Professional Documents
Culture Documents
121
122
123
A 12
A 11
Jl Adinegoro
Gambar 2. Titik pengambilan sampel
topsoil
Tiga titik pengambilan sampel untuk
membandingkan
pengaruh
mineral
magnetik yang terkandung antara titik 1,
titik 2, dan titik 3, dengan adanya jarak
pengambilan sampel, akan diketahui
mineral magnetik yang memiliki nilai
suseptibilitas yang tinggi, sedang, dan
rendah.
Sampel jenis kulit kayu, teknik
pengambilan dilakukan dengan mengambil
bagian kulit terluar dari pohon tersebut.
Untuk mendapatkan sampel yang baik
dipilih pohon yang berjarak agak dekat
dengan jalan raya. Titik pengambilan
sampel terdiri dari 8 buah dalam satu
pohon, yaitu dengan cara memberi jarak 450
untuk setiap titiknya dan titik 00 diambil
pada arah utara bumi dan untuk sampel
pertama diberi nama AK 11 (Adinegoro
kulit 11), kemudian diambil sampel dengan
mengurutkan searah dengan putaran jarum
jam. Hal ini dilakukan untuk memperoleh
data yang akurat tentang nilai suseptibilitas
magnetik yang terkandung pada kulit kayu
dan juga akan diketahui nilai-nilai
suceptibilitas magnetik yang berbeda antara
sudut-sudut yang berhadapan dengan jalan
dan sudut-sudut yang bertolak belakang
dengan jalan. Titik pengambilan sampel
kulit kayu dapat dilihat pada Gambar 3.
Pohon
.
A 13
AK 11
124
N
o
Sampel
Massa
Sampel
(gram)
tibilitas
Magnetik
LF
( x 10-8
m3kg-1)
tibilitas
Magnetik
HF
( x 10-8
m3kg-1)
1
2
3
4
5
6
HT 11
HT 21
HT 12
HT 22
HT 13
HT 23
14.49
17.7
17.32
15
16.45
17.32
677.7
772.3
1088.7
866.3
944.9
678.2
676.7
765.9
1073.7
864.3
931.4
662.4
Susep-
Suseptibilitas (x 10-8
m3kg-1)
Jl. Adinegoro
HT
1500
1000
500
0
HT 1
HT 2
0
Jarak (m)
Gambar 4. Nilai suseptibilitas magnetik
HT
Berdasarkan Gambar 11, dapat
dilihat bahwa pada titik pengambilan
sampel yang berjarak 0 m dari pingggir
jalan, memiliki nilai suseptibilitas
magnetik rata-rata yaitu 725 x 10-8 m3kg-1,
dimana kategorinya termasuk polusi
tercemar
tinggi
tingkat
V
(600-1000 x 10-8m3kg-1). Sampel jenis
topsoil pada titik pengambilan sampel
berjarak 1 m dari pinggir jalan, memiliki
nilai suseptibilitas magnetik rata-rata yaitu
977,5 x 10-8 m3kg-1, dimana kategorinya
termasuk polusi tercemar tinggi tingkat V
(600-1000 x 10-8 m3kg-1). Sampel jenis
topsoil pada titik pengambilan sampel
berjarak 2 m dari pinggir jalan, memiliki
nilai suseptibilitas magnetik rata-rata
yaitu 811,55 x 10-8 m3kg-1,
dimana
kategorinya termasuk polusi yang
125
1
2
3
4
5
6
7
8
Sampel
HK 0
HK 45
HK 90
HK 135
HK 180
HK 225
HK 270
HK 315
Suseptibilitas
Magnetik
LF
( x 10-8
m3kg-1)
Suseptibilitas
Magnetik
HF
( x 10-8
m3kg-1)
89
20.7
20
19.9
78.1
101.9
6.2
26.8
86.9
18.2
18.9
18.8
75.8
100.9
6.1
26
5.24
11.07
10.86
12.56
11.1
4.88
7.01
11.46
Suseptibilitas (x
10-8 m3kg-1)
N
o
Massa
Sampel
(gram)
HK
150
100
50
0
00
2700
27000
900
1800
0 45 90135180225270315360
sudut (derjat)
PEMBAHASAN
Top soil
1500
1000
500
0
Jarak (m)
KESIMPULAN
127
DAFTAR PUSTAKA
Bijaksana, S. (2002). Analisa Mineral
Magnetik dalam Masalah Lingkungan. Bandung: Jurnal Geofisika,
1, 19-27.
Evans, M. E dan F Heller. (2003).
Environment Magnetism Prinsiples
and Aplication of Environmagnetics.
Academic Press: Californi.
Gusnita, 2010. Green Transport :
Transportasi Ramah Lingkungan
dan Kontribusinya dalam
Mengurangi Polusi Udara. Peneliti
Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer
dan Iklim. Jurnal Berita Dirgantara
Vol. 11 No. 2 Juni 2010:66-71.
Hunt, C. P. 1991. Handbook From The
Environmrntal Magnetism Workshop. Minneapolis: University Of
Minnesota.
Satriyo, S. 2008. Studi Kondisi Kimiawi
Penyebaran
PB,
Debu,
dan
Kebisingan di Kota Jakarta. Jurnal
128