Professional Documents
Culture Documents
HEMATOLOGI
Jessica 405100080
Borok yang Tak Kunjung Sembuh
LO 1:LEUKOPOESIS
Cell size
Cytoplasm color, volume,
granulation
Nucleus size, color,
chromatin pattern
Nucleoli presence
Myeloblasts
Myeloblast vs Promyelocyte
2-5% BM
Promyelocyte
Promyelocyte
Myelocyte vs Promyelocyte
10-20% BM
Absence of nucleoli!
Secondary granules [lysozyme]!
Cytoplasm pinkish-blue Dawn of neutrophilia
N:C noticeably decreased.
Myelocyte
Myelocyte
Metamyelocyte vs Myelocyte
15-30% BM
Metamyelocyte
Band vs Metamyelocyte
10-40% BM
Band
PMN vs BAND
10-30% BM
http://www.accuspeedy.com.tw/Y01_picture_mt/blood%20cell/wbc_monocyte/01_entrypicture/Promono.jpg
Monocytes transform
into macrophages in
the tissues
Monocytes vs Lymphocytes
Cell size
Nuclear shape
Nuclear color
light-staining vs dark-staining
Chromatin
LO 2:Menjelaskan Leukosit
a. Neutrofil
b. Eosinofil
c. Basofil
a. Limfosit
b. Monosit
LO 3:Menjelaskan Kelainan
Leukosit
Penyakit leukosit :
1.Non Klonal: -Gangguan Fungsi Leukosit
1.Gangguan Kemotaksis
2.Gangguan Fagositosis
dan Pemusnahan Bakteri
-Gangguan Kuantitatif Non Neoplastik
1.Neutropenia
2.Agranulositosis
3.Reaksi Leukemoid
4.Mononukleosis infeksiosa
2.Klonal : -Gangguan Mieloproliferatif Akut
-Gangguan Mieloproliferatif Kronis
1.Leukemia Mielogenosa Kronis
2.Polisitemia Vera
3.Metaplasia Mieloid Agnogenik
4.Trombositemia Esensial
-Sindrom Mielodisplastik
3.Gangguan Limfoproliferatif :1.Gangguan Limfoproliferatif akut
2.Gangguan Limfoproliferatif Kronis
2.Sindrom Chediak-Higashi
Berkaitan dengan munculnya granula
lisosom raksasa dalam sel.
3.Defisiensi Mieloperoksidase
Neutrofil dengan gangguan ini membentuk
superoksida secara normal,tetapi
mengalami gangguan pembentukan ion
hipoklorit.Infeksi yang parah menekan
aktifitas bakterisidal.
2.Agranulositosis
Agranulositosis adalah neutropenia akut berat yang
ditandai dengan menghilangnya prekusor neutrofil di
sumsum tulang dan penurunan hebat hitung granulosit di
darah perifer.Hitung jenis leukosit memperlihatkan tidak
adanya neutrofil atau jumlah neutrofil atau sel
granulositik kurang dari 500/L.Hal ini dapat terjadi
secara mendadak pada orang yang tampaknya
normal,karena reaksi obat idiosinkratik.Hal inijuga dapat
berkaitan dengan penyakit autoimun dan infeksi
tertentu.Umumnya eritrosit dan trombosit juga
berkurang.Agranulositosis secara klinis ditandai dengan
adanya demam dan infeksi tenggorokan yang
parah,sering disertai dengan membran putih mirip plak di
faring.Sebagian besar pasien akan pulih secara spontan
setelah pemakaian obat dihentikan.
3.Reaksi Leukemoid
Reaksi leukemoid adalah leukositosis reaktif yang
berlebihan,dengan sel darah putih matur dan
imatur membanjiri sirkulasi.Karena gambaran
darah mirip dengan leukemia kronis maka
disebut reaksi leukemoid.Biasanya merupakan
sekunder terhadap penyakit lain.Yang paling
sering terlibat adalah granulosit,tapi monositosis
juga terjadi pada TBC.Granulositosis dengan
proporsi leukemoid dapat menyertai tumor
ganas dengan atau tanpa metastasis
tulang,infeksi tuberkulosis atau piogenik yang
parah,keracunan logam berat,krisis sel sabit,
dan gangguan metabolik berat yang mengenai
ginjal dan hati.
4.Mononukleosis Infeksiosa
Mononukleosis infeksiosa disebabkan oleh infeksi
virus Epstein-Barr,yaitu anggota kelompok virus
herpes manusia.Ciri cirinya peningkatan
mencolok sel darah putih total,dan terutama
dengan hitung jenis limfosit.EBV menyerang
limfosit B dengan melekat ke reseptor untuk
ketiga komplemen (C3d,atau CR2/CD21).Pada
awal penyakit sel darah putih rendah,tapi
kemudian leukosit meningkat.Terjadi
peningkatan absolut limfosit,banyak sel
berukuran besar dan atipikal yang disebut sel
Downey.Ini adalah limfosit T yang mengalami
transformasi.Sel ini bereaksi terhadap limfosit B
yang terinfeksi.
Polisitemia Vera
PV adalah gangguan sel mieloproliferatif yang
ditandai dengan pertumbuhan dan proliferasi
tanpa kendali prekusor hematopoetik dengan
proliferasi eritrositik yang berlebihan.Karena hal
ini melibatkan sel bakal multipoten
klonal,elemen-elemen sumsum tulang yang lain
juga mungkin meningkat berlebihan (leukositosis
pada 75%kasus,trombositosis pada 50
%kasus).PV timbul pada orang yang agak
tua,sedikit lebih banyak laki laki dibandingkan
perempuan.
Trombositemia Esensial
Trombositemia esensial adalah suatu gangguan
klonal pada sel bakal pluripoten yang ditandai
dengan proliferasi berlebihan sel turunan
megakariosit disertai pembentukan trombosit
dalam jumlah sangat besar.Penyakit ini dapat
terjadi pada usia yang lebih muda dan sering
terjadi asimtomatik.Sebagian pasien datang
dengan gejala trombotik atau
tromboembolik,sementara yang lain mengalami
kecenderungan berdarah karena walaupun
jumlah trombosit berlebihan,trombosit ini
memiliki fungsi abnormal.
Sindrom Mielodisplastik
Limfoma
Limfoma adalah neoplasma ganas organ-organ
limfoid yang ditandai dengan pertumbuhan
neoplasik otonom sel-sel yang commited ke
arah diferensiasi limfoid.
Dibagi menjadi:
1.Limfoma Hodgkin
2.Limfoma non Hodgkin
3.Limfoma Burkitt
4.Limfoma sel T lainnya(mikosis
Fungoides;sindrom Sezary)
Limfoma Hodgkin
Ciri khas:sel Reed Steinberg(sel raksasa dengan nukleus
bayangan cermin dan nukleolus yang mencolok yaitu inti
sel mata burung hantu).Penyakit Hodgkin hampir selalu
berasal dari kelenjar limfe dan menyebar dari rangkaian
kelenjar limfe ke rangkaian sekitarnya.Etiologi masih
diperdebatkan,namun berdasarkan epidemiologi
kemungkinan diakibatkan oleh infeksi.
Gambaran Klinis:gejala awal tersering adalah
pembengkakan kelenjar limfe asimetrik yang tidak
nyeri.Beberapa pasien datang dengan gejala
konstitusional yaitu keringat malam,demam,dan
penurunan berat badan dan apabila mengalami gejala ini
prognosis lebih buruk.
Limfoma Burkitt
Limfoma Burkitt adalah gangguan
limfoproliferatif agresif yang berkaitan
dengan infiltrasi limfosit B yang ukurannya
uniform dan tidak terbelah.Virus epstein
Barr diduga berperan dalam patogenesi
penyakit ini.Penyakit ini mungkin memiliki
padanan leukemik berupa munculnya
limfoblas tidak berdiferensiasi di darah
perifer.Gambaran lain adalah peningkatan
mencolok LDH serum dan sering
peningkatan kalsium serum.
Gangguan imunoproliferatif
DISKRASIA SEL PLASMA
DEFINISI
- Adalah sekumpulan kelainan klinis yang
heterogen dengan gambaran khas peningkatan
jumlah sel plasma dlm sum-sum tulang atau
jaringan.
PENDAHULUAN
Peningkatan kdr gamma globulin dpt
disebabkan oleh penyakit yang telah atau tidak
diketahui atau tidak jelas.
Sebag kecil psn memp gjl klinis limfositosis tiba-tiba, kdg dgn limfadenopati, shg
dicurigai leukemia limfosi tik krnik.
- Bbrp psn lain dgn limfadenopati yg menyolok, atau dgn gejala B, sesuai dgn
limfoma non Hodgkin.
- Utk diagnosis kdg diperluakn hapusan drh tepi, biopsi sum-sum tlg, atau biopsi kel
limfe.
- Psn dicurigai mieloma jk :
1. Infeksi sinopulmoner rekurens,
2. Nyeri tulang,
3. Poliuria,
4. Hiperkalsemia, atau
5. Anemia.
- Psn dicurigai Makroglobulinemia Waldenstrom jk:
1. Memar,
2. Perdarahan,
3. Bingung,
4. Somnolent yg progresif,
5. Hepatosplenomegali,
6. Protein monoklonal IgM meninggi.
Kelainan yang disertai gammopati monoklonal
A. Kelainan paling umum
1. Monoclonal gammopathy of unknown significance (MGUS).
2. Mieloma multiple.
3. Leukemia limfositik kronik.
4. Limfoma non Hodgkin
MIELOMA MULTIPEL
PENDAHULUAN
- Merup proliferasi neoplastik dr sel plasma dgn ciri-ciri :
1. Lesi litik tulang.
2. Anemia.
3. Peningkatan globulin monoklonal serum / urin.
- Btk peny dapat terlokalisir atau disseminated shg bisa indolen atau agresif.
- MM merup neoplasma limforetikular plg srg pd org bkn kulit putih dan menempati no 3 (atau 2) tersrg pd org
kulit putih.
- Insidens klt hitam 2-3 kali lbh byk dr klt putih.
- Dpt timbul pd sembarang usia tp plg bk pd usia 60. Dibwh usia 40 thn sgt jrg.
- Merupakan keganasan hematologik plg srg.
- Psn bisa muncul dgn gjl akibat dr komplikasi yg berhub dgn :
1. Anemia,
2. Hipogammaglobulinemia,
3. Lesi litik tulang,
4. Disfungsi renal, dan/atau
5. Hiperkalsemia.
- Kdg psn dtg dlm kondisi darurat krn :
1. Kompresi epidural spinal cord,
2. Hiperviskositas,
3. Hiperkalsemia yg mengancam hidup,
4. Gagal jantung kongestif krn amiloidosis.
- Kdg psn dpt didiagnosis dlm kondisi asimtomatik melalui deteksi peningkatan protein serum atau urin atau
anemia ringan.
ETIOLOGI
\- Insidens tinggi pd keluarga derajat pertama dan kulit hitam
- Diduga penyebabnya translokasi dr gen imunoglobulin c-myc yg menyebabkan peningkatan proliferasi sel B.
- Dulu MM dianggap diferensiasi malignansi sel B namun bukti terbaru menunjukkan gangguan hemopoetik stemcell yg muncul secara klinis pd tahap matur sel B.
Palpasi tlg kepala juga hrs dilakukan utk mencari plasmasitoma kranial.
- Perkusi spinal utk mencari area nyeri sekunder akibat metastasis MM ke korpus
vertebra.
- Limfadenopati, hepatomegali, splenomegali biasanya tdk ada shg jk ada hrs
dicurigai peny lain.
- Dpt timbul tanda-tanda dan gjl edema, dispneu, ortopneu, pusing, hipotensi
ortostatik, purpura, dan hepatosplenomegali kemungkinan dicurigai amiloidosis.
- Secara klinis gejala yang sering timbul adalah :
1. Nyeri tulang disertai anemia.
2. Fraktur patologi srg terjd dan menimbulkan nyeri radikular
3. Hiperkalsemia dan insufisiensi ginjal.
- Hiperkalsemia krn peningkatan resorpsi tlg.
- Kultur sel mieloma memproduksi sejumlah osteoclast activating factors yg berbeda
dr hormon paratiroid dan vit D.
- Hiperkalsemia dan gagal ginjal lbh srg terjd pd pasien dgn Bence Jones proteinuria.
- Penyebab lain ggl ginjal adalah :
a. Deposisi amyloid,
b. Nefropati as urat, dan
c. Pielonefritis.
4. Psn dgn MM mempunyai resiko tinggi mengalami infeksi bakterial hebat.
- Srg terjd pneumonia pneumokokkus dan meningitis dan satu sama lain slg
memperburuk kondisi.
- Infeksi mdh terjd krn penurunan respon antibodi karena aktivitas supresor monosit.
5. Ada kecendurungan terjd perdarahan abnormal akibat gangguan faktor
pembekuan yg ditandai dgn peningkatan kdr imunoglobulin dlm sirkulasi atau krn
trombositopenia.
LO 4:MENJELASKAN
PEMERIKSAAN DAN
TATALAKSANA
MIELOMA MULTIPEL
Prosedur diagnostik
1. Diagnosis didsrkan pd :
- Lesi osteolitik,
- Peningkatan serum monoklonal atau globulin urin, dan
- Plasmasitosis sum-sum tulang.
2. Evaluasi laboratorium mencakup :
- Hitung darah lengkap,
- BUN (blood urea nitrogen),
- Kreatinin,
- Laktat dehidrogenase (LDH),
- Kadar kalsium,
- Protein c-reaktif (CRP),
- 2-mikroglobulin.
- Elektroforesis serum dan urin,
- Serum kuantitatif Ig.
Jika protein Bence Jones ada dlm urin atau ada abnormal itas dlm tes fungsi ginjal
mk perlu pemeriksaan kolektif urin 24 jam utk menghitung bersihan kreatinin dan total
protein urin.
Proteinuria dlm kisaran nefrotik dgn sedikit atau tanpa proteinuria Bence-Jones
menunjukkan amyloidosis.
PRINSIP PENANGANAN
- Ada bbrp terapi utk MM, tiap terapi punya morbiditas masing-masing.
- Bbrp psn MM memp peny yg indolen dlm perjalanannya shg dibutuhkan
bukti progresivitas atau gejala dr peny utk memulai kemoterapi.
- Tanpa kemoterapi psn dgn simtomatik hanya bisa bertahan krg dr 1 thn.
Penanganan Utama (primary)
- MM bersifat radiosensitif dan kemosensitif.
- Keputusan awal pd psn yg baru didiagnosis MM adalah apakah perlu terapi
atau tdk.
- Kemoterapi merupakan pilihan pd psn MM dgn :
1. Hiperklasemia
2. MM yg menginduksi disfungsi ginjal,
3. Anemia berat
4. Infeksi rekuren dgn hipogammaglobulinemia
- Pasien dgn lesi tlg multipel hrs menerima terapi sistemik seblm terapi
radiasi.
- Pasien dgn MM asimtomatik atau jk diagnosis MM atau MGUS msh blm jls
hrs difollow up ketat.
- Lesi soliter dpt diterapi dgn radiasi.
- Respon klinis MM biasa ditandai dgn perbaikan pd nyeri tlg, anemia, dan
hipeklasemia.
- Kdr protein biasanya turun meskipun lambat dan butuh bbrp bulan krn halflife yg pjg dr bbrp subklas Ig.
- Respon dinyatakan komplit jk ditemukan <5% sel plasma ditemukan pd
biopsi sum-sum tlg dan tdk adanya Ig monoklonal pd imunoelektroforesis.