pendaftaran
No. 755/SK/SNP/VIII/07, Perseroan telah
menawarkan sahamnya kepada masyarakat
melalui pasar modal sejumlah 531.388.000
saham dengan nilai nominal Rp 150 per
saham dengan harga penawaran Rp 580 per
saham. Pada tanggal 26 Oktober 2007,
berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK)
No.
S-5364/BL/2007,
Perseroan
telah
memperoleh
Surat
Pemberitahuan
Efektif
Pernyataan
Penawaran. Selisih lebih jumlah yang
diterima dari pengeluaran saham terhadap
nilai nominalnya sebesar USD 24.370.397
dicatat dalam akun Tambahan Modal
Disetor setelah dikurangi biaya emisi saham
sebesar USD 1.201.713.
Pada tanggal
8 Nopember 2007, seluruh saham Perseroan
telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

1.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

GAMBARAN UMUM PERSEROAN (Lanjutan)


c.

1.

Entitas Anak

THE COMPANY GENERAL INFORMATION


(Continued)
c.

Subsidiary

PT SM Engineering (SME)

PT SM Engineering (SME)

Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham


No. 38 tanggal 18 Desember 2007 dari
Notaris Fathiah Helmi, SH, Perseroan
membeli saham SME milik PT Sat
Nusapersada Brothers dan Abidin, keduanya
pihak sepengendali, secara keseluruhan
sebanyak 2.499 saham dengan biaya
perolehan sebesar Rp 23.000.000.000
(USD 2.441.873) atau 99,96% dari seluruh
modal ditempatkan dan disetor SME.
Pembelian saham SME tersebut telah
disetujui pemegang saham Perseroan dalam
Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa Perseroan No. 37 tanggal
18 Desember 2007 dari Notaris Fathiah
Helmi, SH. Selisih biaya perolehan di atas
nilai buku bagian Perseroan atas ekuitas
SME
sebesar
Rp
6.664.126.585
(USD 707.520) dicatat dalam akun Selisih
Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali sebagai unsur Ekuitas di
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
pada tahun 2012, efektif 1 Januari 2013,
direklasifikasi ke akun Tambahan Modal
Disetor.

Based on Share Sale and Purchase


Agreement Deed No. 38 dated December
18, 2007 of Public Notary Fathiah Helmi,
SH, the Company purchased SMEs 2,499
shares owned by PT Sat Nusapersada
Brothers and Abidin, both are entities
under common control, at acquisition cost
amounting
to
Rp
23,000,000,000
(USD 2,441,873) or representing 99.96 %
of SMEs total subscribed and fully paid
capital. The purchase was approved by the
Companys stockholders as stated in Deed
of Minutes of Extraordinary General
Meeting of Stockholders No. 37 dated
December 18, 2007 of Public Notary
Fathiah Helmi, SH. The excess of cost
over book value of the Companys share in
SMEs
equity
amounting
to
Rp 6,664,126,585 (USD 707,520) was
recorded in the Difference Arising from
Restructuring Transactions with Entities
under Common Control under the Equity
section in the Consolidated Statements of
Financial Position in 2012, effective on
January 1, 2013, reclassified to Additional
Paid-in Capital.

SME berkedudukan di Batam dengan kantor


pusat dan pabrik berlokasi di Lot 8 Citra
Buana Centre Park III, Jl. Engku Putri, Batam,
Propinsi Kepulauan Riau. SME bergerak
dalam bidang industri pengepresan logam
(metal stamping) dan beroperasi komersial
pada bulan Oktober 2002.

SMEs domicile is in Batam with its head


office and factory located at Lot 8 Citra
Buana Centre Park III, Jl. Engku Putri,
Batam, Riau Islands Province. SMEs
scope of activities is in metal stamping and
it commenced commercial operations in
October 2002.

Jumlah aset SME setelah eliminasi pada


tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar USD 2.813.958 dan
USD 2.583.510.

SMEs total assets after elimination as of


December 31, 2013 and 2012 amounted to
USD 2,813,958 and USD 2,583,510,
respectively.

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

1.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

GAMBARAN UMUM PERSEROAN (Lanjutan)


c.

1.

Entitas Anak (Lanjutan

THE COMPANY GENERAL INFORMATION


(Continued)
c.

PT SNI Internasional (SNI)

PT SNI Internasional (SNI)

Berdasarkan
Akta
No.
15
tanggal
11 Desember 2013 dari Notaris Yosephina
Hotma Vera, SH, Mkn, Perseroan dan Entitas
Anak mendirikan SNI dengan penyertaan
saham sebanyak 5000 saham atau sebesar
100% dari modal ditempatkan dan disetor
SNI. SNI merupakan perusahaan yang
bergerak
dalam
bidang
jasa.
SNI
berkedudukan di Batam.

Based on Notarial Deed No. 15 dated


December 11, 2013 of Public Notary
Yosephina Hotma Vera, SH, Mkn, the
Company and Subsidiary established SNI
with 5,000 shares or 100% of SNIs
subscribed and fully paid capital. SNIs
scope of activities is in services. SNIs
domicile is in Batam.

Sampai
dengan
tanggal
pelaporan,
Perseroan
dan
Entitas
Anak
belum
menyetorkan modalnya.

As of the reporting date, the Company and


Subsidiary have not paid their capital.
d.

d.

Subsidiary

Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Board of Commissioners, Directors and


Employees

Berdasarkan Akta No. 90 tanggal 26 Juni


2012 dari Notaris Soehendro Gautama, SH,
M.Hum., dan No. 14 tanggal 7 Agustus 2007
dari Notaris Fathiah Helmi, SH, susunan
pengurus Perseroan per 31 Desember 2013
dan 2012 sebagai berikut:

Based on Notarial Deeds No. 90 dated


June 26, 2012 of Public Notary Soehendro
Gautama, SH, M.Hum. and No. 14 dated
August 7, 2007 of Public Notary Fathiah
Helmi, SH, the Companys management
structure as of December 31, 2013 and
2012 is as follows:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen

Board of Commissioners
:
:
:

Sofjan Wanandi
Usman Fan
Anas

Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi

President Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Board of Directors

:
:
:

Abidin
Bidin Yusuf
Megawati

President Director
Director
Non-Affiliated Director

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

1.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

GAMBARAN UMUM PERSEROAN (Lanjutan)


d.

1.

Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan


(Lanjutan)

THE COMPANY GENERAL INFORMATION


(Continued)
d.

The Companys Audit Committee as of


December 31, is as follows:

Susunan Komite Audit Perseroan adalah


sebagai berikut:
2 0 1 3
Ketua
Anggota

e.

:
:

Board of Commissioners, Directors and


Employees (Continued)

2 0 1 2

Anas
Fransiska Yohan
Yenny

Anas
Glenn Martinus
Netty

Head
Members

Manajemen kunci meliputi anggota Dewan


Komisaris dan Direksi Perseroan.

The key management comprises members


of
the
Companys
Boards
of
Commissioners and Directors.

Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada


Komisaris dan Direksi Perseroan dan Entitas
Anak adalah sebesar USD 1.276.996 dan
USD 1.040.369 masing-masing untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 dan 2012.

Salaries and allowances paid to the


Commissioners and Directors of the
Company and Subsidiary amounted to
USD 1,276,996 and USD 1,040,369 in
2013 and 2012, respectively.

Perseroan dan Entitas Anak memiliki 524 dan


552 karyawan tetap masing-masing pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

As of December 31, 2013 and 2012, the


Company and Subsidiary had 524 and 552
permanent employees, respectively.

Penyelesaian
Konsolidasian

Laporan

Keuangan

e.

Completion
of
the
Financial Statements

Consolidated

The management of the Company is


responsible for the preparation and
presentation of the Consolidated Financial
Statements which have been completed
and approved for issue by the Companys
Board of Directors on March 5, 2014.

Manajemen
bertanggung
jawab
atas
penyusunan
dan
penyajian
Laporan
Keuangan
Konsolidasian
yang
telah
diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan
oleh Direksi Perseroan pada tanggal 5 Maret
2014.

10

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
SIGNIFIKAN
a.

KEBIJAKAN

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES
a.

Dasar Pengukuran dan Penyusunan


Laporan Keuangan Konsolidasian

Basis
of
Consolidated
Financial
Statement
Measurement
and
Presentation

Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan


telah disusun sesuai Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia (SAK), yang
mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan
Peraturan
Bapepam-LK
No.
KEP347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang
Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

The Companys Consolidated Financial


Statements have been prepared in
accordance with Indonesian Financial
Accounting Standards (IFAS) comprising
the Statements and Intepretations issued
by the Board of Financial Accounting
Standards of the Indonesian Institute of
Accountants and Decision Letter of the
Chief of Capital Market and Financial
Institiution Supervisory Agency (BapepamLK)
No.
KEP-347/BL/2012
dated
June 25, 2012 concerning the Presentation
and Disclosures of Financial Statements of
Public Listed Companies.

Laporan Keuangan Konsolidasian disusun


berdasarkan konsep Biaya Perolehan, kecuali
beberapa akun tertentu yang disusun
berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diungkapkan dalam masing-masing Catatan
atas Laporan Keuangan Konsolidasian, dan
atas dasar Akrual, kecuali Laporan Arus Kas
Konsolidasian.

The Consolidated Financial Statements


have been prepared based on the
Historical Cost concept and Accrual basis,
except for the Statements of Cash Flows
and certain accounts that have been
prepared based on other measurements as
explained in each Note to the Consolidated
Financial Statements.

Laporan Arus Kas Konsolidasian menyajikan


penerimaan dan pengeluaran kas dan setara
kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan serta
disusun berdasarkan metode Langsung
(Direct method).

The Consolidated Financial Statements of


Cash Flows present receipts and
disbursements
of
cash
and
cash
equivalents classified into operating,
investing, and financing activities and are
prepared using the Direct method.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam


penyusunan
Laporan
Keuangan
Konsolidasian adalah mata uang Dolar
Amerika Serikat, yang merupakan mata uang
fungsional Perseroan dan Entitas Anak.

The reporting currency used in the


preparation of the Consolidated Financial
Statements is United States Dollar, which
is the functional currency of the Company
and Subsidiary.

b. Prinsip Konsolidasian

b.

Principles of Consolidation
The Consolidated Financial Statements
include the Financial Statements of the
Company
and
Subsidiary.
The
Subsidiarys Financial Statements are
prepared for the same reporting period as
the Companys and using consistent
accounting policies.

Laporan Keuangan Konsolidasian meliputi


Laporan Keuangan Perseroan dan Entitas
Anak. Laporan Keuangan Entitas Anak
disusun untuk periode pelaporan yang sama
dengan Perseroan, menggunakan kebijakan
akuntansi yang konsisten.

11

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI

2.

b. Prinsip Konsolidasian (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
b.

Principles of Consolidation (Continued)

Entitas anak dikonsolidasi secara penuh


sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal
Perseroan
memperoleh
pengendalian,
sampai dengan tanggal entitas induk
kehilangan
pengendalian.
Pengendalian
dianggap ada ketika Perseroan memiliki
secara langsung atau tidak langsung melalui
entitas anak, lebih dari 50% hak suara.

The Subsidiary is fully consolidated from


the date on which control is transferred to
the Company, and continued to be
consolidated until the date such control
ceases. Control is presumed to exist when
the Company owns, directly or indirectly
through a Subsidiary, more than 50% of
the share ownership.

Saldo dan transaksi signifikan termasuk


keuntungan/kerugian yang belum direalisasi
atas transaksi antar Perseroan dieliminasi
untuk mencerminkan posisi keuangan dan
hasil usaha Perseroan dan entitas anak
sebagai satu kesatuan usaha.

All material intercompany accounts and


transactions, including unrealized gains or
losses are eliminated to reflect the
financial position and the results of
operations of the Company and Subsidiary
as one business entity.

Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan


pada pemilik entitas induk dan pada
Kepentingan Non Pengendali (KNP), bahkan
jika hal ini mengakibatkan KNP bersaldo
defisit.

Total comprehensive income within a


subsidiary is attributed to the owners of the
parent and to the Non-Controlling Interest
(NCI) even if that results is a deficit
balance.

Perubahan dalam
bagian kepemilikan
Perseroan pada entitas anak yang tidak
mengakibatkan
hilangnya
pengendalian
dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika
pengendalian atas entitas anak hilang, bagian
kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut
diukur kembali pada nilai wajarnya dan
keuntungan atau kerugian yang dihasilkan
diakui
dalam
Laporan
Laba
Rugi
Komprehensif Konsolidasian.

Changes in the Companys ownership


interest in the Subsidiary that do not result
in the loss of control are accounted for as
equity transactions. When control over a
subsidiary is lost, any remaining interest in
the entity is remeasured at fair value and
the resulting gain or loss is recognized in
the
Consolidated
Statement
of
Comprehensive Income.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu


entitas anak, maka Perseroan:

In case of loss of control over the


Subsidiary, the Company:

Menghentikan pengakuan aset (termasuk


setiap goodwill) dan liabilitas entitas
anak;
Menghentikan pengakuan jumlah tercatat
setiap KNP;
Mengakui nilai wajar pembayaran yang
diterima;
Mengakui setiap sisa investasi pada nilai
wajarnya, bila ada;

12

Derecognizes the assets (including


goodwill) and liabilities of the
subsidiary;
Derecognizes the carrying amount of
any NCI;
Recognizes the fair value of the
consideration received;
Recognizes the fair value of any
investment retained;

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI

2.

b. Prinsip Konsolidasian (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
b.

Mengakui
setiap
perbedaan
yang
dihasilkan sebagai keuntungan atau
kerugian dalam Laporan Laba Rugi
Komprehensif Konsolidasian; dan
Mereklasifikasi
bagian
induk
atas
komponen yang sebelumnya diakui
sebagai pendapatan komprehensif lain
ke Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian, atau mengalihkan secara
langsung ke saldo laba.

Recognizes any surplus or deficit in


profit or loss in consolidated
statements of comprehensive income;
and

Reclassifies the parents share of


components previously recognized in
other comprehensive income to
Consolidated
Statements
of
Comprehensive Income or retained
earnings, as appropriate.

NCI represents the portion of the profit or


loss and net assets of the subsidiary not
attributable directly or indirectly to the
Company, which are presented in the
consolidated statements of comprehensive
income and under the equity section of the
consolidated statements of financial
position, respectively, separately from the
corresponding portion attributable to the
owner of the parent entity.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau


rugi dan aset neto dari entitas anak yang
tidak dapat diatribusikan secara langsung
maupun tidak langsung pada Perseroan,
yang masing-masing disajikan dalam Laporan
Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian dan
dalam ekuitas dalam Laporan Posisi
Keuangan Konsolidasian, terpisah dari
bagian yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk.
c.

Principles of Consolidation (Continued)

Kombinasi Bisnis

c.

Business Combinations

Kombinasi
bisnis
dicatat
dengan
menggunakan
metode
Akuisisi.
Biaya
perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada
nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur
pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan
jumlah setiap KNP pada pihak yang
diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis,
pihak pengakuisisi mengukur KNP pada
entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar
ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas
aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang
diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul
dibebankan langsung pada tahun berjalan.

Business combination is recorded by using


the Acquisition method. Cost of acquisition
is measured at the sum value of the
consideration transferred, measured at fair
value at the acquisition date, and the
amount of each NCI on acquired parties.
For each business combination, the
acquirer measures the NCI on the
acquired entity either at fair value or the
proportion of NCIs ownership of net
identifiable assets of the acquired entity.
Costs incurred in respect of acquisition are
charged directly to the current year.

Pada tanggal akuisisi, selisih lebih antara


penjumlahan imbalan yang dialihkan dan
jumlah yang diakui untuk KNP dengan aset
teridentifikasi dan liabilitas yang diambil-alih
(aset neto) dicatat sebagai goodwill. Jika
imbalan lebih rendah dari nilai wajar aset neto
dari Perseroan yang diakuisisi maka
selisihnya diakui dalam Laporan Laba Rugi
Komprehensif Konsolidasian.

At the date of acquisition, the excess of


the sum of the consideration transferred
and the amount recognized for the NCI
with identifiable assets and liabilities taken
over (net assets) is recorded as goodwill. If
the consolidation is lower than the fair
value of net assets of companies acquired,
the difference is recognized in the
Consolidated
Statements
of
Comprehensive Income.

13

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
c.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI

2.

Kombinasi Bisnis

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
c.

Before January 1, 2013, the differences


which arise from the transactions with the
parties under common control is recorded
as Differences Arising from Restructuring
Transactions among Entities under
Common Control as part of Equity. Since
January 1, 2013, the account of
Differences Arising from Restructuring
Transactions Among Entities under
Common Control is recorded in Additional
Paid-in Capital and did not acknowledge
the realization of profit and loss and
reclassification to retained earnings.

Sebelum tanggal 1 Januari 2013, selisih yang


timbul
dari
transaksi
dengan
pihak
sepengendali dicatat sebagai Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali dalam bagian Ekuitas. Sejak
1 Januari 2013, akun Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali
disajikan dalam Pos Tambahan Modal
Disetor
dan tidak mengakui laba rugi
direalisasi maupun reklasifikasi ke saldo laba.

d.

Business Combinations (Continued)

Transaksi dengan Pihak Berelasi

d.

Related Party Transactions

Perseroan melakukan transaksi dengan pihak


berelasi sebagaimana didefinisikan dalam
PSAK 7 (2010) mengenai Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi.

The Company enters into transactions with


related parties as defined in PSAK 7
(2010), Related Party disclosure.

Pihak-pihak berelasi adalah orang


entitas yang terkait dengan Perseroan:

atau

Related parties represent a person or an


entity that is related to the Company:

a) Orang atau anggota keluarga terdekat


mempunyai relasi dengan Perseroan jika
orang tesebut:

a) The person or immediate family


members have a relationship with the
company if the person :
i)

i)

memiliki
pengendalian
atau
pengendalian
bersama
atas
Perseroan;
ii) memiliki pengaruh signifikan atas
Perseroan; atau
iii) personil manajemen kunci Perseroan
atau entitas induk Perseroan.

ii)

Has significant influence over the


Company; or
iii) Is the key management personnel
of the Company or parent entity of
the Company.
b) An entity is related to the Company if
any of the following conditions applies:

b) Suatu entitas berelasi dengan Perseroan


jika memenuhi salah satu hal berikut:
i)

ii)

Has control or joint control over


the Company;

i)

Entitas dan Perseroan adalah


anggota dari kelompok usaha yang
sama (artinya entitas induk, entitas
anak dan entitas anak berikutnya
terkait dengan entitas lain).
Satu entitas adalah entitas asosiasi
atau ventura bersama dari entitas
lain (atau entitas asosiasi atau
ventura bersama yang merupakan
anggota suatu kelompok usaha,
yang mana entitas lain tersebut
adalah anggotanya).

ii)

14

The entity and the Company are


members of the same company
(which means that each parent,
subsidiary and fellow subsidiary
is related to the others).
One entity is an associate or
joint venture of the other entity
(or an associate or joint venture
of which the other entity is a
member).

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
d.

Transaksi
(Lanjutan)

dengan

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI
Pihak

2.

Berelasi

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
d.

iii) Kedua entitas tersebut adalah


ventura bersama dari pihak ketiga
yang sama.
iv) Satu entitas adalah ventura bersama
dari entitas ketiga dan entitas yang
lain adalah entitas asosiasi dari
entitas ketiga.
v) Entitas
tersebut adalah suatu
program imbalan pasca kerja untuk
imbalan kerja dari salah satu entitas
pelapor atau entitas yang terkait
dengan Perseroan. Jika Perseroan
adalah
entitas
yang
menyelenggarakan
program
tersebut, maka entitas sponsor juga
berelasi dengan Perseroan.
vi) Entitas yang dikendalikan atau
dikendalikan bersama oleh orang
yang diidentifikasi dalam huruf a).
vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf
a) i) memiliki pengaruh signifikan
atas
entitas
atau
personil
manajemen kunci entitas (atau
entitas induk dari entitas).

iii)

Both entities are joint ventures of


the same third party.

iv)

One entity is a joint venture of a


third entity and the other entity is
an associate of the third entity.

v)

The entity is a post-employment


benefit plan for the benefit of
employees
of
either
the
Company or an entity related to
the Company. If the Company is
itself such a plan, the sponsoring
employers are also related to the
Company.

vi)

The entity is controlled or jointly


controlled by a person identified
in a).
A person identified in a) i) has
significant influence over the
entity or is a member of the key
management personnel of the
entity.

vii)

Transactions with related parties are made


on terms agreed by both parties, in which
the terms may not be the same as those
unrelated parties. All material transactions
and balances with related parties are
disclosed in the Notes to the Consolidated
Financial Statements.

Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan


berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh
kedua belah pihak, dimana persyaratan
tersebut mungkin tidak sama dengan
transaksi lain yang dilakukan dengan pihakpihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan
saldo yang material dengan pihak-pihak
berelasi diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan Konsolidasian.
e.

Related Party Transactions (Continued)

Kas dan Setara Kas

e.

Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan


deposito yang jatuh tempo dalam waktu
3 bulan atau kurang sejak saat penempatan
dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
penggunaannya.

Cash and cash equivalents consist of cash


on hand and in banks and time deposits
with maturities of three (3) months or less
and not collateralized nor with a restricted
use.

Deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga


bulan tetapi tidak lebih dari satu tahun
disajikan sebagai deposito berjangka.

Deposits with maturities more than three


months but not more than one year are
presented as time deposits.

15

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
f.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI

2.

Instrumen Keuangan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
f.

Financial Instruments

Perseroan
dan
Entitas
Anak
mengklasifikasikan
instrumen
keuangan
dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas
keuangan. Aset dan liabilitas keuangan diakui
pertama kali pada nilai wajar termasuk biaya
transaksi. Aset dan liabilitas keuangan ini
selanjutnya diukur pada nilai wajar atau biaya
diamortisasi menggunakan metode bunga
efektif sesuai dengan klasifikasinya.

The Company and Subsidiary classify


financial instruments into financial asstes
and financial liabilities. Financial assets and
liabilities are recognized initially at fair value
including transaction costs. Financial assets
and liabilities are subsequently measured at
fair value or amortized the cost by using the
effective interest rate method based on the
classification.

Aset Keuangan

Financial Assets

Manajemen menentukan klasifikasi aset


keuangan pada awal pengakuannya sesuai
dengan tujuan perolehan aset keuangan
tersebut. Pembelian atau penjualan aset
keuangan yang memerlukan penyerahan aset
dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh
peraturan atau kebiasaan yang berlaku di
pasar (pembelian yang lazim) diakui pada
tanggal
perdagangan,
yaitu
tanggal
Perseroan dan Entitas Anak berkomitmen
untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Klasifikasi aset keuangan sebagai berikut:

Management determines the classification


of its financial assets at initial recognition in
accordance with the purpose for which the
financial assets were acquired. Purchases
or sales of financial assets that require
delivery of assets within a time frame
established by regulation or convention in
the market price (regular way trade) are
recognized on the transaction date, i.e., the
date that the Company and Subsidiary
commit to purchase or sell the assets. The
classification of financial assets is as
follows:

(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai


Wajar melalui Laporan Laba Rugi

(i) Financial Assets at Fair Value through


Profit or Loss

Aset keuangan diukur pada nilai wajar


melalui laporan laba rugi adalah aset
keuangan
yang
tujuannya
untuk
diperdagangkan, yaitu jika perolehannya
ditujukan untuk dijual dalam waktu dekat
dan
terdapat
bukti
adanya
kecenderungan ambil untung dalam
jangka pendek. Laba atau rugi yang
belum direalisasi pada tanggal Laporan
Posisi
Keuangan
Konsolidasian
dikreditkan atau dibebankan dalam
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian tahun berjalan.

Financial assets at fair value through


profit or loss include financial assets
held for trading if they are acquired for
the purpose of selling them in the near
term or for which there is evidence of a
recent actual pattern of short-term profit
taking. Unrealized gains or losses at the
Consolidated Statement of Financial
Position are credited or charged to the
current year Consolidated Statements
of Comprehensive Income.

Tidak ada aset keuangan yang


diklasifikasikan sebagai aset keuangan
yang tujuannya untuk diperdagangkan.

No financial assets were classified as


financial assets at fair value through
profit or loss.

16

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
f.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
f.

Financial Instruments (Continued)

Aset Keuangan (Lanjtuan)

Financial Assets (Continued)

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

(ii) Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang


adalah aset keuangan non-derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi
di pasar aktif. Pada saat pengakuan
awal, pinjaman yang diberikan dan
piutang diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi dan selanjutnya
diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode Suku
Bunga Efektif.

Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or


determinable payments that are not
quoted in an active market. Loans and
receivables are initially recognized at
fair value plus transaction costs and
subsequently measured at amortised
cost using the Effective Interest Rate
method.

Aset keuangan pinjaman yang diberikan


dan piutang meliputi kas dan setara kas,
deposito berjangka, piutang usaha,
piutang lain-lain dan uang jaminan.

Loans and receivables consisting of


cash and cash equivalents, time
deposits, trade receivables, other
receivables and guarantees.
(iii) Held-to-Maturity Financial Assets

(iii) Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh


Tempo
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan jatuh temponya
telah ditetapkan, serta manajemen
mempunyai
intensi
positif
dan
kemampuan
untuk
memiliki
aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo,
kecuali:

Held-to-maturity financial assets are


non-derivative financial assets with
fixed or determinable payments and
fixed maturities that the Company has
the positive intention and ability to hold
them to maturity, except for:

a) Investasi yang pada saat pengakuan


awal
ditetapkan
sebagai
aset
keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi;
b) Investasi yang ditetapkan sebagai
aset keuangan tersedia untuk dijual;
dan
c) Investasi yang memenuhi definisi
pinjaman
yang
diberikan
dan
piutang.

a)

b)
c)

17

Financial
assets
upon initial
recognition designated as financial
assets at fair value through profit or
loss;
Financial assets designated as
available-for-sale; and
Financial assets meeting the
definition of loans and receivables.

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
f.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
f.

Aset Keuangan (Lanjutan)

Financial Instruments (Continued)


Financial Assets (Continued)

Pada saat pengakuan awal, aset


keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
diakui pada nilai wajarnya ditambah
biaya transaksi dan selanjutnya diukur
pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode Suku
Bunga Efektif.

Held-to-maturity financial assets are


initially recognized at fair value plus
transaction costs and subsequently
measured at amortised cost using the
Effective Interest Rate method.

Tidak ada aset keuangan yang


diklasifikasikan sebagai aset keuangan
dimiliki hingga jatuh tempo.

No financial assets were classified as


held-to-maturity financial assets.
(iv) Available-for-Sale Financial Assets

(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual


Aset keuangan yang diklasifikasikan
dalam kelompok tersedia untuk dijual
adalah aset keuangan non-derivatif yang
ditujukan untuk dimiliki sampai periode
yang tidak ditentukan, yang mana dapat
dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas
atau perubahan suku bunga, valuta asing
atau yang tidak memenuhi kriteria
kelompok lainnya.

Available-for-sale financial assets are


financial assets that are intended to be
held for an indefinite period of time,
which may be sold in response to needs
for liquidity or changes in interest rates,
exchange rates or that do not meet the
criteria for other categories.

Pada saat pengakuan awal, aset


keuangan tersedia untuk dijual diakui
pada nilai wajarnya ditambah biaya
transaksi dan selanjutnya diukur pada
nilai wajarnya sampai dengan dihentikan
pengakuannya.
Keuntungan
atau
kerugian yang belum direalisasi atas
perubahan nilai wajarnya dicatat sebagai
pendapatan komprehensif lain. Ketika
instrumen
ini
dijual,
akumulasi
penyesuaian nilai wajar yang dicatat
sebagai pendapatan komprehensif lain
diakui sebagai laba rugi tahun berjalan.

Available-for-sale financial assets are


initially recognized at fair value, plus
transaction costs, and measured
subsequently at fair value, until the
financial assets are derecognised.
Unrealized gains and losses on
changes in fair value being recognized
as other comprehensive income. When
the instrument is sold, the accumulated
fair value adjustments as recorded as
other
comprehensive
income
is
recognized in the current operations.

Investasi dalam instrumen ekuitas yang


tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif
dicatat pada biaya perolehan, jika nilai
tercatatnya adalah mendekati nilai
wajarnya, atau nilai wajarnya tidak dapat
diukur secara andal.

Investments in equity instruments that


do not have quoted market prices in an
active market are carried at costs if
either
their
carrying
amounts
approximate their fair values or their fair
values cannot be reliably measured.

Tidak ada aset keuangan yang


diklasifikasikan sebagai aset keuangan
yang tersedia untuk dijual.

No financial assets were classified as


available-for-sale financial assets.

18

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
f.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
f.

Financial Instruments (Continued)

Liabilitas Keuangan

Financial Liabilities

Klasifikasi liabilitas keuangan sebagai berikut:

The classification of financial liabilities is as


follows:

(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada


Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi

(i) Financial Liabilities at


through Profit or Loss

Fair

Value

Liabilitas keuangan diukur pada nilai


wajar melalui laporan laba rugi adalah
liabilitas keuangan yang tujuannya untuk
diperdagangkan, yaitu jika perolehannya
ditujukan untuk dibeli kembali dalam
waktu dekat dan terdapat bukti adanya
kecenderungan ambil untung dalam
jangka pendek.

Financial liabilities at fair value through


profit or loss include financial assets
held for trading, if they are acquired for
the purpose of repurchasing them in the
near term or for which there is evidence
of a recent actual pattern of short-term
profit taking.

Tidak ada liabilitas keuangan yang


diklasifikasikan
sebagai
liabilitas
keuangan
yang
tujuannya
untuk
diperdagangkan.

No financial liabilities were classified as


financial liabilities at fair value through
profit or loss.
(ii) Financial Liabilities at Amortized Cost

(ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan


Biaya Perolehan Diamortisasi
Liabilitas
keuangan
yang
tidak
diklasifikasikan
sebagai
liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi diklasifikasikan
dalam kategori ini dan diukur pada biaya
perolehan diamortisasi.

Financial liabilities not classified as


financial liabilities at fair value through
profit or loss are categorized and
measured at amortized cost.

Liabilitas keuangan yang diukur pada


biaya perolehan diamortisasi meliputi
utang usaha, utang lain-lain dan beban
akrual.

Financial liabilities at amortized cost


consisting of trade payables, other
payables and accrued expenses.

Saling Hapus Instrumen Keuangan

Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan


disaling hapus dan jumlah netonya dilaporkan
pada
Laporan
Posisi
Keuangan
Konsolidasian ketika terdapat hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut
dan adanya niat untuk merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.

Financial assets and financial liabilities are


offset and the net amount is reported in the
Consolidated Statement of Financial
Position when, and only when, there is a
legally enforceable right to offset the
recognized amounts and there is an
intention to settle on a net basis, or to
realize the assets and settle the liabilities
simultaneously.

19

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
f.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Pengukuran
Keuangan

Nilai

Wajar

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
f.

Financial Instruments (Continued)

Instrumen

Measurement of Fair Value of Financial


Instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang


diperdagangkan dalam pasar aktif pada
setiap
tanggal
pelaporan
ditentukan
berdasarkan referensi harga pasar kuotasian,
tanpa dikurangi biaya transaksi.

The fair value of financial instruments that


are traded in active markets is determined
by reference to quoted market prices at the
reporting period-end, without any deduction
for transaction cost.

Untuk instrumen keuangan yang tidak


diperdagangkan dalam pasar aktif, nilai
wajarnya ditentukan berdasarkan teknik
penilaian yang sesuai. Teknik penilaian
tersebut meliputi transaksi pasar wajar terkini,
referensi kepada nilai wajar kini instrumen
keuangan lainnya yang secara substansi
adalah serupa dan analisa arus kas diskonto
atau model penilaian lainnya.

For financial instruments where there is no


active market, fair value is determined using
valuation techniques. Such techniques may
include using a recent arms length market
transaction, reference to the current fair
value of another instrument that is
substantially the same, discounted cash
flow analysis, or other valuation models.

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Impairment of Financial Assets

Perseroan dan Entitas Anak mendeteksi


penurunan nilai aset keuangannya apabila
terdapat bukti objektif adanya peristiwa
merugikan yang menimbulkan pengaruh
negatif terhadap arus kas masa depan dari
suatu aset keuangan. Penurunan nilai
tersebut diakui apabila peristiwa merugikan
tersebut dapat diperkirakan secara handal
telah terjadi. Kerugian yang diperkirakan akan
timbul akibat dari peristiwa masa depan tidak
diakui.

The Company and Subsidiary detect


impaired financial assets when there is
objective evidence of any adverse events
that cause a negative impact on the future
cash flows of a financial asset. Impairment
is recognized to the extent of adverse
events can be reliably estimated to have
occurred. The losses are expected to arise
as a result of future events are not
recognized.

Penurunan nilai aset keuangan yang diukur


pada
biaya
diamortisasi diukur
dari
perbedaan antara nilai tercatat aset
keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus
kas masa depan. Arus kas masa depan ini
yang didiskontokan menggunakan suku
bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut. Perseroan dan Entitas Anak tidak
mendiskontokan arus kas yang berasal dari
piutang jangka pendek, apabila pengaruh
pendiskontoan tersebut tidak material.

Impairment of financial assets measured at


amortized cost is measured from the
difference between the assets carrying
amount and the present value of estimated
future cash flows. Future cash flows are
discounted at the original effective interest
rate of the financial asset. The Company
and Subsidiary do not discount the cash
flows arising from short-term receivables, if
the effect of discounting is immaterial.

20

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
f.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
f.

Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)

Financial Instruments (Continued)


Impairment
(Continued)

of

Financial

Assets

Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset


keuangan tersedia untuk dijual telah diakui
dalam pendapatan komprehensif lain dan
terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut
mengalami penurunan nilai, maka kerugian
kumulatif yang sebelumnya telah diakui
dalam pendapatan komprehensif lain diakui
dalam laba rugi sebagai kerugian penurunan
nilai. Jumlah kerugian kumulatif tersebut
merupakan selisih antara biaya perolehan
(setelah dikurangi pelunasan pokok dan
amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi
kerugian penurunan nilai aset keuangan yang
sebelumnya telah diakui.

If the decline in fair value of available-forsale financial asset has been recognized in
other comprehensive income and there is
objective evidence that the asset is
impaired, the cumulative loss previously
recognized in other comprehensive income
is recognized in the income statement as an
impairment loss. The cumulative amount of
the loss is the difference between the
acquisition cost (net of principal repayment
and amortization) and current fair value,
less any impairment loss on financial assets
previously recognized.

Penghentian
Keuangan

Derecognition of Financial Instruments

Pengakuan

Instrumen

Perseroan dan Entitas Anak menghentikan


pengakuan aset keuangan saat hak
kontraktual atas arus kas yang berasal dari
aset keuangan tersebut berakhir, atau saat
seluruh risiko dan manfaat dari aset
keuangan
tersebut
ditransfer
secara
substansial kepada pihak lain.

The Company and Subsidiary derecognize


financial assets when the rights to receive
cash flows from the assets have expired or
when the risks and rewards of the assets
are substantially transferred to another
party.

Perseroan dan Entitas Anak menghentikan


pengakuan liabilitas keuangan saat kewajiban
kontraktual untuk membayar dilepaskan,
dibatalkan atau kadaluwarsa.

The Company and Subsidiary derecognize


financial liabilities when the contractual
obligations to pay are released, cancelled or
have expired.

21

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
g.

h.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI

2.

Sewa

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
g.

Leases

Penentuan
apakah
suatu
perjanjian
merupakan perjanjian sewa atau perjanjian
yang mengandung sewa didasarkan atas
substansi perjanjian pada tanggal awal sewa
dan
apakah
pemenuhan
perjanjian
tergantung pada penggunaan suatu aset dan
perjanjian tersebut memberikan suatu hak
untuk menggunakan aset tersebut. Sewa
yang mengalihkan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai
sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa
diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika
sewa tidak mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset.

The determination of whether an


arrangement is, or contains, a lease is
based on the substance of the
arrangement at the inception date and
whether the fulfillment of the arrangement
is dependent on the use of a specific asset
and the arrangement conveys a right to
use the asset. Leases that transfer to the
lessee substantially all of the risks and
rewards incidental to ownership of the
leased item are classified as finance
leases. Leases which do not transfer
substantially all of the risks and rewards
incidental to ownership of the leased item
are classified as operating leases.

Dalam sewa operasi dimana Perseroan dan


Entitas Anak sebagai lessee, Perseroan dan
Entitas Anak mengakui pembayaran sewa
sebagai beban dengan dasar Garis Lurus
selama masa sewa.

Under an operating lease, in which the


Company and Subsidiary is a lessee, the
Company and Subsidiary recognize lease
payments as an expense on a Straight-line
basis over the lease term.

Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain

h.

Trade
Receivables
Receivables

and

Other

Piutang usaha dan piutang lain-lain pada


awalnya diakui sebesar nilai wajar dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi, setelah dikurangi cadangan
penurunan nilai piutang.

Trade and other receivables are initially


recognised at fair value and subsequently
measured at amortised cost, less provision
for impairment.

Cadangan penurunan nilai piutang dibentuk


pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo
piutang tidak dapat ditagih. Piutang dan
cadangan penurunan nilai piutang dihapus
pada saat piutang tersebut dipastikan tidak
tertagih.

Provision for impairment of receivables is


established when there is objective
evidence that the outstanding amounts will
not be collected. Receivables and
provision for impairment are written off
during the period in which they are
determined to be not collectible.

22

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
i.

j.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI

2.

Persediaan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
i.

Inventories

Persediaan
dicatat
berdasarkan
nilai
terendah antara biaya perolehan dengan
nilai realisasi bersih. Biaya perolehan
ditentukan dengan menggunakan Metode
Rata-rata.

Inventories are stated at the lower of cost


or net realizable value. Cost of inventories
is determined based on the Average
method.

Cadangan penurunan nilai persediaan


dilakukan untuk mengurangi nilai tercatat
menjadi nilai realisasi bersih dan ditentukan
berdasarkan penelahaan terhadap keadaan
persediaan.

Provision for impairment of inventories is


made to reduce the carrying value of
inventories to their net realizable value.

Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga


jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi
estimasi biaya penyelesaian dan beban
penjualan.

Net realizable value is the estimated


selling price in the ordinary course
business activities, less estimated cost of
completion and selling expenses.

Aset Tetap

j.

Fixed Assets

Perseroan menggunakan model biaya untuk


pengukuran aset tetapnya. Aset tetap
dibukukan berdasarkan biaya perolehan
setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan
rugi penurunan nilai, jika ada. Aset tetap,
disusutkan dengan menggunakan metode
Garis
Lurus
(Straight-line
method)
berdasarkan
taksiran
masa
manfaat
keekonomian masing-masing aset tetap
sebagai berikut:

The Company and Subsidiary use the


Cost model for the measurement of its
fixed assets. Fixed assets are stated at
cost less accumulated depreciation and
impairment losses. Fixed assets are
depreciated using the Straight-line method
over the estimated useful lives of the
assets as follows:

Bangunan dan Sarana


Mesin dan Peralatan
Kendaraan
Inventaris Kantor dan Mess

Building and Infrastructure


Machinery and Equipment
Vehicles
Office and Mess Equipment

10 - 20
4 - 12
4
4-8

tahun
tahun
tahun
tahun

10 - 20 years
4 - 12 years
4 years
4 - 8 years

Land is not depreciated. Legal cost of land


nights when the land was acquired initially
are recognized as part of the cost of the
land and not amortized. The legal renewal
costs of land night rights were recognized
as intangible asset and were amortized
over the shorter of the rights legal life and
lands economic life.

Tanah tidak disusutkan. Biaya legal awal


untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai
bagian biaya akuisisi tanah, biaya harga
tersebut tidak didepresiasi. Biaya terkait
dengan pembaharuan hak atas tanah diakui
sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi
sepanjang umur hukum atau umur ekonomi
tanah mana yang lebih pendek.

23

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
j.

k.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI

2.

Aset Tetap (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
j.

Fixed Assets (Continued)

Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset


diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset
atau
sebagai
aset
yang
terpisah,
sebagaimana seharusnya, hanya apabila
kemungkinan besar Perseroan dan Entitas
Anak akan mendapatkan manfaat ekonomis
di masa depan berkenaan dengan aset
tersebut dan biaya perolehan aset dapat
diukur dengan handal. Nilai yang terkait
dengan penggantian komponen tidak diakui.
Biaya
perbaikan
dan
pemeliharaan
dibebankan ke dalam laba rugi selama
periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.

Subsequent costs are included in the


asset's carrying amount or recognized as a
separate asset, as appropriate, only when
it is probable that future economic benefits
associated with the item will flow to the
Company and Subsidiary and the cost of
the item can be measured reliably.
Amounts of component replacement,
repairs and maintenance costs are
charged to profit or loss during the period
in which they are incurred.

Nilai residu, umur manfaat aset dan metode


penyusutan
ditelaah, dan jika
perlu
disesuaikan, pada setiap akhir periode
pelaporan.

The residual values, useful lives and


methods of depreciation are reviewed, and
adjusted prospectively if appropriate, at
each financial year-end.

Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat


dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan
dari Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
dan keuntungan atau kerugian yang
dihasilkan diakui dalam Laporan Laba Rugi
Komprehensif
Konsolidasian
periode
berjalan.

When assets are retired or otherwise


disposed of, their carrying values and the
related accumulated depreciation are
removed from the accounts and any
resulting gain or loss is reflected in the
Consolidated
Statement
of
Comprehensive Income for the year.

Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

k.

Impairment of Non-Financial Assets

Aset
non-keuangan
ditelaah
untuk
mengetahui apakah telah terjadi penurunan
nilai bilamana terdapat kejadian atau
perubahan keadaan yang mengindikasikan
bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat
diperoleh
kembali.
Kerugian
akibat
penurunan nilai diakui sebesar selisih antara
nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat
diperoleh kembali dari aset tersebut.

Non-financial assets are reviewed for


impairment whenever events or changes
in circumstances indicate that the carrying
amount may not be recoverable. Losses
due to impairment loss is recognized equal
to the difference between the assets
carrying value of the recoverable amount
of the assets.

Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah


nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai
aset. Dalam rangka mengukur penurunan
nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil
yang menghasilkan arus kas terpisah.

Recoverable amount is the higher of its fair


value less cost to sell and its value in use
of the assets. For the purposes of
assessing impairment, assets are grouped
at the lowest levels for which there are
separately identifiable cash flows.

24

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
k.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI

2.

Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
k.

At each reporting date, non-financial


assets, other than goodwill, that suffered
impairment are reviewed for possible
reversal of the impairment. Recoverable
amount is immediately recognized in profit
or loss, but not in excess of any
accumulated impairment loss previously
recognized.

Pada setiap akhir periode pelaporan, aset


non-keuangan
yang
telah
mengalami
penurunan nilai ditelaah untuk menentukan
apakah terdapat kemungkinan pemulihan
penurunan nilai. Jika terjadi pemulihan nilai,
maka langsung diakui dalam laba rugi, tetapi
tidak boleh melebihi akumulasi rugi
penurunan
nilai
yang
telah
diakui
sebelumnya.
l.

Aset
Tidak
Ditangguhkan

Berwujud

Impairment of Non-Financial Assets

Biaya

l.

Intangible Assets Deferred Charges

Biaya yang terjadi sehubungan dengan


pengurusan perpanjangan legal hak atas
tanah
ditangguhkan
dan
diamortisasi
berdasarkan masa manfaatnya yaitu 20 dan
30 tahun dengan menggunakan metode
Garis Lurus (Straight-line method).

Expenses incurred in connection with


obtaining the extension of legal rights to
the land are deferred and amortized over
the useful life of 20 and 30 years using the
Straight-line method.

ISAK 25, Hak Atas Tanah, yang merupakan


interpretasi dari PSAK 16 (Revisi 2011)
menetapkan bahwa biaya pengurusan legal
hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna
Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB)
dan Hak Pakai (HP) yang dikeluarkan pada
saat tanah diperoleh pertama kali diakui
sebagai bagian dari biaya perolehan tanah
dan tidak diamortisasi.

ISAK 25, Land Rights, interpretation of


PSAK 16 (Revised 2011) sets that the cost
of legal rights of land in the form of Hak
Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan
(HGB), and Hak Pakai (HP) issued at the
time of the land was acquired is
recognized as part of land acquisition cost
and not amortized.
m.

m. Selisih Nilai Transaksi


Entitas Sepengendali

Restrukturisasi

Restructuring Transactions Among


Entities under Common Control
Effective January 1, 2013, the Company
adopted PSAK 38 (2012), Business
Combinations of Entities under Common
Control.

Efektif tanggal 1 Januari 2013, Perseroan


menerapkan secara prospektif PSAK 38
(2012).
Kombinasi
Bisnis
Entitas
Sepengendali.

25

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI

2.

m. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi


Entitas Sepengendali (Lanjutan)

n.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
m.

Restructuring Transactions
Entities
under
Common
(Continued)

Among
Control

Transaksi
restrukturisasi
antar
entitas
sepengendali dicatat menggunakan metode
Penyatuan Kepemilikan (Pooling of Interest).
Transaksi kombinasi bisnis antara entitas
sepengendali berupa pengalihan bisnis yang
dilakukan dalam rangka reorganisasi entitasentitas yang berada dalam suatu kelompok
usaha yang sama, bukan perubahan
pemulihan dalam arti substansial ekonomi,
sehingga
transaksi
demikian
tidak
menimbulkan laba rugi bagi seluruh kelompok
usaha atau bagi entitas individu dalam
kelompok usaha tersebut. Selisih antara
harga pengalihan dan jumlah tercatat dari
setiap transaksi kombinasi bisnis antara
entitas
sepengendali
pada
tanggal
pengalihan dicatat sebagai Tambahan Modal
Disetor.

Restructuring transactions among entities


under common control are recorded using
the Pooling of Interest method. Business
combination transactions between entities
under common control in the form of
transfer of business conducted in the
framework of reorganization of entities
within the same business group, not a
change as a substantial economic
recovery, so that such transactions do not
cause any profit and loss for the whole
business group or for individual entities in
the business group. The difference
between the transfer price and the carrying
amount from each business combination
transaction among entities under common
control on the transfer date is recorded as
Additional Paid-in Capital.

Sebelum tanggal 1 Januari 2013, selisih


antara harga pengalihan dengan nilai buku
setiap transaksi restrukturisasi antara entitas
sepengendali dibukukan sebagai Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali di ekuitas. Sejak tanggal
1 Januari 2013, akun Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali
disajikan dalam pos Tambahan Modal Disetor
dan tidak mengakui laba rugi direalisasi
maupun reklasifikasi ke saldo laba.

Before January 1, 2013, differences


between the transfer price and book value
in each restructuring transaction among
entities under common control were
recorded as Differences Arising from
Restructuring Transactions Among Entities
under Common Control as part of equity.
Since January 1, 2013, the account of
Restructuring Transactions Among Entities
under Common Control is recorded as
Additional Paid-in Capital and did not
acknowledge the realization of profit and
loss and reclassification to profit balance.

Pengakuan Pendapatan dan Beban

n.

Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan


manfaat ekonomi akan diperoleh Perseroan
dan Entitas Anak dan jumlahnya dapat diukur
secara andal.

Revenue is recognized when there is likely


that the economic benefits will be obtained
by the Company and Subsidiary and the
amount can be measured reliably.

Pendapatan dari penjualan barang diakui


pada saat risiko dan manfaat kepemilikan
barang secara signifikan telah berpindah
kepada pelanggan.

Revenues from sales are recognized when


the risk and the ownership benefits of the
goods are significantly transferred to the
customers.

26

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
n.

o.

Pengakuan
(Lanjutan)

Pendapatan

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI
dan

2.

Beban

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
n.

Revenue and
(Continued)

Expense

Recognition

Pendapatan jasa diakui pada saat jasa


diberikan.

Revenues from services are recognized


when the services are rendered.

Beban diakui pada saat terjadinya (basis


Akrual).

Expenses are recognized as incurred


(Accrual basis).

Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang


Asing

o.

Foreign Currency
Translation

Transactions

and

Transaksi dalam tahun berjalan yang


menggunakan mata uang asing dibukukan
berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
transaksi terjadi.

Transactions during the year using foreign


currencies are recorded based on the
prevailing exchange rate at the time the
transaction occurs.

Pada tanggal Laporan Posisi Keuangan


Konsolidasian, aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam
Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan
kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku
pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs
yang timbul dari transaksi dan penyesuaian
aset dan liabilitas dalam mata uang asing
tersebut dikreditkan atau dibebankan dalam
Laporan
Laba
Rugi
Komprehensif
Konsolidasian tahun berjalan.

At Consolidated Statement of Financial


Position dates, monetary assets and
liabilities
denominated
in
foreign
currencies are converted into United
States Dollar at the middle rates of Bank
Indonesia prevailing at such dates. Any
resulting gain or loss is credited or
charged to the Consolidated Statement of
Comprehensive Income for the year.

Nilai tukar yang digunakan Perseroan pada


tanggal
Laporan
Posisi
Keuangan
Konsolidasian sebagai berikut:

The conversion rates used by the


Company at Consolidated Statement of
Financial Position dates are as follows:

2013
IDR 1.000
SGD 1
JPY 1
MYR 1

2012

0,0820
0,7899
0,0095
0,3042

p. Biaya Emisi Saham

0,1034
0,8177
0,0116
0,3267

p.

IDR 1,000
SGD 1
JPY 1
MYR 1

Stock Issuance Cost


The stock issuance cost is an
accumulation of expenses incurred in a
connection with the initial public offering.
The stock issuance cost is presented as
deduction to additional paid-in capital and
not amortized.

Biaya emisi saham merupakan akumulasi


biaya yang terjadi sehubungan dengan
penawaran umum saham Perseroan kepada
masyarakat. Biaya emisi saham disajikan
sebagai pengurang ekuitas dan tidak
diamortisasi.

27

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI

2.

q. Pajak Penghasilan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
q.

Income Tax

Pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan


pajak tangguhan. Pajak diakui dalam Laporan
Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian,
kecuali jika pajak tersebut terkait dengan
transaksi atau kejadian yang diakui ke
pendapatan komprehensif lain atau langsung
ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut
masing-masing diakui dalam pendapatan
komprehensif lain atau ekuitas.

Income taxes consist of current tax and


deferred tax. Taxes are recognized in the
Consolidated
Statement
of
Comprehensive Income except to the
extent that it relates to item recognized
directly equity. In this case, each of the tax
income
is
recognized
in
other
comprehensive income or equity.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan


penghasilan kena pajak dalam periode yang
bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif
pajak yang berlaku. Pajak kini dihitung untuk
setiap entitas sebagai badan hukum yang
berdiri sendiri.

The current tax expense is determined


based on the taxable income in the period
calculated based on the prevailing tax
rates. Current tax is calculated for every
company as an independent legal entity.

Pajak
tangguhan
dicatat
dengan
menggunakan
metode
liabilitas
atas
perbedaan temporer yang timbul antara dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai
tercatatnya dalam
Laporan Keuangan
Konsolidasian. Aset pajak tangguhan yang
berhubungan dengan rugi fiskal diakui
apabila
besar
kemungkinan
dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena
pajak pada masa datang.

Deferred tax is provided using the liability


method on temporary differences between
the tax bases of assets and liabilities and
their carrying amounts for financial
reporting purposes at the end of the
reporting period. Deferred tax liabilities are
recognized for all taxable temporary
differences and deferred tax assets are
recognized for all deductible temporary
differences and carryforward of unused
fiscal losses, to the extent that it is
probable that taxable profit will be
available against which the deductible
temporary differences and the carryforward of unused fiscal losses can be
utilized.

Pajak
tangguhan
diukur
dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau
secara substantial telah berlaku pada tanggal
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.
Perubahan nilai tercatat aset atau liabilitas
pajak tangguhan yang disebabkan penyisihan
dan/atau penyesuaian kembali dari seluruh
perbedaan temporer, termasuk perubahan
tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada
Laporan
Laba
Rugi
Komprehensif
Konsolidasian tahun berjalan.

Deferred income tax is calculated at the


tax rates that have been enacted or
substantively enacted at the Consolidated
Statement of Financial Position date.
Changes in the carrying amount of
deferred tax assets or liabilities due to a
provision and/or readjustment to all
temporary differences are credited or
charged to the current Consolidated
Statement of Comprehensive Income.

28

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI

2.

q. Pajak Penghasilan (Lanjutan)

r.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
q.

Income Tax (Continued)

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling


hapus ketika terdapat hak yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan
saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas
pajak kini dan pajak tangguhan tersebut
terkait dengan entitas yang sama dan otoritas
perpajakan yang sama.

Deferred tax assets and deferred tax


liabilities are offset if a legally enforceable
right exists to set off current tax assets
against current income tax liabilities and
the deferred taxes relate to the same
taxable entity and the same taxation
authority.

Untuk setiap entitas yang dikonsolidasi,


pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan
akumulasi rugi pajak yang masing-masing
dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan
dalam jumlah bersih untuk masing-masing
entitas tersebut.

For each of the consolidated entities, the


tax effects of temporary differences and
fiscal loss carry forwards each of which
can be either an asset or a liability, are
presented on a net basis for each of these
entities.

Jumlah tambahan pokok dan denda pajak


yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan
Pajak (SKP) diakui sebagai pendapatan atau
beban
dalam
Laporan
Laba
Rugi
Komprehensif
Konsolidasian
periode
berjalan, kecuali jika diajukan upaya
penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan
pokok pajak dan denda yang ditetapkan
dengan SKP ditangguhkan pembebanannya
sepanjang memenuhi kriteria pengakuan
aset.

Additional principal amount of tax and


penalties established by the Tax
Assessment Letter (SKP) is recognized as
income or expense in the Consolidated
Statement of Comprehensive Income for
the period, unless there are further
proposed remedies. An additional amount
of principal outstanding taxes and
penalties are deferred when they meet the
recognition criteria of assets.

Imbalan Kerja

r.

Employee Benefits

Imbalan Kerja Jangka Pendek

Short-term Employee Benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat


terutang kepada karyawan.

Short-term
employee
benefits
are
recognized when they accrue to the
employees.

Imbalan Pascakerja

Post-Employment Benefits

Perseroan memberikan imbalan pascakerja


kepada
karyawannya
sesuai
dengan
ketentuan
dari
Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal
25 Maret 2003. Penyisihan atas imbalan
pascakerja dihitung dengan menggunakan
metode Proyeksi Kredit Unit Aktuaria.

The Company provides post-employment


benefits to its employees in conformity with
the
requirements
of
Labor
Law
No. 13/2003 dated March 25, 2003. The
provision for post-employment benefits is
determined using the Projected Unit Credit
actuarial method.

29

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
r.

s.

t.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI

2.

Imbalan Kerja (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
r.

Employee Benefits (Continued)

Imbalan Pascakerja (Lanjutan)

Post-Employment Benefits (Continued)

Penyisihan biaya jasa kini dibebankan


langsung pada operasi tahun berjalan.
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui
sebagai penghasilan atau beban apabila
akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial
yang belum diakui pada akhir periode
pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari
nilai kini liabilitas imbalan pasti. Keuntungan
atau kerugian yang melebihi batas 10% ini
diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata
karyawan dengan metode Garis Lurus.

Provisions for current service costs are


charged directly to current operations.
Actuarial gains or losses are recognized as
income or expenses when the net
cumulative unrecognized actuarial gains or
losses at the end of the previous reporting
period exceed 10% of the defined benefit
obligation at that date. These gains or
losses in excess of the 10% threshold are
recognized using the Straight-line method
over the expected average remaining
working lives of the employees.

Informasi Segmen

s.

Segment Information

Segmen adalah bagian khusus dari


Perseroan dan Entitas Anak yang terlibat baik
dalam menyediakan produk dan jasa
(segmen
usaha),
maupun
dalam
menyediakan produk dan jasa dalam
lingkungan ekonomi tertentu (segmen
geografis), yang memiliki risiko dan imbalan
yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component


of the Company and Subsidiary engaged
in providing products and services
(business segment) or in providing
products and services within a particular
economic
environment
(geographical
segment), which is subject to risks and
rewards that are different from those in
other segments.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas


segmen termasuk item-item yang dapat
diatribusikan langsung kepada suatu segmen
serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan
dasar yang sesuai segmen tersebut.

Segment revenues, expenses, results,


assets and liabilities include items that can
be directly attributed to a segment and
items that can be allocated on a basis
appropriate to that segment.

Laba (Rugi) Bersih Per Saham

t.

Net Income (Loss) per Share

Laba bersih per saham dihitung dengan


membagi laba bersih tahun berjalan yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk dengan jumlah rata-rata tertimbang dari
jumlah saham yang beredar pada tahun yang
bersangkutan.

Net income per share is calculated by


dividing the net income for the year
attributable to the owners of the parent
company by the weighted average number
of ordinary shares outstanding during the
year.

Jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah


saham yang beredar untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
dan
2012
masing-masing
sejumlah
1.684.088.945 saham dan 1.771.448.000
saham.

The number of weighted average number


of shares outstanding for the years ended
December 31, 2013 and 2012 was
1,684,088,945 shares and 1,771,448,000
shares, respectively.

30

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
t.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI

2.

Laba (Rugi) Bersih Per Saham (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
t.

As of December 31, 2013 and 2012, the


Company has no outstanding potential
dilutive ordinary shares accordingly no
diluted income per share are not
calculated
and
presented
in
the
Consolidated
Statements
of
Comprehensive Income.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,


Perseroan tidak mempunyai efek berpotensi
saham biasa yang bersifat dilutif, sehingga
laba per saham dilusian tidak dihitung dan
disajikan
pada
Laporan
Laba
Rugi
Komprehensif Konsolidasian.
u.

Saham Treasuri

u.

Treasury Stock
Own
equity
instruments
that
are
reacquired (treasury stock) are recognized
at cost and is presented as deduction to
equity. The acquisition cost of treasury
stock is presented using the Weighted
Average method. No gain or loss is
recognized in profit or loss on the
purchase, resale, issue or cancellation of
the Companys own equity instruments.
Any difference between the carrying
amount and the proceed if reissued, is
recognized as part of additional paid-in
capital in the equity.

Instrumen ekuitas yang diperoleh kembali


(saham treasuri) diakui pada biaya perolehan
kembali dan disajikan sebagai pengurang
ekuitas. Biaya perolehan dari saham
diperoleh kembali ditentukan dengan metode
Rata-rata Tertimbang. Tidak ada laba atau
rugi yang diakui pada laba rugi atas
perolehan, penjualan kembali, penerbitan
atau pembatalan dari instrumen ekuitas
Perseroan. Selisih antara jumlah tercatat dan
penerimaan, bila diterbitkan kembali, diakui
sebagai bagian dari tambahan modal disetor
pada ekuitas.
3.

Net Income (Loss) per Share

ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI


PENTING

3.

SIGNIFICANT ACCOUNTING
AND JUDGMENTS

ESTIMATES

Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian


sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia mengharuskan manajemen untuk
membuat
estimasi
dan
asumsi
yang
mempengaruhi nilai yang dilaporkan dalam
Laporan Keuangan Konsolidasian. Karena
adanya ketidakpastian yang melekat dalam
penerapan estimasi, maka realisasinya dapat
berbeda dari jumlah estimasi yang dibuat.

The preparation of the Consolidated Financial


Statements in accordance with Indonesian
Financial Accounting Standards requires the
management
to
make
estimates
and
assumptions that affect the reported amounts in
the Consolidated Financial Statements. Due to
inherent uncertainties in the estimation
determination, the actual amounts reported in
the future might possibly be different from those
estimates.

Informasi tentang asumsi utama yang dibuat


mengenai masa depan dan sumber utama dari
estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode
pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang
mengakibatkan penyesuaian material terhadap
jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode
pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.

The key assumptions concerning future and


other key sources of estimation at the end of the
reporting period, that have the significant risk of
causing a material adjustment to the carrying
amount of assets and liabilities within the next
financial year are discussed below.

31

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

3.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI


PENTING (Lanjutan)

3.

SIGNIFICANT ACCOUNTING
AND JUDGMENTS (Continued)

ESTIMATES

Cadangan Penurunan Nilai Piutang

Allowance for Impairment of Trade Receivables

Perseroan mengevaluasi akun tertentu yang


diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat
memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal
tersebut,
Perseroan
mempertimbangkan,
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia,
termasuk namun tidak terbatas pada, jangka
waktu hubungan dengan pelanggan dan status
kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit
pihak ketiga yang tersedia untuk mencatat provisi
spesifik atas pelanggan terhadap jumlah
terhutang guna mengurangi jumlah piutang yang
diharapkan dapat diterima oleh Perseroan. Provisi
spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan
jika terdapat tambahan informasi yang diterima
mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai
piutang.

The Company evaluates specific accounts


where it has information that certain customers
are unable to meet their financial obligations. In
these cases, the Company uses judgment,
based on the best available facts and
circumstances, including but not limited to, the
length of its relationship with the customer and
the customers current credit status based on
third party credit reports and known market
factors, to record specific provisions for
customers against amounts due to reduce its
receivable amounts that the Company expects
to collect. These specific provisions are reevaluated and adjusted as additional information
received affects the amounts of allowance for
impairment of accounts receivable.

Cadangan Penurunan Nilai Persediaan

Allowance for Decline in Value of Inventories

Dalam menentukan cadangan penurunan nilai


persediaan, manajemen menggunakan estimasi
mengenai tingkat penjualan atau penggunaan
atas persediaannya. Perubahan signifikan atas
asumsi ini akan berdampak secara material
terhadap hasil usaha.

Determining the allowance for decline in value


of inventories requires management to estimate
for the future saleability and market demand of
the inventories. Significant changes in these
assumptions may materially affect the results of
the operations.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap

Estimated Useful Lives of Fixed Assets

Masa manfaat setiap aset tetap Perseroan


ditentukan berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomisnya. Estimasi ini ditentukan berdasarkan
evaluasi teknis internal dan pengalaman
Perseroan atas aset sejenis.

The useful life of each of the items of the


Companys fixed assets is estimated based on
the period over which the asset is expected to
be available for use. Such estimation is based
on internal technical evaluation and experience
with similar assets.

Masa manfaat setiap aset direview secara


periodik dan disesuaikan apabila prakiraan
berbeda dengan estimasi sebelumnya karena
keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum
atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset.
Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil
operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi
secara signifikan oleh perubahan atas jumlah
serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan
karena faktor yang disebutkan diatas.

The useful life of each asset is reviewed


periodically and updated if expectations differ
from previous estimates due to physical wear
and tear, technical or commercial obsolescence
and legal or other limits on the use of the
assets. It is possible, however, that future
results of the operations could be materially
affected by changes in the amounts and timing
of recorded expenses brought about by changes
in the factors mentioned above.

32

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

3.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI


PENTING (Lanjutan)

3.

SIGNIFICANT ACCOUNTING
AND JUDGMENTS (Continued)

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap


(Lanjutan)

Estimated Useful
(Continued)

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat


mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang
diakui dan penurunan nilai tercatat aset. Tidak
terdapat perubahan masa manfaat aset selama
periode berjalan.

Changes in useful life of fixed assets can affect


the amount of depreciation expense that is
recognized and recorded asset impairment.
There was no change in the useful lives of fixed
assets during the period.

Penurunan Nilai Aset Non Moneter

Impairment of Non Monetary Assets

Review atas penurunan nilai dilakukan apabila


terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai
pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus
kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari
penggunaan aset dan penjualan aset tersebut.
Walaupun asumsi yang digunakan dalam
mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin
dalam
Laporan
Keuangan
Konsolidasian
dianggap telah sesuai dan wajar, namun
perubahan signifikan atas asumsi ini akan
berdampak material terhadap penentuan jumlah
yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian
penurunan nilai yang timbul akan berdampak
terhadap hasil usaha.

Impairment review is performed when there is


an indication of asset impairment. The
determination of the asset use value requires
the estimation of cash flows expected to result
from the use of assets and the sale of assets.
Although the assumptions used in estimating
the value of disposable assets are reflected in
the consolidated financial statements have been
considered appropriate and reasonable, but
significant changes in these assumptions would
have a material effect on the determination of
the amount that can be recovered and as a
result, impairment losses will affect the results of
business operations.

Imbalan Kerja

Employee Benefits

Penentuan
liabilitas
imbalan
pascakerja
tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang
digunakan oleh aktuaris independen dalam
menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi
tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto,
tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat kecacatan,
umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual
yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan
Perseroan langsung diakui dalam laba atau rugi
pada saat terjadinya. Walaupun asumsi
Perseroan dianggap tepat dan wajar, namun
perubahan signifikan pada kenyataannya atau
perubahan signifikan dalam asumsi yang
digunakan dapat berpengaruh secara signifikan
terhadap liabilitas imbalan kerja Perseroan.

The determination of post-employment benefits


obligation is dependent on selection of certain
assumptions used by actuaries in calculating
such amounts. Those assumptions include
among others, discount rate and rate of salary
increase, disability rate, pension age and
mortality rate. Actual results that differ from the
Companys assumptions are directly recognized
as profit or loss when incurred. Although it is
believed that the Companys assumptions are
reasonable and appropriate, however significant
changes in assumptions may materially affect
the Companys employee benefits liabilities.

33

Lives

of

ESTIMATES
Fixed

Assets

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

3.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI


PENTING (Lanjutan)

3.

SIGNIFICANT ACCOUNTING
AND JUDGMENTS (Continued)

ESTIMATES

Perpajakan

Taxes

Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan


pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak
dan jumlah timbulnya pendapatan kena pajak
dimasa depan, dapat menyebabkan penyesuaian
di masa depan atas pendapatan dan beban pajak
yang telah dicatat.

Uncertainties exist with respect to the


interpretation of complex tax regulations,
changes in tax laws, and the amount and timing
of future taxable income, could necessitate
future adjustments to tax income and expense
already recorded.

Estimasi juga dilakukan dalam menentukan


penyisihan atas pajak penghasilan badan.
Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang
penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti
sepanjang kegiatan usaha normal.

Estimate is also involved in determining the


provision for corporate income tax. There are
certain transactions and computation for which
the ultimate tax determination is uncertain
during the ordinary course of business.

Pemulihan Aset Pajak Tangguhan

Deferred Tax Assets

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh


perbedaan temporer yang dapat dikurangkan,
sepanjang
besar
kemungkinannya
bahwa
penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga
perbedaan temporer tersebut dapat digunakan.
Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan
dalam menentukan total aset pajak tangguhan
yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan
dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi
perencanaan pajak masa depan.

Deferred tax assets are recognized for all


deductible temporary difference, to the extent
that it is probable that taxable profit will be
availabe against which the losses can be
utilized. Significant management estimates are
required to determine the amount of deferred
tax assets that can be recognized, based upon
the likely timing and the level of future taxable
profits together with future tax planning
strategies.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Fair Value of Financial Instruments

Penentuan nilai wajar instrumen keuangan


memerlukan adanya estimasi-estimasi tertentu.
Dalam pasar yang tidak aktif, manajemen
menggunakan teknik penilaian tertentu untuk
menentukan nilai wajar. Manajemen memilih
teknik penilaian yang dapat memaksimumkan
penggunaan parameter yang dapat diamati dan
meminimalkan penggunaan yang tidak dapat
diamati dalam menentukan nilai wajar. Ketika
menentukan nilai wajar dengan cara tersebut di
atas, manajemen juga memasukkan unsur kondisi
pasar saat ini serta membuat penyesuaian risiko
yang dianggap tepat akan dibuat oleh pelaku
pasar.

Measuring fair values of financial instruments


has led to the use of key estimates. In markets
that are not active, management makes use of
valuation techniques to measure fair values.
Management selects valuation techniques that
maximize the use of observable parameters and
minimize the use of unobservable parameters to
estimate the fair values. When estimating fair
values in this way, management has taken into
account current market conditions and included
appropriate risk adjustments that market
participants would make.

34

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

4.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

KAS DAN SETARA KAS

4.

The details as of December 31, are as follows:

Rincian per 31 Desember sebagai berikut:


2013
Kas
Rupiah
USD
SGD
MYR
J u m la h

CASH AND CASH EQUIVALENTS

2012

6.202
67
4.108
903

11.038
6.150
516

11.280

17.704

Bank

Cash on Hand
Rupiah
USD
SGD
MYR
T o t a l
Cash in Banks

Dalam Mata Uang USD


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Sumitomo Mitsui Banking Corporation Cabang Singapura
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Dalam Mata Uang SGD
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Sumitomo Mitsui Banking Corporation Cabang Singapura
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Dalam Mata Uang Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
J u m la h
Deposito Berjangka - Dalam Mata Uang USD
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk

726.594

761.947

39.577
27.464

61.986
2.382.023

17.546

43.730

9.890
-

38.417
2.256

55.211
907
490

110.897
2.466
984

877.679

3.404.706

1.700.000
-

4.650.000

United States Dollar


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore Branch
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Singapore Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore Branch
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
T o t a l
Time Deposits - United States Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk

J u m la h

1.700.000

4.650.000

T o t a l

J U M L A H

2.588.959

8.072.410

T O T A L

Deposito yang ditempatkan berjangka waktu 3


bulan. Tingkat suku bunga deposito berkisar
antara 2,25 % - 3 % per tahun pada tahun 2013
dan 2 % - 2,25% per tahun pada tahun 2012.

The time deposits were placed for a threemonth period. The time deposits earned
interest at 2.25% - 3% per annum in 2013 and
2% - 2.25% per annum in 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak


ada kas dan setara kas yang dibatasi
penggunaannya dan seluruh setara kas
ditempatkan pada pihak ketiga.

As of December 31, 2013 and 2012, there was


no restricted cash and cash equivalents and all
cash equivalents were placed at third parties.

35

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

5.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

DEPOSITO BERJANGKA

5.

This account represens a six-month time deposit


placed in PT Bank International Indonesia Tbk
amounting to USD 6,950,000 as of December
31, 2013, earning interest at of 2.5% - 3% per
annum.

Akun ini merupakan deposito berjangka waktu 6


bulan dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk
sebesar USD 6.950.000 per 31 Desember 2013
dengan tingkat suku bunga sebesar 2,5% - 3%
per tahun.
6.

PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

6.

2013

J u m l a h

2012

6.724.264
2.981.326
2.836.749
2.072.860
1.534.902
1.118.635
725.114
1.239.152

902.866
28.676.116

11.375.263
6.215.990
782.410
859.339

17.139.754
9.509.317
898.521
1.128.524

19.233.002

28.676.116

0 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
> 90 days
T o t a l

The details of trade receivables by currency are


as follows:

2013

J u m l a h

T o t a l

2012

Rincian piutang usaha berdasarkan jenis mata


uang adalah sebagai berikut:

Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura

Kenwood Electronics Technologies (M) Sdn. Bhd


Nidec Servo Singapore Pte. Ltd.
Sony Energy Devices Corporation
TOA E& I (S) Pte. Ltd.
Allied Telesyn International (Asia) Pte. Ltd.
Sony Electronics (S) Pte. Ltd.
Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd.
Japan Servo Motors (S) Pte. Ltd.
Others (Accounts with balances below
USD 500,000, each)

The details of trade receivables by age category


are as follows:

2013

J u m l a h

15.208.300
2.092.442
2.076.823
1.222.718
450.194
3.504.853
3.217.920

19.233.002

Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang


sebagai berikut:

0 - 30
31 - 60
61 - 90
> 90

TRADE RECEIVABLES TO THIRD PARTIES


The details as of December 31, are as follows:

Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

Kenwood Electronics Technologies (M) Sdn. Bhd


Nidec Servo Singapore Pte. Ltd.
Sony Energy Devices Corporation
TOA E& I (S) Pte. Ltd.
Allied Telesyn International (Asia) Pte. Ltd.
Sony Electronics (S) Pte. Ltd.
Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd.
Japan Servo Motors (S) Pte. Ltd.
Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah
USD 500.000)

TIME DEPOSIT

2012

63
19.149.142
83.797

28.548.075
128.041

Rupiah
United States Dollar
Singapore Dollar

19.233.002

28.676.116

T o t a l

36

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

6.

7.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA


(Lanjutan)

6.

TRADE RECEIVABLES TO THIRD PARTIES


(Continued)

Piutang usaha sebesar Rp 95.000.000.000 atau


ekuivalen sebesar USD 7.793.913 (2012:
USD 9.824.198) digunakan sebagai jaminan
sehubungan dengan fasilitas kredit yang
diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(Catatan 11).

Trade receivables of Rp 95,000,000,000 or


equivalents
to
USD
7,793,913
(2012:
USD 9,824,198) are used as collateral for the
credit facilities obtained from PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk (Note 11).

Berdasarkan pengalaman dan penelaahan,


manajemen berkeyakinan Perseroan tidak
mengalami kesulitan atas kolektibilitas piutang
usaha, sehingga tidak dilakukan cadangan
penurunan nilai piutang usaha.

Based on the review of the status of each


individual receivable account at year-end, the
management believes that all receivables are
collectible.
Accordingly, no allowance for
doubtful accounts was provided.

PERSEDIAAN

7.

The details as of December 31, are as follows:

Rincian per 31 Desember sebagai berikut:


2013
Barang Jadi
Barang dalam Proses
Bahan Baku
Bahan Pembantu
Suku Cadang Mesin
J u m l a h

INVENTORIES

2012

297.731
6.023.720
4.808.686
568.137
407.209

174.448
5.955.927
5.259.821
684.586
367.636

12.105.483

12.442.418

Finished Goods
Work in Process
Raw Materials
Supporting Materials
Machinery Spare Parts
T o t a l

Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko


kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah
pertanggungan secara keseluruhan sebesar
USD
19.000.000
dan
SGD
1.100.000.
Manajemen Perseroan berpendapat bahwa
jumlah pertanggungan tersebut memadai untuk
menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari
risiko yang dipertanggungkan.

Inventories have been insured against losses


from fire and other risks with total insurance
coverage
of
USD
19,000,000
and
SGD 1,100,000. The management believes that
the insurance coverage is adequate to cover
possible losses arising from such risks.

Persediaan dengan jumlah tercatat sebesar


Rp 30.000.000.000 atau ekuivalen sebesar
USD 2.461.236 (2012: USD 3.102.378)
digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit
yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk (Catatan 11).

Inventories
with
a
carrying value
of
Rp
30,000,000,000
or
equivalent
to
USD 2,461,236 (2012: USD 3,102,378) are
used as collateral for the credit facilities
obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(Note 11).

Berdasarkan hasil penelaahan kondisi persediaan


pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan
bahwa tidak ada cadangan penurunan nilai
persediaan yang perlu dibentuk pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012.

Based on the results of inventory review at yearend, management believes that no allowance of
inventories impairment should be made as of
December 31, 2013 and 2012.

37

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

8.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

ASET TETAP

8.

FIXED ASSETS
The details are as follows :

Rinciannya sebagai berikut:


Saldo Awal/
Beginning Balance

2 0
Penambahan/
Additions

3
Pengurangan/
Deductions

Saldo Akhir/
Ending Balance

Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan dan Sarana
Mesin dan Peralatan
Kendaraan
Inventaris Kantor
Inventaris Mess
J u m l a h

At Cost
3.690.991
22.837.724
61.449.748
2.604.076
5.906.957
73.982

255.361
622.205
220.569
91.484
22.187

377.680
61.824
-

3.690.991
23.093.085
61.694.273
2.762.821
5.998.441
96.169

96.563.478

1.211.806

439.504

97.335.780

Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan Sarana
Mesin dan Peralatan
Kendaraan
Inventaris Kantor
Inventaris Mess
J u m l a h
Jumlah Tercatat

10.749.086
35.928.536
2.207.304
5.091.488
67.421

1.210.697
4.871.965
189.840
222.214
2.292

305.628
61.824
-

54.043.835

6.497.008

367.452

42.519.643
2 0
Penambahan/
Additions

2
Pengurangan/
Deductions

11.959.783
40.494.873
2.335.320
5.313.702
69.713
60.173.391

T o t a l
Carrying Value

Saldo Akhir/
Ending Balance
At Cost

3.134.713
22.353.508
61.052.095
2.366.902
6.205.424
68.865

556.278
515.784
558.139
330.295
195.666
5.117

31.568
160.486
93.121
494.133
-

3.690.991
22.837.724
61.449.748
2.604.076
5.906.957
73.982

95.181.507

2.161.279

779.308

96.563.478

Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan Sarana
Mesin dan Peralatan
Kendaraan
Inventaris Kantor
Inventaris Mess
J u m l a h
Jumlah Tercatat

Direct Acquisitions
Buildings and Infrastructures
Machinery and Equipment
Vehicles
Office Equipment
Mess Equipment

37.162.389

Biaya Perolehan

J u m l a h

Total Direct Acquisitions


Accumulated Depreciation

Saldo Awal/
Beginning Balance

Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan dan Sarana
Mesin dan Peralatan
Kendaraan
Inventaris Kantor
Inventaris Mess

Direct Acquisitions
Land
Buildings and Infrastructures
Machinery and Equipment
Vehicles
Office Equipment
Mess Equipment

Direct Acquisitions
Land
Buildings and Infrastructures
Machinery and Equipment
Vehicles
Office Equipment
Mess Equipment
Total Direct Acquisitions
Accumulated Depreciation

9.633.441
31.174.354
2.178.577
5.350.529
66.218

1.144.957
4.896.409
121.065
233.688
1.203

29.312
142.227
92.338
492.729
-

48.403.119

6.397.322

756.606

46.778.388

38

10.749.086
35.928.536
2.207.304
5.091.488
67.421

Direct Acquisitions
Buildings and Infrastructures
Machinery and Equipment
Vehicles
Office Equipment
Mess Equipment

54.043.835

T o t a l

42.519.643

Carrying Value

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

8.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

ASET TETAP (Lanjutan)

8.

Depreciation expenses for the years ended


December 31, 2013 and 2012 are allocated to:

Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir


pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan
2012 dialokasikan sebagai berikut:
2013
Beban Pokok Penjualan
Beban Umum dan Administrasi
Beban Pokok Jasa Perakitan
J u m l a h

2012

5.697.354
522.800
276.854

5.741.089
464.090
192.143

6.497.008

6.397.322

2013

Jumlah Tercatat
Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap

Cost of Goods Sold


General and Administrative Expenses
Cost of Assembling Services
T o t a l

Deductions of fixed assets from direct


acquisitions represent the sale of fixed assets
with details as follows:

Rincian pengurangan aset tetap yang merupakan


penjualan aset tetap sebagai berikut:

Harga Jual

FIXED ASSETS (Continued)

2012

69.965

34.653

(72.052)

(22.702)

(2.087)

11.951

Selling Price
Carrying Value
Gain (Loss) on Sale of Fixed Assets

Termasuk dalam penambahan tahun 2012,


sebesar USD 57.058 merupakan reklasifikasi dari
biaya ditangguhkan sesuai penerapan ISAK 25
Hak atas Tanah.

Items included in additions of fixed assets in


2012 amounting to USD 57,058 represent the
reclassification from deferred costs in according
ISAK 25, Land Rights.

Pengurangan tahun 2012 atas bangunan dan


sarana merupakan pengalihan kepada karyawan.

Deductions in
infrastructures
employees.

Jumlah bruto dari aset tetap yang telah


disusutkan penuh dan masih digunakan sebesar
USD 18.342.314.

The cost of fixed assets having been fully


depreciated and still being utilized amounted to
USD 18,342,314.

Bangunan,
mesin
dan
peralatan
telah
diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan
risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara
keseluruhan
sebesar
USD
49.620.000,
SGD 5.600.000, dan IDR 3.480.000.000.
Manajemen
berpendapat
bahwa
nilai
pertanggungan tersebut cukup memadai untuk
menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari
risiko yang dipertanggungkan.

Buildings, machinery and equipment were


insured against fire and other risks with
insurance coverage of USD 49,620,000,
SGD 5,600,000 and IDR 3,480,000,000. The
management believes that the insurance
coverage is adequate to cover possible losses
arising from such risks.

Aset tetap dengan jumlah tercatat sebesar


USD 8.658.830 (2012 : USD 9.463.716)
digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit
yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk (Catatan 11).

Fixed assets with a carrying value of


USD 8,658,830 (2012: USD 9,463,716) were
used as collateral for the credit facilities
obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(Note 11).

39

2012 of
represent

buildings
transfers

and
to

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

8.

9.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

ASET TETAP (Lanjutan)

8.

FIXED ASSETS (Continued)

Berdasarkan hasil penelaahan manajemen


Perseroan, tidak terdapat kejadian dan perubahan
keadaan
yang
mengindikasikan
adanya
penurunan nilai aset tetap pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012.

Based on managements evaluation, there are


no events or changes in circumstances that
indicate any decline in fixed assets value as of
December 31, 2013 and 2012.

Manajemen Perseroan juga berpendapat tidak


terdapat perubahan estimasi masa manfaat dan
perubahan yang signifikan dalam ekspektasi pola
konsumsi manfaat ekonomi masa depan (metode
penyusutan) terhadap aset tetap tersebut.

The Companys management also believes that


there were no changes in the estimated useful
lives and significant changes in the expected
pattern on the future useful life benefit
consumption (depreciation method) of the fixed
assets.

UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

9.

The details as of December 31, are as follows:

Rincian per 31 Desember sebagai berikut:


2013
Kenwood Electronic Technologies (M) Sdn. Bhd.
Allied Telesyn Internasional (Asia) Pte. Ltd.
Sony Electronics (S) Pte. Ltd.
Sony Energy Devices Corporation
Nidec Servo Singapore Pte. Ltd.
Japan Servo Motors (S) Pte. Ltd.
TOA E & I (S) Pte. Ltd.
Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd.
Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah
USD 1.000.000)
J u m l a h

2012

5.502.379
4.712.146
3.583.839
2.471.816
2.378.396
2.224.642
430.555
1.848.826

2.754.859
33.864.958

10.674.286
9.682.399
2.164.204
631.710

17.905.762
11.875.563
2.589.552
1.494.081

23.152.599

33.864.958

0 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
> 90 days
T o t a l

The details of trade payables by currency are as


follows:

2013

J u m l a h

T o t a l

2012

Rincian utang usaha berdasarkan jenis mata


uang adalah sebagai berikut:

Dolar Amerika Serikat


Dolar Singapura
Rupiah

Kenwood Electronic Technologies (M) Sdn. Bhd.


Allied Telesyn Internasional (Asia) Pte. Ltd.
Sony Electronics (S) Pte. Ltd.
Sony Energy Devices Corporation
Nidec Servo Singapore Pte. Ltd.
Japan Servo Motors (S) Pte. Ltd.
TOA E & I (S) Pte. Ltd.
Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd.
Others (Accounts with balances below
USD 1,000,000, each)

The details of trade payables by age category


as of December 31, are as follows:

2013

J u m l a h

12.414.457
3.362.585
5.771.131
1.977.930
2.650.739
2.222.583
2.710.674

23.152.599

Rincian utang usaha berdasarkan umur hutang


sebagai berikut:

0 - 30
31 - 60
61 - 90
> 90

TRADE PAYABLES TO THIRD PARTIES

2012

23.078.541
64.817
9.241

33.726.218
100.198
38.542

United States Dollar


Singapore Dollar
Indonesian Rupiah

23.152.599

33.864.958

T o t a l

40

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

10.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

PERPAJAKAN

10.

TAXATION
The details as of December 31, are as follows:

Rincian per 31 Desember sebagai berikut:


2013
Utang Pajak
Pajak Penghasilan Pasal 21/26
Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Penghasilan Pasal 25
Pajak Penghasilan Pasal 29 - untuk Tahun-tahun Pajak
2011 dan 2012
Pajak Penghasilan Pasal 29
Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
J u m l a h

2012

96.116
1.043
1.018

110.954
1.123
4.496

41.947
108.173
1.014
49.217

30.098
245
-

298.528

146.916

Taxes Payable
Income Tax Article 21/26
Income Tax Article 23
Income Tax Article 25
Income Tax Article 29 - for the Fiscal Year
2011 and 2012
Income Tax Article 29
Income Tax Article 4 (2)
Tax Assessment Letter on Underpayment
T o t a l

Pajak Penghasilan Badan

Corporate Income Tax

Rincian penghasilan (beban) pajak penghasilan


badan adalah sebagai berikut:

The details of corporate income tax (expense)


are as follows:

Pajak Kini/
Current Tax
Perseroan
Entitas Anak
J u m l a h

J u m l a h

J u m l a h/
Total

(131.974)

(450.896)
29.976

(450.896)
(101.998)

(131.974)

(420.920)

(552.894)

Pajak Kini/
Current Tax
Perseroan
Entitas Anak

2 0 1 3
Pajak Tangguhan/
Deferred Tax

2 0 1 2
Pajak Tangguhan/
Deferred Tax

T o t a l

J u m l a h/
Total

(70.563)

(562.138)
23.543

(562.138)
(47.020)

(70.563)

(538.595)

(609.158)

41

The Company
Subsidiary

The Company
Subsidiary
T o t a l

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

10.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

P E R P A J A K A N (Lanjutan)

10.

T A X A T I O N (Continued)

Pajak Kini

Current Tax

Rekonsiliasi
antara
laba sebelum
pajak
penghasilan dengan laba fiskal untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013
dan 2012 sebagai berikut:

The reconciliation between income before


income tax and estimated fiscal loss for the
years ended December 31, 2013 and 2012 is as
follows :

2013
Laba sebelum Pajak Penghasilan menurut Laporan Laba
Rugi Komprehensif Konsolidasian
Dikurangi:
Laba sebelum Pajak Penghasilan - Entitas Anak

2012

1.979.086
(306.282)

1.589.964
(203.235)

Laba sebelum Pajak Penghasilan - Perseroan

1.672.804

1.386.729

Beda Temporer:
Penyusutan Aset Tetap Pemilikan Langsung - Komersial

6.218.631

6.111.189

(4.795.175)
6.456
15.715
(63.347)
(68.386)

(5.337.589)
(11.913)
6.346
398.556
(64.415)

1.313.894

1.102.174

Penyusutan Aset Tetap Pemilikan Langsung - Fiskal


Rugi (Laba) Penjualan Aset Tetap - Komersial
Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap - Fiskal
Cadangan Imbalan Kerja
Pembayaran Imbalan Kerja
Jumlah Beda Temporer
Beda Tetap:
Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Diakui Fiskal
Sumbangan dan Representasi
Rugi Pengalihan Aset Tetap yang Telah Dikenakan PPh
Final - Fiskal
Asuransi
Pajak

Income before Income Tax - Consolidated


Statements of Comprehensive Income
Deductions:
Income before Income Tax - Subsidiary
Income before Income Tax - The Company
Timing Differences:
Depreciation of Directly Acquired Fixed Assets Commercial
Depreciation of Directly Acquired Fixed Assets Fiscal
Loss (Gain) on Sale of Fixed Assets - Commercial
Gain (Loss) on Sale of Fixed Assets - Fiscal
Provision for Employee Benefits
Payment of Employee Benefits
Total Timing Differences
Permanent Differences:
Nondeductible Depreciation of Fixed Assets
Entertainment and Donations
Loss on Transfer of Fixed Assets Subjected
to Final Income Tax - Fiscal
Insurance
Taxes
Interest on Bank Current Accounts and
Time Deposits
Others

171.912
83.278

144.685
122.940

13.659
280

15.869
12.365
4.820

(164.498)
26.146

(34.433)
19.333

130.777

285.579

Laba Fiskal
Penyesuaian Kurs

3.117.475
-

2.774.482
512.900

Fiscal Income
Exchange Rate Adjustments

Laba Fiskal setelah Penyesuaian

Fiscal Income after Adjustments

Jasa Giro dan Bunga Deposito


Lain-lain
Jumlah Beda Tetap

Total Permanent Differences

3.117.475

3.287.382

Akumulasi Kerugian Fiskal, Awal Tahun :


2 0 0 8 (sesuai SKPLB)
2 0 0 9 (sesuai SKPLB)
2 0 1 0 (sesuai SKPLB)
2011

(3.963.132)
(2.189.143)
(554.321)

(1.107.593)
(6.142.921)
(2.189.143)
(554.321)

Accumulated Fiscal Loss, Beginning:


2 0 0 8 (SKPLB)
2 0 0 9 (SKPLB)
2 0 1 0 (SKPLB)
2011

Akumulasi Kerugian Fiskal, Akhir Tahun

(3.589.121)

(6.706.596)

Accumulated Fiscal Loss, Ending

Beban Pajak Kini


Perseroan
Entitas Anak
J u m l a h
Pajak Dibayar di Muka
Perseroan
Entitas Anak
J u m l a h

131.974

70.563

131.974

70.563

(23.801)

(40.465)

(23.801)

(40.465)

42

Current Tax Expenses


The Company
Subsidiary
T o t a l
Prepaid Taxes
The Company
Subsidiary
T o t a l

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

10.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

P E R P A J A K A N (Lanjutan)

10.
2013

T A X A T I O N (Continued)
2012

Pajak Penghasilan Kurang Bayar


Perseroan
Entitas Anak

(108.173)

(30.098)

J u m l a h

(108.173)

(30.098)

Income Tax Underpayment


The Company
Subsidiary
T o t a l

Up to the completion date of the Consolidated


Financial Statements, the Company has not
submitted its Annual Corporate Income Tax
Returns (SPT) for the 2013 fiscal year. The
estimated taxable income in 2012 refers to
Indonesian Rupiah, not based on United States
Dollar.

Sampai dengan tanggal penyelesaian Laporan


Keuangan Konsolidasian ini, Perseroan belum
menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT)
Tahunan untuk tahun pajak 2013. Taksiran laba
fiskal 2012 tidak mengacu pada Dolar Amerika
Serikat diatas, melainkan atas dasar Rupiah.
Pada tanggal 7 September 2012, Perseroan telah
menerima surat persetujuan dari Menteri
Keuangan, Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta
mengenai penyelenggaraan pembukuan dengan
menggunakan satuan mata uang Dolar Amerika
Serikat mulai tahun buku 2013. Jumlah
penghasilan kena pajak dan beban pajak
penghasilan kini Perseroan tahun 2013 seperti
yang disebutkan di atas akan dilaporkan oleh
Perseroan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan
(SPT) PPh Badan tahun 2013 ke kantor pajak.

On September 7, 2012, the Company received a


letter of approval from the Minister of Finance
Head of Directorate General of Taxes, Jakarta
about the implementation of using the United
States Dollars currency for accounting record
starting fiscal year 2013. The taxable income
and current tax of the Company 2013 as
mentioned above will be reported by the
Company in its Annual Corporate Income Tax
Returns (SPT) 2013 to the tax office.

Berdasarkan peraturan Perpajakan Indonesia rugi


fiskal dapat diperhitungkan hingga jangka waktu 5
(lima) tahun. Perseroan menghitung sendiri
jumlah pajak yang terutang dalam Surat
Pemberitahuan Pajak. Otoritas Pajak dapat
meninjau kewajiban pajak Perseroan dalam batas
waktu 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak.

Based on Indonesian tax regulations, fiscal loss


can be compensated up to five years. The
Company calculates the total taxes payable in
the Annual Tax Returns on a self-assessment
basis. The tax authorities may assess the
Companys tax liabilities within five years from
the date the taxes payable become due.

43

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

10.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

P E R P A J A K A N (Lanjutan)

10.

T A X A T I O N (Continued)

Pajak Tangguhan

Deferred Tax

Perhitungan beban pajak tangguhan dan saldo


aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai
berikut:

The calculation of provision for deferred income


tax and the balance of deferred tax assets
(liabilities) is as follows:

Dikreditkan

Dikreditkan

(Dibebankan)

(Dibebankan)

ke Laporan

ke Laporan

Laba Rugi

Laba Rugi

Komprehensif

Komprehensif

Konsolidasi/

Konsolidasi/

Credit

Credit

(Charged)

(Charged)

to Consolidated

to Consolidated

1 Januari/

Statement of

31 Desember/

Statement of

31 Desember/

January 1,

Comprehensive

December 31,

Comprehensive

December 31,

2012

Income

2012

Income

2013

Perseroan
Aset Tetap

The Company
(2.589.621)

Imbalan Kerja
Rugi Fiskal

454.764

192.008
83.535

2.514.330

(837.681)

379.473

(562.138)

J u m l a h

(2.397.613)

361.406

(2.036.207)

(32.933)

505.366

Employee Benefits

1.676.649

(779.369)

897.280

Fiscal Losses

(450.896)

(633.561)

(182.665)

Entitas Anak
Aset Tetap

Fixed Assets

538.299

T o t a l
Subsidiary

(64.691)

15.799

(48.892)

16.466

(32.426)

23.090

7.744

30.834

13.510

44.344

Employee Benefits

J u m l a h

(41.601)

23.543

(18.058)

29.976

11.918

T o t a l

J U M L A H

379.473

(538.595)

(200.723)

(420.920)

(633.561)

Imbalan Kerja

(41.601)

Fixed Assets

T O T A L

11.918

Rekonsiliasi Pajak Penghasilan Badan

Reconciliation of Corporate Income Tax

Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan


hasil perkalian laba sebelum pajak penghasilan
dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai
berikut:

The reconciliation between the tax expense


(benefit) and the amounts computed by applying
the prevailing tax rates to income before
provision for income tax is as follows:

2013

2012

Laba sebelum Pajak Penghasilan menurut


Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Laba sebelum Pajak Penghasilan - Entitas Anak

1.979.086
(306.282)

1.589.964
(203.235)

Income before Income Tax - Consolidated


Statement of Comprehensive Income
Income before Income Tax - Subsidiary

Laba sebelum Pajak Penghasilan - Perseroan

1.672.804

1.386.729

Income before Income Tax - The Company

418.202

346.682

Prevailing Tax Rates

32.694
-

71.395
144.061

Tax Effects on:


Permanent Differences
Accumulated Fiscal Loss Adjustments

Beban Pajak - Perseroan

450.896

562.138

Tax Expense - The Company

Beban Pajak - Entitas Anak

101.998

47.020

Beban Pajak

552.894

609.158

Tarif Pajak yang Berlaku


Pengaruh Pajak atas:
Beda Tetap
Penyesuaian Akumulasi Kerugian Fiskal

44

Tax Expense - Subsidiary


Tax Expense

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

10.

11.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

P E R P A J A K A N (Lanjutan)

10.

T A X A T I O N (Continued)

Pemeriksaan Pajak

Tax Investigation

Pada bulan April 2012, Perseroan menerima


Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas
pajak penghasilan badan tahun 2010 sejumlah Rp
125.196.967 dan penyesuaian atas rugi fiskal
tahun 2010 dari Rp 20.252.103.606 menjadi Rp
19.682.585.450. Perseroan telah menerima hasil
SKPLB tersebut. Pada bulan yang sama,
Perseroan juga menerima Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan
pasal 23 dan pasal 4 ayat 2 tahun 2010 sejumlah
Rp 22.998.367 dan telah membayarnya dalam
tahun yang sama.

In April 2012, the Company received Tax


Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of
Corporate Income for fiscal year 2010
amounting to Rp 125,196,967 and adjustment to
fiscal loss year 2010 from Rp 20,252,103,606 to
Rp 19,682,585,450. The Company had received
the results. In the same month, the Company
also received Tax Assessment Letter on
Underpayment (SKPKB) of income tax articles
23 and 4 (2) year 2010 amounted to
Rp 22,998,367 which were settled in the same
year.

UTANG BANK

11.

BANK LOANS

Pada tahun 2008, Perseroan memperoleh fasilitas


kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, untuk
tambahan modal kerja industri perakitan
elektronik. Fasilitas tersebut bersifat berulang
(revolving) dengan maksimum kredit secara
keseluruhan sebesar Rp 15.000.000.000 dan
USD 6.275.000 per 31 Desember 2012.

In 2008, the Company obtained a working credit


facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, to
be used as additional working capital for the
electronic assembly industry. The revolving
credit facility has a maximum credit limit of
Rp 15,000,000,000 and USD 6,275,000 as of
December 31, 2012.

Pada tahun 2013, fasilitas kredit tersebut telah


diubah menjadi:

In 2013, the credit facility was changed into:

Fasilitas kredit modal kerja dalam mata uang


Rupiah untuk modal kerja industri perakitan
elektronik. Fasilitas ini bersifat berulang
(revolving) dengan maksimum kredit secara
keseluruhan sebesar Rp 5.000.000.000.
Fasilitas kredit modal kerja valas dalam mata
USD untuk modal kerja industri perakitan
elektronik. Fasilitas ini bersifat berulang
(revolving) dengan maksimum kredit sebesar
USD 5.000.000.
Fasilitas treasury line untuk menghedge
transaksi impor dan ekspor terhadap risiko
fluktuasi kurs USD/IDR, USD/SGD dan
USD/JPY. Fasilitas ini bersifat uncommitted
line dengan maksimum limit USD 3.000.000
untuk limit notional.

45

Working capital credit facility in Indonesian


Rupiah used for additional working capital
for the electronic assembly industry. The
revolving credit facility has a maximum credit
limit of Rp 5,000,000,000.
Working capital credit facility in USD used
for additional working capital for the
electronic assembly industry. The revolving
credit facility has a maximum credit limit of
USD 5,000,000.
Tresury line facility for hedging import and
export transactions against foreign currency
fluctuation risks between USD and IDR
rates, USD and SGD rates, and USD and
JPY rates. The uncommited line credit
facility has a notional maximum credit limit of
to USD 3,000,000.

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

11.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

UTANG BANK (Lanjutan)

11.

BANK LOANS (Continued)

Fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang


beberapa kali, terakhir akan jatuh tempo pada
tanggal 29 Oktober 2014.

All credit facilities above have been extended


several times and will mature on October 29,
2014.

Tingkat bunga yang dibebankan per tahun


sebagai berikut:

The loans bore annual interest rates as follows:

Dalam Mata Uang Rupiah


Dalam Mata Uang Dolar Amerika Serikat

9,75 % - 10,5 %
6%

In Indonesian Rupiah
In United States Dollar

Jaminan yang diberikan meliputi:

The loans are collateralized by:

a.

a.

Jaminan utama berupa:


-

b.

Seluruh persediaan yang diikat dengan


Akta
Jaminan
Fidusia
sebesar
Rp 30.000.000.000.
Seluruh piutang yang diikat dengan Akta
Jaminan
Fidusia
sebesar
Rp 95.000.000.000.

b.

Jaminan tambahan berupa:


-

Principal guarantees as follows:

Enam belas bidang tanah yang terletak


di Jalan Pelita VI, Kelurahan Kampung
Pelita,
Kecamatan
Lubuk
Baja,
Kotamadya Batam, Propinsi Kepulauan
Riau atas nama Perseroan berikut
seluruh bangunan, mesin dan sarana
pelengkapnya yang diikat dengan Hak
Tanggungan Peringkat II sebesar
Rp 79.610.000.000.
9 bidang tanah dan bangunan di Jalan
Pelita VI, Kelurahan Kampung Pelita
atas nama Perseroan yang diikat dengan
Hak Tanggungan Peringkat II sebesar
Rp 5.631.000.000.
Mesin-mesin penunjang produksi milik
Perseroan yang diikat dengan akta
jaminan
fidusia
sebesar
Rp 12.848.594.600.

Additional guarantees as follows:


-

Sixteen plots of land located on Pelita IV


Street, Kampung Pelita Village, Lubuk
Baja Subdistrict, Municipality, Riau
Islands Province under the name of the
Company including all the buildings,
machinery and infrastructures bound by
the Second Rank Security Right
amounting to Rp 79,610,000,000;

9 plots of land and buildings located on


Pelita IV Street, Lampung Pelita Village
under the name of the Company bound
by the Second Rank Security Right
amounting to Rp 5,631,000,000.
The Companys supporting production
machinery bound by a Fiduciary
Guarantee
Deed
amounting
to
Rp 12,848,594,600.

46

All inventories bound by a Fiduciary


Guarantee
Deed
amounting
to
Rp 30,000,000,000.
All trade receivables bound by a
Fiduciary Guarantee Deed amounting to
Rp 95,000,000,000.

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

11.

12.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

UTANG BANK (Lanjutan)

11.

BANK LOANS (Continued)

Sehubungan dengan fasilitas tersebut, tanpa


persetujuan tertulis dari Bank, Perseroan dibatasi
dalam
beberapa
hal,
antara
lain
memindahtangankan barang jaminan, melakukan
perubahan pengurus dan pemegang saham
mayoritas/pengendali, memperoleh fasilitas kredit
atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain,
dan mengikat diri sebagai penjamin hutang atau
menjaminkan harta kekayaan Perseroan kepada
pihak lain.

In relation to such credit facilities, the Company,


without any written consent from the bank,
should not, among others, tranfer the ownership
of the guarantees, change the Companys
management
and
majority
stockholders/
controllers, obtain any credit from other financial
institutions and engage as a guarantor or pledge
the Companys assets as collateral to other
parties.

Per 31 Desember 2013 dan 2012, Perseroan


tidak memiliki saldo hutang kepada PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk.

As of December 31, 2013 and 2012, the


Company had no payables to PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk.

Beban bunga pinjaman untuk tahun yang berakhir


pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan
2012 masing-masing sebesar USD 35.358 dan
USD 53.749.

Interest loan expense for the years ended


December 31, 2013 and 2012 amounted to
USD 35,358 and USD 53,749, respectively.

LIABILITAS
PANJANG

IMBALAN

KERJA

JANGKA

12.

LONG-TERM
LIABILITIES

EMPLOYEE

BENEFITS

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perseroan


dan Entitas Anak hanya berhubungan dengan
liabilitas imbalan pascakerja. Imbalan ini tidak
didanakan.

Long-term employee benefits liabilities of the


Company and Subsidiary are connected only
with post-employment benefits liabilities. These
benefits are not funded.

Perseroan dan Entitas Anak, menghitung dan


mencatat liabilitas imbalan kerja untuk semua
karyawan tetap sesuai dengan Undang-undang
No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Liabilitas imbalan kerja ditentukan berdasarkan
perhitungan aktuaria independen PT Bestama
Aktuaria. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012, jumlah karyawan yang berhak masingmasing sebanyak 524 dan 552 karyawan.

The Company and Subsidiary, calculate and


record the estimated liabilities for employee
benefits for all permanent employees in
accordance with Labor Law No. 13 of 2003. The
provision for employment benefits is based on
the calculation of an independent actuary,
PT Bestama Aktuaria. The total number of
employees entitled for such benefits was 524
and 552 employees as of December 31, 2013
and 2012 respectively.

47

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

12.

LIABILITAS
IMBALAN
PANJANG (Lanjutan)

KERJA

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

JANGKA

12.

Tingkat Kenaikan Gaji per tahun


Tingkat Diskonto per tahun
Tingkat Mortalita
Tingkat Cacat
Tingkat Pengunduran Diri
Metode Penilaian

BENEFITS

The assumptions used in determining the


estimated liabilities for employee benefits at
Consolidated Statement of Financial Position
dates are as follows:

Asumsi yang digunakan untuk menghitung


liabilitas imbalan kerja pada tanggal Laporan
Posisi Keuangan Konsolidasian adalah sebagai
berikut:

Usia Pensiun Normal

LONG-TERM
EMPLOYEE
LIABILITIES (Continued)

2013

2012

60 tahun/years

60 tahun/years

11%

10%

Salary Increment Rate per annum


Discount Rate per annum

Normal Pension Age

9%

6,2%

TMI 2011

TMI 2011

Mortality Rate

10% x mortalita/mortality

10% x mortalita/mortality

Disability Rate

0% - 3%

0% - 3%

Resignation Rate

Proyeksi Kredit Unit/


Project Unit Credit

Proyeksi Kredit Unit/


Project Unit Credit

Valuation Method

The details of employee benefits liabilities as of


Consolidated Statement of Financial Position
are as follows:

Liabilitas imbalan kerja pada tanggal Laporan


Posisi Keuangan Konsolidasian sebagai berikut:

2013

2012

Nilai Kini Liabilitas Imbalan Kerja


Kerugian Aktuaria yang Belum Diakui
Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui

2.248.398
(11.119)
(38.445)

3.340.018
(1.011.237)
(52.254)

Jumlah Liabilitas

2.198.834

2.276.527

Present Value of Defined Benefits


Unrealized Actuarial Loss
Unrealized Past Service Cost
Total Liabilities

The changes of employee benefits liabilities are


as follows:

Mutasi saldo liabilitas imbalan kerja sebagai


berikut:
2013

2012

Saldo Awal
Cadangan Tahun Berjalan
Dampak Mutasi
Pembayaran Imbalan Kerja
Selisih Kurs atas Imbalan Kerja

2.276.527
465.933
65.449
(71.983)
(537.092)

1.911.412
561.964
(64.458)
(132.391)

Beginning Balance
Provision for Employee Benefits
Mutation Effects
Payment of Employee Benefits
Foreign Exchange Difference in Employee Benefits

Saldo Akhir

2.198.834

2.276.527

Ending Balance

The details of current year provision for


employee benefits are as follows:

Rincian cadangan tahun berjalan sebagai berikut:

2013

2012

Biaya Jasa Kini


Biaya Bunga
Kerugian Bersih Aktuaria yang Diakui
Biaya Jasa Lalu yang Diakui

235.625
193.484
33.279
3.545

360.274
178.907
18.880
3.903

Current Service Costs


Interest Cost
Net Realized Actuarial Loss
Past Service Cost

J u m l a h
Dampak Mutasi

465.933
65.449

561.964
-

T o t a l
Mutation Effects

531.382

561.964

J U M L A H

48

T O T A L

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

12.

13.

LIABILITAS
IMBALAN
PANJANG (Lanjutan)

KERJA

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

JANGKA

12.

LONG-TERM
EMPLOYEE
LIABILITIES (Continued)

BENEFITS

Beban cadangan imbalan kerja disajikan dalam


akun Beban Umum dan Administrasi.

Provision for employee benefits is presented in


the General and Administrative Expenses.

Manajemen telah menelaah asumsi yang


digunakan dan berpendapat bahwa asumsi
tersebut
telah
memadai.
Manajemen
berkeyakinan bahwa liabilitas imbalan kerja
tersebut telah memadai untuk menutupi liabilitas
imbalan kerja Perseroan.

The
management
has
evaluated
the
assumptions used and believes that such
assumptions are sufficient. The management
believes that the provision for the estimated
employee benefits liabilities is sufficient to cover
the Companys employee benefits liabilities.

MODAL SAHAM

13.

Based on the report of a securities


administration bureau, PT Raya Saham
Registra, the composition of the Companys
stockholders is as follows:

Berdasarkan laporan dari biro administrasi efek,


PT Raya Saham Registra, susunan pemegang
saham Perseroan sebagai berikut:

Pemegang Saham

CAPITAL STOCK

2 0 1 3
Modal Ditempatkan dan Disetor/
Subscribed and Fully Paid
Persentase
Jumlah Saham/
Kepemilikan/
Number of
Percentage
Shares
of Ownership

Jumlah/
Total

Stockholders

Abidin (Direktur Utama)


Bidin Yusuf (Direktur)
Masyarakat

1.177.500.000
62.560.000
177.098.500

66,47 %
3,53
10,00

22.626.262
1.202.122
2.833.274

Abidin (President Director)


Bidin Yusuf (Director)
Public

Jumlah Saham Beredar


Saham Treasuri

1.417.158.500
354.289.500

80,00 %
20,00

26.661.658
5.668.027

Total Outstanding Stock


Treasury Stock

1.771.448.000

100,00 %

32.329.685

J U M L A H

Pemegang Saham

2 0 1 2
Modal Ditempatkan dan Disetor/
Subscribed and Fully Paid
Persentase
Jumlah Saham/
Kepemilikan/
Number of
Percentage
Shares
of Ownership

Jumlah/
Total

Abidin (Direktur Utama)


PT Trimegah Securities Tbk
Bidin Yusuf (Direktur)
Masyarakat

1.177.500.000
390.928.000
62.560.000
140.460.000

66,47 %
22,07
3,53
7,93

22.626.262
6.254.181
1.202.122
2.247.120

J u m l a h

1.771.448.000

100,00 %

32.329.685

49

T O T A L

Stockholders
Abidin (President Director)
PT Trimegah Securities Tbk
Bidin Yusuf (Director)
Public
T o t a l

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

14.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

TAMBAHAN MODAL DISETOR

14.

The details as of December 31, 2013 and 2012


are as follows:

Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

2013

2012

Agio Saham - Penawaran Umum Perdana

24.370.397

24.370.397

Biaya Emisi Saham - Penawaran Umum Perdana

(1.201.713)

(1.201.713)

Jumlah - Bersih
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali

23.168.684

23.168.684

J U M L A H

(2.818.774)

20.349.910

23.168.684

Share Premium - Initial Public Offering


Share Issuance Costs - Initial Public Offering
Total - Net
Differences Arising from Restructuring Transactions
among Entities under Common Control
T O T A L

Decline in 2013 resulted from a reclassification


due to the adoption of PSAK 38 (Revised 2012)
(Note 16).

Penurunan tahun 2013, merupakan reklasifikasi


sehubungan dengan penerapan PSAK 38 (Revisi
2012) (Catatan 16).
15.

ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

SAHAM TREASURI

15.

TREASURY STOCK

Berdasarkan Surat Edaran OJK No. 2/POJK.04/


2013 tentang Pembelian Kembali Saham yang
Dikeluarkan oleh Emiten atau Perseroan Publik
dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi secara
Signifikan, Perseroan melakukan pembelian
kembali saham Perseroan yang telah dikeluarkan
dan tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Based
on
Circular
Letter
of
OJK
No. 2/POJK.04/2013 regarding Buyback of
Shares Issued by Public or Companies in
Significantly Fluctuating Market Conditions, the
Company bought back its shares issued and
registered on the Indonesia Stock Exchange.

Rincian saham treasuri per 31 Desember 2013


sebagai berikut:

The details of treasury stock as of December 31,


2013 are as follows:

Tanggal/
Date

Perolehan Tahun 2013

3 Oktober 2013/
October 3, 2013

Jumlah Saham/
Number of Shares

354.289.500

50

Persentase
Kepemilikan/
Percentage
of Ownership

20,00

Biaya
Perolehan
At Cost

3.515.438

Acquired in 2013

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

16.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

SELISIH
NILAI
TRANSAKSI
RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI

16.

The details as of December 31, 2012 are as


follows:

Rincian per 31 Desember 2012 sebagai berikut:

Biaya
Perolehan/
At Cost
Pembelian Saham SME
Pembelian Aset SNB
Pembelian Bisnis SNB
J u m l a h

DIFFERENCES
ARISING
FROM
RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG
ENTITIES UNDER COMMON CONTROL

Nilai Buku/
Book Value

Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali/
Differences
Arising from
Restructuring
Transactions
among Entities
under Common
Control

2.441.873
2.229.536
2.123.368

1.734.353
2.241.650
-

(707.520)
12.114
(2.123.368)

6.794.777

3.976.003

(2.818.774)

Purchase of SME's Shares


Purchase of SNB's Assets
Purchase of SNB's Business
T o t a l

Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham No.


38 tanggal 18 Desember 2007 dari Notaris
Fathiah Helmi, SH, Perseroan membeli saham
PT SM Engineering (SME) milik PT Sat
Nusapersada Brothers (SNB) dan Abidin secara
keseluruhan sebanyak 2.499 saham dengan
biaya perolehan sebesar Rp 23.000.000.000
(setara USD 2.441.873) atau 99,96 % dari seluruh
modal ditempatkan dan disetor SME.

Based on Deed of Share Sale and Purchase


Agreement No. 38 dated December 18, 2007 of
Notary Fahtiah Helmi, SH, the Company
purchased 2,499 shares of PT SM Engineering
(SME) owned by PT Sat Nusapersada Brothers
(SNB)
and
Abidin
at
a
cost
of
Rp
23,000,000,000
(equivalent
to
USD 2,441,873) or 99.96 % of SMEs total
subscribed and fully paid capital.

Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Aset dan


Bisnis dalam SNB No. 44 tanggal 28 Desember
2007 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, Perseroan
membeli aset dan bisnis SNB dengan biaya
perolehan
masing-masing
sebesar
Rp
21.000.000.000 (setara USD 2.229.536) dan
Rp 20.000.000.000 (setara USD 2.123.368).

Based on Deed of Sale and Purchase


Agreement of Assets and Business of SNB
No. 44 dated December 28, 2007 of Public
Notary Fathiah Helmi, SH, the Company
purchased SNBs assets and business at a cost
of
Rp
21,000,000,000
(equivalent
to
USD 2,229,536) and Rp 20,000,000,000
(equivalent to USD 2,123,368), respectively.

Pembelian saham SME, aset dan bisnis SNB


tersebut telah disetujui oleh pemegang saham
Perseroan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 37
tanggal 18 Desember 2007 dari Notaris Fathiah
Helmi, SH.

The purchases of SMEs shares, SNBs assets


and business have been approved by the
Companys
stockholders
in
Deed
of
Extraordinary General Meeting of Stockholders
Deed No. 37 dated December 18, 2007 of
Public Notary Fathiah Helmi, SH.

51

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

16.

17.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

SELISIH
NILAI
TRANSAKSI
RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
(Lanjutan)

16.

DIFFERENCES
ARISING
FROM
RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG
ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
(Continued)

Abidin merupakan pemegang saham mayoritas


Perseroan dan SME, dan merupakan direktur
utama Perseroan, SME dan SNB.

Abidin is the majority stockholder of the


Company and SME, and the President Director
of the Company, SME and SNB.

Efektif tanggal 1 Januari 2013, Perseroan


menerapkan PSAK 38 (2012), Kombinasi Bisnis
Entitas Sepengendali, sehingga saldo selisih
transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
dipindahkan ke akun tambahan modal disetor.

Effective January 1, 2013, the Company adopted


PSAK 38 (2012), Business Combinations of
Entities under Common Control, therefore the
differences
arising
from
restructuring
transactions among entities under common
control is reclassed to additional paid-in capital.

PENDAPATAN

17.

REVENUES

Jumlah ini merupakan penjualan bersih dan


penghasilan jasa perakitan alat-alat elektronik
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2013 dan 2012.

This account represents the net sales and


revenues of assembling services for the years
ended December 31, 2013 and 2012.

Rinciannya sebagai berikut:

The details are as follows:

Penjualan - Bersih
Jasa Perakitan
J u m l a h

2013

2012

210.347.145
3.131.028

236.876.417
2.497.397

213.478.173

239.373.814

Sales - Net
Assembling Services
T o t a l

Seluruh penjualan dan jasa perakitan dilakukan


dengan pihak ketiga.

All sales and assembling services were made


with third parties.

Rincian pelanggan dengan nilai pendapatan


bersih melebihi 10% dari jumlah pendapatan
bersih sebagai berikut:

The details of customers whose net revenue


value exceeded 10% of the total revenue are as
follows:

2013

Kenwood Electronic Tehnologies (M)


Sdn. Bhd.
Sony Electronics (S) Pte. Ltd
Sony Energy Devices Corporation
Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd.
J u m l a h

2012

Persentase dari Jumlah


Pendapatan Bersih/
Percentage of Total
Net Revenues
2013
2012
%
%

62.344.419
53.326.356
33.860.541
17.479.781

87.722.338
50.681.750
30.409.830
30.178.083

29,20
24,98
15,86
8,19

36,65
21,17
12,70
12,61

167.011.097

198.992.001

78,23

83,13

52

Kenwood Electronic Tehnologies (M)


Sdn. Bhd.
Sony Electronics (S) Pte. Ltd
Sony Energy Devices Corporation
Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd.
T o t a l

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

17.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

P E N D A P A T A N (Lanjutan)

17.

The details of customers whose net revenue


value exceeded 10% of the total revenue per
segment are as follows:

Rincian pelanggan dengan nilai pendapatan


bersih melebihi 10% dari jumlah pendapatan
bersih per segmen adalah sebagai berikut:

2013

Pendapatan Industri
Kenwood Electronic Tehnologies
(M) Sdn. Bhd.
Sony Electronics (S) Pte. Ltd
Sony Energy Devices Corporation
Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd.
J u m l a h
Pendapatan Jasa Perakitan
Singapore Epson Industrial Pte. Ltd.

18.

62.344.419
53.326.356
33.860.541
17.479.781

87.722.338
50.681.750
30.409.830
30.178.083

29,64
25,35
16,10
8,31

37,03
21,40
12,84
12,74

167.011.097

198.992.001

79,40

84,01

2.287.131

2.213.463

18.

Persediaan Awal, Bahan Baku


Pembelian Bersih
Persediaan Akhir, Bahan Baku
Bahan Baku yang Digunakan
Upah Langsung
Biaya Produksi Tidak Langsung
Jumlah Biaya Produksi
Barang dalam Proses, Awal
Barang dalam Proses, Akhir
Jumlah Biaya Pokok Produksi
Persediaan Barang Jadi, Awal
Persediaan Barang Jadi, Akhir
Beban Pokok Penjualan

dilakukan

73,05

88,63

Industries Revenue
Kenwood Electronic Tehnologies
(M) Sdn. Bhd.
Sony Electronics (S) Pte. Ltd
Sony Energy Devices Corporation
Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd.
T o t a l
Assembling Service Revenue
Singapore Epson Industrial Pte. Ltd.

COST OF GOODS SOLD


The details are as follows:

Rinciannya sebagai berikut:

pembelian

Persentase dari Jumlah


Pendapatan Bersih/
Percentage of
Total Net Revenues
2013
2012
%
%

2012

BEBAN POKOK PENJUALAN

Seluruh
ketiga.

R E V E N U E S (Continued)

dengan

2013

2012

5.259.821
177.385.805
(4.808.686)

6.253.274
199.754.163
(5.259.821)

177.836.940

200.747.616

7.936.954
18.437.028

8.497.609
19.106.043

204.210.922

228.351.268

Beginning Inventories, Raw Materials


Net Purchases
Ending Inventories, Raw Materials
Raw Materials Used
Direct Labors
Factory Overhead
Total Production Costs

5.955.927
(6.023.720)

7.217.601
(5.955.927)

Work in Progress, Beginning


Work in Progress, Ending

204.143.129
174.448
(297.731)

229.612.942
119.318
(174.448)

Cost of Goods Manufactured


Finished Goods Inventories, Beginning
Finished Goods Inventories, Ending

204.019.846

229.557.812

Cost of Goods Sold

All purchases were made with third parties.

pihak

53

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

18.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan)

18.

The details of Factory Overhead are as follows:

Rincian Biaya Produksi Tidak Langsung sebagai


berikut:
2013
Penyusutan
Gaji dan Tunjangan
Pengepakan
Listrik
Bahan Pembantu
Perbaikan dan Pemeliharaan
Lain-lain
J u m l a h

2012

5.697.354
4.610.968
2.288.444
1.979.377
1.976.690
1.282.052
602.143

5.741.089
4.281.638
2.206.800
2.246.332
2.318.422
1.741.526
570.236

18.437.028

19.106.043

Kenwood Electronic Tehnologies


(M) Sdn. Bhd.
Sony Electronics (S) Pte. Ltd
Sony Energy Devices Corporation
Allied Telesis International Asia, Pte. Ltd.
Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd.
J u m l a h

19.

2012

Persentase dari Jumlah


Pembelian Bersih/
Percentage of Total Net Purchases
2013
2012
%
%

74.754.632
38.438.147
27.086.114
10.416.411
23.275.731

29,67
22,96
16,68
10,31
7,44

37,42
19,25
13,56
5,21
11,65

154.427.389

173.971.035

87,06

87,09

19.

Kenwood Electronic Tehnologies


(M) Sdn. Bhd.
Sony Electronics (S) Pte. Ltd
Sony Energy Devices Corporation
Allied Telesis International Asia, Pte. Ltd.
Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd.
T o t a l

COST OF ASSEMBLING SERVICES


The details are as follows:

Rinciannya sebagai berikut:


2013

J u m l a h

T o t a l

52.631.433
40.721.357
29.589.421
18.282.685
13.202.493

BEBAN POKOK JASA PERAKITAN

Bahan Pembantu
Upah Langsung
Penyusutan
Gaji dan Tunjangan
Perbaikan dan Pemeliharaan
Listrik
Pengepakan
Lain-lain

Depreciation
Salaries and Allowances
Packaging
Electricity
Indirect Materials
Repairs and Maintenance
Others

The details of suppliers whose net purchase


value exceeded 10 % of the total net purchases
are as follows:

Rincian pemasok dengan nilai pembelian bersih


melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih
sebagai berikut:

2013

COST OF GOODS SOLD (Continued)

2012

603.068
286.799
276.854
188.008
175.662
95.418
27.453
29.505

765.131
230.769
192.143
162.700
187.435
90.183
27.577
48.693

1.682.767

1.704.631

54

Indirect Materials
Direct Labors
Depreciation
Salaries and Allowances
Repairs and Maintenance
Electricity
Packaging
Others
T o t a l

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

20.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

BEBAN USAHA

20.

The details are as follows:

Rinciannya sebagai berikut:


2013

2012

Beban Penjualan
Jasa Pemasaran
Gaji dan Tunjangan
Pengangkutan
Lain-lain

167.533
75.098
10.228

330.307
127.334
86.253
14.508

J u m l a h

252.859

558.402

4.545.857
531.382
522.800
212.590
151.217
139.539
139.107
134.021
109.791
108.494

4.357.823
561.964
464.090
195.622
161.087
156.099
128.573
141.867
85.921
101.124

474.052

454.921

J u m l a h

7.068.850

6.809.091

T o t a l

J U M L A H

7.321.709

7.367.493

T O T A L

Beban Umum dan Administrasi


Gaji dan Tunjangan
Cadangan Imbalan Kerja
Penyusutan
Inventaris Kantor
Representasi dan Sumbangan
Perbaikan dan Pemeliharaan
Jasa Profesional
Listrik, Air dan Telepon
Amorti sasi
Astek
Lain-lain (Saldo masing-masing dibawah
USD 80.000)

21.

OPERATING EXPENSES

PENGGUNAAN SALDO LABA

21.

Selling Expenses
Marketing Fees
Salaries and Allowances
Transportation
Others
T o t a l
General and Administrative Expenses
Salaries and Allowances
Provision for Employee Benefits
Depreciation
Office Equipment
Representation and Donations
Repairs and Maintenance
Professional Fees
Electricity, Water and Telephone
Amortization
Employee Insurance
Others (Accounts with balances below USD 80,000,
each)

APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS


Based on the Extraordinary General Meeting of
Stockholders dated May 20, 2013 as covered in
Notarial Deed No. 69 of Public Notary
Soehendro Gautama, SH,
M.Hum, the
stockholders approved to distribute a cash
dividend amounting to USD 99,201 or
USD 0.000056 per share, and there was a
appropriation for reserve amounting to
USD 19,616.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham


Tahunan tanggal 20 Mei 2013 yang dinyatakan
dalam Akta No. 69 dari Notaris Soehendro
Gautama, SH, M.Hum, pemegang saham
menyetujui pembagian dividen kas sebesar
USD 99.201 atau USD 0,000056 per saham serta
pembentukan
dana
cadangan
sebesar
USD 19.616.

55

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

22.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM


MATA UANG ASING

22.

The details of monetary assets and liabilities


denominated in foreign currencies are as
follows:

Rincian aset dan liabilitas moneter Perseroan


dalam mata uang asing sebagai berikut:

2013
Aset
Kas dan Bank

Piutang Usaha
Piutang Lain-lain
Jaminan
Uang Muka Lain-lain
Liabilitas
Utang Usaha
Utang Lain-lain

Utang Pajak
Beban Akrual

Liabilitas Imbalan Kerja


Jumlah Aset (Liabilitas) - Bersih

Setara dengan Dolar Amerika Serikat


berdasarkan Kurs pada tanggal Laporan
Posisi Keuangan Konsolidasian

IDR
SGD
MYR
SGD
IDR
IDR
SGD
IDR
IDR

MONETARY ASSETS AND LIABILITIES


DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

2012

765.586.960
39.934
2.969
106.087
773.573
391.338.377
5.856
497.558.000
45.859.333

1.212.490.198
110.741
1.580
156.589
387.937.957
11.727
497.558.000
-

IDR
SGD
IDR
SGD
JPY
IDR
IDR
SGD
JPY
IDR

(112.636.429)
(82.058)
(437.059.870)
(123.400)
(3.855.000)
(2.320.251.781)
(3.874.289.785)
(26.801.586.753)

(372.697.324)
(122.538)
(833.165.901)
(376.772)
(29.076.117)
(1.420.685.205)
(3.637.195.222)
(4.860)
(170.725)
(22.014.011.264)

IDR
SGD
MYR
JPY

(31.844.708.375)
(53.581)
2.969
(3.855.000)

(26.179.768.761)
(225.113)
1.580
(29.246.842)

USD

(2.690.739)

56

(3.229.529)

Assets
Cash on Hand and in Banks

Trade Receivables
Other Receivables
Guarantees
Prepaid Others
Liabilities
Trade Payables
Other Payables

Taxes Payable
Accrued Expenses

Employee Benefits Liabilities


Total Assets (Liabilities) - Net

Equivalent to United States Dollar using


Exchange Rates at Consolidated Statement of
Financial Position Dates

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

23.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

INFORMASI SEGMEN

23.

SEGMENT INFORMATION

Segmen Usaha

Business Segment

Informasi segmen usaha sebagai berikut:

The business segment information is as follows:

Industri Perakitan
Electronic
Assembling
Industry

2
0
Jasa Perakitan
Electronic
Assembling
Services

Eliminasi/
Elimination

J u m l a h/
T o t a l

P e n d a p a t a n:
Pendapatan Eksternal
Pendapatan Antar Segmen

210.347.145
-

3.131.028
-

213.478.173
-

Jumlah Pendapatan
Beban Pokok Penjualan

210.347.145
(204.019.846)

3.131.028
(1.682.767)

213.478.173
(205.702.613)

6.327.299

1.448.261

7.775.560

18.727.712

505.290

19.233.002
59.398.007

Segment Assets
Unallocated Assets

78.631.009

Total Consolidated Assets

27.142.719

Unallocated Liabilities

Laba Kotor
Aset Segmen
Aset Tidak Dapat Dialokasikan
Jumlah Aset Konsolidasi
Liabilitas Tidak Dapat Dialokasikan

Industri Perakitan
Electronic
Assembling
Industry

2
0
Jasa Perakitan
Electronic
Assembling
Services

Eliminasi/
Elimination

2.497.397
-

239.373.814
-

Jumlah Pendapatan
Beban Pokok Penjualan

236.876.417
(229.557.812)

2.497.397
(1.704.631)

239.373.814
(231.262.443)

R e v e n u e s:
External Revenues
Inter-Segment Revenues
Total Revenues
Cost of Goods Sold

7.318.605

792.766

8.111.371

28.384.526

291.590

28.676.116
63.559.499

Segment Assets
Unallocated Assets

92.235.615

Total Consolidated Assets

38.558.878

Unallocated Liabilities

Jumlah Aset Konsolidasi

Liabilitas Tidak Dapat Dialokasikan

Gross Profit

J u m l a h/
T o t a l

236.876.417
-

Aset Segmen
Aset Tidak Dapat Dialokasikan

Total Revenues
Cost of Goods Sold

P e n d a p a t a n:
Pendapatan Eksternal
Pendapatan Antar Segmen

Laba Kotor

R e v e n u e s:
External Revenues
Inter-Segment Revenues

57

Gross Profit

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

23.

INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)

23.

SEGMENT INFORMATION (Continued)

Segmen Geografis

Geographical Segment

Informasi segmen geografis sebagai berikut:

The geographical segment information is as


follows:

Luar Negeri
Singapura
Malaysia
Jepang
Eropa
Vietnam
Dalam Negeri
J u m l a h

24.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

2013

2012

113.380.972
62.543.816
33.860.541
9.720
584

116.495.598
87.856.746
32.556.800
11.420
13.393

3.682.540

2.439.857

213.478.173

239.373.814

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

24.

Overseas
Singapore
Malaysia
Japan
Europe
Vietnam
Domestic
T o t a l

FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Risiko keuangan utama yang dihadapi Perseroan


adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang
asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan
risiko harga. Kebijakan keuangan dijalankan
secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko
tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian
bagi Perseroan dan Entitas Anak.

The financial risks that may faced by the


Company are credit risk, foreign exchange rate
risk, interest rate risk, liquidity risk and price risk.
Financial policies implemented carefully with
manage those risks so not cause potential loss
to the Company and Subsidiary.

Risiko Kredit

Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko bahwa Perseroan akan


mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan,
klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi
liabilitas kontraktual mereka. Tidak ada risiko
kredit yang terpusat secara signifikan. Perseroan
melakukan kesepakatan mengenai jangka waktu
pembayaran pada saat pengadaan kontrak kerja
dengan para pelanggannya dan memonitor
sistem pembayaran dari pelanggan dan telah
menerapkan denda kepada pelanggan yang telah
melewati masa tenggang pembayaran yang telah
ditentukan serta penundaan pengiriman barang
kepada pelanggan untuk mengurangi risiko kredit.

Credit risk is the risk that the Company will incur


a loss arising from its customers, clients or
counter parties that fail to discharge their
contractual obligations. There are no significant
concentrations of credit risk. The Company
make an agreement on payment terms at the
time of procurement contracts with its customers
and monitor the customers payment system and
have applied penalties for customers having
exceeded the agreed-upon payment term that
have been determined and delays in delivery of
goods to customers for reducing credit risk.

Perseroan dan Entitas Anak juga menghadapi


risiko kredit yang berasal dari penempatan dana
di bank. Untuk mengatasi risiko ini, Perseroan
memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya
hanya di bank-bank dengan reputasi yang baik.

The Company and Subsidiary also face credit


risk arising from the placement of funds in
banks. The Company and Subsidiary have a
policy to put their funds only in banks with a
good reputation.

58

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

24.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

24.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Risiko Kredit (Lanjutan)

Credit Risk (Continued)

Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin


dari nilai tercatat setiap aset keuangan pada
tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai
berikut:

The maximum exposure to credit risk is reflected


in the carrying amount of each financial asset as
of December 31, 2013 as follows:

Kas dan Setara Kas


Deposito Berjangka
Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga
Piutang Lain-lain
Uang Jaminan

2.588.959
6.950.000
19.233.002
36.731
45.208

J u m l a h

28.853.900

Cash and Cash Equivalents


Time Deposits
Trade Receivables to Third Parties
Other Receivables
Guarantee Deposits
T o t a l

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing

Foreign Exchange Rate Risk

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko


dimana nilai wajar atau arus kas masa
mendatang dari suatu instrumen keuangan akan
berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata
uang asing. Untuk pembayaran dalam mata uang
asing, Perseroan mempunyai fasilitas treasury
line dimana Perseroan dapat melakukan
penukaran dari satu jenis mata uang ke mata
uang lainnya sehingga tidak ada risiko nilai tukar
mata uang asing yang terpusat secara signifikan.
Saat ini, Perseroan dan Entitas Anak tidak
mempunyai kebijakan formal lindung nilai dalam
mata uang asing.

Foreign exchange rate risk is the risk that the


fair value of future cash flows of a financial
instrument will fluctuate because of changes in
foreign exchange rate. For foreign currency
payments, the Company has treasury line
facilities in which the Company can do the
exchange from one type of currency to another
currency so there is no risk of foreign currency
exchange rates significantly concentrated.
Currently, the Company and Subsidiary have no
formal policy hedge in foreign currency.

Risiko Tingkat Suku Bunga

Interest Rate Risk

Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana


nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu
instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat
perubahan suku bunga pasar. Perseroan
terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar
secara langsung yaitu saldo-saldo yang tersimpan
di bank, simpanan dalam deposito berjangka 1
bulan dan sehubungan dengan perolehan kredit
modal kerja dengan tingkat suku bunga yang
dapat berubah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Dengan adanya risiko suku bunga
tersebut, maka Perseroan tetap menjaga
hubungan kerja yang baik dengan bank lainnya
untuk mempermudah akses pemberian kredit jika
Perseroan membutuhkannya.

Interest rate risk is the risk where the fair value


of future cash flows of a financial instrument will
fluctuate due to changes in interest rates. The
Company is affected by the market interest rate
risk directly related to the bank account
balances, one-month time deposits and working
capital credit with interest rates subject to
change in accordance with the prevailing
conditions. Due to the interest rate risk, the
Company maintains a good relationship with
other banks to facilitate access to credits if
needed.

Pada tanggal 31 Desember 2013, tidak terdapat


liabilitas yang dikenakan bunga, sehingga
Perseroan dan Entitas Anak tidak terekspos risiko
tingkat suku bunga pada tanggal akhir periode
pelaporan tersebut.

As of December 31, 2013, there were no


liabilities subject to interest rate so the Company
and Subsidiary were not exposed to interest rate
risk at the reporting period-end date.

59

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

24.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

24.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Risiko Likuiditas

Liquidity Risk

Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti


mempertahankan kas dan setara kas memadai
untuk mendukung kegiatan bisnis Perseroan dan
Entitas Anak secara tepat waktu. Dalam
mengantisipasi
risiko
pengelolaan
dana,
Perseroan dan Entitas Anak telah melakukan
prediksi dana untuk jangka pendek dan
menengah
dalam
mendukung
kebutuhan
operasionalnya dan memastikan tersedianya
pendanaan berdasarkan kecukupan fasilitas
kredit yang mengikat.

Prudent liquidity risk management requires the


Company and Subsidiary to maintain sufficient
cash and cash equivalents to support the
Company and Subsidiarys business activities in
a timely manner. To anticipate fund
management risk, the Company and Subsidiary
have estimated short and medium-term funds to
support their operational needs and and ensure
the fund availability based on the sufficiency of
binding credit facilities.

Seluruh liabilitas keuangan Perseroan dan Entitas


Anak per 31 Desember 2013 adalah liabilitas
jangka pendek yang jatuh tempo dalam satu
tahun, dengan rincian sebagai berikut:

All of the Company and Subsidiarys financial


liabilities as of December 31, 2013 were shortterm liabilities to mature within one year, with
details as follows:

Utang Usaha kepada Pihak Ketiga


Utang Lain-lain
Beban Akrual

23.152.599
514.768
344.429

J u m l a h

24.011.796

Trade Payables to Third Parties


Other Payables
Accrued Expenses
T o t a l

Pengelolaan Modal

Capital Management

Tujuan Perseroan dan Entitas Anak ketika


mengelola modal adalah untuk mempertahankan
kelangsungan usaha Perseroan dan Entitas Anak
serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang
saham dan pemangku kepentingan lainnya.

The Company and Subsidiarys objectives when


managing capital are to safeguard the Company
and Subsidiarys ability to continue as a going
concern whilst seeking to maximize benefits to
shareholders and other stakeholders.

Perseroan dan Entitas Anak secara aktif dan rutin


menelaah dan mengelola struktur permodalan
untuk memastikan struktur modal dan hasil
pengembalian ke pemegang saham yang optimal,
dengan mempertimbangkan kebutuhan modal
masa depan dan efisiensi modal Perseroan dan
Entitas Anak, profitabilitas saat ini dan yang akan
datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi
belanja modal dan proyeksi peluang investasi
yang strategis. Dalam rangka mempertahankan
atau menyesuaikan struktur modal, Perseroan
dan Entitas Anak dapat menyesuaikan jumlah
dividen yang dibayarkan kepada para pemegang
saham, mengeluarkan saham baru atau menjual
aset untuk mengurangi utang.

The Company and Subsidiary actively and


regularly review and manage their capital
structure and stockholder return, taking into
consideration the future capital requirements
and capital efficiency of the Company and
Subsidiary, prevailing and projected profitability,
projected operating cash flows, projected capital
expenditure and projected strategic investment
opportunities. In order to maintain or adjust the
capital structure, the Company and Subsidiary
may adjust the amount of dividends paid to
stockholders, issue new shares or sell assets to
reduce debt.

60

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

24.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

24.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Pengelolaan Modal (Lanjutan)

Capital Management (Continued)

Perseroan dan Entitas Anak memonitor


berdasarkan rasio gearing Konsolidasian. Rasio
gearing dihitung dengan membagi hutang bersih
dengan total ekuitas. Hutang bersih dihitung
dengan mengurangkan jumlah pinjaman dengan
kas dan setara kas. Pada tanggal 31 Desember
2013 dan 2012, tidak terdapat saldo pinjaman.

The Company and Subsidiary monitor capital on


the basis of the Company and Subsidiarys
consolidated gearing ratio. The gearing ratio is
calculated as net debt divided by total equity.
Net debt is calculated as total borrowings less
cash and cash equivalents. As of December 31,
2013 and 2012 there was no outstanding loan.

Aset dan Liabilitas Keuangan

Financial Assets and Liabilities

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan


estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan
Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012:

The following table presents the carrying


amounts and the estimated fair values of the
Companys financial instruments as of
December 31, 2013 and 2012:

Nilai Wajar/
Fair Values

2 0 1 3
Nilai Tercatat/
Carrying Amounts

Nilai Wajar/
Fair Values

2 0 1 2
Nilai Tercatat/
Carrying Amounts

Aset Keuangan - Pinjaman


yang Diberikan dan Piutang
Kas dan Setara Kas
Deposito Berjangka
Piutang Usaha
Piutang Lain-lain
Uang Jaminan

2.588.959
6.950.000
19.233.002
36.731
45.208

2.588.959
6.950.000
19.233.002
36.731
45.208

8.072.410
28.676.116
49.707
55.842

8.072.410
28.676.116
49.707
55.842

Jumlah Aset Keuangan

28.853.900

28.853.900

36.854.075

36.854.075

Total Financial Assets


Financial Liabilities - Financial
Liabilities Measured at Amortized
Cost
Trade Payables
Other Payables
Accrued Expenses

Liabilitas Keuangan - Liabilitas


Keuangan pada Biaya Perolehan
Diamortisasi
Utang Usaha
Utang Lain-lain
Beban Akrual
Jumlah Liabilitas Keuangan

23.152.599
514.768
344.429

23.152.599
514.768
344.429

33.864.958
1.346.913
722.841

33.864.958
1.346.913
722.841

24.011.796

24.011.796

35.934.712

35.934.712

Financial Assets - Loans and


Receivables
Cash and Cash Equivalents
Time Deposits
Trade Receivables
Other Receivables
Guarantee Deposits

Total Financial Liabilities

Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset


dapat diukur, atau liabilitas dapat diselesaikan
dengan dasar transaksi yang wajar (arms-length
transactions).

Fair value is an amount where assets can be


measured, or liabilities can be settled using
arms-length transactions.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan


ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian
dan asumsi sebagai berikut:

The fair values of financial assets and liabilities


are determined by using valuation methods and
assumptions as follows:

Nilai wajar kas dan setara kas, deposito


berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain,
utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual
mendekati nilai tercatatnya karena jangka
waktu jatuh tempo yang singkat atas
instrumen keuangan tersebut.

61

The fair values of cash and cash


equivalents,
time
deposits,
trade
receivables,
other
receivables,
trade
payables, other payables, and accrued
expenses were reasonable approximation of
their carrying values, due to their short-term
nature.

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

24.

25.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

24.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

Financial Assets and Liabilities (Continued)

Nilai wajar uang jaminan tidak disajikan


karena nilai wajarnya tidak dapat diukur
secara andal dimana aset keuangan tersebut
tidak memiliki jangka waktu pengembalian
secara kontraktual.

PERIKATAN DAN KOMITMEN

25.

The fair value of guarantee deposits is not


presented since the fair value cannot be
measured reliably in which the financial
assets do not have a contractual maturity
schedule.

ENGAGEMENT AND COMMITMENT

a.

Pada tanggal 1 Januari 2009, Perseroan


mengadakan
Perjanjian
Pemasaran
(Marketing Agreement) dengan Forward
Semiconductor (S) Pte. Ltd (Forward),
dimana Forward menyediakan jasa dalam
pemasaran
bisnis
Perseroan
dan
memperoleh
transaksi
bisnis
baru
khususnya sektor elektronik di pasar luar
negeri. Jasa pemasaran tersebut adalah
sebesar 1% dari total penjualan yang
diperoleh dari jasa Forward dengan
persetujuan Perseroan terlebih dahulu.
Perjanjian ini
berlaku efektif sejak
ditandatangani dan berakhir dalam 2 bulan
berdasarkan persetujuan kedua pihak.

a.

On January 1, 2009, the Company entered


into a marketing agreement with Forward
Semiconductor (S) Pte. Ltd (Forward),
whereby Forward agreed to provide
services for marketing the Companys
business and obtaining new business
transactions especially for the electronic
section in overseas markets. The
marketing fee shall be at 1% of the total
Forwards sales initially approved by the
Company. The agreement shall be
effective since the signing and ends in two
months based on both parties agreement.

b.

Perseroan memperoleh fasilitas kredit dari


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan
11). Pada tanggal 31 Desember 2013,
seluruh fasilitas kredit tersebut tidak
digunakan oleh Perseroan, tetapi tersedia
jika Perseroan membutuhkannya.

b.

The Company obtained credit facilities


from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note
11). As of December 31, 2013, all the
credit facilities were not used by the
Company, however, they are available if
the Company needs them.

62

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

26.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

RENCANA MANAJEMEN

26.

MANAGEMENTS PLANS

Pada
tahun
2014,
dalam
meningkatkan
pendapatan dan laba Perseroan, manajemen
akan mengambil langkah-langkah sebagai berikut:

In 2014, to increase the Companys revenue


and income, the management will take has the
following measures:

1.

1.

2.

3.

4.
5.

6.

7.

8.

9.

Pematangan rencana produksi agar dapat


mengidentifikasi masalah teknis dan
mengkaji ulang syarat dan ketentuan
kontrak terhadap barang-barang reject.
Menerapkan strategi pemasaran yang
lebih fleksible guna memperluas jaringan
pemasaran dan mempertahankan daya
saing dan hubungan jangka panjang
dengan pelanggan.
Melakukan
efisiensi
dalam
proses
produksi dan terhadap biaya-biaya yang
tidak memberikan kontribusi terhadap
Perseroan.
Diversifikasi produk dan peningkatan
produktifitas.
Berupaya keras untuk menjajaki segmen
bisnis lainnya yang bersinergi dengan core
business Perseroan dan melakukan
ekspansi
fasilitas
produksi
dalam
mendukung
bisnis
integrasi
atau
pelayanan satu atap yang lebih komplit
mencakupi Surface Mount Technology,
Plastic Molding, Metal Stamping dan Final
Assembly.
Penerapan target profitabilitas serta
penggencaran program kerja yang lebih
komprehensif pada setiap departemen
baik produksi maupun administrasi umum.
Perbaikan infrastruktur teknologi informasi
dalam menunjang penyempurnaan sistem
kerja yang lebih terkendali dan terukur
sehingga dapat meningkatkan marjin
Perseroan.
Penggencaran upaya untuk menjajaki
bisnis full turn key (pembelian material
secara langsung) yang akan memberikan
kontribusi pada marjin Perseroan.
Membentuk tim khusus dalam memonitor
pergerakan harga bahan baku, bahan
penolong dan bahan pengepakan lainnya
untuk
meminimalisir
pengaruh
dari
volatilitas harga pasar yang berpotensi
menekan profitabilitas Perseroan.

2.

3.

4.
5.

6.

7.

8.

9.

63

Develop a complete production plan to be


able to identify technical problems and to
reevaluate toward contract terms and
conditions on reject products.
Implement a more flexible marketing
strategy to expand the marketing network
and
to
maintain
the
Companys
competitiveness and long-term customer
relationship.
Conduct efficiency in the production
process and indirect costs.
Diversify
products
and
increase
productivity.
Try hard to explore other business
segments synergistic with the Companys
core business and expand production
facilities in support business integration or
one stop complete service covering surface
mount technology, plastic molding, metal
stamping and final assembly.
Implement a profitability target and conduct
a more comprehensive work program in
both production and general administration
departments.
Improve
the
information
tercnology
infrastructure in establishing a more
controllable and measurable working
system to increase the Companys margin.
Try hard to explore the full turn key
business (direct materials purchases)
which will contribute to the Companys
margin.
Form a special team to monitor the price
movements of raw materials, indirect
materials and other packaging materials to
minimize the impact of market price
volatility
potentially
reducing
the
Companys profit.

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

26.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

RENCANA MANAJEMEN (Lanjutan)


10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

26.

MANAGEMENTS PLANS (Continued)


10. Conduct training and improve employees
knowledge and capabilities to support a
good regeneration of leadership in the
production and general administration to
establish the Companys sustainable
management system.

Melakukan pelatihan dan peningkatan


pengetahuan serta kapabilitas pekerja
untuk mendukung regenerasi pemimpinan
yang baik di produksi maupun di
administrasi umum agar kelangsungan
sistem manajemen Perseroan dapat
dipertahankan secara terus menerus.
Bekerja sama dengan berbagai pihak di
luar Pulau Batam khususnya di pulau
Jawa dalam hal perluasan penjajakan
pekerja yang lebih kompeten agar
rekruitmen pada pekerja yang berkualitas
dapat ditingkatkan.
Pendekatan dengan pelanggan untuk
meninjau ulang harga jual seiring dengan
peningkatan upah minimum kerja yang
telah mengalami kenaikan 15,4% sejak
Januari 2014.
Memperluas basis vendor agar tidak
terpusat pada Negara Asia Tenggara saja
dengan menjajaki berbagai vendor di
China yang sangat terkenal dengan bahan
baku dan bahan pembantu yang murah
dalam menunjang industri elektroniknya.
Langkah tersebut diharapkan dapat
memperbesar kontribusi marjin Perseroan
khususnya untuk bahan baku serta bahan
pembantu lainnya.
Terus berinovasi dalam pembuatan semi
automation dan penyempurnaan proses
integrasi vertical dengan memperbaharui
fasilitas produksi, meningkatkan control
pada kualitas produk, ketepatan waktu
pengiriman barang serta penekanan biaya
produksi sehingga dapat memberikan nilai
tambah
kepada
pelanggan
serta
mempertahankan hubungan kerjasama
yang baik dengan pelanggan.
Mengajukan pengurangan harga atau
diskon dari vendor dengan memperpendek
jangka waktu pembayaran dengan selalu
mempertimbangkan
efek
ekonomis
terhadap keuntungan Perseroan.
Memperluas potensi marjin Perseroan
dengan melakukan ekspansi kapabilitas
engineering melalui pelayanan kebutuhan
internal seperti men-fabrikasi jig dan tools
yang digunakan dalam proses produksi
serta menjajaki pangsa pasar diluar
Perseroan.

11. Cooperate with various parties outside the


Batam Island especially on the Java Island
in expanding the assessment of more
competent employees to increase its
qualified recruitment.
12. Approach the customers to review selling
prices due to the 15.4% increase in the
minimum wage since January 2014.
13. Expand its vendor basis not to focus on the
Southeast Asean Countries only by
engaging various vendors in China that is
well-known for its cheap raw materials and
indirect materials to support its electronic
industy. This step is expected to increase
the
Companys
contribution
margin
especially for raw materials and other
indirect materials.
14. Keep innovating in the semi-automatic
manufacturing and perfecting the vertical
integration process by renewing production
facilities, increasing product quality control
and timely delivery of goods and
minimizing production costs to add value to
customers
and
maintain
a
good
cooperation with customers.
15. Ask for price reduction or discounts from
vendors by shortening the payment period
by always considering the economic effects
for the Companys profits.
16. Expand the Companys margin potential by
expanding engineering capabilities through
internal needs services such as fabricating
jigs and tools used in the production
process and exploration market segments
outside the Company.

64

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

26.

RENCANA MANAJEMEN (Lanjutan)


17.

18.

27.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

26.

17. Review the possibility of using more


efficient and cheaper indirect materials by
still considering the products outcome
quality and obtaining the customers
approval before implementing such a
change.
18. Explore a cooperation with design
companies as a breakthrough by providing
integrated services to customers. Such
additional product design services to
customers will increase the customers
dependence to the Company, leading to a
more secure business continuity.

Mengkaji kemungkinan penggunaan jenis


bahan penolong yang lebih efisien dan
murah dengan tetap memperhatikan
kualitas produk yang dihasilkan serta
mendapatkan
persetujuan
pelanggan
sebelum perubahan tersebut dilakukan.
Menjajaki kerjasama dengan Perseroan
design
sebagai
terobosan
dalam
pemberian pelayanan terintegrasi ke
pelanggan.
Penambahan
pelayanan
design produk kepada pelanggan tersebut
akan lebih meningkatkan ketergantungan
pelanggan pada Perseroan sehingga
keberlangsungan bisnis dapat lebih
terjamin.

AKTIVITAS NON KAS

27.

2013

28.

NON CASH ACTIVITY


Additional information on the Consolidated
Statements of Cash Flows related to non cash
activity is as follows:

Informasi tambahan atas Laporan Arus Kas


Konsolidasian terkait aktivitas non kas dalah
sebagai berikut:

Pengungkapan Tambahan
Reklasifikasi Aset Lain-lain ke Aset Tetap

MANAGEMENTS PLANS (Continued)

2012

PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

57.058

28.

Additional Disclosure
Reclassification of Other Assets to Fixed Assets

SUBSEQUENT EVENTS
Up to the date the Consolidated Financial
Statements were completed by the Companys
management, there has been no significant
event.

Sampai dengan tanggal Laporan Keuangan


Konsolidasian ini diselesaikan oleh manajemen
Perseroan, tidak ada peristiwa setelah periode
pelaporan yang signifikan.

65

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

29.

STANDAR
DISAHKAN
EFEKTIF

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

AKUNTANSI
YANG
TELAH
NAMUN
BELUM
BERLAKU

29.

ACCOUNTING STANDARDS
NOT YET EFFECTIVE

ISSUED

BUT

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi


yang telah disahkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang
relevan terhadap pelaporan keuangan Perseroan
dan Entitas Anak, namun belum berlaku efektif
untuk Laporan Keuangan Konsolidasian tahun
2013:

The following are several issued accounting


standards by the Indonesian Financial Accounting
Standards Board (DSAK) that are considered
relevant to the financial reporting of the Company
and Subsidiary, but not yet effective for 2013
Consolidated Financial Statements:

PSAK 1 (2013), Penyajian Laporan


Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku
efektif 1 Januari 2015.

This PSAK changed the grouping of items


presented in Other Comprehensive Income.
Items that could be reclassified to profit or
loss would be presented separately from
items that will never be reclassified.

PSAK ini mengubah penyajian kelompok pospos dalam Penghasilan Komprehensif Lain.
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak
akan direklasifikasi ke laba rugi.
-

PSAK 4 (2013), Laporan Keuangan


Tersendiri, yang diadopsi dari IAS 4, berlaku
efektif 1 Januari 2015.

PSAK 4 (2013), Separate Financial


Statements, adopted from IAS 4, effective
January 1, 2015.
This PSAK prescribes only the accounting
requirements when a parent entity prepares
Separate Financial Statements as additional
information. Accounting for Consolidated
Financial Statements is determined in PSAK
65.

PSAK ini hanya mengatur persyaratan


akuntansi ketika entitas induk menyajikan
Laporan Keuangan Tersendiri sebagai
informasi tambahan. Pengaturan akuntansi
untuk Laporan Keuangan Konsolidasian
diatur dalam PSAK 65.
-

PSAK 1 (2013), Presentation of Financial


Statements, adopted from IAS 1, effective
January 1, 2015.

PSAK 24 (2013), Imbalan Kerja, yang


diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif 1 Januari
2015.

PSAK 24 (2013), Employee Benefits,


adopted from IAS 19, effective January 1,
2015.
This PSAK among other, removed the
corridor mechanism and contingent liability
disclosures to simple clarifications and
disclosures.

PSAK ini antara lain menghapus mekanisme


koridor dan pengungkapan atas informasi
liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan
klarifikasi dan pengungkapan.

66

PT SAT NUSAPERSADA Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
Dinyatakan Lain)

29.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)

STANDAR
AKUNTANSI
YANG
TELAH
DISAHKAN
NAMUN
BELUM
BERLAKU
EFEKTIF (Lnajutan)
-

29.

ACCOUNTING STANDARDS ISSUED


NOT YET EFFECTIVE (Continued)
-

PSAK
65,
Laporan
Keuangan
Konsolidasian, yang diadopsi dari IFRS 10,
berlaku efektif
1 Januari 2015.

PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan


dalam Entitas Lain, yang diadopsi dari IFRS
12, berlaku efektif 1 Januari 2015.

PSAK 67, Disclosure of Interest in Other


Entities, adopted from IFRS 12, effective
January 1, 2015.
This PSAK includes all of the disclosures that
were previously in PSAK 4 (2009), PSAK 12
(2009) and PSAK 15 (2009). These
disclosures relate to an entity interest in other
entities.

PSAK ini mencakup semua pengungkapan


yang diatur sebelumnya dalam PSAK 4
(2009), PSAK 12 (2009) dan PSAK 15
(2009). Pengungkapan ini terkait dengan
kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.
-

PSAK
65,
Consolidated
Financial
Statements, adopted from IFRS 10, effective
January 1, 2015.
This PSAK replaced the portion of PSAK 4
(2009 that addresses the accounting for
Consolidated
Financial
Statements,
establishes principles for the presentation
and preparation of Consolidated Financial
Statements when an entity controls one or
more other entities.

PSAK ini menggantikan porsi PSAK 4 (2009)


yang mengenai peraturan akuntansi untuk
Laporan
Keuangan
Konsolidasian,
menetapkan
prinsip
penyusunan
dan
penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
ketika entitas mengendalikan satu atau lebih
entitas lain.
-

BUT

PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar, yang


diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif
1 Januari 2015.
PSAK ini memberikan panduan tentang
bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai
wajar disyaratkan atau diijinkan.

PSAK 68, Fair Value Measurement,


adopted from IFRS 13, effective January 1,
2015.
This PSAK provides guidance on how to
measure fair value when fair value is required
or permitted.

ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan,


yang diadopsi dari IFRIC 18, berlaku efektif
1 Januari 2014.

ISAK 27, Transfer of Assets from


Customers, adopted from IFRIC 18, effective
January 1, 2014.

ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan


dengan Instrumen Ekuitas, yang diadopsi
dari IFRIC 19, berlaku efektif 1 Januari 2014.

ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities


with Equity Instruments, adopted from IFRIC
19, effective January 1, 2014.

The Company and Subsidiary are presently


evaluating and have not yet determined the
effects of these accounting standards on their
Consolidated Financial Statements.

Perseroan
dan
Entitas
Anak
sedang
mengevaluasi dampak dari standar akuntansi
tersebut dan belum menentukan dampaknya
terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian
Perseroan.

67

You might also like