Professional Documents
Culture Documents
PROFIL
PERUSAHAAN
Company Profile
Berdasarkan Akta Pendirian No. 5 tanggal 1 Juni 1990, Perusahaan Sat Nusapersada menjadi badan
hukum yang berhak untuk melakukan usahanya secara mandiri dengan ruang lingkup usaha industri
perakitan elektronik.
Pursuant to Article of Association No.5 dated June 1, 1990, Sat Nusapersada become a legal entity having the
right to execute its business independently with the scope of business of electronic manufacturering service
(EMS).
NAMA
NAME
BIDANG USAHA
LINE OF BUSINESS
TANGGAL PENDIRIAN
DATE OF ESTABLISHMENT
1 JUNI 1990
1 JUNE 1990
LEGAL BUSINESS
2008
MODAL DASAR
AUTHORIZED CAPITAL
IDR 738.000.000.000
IDR 738,000,000,000
IDR 265.717.200.000
IDR 265,717,200,000
PENCATATAN DI BURSA
KANTOR PUSAT
HEAD OFFICE
The Companys shares were listed on Indonesia Stock Exchange on 8 November 2007 with
Daftar Isi
Table of Contents
08 Kinerja 2013
2013 Performance
10
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
11
Ikhtisar Operasional
Operational Highlights
12
Ikhtisar Saham
Stock Highlights
16
20
Laporan Manajemen
Management Report
Profil Perusahaan
Company profile
130
52
Pembahasan dan
Analisis Manajemen
Managements Discussion
and Analysis
54 Pendapatan Usaha
Revenues
64 Liabilitas
Liabilities
56 Beban Pokok
Cost of Revenues
65 Ekuitas
Equity
58 Laba Kotor
Gross Profit
65 Kolektibilitas Piutang
Collectibility
66 Arus Kas
Cash Flow
67 Struktur Modal
Capital Structure
61 Aset
Assets
67 Tingkat Likuiditas
Liquidity
32
68 Transaksi Material
Material Transaction
69 Keterbukaan Informasi
Information Disclosure
75 Tinjauan Operasional
Operational Overview
72 Kebijakan Dividen
Dividend Policy
78 Aspek Pemasaran
Marketing Aspects
80 Prospek Usaha
Business Prospect
PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013
82
85 Komposisi Karyawan
Employee Composition
86 Profil Sumber Daya Manusia
Human Resources Profile
87 Pelatihan Yang Dilaksanakan di Sat Nusa
Training Conducted at Sat Nusa
89
Kebijakan CSR
CSR Policies
88
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Corporate Social
Responsibility
110
Informasi Bagi
Pemegang Saham
Information for
Shareholders
111
138
Manejemen Risiko
Risk Management
114
Tata Kelola
Perusahaan
Corporate Governance
153
116
118
Struktur GCG
Good Corporate Governance Structure
122
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
125
Direksi
Board of Directors
159
NET PROFIT
KINERJA
PEFORMANCE 2013
Pada tahun 2013, Perseroan mencatat total pendapatan sebesar US$ 213 juta yang terdiri dari sektor Konsumen elektronik
55,92%, Otomotif 25,52%, dan Networking 18,56%. Upaya yang
dilakukan untuk mengendalikan biaya produksi Perusahaan selama tahun 2013 dengan mengevaluasi dan menyempurnakan
praktik praktik manufaktur Perseroan serta melakukan peleburan struktur organisasi untuk beberapa divisi dan menetapkan Standardized Operating Procedures (SOP) baru yang lebih
efisien guna meningkatkan efisiensi kerja sehingga mampu
meningkatkan marjin laba kotor pada tahun 2013 menjadi 3,64%
dari 3,39% pada tahun 2012. Perseroan mencatat laba bersih
sejumlah US$ 1.426.192 pada tahun 2013, dengan pertumbuhan
sebesar 45% disertai laba bersih per 1.000 saham yang meningkat menjadi US$ 0,85 dari US$ 0,55 di tahun sebelumnya.
2013
US$ 1,426,192
NET PROFIT
2012
US$ 980,806
NET LOSS
2011
(US$ 1,041,047)
Automotive
Electronics
Consumer
Electronics
Elektronik Otomotif
Konsumen Elektronik
25.52%
55.92%
Network
Equipment &
Computers
Peralatan Jaringan &
Komputer
18.56%
Net Profit
Growth
Pertumbuhan
Laba Bersih
45%
3.64%
US$ 0.85
Ikhtisar
Keuangan
Financial Highlights
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini menggunakan notasi Bahasa inggris
Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in English
Dinyatakan dalam Dolar Amerika
Serikat, kecuali dinyatakan lain
LAPORAN LABA RUGI
Tahun/Year
Tahun/Year
CONSOLIDATED STATEMENTS
2011
2012
2013
OF COMPREHENSIVE INCOME
KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Pendapatan
234,583,722
239,373,814
213,478,173
Revenues
Beban Pokok
-228,757,722
-231,262,443
-205,702,613
Cost of Revenues
5,826,000
8,111,371
7,775,560
Gross Profit
Beban Usaha
-7,394,188
-7,367,493
-7,321,709
Operating Expenses
-1,568,188
743,878
453,851
492,629
846,086
1,525,235
-1,075,559
1,589,964
1,979,086
34,512
-609,158
-552,894
-1,041,047
980,806
1,426,192
-1,041,047
980,806
1,426,192
Laba Kotor
Diatribusikan Kepada :
Pemilik Entitas Induk
Attributable to:
-1,041,047
980,806
-1,041,047
980,806
1,426,192
Non-Controlling Interest
1,426,192
Total
Net Comprehensive Income (Loss)
Attributable to
-1,041,047
980,806
-1,041,047
980,806
1,426,192
Total
-0.59
0.55
0.85
2011
2012
2013
10
(1.04)
213.5
0.98
5.8
1.43
7.8
8.1
234.6
239.4
1,426,192
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
Aset Lancar
37,980,659
49,453,506
41,175,134
Current Assets
47,354,256
42,782,109
37,455,875
LAPORAN POSISI
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENT OF
FINANCIAL POSITION
Total Aset
85,334,915
92,235,615
78,631,009
Total Assets
30,515,990
36,081,628
24,310,324
Current Liabilities
2,122,994
2,477,250
2,832,395
Total Liabilitas
32,638,984
38,558,878
27,142,719
Ekuitas
52,695,931
53,676,737
51,488,290
Equity
2.48
3.39
3.64
1.24
1.37
1.69
38
42
35
62
72
53
-1.22
1.06
1.81
-1.98
1.83
2.77
RASIO KEUANGAN
FINANCIAL RATIO
Ikhtisar
Operasional
Operational Highlights
Jumlah Tenaga Kerja
4,663
4,546
2,768
Number of Employees
No of Subsidiary Company
21
21
21
No of SMT Lines
31
34
34
17
17
17
2012
2013
2011
Ratio Lancar (x)
Current Ratio (x)
2012
2013
2011
35
38
1.37
1.24
3.64
2.48
2011
42
2013
1.69
2012
3.39
2011
2012
2013
11
160
140
08 July 2013
Rp 130,-
01 January 2013
Rp 127,120
100
31 December 2013
80
Rp 82,-
20 December 2013
Rp 79,-
60
40
20
DECEMBER
NOVEMBER
OCTOBER
SEPTEMBER
AUGUST
JULY
JUNE
MAY
APRIL
MARCH
FEBRUARY
January
Tertinggi
Highest(Rp)
Terendah
Lowest (Rp)
Harga Penutupan
Closing (Rp)
Volume Transaksi
Transaction Volume
Januari
127
127
92
96
301,000
January
Februari
96
126
93
115
1,448,500
February
108
129
97
114
897,500
March
Maret
April
114
135
91
99
2,760,500
April
Mei
102
125
86
116
8,158,500
May
Juni
117
117
96
110
1,183,000
June
Juli
112
131
80
92
877,500
July
Agustus
91
98
80
88
50,000
August
September
88
110
80
110
197,500
September
102
104
81
100
520,500
October
Nopember
Oktober
86
95
81
88
195,500
November
Desember
88
92
76
82
1,207,500
December
135
Rp
76
Rp
82
Volume transaksi
17,797,500
Rp
Transaction volume
Sepanjang tahun 2013, jumlah volume transaksi saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia sebanyak 17.797.500
In 2013, the total volume of companys share transactions at Indonesia Stock Exchange was 17,797,500
13
14
On October 3, 2013, the Company had repurchased back its shares amounting to as many
as 354,289,500 shares or equivalent to 20%
of the total paid-up shares with an acquisition
cost of Rp 115, - per share.
BA
BUY
SHARE
Q2
Q3
Q4
FY
Pembukaan (Rp)
127
114
112
102
127
Opening (Rp)
Tertinggi (Rp)
129
135
131
104
135
Highest (Rp)
Terendah (Rp)
92
86
80
76
76
Lowest (Rp)
114
110
110
82
82
Closing (Rp)
Volume Transaksi
2,647,000
12,102,000
1,125,000
1,923,500
17,797,500
Trading Volume
Kapitalisasi pasar
(000)
201,945,072
194,859,280
194,859,280
145,258,736
145,258,736
Market Capitalization
(000)
531,388,000
531,388,000
531,388,000
177,098,500*
177,098,500*
Number of shares
issued
Saham ditempatkan
dan disetor
1,771,448,000
1,771,448,000
1,771,448,000
1,771,448,000**
1,771,448,000**
Penutupan (Rp)
Pembukaan (Rp)
Tertinggi (Rp)
Q1
Q2
Q3
Q4
FY
80
92
90
82
80
Opening (Rp)
115
120
96
155
155
Highest (Rp)
Terendah (Rp)
73
70
73
80
70
Lowest (Rp)
Penutupan (Rp)
92
90
88
127
127
Closing (Rp)
Volume Transaksi
10,287,500
6,715,500
20,297,500
15,432,000
52,732,500
Trading Volume
Kapitalisasi pasar
(000)
162,973,216
159,430,320
155,887,424
224,973,896
224,973,896
Market Capitalization
(000)
531,388,000
531,388,000
531,388,000
531,388,000
531,388,000
Number of shares
issued
Saham ditempatkan
dan disetor
1,771,448,000
1,771,448,000
1,771,448,000
1,771,448,000
1,771,448,000
ACK
PEMBELIAN
SAHAM KEMBALI
PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013
15
Significant Events
Peristiwa Penting
2013
16
17
award received
14 Maret 2013, Direktur Utama Sony Devices Energy Corporation, Tuan Shinichi Tanemo, memberikan
Quality Award sebagai penghargaan dan pengakuan kepada Satnusa atas Excellent Quality Performance
untuk lebih dari 500 juta kemasan baterai untuk periode Maret 2008 sampai dengan Desember 2012.
14 March 2013, The Managing Director of Sony Energy Devices Corporation, Mr. Shinichi Tanemo, presented
Satnusa with a Quality Award in appreciation and recognition of Satnusa for its Excellent Quality Performance
for more than 500 million battery packs within the period of March 2008 to December 2012.
18
23 April 2013, Direktur Allied Telesis International (Asia) Pte Ltd, Tuan John Sirbu menganugerahkan suatu
penghargaan kepada Satnusa sebagai Mitra Bisnis (EMS) Terbaik serta kontribusinya yang besar dan atas
usahanya dalam mempertahankan dan meningkatkan best quality excellent delivery service & Support and
total customer satisfaction.
23 April 2013, The Director of Allied Telesis International (Asia) Pte Ltd, Mr. John Sirbu bestowed Satnusa with
an award in appreciation for the Best EMS Partnership for its great contribution and effort to maintain and
improve best quality excellent delivery service & Support and total customer satisfaction.
19
20
Dear Stakeholders,
Dengan penuh rasa bahagia kami melaporkan pencapaian PT Sat Nusapersada,Tbk yang selanjutnya
disebut Satnusa bahwa ditengah meningkatnya
persaingan usaha yang semakin kompetitif, Perseroan mampu mempertahankan dan meningkatkan
profitabilitasnya. Dengan pelaksanaan serangkaian
strategi yang tepat, kami percaya bahwa hal tersebut merupakan landasan yang kokoh bagi Perseroan
untuk memiliki pertumbuhan yang berkelanjutan
di masa depan. Manajemen terus berupaya untuk
memperkuat strategi yang dilakukan melalui kombinasi pengembangan internal yang strategis, penerapan manajemen aset yang efektif dan inovasi yang
berkelanjutan di seluruh struktur organisasi.
Even though the Company is facing intense competition amid uncertainties throughout the year , the
Management is optimistic in surviving the downtrend in global market condition especially in developed countries. Thus, though our revenue dropped
by 10.82% compared to 2012, the Company was able
to maintain profit of US$ 1,426,192 from total revenue of US$ 213,478,173.
21
Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada Manajemen dan segenap karyawan untuk kinerja yang mengesankan dalam menjaga kinerja operasional dan keuangan
Perseroan sepanjang 2013. Direksi telah melakukan perubahan internal, dan pengurangan tenaga kerja serta
perbaikan yang diperlukan untuk tetap kompetitif dalam
mengantisipasi kenaikan upah minimum yang tinggi ditahun 2013.
Board of Commissioner gives appreciation to the Management and all employees for an impressive performance in maintaining operational and financial
performance of the Company during 2013. The Board of Directors have made
internal changes, and streamlining of labor force as well as crucrial improvements to remain competitive to anticipate the surge of minimum wage in 2013.
22
Perekonomian global masih dibayang-bayangi tekanan rencana penarikan dana stimulus (tapering
off) oleh Bank Sentral Amerika Serikat, serta meningkatnya ketegangan negara Barat dan Rusia atas
semenanjung Crimea yang dapat menjadi ancaman
eksternal bagi Perusahaan mengingat eksposur penjualan Perseroan yang begitu besar kepada negara
negara Eropa dan Amerika Serikat.
Appresiasi
Appreciation
Sofjan Wanandi
Komisaris Utama
President Commissioner
23
laporan dIREKSI
24
Dear Shareholders,
Memasuki tahun 2013, sejumlah perusahaan elektronik termasuk didalamnya pelanggan Perseroan
mengumumkan pengurangan tenaga kerja besar
besaran diiringi dengan pemangkasan proyeksi penjualan diatas dua digit serta melakukan perombakan
dan perampingan struktur organisasi demi bertahan hidup ditengah persaingan usaha yang semakin
kompetitif. Hal tersebut tentu saja berdampak negatif
terhadap pertumbuhan pendapatan Perseroan. Oleh
sebab itu, memasuki tahun 2013, berdasarkan informasi dan proyeksi yang diterima Perseroan dari
pelanggannya, Perseroan menetapkan proyeksi penjualan sebesar US$ 188.394.155, yakni penurunan
sekitar 21% dari penjualan aktual tahun 2012 sebesar US$ 239.373.814. Per 31 Desember 2013, Perseroan berhasil membukukan penjualan sebesar US$
213.478.173 atau 13% diatas proyeksi penjualan yang
telah ditetapkan oleh Perseroan. Hal tersebut tidak
terlepas dari usaha yang dilakukan oleh Direksi dan
segenap jajaran manajemen dalam mendapatkan
projek baru seperti perakitan produk Energy Storage
for Base Transceiver Station (BTS), Weighing Machine,
USB Device and Pocket Tray.
Although the Company was faced with many challenges in 2013 , all employees Satnusa has proven
that hard work backed by solid teamwork can help
the Company to pass through this challenging year .
Kinerja Perseroan
Company Performance
The Company ended the year 2013 with a solid financial position. Where per December 31, 2013, the
Company had cash and cash equivalents together
with time deposits of US$ 9,538,959 which is an increase of 18% from US$ 8,072,410 in 2012. Other than
that, the Company has no outstanding bank loans as
of December 31, 2013.
25
26
Proyek-proyek yang dilakukan oleh Perseroan terbukti telah dikelola dengan profesional dan dengan
kualitas yang terjaga. Hal ini dibuktikan dengan
penghargaan Quality Award yang diterima oleh
Perseroan dari pelanggan Perseroan Sony Energy
Devices Corporation atas kinerja kualitas yang sangat baik. Pelanggan Perseroan Allied Telesis juga
menganugerahkan Best Quality Award kepada
Perseroan pada 23 April 2013.
Strategi
Strategy
As mentioned before , we tried to control our production costs for the year 2013 by evaluating and
refining the Companys manufacturing practices. It
is an important part of our strategy to increase the
efficiency of production costs, which will strengthen the Companys ability to generate sustainable
long-term profits. We believe that the Company will
obtain the full benefit of the efforts that have been
made in the year 2013 .
Dalam hal struktur organisasi, Perseroan melakukan peleburan struktur organisasi untuk beberapa
divisi dan menetapkan Standardized Operating Procedures (SOP) baru yang lebih efisien guna meningkatkan efisiensi kerja. Perseroan juga membentuk
pusat pelatihan (centralised training centre) untuk
semua karyawan yang dilengkapi dengan pelatihan
yang diperlukan sebelum menempatkan karyawan
pada tempat kerjanya. Bagi operator, mereka akan
dipersiapkan dengan pengetahuan produksi dasar
seperti ESD , keamanan produk , dokumen produksi,
dan sebagainya.
Kendala Kendala
Challenges
Untuk tahun 2014, kami mengantisipasi terjadi penurunan pada total penjualan karena beberapa pelanggan Perseroan akan mengakhiri beberapa lini
produk mereka yang disebabkan oleh persaingan
yang ketat dan respon pasar yang lemah. Namun,
dibekali dengan semangat pantang menyerah dan
segudang pengalaman, kami tetap optimis untuk
melewati badai yang menerpa dan mengatasi semua
tantangan yang ada.
Corporate Governance
Appresiasi
Appreciation
Abidin
Direktur Utama
President Director
27
28
Auto spindle dan Spray painting didirikan pada tahun 2007 untuk memberikan layanan yang lebih terpadu kepada pelanggan. Pada tanggal 8 November
2007 Perseroan go public dengan menjadi produsen
pertama elektronik berteknologi tinggi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham PTSN. Nilai nominal Rp 150 per saham dan
4.920.000.000 saham sebagai modal dasar, dengan
total nilai sebesar Rp 738 miliar. Modal ditempatkan
dan disetor penuh untuk publik 1.771.448.000 saham dengan total nilai Rp 265.717.200.000.
SM ENGINEERING
29
21 SMT lines
Dual Line concepts
Component Per Hour (CPH) 100,000
Chip 0402 (01005)
Flip Chip (C4 Process)
Placing Accuracy 30 micron
17 Stamping Machines
Machine range from 45 - 300 Tonnages
Production Precision up to 30 micron
Wire cutting up to 2 micron
Die Stamp up to 3mm in thickness
34 Injection Machines
Machine range from 50 - 380 Tonnages
Gear run out control up to 50 Micron (JGMA3)
High stoke count injection & insert molding
Product length up to 600mm
SMT
Metal Stamping
plastic Molding
Final Assembly
integrasi vertikal
VERTICAL INTEGRATION
We offer a fully integrated suite of Electronic Manufacturing Services that can streamline your supply
chain process. The convenience of Vertical Integration has the advantage of reducing production leadtime and inventory handled, delivering considerable cost savings.
Perseroan menawarkan layanan Electronic Manufacturing Services yang terintegrasi yang dapat
merampingkan proses rantai pasokan Anda. Kenyamanan Integrasi Vertikal memiliki keuntungan
mengurangi lead-time dan persediaan produksi, memberikan penghematan biaya yang cukup besar.
30
Produk-Produk
Products
Produk Telekomunikasi
Telecom Products
Telecomunication, Passanger Intercomm Communication Unit, Nokia Mobile Phone, Tape Assy,
HP Charger, Passenger Audio Communication
Unit
Elektronik Otomotif
Automotive Electronics
31
32
VISI MISI
PERUSAHAAN
corporate
vision & Mission
visi - vision
Menjadi pemain bisnis yang diakui dalam industri manufaktur eletronik
berteknologi tinggi di kawasan Asia
Meningkatkan keuntungan dan pertumbuhan berkelanjutan Perseroan
melalui penyediaan solusi terpadu bagi pelanggan
Secara konsisten memberikan nilai lebih besar kepada para pemegang
saham dengan mengoptimalkan kinerja dan perkembangan Perseroan
Establish position in Asia as a high-technology electronics manufacturer
Enhance the companys profit and sustainable growth through the provision
of integrated solution to customers
Consistently provide greater value for shareholders by optimizing company
performance and development
misi- mission
Mencapai target-target kinerja melalui pertumbuhan unit-unit bisnis Perseroan
Memastikan pencapaian Kualitas Terbaik pada semua aspek operasi dan pengelolaan sumber daya
manusia
Beroperasi berdasarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Kualitas Menciptakan Masa Depan, mulai
dari desain produk, layanan pengiriman, dan pemenuhan komitmen kami secara tepat waktu kepada
para pelanggan dan mitra usaha
Memaksimalkan desain dan implementasi proyek-proyek produk siap pakai dan teknologi tinggi untuk
mendukung pengembangan produk-produk berkualitas terbaik dengan margin keuntungan yang
tinggi
Secara agresif memperluas jejaring internasional
Achieve performance targets through the growth of our business units
To ensure the achievement of Quality Excellence in all aspects of operations and in the management of human resources
Operate within the values and principles of Quality Creates Future from product design, delivering services, and timely fulfilment of our commitment to customers and business partner
Maximize the design and implementation of full turnkey projects and high technology to support the development of high-end products with high profit margin
Aggressively expand international network
33
CORPORATE
VALUE
CORPORATE VALUE
Sat Nusa memiliki komitmen tinggi untuk membangun budaya budaya yang berlaku di perusahaan sehingga diharapkan akan mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Budaya Perusahaan
terdiri dari Integritas, Disiplin, Ramah Lingkungan, Nilai
Tambah dan Keselamatan. Sistem nilai yang dikembangkan
dalam perusahaan, diharapkan dapat mengubah sikap dan
perilaku Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga memunculkan motivasi yang tinggi, kepuasan kerja meningkat, sikap
dan tindakan terarah, pergaulan yang lebih akrab, disiplin
meningkat, tumbuhnya kemauan untuk terus belajar serta
memiliki tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik
bagi Perseroan.
IDEAS
GCG PRINCIPLES
Sat Nusa is highly commited to build the corporate value applicable in the company in order to be able to create conducive
working environment to realize the vision and mission of the
company. Company Values consists of Integrity, Discipline, EcoFriendly, Added Value, and Safety. The values developed in the
company are expected to alter the attitude and behavior of the
human resources of the company to bring out the strong motivation, increase the work satisfaction, direct attitude and behavior,
create friendly relations, increase discipline, grow the passion
to keep studying, and have responsibility to give the best to the
company.
TARIF
OPERATIONAL
PRINCIPLES
QCDS
IDEAS
INTEGRITY, DISCIPLINE,
ECO-FRIENDLy, ADDED VALUE, SAFETY
OPERATIONAL
GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
PRINCIPLES PRINCIPLES
QCDS TARIF
34
TRANSPARENCY, ACCOUNTABILITY,
RESPONSIBILITY, INDEPENDENCY, FAIRNESS
integrity integritas
Kami secara pribadi bertanggung jawab untuk standar tertinggi dari perilaku masing-masing,
termasuk kejujuran dan keadilan dalam semua aspek pekerjaan, memenuhi komitmen sebagai
warga negara dan karyawan yang bertanggung jawab dan secara konsisten akan memperlakukan pelanggan dan sumber daya perusahaan dengan baik.
IDEAS
We are each personally accountable for the highest standards of behavior, including honesty and
fairness in all aspects of our work. We fulfill our commitments as responsible citizens and employees. We will consistently treat customers and company resources with the respect they deserve.
DISCIPLINE disiplin
Perseroan mematuhi standar keselamatan dan kesehatan yang berlaku untuk melindungi karyawan, pelanggan, pemasok dan masyarakat di mana Perseroan beroperasi dengan melakukan identifikasi bahaya dan pengendalian risiko yang tepat serta meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
We adhere to the highest standards to ensure the safety and health of our employees, our customers and the people of the communities in which we operate. We continuously make every effort to
prevent injuries and occupational illnesses. We put a strong effort on increasing awareness and
knowledge on safety and safe behaviour.
Memberikan nilai tambah kepada pelanggan melalui rangkaian integrasi vertikal dan solusi
terpadu serta penyempurnaan bekerlanjutan yang mampu memperpendek rantai pasokan.
Konsep integrasi vertikal bertujuan untuk mengurangi produksi lead-time dan penurunan inventaris bahan baku yang memberikan penghematan biaya yang signifikan.
Delivering added value in the eyes of our customers through our vertical integrated suite of solution
capable of streamlining supply chain process. The concept of Vertical integration aims to reduce
production lead-time and inventory handled, delivering considerable cost savings.
safety keamanan
Perseroan mematuhi standar keselamatan dan kesehatan yang berlaku untuk melindungi karyawan, pelanggan, pemasok dan masyarakat di mana Perseroan beroperasi dengan melakukan identifikasi bahaya dan pengendalian risiko yang tepat serta meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
We adhere to the highest standards to ensure the safety and health of our employees, our customers and the people of the communities in which we operate. We continuously make every effort to
prevent injuries and occupational illnesses. We put a strong effort on increasing awareness and
knowledge on safety and safe behaviour.
35
quality KUALITAS
Berkat perjuangan Perseroan untuk selalu melakukan penyempurnaan (kaizen), sehingga memberikan
manfaat langsung bagi pelanggan Perseroan. Keseriusan Sat Nusa dalam menjaga kualitas seluruh
proses produksinya sangat penting untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan oleh Perseroan
memiliki kualitas tertinggi.
Thanks to the companys constant striving for improvement (kaizen), which has direct benefits for our customers. Sat Nusas insistence on maintaining quality throughout the production process is vital to ensuring that
our products are of the highest quality.
COST BIAYA
Dengan memilih Sat Nusa untuk memproduksi produk mereka, pelanggan dipastikan telah membuat pilihan yang baik. Kaizen memastikan bahwa Sat Nusa menerapkan inovasi produk yang efektif dan memaksimalkan produktivitas. Kualitas produk Sat Nusa memungkinkan pelanggan Perseroan untuk menikmati
pengembalian yang tinggi atas investasi mereka.
By choosing Sat Nusa to manufacture their products, customers can be sure of having made a good choice.
Kaizen ensures that Sat Nusa products feature effective innovations and maximising productivity. The quality of
Sat Nusas products allows their customers to enjoy a high return on their investment.
DELIVERY PENGIRIMAN
Sat Nusa memiliki sistem yang memastikan bahwa hasil produksi sesuai dengan pengiriman tepat waktu.
Alur kerja Sat Nusa yang lancar dan dioptimalkan secara terus menerus, sirklus kerja yang diukur dan
direncanakan dengan hati-hati dan pergerakan barang sesuai permintaan, memungkinkan Perseroan
untuk secara konsisten memenuhi harapan pelanggannya.
Sat Nusas system ensures that production output corresponds with on time delivery. Sat Nusas smooth,
continuous and optimised workflows, with carefully planned and measured work-cycle times and on-demand
movement of goods, allow them to consistently meet their customers expectations.
SERVICE SERVIS
Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan merupakan prioritas utama Perseroan. Segala sesuatu
yang dilakukan berdasarkan pada tujuan ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Perseroan
menghormati pelanggannya, memahami kebutuhan dan keinginan mereka, dan melakukan yang terbaik
untuk memenuhinya melalui layanan yang Perseroan berikan. Setiap pelanggan yang senang dan puas
merupakan tonggak sejarah bagi Perseroan.
Delivering the best service to our customers is our highest priority. Everything we do serves this purpose directly or indirectly. We respect our customers, understand their needs and wants, and do our best to fulfill them
through the services we deliver. Each happy and satisfied customers is a milestone for us.
36
QDCS
SOFJAN WANANDI
KOMISARIS UTAMA
PRESIDENT COMMISSIONER
UMUR | AGE 72
ABIDIN
Direktur UTAMA
PRESIDENT Director
UMUR | AGE 51
ANAS, S.E
USMAN FAN
KOMISARIS
COMMISSIONER
UMUR | AGE 43
BIDIN YUSUF
Direktur Operasional
Operational Director
UMUR | AGE 55
YURI HERONO
ANAS, S.E
KOMISARIS INDEPENDEN
INDEPENDENT COMMISSIONER
UMUR | AGE 51
MEGAWATI
yenny
ANGGOTA
MEMBER
UMUR | AGE 36
EDI SUTEJO
WILSON YAP,S.H,M.H
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
UMUR | AGE 40
37
Sofjan Wanandi
Sejak tahun 2007, Sofjan Wanandi diangkat sebagai Komisaris Utama Perseroan. Hingga kini, beliau juga
merupakan anggota Direksi Santini Group sejak tahun 1999 dan Centre for Strategic and International
Studies (CSIS) sejak tahun 1973. Selama bertahun-tahun Sofjan Wanandi menjabat posisi penting di Gemala Group (Direktur Utama, 1980-1999) dan Prakarti Yoga Group (Presiden Direktur, 1996-1999; Direktur,
1974-1996). Beliau juga aktif sebagai anggota Dewan Penasihat PT Thiess Contractors Indonesia sejak
tahun 2005 dan Deutsche Bank Asia sejak tahun 2007, selain pernah menjadi anggota Dewan Penasihat
di Capital Group Companies (1996-1998) dan Carlyle Group (1998-2000). Sofjan Wanandi sekarang juga
menjadi anggota Konsulat Internasional Asia Society, Direktur Utama Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Wakil Direktur Utama Konsul Pengawasan
Nasional KADIN Indonesia, dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO). Beliau ditunjuk berdasarkan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa Perseroan No.14 tanggal 7 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta.
Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia dan Universitas Padjadjaran.
Since 2007, Sofjan Wanandi has been assigned as the Companys President Commissioner. Until present, he is
also a member of Board of Directors of Santini Group since 1999 and of Centre for Strategic and International
Studies (CSIS) since 1973. For years, Sofjan Wanandi employed the key positions of Gemala Group (Chairman,
1980-1999) and Prakarti Yoga Group (President Director, 1996-1999; Director, 1974-1996). He is also active as a
member of Advisory Board of PT Thiess Contractors Indonesia since 2005 and Deutsche Bank Asia since 2007,
and formerly was a member of Advisory Board of Capital Group Companies (1996-1998) and Carlyle Group
(1998-2000). Presently, Sofjan Wanandi is also a member of Asia Society International Council, the Executive
Chairman of National Economy Recovery Committee (KPEN) of lndonesian Chamber of Commerce and lndustry
(KADIN), the Vice Chairman of National Supervisory Council of lndonesian KADIN, and the Chairman of DPN
of Employers Association of Indonesia. He was appointed by deed No.14 through Extraordinary Shareholders
Meeting of the Company, dated August 7, 2007, made by
Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta. He earned a
Bachelor of Economics from the University of Indonesia and University of Padjadjaran.
38
Usman Fan
Komisaris Commissioner
terafiliasi (affiliated)
Sejak tahun 2007, Usman Fan menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Sampai sekarang, Beliau juga menduduki posisi Komisaris
Utama PT. BPR Mutiara Cemerlang Barelang sejak tahun 2009,
Komisaris PT Guna Surya Binamandiri sejak tahun 2004, Presiden
Direktur PT Putra Andalas Sejati dan PT Fanindo Cipta Propertindo
sejak tahun 2001, dan PT Fanindo Chiptronic sejak tahun 1994. Sebelumnya Usman Fan pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Sat Techindo (2000-2002) dan PT Fanindo Genmik Perkasa
(1994-2005) . Beliau ditunjuk berdasarkan akta Berita Acara Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No.14 tanggal 7
Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta.
Beliau menamatkan studi Diploma Manajemen Bisnis di Stanford
City College, Singapura.
Since 2007, Usman Fan has been served as the Companys Commissioner. Until now, he is also the Commissioner of PT. BPR Mutiara Cemerlang Barelang since 2009, Commissioner of PT Guna Surya Binamandiri since
2004, President Director of PT Putra Andalas Sejati and PT Fanindo Propertindo since 2001, and PT Fanindo
Chiptronic since 1994. Previously, Usman Man was the President Director of PT Sat Techindo (2000-2002) and
PT Fanindo Genmik Perkasa (1994-2005). He was appointed by deed No.14 through Extraordinary Shareholders
Meeting of the Company, dated August 7, 2007, made by
Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta. He accomplished
Business Management Diploma study at Stanford City College, Singapore.
Anas, S.E
Sejak tahun 2007, Anas, S.E. ditunjuk menjadi Komisaris Independen Perseroan. Sampai saat ini, Beliau juga menjabat sebagai
Direktur Utama PT Panca Wira Seraya dan PT Intan Wira Seraya
sejak tahun 1995, dan PT Graha Seraya Pratama (Novotel Batam)
sejak tahun 1992. Hingga sekarang, Anas, S.E. juga menjabat sebagai Direktur PT Trimitra Batam Pertama sejak tahun 2000, PT
Uniseraya dan PT Panca Eka Bina Plywood Industry sejak tahun
1995, PT Adithya Seraya Korita sejak tahun 1994, dan PT Batama
Nusa Permai sejak tahun 1992. Beliau juga adalah Wakil Rektor II Universitas Internasional Batam, Ketua Asosiasi Perhotelan
dan Restoran Indonesia di Batam, serta pendiri Yayasan Clarissa
(Sekolah Global Indo-Asia, Batam) dan Yayasan Kallista (Sekolah
Kallista. Batam). Beliau ditunjuk berdasarkan akta Berita Acara
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No.14
tanggal 7 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris
di Jakarta. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Trisakti, Jakarta.
Since 2007, Anas, S.E. has been assigned as the Companys Independent Commissioner. Until present, he is also
served as the President Director of PT Panca Wira Seraya and PT Intan Wira Seraya since 1995, and PT Graha
Seraya Pratama (Novotel Batam) since 1992. Currently, Anas, S.E. is also the Director of PT Trimitra Batam Pertama since 2000, PT Uniseraya and PT Panca Eka Bina Plywood Industry since 1995, PT Adithya Seraya Korita
since 1994, and PT Batama Nusa Permai since 1992. He is Vice Rector II of Batam International University, the
President of Indonesian Hotel and Restaurant Association in Batam, and the Founder of Clarissa Foundation
(Global Indo-Asia School, Batam) and Kallista Foundation (Kallista School. Batam). He was appointed by deed
No.14 through Extraordinary Shareholders Meeting of the Company, dated August 7, 2007, made by Fathiah
Helmi, SH, Notary in Jakarta. He gained Bachelor Degree of Economy from Trisakti University, Jakarta.
39
Abidin
MEGAWATI
direktur keuangan
finance
Director
40 PT Sat
Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013
BIDIN YUSUF
Direktur Operasional
Operational Director
Abidin
BIDIN YUSUF
MEGAWATI
41
42
Sejak 1 Jan 2014, Wilson memangku jabatan Sekretaris Perusahaan Perseroan. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Asisten Manajer HRD Perseroan dari tahun 1999-2000, Manajer HRD dari tahun 2000-2012,
Asisten Divisi Manajer dari tahun 2012-2013 dan AK3
Perseroan serta Sekretaris P2K3 Perseroan dari tahun
2000-2013. Beliau meraih gelar Sarjana Hukum dari
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia, pada
tahun 1998 dan Magister Hukum dari Universitas Internasional Batam, Indonesia, pada tahun 2013. Beliau
ditunjuk sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan
pada surat Penggantian Corporate Secretary Perusahaan No. Ref. 083/PTSN/XII/2013 tertanggal 23 Desember 2013.
Sejak 1 Januari 2014, Wilson served as Corporate Secretary of the Company. Previously, he served as Human Resource (HR) Assistant Manager of the Company from 1999-2000, from the years 2000-2012 as HR
Manager, Assistant Division Manager from 2012-2013
and AK3 of the Company and the Secretary of P2K3
from year 2000-2013. He holds a law degree from
the University of Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia, in
1998 and a Masters in Law from the Universitas Internasional Batam, Indonesia, in 2013. He was appointed
as Secretary of the Company based on the Companys
Corporate Secretary replacement letter No. Ref. 083/
PTSN/XII/2013 dated December 23, 2013.
43
Anas, S.E.
Sejak tahun 2013, Fransiska Yohan, S.E, M.M, diangkat sebagai anggota Komite Audit menggantikan Glenn
Martinus Marjono, S.E.,M.M.,CPA melalui Surat Keputusan Perseroan nomor 001/SK/PTSN/VI/2013. sebelumnya beliau merupakan Assisten Group Head Coordinator PT Aegis Maas Consulting (2003-2013),
Asisten Dosen Fakultas Ekonomi jurusan Sistem Informasi Akuntansi Laboratory di Universitas Tarumanagara (2003-2005), Akuntan PT Telekomunikasi Indonesia Kandatel Tangerang (1998) dan beliau memperoleh gelar sarjana ekonomi di Universitas Tarumanagara serta gelar Magister Manajemen dari Universitas
Tarumanagara ditahun 2006.
Since the year 2013, Fransiska Yohan, S.E, M.M, was appointed as a member of the Audit Committee replacing
Glenn Martinus Marjono, S.E.,M.M.,CPA, through Company Decree number 001/SK/PTSN/VI/2013. She was
previously Assistant Group Head Coordinator of PT Aegis Consulting Maas (2003-2013), Assistant Lecturer, Faculty of Economics, majoring in Accounting Information Systems Laboratory at the University Tarumanagara
(2003-2005), Accountant of PT Telekomunikasi Indonesia Kandatel Tangerang (1998) and she earned a degree
in economics Tarumanagara University and Master of Management from the University Tarumanagara in 2006.
yenny
Anggota Member
Sejak tahun 2013, Yenny, diangkat sebagai anggota Komite Audit menggantikan Netty, S.E, melalui Surat
Keputusan Perseroan nomor 001/SK/PTSN/VI/2013. Sebelumnya beliau merupakan officer di PT. Bank
UOB Indonesia (1998-2008), dan teller di PT. Bank Bali (Permata Bank) (1997-1998), Beliau menyelesaikan
pendidikan tertingginya pada tahun 1996 pada SMA Yos Sudarso Batam.
Since the year 2013, Yenny, was appointed as a member of the Audit Committee replacing Netty, SE, through
Company Decree number 001/SK/PTSN/VI/2013. Previously she was an officer in the PT. Bank UOB Indonesia
(1998-2008), and teller at PT. Bank Bali (Permata Bank) (1997-1998), she completed her highest education in
1996 at Yos Sudarso high school Batam.
44
struktur organisasi
organization structure
KOMISARIS UTAMA
PRESIDENT COMMISSIONER
sofjan wanandi
KOMISARIS INDEPENDEN
KOMISARIS
COMMISSIONER
usman fan
anas, s.e
INDEPENDENT COMMISSIONER
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
anas, s.e
DIREKTUR UTAMA
PRESIDENT DIRECTOR
abidin
DIREKTUR OPERASIONAL
OPERATIONAL DIRECTOR
bidin yusuf
AUDIT INTERNAL
SEKRETARIS PERUSAHAAN
INTERNAL AUDIT
YURI HERONO, s.e
CORPORATE SECRETARY
WILSON YAP ,S.H,M.H
KOMUNIKASI PERUSAHAAN
CORPORATE COMMUNICATION
WILSON YAP ,S.H,M.H
HUBUNGAN INVESTOR
AKUNTANSI
ACCOUNTING
kustina
PERENCENAAN PERUSAHAAN
CORPORATE PLANNING
ponian
INVESTOR RELATION
smailly andy
KEUANGAN
FINANCE
licen
HUKUM
LEGAL
smailly andy
PRODUKSI
PRODUCTION
hermin
TIM INOVASI
INNOVATION TEAM
a.han
LOGISTIK
LOGISTIC
steven andisi
TEKNOLOGY INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
tan siang hua
45
PT SM ENGINEERING
46
47
SM Engineering bersertifikat ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 dan SONY Green Partner
SM Engineering is certified for ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 and SONY Green Partner
48
49
Address of Head
Office and Subsidiaries
PT SAT NUSAPERSADA Tbk
Name and Address of Institution and or Supporting Profession in the Capital Market
50
SM ENGINEERING
AUDITOR
INDEPENDEN PERSEROAN
CORPORATE INDEPENDENT AUDITOR
Auditor eksternal melakukan pemeriksaan laporan keuangan Sat Nusa di tahun 2013 ditetapkan pada Rapat Tahunan Pemegang Saham berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris
dan Komite Audit. Untuk menjamin independensi dan kualitas laporan audit, Auditor Eksternal yang ditunjuk tidak boleh memiliki saham di perusahaan. Auditor Eksternal yang ditunjuk
bertanggung jawab untuk mengekspresikan pendapatnya tentang kesesuaian antara laporan
keuangan yang telah diaudit dan standar laporan keuangan yang berlaku.
Perseroan telah menunjuk auditor eksternal sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan PT Sat Nusapersada Tbk pada tanggal 20 Mei 2013, yang menyetujui pengangkatan
Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan (JM), untuk mengaudit Laporan Keuangan
untuk tahun buku 2013 berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris. Johan Malonda
Mustika & Rekan (JM) terdaftar di Bapepam. Total Biaya Audit Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun 2013 adalah sebesar US$ 22.960,68.
Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan (JM) telah menjadi auditor Perseroan sejak
tahun 2010. Mereka telah menyelesaikan tugas secara mandiri, sesuai dengan standar profesional untuk Akuntan Publik, kontrak kerja dan ruang lingkup audit yang telah disepakati.
Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan (JM) tidak memberikan jasa konsultasi lain
untuk Sat Nusa. Akuntan yang telah menandatangani Laporan Auditor Independen untuk tahun 2013 adalah Drs. Putu Astika.
External auditor performing the inspection to Sat Nusas financial statement in year 2013 is
stipulated on the Annual Meeting of Shareholders conducted based on the recommendation
of Board of Commissioners and Audit Committee. To assure the independence and quality of
the audit report, the pointed External Auditor must not have a stake in the company. The appointed External Auditor is responsible to express his/her opinion on the conformity between
the audited financial report and the prevailing standard of financial report.
The Company has appointed an external auditor in line with the Annual General Meeting of
Shareholders of PT Sat Nusapersada Tbk on 20 May 2013, which approved the appointment
of Public Accountants Johan Malonda Mustika & Partner (JM), to audit the Financial Statement for fiscal year 2013 based on the recommendation of the Board of Commissioners.
Johan Malonda Mustika & Partner (JM) is registered with Bapepam. The total fee for the
Audit of the Consolidated Financial Statements for 2013 was US$ 22,960.68,-.
Public Accountants Johan Malonda Mustika & Partner (JM) has been the Companys auditor
since fiscal year 2010. They have completed their tasks independently, in accordance with
the professional standards for Public Accountants, the work contract and the agreed audit
scope. Public Accountants Johan Malonda Mustika & Partner (JM) do not provide any other
consultancy services to Sat Nusa. The accountant who has signed the Independent Auditors
Report for 2013 is Drs. Putu Astika.
51
ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Management Discussion
and Analysis
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2013
31 DECEMBER 2012
52
Tinjauan Keuangan
Financial Overview
Tinjauan Operasional
Operational Overview
Aspek Pemasaran
Marketing Aspects
Prospek Usaha
Business Prospect
53
Sepanjang tahun 2013, Sat Nusa berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 213 juta atau menurun
sebesar 10,82% dibandingkan dengan tahun 2012.
Hal tersebut dikarenakan oleh sebagian pelanggan
Perseroan mengurangi order mereka yang disebabkan oleh ketatnya persaingan dan lemahnya permintaan akan produk produk pelanggan Perseroan
di pasar internasional.
2013
Revenues
213,478,173
PENDAPATAN USAHA
US$
98.53
1.47
54
CONSIGNMENT :
US$ 3,131,028
US$ 239,373,814
US$ 213,478,173
US$ 234,583,722
TOTAL REVENUE
TOTAL PENDAPATAN
INDUSTRY :
US$ 210,347,145
2011
2012
2013
In 2013, Sat Nusa booked a revenues of US$ 213 million derived from
our two business segments: Industry and Consignment. The contribution of each segment to our revenues in 2013 was as follows: Industry
98.53% and consignment 1.47%.
55.92%
consumer electronics
25.52%
automotive peripheral
18.56%
networking peripheral
automotive peripheral
networking peripheral
konsumen electronik
perangkat otomotif
perangkat networking
consumer electronics
55
Cost of revenueS
beban pokok
56
-10.82
-11.05
cost of revenueS growth
revenueS growth
pertumbuhan pendapatan
3,255
2,251
Pada tahun 2013, pendapatan Perseroan mengalami penurunan sebesar 10,82% namun beban
pokok mengalami penurunan sebesar 11,05%.
Hal ini tidak terlepas dari upaya Perseroan dalam
mengurangi total tenaga kerja dan meningkatkan
lini produksi dengan menerapkan penggabungan
proses, inovasi, keseimbangan lintasan untuk mengurangi kemacetan dan menggunakan robot kit
otomatis. Langkah ini berfungsi sebagai tindakan
perbaikan Perseroan untuk meminimalkan ketergantungan tenaga kerja manusia di tengah tekanan
peningkatan upah minimum dari tahun ke tahun.
Intensification on efficiency of electrical consumption by embarking on the use of energy saving light
across major production departments and main office which emit the same quality of light with lower
cost. Strengthen the communication between facility
department and production departments in managing the electricity consumption in each department
wisely. For example, turning off the compressor or
airconditioners when not in use. The main goal is to
prevent any energy waste caused by human ignorance and lack of communication.
57
laba kotor
gross profit
Seiring dengan terjadinya penurunan pendapatan
di tahun 2013 sebesar US$ 25,9 juta atau 10,82%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Laba kotor Sat Nusa mengalami penurunan sebesar US$
336 ribu atau sekitar 4,14% dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Marjin kotor Perseroan naik
menjadi 3,64% ditahun 2013 dari 3,39% ditahun
2012. Beberapa faktor utama peningkatan marjin
laba kotor perusahaan dikarenakan adanya upaya
yang dilakukan manajemen dalam mengurangi
proyek proyek yang terlalu labour intensive sehingga
Perseroan dapat mengurangi ketergantungan pada
tenaga kerja.
-10.82%
REVENUE
pendapatan
54.23%
minimum wages
upah minimum
US$ 8,728,378
US$ 12,005,213
US$ 8,223,753
US$ 3,781,460
actual expenses
biaya aktual
efficiency efisiensi
2013
Pendapatan
210,347,145
Beban Pokok
(204,019,846)
Laba Kotor
6,327,299
2012
236,876,417
(229,557,812)
3.01%
7,318,605
2012
3,131,028
2,497,397
(1,682,767)
3.09%
58
2013
1,448,261
Revenue
(1,704,631)
46.26%
792,766
Cosf of Revenue
31.74%
Gross Profit
Penurunan dalam kelompok Beban Penjualan terutama disebabkan oleh penurunan pada jasa pemasaran sebesar 49,28% atau menjadi US$ 167.533 dan
merupakan 66,26% dari total Beban Penjualan serta
terjadi penurunan pada pengangkutan sebesar US$
86.253 atau 100% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
The decline in selling expense category was primarily due to a decrease in marketing expenses by
49.28% to US$ 167,533 which represents 66.26% of
the total selling expenses and there was a decline in
freight expenses by US$ 86,253 or 100% compared to
previous year.
Other than that, the increase in general and administrative expenses were due to the increase in salary and allowances by US$ 188,034 or approximately
4.31%. Followed by an increase in depreciation expense of US$ 58,710 or 12.65% compared to previous
year.
Beban Usaha
Operating Expenses
2013
2012
252,859
3%
558,402
8%
-54.72%
Selling Expense
7,068,850
97%
6,809,091
92%
3.81%
Total
7,321,709
100%
7,367,493
100%
-0.62%
Total
Beban Penjualan
59
Rasio (%)
60
2013
2012
Ratios (%)
0.67%
0.41%
1.81%
1.06%
Return on Assets
2.77%
1.83%
Return on Equity
POSISI
KEUANGAN SATNUSA
Satnusa Financial Position
aset
Di tahun 2013, Total Aset Sat Nusa sebesar US$
78.631.009 yang terdiri dari 52% Aset Lancar dan
48% Aset Tidak Lancar. Nilai Total Aset ini menurun sebesar US$ 13.604.606 atau 14,75% dari US$
92.235.615 pada tahun 2012. Penurunan pada aset
tersebut terutama didorong oleh penurunan pada
piutang usaha kepada pihak ketiga sebesar US$
9.443.114 menjadi US$ 19.233.002 di tahun 2013
dari US$ 28.676.116 ditahun 2012. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan pada total pendapatan
ditahun 2013.
assets
In 2013, Satnusas total assets amounted to US$
78,631,009 which consisted of 52% Current Assets
and 48% Non-Current Assets. The total value of
these assets decreased by US$ 13,604,606 or 14.75%
from US$ 92,235,615 in 2012. Decline in assets was
mainly driven by a decrease in trade receivables to
third parties by US$ 9,443,114 to US$ 19,233,002 in
2013 from US$ 28,676,116 in 2012. This is due to a decrease in total revenues in 2013
61
Aset LANCAR
CURRENT Assets
Aset Lancar Sat Nusa menurun US$ 8.278.372 atau
16,74% dari tahun 2012. Hal ini terutama disebabkan
oleh penurunan pada Piutang Usaha Kepada Pihak
Ketiga sebesar 32,93%.
ASET LANCAR
(US$)
2012
Kontribusi
Contribution
CURRENT ASSETS
Kontribusi
Contribution
(US$)
2,588,959
6.29%
8,072,410
16.32%
-68%
Deposito Berjangka
6,950,000
16.88%
0.00%
100%
Time Deposits
19,233,002
46.71%
28,676,116
57.99%
-33%
36,731
0.09%
49,707
0.10%
-26%
Other Receivables
12,105,483
29.40%
12,442,418
25.16%
-3%
Inventories
260,959
0.63%
212,855
0.43%
23%
Prepayments
41,175,134
100.00%
49,453,506
100.00%
-17%
Pos ini terdiri dari Kas dan Setara Kas sebesar US$
2.588.959. Komposisi Kas dan Setara Kas ini adalah
Dollar (USD)
96.32%
US$ 2,493,702
Dollar(SGD)
1.22%
US$ 31,544
RINGGIT (MYR)
Rupiah(IDR)
0.03%
2.43%
US$ 903
US$ 62,810
FY 2013
(USD)
FY 2012
DESCRIPTION
(USD)
Kas
Rupiah
Cash on Hand
6,202
0.24%
11,038
0.14%
-43.81%
Rupiah
USD
67
0.00%
0.00%
n/a
USD
SGD
4,108
0.16%
6,150
0.08%
-33.20%
SGD
MYR
903
0.03%
516
0.01%
75.00%
MYR
11,280
0.44%
17,704
0.22%
-36.29%
Total Kas
Bank
Bank
USD
793,635
30.65%
3,205,956
39.71%
-75.24%
USD
SGD
27,436
1.06%
84,403
1.05%
-67.49%
SGD
IDR
56,608
2.19%
114,347
1.42%
-50.49%
IDR
877,679
33.90%
3,404,706
42.18%
-74.22%
Total Bank
Deposito Berjangka
62
Total Bank
Time Deposit
USD
1,700,000
65.66%
4,650,000
57.60%
-63.44%
USD
Total Deposito
Berjangka
1,700,000
65.66%
4,650,000
57.60%
-63.44%
Total Time
Deposito
2,588,959
100.00%
8,072,410
100.00%
-67.93%
persediaan | inventories
Dibandingkan dengan tahun 2012, terjadi penurunan
persediaan sebesar 2,71% atau US$ 336.935 menjadi
US$ 12.105.483 di tahun 2013.
FY 2013
(USD)
11,918
0.03%
0.00%
37,162,389
99.22%
42,519,643
99.39%
FY 2012
(USD)
NON-CURRENT ASSETS
n/a
-12.60%
Aset Lain-lain :
Jaminan
Biaya Ditangguhkan Bersih
Jumlah Aset Tidak Lancar
45,208
0.12%
55,842
0.13%
-19.04%
Guarantees
236,360
0.63%
206,624
0.48%
14.39%
Deferred Charges-Net
37,455,875
100.00%
42,782,109
100.00%
-12.45%
63
LIABILITAS | liabilities
Sat Nusa membukukan Total Liabilitas di akhir tahun
2013 sebesar US$ 27.142.719 yang terdiri dari 89,56%
Liabilitas jangka pendek dan 10,44% Liabilitas Jangka Panjang. Nilai Total Liabilitas ini menurun US$
11.416.159 atau 29,61% dari US$ 38.558.878 pada akhir
tahun 2012. Penurunan pada Liabilitas tersebut terutama disebabkan oleh penurunan pada Liabilitas Jangka
Pendek sebesar US$ 11.771.304 atau 32,62 % dari akhir
tahun 2012 sebesar US$ 36.081.628.
FY 2013
(USD)
23,152,599
FY 2012
(USD)
95.24%
33,864,958
CURRENT LIABILITIES
93.86%
-31.63%
Utang Lain-lain
514,768
2.12%
1,346,913
3.73%
-61.78%
Other Payables
Utang Pajak
298,528
1.23%
146,916
0.41%
103.20%
Taxes Payable
Beban Akrual
344,429
1.41%
722,841
2.00%
-52.35%
Accrued Expenses
24,310,324
100.00%
36,081,628
100.00%
-32.62%
Total Current
Liabilities
64
FY 2013
(USD)
NON CURRENT
LIABILITIES
FY 2012
(USD)
633,561
22.37%
200,723
8.10%
215.64%
2,198,834
77.63%
2,276,527
91.90%
-3.41%
2,832,395
100.00%
2,477,250
100.00%
14.34%
ekuitas | equity
Ekuitas menurun sebesar US$ 2.188.447 atau 4,08% dari
US$ 53.676.737 pada tahun 2012 menjadi US$ 51.488.290
pada tahun 2013. Penurunan ini terutama disebabkan
oleh adanya pembelian kembali saham (treasury) sebanyak 354.289.500 lembar dengan biaya US$ 3.515.438.
RASIO SOLVABILITAS
FY 2013
FY 2012
SOLVABILITY RATIO
35%
42%
53%
72%
(%)
(%)
CATATAN Per 31 Desember 2013, Perseroan tidak memiliki pinjaman bank yang belum dilunasi.
NOTE
At the end of 2013, the Companys collection period had improved from 43 days in 2012 to 32 days
in 2013. When analyzed from the last 3 (three)
years, the performance level of the best receivable collectability occurred in 2013, and the worst
occurred in 2012.
FY 2011
FY 2012
FY 2013
34
43
32
Trade Receivable
Turnover days
65
FY 2013
FY 2012
6,287,934
9,577,823
-34%
-8,121,843
-2,195,333
270%
-3,649,542
-41,481
8,698%
8,072,410
731,401
1,004%
2,588,959
8,072,410
-68%
(USD)
(USD)
arus kas dari aktivitas operasi | cash flows from operating activities
Selama tahun 2013, arus kas masuk berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar US$ 222.921.287
yakni turun sebesar 4,31% atau sebesar US$
10.046.330 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Arus kas dari aktivitas operasi yang digunakan untuk melakukan pembayaran terhadap para pemasok,
komisaris, direksi, karyawan dan pajak penghasilan
badan sebesar US$ 216.633.353. Arus kas Perseroan
dari aktivitas operasi menurun sebesar 34,35% atau
US$ 3.289.889 dibandingkan dengan tahun 2012.
arus kas dari aktivitas investasi | cash flows from investing activities
Arus kas Perseroan yang digunakan untuk aktivitas
investasi meningkat 269,96% atau US$ 5.926.510. Hal
tersebut terutama didorong oleh adanya penempatan
deposito berjangka sebesar US$ 6.950.000 ditahun
2013. Disisi lain, terjadi penurunan pada perolehan
Aset Tetap sebesar US$ 892.415 atau 42,41% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
arus kas dari aktivitas pendanaan | cash flows from financing activities
Arus kas Perseroan yang digunakan untuk aktivitas
pendanaan meningkat sebesar US$ 3.608.061. Hal
tersebut dikarenakan oleh adanya perolehan saham
treasuri dan pembayaran dividen tunai.
66
During the year 2013, there are no material commitments on capital investments.
divestasi
Divestation
During 2013, there was not any program and process related to the Company divestation.
AKUISISI
acquisition
2013
Struktur
Modal
2012
(USD)
Liabilitas
27,142,719
- Jangka Pendek
24,310,324
39%
2,832,395
3%
- Jangka Panjang
Capital
(USD)
42%
Structure
38,558,878
42%
-30%
36,081,628
39%
-33%
2,477,250
3%
14%
Liabilities
Current Liabilities Non Current Liabilities -
Ekuitas
51,488,290
58%
53,676,737
58%
-4%
Equity
78,631,009
100%
92,235,615
100%
-15%
Total of Capital
Invested
At the end of 2013, Sat Nusa had a healthy and relatively stable liquidity with a current ratio of 1.69x with
cash and cash equivalent value at US$ 2,588,959
in which the current ratio in 2012 was 1.37x. The
Companys financing in 2013 came from Cash inflow
from operating activities of US$ 6,287,934.
2011
2012
2013
DESCRIPTION
1.24
1.37
1.69
67
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA/AFILIASI
68
Bapepam Regulation No. IX.E.2 and Articles of Association of the Company stipulates that investments
in business entities, projects, and / or certain business activities, purchase, sale, transfer, exchange of
assets or business segments, asset leasing, lending
and borrowing of funds, assets, and / or corporate
guarantees on turnover of 20% (twenty percent) to
50% (fifty percent) of the equity of the Company is
not required to obtain the approval from the General
Meeting of Shareholders, while the material transaction with a transaction value of more than 50% (fifty
percent) of the equity of the Company is required to
obtain the approval of the General Meeting of Shareholders. During 2013, there was no such material
transaction conducted.
:
:
:
:
PT SNI Internasional
Batam
Jasa
Rp 10.000.000.000,-
Alasan Transaksi
melalui
Sumber Dana yang di Gunakan
: Rp 5.000.000.000,:
:
4.999 lembar
1 lembar
Referring to Regulation number X.K.1 , Annex Decision of Chairman of Bapepam No. : Kep-86/PM/1996 , dated
January 24, 1996 , on Disclosure of Information to the Public especially on points 2.a relating to material information in the form of the formation of joint ventures , herewith we declare that on December 11, 2013 PT Sat
Nusapersada Tbk ( the Company ) together with PT SM Engineering ( Controlled Company ) has established
a subsidiary , with the following description :
Company Name
Based in
Engaged in
Authorized Capital
Subscribed and fully paid
The stockholders :
1 . The Company
2 . PT SM Engineering
:
:
:
:
:
PT SNI Internasional
Batam
Services
Rp 10,000,000,000 , Rp 5,000,000,000 , -
Transaction Reason
Source of Funds in Use
: 4,999 shares
:
1 share
69
Harga rata-rata
pembelian
Persentase jumlah
nominal saham yang
dibeli dari seluruh
jumlah nominal
saham yang akan
dibeli sesuai dengan
Keterbukaan Informasi
3 Oktober 2013
354.289.500
Rp 115,-
99,99%
Rp 11.500,-
Adapun pelaksanaan pembelian kembali saham tersebut diatas telah mencapai ketentuan maksimum
sebesar 20%, dari modal disetor, namun masih terdapat sisa 100 lembar saham yang tidak dapat dibeli
karena ketentuan jumlah minimum saham pertransaksi di bursa adalah 1 lot = 500 lembar. Dengan
hasil laporan pelaksanaan tersebut diatas, maka Perseroan telah selesai menjalankan aktivitas pembelian kembali saham berdasarkan Keterbukaan Informasi yang telah disampaikan.
70
Number of shares
purchased
The average
purchase price
The remaining
budgeted fund for
buyback.
3 October 2013
354,289,500
Rp 115,-
99.99%
Rp 11,500,-
The implementation of the stock repurchase stated above has reached a maximum of 20% of the paid-up
capital, but still there are remaining 100 shares that can not be repurchased due to the provisions of the minimum number of shares per transaction on the exchange is 1 lot = 500 shares. With the results of the implementation of the above report, the Company has completed share repurchase activity in accordance with the
Disclosure of Information that has been submitted.
71
Dividend
policy
KEBIJAKAN DIVIDEN
72
Para pemegang saham baru yang berasal dari Penawaran Umum mempunyai hak yang sama dan sederajat
dalam segala hal dengan pemegang saham lama Perseroan termasuk hak atas pembagian dividen sesuai
dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan
merencanakan untuk membayarkan dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang kurangnya 1
(satu) kali minimal 10% (sepuluh persen) dari laba bersih setelah pajak dalam suatu tahun buku.
The amount of dividend payments will be distributed depending on the level of profits of the Company in the financial year concerned with regard to
the health and plans of the Company in the future
and without prejudice to the rights of the General
Meeting of Shareholders to decide otherwise in
accordance with the Articles of Association.
In 2013, the GMS set aside US$ 99,201.09 (ninetynine thousand two hundred and one U.S. dollar
and nine cents) as dividend for the financial year
ended December 31, 2012 to 1,771,448,000 (one
billion, seven hundred seventy-one million four
hundred and forty eight thousand) shares issued
by the Company or US$ 0.000056 (zero point zero
zero zero zero five six United States Dollars) per
share.
Jadwal Pembagian
Dividen Tunai
Schedule for
Cash Dividend
11 June 2013
12 June 2013
14 June 2013
17 June 2013
28 June 2013
Pembayaran Dividen
Payment of Dividend
73
target/proyeksi perusahaan
corporate target/projection
Selama tahun 2013 tidak terdapat perubahan k e b i j a kan akuntansi yang berpengaruh signifikan terhadap
Perusahaan.
Selama tahun 2013 tidak terdapat perubahan p e r a t u ran perundang-undangan yang berpengaruh signifikan
terhadap Perusahaan.
74
Tinjauan Operasional
Operational review
75
mounting POINT
rata-rata per bulan | monthly average
tahun year
2011
245,778,615 point
Mounting Point mengacu pada jumlah komponen yang dipasang
ke permukaan Printed Circuit Board atau dikenal dengan Papan
PCB. Pada tahun 2013, total mounting point di divisi SMT sebesar rata-rata 204.280.388 point per bulan atau menurun sebesar
19,82% dibandingkan dengan rata-rata 254.767.609 point per
bulan pada tahun 2012.
Mounting point refers to number of component mounted into
the surface of a Printed Circuit Board or known as PCB. In 2013,
total mounting point in SMT division amounted to an average of
204,280,388 point per month or decreased by 19.82% compared to an
average 254,767,609 point per month in 2012.
76
Fine Pitch
Flip Chip
In-Circuit Test
Stress Testing
mounting capacity
tahun year
tahun year
tahun year
tahun year
230,000,000
330,000,000
332,000,000
330,300,000
330,000,000
2009
2010
2011
2012
2013
Pada tahun 2013, Perseroan memiliki 21 Jalur In 2013, Sat Nusa has a total of 21 SMT lines, it enables
SMT, Perseroan dapat melakukan perakitan the Company to perform high speed component mountkomponen dengan kecepatan mencapai 173 ing reaching 173 components per second.
komponen per detik.
(Assumption : 22 working days and 24 working hour/
(Asumsi : 22 hari kerja dan 24 jam kerja/hari). day)
77
marketing aspects
Aspek Pemasaran
From the marketing aspect, the Company actively penetrated market to various large-scale companies in order to attract loyal customers. Our customers include
many of the worlds leading technology companies. We
have developed long standing relationships with our
customers.
We have made concentrated efforts to diversify our industry sectors and customer base. Our Top Management, supported by executive management, work to
expand existing customer relationships through the addition of product lines and services. These individuals
also identify and attempt to develop relationships with
new customers who meet our profile.
78
Perseroan akan terus berfokus pada pelanggannya dan memberikan layanan yang melampaui ekspektasi pelanggan dengan eksekusi yang cepat,
kelincahan yang tinggi dan ketanggapan Perseroan.
Dengan memberikan kualitas layanan bernilai tambah, Perseroan terus memberikan kepuasan kepada
pelanggannya. Bersama sama dalam mendapatkan keunggulan operasional, Perseroan akan dapat
membangun hubungan strategis yang kuat dengan
pelanggan globalnya.
41%
ASIA
27%
AMERICA
26%
EUROPE
6%
OCENIA
Produk Perseroan dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok berdasarkan distribusi pasar akhir
Companys Products can be categorized into several groups by end market distribution
79
business prospect
PROSPEK USAHA
Industry EMS dan ODM adalah layanan yang diberikan kepada perusahaan pemilik merek (brand owner)
kecuali fungsi pemasaran, termasuk pengembangan produk dan desain, pengadaan bahan baku, manufaktur, perakitan dan layanan purna jual. EMS dan ODM dapat dipisahkan sesuai dengan ruang lingkup
layanannya, namun batas antara EMS dan ODM sulit untuk ditentukan. Banyak perusahaan ODM yang
terlibat dalam bisnis EMS, dan perusahaan EMS juga terlibat dalam desain, sehingga agak sulit untuk
menarik garis yang jelas diantara keduanya.
EMS and ODM services refer to the services for brand vendors except brand marketing, including product
development and design, raw material procurement, manufacturing, assembly and after-sales services. EMS
and ODM can be differentiate according to the scope of service, but the boundary between EMS and ODM is
difficult to determine. Many ODM companies are engaged in EMS business, and EMS companies are also
involved in design, so it is rather difficult to draw a clear line between the two.
Pasar EMS dan ODM mencapai sekitar US$ 363,8 miliar pada
tahun 2013, mengalami sedikit penurunan sekitar 0,3% dari tahun 2012, terutama disebabkan oleh penurunan signifikan dalam
pengiriman laptop yang diperkirakan akan turun lebih lanjut di
tengah pemulihan ekonomi global yang lesu pada tahun 2014.
The EMS and ODM market valued about US$363.8 billion in 2013,
representing a slight decrease of 0.3% over 2012, mainly due to a
significant decline in the laptop shipment which is expected to drop
further amid the sluggish global economic recovery in 2014.
2012
2013
2014
SOURCE : www.MARKETRESEARCHREPORT.biz
Pasar EMS dan ODM diperkirakan akan turun sebesar 2% pada tahun 2014 dikarenakan oleh penurunan sektor PC dan Laptop. Perkiraan baru ini mencerminkan pergeseran tren pembelian PC dimana
pengguna semakin mempertimbangkan alternatif seperti menunda pembelian PC atau menggunakan
tablet dan smartphone untuk memenuhi kebutuhan komputasi mereka.
The EMS and ODM market value is expected to fall by 2% in 2014 due to decline in PC and Laptop sectors. The new forecast reflects a shift in PC buying trends as users increasingly consider alternatives
such as delaying a PC purchase or using tablets and smartphones for more of their computing needs.
80
81
human resources
82
In the effort to support the demands of the business, the Company seeks to carry out restructuring and
improvement of the organization to make it more competitive in the business world. The streamlining of
workforce of each operational Division continues to be carried out so that the business process can run
more effectively and the decision making process can be done more quickly.
The Company has carried out a number of improvements and developments in Human Resource
throughout 2013 such as:
1. Assessment and restructuring of functions in the organization to support operational activities, such
as restructuring the management of procurement, information technology, shipping, and quality assurance.
2. In terms of development, a Competence Profile has been prepared in the form of knowledge, technical
and non-technical skill/expertise required in every area/ work function. This competence profile will be
used as a basis for mapping the employees competence level to look at the development needs related
to the required competence demands with the competence level possessed by the employees.
3. Sat Nusa had setup a dedicated training centre to equipped all employees with necessary training before putting them into production line. All employees are provided with basic production knowledge such
as ESD, Product safety, production document, so on and so forth.
Dalam upaya mendukung tuntutan bisnis , Perseroan berupaya untuk melakukan restrukturisasi dan
perbaikan organisasi agar lebih kompetitif dalam dunia bisnis. Perampingan tenaga kerja dari masingmasing divisi Perseroan terus dilakukan sehingga proses bisnis dapat berjalan lebih efektif dan proses
pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat .
Perusahaan telah melakukan sejumlah perbaikan dan perkembangan di Sumber Daya Manusia sepanjang 2013 seperti :
1 . Penilaian dan restrukturisasi fungsi dalam organisasi untuk mendukung kegiatan operasional , seperti restrukturisasi manajemen pengadaan , teknologi informasi , pengiriman , dan jaminan kualitas .
2 . Dalam hal pengembangan , Profil Kompetensi telah disiapkan dalam bentuk pengetahuan , teknis dan
non - teknis keterampilan / keahlian yang dibutuhkan dalam setiap fungsi kawasan / kerja . Profil kompetensi ini akan digunakan sebagai dasar untuk memetakan tingkat kompetensi karyawan untuk melihat
kebutuhan pembangunan yang berkaitan dengan tuntutan kompetensi yang dipersyaratkan dengan level
kompetensi yang dimiliki oleh karyawan .
3 . Sat Nusa telah membentuk pusat pelatihan khusus untuk semua karyawan yang dilengkapi dengan
pelatihan yang diperlukan sebelum menempatkan operator pada jalur produksi . Semua karyawan dipersiapkan dengan pengetahuan produksi dasar seperti ESD , keamanan produk , dokumen produksi , dan
sebagainya .
83
ta i lor - made
trainings for each
84
18-25
26-35
36-45
46-55
56-above
umur | age
31.86%
44.87%
21.64%
1.48%
0.15%
percentage
18-25
26-35
36-45
46-55
56-above
umur | age
31.52%
47.69%
19.51%
1.12%
0.16%
percentage
Sat Nusa believes that recruitment and selection process is an important and strategic phase
to prepare employees who are able to give excellent performance at present and in the future. The
company policy in recruitment and selection processes deliberately prioritizes internal employees
for senior employee position by still considering
competency standard which have been set, while
an external recruitment is used as a counterbalance to achieve ideal employee structure in terms
of competency and educational background.
85
2013
NO
01
02
03
04
05
5,380
5,461
5,568
4,663
4,546
2,768
2008
2009
2010
2011
2012
2013
P endidikan
TETAP
Education
Permanent
2012
NO
01
02
03
04
05
P endidikan
Permanent
Berdasarkan jenjang pendidikan tahun 2013, sebanyak 49 orang karyawan tetap dan kontrak adalah lulusan S1 atau S2, 46 orang lulusan Diploma,
1.840 orang lulusan SLTA sederajat, 613 orang lulusan SLTP sederajat dan 220 orang lulusan SD. Secara keseluruhan, jumlah karyawan lulusan SLTA
sederajat dan di bawahnya lebih dominan, hal ini
terkait dengan karakter kegiatan operasional Perseroan.
86
TETAP
Education
30
28
462
78
54
652
33
37
426
70
177
743
KONTRAK
TOTAL
19
18
1,378
535
166
2,116
49
46
1,840
613
220
2,768
Contract
KONTRAK
Contract
32
32
2,338
1,082
319
3,803
TOTAL
65
69
2,764
1,152
496
4,546
Sat Nusa believes that the development of human resources is a necessity for Companys sustainability in order to be able to progress
more dynamically. Human resource development plans to develop
employees in order to evolve toward a better, improved competence
and engagement, and to be abl e to produce maximum performance.
In 2013, the actual increase in the quality of human resources is
reflected in the training activities, assessment, and certification.
Sat Nusa percaya bahwa pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu
keharusan bagi keberlanjutan Perusahaan agar dapat berkembang lebih dinamis.
Strategi pengembangan SDM merupakan perencanan untuk mengembangkan karyawan agar berkembang ke arah yang lebih baik, meningkat kompetensi , keterikatan
dan mampu menghasilkan kinerja yang maksimal. Pada tahun 2013, realisasi peningkatan kuantitas dan kualitas SDM tercermin dari kegiatan diklat, assesment, dan
sertifikasi.
Type of Training
Department
Biaya Training K3
Facility and QA
QA
HRD
Pelatihan Folklif
Forklift training
Shipping
Pelatihan P2K3
P2K3 training
Remuneration seminar
HRD
87
Environment Protection
The Company believes its environment, safety and pollution management practices complied with prevailing rules and regulations. Satnusa is committed to prevent pollution, efficiently use the resources and
continuously improve employee safety training. Furthermore, Satnusa realizes the success of the Company is not only measured by operation results but also the responsibility to society and environment.
Perseroan percaya bahwa prosedur penanganan lingkungan, keselamatan dan polusi yang dilakukan oleh
Perseroan telah mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku. Satnusa berkomitmen untuk mencegah
polusi, menggunakan sumber daya secara efisien dan terus meningkatkan pelatihan keselamatan karyawan. Selain itu, Satnusa menyadari keberhasilan Perseroan tidak hanya diukur dari hasil operasional
namun juga diukur dari tanggung jawab kepada masyarakat dan lingkungan.
88
Kebijakan untuk melaksanakan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) serta kebijakan lain dalam melakukan perubahan pada seluruh proses bisnis Sat Nusa Group agar
menjadi lebih ramah lingkungan terus diupayakan secara
intensif.
RE
REDUCE US
E
RECYCLE
Policies to implement the 3R (Reduce, Reuse, Recycle) program as well as other initiatives to transform the entire
business process within Sat Nusa Group to be more environmentally friendly continued to be pursued intensively.
Reduce, Reuse dan Recycle diciptakan untuk menetapkan hirarki praktik pengelolaan limbah baik pada
tingkat individu maupun bisnis.
Pengurangan (Reduce) adalah langkah pertama dan paling penting dalam hirarki. Langkah ini termasuk
mengambil sikap proaktif dalam membeli dan menggunakan apa yang diperlukan saja. Gagasan tersebut
bertujuan untuk menjadi lebih teliti dalam aliran pasokan dan praktik pengelolaan limbah untuk meminimalisasi penggunaan bahan baku.
Penggunaan ulang (Reuse), adalah langkah berikut dari pengurangan, berfokus pada pencarian penggunaan alternatif bagi bahan yang akan dianggap sampah dan dibuang. Tujuan idealnya adalah untuk
menghilangkan limbah sama sekali.
Daur ulang (Recycle), adalah langkah terakhir dalam hirarki tradisional yang menekankan pada pemisahan dan pendistribusian yang benar terhadap bahan-bahan yang tidak dapat dikurangi atau digunakan
kembali, ke fasilitas yang sesuai sehingga bahan-bahan tersebut dapat digunakan untuk menciptakan
atau memproduksi barang atau produk baru.
Reduce, Reuse and Recycle were created to establish a hierarchy of waste management practices for individuals and businesses.
Reduction is the first and most important step in the hierarchy. This step includes taking a proactive stance in
purchasing and using only what is necessary. The idea is to be conscientious of ones supply stream and waste
management practices in order to minimize the use of raw materials.
Reuse, the step following reduction, focuses on finding an alternative use for materials that would otherwise
be considered waste and ultimately disposed of. Ideally the goal is to
eliminate waste completely.
Recycling, the final step in the traditional hierarchy emphasizes on properly separating and
distributing those materials that cannot be reduced or reused, to the appropriate facilities so the items can be
applied to the creation or production of new products and goods.
89
Hearse Donation
25 Februari 2013, Penyerahan Bantuan Mobil Jenazah dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang diwakili oleh Frans Gunawan
L. Tobing dalam jabatannya selaku Department Head Department IV Corporate Banking I Group PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk (paling kanan) dan PT Sat Nusapersada Tbk diwakili oleh Abidin dalam kapasitasnya selaku Direktur Utama PT Sat Nusapersada Tbk (nomor dua dari kanan) kepada perwakilan masyarakat Kampung Pelita.
February 25, 2013, Handover of hearse by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, represented by Frans Gunawan L. Tobing Win his position
as Department Head - Corporate Banking Department I Group IV PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (from right) and PT Sat Nusapersada
Tbk represented by Abidin in his capacity as President Director of PT Sat Nusapersada Tbk (second from right) to the representative
of Pelita Village community.
90
PT Sat Nusapersada Tbk mengadakan Perjanjian Kerjasama Bina Lingkungan kampung Pelita dengan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam melakukan pengadaan Mobil Jenazah. Program Pengadaan Mobil
Jenazah merupakan program corporate social responsibility perseroan dalam bentuk pemberian pelayanan dan penyuluhan kesehatan secara gratis kepada masyarakat di sekitar lokasi usaha perseroan.
PT Sat Nusapersada Tbk entered into Environmental Development Cooperation Agreement for Pelita village
with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in procuring hearse. Hearse Donation Program is part of companys corporate social responsibility program in the form of free service delivery and health education to the public in the
vicinity of the companys business.
91
Mask distribution
92
Selama bulan Juni - Juli 2013, terjadi krisis kabut yang berdampak pada beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura yang disebabkan oleh
pembakaran hutan berskala besar di bagian Sumatera.
During June and July 2013, there was a haze crisis that affected several countries in the Southeast Asian region, including Brunei, Indonesia, Malaysia and Singapore due to a large-scale forest
burning in many parts of Sumatra.
93
Donor Darah
Blood Donation
5 Juni 2013, Perseroan berkerja sama dengan SPSI PEDULI (Serikat Pekerja Seluruh
Indonesia) didukung oleh PMI Kota Batam ( Palang Merah Indonesia) melakukan kegiatan Donor Darah Bersama. Ini merupakan salah satu langkah yang ditempuh oleh
Perseroan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara luas.
June 5, 2013, the Company together with SPSI CARE (All Indonesia Workers Union) supported by
PMI Batam (Indonesian Red Cross) to hold a Blood Donor Activity. It is one of the measures taken
by the Company to improve the health of society at large.
94
Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, 05 Juni 2013 dimulai pukul 11.00 13.00. Ketika pendonor telah
datang, maka hal pertama yang dilakukan adalah pendonor mengisi surat keterangan sehat, dan menunggu di ruang antrian. Setelah penimbangan berat badan sesuai persyaratan mendonor, maka pendonor
diuji kesehatannya dalam hal tekanan darah, golongan darah dan hemoglobin. Apabila dari uji kesehatannya pendonor lolos dalam kriteria pendonor, maka pendonor wajib mengisi formulir dan menunggu di
ruang antrian lagi untuk melakukan proses donor darah. Setelah transfuse darah dilakukan, pendonor
mendapatkan bingkisan berupa konsumsi dari pihak PMI seperti roti, air mineral, susu, dan obat. Pada
acara tersebut, sebanyak 68 karyawan mendonorkan darahnya.
The event was held on Wednesday, June 5, 2013 starting at 11:00 to 13:00. When a donor has come, the first thing
to do is to fill in the health declaration form, and wait in the queue. Once weighing result met the requirements
for donation, the donors health was tested in terms of blood pressure, blood group and hemoglobin. When the
health of the donor passed the test criteria, the donor went on to fill out the form and waited in the queuing
room again to conduct blood donation. After blood transfusions had been done, donors received gifts of consumption from PMI such as bread, mineral water, milk, and medicine. At the event, as many as 68 employees
donated their blood
95
96
CSR ASPECT
ENVIRONMENT
HEALTH
EMPLOYMENT
COMMUNITY
Program CSR Terpadu diharapkan dapat membangun dan menciptakan sifat
berkelanjutan dengan memastikan bahwa semua pihak terus bekerja untuk
mencapai sinergi dalam rangka membangun masyarakat yang lebih sejahtera
dan mandiri.
the Integrated CSR Program is expected to construct and create sustainable properties by ensuring that all
concerned parties constantly work towards achieving synergy in order to build a more prosperous and selfreliant society.
97
Aspek KESEHATAN
HEALTH ASPECT
Bekerja sama dengan PT Nusa Kekar Medical untuk pelayanan medis bagi keluarga karyawan (suami / istri dengan
3 anak);
Mengadakan program fogging untuk menghilangkan nyamuk;
Mengadakan kegiatan donor darah;
Memberi sumbangan untuk kegiatan sunatan massal.
Cooperate with PT Nusa Kekar Medical in provision of medical service for employees family (husband/wife with 3 children);
Fogging program to eliminate mosquito;
Hold blood donation activities;
Contribute to Massive Circumcision activities.
Aspek ketenagakerjaan
EMPLOYMENT ASPECT
Membebaskan karyawan dari pembayaran Jamsostek untuk program Jaminan Hari Tua dan pajak penghasilan
karyawan untuk tingkat staf and keatas;
Menyediakan makan siang dengan harga yang lebih murah (minimal 10% lebih rendah dari harga umum);
Memfasilitasi kegiatan rekreasi / outing karyawan;
Menyediakan fasilitas olahraga (senam / ruang kebugaran) dan memfasilitasi turnamen olahraga;
Menyediakan asrama bagi karyawan pria dan wanita;
Menyediakan fasilitas antar jemput untuk karyawan ;
Menyediakan fasilitas mobil dan rumah dinas untuk level senior dan keatas.
Exempt employees from Jamsostek (Pension fund) and employee income tax for staff level and above;
Provide lunch meal with cheaper price (minimum 10 % lower than common price);
Facilitate employees recreation / outing activities;
Provide sport facility (gymnastic / fitness room) and facilitate sport tournament;
Provide dormitory for male and female employee;
Provide transportation facility for employees;
Provide car and housing facility for senior level and above.
Aspek lingkungan
environmental ASPECT
98
Menyediakan food court didalam perusahaan untuk masyarakat tanpa memungut biaya sewa, air, dan listrik;
Penyerahan hewan kurban sebagai bagian dari perayaan Idul Adha (setiap tahun);
Berpartisipasi dalam bazaar amal gereja (2011);
Pendanaan dan sumbangan terhadap bencana Bengkulu (2000), Gempa Bumi Mentawai dan gunung merapi Yogyakarta (2010);
Memberi donasi kepada Yayasan Panti Asuhan (2009, 2012, 2013);
Pengadaan Mobil Jenazah kepada Masyarakat (2013);
Pembagian 6.500 masker gratis kepada karyawan dan masyarakat (2013);
Partisipasi untuk MTQ kelurahan Kampung Pelita (2013).
Provide food court in Company for the community with free rental, water and electricity cost;
Distribute sacrificial cows as part of Idul Adha celebration (every year);
Participated in the church charity bazaar (2011);
Funding and donation to Bengkulu disaster (2000), Mentawai Earthquake and Yogyakarta Volcano (2010);
Donation to Orphanage Foundation (2009, 2012, 2013);
Hearse Donation for society (2013);
Distribution of 6,500 free mask to employees and the public (2013);
MTQ Participation for Kampung Pelita village (2013).
Membangun kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar menjadi salah satu upaya penting
yang dilakukan Perseroan selama ini. Selain mengelola bisnis secara tepat demi menjaga kesinambungan
usaha, Perseroan berupaya memberi manfaat dan kesejahteraan kepada masyarakat di lingkungan sekitar melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.
Raising awareness towards surrounding community and environment has become one of the important effort
that has been made the Company all this time. Other than managing business appropriately for the sake of
business sustainability, the Company also strives to give benefits and welfare to the surrounding community
through Corporate Social Responsibility programs.
Sepanjang 2013, Perseroan melakukan berbagai kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai refleksi komitmen dan tanggung jawab perusahaan yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat dan
lingkungan sekitar. Berikut ini adalah total pengeluaran untuk aktivitas CSR 2013:
Throughout 2013, the Company made various corporate social responsibility activities as a reflection of the commitment and responsibility of the company that cares about the welfare of the community and the surrounding
environment. Here is the total expenditure for CSR activities in 2013:
Aktivitas / Activities
Pengadaan Mobil Jenazah Berkerja Sama dengan PT Bank Mandiri (Persero),Tbk
Jumlah / Amount
US$ 1,843.5
US$ 3,552.1
US$
13.1
US$ 890.2
US$ 125.2
US$ 240.5
US$ 6,664.6
99
Environmental
Management Activities
Kegiatan Manajemen Lingkungan
Manajemen lingkungan dimaksudkan untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan Perseroan
pada lingkungan dan masyarakat serta meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan secara
berkelanjutan. Sebagai perusahaan manufaktur,
Sat Nusa berkomitmen untuk menerapkan program 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) serta berinisiatif untuk mengubah proses bisnis Perseroan
menjadi lebih ramah lingkungan. Perbaikan terhadap standar ramah lingkungan dilakukan oleh
Perseroan secara terus menerus.
Pengukuran Lingkungan
Pengukuran lingkungan, meliputi pengukuran pencemaran udara, emisi kendaraan dan air limbah domestic rutin dilakukan 6 bulan sekali. Pengukuran dilakukan oleh pihak ketiga yang telah tersertifikasi
dan hasilnya akan dibandingkan dengan Nilai Ambang Baku Mutu untuk masing-masing parameter, yaitu
merujuk kepada :
Kep Men LH No.13 Tahun 1995 tentang Pengendalian Emisi Udara dari Sumber Tak Bergerak
Kep Men LH No. 21 Tahun 2008 tentang Pengendalian Emisi Udara Generator
Kep Men LH No. 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik
Environmental Measurement
An environmental measurement, including measurement of air pollution, vehicle emissions and domestic
waste water are routinely performed every 6 months. The measurements are made by certified third party and
the results will be compared with the Standard for each parameter, which refers to:
Minister of Environmental Decree No.13/MENLH/3/1995 about control of Air Emission from Stationary Source
Minister of Environmental Decree No. 21/PERMENLH/12/2008 about control of Air Emission from Generator
Minister of Environmental Decree No.112/MNLH/7/2003 about Standard Quality of Domestic Waste Water
AIR MINUM
DRINKING WATER
Pengukuran Air Minum
Sat Nusa juga melakukan test laboratorium
rutin untuk instalasi air minum karyawan,
meliputi parameter fisik, kimia dan mikrobiologi. Hal ini dilakukan untuk memastikan air
minum karyawan sehat dan memenuhi baku
mutu air minum yang dipersyaratkan oleh
Pemerintah melalui Kep Men Kes No. 492
Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum
Drinking Water Measurement
Sat Nusa also conducts routine laboratory
test for drinking water, including physical parameters, chemistry and microbiology. This
is done to ensure that drinking water meets
the quality standard required by the government through Health Minister Decree No. 492/
MENKES/SK/IV/2010 on Drinking Water Quality Requirements.
Workplace Measurement
Workplace Measurement is done regularly once a year, covering the measurement of noise intensity, lighting
and indoor air quality (dust levels, tin, lead, etc). Measuring workplace environment is aimed to ensure employee health through healthy working environment.
This measurement is done by a certified third party and the results will be compared with the standard, which
refer to:
Minister of Manpower Decree No. PER.13/MEN/X/2011 Threshold value of Chemical Content and Physical
Factor in the Workplace
Minister of Healthy No. KEP-1405/MENKES/SK/XI/2002 Occupational Environmental Health Requirements
Sat Nusa always ensures that the value of the measurement always meets the required Threshold Limit Value.
101
UKL
UPL
Environmental
Management Effort
Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Sat Nusa sebagai badan usaha yang telah mempunyai sertifikasi Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL), melalui surat keputusan Nomor
19/ UKL-UPL/Bapedal/BTM/VII/2003, mengimplementasikan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup serta melakukan pelaporan rutin kegiatan pengelolaan dan pemantauan
setiap 6 bulan sekali kepada Bapedal Kota Batam dan Kementrian Lingkungan Hidup. UKL/UPL
ini diterapkan untuk mengawasi , mengurangi dan mengantisipasi kemungkinan dampak yang
muncul bagi lingkungan dan masyarakat.
Sat Nusa as an entity that has obtained the certification of Environmental Management Effort (UKL)
and Environmental Monitoring Effort (UPL), through decree No. 19 / UKL-UPL/Bapedal/BTM/VII/2003,
implementing environmental management and monitoring effort as well as reporting management
and monitoring routine activities every 6 months to Bapedal of Batam and Ministry of Environment.
UKL/UPL is enforced to monitor, mitigate and anticipate the likelihood of impact that may occur to
environment and society.
PROPER
BLUE RATING
Peringkat Biru
untuk usaha dan/atau kegiatan yang telah melaksanakan upaya pengendalian pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup dan telah mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan minimum sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
for the business AND/or activity that has undertaken efforts to control pollution and/or damage
to the environment and has achieved great results in accordance with the minimum requirements as set out in
legislation and regulations.
103
Occupational Health,
Safety and Environment
Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMLK3) merupakan suatu pendekatan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, yang bebas dari kecelakaan,
kebakaran, ledakan, dan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh tugas kerja. Sebagai perusahaan
yang memproduksi dan merakit komponen elektronik menjadi barang setengah dan/atau barang jadi melalui solusi layanan terpadu yang dikenal sebagai integrasi 4 in 1, kegiatan operasional Sat Nusa ini terkait
erat dengan aspek yang berkaitan dengan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan. Sat Nusa secara
konsisten berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi seluruh staf, vendor
dan pihak ketiga yang terlibat dalam usaha bisnisnya. Komitmen ini dilakukan melalui serangkaian kebijakan perusahaan mengenai keselamatan dan kesehatan.
Keselamatan kerja dan kesehatan semua karyawan menjadi perhatian utama Perseroan. Setiap karyawan
Perseroan wajib mengikuti kebijakan dan ketentuan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan
kerja. Setiap karyawan harus memelihara dan menjaga kebersihan, keamanan, dan kenyamanan lingkungan kerja, serta tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat mengganggu pekerjaan karyawan lainnya. Untuk
menghindari berkurangnya konsentrasi karyawan, lingkungan kerja harus bebas dari segala bentuk polusi termasuk polusi suara, udara atau lainnya.
Dalam mengatasi berbagai masalah Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan kerja yang berterkaitan
dengan lingkup operasional Perseroan, Sat Nusa senantiasa mengacu pada aturan dan peraturan yang
ditetapkan oleh pemerintah, keputusan menteri dan instansi terkait lainnya.
Occupational Health, Safety and Environment Management System (OHSEMS) is an approach to create a safe,
healthy and prosperous work environment, which is free from accidents, fires, explosions and environmental
pollution caused by work assignments. As a company that manufactures and assembles electronics component into semi and/or finished goods through fully integrated suite of solution known as 4 in 1 integration, Sat
Nusas operational activities are inextricably linked to aspects pertaining to Safety, Health and Environment.
Sat Nusa consistently strives to create a safe and healthy working environment for its entire staff, vendors and
third parties involved in its business undertakings. This commitment is made through a set of company policies
on occupational safety and health.
Work safety and health of all employees becomes the main concern of a company. Every Sat Nusas employee
has to follow policies and stipulations related to the work safety and health. Each employee must create and
preserve cleanliness, safety, and comfort of physical work environment, as well as not to engage in such activities that could disturb other employees works. To avoid lack of concentration from its employees, thus work
environment should be free from all forms of pollution including noise, air or other pollutions.
In addressing various Safety, Health and Environment related issues within its operational scope, Sat Nusa at
all times refers to rules and regulations set by the government, minister decree and other relevant institutions.
Dalam setiap aktivitas operasionalnya, Sat Nusa senantiasa memperhatikan dan melaksanakan aspek
yang berkaitan dengan K3 dan Lingkungan. Sepanjang tahun 2013, kegiatan K3 dan Lingkungan yang
dilaksanakan meliputi:
Pemenuhan dan penerapan peraturan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sesuai
dengan proses bisnis perusahan
Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko sebagai upaya pencegahan kecelakaan di setiap
proses
Penyediaan lingkungan kerja yang sehat dan aman untuk seluruh karyawan melalui inspeksi rutin dan
monitoring lingkungan kerja
Penyediaan Alat Perlindungan Diri (APD) beserta pengawasan pemakaiannya
Penyediaan dan pemeliharaan sarana emergency, yaitu APAR (Alat Pemadam Api Ringan), Hydrant
system, alarm kebakaran, perlengkapan P3K, lampu emergency dan pintu darurat
Pemasangan rambu berupa anjuran dan peringatan serta penyediaan informasi LK3 di area kerja
Pelaksanaan simulasi keadaan darurat kepada seluruh karyawan untuk meningkatkan kesadaran terhadap kondisi kedaruratan
Peningkatan pengetahuan karyawan melalui pelaksanaan training bidang Lingkungan dan LK3 untuk
memastikan karyawan telah dibekali pengetahuan bekerja dengan aman
Pelaksanaan internal audit LK3 serta melakukan perbaikan temuan audit untuk memastikan keefektifan pemenuhan kebijakan dan standar LK3
Peningkatan standar dan penerapan LK3 di perusahaan melalui perbaikan berkelanjutan
Sat Nusa lebih mengedepankan tindakan preventif dalam melaksanakan K3, melalui pencegahan terjadinya kecelakaan kerja dan membekali tenaga kerja dengan pengetahuan/konsep K3 sebelum memulai
pekerjaan. Karyawan juga diwajibkan memakai peralatan safety sesuai dengan bidang tugasnya masingmasing.
105
AFR
3.71
3.49
4.58
2011
2012
2013
Pengukuran Tingkat Kecelakaan Kerja (AFR) berfungsi sebagai indikator kinerja kesehatan dan keselamatan Perseroan. Pada tahun 2013, tingkat AFR
mengalami kenaikan dari 3,49 pada tahun 2012 menjadi 4,58 pada tahun 2013.
Accident frequency rate (AFR) serves as health and safety performance indicators in Sat Nusa.
In 2013, the AFR rate has increased from 3.49 in 2012 become 4.58 in 2013.
Skema perlindungan karyawan atas kesehatan, kecelakaan kerja serta hari tua karyawan diwujudkan
dengan Jamsostek melalui program:
1. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang
mengalami kecelakaan pada saat mulai berangkat bekerja sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja.
2. Jaminan Kematian (JK)
Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program Jamsostek yang meninggal
bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan Kematian diperlukan sebagai upaya meringankan beban
keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang.
3. Jaminan Hari Tua (JHT)
Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena
meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua. Program Jaminan Hari Tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga
kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu.
Selain dari pada itu, Perseroan juga bekerja sama dengan PT Nusa Kekar Medical dalam memberikan layanan kesehatan kepada seluruh karyawan perseroan. Ini merupakan Salah satu program Perseroan yang
bertujuan untuk membantu tenaga kerja dan keluarganya dalam mengatasi masalah kesehatan. Mulai
dari pencegahan, pelayanan di klinik kesehatan, perujukan rumah sakit dan pengobatan.
Employee protection schemes for health, accident and old age through Social Security program:
1. Work Accident Insurance (JKK)
Work Accident Insurance (JKK) provides compensation and rehabilitation for workers injured from the time
they depart to work until arriving back home or sickness due to working relationships.
2. Death Insurance (JK)
Death Insurance is for the beneficiaries of the Social Security program participants whose death is not due
to an accident. Death insurance is needed to ease the burden on families in the form of funeral expenses
as well as compensation in the form of cash.
3. Old Age Fund (JHT)
Old Age Fund Program acts as a substitute for a discontinued labor income due to death, disability, or
retirement and organized through retirement saving system. Pension Fund program provides certainty in
income and paid at the time of labor reaches the age of 55 or have met certain requirements.
Apart from that, Sat Nusa also engages PT Nusa Kekar Medical to provide health services to all the employees.
This is part of our program that aims to help all the employees and their families in dealing with health problems. Ranging from prevention, medication in clinics, referral hospitals and treatment.
107
Product Responsibility
Kesehatan dan Keselamatan Konsumen
Informasi Produk
Product Information
Produk yang dihasilkan Sat Nusa meliputi produk
plastik, produk logam, produk elektronik setengah
jadi dan produk jadi.
Surface-Mount Technology (SMT) Teknologi canggih Perseroan dalam menyusun komponen-komponen elektronik (seperti resistor, kapasitor, dioda,
transistor, IC, dsb) secara langsung pada permukaan
PCBs (Printed Circuit Boards), yang dilakukan oleh
robot kits secara teratur, rapi, dan teliti. Teknologi
ini meliputi Chip-Scale Packaging (CSP), Micro-Ball
Grid Array (BGA), High Pin-Count QFN, Fine-Pitch Devices, Odd-Shaped Component Attach, dan ESD Class
2A dan 3A Certified Production Lines.
Precision Metal Stamping Secara mandiri, Perseroan mampu melakukan fabrikasi peralatan mulai
dari 30 hingga 50 mikron, pencetakan komponen
dan tooling baru, prove-in komponen baru, die
stamp metals hingga ketebalan 3 mm, serta precise
stamping hingga tekanan progresif 300 ton.
Precision Metal Stamping On its own, the Company capable to carry out tool fabrication from 30
to 50 micron, stamped parts and new tooling, new
part prove-in, die stamp metals up to 3 mm thickness, and 300 ton progressive presses for precise
stamping.
Printed Circuit Board Assembly (PCBA) dan Complete Set Assembly Kemampuan Perseroan untuk
melakukan wave soldering multi layer boards, lead
free processes, selective soldering, serta built to order dan configure to order pada ESD Class 2A dan 3A
Certified Production Lines.
Logistik Perseroan menyediakan layanan logistik global dan solusi rantai suplai, yang mencakup
freight forwarding dan manajemen pergudangan
atau penyimpanan bahan baku atau pun barang jadi,
yang ditawarkan Perseroan melalui berbagai program pengiriman tepat waktu dan fleksibel melalui jalur udara, laut, atau darat sesuai dengan permintaan para pelanggan.
Logistics The Company provides global logistics services and supply chain solutions, including
freight forwarding and material and/or finished
products warehousing or inventory management,
which are offered with various just-in-time products
delivery programs and flexibility via air, sea or land
depending on customers requirements.
Sat Nusa selalu mengutamakan prinsip keterbukaan dan kejujuran dalam melakukan setiap
transaksi dengan pelanggan. Perseroan berupaya
memberikan tanggapan yang cepat apabila ada pengaduan dan ketidakpuasan dari pelanggan. Layanan
pengaduan kepada Perseroan dapat disampaikan
melalui telepon, surat, email atau tatap muka langsung ke bagian terkait.
109
2013
Per 31 Desember 2013, komposisi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Shareholder Composition as per December 31st, 2013, the Companys shareholder composition is as
stated below:
1,177,500,000 (66.47%)
354,289,500 (20.00%)
177,098,500 (10.00%)
62,560,000 (3.53%)
1,771,448,000 (100%)
* Pemegang saham masyarakat lainnya terdiri dari pemegang saham dengan kepemilikan < 5%.
* Other Public shareholders consist of shareholders with ownership < 5%.
Masyarakat | Public
93.12%
6.88%
164,918,258 saham/share
12,180,242 saham/share
LOKAL | DOMESTIC
ASING | FOREIGN
0.17%
294,000
0.03%
51,500
MAKELAR
DANA PENSIUN
BROKER
pension fund
88.69%
157,073,758
INDIVIDU DOMESTIK
INDIVIDUAL - DOMESTIC
7.21%
12,763,742
INDIVIDU ASING
INDIVIDUAL - FOREIGN
0.56%
1,000,000
INSTITUSI ASING
INSTITUTION - FOREIGN
3.34%
5,915,500
INSTITUSI DOMESTIK
INSTITUTION - DOMESTIC
100%
111
ABIDIN
66.47%
Treasury Stock
Pembelian Kembali
20%
Public
publik
10%
(PTSN)
BIDIN YUSUF
3.53%
99.96%
PT SM ENGINEERING
ENTITAS ANAK
subsidiary company
(PT SME)
112
KENNY
0.04%
ptsn
99.98%
PT Sni INTERNASIONAL
ENTITAS ANAK
subsidiary company
pt sme
0.02%
Treasury Stock
Pembelian Kembali
20%
K R O N O L O G I S P E N C ATATA N S A H A M
113
114
Underlining the importance of GCG implementation in creating balance for all stakeholders and
achieving a sustainable business, Satnusa is committed to develop GCG to achieve a good corporate
governance system in line with the Companys values.
115
PRINSIP
DASAR GCG
GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLES
Mengingat pentingnya penerapan GCG, Dewan Komisaris dan Direksi Sat Nusa telah membuat GCG bagian dari kebijakan manajemen Perseroan melalui penerapan suatu sistem yang merupakan prinsipprinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, Kemandirian, dan Keadilan.
Transparansi
Transparansi adalah keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan penyampaian informasi
yang relevan tentang Sat Nusa kepada stakeholder. Perusahaan menjamin keakuratan informasi mengenai kinerja operasional dan keuangan, manajemen dan kepemilikan saham Sat Nusa, atau informasi lain
yang dianggap penting.
Akuntabilitas
Prinsip akuntabilitas pada dasarnya adalah pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan hak setiap entitas
anak melalui pembagian wewenang yang jelas untuk mengurangi dampak dari masalah keagenan yang
terjadi sebagai hasil dari konflik kepentingan antara manajemen, pemegang saham, dan stakeholders.
Sat Nusa menerapkan prinsip akuntabilitas melalui beberapa cara, seperti evaluasi presentasi kinerja
operasional dan keuangan, laporan keuangan dalam RUPS tahunan, Public Ekspose, audit internal dan
eksternal.
Tanggung jawab
Prinsip tanggung jawab merupakan kompatibilitas antara manajemen Perusahaan dan hukum yang berlaku, bersama dengan prinsip korporasi yang baik. Untuk itu, Sat Nusa memastikan bahwa manajemen
Perusahaan mematuhi aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku sebagai cerminan tanggung jawab perusahaan sebagai warga korporasi yang baik.
Sat Nusa selalu akan berusaha untuk membangun kemitraan dengan semua stakeholder dengan mengacu pada aturan hukum dan etika bisnis yang sehat.
KeMANDIRIAN
Prinsip kemandirian adalah suatu keadaan dimana perusahaan dijalankan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan dan etika perusahaan yang baik. Sat Nusa menginginkan untuk menghindari dominasi dari pihak manapun yang tidak
sehat dan menghindari konflik kepentingan.
Dewan Komisaris dan Direksi Sat Nusa memiliki perspektif yang independen dalam setiap keputusan
yang dibuat, namun saran dari konsultan independen, konsultan hukum, dan komite akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan.
Keadilan
Prinsip keadilan berarti keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang terjadi
sebagai konsekuensi dari memiliki kesepakatan dan aturan hukum yang berlaku. Sat Nusa menjamin
perlakuan yang adil dan sama bagi setiap pemangku kepentingan dalam menjalankan aktivitasnya dan
akan selalu berusaha untuk membuat para pemangku kepentingan memahami sepenuhnya hak dan kewajibannya di bawah aturan hukum.
116
GCG PRINCIPLES
Considering the importance of implementing GCG, Sat Nusas Board of Commissioners and Board of Directors have made GCG a part of the Companys management policy through the implementation of a system that
represents principles of information transparency, accountability, responsibility, Independency, and Fairness.
Transparency
Transparency is the openness in the process of decision-making and forwarding relevant information about
Sat Nusa to stakeholders. The Company guarantees the information accuracy regarding the operational and
financial performances, management and share ownership in Sat Nusa, or any other information considered
important.
Accountability
The principle of accountability is basically the execution of duties, responsibilities, and rights of every subsidiary through a clear division of authority to reduce the impacts of agency problem that occurs as the result of
conflicting interests among the management, shareholders, and the stakeholders.
Sat Nusa implements the principle of accountability through several ways, such as operational and financial
performance evaluation, financial report presentation in the annual GMS, Public Expose, internal and external
audit.
Responsibility
The principle of responsibility represents the compatibility between company management and the laws in
force, along with good corporation principles. For that matter, Sat Nusa ensures that the company management adheres to the rule of law and legislation in force as the reflection of companys responsibility as a good
corporate citizen.
Sat Nusa will always seek to establish partnership with every stakeholder by referring to the rule of law and
healthy business ethics.
Independence
The principle of independence is a state where a company is governed professionally without any conflict of
interest and pressure from any party that does not comply with the regulation and good corporate ethics. Sat
Nusa is aspired to avoid unhealthy domination by any party and have no conflict of interest.
The Board of Commissioners and The Board of Directors of Sat Nusa have independent perspectives in every
decision made. However, taking suggestions from an independent consultant, legal consultant, and their committees is also an option.
Fairness
The principle of fairness means justice and equality in fulfilling the stakeholders rights that occur as the consequence of having an agreement and the rule of law in force. Sat Nusa guarantees just and equal treatment
for every stakeholder in carrying out his activity and will always strive to make stakeholders fully comprehend
their rights and responsibilities under the rule of law.
117
STRUKTUR
GCG
GOOD CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE
EXTRAORDINARY GMS
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
dapat diadakan kapan saja dalam setahun jika
diperlukan. Pada tahun 2013, tidak ada RUPS
luar biasa yang diselenggarakan.
118
General Meeting of Shareholders (GMS) has the authority that is not given to both Board of Directors
and Board of Commissioners. GMS has the authority to assign and dismiss members of the Board of
Commissioners and Board of Directors, evaluate
their performance, approve the Basic budget, give
approval to the annual budget, set the profit usage
allocation, appoint a public accountant and decide
on the amount and kinds of compensations to the
Board of Commissioners and Board of Directors.
RUPS tahun 2013 telah memberitahu dan mengirimkan undangan kepada para pemegang saham sesuai
dengan peraturan. Sepanjang 2013, Sat Nusa telah
mengadakan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang
Saham dan yang terdiri dari 4 (empat) agenda.
Aktivitas | Activity
Pemberitahuan RUPS
Announcement of GMS
Tanggal | Date
Media | Media
18 April
2013
03 May
2013
MEDIA INDONESIA
HALUAN KEPRI
22 May
2013
119
1. Agenda Pertama:
Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan yang telah disampaikan oleh Direksi dan
Dewan Komisaris perihal keadaan dan jalannya Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31-12-2012 sebagaimana termaktub dalam buku Laporan Tahunan 2012;
Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan yang memuat Laporan Posisi
Keuangan Konsolidasi, Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi, Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi dan Laporan Arus Kas Konsolidasi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2012 beserta penjelasannya, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Johan
Malonda Mustika & Rekan sebagaimana ternyata dalam laporan auditnya nomor 13162-B1B/
JMM3.PA1, tanggal 08-03-2013, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;
Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et
decharge) kepada para anggota Direksi Perseroan atas tanggung jawab pengurusan dan pelaksanaan kewenangan dan para anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tanggung jawab pengawasan yang telah mereka lakukan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2012
sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan
Perseroan.
2. Agenda Kedua:
Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan yang tercatat dalam buku Perseroan yang berakhir
pada tanggal 31-12-2012 (tiga puluh satu Desember dua ribu dua belas) sebagai berikut :
1. Sejumlah US$ 19.616,12 disisihkan sebagai Dana Cadangan sesuai Undang-Undang No.40 tahun 2007 dan Anggaran Dasar Perseroan.
2. Sejumlah US$ 99.201,09 ditetapkan sebagai dividen untuk 1.771.448.000 saham yang telah dikeluarkan Perseroan.
3. Saldo Laba sebesar US$ 861.988,79 akan dibukukan sebagai Laba Yang Ditahan untuk keperluan
investasi dan modal kerja Perseroan.
3. Agenda Ketiga:
Memberikan kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk
mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2013 dan menetapkan honorarium Kantor Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lain penunjukkannya.
4. Agenda Keempat:
Menyetujui penetapan jumlah honorarium Dewan Komisaris termasuk tunjangan pajak untuk
tahun buku 2013 adalah sebesar Rp. 2.320.000.000,00 dan memberikan kuasa dan wewenang
kepada Rapat Dewan Komisaris untuk mengalokasikan pembagiannya kepada masing-masing
anggota Dewan Komisaris Perseroan;
Memberi wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan besarnya
gaji, uang jasa dan tunjangan kepada masing-masing anggota Direksi Perseroan.
Seluruh catatan RUPST tahun sebelumnya tersebut telah direalisasikan pada tahun 2013.
1. First Agenda:
Receive and approve the Companys Annual Report which was submitted by the Board of Directors
and Board of Commissioners concerning the condition and operation of the Company for the fiscal
year ended 31-12-2012 as set forth in the book Annual Report 2012;
Approve and ratify the Companys Financial Statements containing Consolidated Balance Sheets,
Consolidated Income Statement, Statement of Changes in Equity and Cash Flow Statements of
the Company and its Subsidiaries for the fiscal year ended 31-12-2012 and their explanations,
which have been audited by the Certified Public Accountants Johan Malonda Mustika & Partners
as evidenced in its audit report number 13162-B1B/JMM3.PA1, date of 08-03-2013, with an unqualified opinion;
Provides settlement and release of full responsibility (volledig acquit et decharge) to the members of the Board of Directors for the responsible management and execution of the authority and
the members of the Board of Commissioners for their oversight responsibilities they have done
during the financial year ended 31-12-2012 along actions are reflected in the Annual Report and
Financial Statements of the Company.
2. Second Agenda:
Determination of the net profit of the Company which recorded in the books of the Company ended on
31-12-2012 (thirty-first of December two thousand and twelve) as follows:
1. US$ 19,616.12 is set aside as a reserve fund in accordance with Law No. 40 Year 2007 and the
Articles of Association of the Company.
2. US$ 99,201.09 designated as dividends to 1,771,448,000 shares issued by the Company.
3. Remaining Earnings of US$ 861,988.79 will be recorded as retained earnings for investment and
working capital of the Company.
3. Third Agenda:
Authorize the Board of Directors to appoint a public accounting firm to audit the books of the Company for the financial year ended on 31-12-2013 and determine the honorarium of the Public Accounting
Firm and the other requirements of the appointment.
4. Fourth Agenda:
To approve the honorarium of Board of Commissioners, including of tax allowances for year 2013
amounted to Rp 2,320,000,000- and provides the power and authority to the Board of Commissioners to allocate the distribution to each member of the Board of Commissioners;
To give authority and power to the Board of Commissioners to determine the amount of salary,
bonuses and allowances to each member of the Board of Directors.
The entire record of the previous years AGM haD been realized in 2013.
121
Dewan
Komisaris
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
Susunan anggota Dewan Komisaris berdasarkan
Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 20 Mei
2013 adalah sebagai berikut:
SOFJAN WANANDI
KOMISARIS UTAMA
PRESIDENT COMMISSIONER
UMUR | AGE 72
USMAN FAN
KOMISARIS
COMMISSIONER
UMUR | AGE 43
ANAS, S.E
KOMISARIS INDEPENDEN
INDEPENDENT COMMISSIONER
UMUR | AGE 51
Dewan Komisaris bertanggung jawab secara kolektif dan bertanggung jawab untuk fungsi organisasi
mereka. Secara singkat, Dewan Komisaris bertanggung jawab mengawasi Direksi, memberikan saran dan masukan kepada Direksi dan memastikan
bahwa prinsip-prinsip GCG sepenuhnya dilaksanakan oleh Perseroan.
The Board of Commissioners is collectively responsible and accountable for their organizational
function. In brief, the Board of Commissioners are
responsible for supervising the Board of Directors,
providing suggestions and inputs to the Board of
Directors and ensuring that GCG principles are fully
implemented by the Company.
Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Anggota
Dewan Komisaris diangkat dari calon-calon yang
diusulkan oleh para pemegang saham dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS. Pengangkatan
Dewan Komisaris dilakukan dengan mempertimbangkan integritas, dedikasi, dan kompetensi masing masing calon calon yang diusulkan.
123
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Remunerasi Komisaris
Commissioners Remuneration
Remunerasi adalah pembayaran kepada Komisaris atas kontribusi mereka dalam pengelolaan dan
pengontrolan Perusahaan. Adapun prosedur dan
mekanisme penetapan besarnya remunerasi anggota dewan komisaris berdasarkan pada Anggaran
Dasar No.105 setelah penyesuaian UUPT pasal
18 ayat 12 dimana gaji atau honorarium dan tunjangan lain dari anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS. Sejalan dari keputusan Rapat Pemegang Saham Tahunan tanggal 20 Mei 2013 di
Batam, remunerasi bagi Dewan Komisaris sebesar
Rp 2.320.000.000, -
Pada tahun 2013, Dewan Komisaris mengadakan pertemuan setiap 3 (tiga) bulan. Kehadiran
Komisaris dalam pertemuan tersebut adalah 90%.
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi mengelola dan menjalankan Perusahaan
sesuai dengan tujuan dan sasaran Perusahaan. Para
Direksi juga melakukan tugas, tanggung jawab, dan
lainnya berdasarkan Anggaran Dasar, regulasi yang
berlaku, dan/atau Rapat Umum Pemegang Saham,
termasuk prinsip-prinsip GCG
The BOD manage and run the company in accordance with the objectives and goals of the company.
The BOD also conduct their tasks, responsibilities,
and other based on the Articles of the Association,
prevailing regulations, and/or the General Meeting of Shareholders, including the principles of
GCG
ABIDIN
Direktur UTAMA
PRESIDENT Director
UMUR | AGE 51
BIDIN YUSUF
Direktur Operasional
Operational Director
UMUR | AGE 55
MEGAWATI
125
Tugas
mengembangkan dan menjalankan rencana strategis Perseroan melalui cara-cara yang efektif dan
efisien; dan
mencapai keseluruhan kinerja operasional sehari-hari, serta manajemen bisnis dan organisasi
Perseroan secara menyeluruh sesuai dengan target yang diharapkan melalui otoritas yang didelegasikan oleh Dewan Komisaris
Tanggung Jawab
Roles
developing and delivering Companys strategic plan in the most effective and efficient manner; and
achieving the overall day-to-day performance as well as business and organization management of the
Company in accordance with set targets, under delegated authority from the Board of Commissioners.
Responsibilities
Tugas
melakukan perencanaan, pengarahan, dan pengkoordinasian terkait pengembangan, pemilihan, implementasi, dan pemanfaatan operasi-operasi Perseroan; dan
bekerja sama dengan semua level karyawan dalam mengidentifikasikan dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pada tingkat individu, departemen, dan organisasi Perseroan secara luas.
Tanggung Jawab
mengawasi bobot aktivitas produksi dan kualitas produk-produk yang dihasilkan, perencanaan dan
pengiriman melalui transportasi laut untuk memastikan arus produksi Perseroan berlangsung
efisien;
memastikan bahwa manufaktur produk dan manajemen operasi Perseroan memenuhi peraturan
perundangan-undangan dan prosedur standar yang ditentukan, sekaligus mengawasi dan mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada;
bekerja sama dengan Asisten General Manager dan Direktur Keuangan (Tidak Terafiliasi) Perseroan
dalam mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan, mengajukan permohonan dan memperoleh dana
yang dibutuhkan, serta mengimplementasikan penggunaan yang sesuai;
bersama-sama dengan Tim Manajemen Perseroan mengawasi perkembangan fokus anggaran dana
tahunan, pengeluaran dana bulanan, dan keseimbangan kinerja yang dicapai dengan dana yang
dikeluarkan;
mengembangkan, merekomendasikan, dan menyiapkan spesifikasi-spesifikasi pengeluaran-pengeluaran modal, proyek-proyek, dan proposal-proposal Perseroan yang diajukan oleh Asisten General
Manager;
mengevaluasi struktur operasi-operasi Perseroan, melakukan perencanaan tim, mengembangkan
pelatihan dan pendidikan bagi peningkatan efektivitas dan efisiensi tim secara kontinu sekaligus
memfasilitasi pertumbuhan profesional dan pribadi individu dengan penekanan pada kesempatankesempatan (bila dimungkinkan) yang dimiliki oleh masing-masing individu;
menangani proyek-proyek khusus Perseroan yang ditugaskan oleh Direktur Utama; serta
memperluas jejaring dan menambah proyek-proyek Perseroan.
Roles
conducting planning, directing, and coordinating the development, selection, implementation, and utilization of the Companys operations; and
working with all levels of staffs to identify and address the Companys individual, departmental, and organization wide needs.
Responsibilities
monitoring production volume activity and quality of products, planning and shipment delivery to ensure
Companys production flow is efficient;
ensuring that Companys product manufacturing and operations management are in compliance with
regulations and standard procedures, as well as monitoring, identifying, and correcting deficiencies;
working closely to Companys Assistant General Managers (GMS) and Finance Director (Non Affiliated)
in identifying needs, writing grants and obtaining grant funds, and also implementing grant deliverable;
in collaboration with Companys Management Team, overseeing the development of the centers annual
budget, monthly expenditures, and performance against budget;
developing, recommending, and preparing specifications for Companys capital expenditures, projects, and
proposals as requested by AGM;
evaluating Companys operations structure, conducting team planning, and developing training and education for continual improvement of the efficiency and effectiveness of the group, as well as providing
individuals with professional and personal growth with an emphasis on opportunities (where possible) of
individuals;
managing Companys special projects as assigned by the President Director; and
expanding networking and bring in more projects to the Company.
PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013
127
Tugas
mengawasi unit keuangan dan merupakan pembicara utama sehubungan dengan keuangan Perseroan; dan
melapor secara langsung kepada Direktur Utama dan membantu Direktur Operasional secara langsung pada seluruh persoalan strategis dan taktis Perseroan sehubungan dengan manajemen alokasi
dana, analisis biaya dan keuntungan, prediksi kebutuhan-kebutuhan, dan pengamanan pendanaan
baru Perseroan.
Tanggung Jawab
berpartisipasi dalam pengembangan bisnis baru Perseroan, khususnya membantu Direktur Utama
dan Direktur Operasional dalam mengidentifikasi kesempatan-kesempatan pendanaan baru, membuat rancangan alokasi dana terkait program-program yang prospektif, dan menentukan efektivitas
biaya pemenuhan layanan yang prospektif;
memastikan adanya kontrol-kontrol yang memadai, dokumen-dokumen pembuktian disetujui dan tersedia, sehingga seluruh aktivitas pembelian Perseroan dapat melalui proses-proses audit independen
dan pemerintah;
menyajikan alokasi dana operasional kepada Direktur Operasional, serta bekerja sama dengan Direktur Operasional dalam memastikan keberhasilan program-program Perseroan yang dijalankan, melalui dukungan analisis biaya dan kepatuhan terhadap seluruh kebutuhan/permintaan dalam kontrak
dan program-program yang dijalankan;
mengawasi pelaksanaan manajemen dan koordinasi seluruh aktivitas pelaporan keuangan bagi Perseroan, termasuk pendapatan-pengeluaran, laporan posisi keuangan, serta aktivitas penggajian bagi
para karyawan.
mengawasi aktivitas perbankan Perseroan;
memastikan arus kas memadai untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan Perseroan;
mengawasi pembuatan laporan-laporan bulanan, termasuk laporan-laporan keuangan dan proyeksiproyeksi arus kas untuk digunakan oleh manajemen eksekutif, termasuk Komite Audit dan Direksi;
membantu dalam proses desain, implementasi, dan kalkulasi waktu terkait insentif upah, komisi, dan
gaji bagi para karyawan Perseroan; dan
mengawasi kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang Perseroan.
Roles
supervising the finance unit and is the Companys chief financial spokesperson; and
reporting directly to President Director and directly assisting Operational Director on all strategic and tactical Companys matters in relation with budget management, cost benefit analysis, forecasting needs, and
the securing of new funding.
Responsibilities
participating in developing new business, specifically assisting President Director and Operational Director
in identifying Companys new funding opportunities, drafting the prospective programmatic budgets, and
determining cost effectiveness of the prospective services delivery;
ensuring adequate controls are installed, substantiating documentation is approved and available, such
that all Companys purchases may pass independent and governmental audits;
providing Operational Director with an operating budget, and working with Operational Director to ensure
Companys programmatic success through cost analysis support and compliance with all contractual and
programmatic requirements;
overseeing the management and coordination of all fiscal reporting activities for the Company, including
revenues-expenses, balance sheet reports, and payroll activities for staffs and participants;
monitor Companys banking activities;
ensuring an adequate cash flow to meet Companys needs;
overseeing the production of monthly reports, including financial statements and cash flow projections for
the use of Executive Management, as well as the Audit Committee and Directors;
assisting in the design, implementation, and timely calculations of wage incentives, commissions, and salaries for Companys staffs; and
overseeing Companys Accounts Payable and Accounts Receivable turnover;
a) President director
b) One of the director
c) One of the commissioner
d) Shareholder who collectively represent at least
1/10 (one tenth) of the companys paid up capital
The salary composition for President Director, President Commissioner, Operational Director, Finance Director (Non Affiliated) and members of the Board of
Commissioners are as follow:
Title Index
President Director
Operational Director
President Commissioner
Finance Director (non affiliated)
Commissioner
Independent Commissioners
: 100.00%
: 39.33%
: 23.24%
:
15.79%
:
4.97%
:
4.98%
Seluruh catatan RUPST tahun sebelumnya tersebut telah direalisasikan pada tahun 2013.
The entire record of the previous years AGM haD been realized in 2013.
129
committe report
LAPORAN KOMITE
ANAS, S.E
yenny
ANGGOTA
MEMBER
UMUR | AGE 36
Semua anggota komite audit tidak memiliki hubungan terafiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun dengan Pemegang
saham utama serta tidak memiliki benturan kepentingan dengan Perusahaan.
All members of the audit committee do not have any affiliated relationship with the board of directors, board of commissioners or the major
shareholder and has no conflict of interest with the Company.
Komite Audit
Komite Audit adalah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu dan memperkuat fungsi
Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan atas proses pelaporan keuangan, audit, pengendalian
internal dan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi saat mengelola Perusahaan.
Sesuai dengan Piagam Komite Audit Sat Nusa, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab untuk:
melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Emiten atau Perusahaan Publik kepada
publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Emiten atau Perusahaan Publik;
melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik;
memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas
jasa yang diberikannya;
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee;
melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak
lanjut Direksi atas temuan auditor internal;
melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika
Emiten atau Perusahaan Publik tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris;
menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Emiten atau Perusahaan
Publik;
menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan
Emiten atau Perusahaan Publik; dan
menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Emiten atau Perusahaan Publik.
Audit Committee
The Audit Committee is a Committee established by the Board of Commissioners in order to assist and to strengthen the functions of the Board of Commissioners in discharging its supervisory functions over financial reporting process, audit, internal
controls and implementation of Corporate Governance conducted by the Board of Directors while managing the Company.
In accordance with the Audit Committee Charter of Sat Nusa, the Audit Committee has the duty and responsibility to:
reviewing the financial information to be released by publicly listed companies to the public and/or authorities such as
financial reports, projections, and other statements relating to financial information of publicly listed companies;
conduct review on laws and regulations compliance related to the activities of the public listed company;
provide independent opinion in the event of disagreements between management and the accountant for services rendered;
provide recommendations to the Board of Commissioners on the appointment of public accountant based on independency, the scope of the assignment, and the fee;
reviewing the implementation of the inspection by the internal auditor and oversee the implementation of the follow-up
by the Board of Directors on the findings of the internal auditor;
conducting a review of the implementation of risk management activities undertaken by the Board of Directors, if the
Public Company does not have a risk monitoring function under the Board of Commissioners;
examine complaints relating to the accounting and financial reporting for publicly listed companies;
review and provide advice to the Board relating to the potential conflict of interest in publicly listed companies, and
maintaining confidentiality of documents, data and information for publicly listed companies.
131
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Perusahaan mengangkat Sekretaris Perusahaan yang bertugas sebagai pejabat
penghubung antara Perusahaan dengan
organ perusahaan dan pemangku
kepentingan yang berpedoman kepada
peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4.
Sekretaris Perusahaan bertanggung
jawab kepada Direksi serta melaporkan
pelaksanaan tugasnya kepada Dewan
Komisaris.
Conduct correspondence with Capital Market regulators (OJK and IDX) and other supporting institutions such as KSEI and BAE.
Deliver transparent information related
to the Company through various forms of
reporting, either planned or ad hoc, among
other means through press releases, the
website, mailing lists, and attending to
requests for information pertaining to the
Company.
RUSDIANA
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Sejak tahun 2007, Rusdiana memangku jabatan Sekretaris Perusahaan
Perseroan. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Sekretaris sekaligus
Manajer Keuangan Perseroan sejak tahun 1997. Rusdiana pernah menjabat sebagai Staf Akuntansi dan Keuangan di PT Sistemindra KontrolindoYokogawa (1994-1997), Asisten Supervisor Akuntansi di Delta Holidays, Jakarta (1993-1994), dan Auditor Junior di Kantor Akuntan Publik
Drs. Sasongko Mulyo, Jakarta (1992-1993). Beliau meraih gelar Diploma
Akuntansi dari Sekoloh Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Indonesia, Jakarta.
Beliau ditunjuk sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan pada surat
penunjukkan corporate secretary tertanggal 1 Agustus 2007.
Since 2007, Rusdiana has been served as the Companys Corporate Secretary. Formerly, she was assigned as
the Companys Secretary cum Finance Manager since 1997. Rusdiana was the Accounting and Finance Staff of
PT Sistemindra KontrolindoYokogawa (1994-1997), Accounting Assistant Supervisor of Delta Holidays, Jakarta (1993-1994), and Junior Auditor of Drs. Sasongko Mulyo Public Accountant Office, Jakarta (1992-1993).
She achieved her Accounting Diploma Degree from Indonesian Economy College, Jakarta. She was appointed
as Corporate Secretary based on the letter of appointment of corporate secretary, dated August 1, 2007.
Rusdiana telah menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak 2007 sampai dengan December 2013.
Efektif per 1 Januari 2014, Wilson, S.H,M.H resmi menggantikan Rusdiana melalui surat 083/PTSN/
XII/2013 dan telah diiklankan di Haluan Kepri tanggal 20 Desember 2013
Rusdiana has served as Corporate Secretary since 2007 up to December 2013. Effective as of January 1, 2014,
Wilson, SH, MH has officially replaced Rusdiana through the letter 083/PTSN/XII/2013 and has been advertised
on Haluan Kepri dated December 20, 2013
133
internal audit
audit internal
Kegiatan Corporate Internal Audit di tahun 2013 adalah melakukan proses audit pada aktivitas-aktivitas
utama antara lain program corporate social responsibility (CSR), implementasi kebijakan code of conduct, whistle blowing, proses pengrekrutan sumber daya manusia, proses operasional, penyusunan
laporan keuangan dan pelaporan kepada OJK.
Corporate Internal Audit activities in the year 2013 is to conduct audits on major activities include corporate
social responsibility (CSR), implementation code of conduct policy, whistle blowing system, human resource
recruitment processes, operational processes, financial statements and reporting to OJK.
135
Kepatuhan
Compliance
Kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan dikelola oleh bagian Legal sedangkan kepatuhan terhadap peraturan kesehatan, keselamatan
dan lingkungan dibawah bagian Management Representative (MR). Divisi ini berupaya untuk memastikan bahwa kebijakan, keputusan Perseroan dan
seluruh aktivitas bisnis dilakukan sesuai dengan
ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku,
baik internal maupun eksternal. Beberapa aktivitas kepatuhan yang dilakukan selama tahun 2013
antara lain adalah:
Mendukung aktivitas bisnis dengan menyediakan legal advice melalui penyampaian kajian
hukum atas rencana tindakan dan permasalahan yang terjadi terkait kesesuaian dengan hukum atau ketentuan yang berlaku;
Melakukan evaluasi kajian risiko dan legal atas
kebijakan dan rencana kerja sama yang akan
dilakukan oleh Perusahaan dengan pelanggan
maupun pemasok.
Melakukan evaluasi terhadap implementasi
kepatuhan terhadap peraturan yang berkaitan
dengan kesehatan, keselamatan dan lingkungan kerja.
Sat Nusa conducts continuous monitoring of the effectiveness of the implementation of overall internal
control. Monitoring of the main risks of the Company
should be prioritized and serves as part of the Companys day-to-day activities include regular evaluation, either by operational units and Internal Audit
Division.
Sat Nusa juga memantau dan mengevaluasi kecukupan sistem pengendalian internal secara terus menerus berkaitan dengan adanya perubahan
kondisi internal dan eksternal serta harus meningkatkan kapasitas sistem pengendalian internal
tersebut agar efektivitasnya dapat ditingkatkan.
Support business activities by providing legal advice through the delivery of legal opinion and action plans for problems occurred related to compliance with applicable laws or regulations;
To evaluate the risk and legal assessment on
policy and business cooperation plan that will be
made by the Company with the customers and
suppliers.
To evaluate the implementation of regulatory
compliance relating to health, safety and working
environment.
137
We compete against many providers of electronics manufacturing services. Certain of our competitors have substantially greater resources
and more geographically diversified international
operations than we do. Our competitors include
large independent manufacturers such as Celestica Inc., Flextronics International Ltd., Hon Hai
Precision Industry Co., Ltd., Jabil Circuit, Inc. and
Sanmina-SCI Corporation, as well as smaller EMS
companies that often have a regional, product,
service or industry-specific focus.
Perseroan mengalami persaingan yang ketat dan semakin kompetitif seiring dengan banyak perusahaan
yang memasuki pasar dimana Perseroan beroperasi,
kompetitor yang ada memperluas kapasitas dan terjadi konsolidasi pada industri tersebut. Terdapatnya
kelebihan kapasitas produksi pada kompetitor Perseroan menciptakan persaingan harga yang intens dan
memberikan tekanan kompetitif pada industri EMS
secara keseluruhan. Untuk bersaing secara efektif,
Perseroan harus terus memberikan layanan manufaktur berteknologi tinggi, mempertahankan standar
kualitas yang tinggi, merespon secara fleksibel dan
cepat terhadap perubahan desain dan jadwal pelanggan dan menghasilkan produk dengan kualitas yang
dapat diandalkan dengan harga bersaing.
We experience intense competition, which can intensify further as more companies enter the markets in which we operate, as existing competitors
expand capacity and as the industry consolidates.
The availability of excess manufacturing capacity
at many of our competitors creates intense pricing
and competitive pressure on the EMS industry as
a whole. To compete effectively, we must continue
to provide technologically advanced manufacturing services, maintain strict quality standards, respond flexibly and rapidly to customers design and
schedule changes and deliver products globally on
a reliable basis at competitive prices.
Beberapa vendor Perseroan, termasuk pabrik pelanggan Perseroan, yang berada di daerah yang mungkin terkena dampak oleh badai angin, gempa bumi,
kekurangan air, tsunami, banjir, topan, kebakaran,
kondisi cuaca ekstrim dan bencana alam atau buatan
manusia lainnya.
139
Bisnis Perseroan memiliki siklus dan pernah mengalami kemerosotan ekonomi dan industri. Jika kondisi
ekonomi dan permintaan produk pelanggan Perseroan
memburuk, Perseroan mungkin akan mengalami
dampak material yang negatif terhadap bisnis, hasil
operasi dan kondisi keuangan Perseroan. Akibatnya,
pesanan pelanggan dapat menurun dan berdampak
negatif pada hasil keuangan Perseroan. Perseroan sedang menjajaki segmen berbagai bisnis dan diversifikasi portofolio pelanggan Perseroan untuk mengurangi ketergantungan Perseroan pada pelanggan tertentu.
Our business is cyclical and has experienced economic and industry downturns. If the economic
conditions and demand for our customers products deteriorate, we may experience a material
adverse impact on our business, operating results
and financial condition. As a result, customer orders may be lower and our financial results may
be adversely affected. We are exploring various
business segments and diversify our customer
portfolio to reduce our dependency on certain
customers.
Setiap tahun gubernur setempat akan mengadakan forum diskusi dengan serikat buruh dan asosiasi
pengusaha (Apindo) untuk membahas kenaikan upah
minimum kota. Akan ada risiko di mana serikat buruh
di Batam akan mengancam untuk mengadakan aksi
unjuk rasa atau pemogokan sebagai bentuk penolakan
mereka terhadap gaji minimum kota yang ditetapkan
oleh Gubernur Kepulauan Riau. Pemogokan dapat berdampak signifikan terhadap kegiatan produksi Perseroan sehari-hari dan Perseroan mungkin harus menanggung kerugian sebagai akibat yang ditimbulkan
dari pemogokan kerja. Perseroan telah bekerja erat
dengan pejabat pemerintah dan pejabat terkait serta
memiliki diskusi diplomatik dengan serikat buruh untuk menjaga Batam sebagai tempat yang aman bagi
zona industri.
Evaluation of Effectiveness of
Risk Management System
Inherent risks include business strategy, business characteristics, complexity of the products
and Companys activities, the industry in which the
Company operates, as well as macroeconomic
conditions. While Quality Risk Management includes risk governance, risk management framework, risk management processes, the adequacy
of human resources, and the adequacy of information systems management, as well as the adequacy of the risk management system.
to be
followed-up in the future. Evaluation of the effectiveness of risk management systems is meant to
minimize the ongoing risks faced by the Company
in operating its business.
Sanksi Administratif
Administrative Sanction
Selama tahun 2013 tidak ada sanksi administratif yang
dikenakan oleh otoritas pasar modal atau otoritas lainnya kepada Perusahaan, anggota Dewan Komisaris
maupun anggota Direksi Sat Nusa.
During 2013 there were no administrative sanctions imposed by the capital market authority or other authority to
the Company, the Board of Commissioners and the Board
of Directors of Sat Nusa.
141
WHISTLEBLOWING SYSTEM
Sebagai upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan di Satnusa, maka
dipandang perlu adanya sebuah sistem pelaporan pelanggaran (SPP) yang memberi fasilitas
kepada semua pihak baik pimpinan, karyawan, maupun pihak luaryang terkait dengan perusahaan untuk melakukan pelaporan pelanggaran.
In order to enhance the quality of corporate governance in Sat Nusa, it was deemed crucial to
establish an Whistleblower system (WBS) that provides all parties executives, employees and
external parties related to the Company with the appropriate facility to lodge a report on any
misconduct.
TUJUAN SPP
WBS objectiveS
Tujuan Sistem Pelaporan Pelanggaran (WBS) sendiri
adalah:
1. Menciptakan iklim yang kondusif dan mendorong
pelaporan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian finansial maupun non-finansial,
termasuk hal-hal yang dapat merusak citra organisasi;
2. Mempermudah manajemen untuk menangani
secara efektif laporan-laporan pelanggaran dan
sekaligus melindungi kerahasiaan identitas pelapor serta tetap menjaga informasi ini dalam arsip khusus yang dijamin keamanannya;
3. Membangun suatu kebijakan dan infra struktur
untuk melindungi pelapor dari balasan pihakpihak internal maupun eksternal;
4. Mengurangi potensi kerugian yang terjadi karena
pelanggaran melalui deteksi dini;
5. Meningkatkan reputasi Perseroan.
143
Perbuatan yang dapat dilaporkan (pelanggaran) adalah perbuatan yang dalam pandangan pelapor dengan iktikad baik adalah perbuatan sebagai berikut:
Korupsi;
Kecurangan;
Ketidakjujuran;
Perbuatan yang melanggar Perjanjian Kerja Bersama;
Perbuatan melanggar hukum (termasuk pencurian, penggunaan kekerasan terhadap karyawan
atau pimpinan, pemerasan, penggunaan narkoba,
pelecehan, perbuatan kriminal lainnya);
Pelanggaran ketentuan perpajakan, atau peraturan perundang-undangan lainnya (lingkungan
hidup, mark-up, under invoice, ketenagakerjaan,
dll.);
Pelanggaran Pedoman Etika Perusahaan atau
pelanggaran norma-norma kesopanan pada umumnya;
Perbuatan yang membahayakan keselamatan dan
kesehatan kerja, atau membahayakan keamanan
Perseroan;
Perbuatan yang dapat menimbulkan kerugian finansial atau non-finansial terhadap Perseroan
atau merugikan kepentingan Perseroan;
Pelanggaran prosedur operasi standar (SOP) Perseroan, terutama terkait dengan proses pengadaan
barang dan jasa, pemberian manfaat serta remunerasi;
Perseroan dapat menambah atau mengurangi daftar perbuatan yang dapat dilaporkan.
ACCEPTANCE OF REPORTING
PENERIMAAN PELAPORAN
Perseroan menerima setiap Pelaporan Pelanggaran
yang di ajukan oleh :
Karyawan;
Pemasok;
Pelanggan;
Investor;
Bank ;
dan semua pemangku kepentingan lainnya baik
dari pihak internal maupun pihak eksternal.
Cara menyampaikan Pelaporan
Pelanggaran ke Perusahaan
Menyampaikan surat resmi yang ditujukan kepada Perseroan melalui Dewan Komisaris, dengan
cara diantar langsung, dikirim melalui facsimile,
atau melalui pos ke Perseroan;
Melalui e-mail: whistleblowing@satnusa.com;
Kotak Saran yang tersedia;
Disampaikan ke alamat resmi:
Harassment
POLICY
Pelecehan atas dasar jenis kelamin, ras , kebangsaan, agama , kecacatan , usia , orientasi seksual , status
veteran atau kategori lain yang dilindungi oleh hukum tidak akan ditoleransi . Pelecehan yang dilarang
termasuk perilaku seperti penghinaan , lelucon , segala bentuk perkataan verbal maupun tindakan fisik
atau gambaran visual yang memiliki tujuan atau pengaruh menciptakan lingkungan yang mengintimidasi,
bermusuhan , atau menyinggung.
Pelecehan seksual merupakan bentuk pelanggaran , yang merusak keutuhan hubungan kerja . Semua
karyawan - baik laki-laki atau perempuan - harus dilindungi dari segala bentuk tawaran atau tindakan
seksual yang tidak diinginkan , baik secara lisan maupun fisik. Pelecehan seksual tidak mengacu pada
pujian sesekali yang diterima secara sosial . namun mengacu pada setiap tindakan seksual yang tidak
diinginkan baik secara fisik , verbal atau visual, permintaan imbalan seksual , dan perbuatan yang berorientasi seksual lainnya , yang menyinggung atau tidak menyenangkan kepada penerima , termasuk tetapi
tidak terbatas pada: julukan ; komentar yang menghina atau sugestif, termasuk poster ofensif , kartun ,
gambar , atau gambar yang baik sendiri maupun bersama-sama memiliki tujuan atau pengaruh menciptakan lingkungan yang mengintimidasi, bermusuhan atau ofensif .
Harassment on the basis of sex, race, national origin, religion, disability, age, sexual orientation, veterans status or any other category protected by law will not be tolerated. Prohibited harassment includes such conduct
as slurs, jokes, or any other verbal or physical conduct or visual image that has the purpose or effect of creating
an intimidating, hostile, or offensive environment.
Sexual harassment is a form of misconduct, which undermines the integrity of the employment relationship.
No employee--either male or female should be subject to unsolicited and unwelcome sexual overtures or
conduct, either verbal or physical. Sexual harassment does not refer to occasional compliments of a socially
acceptable nature. It refers to any unwanted physical, verbal or visual sexual advances, requests for sexual favors, and other sexually-oriented conduct, which is offensive or objectionable to the recipient, including but not
limited to: epithets; derogatory or suggestive comments; and offensive posters, cartoons, pictures, or drawings
which either singularly or collectively have the purpose or effect of creating an intimidating, hostile or offensive
environment.
145
Setiap karyawan yang merasa bahwa dia telah dilecehkan oleh karyawan lain sebagaimana
didefinisikan sebelumnya harus mengajukan keluhan dengan orang yang ditunjuk sebagai
Manajer Sumber Daya Manusia atau Sekretaris Perusahaan. Keputusan tersebut ditentukan
oleh tingkat kenyamanan karyawan dengan orang-orang tersebut.
Any employee who feels that he or she has been harassed by another employee as defined previously must lodge a complaint with the person designated as the Human Resources Manager or
Corporate Secretary. That decision should be determined by the employees level of comfort with
these individuals.
Setelah menerima keluhan dari karyawan, investigasi rahasia akan dimulai sesegera mungkin untuk mengumpulkan semua fakta tentang keluhan. Untuk semaksimal mungkin, keluhan akan diperlakukan secara rahasia.
After notification of the employees complaint, a confidential investigation will be initiated as soon
as possible to gather all facts about the complaint. To the greatest extent possible, complaints
will be treated in a confidential manner.
Semua karyawan diminta untuk bekerja sama dalam proses penyelidikan pelecehan. Karyawan tidak akan dikucilkan atau dihukum sebagai pembalasan atas setiap laporan yang
beritikad baik dari pelecehan atau berpartisipasi dalam penyelidikan tentang pelecehan
sesuai dengan kebijakan ini.
All employees are required to cooperate in investigations of harassment. No employee shall be
subjected to adverse employment action in retaliation for any good faith report of harassment or
participating in an investigation about harassment under this policy.
Setelah penyelidikan telah selesai, suatu ketetapan akan dibuat oleh manajemen mengenai
penyelesaian kasus tersebut. Jika diperlukan, tindakan disipliner akan diambil sampai dengan pemutusan hubungan kerja secara sepihak.
After the investigation has been completed; a determination will be made by appropriate management regarding the resolution of the case. If warranted, disciplinary action will be taken up to
involuntary termination.
Meskipun tidak ada definisi mutlak mengenai perilaku yang merupakan tindakan pelecehan, seluruh karyawan diminta
untuk berprilaku sesuai dengan pedoman yang ditetapkan di atas. Perusahaan tidak akan mentolerir setiap perilaku,
yang gagal untuk mematuhi isi dan semangat pedoman ini.
Although there is no absolute definition of conduct which constitutes harassment in every case, all employees are asked to
conduct themselves reasonably in accordance with the guidelines set forth above. The company will not tolerate any conduct,
which fails to comply with the letter and spirit of these guidelines.
The Company is committed to protect the well intentioned of violations reporter and the Company
will adhere to all relevant legislation and best practices prevailing in Whistle Blowing System.
Pelaporan
Reporting
Perlu diinvestigasi?
Need to be
investigated?
Berkas ditutup
The case is closed
Perlu diinvestigasi
Need to be investigated
Hasil
Investigasi
Results of
Investigation
Berkas ditutup
The case is closed
Dapat dibuktikan
Can be proven
147
DOs
DON
TS
KODE ETIK
code of conduct
Sebagai salah satu Perusahaan perakitan elektronik terkemuka di
Indonesia maka penegakkan nilai-nilai Perusahaan menjadi sangat penting bagi pengembangan dan kelangsungannya. Untuk itu
Sat Nusa menerapkan standar pedoman dan prosedur kode etik
yang berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan
Perusahaan.
As one of the leading electronics assembly company in Indonesia, the enforcement of the Companys
values become very important for the development and sustainability. For that Sat Nusa implements
standard guidelines and procedures for code of conduct applicable to the Board of Commissioners, Directors and all employees of the Company.
Keberadaan KODE ETIK
Code of Conduct regulates the company staffs behavior and attitude in interacting and performing
working process with internal and external parties
to develop working culture and companys culture.
Each individual in the company is obliged to comply
with the Code of Conduct in doing their jobs. Code
of Conducts regulates the relationship between the
company as an entity and customers, shareholders, individuals in the company, suppliers, creditors,
community (public), government, auditor, mass media, competitors; and explain how the company (as
an entity) comply with ethics, act and perform in attempt to balance the interests of the company and
all stakeholders.
In line with the effort of implementing Good Corporate Governance (GCG) practices, which include the
eradication of practices of corruption, collusion and
nepotism (KKN) as well as the enforcement of the
Code of Conduct of the Company, Sat Nusa is committed to create an environment of operational activities that are free from practices of KKN, and to
uphold the Code of Conduct, in which the Company
seeks to increase the active participation from all
elements of the Company and other stakeholders
through a fair and transparent handling mechanism,
including through a Whistle Blowing System (WBS).
The socialization of the Code of Conduct implementation will be done by the management to all
employees of Sat Nusa and stakeholders through:
Socializing Code of Conduct to all top management levels and holding regular refreshing
activities for all top management authorities in
the company;
Socializing the Code of Conduct in new employee
orientation program of the company and holding regular refreshing activities for all company
employees.
149
Sat Nusa is highly commited to build the work culture applicable in the company in order to be able to
create conducive working environment to realize the
vision and mission of the company. The statement
of the corporate culture is written in the Company
Values, involving Integrity, Discipline, Eco Friendly,
Added Value, and Safety. The values developed in
the company are expected to alter the attitude and
behavior of the human resources of the company to
bring out the strong motivation, increase the work
satisfaction, direct attitude and behavior, create
friendly relations, increase discipline, grow the passion to keep studying, and have responsibility to give
the best to the company.
The corporate culture represents the values and philosophies that all the members in the Company have
agreed to accept as the foundation and the guidance
for the Company to achieve its goals.
Corporate
CulturE
Budaya Perusahaan
150 PT Sat Nusapersada Tbk laporan tahunan 2013
I
D
E A
Hidup itu seperti naik sepeda. Untuk menjaga keseimbangan Anda, Anda harus terus bergerak
PT Sat Nusapersada Tbk Annual Report 2013
151
Penyebaran Informasi
Transparansi mengharuskan perusahaan tepat waktu dalam pengungkapan informasi yang memadai
tentang kinerja perusahaan. Pengungkapan tersebut penting agar memungkinkan para stakeholder untuk secara efektif memonitor manajemen dan kinerja perusahaan.
Penerapan prinsip ini meliputi beberapa aspek:
Pengungkapan laporan keuangan yang melaporkan semua informasi material keuangan dan prinsip
akuntansi & kebijakan auditor independen.
Tepat waktu dalam pengungkapan informasi material lainnya kepada publik.
Aksesibilitas informasi dengan menggunakan situs web, milis, panggilan konferensi, pertemuan analis, kunjungan pabrik, brosur, profil perusahaan, dan media massa.
Sat Nusa berusaha untuk menyediakan akses informasi kepada stakeholder melalui pengembangan
teknologi informasi yang kuat dan dapat diandalkan. Sat Nusa menyadari bahwa penyebaran informasi
kepada stakeholder adalah bagian penting dari penerapan prinsip transparansi. Distribusi informasi dilakukan melalui website: www.satnusa.com
Selain itu, informasi yang terkait dengan Sat Nusa juga dapat diakses melalui Divisi Sekretaris Perusahaan dengan alamat:
Kantor Pusat PT Sat Nusapersada Tbk
Jl. Pelita VI No.99 Batam 29432 - Indonesia
Telp: +62 778 425 888
Faks: +62 778 426 988
Information Dissemination
Transparency requires the company be timely in disclosing adequate
information on corporate performance. The disclosure is important
to enable stakeholders to effectively monitor the management and
the company performance.
Implementation of this principle includes several aspects:
Disclosure of financial statements which report all material financial information and accounting principles & polices of the
independent auditor.
Timely disclosure of other material information to the public.
Accessibility of information by using the website, mailing lists,
conference calls, analyst meetings, plants visits, brochures, the
company profile, and mass media.
Sat Nusa seeks to provide information access to stakeholders
through development of strong and reliable information technology.
Sat Nusa realizes that information distribution to stakeholders is
an important part of implementing the transparency principle. Information distribution is conducted through website: www. satnusa.
com
In addition, information related to Sat Nusa can also be accessed
through Corporate Secretary Division with the address:
Head Office of PT Sat Nusapersada Tbk
Jl. Pelita VI No.99 Batam 29432 Indonesia
Telp : +62 778 425 888
Fax : +62 778 426 988
surat pernyataan
anggota dewan komisaris dan direksi tentang tanggungjawab
atas laporan tahunan 2013 pt sat nusapersada Tbk
Board of Commissioners and Board of Directors statement about
responsibility for pt sat Nusapersada Tbk annual report 2013
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan
PT Sat Nusapersada Tbk tahun 2013 telah dimuat
secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas
kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
Direksi Perseroan
Directors of the Company
Sofjan Wanandi
Abidin
Usman Fan
Bidin Yusuf
Anas, S.E
Megawati
Komisaris | Commissioner
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Direktur Utama
President Director
Direktur Operasional
Operational Director
153
Halaman
a. Ketentuan Umum
1) Laporan Tahunan wajib memuat:
a.
b.
20-23
10
c.
laporan Direksi;
24-27
d.
profil perusahaan;
e.
f.
114-151
g.
88-109
h.
i.
surat pernyataan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi atas kebenaran isi laporan tahunan.
45
52-81
v
153
2) Laporan Tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal Laporan Tahunan juga dibuat selain dalam bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama
maupun terpisah, maka Laporan Tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa,
maka yang digunakan sebagai acuan adalah Laporan Tahunan dalam bahasa Indonesia.
3) Laporan Tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Gambar, grafik, tabel, dan diagram disajikan dengan mencantumkan judul dan/atau
keterangan yang jelas.
4) Laporan Tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran A4, dijilid, dan dimungkinkan untuk direproduksi dengan fotokopi.
10
a.
pendapatan;
b.
laba bruto;
c.
laba (rugi);
d.
jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;
e.
f.
jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;
g.
h.
jumlah aset;
i.
jumlah liabilitas;
j.
jumlah ekuitas;
k.
l.
m.
n.
rasio lancar;
o.
p.
q.
informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya.
2) Laporan Tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling kurang
meliputi:
v
12-15
a.
b.
kapitalisasi pasar;
c.
d.
volume perdagangan.
3) Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai
nominal saham, maka informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam angka 2), wajib ditambahkan penjelasan antara lain mengenai:
v
n/a
a.
b.
rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham;
c.
d.
4) Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun buku, maka Laporan Tahunan wajib memuat penjelasan mengenai
alasan penghentian sementara tersebut.
n/a
5) Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka 4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan laporan tahunan, maka Emiten atau
Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
n/a
20-23
2)
pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi; dan
3)
perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada).
v
v
n/a
Halaman
24-27
kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala
yang dihadapi perusahaan;
2)
3)
4)
v
n/a
e. Profil Perusahaan
Profil perusahaan paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:
1)
nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat surat eletronik (e-mail), dan laman (website) perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor
perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan;
2)
3)
kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan;
4)
struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan;
5)
6)
29
28
30-31
45
32
38-39
a. nama;
b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan
Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS;
c. riwayat pendidikan;
d. penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan
e. pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham (jika ada);
40-41
a. nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan;
b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan
Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS;
c.
riwayat pendidikan;
d.
penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan
e.
pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan pemegang saham (jika ada);
8) dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian
Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam Laporan Tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan/
atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya;
9) jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan;
10) uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari:
v
n/a
82-87
110-113
a. pemegang saham yang memiliki 5% (lima perseratus) atau lebih saham Emiten atau Perusahaan Publik;
b.
Komisaris dan Direktur yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik; dan
c.
kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5% (lima perseratus) saham Emiten
atau Perusahaan Publik;
11) informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik
individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram;
12) nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta
persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai
alamat;
112-113
46-49
13) kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan
dicatatkan (jika ada);
113
14) kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada);
n/a
n/a
16) nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Terhadap profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada
Emiten atau Perusahaan Publik, wajib diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan yang telah dilakukan; dan
50-51
17) penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada).
18-19
f.
52-81
1) tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengenai:
75-77
a.
b.
pendapatan; dan
c.
profitabilitas;
Halaman
54-66
a.
61-63
b.
64-65
c.
ekuitas;
d.
pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; serta
e.
arus kas;
65
54-60
66
65
4) tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan;
65
67
6) bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk
memenuhi ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang
asing yang terkait;
67
7) informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan;
68
8) prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif
dari sumber data yang layak dipercaya;
80-81
9) perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang
dianggap penting bagi perusahaan;
74
10) target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau
lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan;
74
11) aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar;
78-79
12) kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2
(dua) tahun buku terakhir;
72-73
dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan
dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan
b.
dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut;
14) informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi,
dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain memuat:
a.
73
v
v
68-71
b.
c.
d.
e.
15) perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada); dan
74
16) perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada).
74
122-124
a.
b.
pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris; dan
c.
pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat
kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut;
125
a.
126-128
b.
pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi dengan kinerja perusahaan;
129
c.
pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan dengan Dewan
129
keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan; dan
e.
pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada);
129
44, 130-131
a.
nama;
b.
c.
riwayat pendidikan;
d.
e.
f.
pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota
Komite Audit dalam rapat tersebut;
g.
uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit;
Halaman
n/a
a.
nama;
b.
riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan;
c.
riwayat pendidikan;
d.
e.
f.
g.
pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut; dan
h.
43, 132-133
a.
nama;
b.
riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan;
c.
riwayat pendidikan;
d.
e.
v
42, 134-135
a.
nama;
b.
riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan;
c.
d.
e.
tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) unit audit internal; dan
f.
uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal pada tahun buku;
7) uraian mengenai sistem pengendalian interen (internal control) yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai:
a.
pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya; dan
b.
8) sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai:
v
136-137
v
v
138-141
a.
b.
c.
9) perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat,
antara lain meliputi:
141
a.
pokok perkara/gugatan;
b.
c.
10) informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan
Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada);
11) informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi:
141
148-149
a.
b.
c.
d.
pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan perusahaan;
12) uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka
waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada); dan
13) uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) di Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku
kepentingan (jika ada), antara lain meliputi:
142-147
a.
b.
c.
penanganan pengaduan;
d.
e.
v
88-109
v
a.
lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi
di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain;
b.
praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat
perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain;
c.
pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan
prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain; dan
d.
tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen,
dan lain-lain.
Halaman
v
Laporan Tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat.
2)
Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam Laporan Tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib
mencantumkan pernyataan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan, sesuai dengan
Formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran Peraturan ini.
3)
Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang bersangkutan wajib menyebutkan
alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.
n/a
4)
Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan Tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis,
maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang menandatangani Laporan Tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan
pada laporan tahunan.
n/a
Halaman
P a g e
i - ii
1-2
6 - 67
P u b l i c
A c c o u n t a n t s
www.bakertillyinternational.com
Kami
telah
mengaudit
Laporan
Keuangan
Konsolidasian PT Sat Nusapersada Tbk dan
Entitas Anak terlampir, yang terdiri dari Laporan
Posisi
Keuangan
Konsolidasian
tanggal
31 Desember 2013, serta Laporan Laba Rugi
Komprehensif Konsolidasian, Laporan Perubahan
Ekuitas Konsolidasian dan Laporan Arus Kas
Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan
akuntansi signifikan dan informasi penjelasan
lainnya.
Laporan
Auditors Responsibility
atas
Opini
Opinion
Menurut
opini
kami,
Laporan
Keuangan
Konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, Posisi Keuangan
Konsolidasian PT Sat Nusapersada Tbk dan
Entitas Anak tanggal 31 Desember 2013, serta
Kinerja Keuangan dan Arus Kas Konsolidasiannya
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut,
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia.
ii
A S E T
A S S E T S
Catatan/
Notes
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Deposito Berjangka
Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga
Piutang Lain-lain
Persediaan
Biaya Dibayar di Muka
2&4
5
2,6&11
2&6
2,7&11
2012
2.588.959
6.950.000
19.233.002
36.731
12.105.483
260.959
8.072.410
28.676.116
49.707
12.442.418
212.855
41.175.134
49.453.506
2 & 10
11.918
2,8&11
37.162.389
42.519.643
45.208
236.360
55.842
206.624
37.455.875
42.782.109
78.631.009
92.235.615
2013
2
2
JUMLAH ASET
CURRENT ASSETS
Cash and Cash Equivalents
Time Deposits
Trade Receivables to Third Parties
Other Receivables
Inventories
Prepayments
Total Current Assets
NON CURRENT ASSETS
Deferred Tax Assets
Fixed Assets - Net of Accumulated
Depreciation amounting to USD 60,173,391 and
USD 54,043,835, as of December 31, 2013 and 2012,
respectively
Other Assets:
Guarantees
Deferred Charges - Net
Total Non Current Assets
TOTAL ASSETS
Catatan/
Notes
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha kepada Pihak Ketiga
Utang Lain-lain
Utang Pajak
Beban Akrual
2,9&22
2 & 22
2,10&22
2 & 22
2 & 10
2,12&22
2013
2012
23.152.599
514.768
298.528
344.429
33.864.958
1.346.913
146.916
722.841
CURRENT LIABILITIES
Trade Payables to Third Parties
Other Payables
Taxes Payable
Accrued Expenses
24.310.324
36.081.628
633.561
2.198.834
200.723
2.276.527
2.832.395
2.477.250
27.142.719
38.558.878
1 & 13
1,2,14&16
32.329.685
20.349.910
2 & 15
(3.515.438)
2 & 16
21
32.329.685
23.168.684
(2.818.774)
24.982
2.297.994
5.366
990.619
51.487.133
1.157
53.675.580
1.157
51.488.290
53.676.737
78.631.009
92.235.615
Catatan
PENDAPATAN
Penjualan
Jasa Perakitan
2 & 17
Jumlah Pendapatan
BEBAN POKOK
Penjualan
Jasa Perakitan
2 & 18
2 & 19
LABA USAHA
2012
210.347.145
3.131.028
236.876.417
2.497.397
213.478.173
239.373.814
(204.019.846)
(1.682.767)
(229.557.812)
(1.704.631)
(205.702.613)
(231.262.443)
7.775.560
8.111.371
(252.859)
(7.068.850)
(558.402)
(6.809.091)
(7.321.709)
(7.367.493)
11
2&8
277.430
241.019
34.478
(65.397)
11.951
(2.503)
349.108
1.525.235
846.086
1.979.086
1.589.964
(70.563)
(538.595)
INCOME TAX
Current Tax
Deferred Tax
980.806
NET INCOME
1.426.192
980.806
J u m l a h
LABA BERSIH KOMPREHENSIF YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
J u m l a h
LABA BERSIH PER 1.000 SAHAM DASAR
OPERATING EXPENSES
Selling
General and Administrative
864.797
207.172
164.595
(38.045)
(2.087)
(50.368)
(42.690)
421.861
1.426.192
(131.974)
(420.920)
Total Revenues
COST OF REVENUES
Cost of Goods Sold
Cost of Assembling Services
743.878
2 & 10
LABA BERSIH
REVENUES
Sales
Assembling Services
453.851
2
2013
2 & 20
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31,
2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, except
Otherwise Stated)
1.426.192
-
980.806
-
1.426.192
980.806
1.426.192
-
980.806
-
1.426.192
980.806
0,85
0,55
Catatan/
Notes
Selisih
Nilai Transaksi
Restrukturisasi
Entitas Sepengendali/
Difference Arising
from Restructuring
Transactions among
Entities under
Common Controll
Modal Saham/
Capital Stock
Tambahan
Modal Disetor/
Additional
Paid-in Capital
32,329,685
23,168,684
32,329,685
23,168,684
(2,818,774)
(2,818,774)
Saham
Treasuri/
Treasury
Stock
Saldo Laba
Ditentukan
Belum Ditentukan
Penggunaannya/
Penggunaannya/
Appropriated
Unappropriated
(2,818,774)
52,694,774
1,157
52,695,931
980,806
980,806
980,806
5,366
990,619
53,675,580
1,157
53,676,737
2,818,774
DIVIDEN
21
(99,201)
DANA CADANGAN
21
19,616
(19,616)
SAHAM TREASURI
2 & 15
32,329,685
20,349,910
24,982
(3,515,438)
Jumlah Ekuitas/
Total Equity
9,813
Jumlah/
Total
5,366
2,14&16
(3,515,438)
Kepentingan
Non Pengendali/
Non-Controlling
Interest
(99,201)
-
(99,201)
-
(3,515,438)
(3,515,438)
1,426,192
1,426,192
1,426,192
2,297,994
51,487,133
1,157
51,488,290
Catatan/
Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
Pembayaran kepada Komisaris, Direksi dan Karyawan
Pembayaran kepada Pemasok dan Lainnya
Kas yang Dihasilkan dari Aktivitas Operasi
Penerimaan Restitusi Pajak Penghasilan Badan
Pembayaran Pajak Penghasilan Badan
10
10
8
8
2013
2012
222.921.287
(15.951.597)
(200.657.955)
232.967.617
(16.110.217)
(207.252.262)
6.311.735
(23.801)
9.605.138
13.685
(41.000)
6.287.934
9.577.823
(1.211.806)
69.965
(30.002)
(6.950.000)
(2.104.221)
34.653
(125.765)
-
(8.121.843)
(2.195.333)
(34.903)
(6.210.000)
6.210.000
(3.515.438)
(99.201)
(41.481)
(6.906.995)
6.906.995
-
(3.649.542)
(41.481)
(5.483.451)
7.341.009
8.072.410
731.401
2.588.959
8.072.410
1.
1.
Pendirian Perseroan
Company Establishment
1.
b.
1.
Currently,
the
Companys
comprise
assembling
components.
Penawaran Umum
b.
activities
electronic
Public Offering
On August 21, 2007, through Registration
Statement Letter No. 755/SK/SNP/ VIII/07,
the Company conducted the initial public
offering of its 531,388,000 shares at a par
value of Rp 150 per share with an offering
price of Rp 580 per share through the
capital market. On October 26, 2007,
based on Letter No. S-5364/BL/2007 from
the
Chairman
of
Capital
Market
Supervisory Board and Financial Institution
(Bapepam-LK), the Companys Statement
Registration became effective. The excess
amount received from the stock issuance
over its nominal value amounting to
USD 24,370,397 was recorded in the
Additional Paid-in Capital account, after
being deducted by the stock issuance cost
of USD 1,201,713. On November 8, 2007,
all the Companys shares were listed on
the Indonesia Stock Exchange.
1.
1.
Entitas Anak
Subsidiary
PT SM Engineering (SME)
PT SM Engineering (SME)
1.
1.
Berdasarkan
Akta
No.
15
tanggal
11 Desember 2013 dari Notaris Yosephina
Hotma Vera, SH, Mkn, Perseroan dan Entitas
Anak mendirikan SNI dengan penyertaan
saham sebanyak 5000 saham atau sebesar
100% dari modal ditempatkan dan disetor
SNI. SNI merupakan perusahaan yang
bergerak
dalam
bidang
jasa.
SNI
berkedudukan di Batam.
Sampai
dengan
tanggal
pelaporan,
Perseroan
dan
Entitas
Anak
belum
menyetorkan modalnya.
d.
Subsidiary
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Board of Commissioners
:
:
:
Sofjan Wanandi
Usman Fan
Anas
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
President Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Board of Directors
:
:
:
Abidin
Bidin Yusuf
Megawati
President Director
Director
Non-Affiliated Director
1.
1.
e.
:
:
2 0 1 2
Anas
Fransiska Yohan
Yenny
Anas
Glenn Martinus
Netty
Head
Members
Penyelesaian
Konsolidasian
Laporan
Keuangan
e.
Completion
of
the
Financial Statements
Consolidated
Manajemen
bertanggung
jawab
atas
penyusunan
dan
penyajian
Laporan
Keuangan
Konsolidasian
yang
telah
diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan
oleh Direksi Perseroan pada tanggal 5 Maret
2014.
10
2.
IKHTISAR
SIGNIFIKAN
a.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
2.
Basis
of
Consolidated
Financial
Statement
Measurement
and
Presentation
b. Prinsip Konsolidasian
b.
Principles of Consolidation
The Consolidated Financial Statements
include the Financial Statements of the
Company
and
Subsidiary.
The
Subsidiarys Financial Statements are
prepared for the same reporting period as
the Companys and using consistent
accounting policies.
11
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
2.
Perubahan dalam
bagian kepemilikan
Perseroan pada entitas anak yang tidak
mengakibatkan
hilangnya
pengendalian
dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika
pengendalian atas entitas anak hilang, bagian
kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut
diukur kembali pada nilai wajarnya dan
keuntungan atau kerugian yang dihasilkan
diakui
dalam
Laporan
Laba
Rugi
Komprehensif Konsolidasian.
12
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
2.
Mengakui
setiap
perbedaan
yang
dihasilkan sebagai keuntungan atau
kerugian dalam Laporan Laba Rugi
Komprehensif Konsolidasian; dan
Mereklasifikasi
bagian
induk
atas
komponen yang sebelumnya diakui
sebagai pendapatan komprehensif lain
ke Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian, atau mengalihkan secara
langsung ke saldo laba.
Kombinasi Bisnis
c.
Business Combinations
Kombinasi
bisnis
dicatat
dengan
menggunakan
metode
Akuisisi.
Biaya
perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada
nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur
pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan
jumlah setiap KNP pada pihak yang
diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis,
pihak pengakuisisi mengukur KNP pada
entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar
ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas
aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang
diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul
dibebankan langsung pada tahun berjalan.
13
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
c.
AKUNTANSI
2.
Kombinasi Bisnis
d.
d.
atau
i)
memiliki
pengendalian
atau
pengendalian
bersama
atas
Perseroan;
ii) memiliki pengaruh signifikan atas
Perseroan; atau
iii) personil manajemen kunci Perseroan
atau entitas induk Perseroan.
ii)
ii)
i)
ii)
14
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
d.
Transaksi
(Lanjutan)
dengan
AKUNTANSI
Pihak
2.
Berelasi
iii)
iv)
v)
vi)
vii)
e.
15
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
f.
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Perseroan
dan
Entitas
Anak
mengklasifikasikan
instrumen
keuangan
dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas
keuangan. Aset dan liabilitas keuangan diakui
pertama kali pada nilai wajar termasuk biaya
transaksi. Aset dan liabilitas keuangan ini
selanjutnya diukur pada nilai wajar atau biaya
diamortisasi menggunakan metode bunga
efektif sesuai dengan klasifikasinya.
Aset Keuangan
Financial Assets
16
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
f.
AKUNTANSI
2.
a)
b)
c)
17
Financial
assets
upon initial
recognition designated as financial
assets at fair value through profit or
loss;
Financial assets designated as
available-for-sale; and
Financial assets meeting the
definition of loans and receivables.
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
f.
AKUNTANSI
2.
18
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
f.
AKUNTANSI
2.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Fair
Value
19
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
f.
AKUNTANSI
2.
Nilai
Wajar
Instrumen
20
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
f.
AKUNTANSI
2.
of
Financial
Assets
If the decline in fair value of available-forsale financial asset has been recognized in
other comprehensive income and there is
objective evidence that the asset is
impaired, the cumulative loss previously
recognized in other comprehensive income
is recognized in the income statement as an
impairment loss. The cumulative amount of
the loss is the difference between the
acquisition cost (net of principal repayment
and amortization) and current fair value,
less any impairment loss on financial assets
previously recognized.
Penghentian
Keuangan
Pengakuan
Instrumen
21
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
g.
h.
AKUNTANSI
2.
Sewa
Leases
Penentuan
apakah
suatu
perjanjian
merupakan perjanjian sewa atau perjanjian
yang mengandung sewa didasarkan atas
substansi perjanjian pada tanggal awal sewa
dan
apakah
pemenuhan
perjanjian
tergantung pada penggunaan suatu aset dan
perjanjian tersebut memberikan suatu hak
untuk menggunakan aset tersebut. Sewa
yang mengalihkan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai
sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa
diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika
sewa tidak mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset.
h.
Trade
Receivables
Receivables
and
Other
22
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
i.
j.
AKUNTANSI
2.
Persediaan
Inventories
Persediaan
dicatat
berdasarkan
nilai
terendah antara biaya perolehan dengan
nilai realisasi bersih. Biaya perolehan
ditentukan dengan menggunakan Metode
Rata-rata.
Aset Tetap
j.
Fixed Assets
10 - 20
4 - 12
4
4-8
tahun
tahun
tahun
tahun
10 - 20 years
4 - 12 years
4 years
4 - 8 years
23
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
j.
k.
AKUNTANSI
2.
k.
Aset
non-keuangan
ditelaah
untuk
mengetahui apakah telah terjadi penurunan
nilai bilamana terdapat kejadian atau
perubahan keadaan yang mengindikasikan
bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat
diperoleh
kembali.
Kerugian
akibat
penurunan nilai diakui sebesar selisih antara
nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat
diperoleh kembali dari aset tersebut.
24
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
k.
AKUNTANSI
2.
Aset
Tidak
Ditangguhkan
Berwujud
Biaya
l.
Restrukturisasi
25
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
2.
n.
Restructuring Transactions
Entities
under
Common
(Continued)
Among
Control
Transaksi
restrukturisasi
antar
entitas
sepengendali dicatat menggunakan metode
Penyatuan Kepemilikan (Pooling of Interest).
Transaksi kombinasi bisnis antara entitas
sepengendali berupa pengalihan bisnis yang
dilakukan dalam rangka reorganisasi entitasentitas yang berada dalam suatu kelompok
usaha yang sama, bukan perubahan
pemulihan dalam arti substansial ekonomi,
sehingga
transaksi
demikian
tidak
menimbulkan laba rugi bagi seluruh kelompok
usaha atau bagi entitas individu dalam
kelompok usaha tersebut. Selisih antara
harga pengalihan dan jumlah tercatat dari
setiap transaksi kombinasi bisnis antara
entitas
sepengendali
pada
tanggal
pengalihan dicatat sebagai Tambahan Modal
Disetor.
n.
26
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
n.
o.
Pengakuan
(Lanjutan)
Pendapatan
AKUNTANSI
dan
2.
Beban
Revenue and
(Continued)
Expense
Recognition
o.
Foreign Currency
Translation
Transactions
and
2013
IDR 1.000
SGD 1
JPY 1
MYR 1
2012
0,0820
0,7899
0,0095
0,3042
0,1034
0,8177
0,0116
0,3267
p.
IDR 1,000
SGD 1
JPY 1
MYR 1
27
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
2.
q. Pajak Penghasilan
Income Tax
Pajak
tangguhan
dicatat
dengan
menggunakan
metode
liabilitas
atas
perbedaan temporer yang timbul antara dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai
tercatatnya dalam
Laporan Keuangan
Konsolidasian. Aset pajak tangguhan yang
berhubungan dengan rugi fiskal diakui
apabila
besar
kemungkinan
dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena
pajak pada masa datang.
Pajak
tangguhan
diukur
dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau
secara substantial telah berlaku pada tanggal
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.
Perubahan nilai tercatat aset atau liabilitas
pajak tangguhan yang disebabkan penyisihan
dan/atau penyesuaian kembali dari seluruh
perbedaan temporer, termasuk perubahan
tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada
Laporan
Laba
Rugi
Komprehensif
Konsolidasian tahun berjalan.
28
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
2.
r.
Imbalan Kerja
r.
Employee Benefits
Short-term
employee
benefits
are
recognized when they accrue to the
employees.
Imbalan Pascakerja
Post-Employment Benefits
29
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
r.
s.
t.
AKUNTANSI
2.
Informasi Segmen
s.
Segment Information
t.
30
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
t.
AKUNTANSI
2.
Saham Treasuri
u.
Treasury Stock
Own
equity
instruments
that
are
reacquired (treasury stock) are recognized
at cost and is presented as deduction to
equity. The acquisition cost of treasury
stock is presented using the Weighted
Average method. No gain or loss is
recognized in profit or loss on the
purchase, resale, issue or cancellation of
the Companys own equity instruments.
Any difference between the carrying
amount and the proceed if reissued, is
recognized as part of additional paid-in
capital in the equity.
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING
AND JUDGMENTS
ESTIMATES
31
3.
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING
AND JUDGMENTS (Continued)
ESTIMATES
32
3.
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING
AND JUDGMENTS (Continued)
Estimated Useful
(Continued)
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan
liabilitas
imbalan
pascakerja
tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang
digunakan oleh aktuaris independen dalam
menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi
tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto,
tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat kecacatan,
umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual
yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan
Perseroan langsung diakui dalam laba atau rugi
pada saat terjadinya. Walaupun asumsi
Perseroan dianggap tepat dan wajar, namun
perubahan signifikan pada kenyataannya atau
perubahan signifikan dalam asumsi yang
digunakan dapat berpengaruh secara signifikan
terhadap liabilitas imbalan kerja Perseroan.
33
Lives
of
ESTIMATES
Fixed
Assets
3.
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING
AND JUDGMENTS (Continued)
ESTIMATES
Perpajakan
Taxes
34
4.
4.
2012
6.202
67
4.108
903
11.038
6.150
516
11.280
17.704
Bank
Cash on Hand
Rupiah
USD
SGD
MYR
T o t a l
Cash in Banks
726.594
761.947
39.577
27.464
61.986
2.382.023
17.546
43.730
9.890
-
38.417
2.256
55.211
907
490
110.897
2.466
984
877.679
3.404.706
1.700.000
-
4.650.000
J u m la h
1.700.000
4.650.000
T o t a l
J U M L A H
2.588.959
8.072.410
T O T A L
The time deposits were placed for a threemonth period. The time deposits earned
interest at 2.25% - 3% per annum in 2013 and
2% - 2.25% per annum in 2012.
35
5.
DEPOSITO BERJANGKA
5.
6.
2013
J u m l a h
2012
6.724.264
2.981.326
2.836.749
2.072.860
1.534.902
1.118.635
725.114
1.239.152
902.866
28.676.116
11.375.263
6.215.990
782.410
859.339
17.139.754
9.509.317
898.521
1.128.524
19.233.002
28.676.116
0 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
> 90 days
T o t a l
2013
J u m l a h
T o t a l
2012
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
2013
J u m l a h
15.208.300
2.092.442
2.076.823
1.222.718
450.194
3.504.853
3.217.920
19.233.002
0 - 30
31 - 60
61 - 90
> 90
TIME DEPOSIT
2012
63
19.149.142
83.797
28.548.075
128.041
Rupiah
United States Dollar
Singapore Dollar
19.233.002
28.676.116
T o t a l
36
6.
7.
6.
PERSEDIAAN
7.
INVENTORIES
2012
297.731
6.023.720
4.808.686
568.137
407.209
174.448
5.955.927
5.259.821
684.586
367.636
12.105.483
12.442.418
Finished Goods
Work in Process
Raw Materials
Supporting Materials
Machinery Spare Parts
T o t a l
Inventories
with
a
carrying value
of
Rp
30,000,000,000
or
equivalent
to
USD 2,461,236 (2012: USD 3,102,378) are
used as collateral for the credit facilities
obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(Note 11).
Based on the results of inventory review at yearend, management believes that no allowance of
inventories impairment should be made as of
December 31, 2013 and 2012.
37
8.
ASET TETAP
8.
FIXED ASSETS
The details are as follows :
2 0
Penambahan/
Additions
3
Pengurangan/
Deductions
Saldo Akhir/
Ending Balance
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan dan Sarana
Mesin dan Peralatan
Kendaraan
Inventaris Kantor
Inventaris Mess
J u m l a h
At Cost
3.690.991
22.837.724
61.449.748
2.604.076
5.906.957
73.982
255.361
622.205
220.569
91.484
22.187
377.680
61.824
-
3.690.991
23.093.085
61.694.273
2.762.821
5.998.441
96.169
96.563.478
1.211.806
439.504
97.335.780
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan Sarana
Mesin dan Peralatan
Kendaraan
Inventaris Kantor
Inventaris Mess
J u m l a h
Jumlah Tercatat
10.749.086
35.928.536
2.207.304
5.091.488
67.421
1.210.697
4.871.965
189.840
222.214
2.292
305.628
61.824
-
54.043.835
6.497.008
367.452
42.519.643
2 0
Penambahan/
Additions
2
Pengurangan/
Deductions
11.959.783
40.494.873
2.335.320
5.313.702
69.713
60.173.391
T o t a l
Carrying Value
Saldo Akhir/
Ending Balance
At Cost
3.134.713
22.353.508
61.052.095
2.366.902
6.205.424
68.865
556.278
515.784
558.139
330.295
195.666
5.117
31.568
160.486
93.121
494.133
-
3.690.991
22.837.724
61.449.748
2.604.076
5.906.957
73.982
95.181.507
2.161.279
779.308
96.563.478
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan Sarana
Mesin dan Peralatan
Kendaraan
Inventaris Kantor
Inventaris Mess
J u m l a h
Jumlah Tercatat
Direct Acquisitions
Buildings and Infrastructures
Machinery and Equipment
Vehicles
Office Equipment
Mess Equipment
37.162.389
Biaya Perolehan
J u m l a h
Saldo Awal/
Beginning Balance
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan dan Sarana
Mesin dan Peralatan
Kendaraan
Inventaris Kantor
Inventaris Mess
Direct Acquisitions
Land
Buildings and Infrastructures
Machinery and Equipment
Vehicles
Office Equipment
Mess Equipment
Direct Acquisitions
Land
Buildings and Infrastructures
Machinery and Equipment
Vehicles
Office Equipment
Mess Equipment
Total Direct Acquisitions
Accumulated Depreciation
9.633.441
31.174.354
2.178.577
5.350.529
66.218
1.144.957
4.896.409
121.065
233.688
1.203
29.312
142.227
92.338
492.729
-
48.403.119
6.397.322
756.606
46.778.388
38
10.749.086
35.928.536
2.207.304
5.091.488
67.421
Direct Acquisitions
Buildings and Infrastructures
Machinery and Equipment
Vehicles
Office Equipment
Mess Equipment
54.043.835
T o t a l
42.519.643
Carrying Value
8.
8.
2012
5.697.354
522.800
276.854
5.741.089
464.090
192.143
6.497.008
6.397.322
2013
Jumlah Tercatat
Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap
Harga Jual
2012
69.965
34.653
(72.052)
(22.702)
(2.087)
11.951
Selling Price
Carrying Value
Gain (Loss) on Sale of Fixed Assets
Deductions in
infrastructures
employees.
Bangunan,
mesin
dan
peralatan
telah
diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan
risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara
keseluruhan
sebesar
USD
49.620.000,
SGD 5.600.000, dan IDR 3.480.000.000.
Manajemen
berpendapat
bahwa
nilai
pertanggungan tersebut cukup memadai untuk
menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari
risiko yang dipertanggungkan.
39
2012 of
represent
buildings
transfers
and
to
8.
9.
8.
9.
2012
5.502.379
4.712.146
3.583.839
2.471.816
2.378.396
2.224.642
430.555
1.848.826
2.754.859
33.864.958
10.674.286
9.682.399
2.164.204
631.710
17.905.762
11.875.563
2.589.552
1.494.081
23.152.599
33.864.958
0 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
> 90 days
T o t a l
2013
J u m l a h
T o t a l
2012
2013
J u m l a h
12.414.457
3.362.585
5.771.131
1.977.930
2.650.739
2.222.583
2.710.674
23.152.599
0 - 30
31 - 60
61 - 90
> 90
2012
23.078.541
64.817
9.241
33.726.218
100.198
38.542
23.152.599
33.864.958
T o t a l
40
10.
PERPAJAKAN
10.
TAXATION
The details as of December 31, are as follows:
2012
96.116
1.043
1.018
110.954
1.123
4.496
41.947
108.173
1.014
49.217
30.098
245
-
298.528
146.916
Taxes Payable
Income Tax Article 21/26
Income Tax Article 23
Income Tax Article 25
Income Tax Article 29 - for the Fiscal Year
2011 and 2012
Income Tax Article 29
Income Tax Article 4 (2)
Tax Assessment Letter on Underpayment
T o t a l
Pajak Kini/
Current Tax
Perseroan
Entitas Anak
J u m l a h
J u m l a h
J u m l a h/
Total
(131.974)
(450.896)
29.976
(450.896)
(101.998)
(131.974)
(420.920)
(552.894)
Pajak Kini/
Current Tax
Perseroan
Entitas Anak
2 0 1 3
Pajak Tangguhan/
Deferred Tax
2 0 1 2
Pajak Tangguhan/
Deferred Tax
T o t a l
J u m l a h/
Total
(70.563)
(562.138)
23.543
(562.138)
(47.020)
(70.563)
(538.595)
(609.158)
41
The Company
Subsidiary
The Company
Subsidiary
T o t a l
10.
P E R P A J A K A N (Lanjutan)
10.
T A X A T I O N (Continued)
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi
antara
laba sebelum
pajak
penghasilan dengan laba fiskal untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013
dan 2012 sebagai berikut:
2013
Laba sebelum Pajak Penghasilan menurut Laporan Laba
Rugi Komprehensif Konsolidasian
Dikurangi:
Laba sebelum Pajak Penghasilan - Entitas Anak
2012
1.979.086
(306.282)
1.589.964
(203.235)
1.672.804
1.386.729
Beda Temporer:
Penyusutan Aset Tetap Pemilikan Langsung - Komersial
6.218.631
6.111.189
(4.795.175)
6.456
15.715
(63.347)
(68.386)
(5.337.589)
(11.913)
6.346
398.556
(64.415)
1.313.894
1.102.174
171.912
83.278
144.685
122.940
13.659
280
15.869
12.365
4.820
(164.498)
26.146
(34.433)
19.333
130.777
285.579
Laba Fiskal
Penyesuaian Kurs
3.117.475
-
2.774.482
512.900
Fiscal Income
Exchange Rate Adjustments
3.117.475
3.287.382
(3.963.132)
(2.189.143)
(554.321)
(1.107.593)
(6.142.921)
(2.189.143)
(554.321)
(3.589.121)
(6.706.596)
131.974
70.563
131.974
70.563
(23.801)
(40.465)
(23.801)
(40.465)
42
10.
P E R P A J A K A N (Lanjutan)
10.
2013
T A X A T I O N (Continued)
2012
(108.173)
(30.098)
J u m l a h
(108.173)
(30.098)
43
10.
P E R P A J A K A N (Lanjutan)
10.
T A X A T I O N (Continued)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Dikreditkan
Dikreditkan
(Dibebankan)
(Dibebankan)
ke Laporan
ke Laporan
Laba Rugi
Laba Rugi
Komprehensif
Komprehensif
Konsolidasi/
Konsolidasi/
Credit
Credit
(Charged)
(Charged)
to Consolidated
to Consolidated
1 Januari/
Statement of
31 Desember/
Statement of
31 Desember/
January 1,
Comprehensive
December 31,
Comprehensive
December 31,
2012
Income
2012
Income
2013
Perseroan
Aset Tetap
The Company
(2.589.621)
Imbalan Kerja
Rugi Fiskal
454.764
192.008
83.535
2.514.330
(837.681)
379.473
(562.138)
J u m l a h
(2.397.613)
361.406
(2.036.207)
(32.933)
505.366
Employee Benefits
1.676.649
(779.369)
897.280
Fiscal Losses
(450.896)
(633.561)
(182.665)
Entitas Anak
Aset Tetap
Fixed Assets
538.299
T o t a l
Subsidiary
(64.691)
15.799
(48.892)
16.466
(32.426)
23.090
7.744
30.834
13.510
44.344
Employee Benefits
J u m l a h
(41.601)
23.543
(18.058)
29.976
11.918
T o t a l
J U M L A H
379.473
(538.595)
(200.723)
(420.920)
(633.561)
Imbalan Kerja
(41.601)
Fixed Assets
T O T A L
11.918
2013
2012
1.979.086
(306.282)
1.589.964
(203.235)
1.672.804
1.386.729
418.202
346.682
32.694
-
71.395
144.061
450.896
562.138
101.998
47.020
Beban Pajak
552.894
609.158
44
10.
11.
P E R P A J A K A N (Lanjutan)
10.
T A X A T I O N (Continued)
Pemeriksaan Pajak
Tax Investigation
UTANG BANK
11.
BANK LOANS
45
11.
11.
9,75 % - 10,5 %
6%
In Indonesian Rupiah
In United States Dollar
a.
a.
b.
b.
46
11.
12.
11.
LIABILITAS
PANJANG
IMBALAN
KERJA
JANGKA
12.
LONG-TERM
LIABILITIES
EMPLOYEE
BENEFITS
47
12.
LIABILITAS
IMBALAN
PANJANG (Lanjutan)
KERJA
JANGKA
12.
BENEFITS
LONG-TERM
EMPLOYEE
LIABILITIES (Continued)
2013
2012
60 tahun/years
60 tahun/years
11%
10%
9%
6,2%
TMI 2011
TMI 2011
Mortality Rate
10% x mortalita/mortality
10% x mortalita/mortality
Disability Rate
0% - 3%
0% - 3%
Resignation Rate
Valuation Method
2013
2012
2.248.398
(11.119)
(38.445)
3.340.018
(1.011.237)
(52.254)
Jumlah Liabilitas
2.198.834
2.276.527
2012
Saldo Awal
Cadangan Tahun Berjalan
Dampak Mutasi
Pembayaran Imbalan Kerja
Selisih Kurs atas Imbalan Kerja
2.276.527
465.933
65.449
(71.983)
(537.092)
1.911.412
561.964
(64.458)
(132.391)
Beginning Balance
Provision for Employee Benefits
Mutation Effects
Payment of Employee Benefits
Foreign Exchange Difference in Employee Benefits
Saldo Akhir
2.198.834
2.276.527
Ending Balance
2013
2012
235.625
193.484
33.279
3.545
360.274
178.907
18.880
3.903
J u m l a h
Dampak Mutasi
465.933
65.449
561.964
-
T o t a l
Mutation Effects
531.382
561.964
J U M L A H
48
T O T A L
12.
13.
LIABILITAS
IMBALAN
PANJANG (Lanjutan)
KERJA
JANGKA
12.
LONG-TERM
EMPLOYEE
LIABILITIES (Continued)
BENEFITS
The
management
has
evaluated
the
assumptions used and believes that such
assumptions are sufficient. The management
believes that the provision for the estimated
employee benefits liabilities is sufficient to cover
the Companys employee benefits liabilities.
MODAL SAHAM
13.
Pemegang Saham
CAPITAL STOCK
2 0 1 3
Modal Ditempatkan dan Disetor/
Subscribed and Fully Paid
Persentase
Jumlah Saham/
Kepemilikan/
Number of
Percentage
Shares
of Ownership
Jumlah/
Total
Stockholders
1.177.500.000
62.560.000
177.098.500
66,47 %
3,53
10,00
22.626.262
1.202.122
2.833.274
1.417.158.500
354.289.500
80,00 %
20,00
26.661.658
5.668.027
1.771.448.000
100,00 %
32.329.685
J U M L A H
Pemegang Saham
2 0 1 2
Modal Ditempatkan dan Disetor/
Subscribed and Fully Paid
Persentase
Jumlah Saham/
Kepemilikan/
Number of
Percentage
Shares
of Ownership
Jumlah/
Total
1.177.500.000
390.928.000
62.560.000
140.460.000
66,47 %
22,07
3,53
7,93
22.626.262
6.254.181
1.202.122
2.247.120
J u m l a h
1.771.448.000
100,00 %
32.329.685
49
T O T A L
Stockholders
Abidin (President Director)
PT Trimegah Securities Tbk
Bidin Yusuf (Director)
Public
T o t a l
14.
14.
2013
2012
24.370.397
24.370.397
(1.201.713)
(1.201.713)
Jumlah - Bersih
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali
23.168.684
23.168.684
J U M L A H
(2.818.774)
20.349.910
23.168.684
SAHAM TREASURI
15.
TREASURY STOCK
Based
on
Circular
Letter
of
OJK
No. 2/POJK.04/2013 regarding Buyback of
Shares Issued by Public or Companies in
Significantly Fluctuating Market Conditions, the
Company bought back its shares issued and
registered on the Indonesia Stock Exchange.
Tanggal/
Date
3 Oktober 2013/
October 3, 2013
Jumlah Saham/
Number of Shares
354.289.500
50
Persentase
Kepemilikan/
Percentage
of Ownership
20,00
Biaya
Perolehan
At Cost
3.515.438
Acquired in 2013
16.
SELISIH
NILAI
TRANSAKSI
RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
16.
Biaya
Perolehan/
At Cost
Pembelian Saham SME
Pembelian Aset SNB
Pembelian Bisnis SNB
J u m l a h
DIFFERENCES
ARISING
FROM
RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG
ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
Nilai Buku/
Book Value
Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali/
Differences
Arising from
Restructuring
Transactions
among Entities
under Common
Control
2.441.873
2.229.536
2.123.368
1.734.353
2.241.650
-
(707.520)
12.114
(2.123.368)
6.794.777
3.976.003
(2.818.774)
51
16.
17.
SELISIH
NILAI
TRANSAKSI
RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
(Lanjutan)
16.
DIFFERENCES
ARISING
FROM
RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG
ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
(Continued)
PENDAPATAN
17.
REVENUES
Penjualan - Bersih
Jasa Perakitan
J u m l a h
2013
2012
210.347.145
3.131.028
236.876.417
2.497.397
213.478.173
239.373.814
Sales - Net
Assembling Services
T o t a l
2013
2012
62.344.419
53.326.356
33.860.541
17.479.781
87.722.338
50.681.750
30.409.830
30.178.083
29,20
24,98
15,86
8,19
36,65
21,17
12,70
12,61
167.011.097
198.992.001
78,23
83,13
52
17.
P E N D A P A T A N (Lanjutan)
17.
2013
Pendapatan Industri
Kenwood Electronic Tehnologies
(M) Sdn. Bhd.
Sony Electronics (S) Pte. Ltd
Sony Energy Devices Corporation
Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd.
J u m l a h
Pendapatan Jasa Perakitan
Singapore Epson Industrial Pte. Ltd.
18.
62.344.419
53.326.356
33.860.541
17.479.781
87.722.338
50.681.750
30.409.830
30.178.083
29,64
25,35
16,10
8,31
37,03
21,40
12,84
12,74
167.011.097
198.992.001
79,40
84,01
2.287.131
2.213.463
18.
dilakukan
73,05
88,63
Industries Revenue
Kenwood Electronic Tehnologies
(M) Sdn. Bhd.
Sony Electronics (S) Pte. Ltd
Sony Energy Devices Corporation
Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd.
T o t a l
Assembling Service Revenue
Singapore Epson Industrial Pte. Ltd.
pembelian
2012
Seluruh
ketiga.
R E V E N U E S (Continued)
dengan
2013
2012
5.259.821
177.385.805
(4.808.686)
6.253.274
199.754.163
(5.259.821)
177.836.940
200.747.616
7.936.954
18.437.028
8.497.609
19.106.043
204.210.922
228.351.268
5.955.927
(6.023.720)
7.217.601
(5.955.927)
204.143.129
174.448
(297.731)
229.612.942
119.318
(174.448)
204.019.846
229.557.812
pihak
53
18.
18.
2012
5.697.354
4.610.968
2.288.444
1.979.377
1.976.690
1.282.052
602.143
5.741.089
4.281.638
2.206.800
2.246.332
2.318.422
1.741.526
570.236
18.437.028
19.106.043
19.
2012
74.754.632
38.438.147
27.086.114
10.416.411
23.275.731
29,67
22,96
16,68
10,31
7,44
37,42
19,25
13,56
5,21
11,65
154.427.389
173.971.035
87,06
87,09
19.
J u m l a h
T o t a l
52.631.433
40.721.357
29.589.421
18.282.685
13.202.493
Bahan Pembantu
Upah Langsung
Penyusutan
Gaji dan Tunjangan
Perbaikan dan Pemeliharaan
Listrik
Pengepakan
Lain-lain
Depreciation
Salaries and Allowances
Packaging
Electricity
Indirect Materials
Repairs and Maintenance
Others
2013
2012
603.068
286.799
276.854
188.008
175.662
95.418
27.453
29.505
765.131
230.769
192.143
162.700
187.435
90.183
27.577
48.693
1.682.767
1.704.631
54
Indirect Materials
Direct Labors
Depreciation
Salaries and Allowances
Repairs and Maintenance
Electricity
Packaging
Others
T o t a l
20.
BEBAN USAHA
20.
2012
Beban Penjualan
Jasa Pemasaran
Gaji dan Tunjangan
Pengangkutan
Lain-lain
167.533
75.098
10.228
330.307
127.334
86.253
14.508
J u m l a h
252.859
558.402
4.545.857
531.382
522.800
212.590
151.217
139.539
139.107
134.021
109.791
108.494
4.357.823
561.964
464.090
195.622
161.087
156.099
128.573
141.867
85.921
101.124
474.052
454.921
J u m l a h
7.068.850
6.809.091
T o t a l
J U M L A H
7.321.709
7.367.493
T O T A L
21.
OPERATING EXPENSES
21.
Selling Expenses
Marketing Fees
Salaries and Allowances
Transportation
Others
T o t a l
General and Administrative Expenses
Salaries and Allowances
Provision for Employee Benefits
Depreciation
Office Equipment
Representation and Donations
Repairs and Maintenance
Professional Fees
Electricity, Water and Telephone
Amortization
Employee Insurance
Others (Accounts with balances below USD 80,000,
each)
55
22.
22.
2013
Aset
Kas dan Bank
Piutang Usaha
Piutang Lain-lain
Jaminan
Uang Muka Lain-lain
Liabilitas
Utang Usaha
Utang Lain-lain
Utang Pajak
Beban Akrual
IDR
SGD
MYR
SGD
IDR
IDR
SGD
IDR
IDR
2012
765.586.960
39.934
2.969
106.087
773.573
391.338.377
5.856
497.558.000
45.859.333
1.212.490.198
110.741
1.580
156.589
387.937.957
11.727
497.558.000
-
IDR
SGD
IDR
SGD
JPY
IDR
IDR
SGD
JPY
IDR
(112.636.429)
(82.058)
(437.059.870)
(123.400)
(3.855.000)
(2.320.251.781)
(3.874.289.785)
(26.801.586.753)
(372.697.324)
(122.538)
(833.165.901)
(376.772)
(29.076.117)
(1.420.685.205)
(3.637.195.222)
(4.860)
(170.725)
(22.014.011.264)
IDR
SGD
MYR
JPY
(31.844.708.375)
(53.581)
2.969
(3.855.000)
(26.179.768.761)
(225.113)
1.580
(29.246.842)
USD
(2.690.739)
56
(3.229.529)
Assets
Cash on Hand and in Banks
Trade Receivables
Other Receivables
Guarantees
Prepaid Others
Liabilities
Trade Payables
Other Payables
Taxes Payable
Accrued Expenses
23.
INFORMASI SEGMEN
23.
SEGMENT INFORMATION
Segmen Usaha
Business Segment
Industri Perakitan
Electronic
Assembling
Industry
2
0
Jasa Perakitan
Electronic
Assembling
Services
Eliminasi/
Elimination
J u m l a h/
T o t a l
P e n d a p a t a n:
Pendapatan Eksternal
Pendapatan Antar Segmen
210.347.145
-
3.131.028
-
213.478.173
-
Jumlah Pendapatan
Beban Pokok Penjualan
210.347.145
(204.019.846)
3.131.028
(1.682.767)
213.478.173
(205.702.613)
6.327.299
1.448.261
7.775.560
18.727.712
505.290
19.233.002
59.398.007
Segment Assets
Unallocated Assets
78.631.009
27.142.719
Unallocated Liabilities
Laba Kotor
Aset Segmen
Aset Tidak Dapat Dialokasikan
Jumlah Aset Konsolidasi
Liabilitas Tidak Dapat Dialokasikan
Industri Perakitan
Electronic
Assembling
Industry
2
0
Jasa Perakitan
Electronic
Assembling
Services
Eliminasi/
Elimination
2.497.397
-
239.373.814
-
Jumlah Pendapatan
Beban Pokok Penjualan
236.876.417
(229.557.812)
2.497.397
(1.704.631)
239.373.814
(231.262.443)
R e v e n u e s:
External Revenues
Inter-Segment Revenues
Total Revenues
Cost of Goods Sold
7.318.605
792.766
8.111.371
28.384.526
291.590
28.676.116
63.559.499
Segment Assets
Unallocated Assets
92.235.615
38.558.878
Unallocated Liabilities
Gross Profit
J u m l a h/
T o t a l
236.876.417
-
Aset Segmen
Aset Tidak Dapat Dialokasikan
Total Revenues
Cost of Goods Sold
P e n d a p a t a n:
Pendapatan Eksternal
Pendapatan Antar Segmen
Laba Kotor
R e v e n u e s:
External Revenues
Inter-Segment Revenues
57
Gross Profit
23.
23.
Segmen Geografis
Geographical Segment
Luar Negeri
Singapura
Malaysia
Jepang
Eropa
Vietnam
Dalam Negeri
J u m l a h
24.
2013
2012
113.380.972
62.543.816
33.860.541
9.720
584
116.495.598
87.856.746
32.556.800
11.420
13.393
3.682.540
2.439.857
213.478.173
239.373.814
24.
Overseas
Singapore
Malaysia
Japan
Europe
Vietnam
Domestic
T o t a l
Risiko Kredit
Credit Risk
58
24.
24.
2.588.959
6.950.000
19.233.002
36.731
45.208
J u m l a h
28.853.900
59
24.
24.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
23.152.599
514.768
344.429
J u m l a h
24.011.796
Pengelolaan Modal
Capital Management
60
24.
24.
Nilai Wajar/
Fair Values
2 0 1 3
Nilai Tercatat/
Carrying Amounts
Nilai Wajar/
Fair Values
2 0 1 2
Nilai Tercatat/
Carrying Amounts
2.588.959
6.950.000
19.233.002
36.731
45.208
2.588.959
6.950.000
19.233.002
36.731
45.208
8.072.410
28.676.116
49.707
55.842
8.072.410
28.676.116
49.707
55.842
28.853.900
28.853.900
36.854.075
36.854.075
23.152.599
514.768
344.429
23.152.599
514.768
344.429
33.864.958
1.346.913
722.841
33.864.958
1.346.913
722.841
24.011.796
24.011.796
35.934.712
35.934.712
61
24.
25.
24.
25.
a.
a.
b.
b.
62
26.
RENCANA MANAJEMEN
26.
MANAGEMENTS PLANS
Pada
tahun
2014,
dalam
meningkatkan
pendapatan dan laba Perseroan, manajemen
akan mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
63
26.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
26.
64
26.
18.
27.
26.
27.
2013
28.
Pengungkapan Tambahan
Reklasifikasi Aset Lain-lain ke Aset Tetap
2012
57.058
28.
Additional Disclosure
Reclassification of Other Assets to Fixed Assets
SUBSEQUENT EVENTS
Up to the date the Consolidated Financial
Statements were completed by the Companys
management, there has been no significant
event.
65
29.
STANDAR
DISAHKAN
EFEKTIF
AKUNTANSI
YANG
TELAH
NAMUN
BELUM
BERLAKU
29.
ACCOUNTING STANDARDS
NOT YET EFFECTIVE
ISSUED
BUT
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pospos dalam Penghasilan Komprehensif Lain.
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak
akan direklasifikasi ke laba rugi.
-
66
29.
STANDAR
AKUNTANSI
YANG
TELAH
DISAHKAN
NAMUN
BELUM
BERLAKU
EFEKTIF (Lnajutan)
-
29.
PSAK
65,
Laporan
Keuangan
Konsolidasian, yang diadopsi dari IFRS 10,
berlaku efektif
1 Januari 2015.
PSAK
65,
Consolidated
Financial
Statements, adopted from IFRS 10, effective
January 1, 2015.
This PSAK replaced the portion of PSAK 4
(2009 that addresses the accounting for
Consolidated
Financial
Statements,
establishes principles for the presentation
and preparation of Consolidated Financial
Statements when an entity controls one or
more other entities.
BUT
Perseroan
dan
Entitas
Anak
sedang
mengevaluasi dampak dari standar akuntansi
tersebut dan belum menentukan dampaknya
terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian
Perseroan.
67