You are on page 1of 59

Enterprise Resource Planning

Penjelasan odoo (OpenERP)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah


Enterprise Information System
Dosen: Ana Hadiana, Dr., Eng.

Oleh:
Ridwan Setiawan| 2013210007

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN


KOMPUTER LIKMI
STMIK LIKMI
@2014

ABSTAK
Information technology is one of the important resources in the enterprise. The
role of information technology today not only in operations but also in planning and
empowerment of other resources within the company. Enterprise Resource Planning
(ERP) system that combines manufacturing resource planning (MRP II) with accounting
and financial systems.
Enterprise Resource Planning (ERP) is a way to manage corporate resources by
using information technology. The use of ERP is equipped with hardware and software to
coordinate and integrate the data information on each area of business.
one of the ERP application software is odoo (OpenERP). Odoo (OpenERP) is the
application of ERP (Enterprise Resource Planning) and complete modern distributed
open source program in which there are a variety of business applications including
Sales, CRM, Project Management, Warehouse Management, Manufacturing, Finance
and Accounting, Human Resources and others. Odoo (OpenERP) built using the Open
Object framework technology that has the power of MVC architecture (Model View
Controller), Workflow Process Workflow or flexible, dynamic GUI, an XML-RPC interface
and reporting system that can be customized according to the needs. Odoo (OpenERP) is
a web application that was built using the Python programming language, XML, and
JavaScript and uses PostgreSQL as a database management system.
With more than 1000 downloads per day, Odoo (OpenERP) is the most admired
ERP system and has the fastest growing in the world and is a free management software
solutions open source. Small companies and medium throughout the world, is now
recommended to use ERP.
Keyword: odoo, OpenERP, ERP, Enterprise Resource Planing.

i | odoo
(OpenERP)

DAFTAR ISI
ABSTRAK

DAFTAR ISI

ii

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah

1.2. Identifikasi Masalah 1


1.3. Maksud dan Tujuan 2
1.4. Manfaat Penelitian 2
1.5. Ruang Lingkup Penelitian

1.6. Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian ERP

2.2. Perkembangan ERP

2.3. Keunggulan dan Kelemahan ERP

2.4. Implementasi ERP 7


2.5. Odoo (OpenERP) 8
2.6. Sejarah Odoo (OpenERP) 9
BAB III PEMBAHANAN ODOO (OPENERP)

12

3.1. Target Pengguna Odoo (OpenERP) 12


3.2. Cara Instalasi

12

3.3. Fitur Odoo (OpenERP)

15

3.3.1. Enterprise Management 17


3.3.2. Logistic

18

3.3.3. Acounting dan Finance

18

3.3.4. Human Resources

19

3.3.5. CRM (Customer Relationship Management)


3.3.6. Project Management

20

3.3.7. Assosiation Management (Manajemen Asosiasi)


3.3.8. IT Tools 21

20

21

3.3.9. Fully Customizable

21

ii | odoo (OpenERP)

3.3.10. Ergonomy

22

3.3.11. Flexibility

23

3.3.12. E-Commerce

23

3.3.13. Business Intelligence

24

3.3.14. Miscelleanous Tools

24

3.3.15. Services 25
3.3.16. Public

25

3.3.17. Manufacturing

25

3.4. Keunggulan dan Kelemahan Odoo (OpenERP)


3.5. Perbandingan ERP Open Source

27

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

29

4.1. Kesimpulan 29
4.2. Saran

29

DAFTAR PUSTAKA
BIODATA

31

30

26

iii | odoo (OpenERP)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi pada saat ini menjadi salah satu sumber daya yang paling
penting bagi sebuah organisasi baik itu organisasi profit maupun non-profit. Peran
teknologi informasi saat ini tidak hanya dalam kegiatan operasional tetapi juga dalam
kegiatan perencanaan dan pemberdayaan sumber daya lain dalam sebuah organisasi.
Penyebabnya adalah dengan teknologi informasi mampu menyediakan penyediaan
informasi, pengintegrasian subsitem dan sistem pendukung manajemen yang baik (Nur
Islamiyah, 2009).
Untuk itu perlu adanya sebuah sistem yang mampu memanage semua yang
dibutuhkan oleh organisasi tersebut. ERP (Enterprice Resource Planning) adalah suatu
cross-functional atau sistem informasi yang diperuntukkan bagi organisasi yang bergerak
dalam bidang manufaktur maupun jasa guna mengintegrasikan dan mengotomasikan
proses bisnis di dalam pabrik, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan sumber daya
manusia. Penggunaan ERP pada sebuah organisasi merupakan sebuah investasi dan
akan menjadi sebuah sistem yang menjadi tulang punggung guna meningkatkan efisiensi
kinerja serta mengembangkan bisnis (Yasin, 2013).
Pada prinsipnya dengan sistem ERP, sebuah industri atau perusahaan dapat
berjalan secara optimal dan dapat mengurangi biaya-biaya operasional yang tidak efisien,
seperti biaya inventory maupun biaya kerugian akibat kesalahan teknis. Sistem ERP
secara modular biasanya mengangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan,
pengapalan, dan akunting pada sebuah perusahaan. Artinya bahwa sistem ini kemudian
akan membantu mengontrol seluruh aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman,
produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.
Odoo (OpenERP) merupakan ERP yang bersipat open source yang dulunya
bernama TinyERP yang berubah nama menjadi OPenERP dan sekarang menjadi odoo
yang sudah digunakan lebih dari 2 juta perusahaan baik besar maupun kecil, seperti
Danone, Euchan, Singer, Lena, dan masih banyak lagi. Modul-modul yang terdapat pada
odoo tidak jauh berbeda dengan software-software ERP yang lain seperti Point Of Sale,
Elnpoicing & Payment, CRM, Acounting and Finance, dll. Yang diperuntukan untuk
(https://www.odoo.com/, diakses 11 juli 2014). Pada saat ini odoo
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul Enterprise Resouche Planing menggunakan Odoo (OpenERP)
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat dirumuskan beberapa pokok
masalah yang menjadi pertanyaan peneliti:

1 | odoo
(OpenERP)

1. Bagaimana sejarah odoo(OpenERP)


2. Apa saja fasilitas yang terdapat pada odoo
3. Bagaimana arsitektur hardware dan software pada odoo
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membahas apa yang terdapat pada odoo,
baik kelebihan maupun kekurangannya serta sejarahnya.
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai
odoo, bagaimana mengimplementasikannya pada organisasi.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah, mengetahui fitur yang ada pada odoo
(OpenERP) sehingga menjadi suatu bahan pertimbangan bagi organisasi dalam memilih
software ERP.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Agar penelitian tidak melebar, dalam penelitian ini pembahasan hanya
membahas fitur dan fungsi pada odoo (OpenERP) dengan menggunakan versi 8.0 atau
disebut GreenOpenERP.
1.6. Sistematika Penulisan
Pada bagian ini penulis mengemukakan sistematika penulisan laporan, dengan
maksur agar laporan yang dihasilkan lebih terarah dan tidak menyimpang dari
permasalahan yang telah digariskan pada batasan masalah, adapun sistematika
penulisannya sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah,
rumusan masalah, maksud dan tujuan, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini penulis membahas mengenai teori-teori yang berhubungan dengan
permasalahan yang akan dibahas. Teori-teori tersebut meliputi: Definisi ERP,
Keunggulan dan Kelemahan ERP, Sejarah Odoo (OpenERP).
BAB III PEMBAHASAN Odoo (OpenERP)
Berisi pembahasan mengenai Odoo (OpenERP), cara instalasi dan fitur -fitur
yang terdapat didalamnya.

2 | odoo

(OpenERP)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


Berisi kesimpulan atas penelitian yang dilakukan dan saran yang ditujukan untuk
pembaca khususnya untuk calon pengguna software ERP.
DAFTAR PUSTAKA

3 | odoo
(OpenERP)

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian ERP
ERP (Enterprice Resource Planning) atau perencanaan sumber daya perusahaan
merupakan sebuah sistem informasi yang digunakan oleh sebuah perusahaan barang atau
jasa yang berguna untuk mengintegrasikan semua proses jalannya perusahaan dari segala
aspek baik proses produksi, operasional, distribusi, dan proses lainnya dari produk atau jasa
dari perusahaan tersebut. ERP dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya,
informasi dan aktivitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap. Sistem ERP didasarkan
pada database pada umumnya dan rancangan perangkat lunak modular. ERP berupa sebuah
software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perubahan ke dalam
satu sistem komputer yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari
penjualan, HRD, produksi atau keuangan (OBrien, 2005).

Syarat terpenting dari sistem ERP adalah integrasi yaitu menggabungkan


berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical database, sehingga
memudahkan semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi.

Front-Office

Coorporate Reporting

Sales &
Distribution

Back-Office

Financial
Application
Manudacturing
Application

Costumers

Service
Application

Inventory
Management

Central atabase
Human Resource
Management

Gambar 1: Konsep dasar ERP (Rashid et al. 2002)


Tujuan dari sistem ERP adalah sebagai berikut:

1) Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis,


2) Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise,
3) Menghasilkan informasi yang real-time, dan
4) Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan
2.2. Perkembangan ERP
Tahun 1960-an merupakan konsep awal dari ERP dengan adanya MRP (Material
Requirements Planning), sistem ini meliputi perencanaan dan penjadwalan kebutuhan
material perusahaan. Tahun 1970-an merupakan close loop MRP yaitu menjadi tahap

4 | odoo (OpenERP)

Suppliers

selanjutnya dari MRP dan merupakan sederetan fungsi yang tidak hanya terbatas pada
MRP. Tahun 1980-an MRP berkembang menjadi MRP II (Manufacturing Resource
Planning), yang memperkenalkan konsep mengenai penyatuan kebutuhan material
(MRP)

dan

kebutuhan

sumber

daya

untuk

proses

produksi.

Tahun

1990-an

perkembangan ERP mulai pesat, awal dari perkembangan ERP dimulai Tahun 1972
dengan dipelopori oleh 5 karyawan IBM di Mannheim Jerman yang menciptakan SAP
yang berfungsi untuk menyatukan solusi bisnis. Dan pada saat ini, ERP berevolusi
menjadi Extended ERP (ERP II) yang diluncurkna pada tahun 2000-an. Ruang lingkup
Extended ERP lebih luas dan lebih komplek dari ERP. Pada dasarnya ERP adalah
penambahan module keuangan pada MRP II, sehingga lebih memudahkan bagi para
pengambil keputusan menentukan keputusan-keputusannya.
Berikut tahapan-tahapan perkembangan ERP :

1. Tahap I: Material Requirement Planning (MRP) merupakan cikal bakal dari ERP,
dengan konsep perencanaan kebutuhan material. Produk apa yang akan dibuat, apa
yang diperlukan untuk membuat produk, apa yang sudah dimiliki, apa yang harus
disediakan, berapa jumlahnya dan kapan pelaksanaannya.

2. Tahap II: Close-Loop MRP merupakan sederetan fungsi dan tidak hanya terbatas
pada MRP, terkait dengan perencanaan kapasitas, perencanaan dan eksekusi, terdiri
atas alat bantu penyesuaian masalah prioritas dan adanya rencana yang dapat diubah
atau di ganti jika diperlukan.

3. Tahap III: Manufacturing Resource Planning (MRP-II) merupakan pengembangan dari


close-loop MRP yang ditambahkan 3 elemen yaitu: perencanaan penjualan dan
operasi, antarmuka keuangan dan simulasi analisis dari kebutuhan yang diperlukan.

4. Tahap IV: Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan perluasan dari MRP II
yaitu perluasan pada beberapa proses bisnis diantaranya integrasi keuangan, rantai
pasok dan meliputi lintas batas fungsi organisasi dan juga perusahaan dengan
dilakukan secara mudah. Bertujuan agar perusahaan dapat beroperasi dengan baik
pada kondisi yang cepat berubah dan lebih kompetitif.

5. Tahap V : Extended ERP (ERP II). Merupakan perkembangan dari ERP yang
diluncurkan tahun 2000, serta lebih komplek dari ERP sebelumnya. Melingkupi
perluasan yang menjebatani pemasok sampai dengan konsumen dan difokuskan
pada konsumen dan integrasi dengan supplier.
2.3. Keunggulan dan Kelemahan ERP
Saat ini, penerapan Teknologi Informasi semakin familiar dikalangan para pengusaha.
Efisiensi waktu dan biaya yang ditawarkan oleh Teknologi Informasi, membuat para
pengusaha merasa wajib untuk menerapkannya dalam proses manajemen di perusahaan.
Bagi mereka yang selalu fokus terhadap kebutuhan pelanggan, tidak akan berpikir dua kali
untuk menerapkan Teknologi Informasi dalam proseskerjanya. Teknologi

5 | odoo

(OpenERP)

enterprise resources planning (ERP) dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi


produksi, fungsi logistik, fungsi Finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi
lainnya. ERP telah berkembang sebagai alat integrasi, memiliki tujuan untuk
mengintegrasikan semua aplikasi perusahaan ke pusat penyimpanan data dengan
mudah diakses oleh semua bagian yang membutuhkan.
Fan et, al dalam Yusuf, et al. (2006) menyatakan, ERP merupakan fungsi sistem
aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam mengendalikan bisnis yang
lebih baik karena dapat mengurangi tingkat stok dan inventori, meningkatkan perputaran
stok, mengurangi cycle time order, meningkatkan produktivitas, komunikasi lebih baik
serta berdampak pada peningkatan benefit (profit) perusahaan.
Sedangkan Leon (2005) menyatakan bahwa, ERP mempunyai keuntungan
dengan pengurangan lead-time, pengiriman tepat waktu, pengurangan dalam waktu
siklus, kepuasan pelanggan yang lebih baik, kinerja pemasok yang lebih baik,
peningkatan fleksibilitas, pengurangan dalam biaya-biaya kualitas, penggunaan sumber
daya yang lebih baik, peningkatan akurasi informasi.
Disamping banyak keuntungan yang diperoleh dari ERP, beberapa kelemahan
ERP juga perlu diperhatikan. Kelemahan-kelemahan dari ERP adalah sebagai berikut
(Jogiyanto, 2003):

1. Implementasi ERP sangat sulit karena penerapannya yang terintegrasi dan organisasi
harus merubah cara mereka berbisnis. Kesulitan penerapan ERP ditambah dengan
adanya resistance to change dari personil yang terkena imbasnya akibat perubahan
proses dari bisnis.

2. Biaya implementasi ERP yang sangat mahal.


3. Organisasi hanya memikirkan manfaat yang besar dari penerapan ERP tetapi tidak
mempersiapkan personilnya untuk berubah.

4. Permasalahan lainnya adalah pada personil yang tiba-tiba dibebani dengan tanggung
jawab yang lebih besar dengan kesiapan yang kurang baik mental maupun
keahliannya.

5. kemampuan pembuatan keputusan.


Teori yang disampaikan Gargeya dan Brady (2005) menyatakan bahwa ada
faktor-faktor keberhasilan dan faktor-faktor kegagalan antara lain:

1. Kemampuan untuk mempersingkat bisnis proses atau operasi sehingga kustomisasi


berkurang pada perusahaan;

2. Keberhasilan tim proyek yang didukung oleh manajemen, konsultan dan vendor;
3. Adanya pelatihan yang berkelanjutan saat implementasi ERP pada perusahaan;
4. Menyesuaikan budaya organisasi yang sama untuk menghindari cara-cara tersendiri
dalam mengerjakan hal-hal dan setiap fungsi/departemen beroperasi dengan
prosedur berbeda dan ketentuan bisnis berbeda, maka perlu dilakukan wadah untuk
sharing knowledge ERP pada perusahaan.

6 | odoo
(OpenERP)

5. Merencanakan biaya pada saat implementasi dan pengembangan ERP untuk


menghindari pemakaian biaya yang melebihi dari kemampuan perusahaan. Keenam,
pengujian sistem yang terbukti untuk jadi unsur sukses bagi beberapa perusahaan
dan penyebab langsung kegagalan implementasi ERP pada perusahaan.
Selain faktor efisiensi waktu, biaya, dan tenaga, penerapan ERP juga dapat
dijadikan sebagai sarana belajar bagi para karyawan untuk meninggalkan budaya kerja
lama. Budaya kerja lama yang dimaksud salah satunya adalah kebiasaan karyawan
melempar tanggung jawab bila terjadi suatu kesalahan dalam proses kerja. Padahal yang
seharusnya dilakukan adalah mencari solusi untuk memperbaiki kesalahan yang terlanjur
terjadi.

Kontribusi

pendokumentasian

ERP

dalam

komunikasi

hal

ini

internal

adalah

membantu

pelaksanaan

antar

karyawan.

Dengan

dan

adanya

pendokumentasian ini, kita dapat memantau dan mengendalikan kinerja setiap proses.
Untuk selanjutnya tinggal dipikirkan tindakan perbaikan dan pencegahan yang
seharusnya dilakukan. Kelancaran proses kerja sebagai hasil dari penerapan ERP dapat
membantu perusahaan memenuhi keinginan pelanggan sehingga perusahaan dapat
mencapai kepuasan pelanggan.
2.4. Implementasi ERP
Penerapan ERP pada perusahaan akan memperoleh keuntungan berupa
perencanaan produksi, pemrosesan pesanan, manajemen persediaan, pengiriman,
maupun keuangan sehingga mendukung pencapaian keberhasilan perusahaan. Kegiatan
bisnis akan terintegrasi dengan software ERP dan database umum yang dipelihara oleh
DBMS. Penerapan ERP tidak hanya didukung dengan ERP sebagai alat tetapi juga
didukung oleh keempat komponen teknologi yaitu humanware, technoware, organware
dan infoware. Berdasarkan keempat komponen tersebut, kesuksesan ERP bergantung
pada beberapa faktor sebagai berikut.

1. Manajemen/organisasi; meliputi komitmen, edukasi, keterlibatan, pemilihan tim,


pelatihan, serta peran dan tanggung jawab.

2. Proses; meliputi aligment, dokumentasi, integrasi, dan re-desain proses.


3. Teknologi; meliputi hardware, software, manajemen system, dan interface.
4. Data; melputi file utama, file transaksi, struktur data, dan maintenance serta integrasi
data.

5. Personil; meliputi edukasi, pelatihan, pengembangan skill, dan pengembangan


pengetahuan.
Pendekatan yang dapat digunakan dalam implementasi ERP yaitu sebagai
berikut. a. The Big Bang
Strategi penerapan seluruh modul dalam paket ERP secara simultan di seluruh
fungsi perusahaan. Kelebihan: memerlukan sedikit interface atanra system lama dan

7 | odoo

(OpenERP)

system baru, efisien, dan hasilnya optimal. Kelemahan: implementasi kompleks sehingga
resiko kegagalan tinggi.
b. Step by Step (Phased Approach)
Melakukan impelentasi sedikit demi sedikit. Kelebihan: kompleksitas dapat
dikurangi, memungkinkan terjadinya perbaikan proyek, dan ongkos tidak terlalu
membebani. Kelemahan: waktu implementasi lebih panjang dan hasil tidak optimal.
c. Small Bang (Pilot Approach)
Pembuatan model implementasi pada salah satu site atau fungsi perusahaan
sebagai pilot project dan diteruskan ke fungsi atau site yang terkait. Kelebihan: biaya
relatif rendah, dan kompleksitas berkurang. Kelemahan: membutuhkan banyak
customisasi akibat adanya operasi spesifik antar site.
Contoh penerapan ERP pada beberapa perusahaan: Danone, PT Semen Gresik, PLN,
PT Bentoel Prima, EKKI, CANONICAL, LENA, LA POSTE, Dan lain sebagainya

2.5. Odoo (OpenERP)


Odoo (OpenERP) adalah aplikasi ERP (Enterprise Resources Planning) modern
dan lengkap yang didistribusikan secara open source yang didalamnya terdapat berbagai
program aplikasi bisnis termasuk Sales, CRM, Project Management, Warehouse
Management, Manufacturing, Finance and Accounting, Human Resources dan lain
sebagainya.
Odoo (OpenERP) dibangun menggunakan teknologi framework Open Object
yang memiliki kekuatan arsitektur MVC (Model View Controller), Workflow atau Alur Kerja
Proses yang fleksibel, GUI yang dinamis, antarmuka XML-RPC dan sistem pelaporan
yang dapat dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan.
Odoo (OpenERP) adalah web aplikasi yang dibangun menggunakan Bahasa
pemrograman Phyton, XML, dan JavaScript dan menggunakan PostgreSQL sebagai
database management systemnya.

Gambar 2: OpenERP Client Server Caption

8 | odoo

(OpenERP)

2.6. Sejarah Odoo (OpenERP)

Gambar 3: logo odoo

Odoo (OpenERP) yang sebelumnya adalah TinyERP lalu berubah menjadi


OpenERP dan sekarang menjadi Odoo ditulis dengan Bahasa Python oleh sebuah
perusahaan yang bernama Tiny SPRL di Belgia. Odoo (OpenERP) menawarkan banyak
keunggulan dibanding program aplikasi sejenis diantaranya tiga tingkat arsitektur web,
kemudahan penggunaan dan fleksibilitas.
Dengan lebih dari 1000 download per hari, Odoo (OpenERP) adalah sistem ERP yang
paling dikagumi dan memiliki perkembangan tercepat di dunia dan merupakan solusi
perangkat lunak manajemen gratis open source. Perusahaan-perusahaan kecil dan
menengah di seluruh dunia, kini dianjurkan untuk menggunakan ERP.
Pada bulan Desember 2009, Indonesia secara resmi telah sepakat untuk
membangun kerjasama dengan Tiny SPRL Belgia untuk mengembangkan OpenERP
versi Indonesia. Kesepakan terjadi di Kantor Tiny SPRL Belgia setelah melakukan
serangkaian pengujian sytem selama kurang lebih 2 minggu, mulai dari kemampuan
OpenERP secara fungsional maupun secara teknis dan dukungan (support). OpenERP
memiliki sekitar 100 karyawan ditambah dukungan oleh sekitar 900 kontributor dari
komunitas. Lebih dari 500 modul tersedia untuk Odoo (OpenERP) yang dikembangkan
oleh komunitas dan jaringan mitra tersebar 40 negara.

Gambar 4: odoo (OpenERP) yang telah berfungsi

9 | odoo
(OpenERP)

Saat ini, Odoo (OpenERP) telah tersedia dalam 18 bahasa dan memiliki partner
serta kontributor dari seluruh dunia. Lebih dari 800 developer telah berpartisipasi dalam
proyek pengembangan sistem Odoo (OpenERP). Odoo (OpenERP)dikembangkan
dengan bahasa pemrograman Python memisahkan komponen server dan klien yang
semuanya mengadopsi lisensi bebas GPL. Versi terakhir adalah Odoo(OpenERP) V 8.0
atau lebih popular dengan nama Green OpenERP rilis pada bulan Julu tahun 2014.
Pada saat ini Odoo(OpenERP) masih sesuai dengan harapan standar sistem
ERP, dengan memberikan modul tambahan di luar cakupan sistem ERP biasa dengan
menggunakan arsitektur cloud computing, untuk mengaksesnya bisa langsung ke
https://www.odoo.com/page/download

Gambar5: Halaman Download Odoo (OpenERP)

Sejarah rilis dari odoo dari mulai nama Tiny ERP sampai menjadi odoo bisa
dilihat pada table berikut:
Nama
Program
Tiny ERP

Versi
1.0

Tanggal peluncuran
2005

2.0
3.0
4.0

2007

Perubahan signifikan

10 | odoo
(OpenERP)

Nama
Program
OpenERP

Odoo

Versi

Tanggal peluncuran

5.0

April 2009

6.0

Januari 2011

6.1

Februari 2012

7.0

22 Desember 2012

8.0

mengumumkan 7 Juli 2014

9.0

direncanakan Juni 2015

Perubahan signifikan

Rilis AGPL Pertama

11 | odoo (OpenERP)

BAB II
PEMBAHASAN ODOO (OPENERP)
3.1. Target Penggunaan Odoo (OpenERP)
Odoo (OpenERP) ditujukan kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki
ambisi dan keinginan Untuk meningkatkan performansi dalam bidang manajemen.
Sistem manajemen ini dapat membantu dan mempermudah segala hal yang berkaitan
dengan manajemen. Odoo (OpenERP) tidak membatasi jenis, kategori dan skalabilitas
perusahaan-perusahaan yang akanmenggunakannya karena Odoo (OpenERP) dapat
diaplikasikan baik pada bidang, sektor, maupun skala apapun.

Gambar 6: Halaman Setting User di Odoo


3.2. Cara Instalasi
Untuk

menggunakan

odoo,

pengguna

bisa

mengunduh

di

https://www.odoo.com/page/download untuk versi 6.0, 6.1, dan 7.0 untuk mendownload


versi

terbaru

atau

versi

8.0

bisa

di

download

di

http://sourceforge.net/projects/greenopenerp/files/ pada saat mengunduh


ada dua versi yaitu untuk sistem operasi windows dan linux, pada penelitian ini penulis
menggunakan sistem operasi windows.

12 | odoo

(OpenERP)

Gambar 7: Halaman Download odoo (OpenERP) versi 8.0

Setelah melakukan pendownloadan, extract file tersebut pada


direktori system (biasanya directory C), setelah mengextract file
tersebut klik ganda pada start.bat.

Gambar 8: hasil extract odoo versi 8.0


Maka odoo(OpenERP) akan menampilkan tampilan dalam under
dos seperti
berikut:

Gambar 9: Tampilan memulai odoo

13 | odoo
(OpenERP)

Setelah itu, masuk ke browser dan masukan alamat URL:


http://127.0.0.1:8069 apabila sukses, maka akan muncul halaman
pertama yaitu pengisian database:

Gambar 10: Pengisian Nama Database


Setelah database berhasil dibuat, maka langkah selanjutnya
mengisi form isian identitas user beserta tipe aksesnya

Gambar 11: Pengisian identitas user


Setelah selesai mengisi data tersebut, lalu lakukan pengisisan
identitas dari perusahaan dan buat user lain dengan hak akses dan
jabatan yang berbeda-beda dengan user pertama yang dibuat.

14 | odoo (OpenERP)

Gambar 12: Pengisian Identitas Perusahaan


Setelah itu log out dan masuk kembali ke halaman masuk dari
odoo di http://127.0.0.1:8069 lalu akan muncul halaman login

Gambar 13: Halaman login odoo setelah pembuatan user dan


database pertama selesai
3.3. Fitur Odoo (OpenERP)
Setelah konfigurasi utama selesai, selanjutnya adalah memasang fitur dan modul
yang ada pada Odoo (OpenERP), secara umum pada pertama kali odoo (OpenERP)
pertama

diinstal,

modul-modulnya

belum

mengupgrade dari modul-modul tersebut.

legkap,

sehingga

diperlukan

untuk

15 | odoo
(OpenERP)

Gambar 14: halaman apps (Modul) yang ada pada odoo dan harus diinstal
Pada beberapa aplikasi tersebut harus masih di install, sehingga apabila sudah
terinstal maka tulisan install pada tampilan odoo menjadi hilang seperti pada: gambar
berikut:

Gambar 15: daftar Modul di Odoo (OpenERP) yang sudah terinstal

Berikut penjelasan mengenai modul-modul utama yang digunakan dalam


berbagai organisasi beserta dengan fungsinya:

16 | odoo
(OpenERP)

3.3.1. Enterprise Management


a.

Sales Management
Modul sales memungkinkan kita untuk mengelola dan mengklasifikasikan

pesanan penjualan pada sistem struktural dan hirarkis. Memungkinkan kita untuk
membuat pesanan baru dan meninjau pesanan yang sudah ada di berbagai negara.
Konfirmasi pesanan dapat memicu pengiriman barang, faktur dan waktu yang ditentukan
oleh pengaturan dalam setiap pesanan.
Dalam modul ini penjual dapat mendapatkan seluruh informasi yang dibutuhkan
hanya dalam satu layar saja, dapat melakukan kontrol terhadap pemesanan dan
pengiriman barang serta dapat mengetahui semua operasi yang dilakukan pelanggan.
Keuntungan dari enterprise management yaitu :

1) Diintegrasikan dengan Point of Sales


2) Accounting yang otomatis
3) Diintegrasikan dengan kontrak, project, dan jadwal produksi
4) Diintegrasikan dengan platform eCommerce yang berbeda beda untuk transaksi
online

5) Dapat menampilkan report


b. Invoicing
Odoo (OpenERP) memberikan banyak dukungan logistik untuk invoicing
automation seperti dari pemesanan penjualan, dari biaya, dll. Modul ini memiliki system
pricelist yang baik, modul follow-up yang sangat berguna. Keuntungan dari modul ini :

1) Diintegrasikan dengan accounting analisis yang berkenaan dengan profitability


2) Tidak ada double encoding
c.

Point of Sales
Hal ini memungkinkan anda untuk dengan mudah mengatur semua titik penjualan

operasi: penjualan, stok, encashment, faktur, dan lain-lain Point of Sales dilengkapi
dengan interface touchscreen untuk end user, terdapat system pembayaran secara
multiple, mendukung invoicing secara langsung, dan terdapat 12 tipe barcode.
Keuntungan dari modul ini :

1) Diintegrasikan dengan stok dan accounting untuk menghindari double entry


2) Diintegrasikan dengan sales management
3) Dapat dilakukan perubahan-perubahan dengan mudah sesuai kebutuhan.
d. Purchase
Purchase management memungkinkan Anda untuk mencari penjual dari harga
penawarannya dan mengkonversikannya menjadi Pesanan Pembelian. Odoo (OpenERP)
memiliki beberapa metode pemantauan dan pelacakan faktur penerimaan barang yang
dipesan. Kita dapat menangani pengiriman yang partial di Odoo (OpenERP), sehingga
kita masih dapat mengetahui barang yang masih akan diantarkan. Odoo (OpenERP)
memungkinkan sistem untuk menggenerate secar otomatis draft pembelian.

17 | odoo
(OpenERP)

e.

Service management
Service management memungkinkan untuk mengatur peoyek -proyek tanpa

adanya batasan. Service management menyediakan tools yang dapat mengatur multilevel sub-proyek, mengkontrol tugas dari project manager, memberikan peringatan
berupa email pada customer untuk mendukung proyek.

3.3.2. Logistic
a.

Manufacturing
Dalam modul ini terdapat double-entry stock untuk mempermudah traceability,

melakukan kontrol terhadap biaya dan margins proyek, product dan partner s, dan mudah
untuk menjalankannya. Diintegrasikan denga accounting untuk transaksi secara otomatis,
diintegrasikan dengan HR management untuk mendapatkan ketersediaan resources.
b. Product Pricelists
Odoo (OpenERP) pricelist sangat powerfull dan mudah untuk digunakan. Odoo
(OpenERP) pricelist memungkinkan untuk mengatur promosi, harga spesial untuk
customer secara efisien. Kita dapat mengatur harga berdasarkan biaya, tanggal, currency
dan berdasarkan kategori dari suatu produk.
c.

Quality Management
Odoo (OpenERP) menghasilkan modul untuk memanage kualitas dari produk

dan service. modul repairs management memungkinkan pengaturan terhadap aftersales service.
d. Shipping Management
Odoo (OpenERP) sistem warehouse management mengnyediakan banyak tools
untuk mengorganisaksikan customer dan supplier shipping secara eficient.
e.

Warehouse Management
Modul ini menyediakan fungsionalistas untuk mengatur multi-warehouse. Untuk

tiap warehouse, lokasi input, lokasi output dan lokasi stock dapat didefinisikan.

3.3.3. Acounting dan Finance


a.

Acounting
Odoo (OpenERP) menyediakan modul Acounting yang terintegrasi dengan

financial accounting, Analityc Acounting, thrd party management , taxes management,


Budgets dan assets. Odoo (OpenERP) memili lebih dari 50 modul tambahan dalam
accounting seperti electronic bank transfer, assets management, automatic invocing,
Analityc control, dan statement management.
b. Analitic Acounting
Analityc al merupakan inti dari semua modul management dalam Odoo
(OpenERP). Analityc dintegrasikan dengan semua operasi yang memiliki biaya atau

18 | odoo
(OpenERP)

pendapatan. Sebagai contoh, untuk sevices company, Analityc Accounting digunakan


sebagai finacial bagian dari project management.
c.

Asset Management
Untuk bussines bangunan sampai farmasi, melacak asset yang kompeks menjadi

mudah dengan Odoo (OpenERP). Memiliki modul fixed assset membuat kita terhindar
dari kehilangan juataan dolar tiap tahun dalam tax overpayment.
d. Bank Interfaces
Odoo (OpenERP)mendukung electronic banking dan invoicing melalui modul
yang berbeda. Odoo (OpenERP) menyediakan layanan untuk berkomiunikasi secara
otomatis dengan bank untuk melakukan pembayaran order dan menerima statement dari
banhk secara otomatis. Odoo (OpenERP) juga mendukung CODA, SEPA, BTV/11/DTA,
check printing dan EDI.
e.

Budgets
Odoo (OpenERP) Budgets modul mendukung untuk mengelola financial dan

analisis Budgets. Modul ini dapat mengelola Budgets yang sama dari tiga macam
panfangan, melalui aturan user :
a)

Accountant : bekerja pada master dan consolidated budget

b)

Project manager : bekerja pada Analityc budget pada pryeknya

c)

Department manager : mendapat consolidation View pada posisi Budgets

6. Payment Managements
Untuk membantu dalam mengelola harta dan pembayaran kepada supplier, Open
ERP menyediakan tools untuk menoong dalam persiapan pembayaran.

3.3.4. Human Resources


a.

Expences
Modul ini menyediakan layanan untuk mengelola biaya bulanan suatu

perusahaaan. Modul ini memberikan akses pada catatan gai pegawai dan memberikan
validasi untuk menyetuju atau menolak catatan tersebut. Setelah validasi modul ini
membuat sebuah invoice untuk pekerja Employee dapat memerikasa gaji mereka.
b. Holiday Management
Modul ini mengontrol hari libur di dalam perusahaan. Modul ini menyediakan
layanan untuk Employee dalam meminta hari libur. Lalu manager dapat melihat
permintaan untuk libur dan mengontrol seluruh rencana liburan untuk sebuah perusahaan
atau department.
c.

PayRoll

Modul ini masih dalam tahap pengembangan.


d. Point of Sales

19 | odoo
(OpenERP)

Mengelola Point of Sales secara langsung dengan Odoo (OpenERP). Modul ini
memberikan layanan untuk mempermudah dalam mengelola semua operasi Point of
Sales seperti penjualan, stock, encashnment, invoicing , dan lain - lain.
e.

Skills Management
Odoo (OpenERP) menyediakan 20 modul yang berhubungan dengan humant

resource mangement. Beberapa modul mengijinkan untuk mengelola skills dari para
pekerja dan dari situ dapat diperoleh keputusan yang behubungan dengan kontrak
pekerja dan evaluasi secara periodic.

3.3.5. CRM (Customer Relationship Management)


a.

Customer Relationship Management


Generic Odoo (OpenERP) Customer Relathionship Management System

mengijinkan sekelompok orang untuk dapat memimpin secara efisien dan pintar. Modul
ini mengelola tugas penting seperti komunikasi, identifikasi, prioritas, penugasan ,
resolution dan notifikasi. Odoo (OpenERP) meyakinkan semua kasus dapat dilacak oleh
user, customer dan supplier dengan sukses. Odoo (OpenERP) dapat secara otomatis
mengirim reminders, dan yang lain sesuar aturan dari perusahaan.
b. Portal
Modul ini menyediakan layanan untuk dapat mengakses pada sistem customer
dan supplier. Menapilkan hanya sebagian dari aplikasi Odoo (OpenERP) tanpa harus
mendeploy semua modul ke dalam sistem. Ini merupakan modul yang sangat berguna
yang memperbolehkan customer, partner s, suppliers untuk menggunakan sistem untuk
menjalankan beberapa tugas.

3.3.6. Project Management


a.

Financial Project Management


Odoo (OpenERP) dmengintegrasikan financial project management agar dapat

mengontrol aktifitas yang berbeda. Dengan modul ini dapat melacak biaya, Budgets,
automatic invoicing dan laporan keuntungan.
b. Operational Management
Odoo (OpenERP) diintegrasikan dengan multilevel project management system.
Modul ini meyediakan layanan untuk mengelola alokasi tugas, rencana jangka panjag atau
pendek, pendelegasian. Modul ini secara keseluruhan diintegrasikan dengan sales atau

Purchase.
c.

Time Sheets
Sistem time sheets meyediakan layanan untuk mencatat waktu yang diabiskan

oleh pegawai dalam pengerjaan project. Modul ini diintegrasikan dengan Analityc
accounting yang menyediakan layanan untuk mengelola Budgets, planning, biaya dan
reinvoicing dari human resources.

20 | odoo

(OpenERP)

1
2

Metoda working yang berbeda disediakan berdasrakna kebutuhan :


Sign in/out project

Simple timesheet encoding

Timesheets diintegrasikan dengan proses validasi dan kehadiran oleh manager.

3.3.7. Assosiation Management (Manajemen Asosiasi)


a.

Event Organisation
Modul ini memungkinkan user untuk melakukan pengaturan terhadap suatu even.

Hal yang dapat dipantau melalui modul ini adalah : perencanaan, registrasi, pengunjung,
pembayaran, dan sebagainya. Modul ini terintegrasi dengan modul akunting dan CRM.
Selain fitur-fitur tersebut, kita juga dapat menggunakan mail gateway untuk mendapatkan
informasi permintaan atau registrasi yang dikirimkan via email.
b. Fund Raising
Modul ini memungkinkan user untuk melakukan pengaturan terhadap operasi
keuangan. Operasi yang dimaksud mencakup pencarian investor hingga melakukan
pemantauan akan bagaimana uang tersebut digunakan dalam proyek yang berbeda.
c.

Membership
Modul

ini

memungkinkan

suatu

perkumpulan

untuk

mengatur

anggota

perkumpulan mereka. Kita dapat melihat data anggota baru atau anggota yang telah
terdaftar sebelumnya. Modul ini terhubung ke modul yang memungkinkan user untuk
menyediakan akses online terhadap anggota pada sistem yang ada, seperti kalender,
proyek yang sedang aktif, daftar anggota, dan sebagainya.

3.3.8. IT Tools
a.

Bug Tracker
Fitur Odoo (OpenERP) bug tracker memungkinkan user untuk melakukan

pengaturan terhadap bug yang ada. Fitur ini mengatur revisi yang berbeda, milestone,
status dari bug, tugas dari modulu manajemen proyek, dan sebagainya.
b. Scrum Methodology
Modul ini mengimplementasikan semua konsep yang didefinisikan di dalam scrum
metodologi manajemen proyek untuk perusahaan IT. Termasuk di dalamnya adalah proyek
dengan sprints, pemilik produk, scrum master, reView sprints, pertemuan, feedback, dan
sebagainya. Modul ini juga memungkinkan user untuk mengembangkan langkah jangka
panjang, evaluasi hasil kerja, interaksi dengan pelanggan, dan sebagainya. Modul ini juga
menyediakan fitur diagram untuk pembuatan laporan. Metodologi scrum digunakan oleh
Microsoft dan Google untuk mengatur produk baru mereka.

3.3.9. Fully Customizable


a.

Configurable Actions

21 | odoo
(OpenERP)

Engine open object memungkinkan user untuk melakukan kustomisasi semua


aksi terhadap sistem dalam beberapa klik saja. User dapat mendefinisikan objek baru
dengan mudah, memodifikasi aliran kerja, mengganti hasil dari suatu aksi, membuka
windows baru atau laporan, dan sebagainya.
b. Report Designer
Plugin ini menghubungkan Open Office dengan Odoo (OpenERP) untuk
memastikan bahwa informasi yang berguna dikoordinasi dan disebarkan pada
perusahaan. Dengan beberapa klik saja, user dapat membuka laporan dan melihat
dokumen Open Office dan melakukan modifikasi terhadap dokumen melalui aplikasi
dokumen yang ada.
c.

View Editor
View Editor milik Odoo (OpenERP) memungkinkan user untuk mendesain dan

mengadaptasi semua layar aplikasi sesuai dengan kebutuhan. Kita dapat memodifikasi
tampilan dan menambah atau menghilangkan field dengan cepat.
d. Workflow Editor
Sebagai bagian dari Engine Business Process Management dari Odoo
(OpenERP), workflow Editor memungkinkan user untuk mengganti cara memproses
semua dokumen agar dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Fleksibilitas dari sistem ini memungkinkan software user untuk berkembang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Kita dapat melakukan aksi pada workflow, antara lain
mengirim email/sms, mencetak laporan, menghitung nilai dari objek yang dimodifikasi,
memanggil layanan eksternal, dan sebagainya.
3.3.10. Ergonomy
a.

Web Application Interface


Odoo (OpenERP) menyediakan fitur Ajax, web 2.0 yang memungkinkan drag &

drop, diagram Gantt, pengeditan proses, dan sebagainya. Interface dari web Odoo
(OpenERP) juga memungkinkan user untuk melakukan remote access dan kemudahan
deployment kepada klien.
b. Gantt Charts
Setiap objek dari sistem dapat dilihat sebagai diagram Gantt yang dinamis.
Gunanya untuk memudahkan manajemen resource dan perencanaannya. User dapat
mengorganisasikan resource yang ada menggunakan fitur drag & drop pada timeline
atau ada konsolidasi yang berbeda.
c.

Dynamic Graphs
Odoo (OpenERP) menyediakan fitur laporan dengan grafis yang baik untuk

memberikan informasi terhadap user. Setiap grafik pada Odoo (OpenERP) dinamis penuh,
dimana user dapat melakukan manipulasi pada setiap bagian dari grafis, drag & drop pada
dashboard, mengganti menjadi kalender, dan sebagainya. Dengan Odoo (OpenERP),

22 | odoo

(OpenERP)

laporan yang baik tidak hanya dapat diakses oleh manajer saja, tetapi juga oleh setiap
user di dalam sistem. Penggunaan lebih dari 200 laporan dapat memuaskan setiap
kebutuhan karyawan dan meningkatkan performa mereka dengan informasi yang tepat.
d. Integrated Documentation
Odoo

(OpenERP)

merupakan

software

manajemen

enterprise

dengan

dokumentasi paling baik di dunia. Buku dari Odoo (OpenERP) merupakan best seller dari
Amazon untuk semua kategori software komputer dan semua kategori berbasis
manajemen. Dokumentasi ini tidak hanya berisi bagaimana cara menggunakan software,
tetapi juga contoh yang baik dan bagaimana mengaplikasikannya terhadap suatu
perusahaan. Semua dokumentasi ini disediakan secara online dan terhubung kepada
setiap halaman software sehingga dapat membantu user menggunakan software secara
efektif.

3.3.11. Flexibility a.
Module System
Odoo (OpenERP) mungkin merupakan framework paling modern dan paling
fleksibel di dunia ini. Semua fitur pada Odoo (OpenERP) dikemas dalam modul yang
independen, sehingga memungkinkan user untuk menginstall hanya beberapa dari modul
yang ada. Modul-modul tersebut dapat bekerja secara independen, dan bila diinstal
bersama, modul-modul tersebut terintegrasi dengan sempurna untuk membantu tugas
user dan menghindari duplikasi data. User juga dapat menggenerate modulnya sendiri
tanpa melakukan development dengan menggunakan kakas kustomisasi yang ada :
workflow Editor , object Editor , View designer, report designer, BI reports, customizable
actions, dan sebagainya. Semua kustomisasi yang dibuat pada server dapat disimpan
sebagai modul yang mmudah di deploy, didistribusi ulang, dan dibagikan.
b. Web Service
Setiap objek atau layanan dari aplikasi dapat diakses melalui web service standar
yang berbeda, seperti XML-RPC, XML-RPC melewati HTTPS atau Phyton NET_RPC
untuk akses yang lebih cepat. Hal ini memungkinkan user untuk mengintegrasi setiap
aplikasi Odoo (OpenERP) dengan mudah dan produktivitas maksimum.
3.3.12. E-Commerce
a.

Integrated E-Commerce
Odoo (OpenERP) menyediakan modul untuk melakukan sinkronisasi secara

otomatis denga semua sistem E-Commerce opensource seperti OSCommerce,


eZpublish, Magento, Joomla. Hal ini memungkinkan user untuk mengatur dan
mengotomasi proses penjualan, mulai dari pemesanan online hingga pengiriman.
Dalam rangka untuk memanfaatkan Ope ERP secara maksimum, user juga dapat
menggunakan sistem E-Commerce yang disediakan yang dapat memasuki website yang

23 | odoo
(OpenERP)

telah ada secara otomatis. User hanya tinggal menambahkan beberapa baris HTML pada
website mereka dan Odoo (OpenERP) akan menjadi platform E-Commerce.
b. EDI
Open Object framework menyediakan banyak kakas yang dapat membantu user
untuk mensinkronisasi database atau mengimport data baru pada Odoo (OpenERP).
Kakas yang didedikasikan untuk beberapa software juga dsediakan. Modul EDI
meunginkan user untuk mensinkronisasi perintah dan pengiriman terhadap supplier dan
customer.

3.3.13. Business Intelligence


a. Olap Database
Modul Olap dari Odoo (OpenERP) mendukung OLAP database secara hybrid
yang dapat melakukan koneksi terhadap basis data relasional apapun untuk melakukan
analisis multi dimensi. Open Object mendukung MDX query yang dilakukan melalui salah
satu dari web service yang disediakan oleh Open Object.
b. Cube Designer
Inteligen bisnis cube designer memungkinkan user untuk mengkustomisasi kubus
pada berbagai jenis basis data. Desainer kubus yang user friendly akan menolong user
untuk mendesain skema penuh hanya dalam waktu beberapa menit saja.
c.

Cube Browser
Inteligen bisnis cube browser memungkinkan pengguna akhir untuk menacigasi

informasi dan statistik dari perusahaan dengan mudah dan mendesain laporan dengan
fitur drag & drop. User dapat mengkonsolidasi, drill up, drill down, slice, filter data untuk
keuntungan user sendiri melalui interface laporan yang user friendly. Kekuatan dari
inteligen bisnis ini tersedia untuk semua user di dalam sistem untuk mengekstraksi
informasi yang dibutuhkan. Hal ini juga dapat dilakukan untuk menganalisis database lain,
yang memungkinkan user untuk mengkonsolidasi data melalui satu user interface.

3.3.14. Miscelleanous Tools


a. Networks
Odoo (OpenERP) memiliki modul yang membantu user untuk mengatur dan
mempertahankan infrastruktur IT User dapat mengatur software, linsensi, hardware,
garansi, dan control intervensi pada komponen yang berbeda. Setiap komponen dapat
dihubungkan bersama untuk mendesain infrastruktur jaringan.
b. Ideas Box
Seringkali modul yang paling kecil merupakan hal yang paling berguna. Modul ini
dibangun hanya dalam waktu tiga jam saja. Modul ini memungkinkan pekerja untuk
mengirimkan ide. Lalu orang-orang dapat menilai ide yang muncul dan mendiskusikannya
pada poin yang berbeda.

24 | odoo
(OpenERP)

c.

Lunch
Odoo (OpenERP) memiliki banyak modul yang dapat digunakan untuk memudahkan

dan mengotomasi kegiatan sehari-hari. Modul ini dapat memantau pesanan pekerja pada saat
makan siang, pilihan mereka, dan biaya makan siang mereka. Modul ini secara otomatis
mempersiapkan pesanan dari supplier dan mengatur pilihan pekerja.

d. VOIP
Modul yang ditandai dengan tanda asterisk memungkinkan user untuk
menggunakan system VOIP melalui Odoo (OpenERP). Ketika seorang pelanggan
menghubungi user, modul ini dapat menghubungkan partner user dengan nomor telepon
dari pelanggan tersebut.

3.3.15. Services
a. Auction
Profil auction house mengandung semua hal yang dibutuhkan untuk mengatur
sebuah rumah pelelangan. Fitur ini memungkinkan user untuk mengatur objek dan
penjualnya, pembeli dan pembayar, melakukan setup eksibisi, hingga membuat katalog.
Modul ini memungkinkan proses pengintegrasian dengan modul lain pada Odoo
(OpenERP), contohnya adalah kontrol biaya.
b. Medical
Medical menyediakan sebuah EMR (Electronic Medical Record), sehingga para
dokter dan setiap institusi di dunia akan mendapatkan keuntungan dari sistem yang
berkualitas tinggi dan aman ini.
3.3.16. Public
a.

Training Organisations
Odoo (OpenERP) digunakan oleh salah satu organisasi pelatihan paling

prestisius di Prancis, yaitu lENA (Ecole Nationale dAdministration). Odoo (OpenERP)


menyediakan berbagai modul berbeda untuk mengorganisasikan pelatihan, antara lain
manajemen resource, guru, perencanaan, materi pelatihan, dsb.
b. Chambers of Commerce
Odoo (OpenERP) digunakan oleh 50% Chambers of Commerce di Belgia. Lebih
dari 10 modul tersedia untuk bisnis ini : advances CRM, manajemen kontak, manajemen
membership, pelatihan dan konferensi organisasi, dsb.

3.3.17. Manufacturing
a. Food industries
Odoo (OpenERP) menyediakan berbagai modul berbeda untuk perusahaan
industri

25 | odoo

(OpenERP)

makanan. Fitur ini dapat mengatur pemantauan suatu produk secara penuh, mulai
dari supplier ke konsumen, termasuk data spesifik untuk setiap produk.
b. Book Stores
Odoo (OpenERP) menyediakan berbagai modul berbeda untuk secara otomatis
mengkonfigurasi sistem untuk perusahaan toko buku. Fitur ini memungkinkan user untuk
mengatur buku, pengarang, Editor , dan supplier. Fitur ini juga dapat melakukan
pengaturan terhadap barcode, dan penjualan dari website.
3.4. Keunggulan dan Kelemahan Odoo (OpenERP)
Odoo (OpenERP) memiliki keunggulan dibandingkan software-software ERP
lainnya dalam hal fitur-fitur yang tersedia, kustomisasi, fleksibilitas dan kualitas yang
ditawarkan. Berikut kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Odoo (OpenERP) :

2. Akses informasi yang dapat dipercaya


3.

Multi platform bisa menggunakan sistem operasi windows, MacOS, Linux, dan Android

4. Menghindari redundansi dari pemasukan data dan operasi


5. Mengurangi waktu jeda waktu penampilan informasi dan laporan
6. Pengurangan biaya, penghematan waktu, dan peningkatan kontrol dengan analisis
skala enterprise

7. Modul Lengkap dan saling terintegrasi


8. Adanya komunitas khusus di Indonesia
Adapun kelemahan Odoo (OpenERP) :

1. Program aplikasi Odoo (OpenERP) banyak memberikan pilihan konfigurasi, hal ini
menyulitkan untuk menentukan cara tertentu/terbaik

2. Odoo (OpenERP) dikembangkan oleh komunitas, maka setiap saat program ini
banyak mengalami perubahan dan perbaikan

3. tinyERP/Odoo (OpenERP) yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman


Phyton komunitasnya belum terlalu banyak/masih sangat kecil sehingga kalau ada
masalah sulit mencari support.

26 | odoo
(OpenERP)

3.5. Perbandingan ERP Open Source


Berikut beberapa perbandingan odoo (OpenERP) dengan software ERP yang
sejenus

*) odoo (OpenERP) masih menggunakan nama Tiny ERP

27 | odoo
(OpenERP)

*) odoo (OpenERP) masih menggunakan nama Tiny ERP

28 | odoo (OpenERP)

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Adopsi ERP pada perusahaan akan memberikan dampak yang baik bagi
efektifitas dan efisiensi perusahaan. Efektifitas yang terjadi pada umumnya terjadi pada
bagian-bagian administrasi dan terutama pada bagian sistem informasi. Adopsi ERP
ternyata mampu memberikan informasi yang baik bagi perusahaan-perusahaan karena
dapat memberikan informasi secara detail dan lengkap. Disamping itu adanya efisiensi
yang tinggi terutama pada bagian operasional karena mendapatkan informasi yang benar
dan tepat waktu.
Pada penelitian ini mengetengahkan modul-modul dalam odoo (OpenERP).
Berdasarkan hasil pemaparan, dapat disimpulkan penggunaan odoo (OpenERP) dapat
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi terutama pada bagian front office pada
sebuah perusahaan atau organisasi, sehingga penggunaan odoo (OpenERP) dapat
memaksimalkan kinerja staf dan mendapatkan hasil kerja yang lebih baik.
4.2. Saran
Penulis menyadari bahwa banyak keterbatasan dalam penulisan penelitian ini
terutama karena keterbatasan waktu, maka sebaiknya pada penulisan selanjutnya
dilakukan analisis secara maksimal pada fungsi-fungsi dari modul-modul yang ada pada
odoo (OpenERP) dan menjelaskannya dengan lebih detail dan terinci.
Dalam penulisan selanjutnya akan lebih baik jika melakukan perbandingan
dengan software ERP yang lain, sehingga penilaian lebih objektif dan maksimal,

29 | odoo
(OpenERP)

DAFTAR PUSTAKA
Hardiyana, Bella. 2014. KEHANDALAN PERANGKAT LUNAK OPENERP SERTA
PERBANDINGAN DENGAN ERP LAINNYA. Jurnal Teknologi dan Informasi
UNIKOM Vol 1. No 4. http://jati.is.unikom.ac.id/ Diakses 07 Juli 2014
http://www.scribd.com/doc/49129419/OpenERP, diakses 10 Juli 2014
https://www.odoo.com , diakses 10 Juli 2014
OBrien, James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi: Perspektif Bisnis dan Manajerial.
Jakarta: Salemba Empat.
Nur Islamiyah, Shofawaty. Analisis dan implementasi Modul Voucher Financial
Management Pada OpenERP. Universitas Gunadharma.
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/industrialtechnology/2009/Artikel_50405675.pdf. 2009. Diakses pada 17 Agustus 2014
Tarigan, Zeplin JH. Pengaruh Implementasi ERP Terhadap Product Diffrentiation Dan Cost
Leadership Dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Manufaktur Jawa
Timur). Jurnal manajemen pemasaran, vol. 4, no. 1, april 2009: 11-15. 2009

Yasin, Verdi. Pentingnya Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Dalam Rangka
Untuk Membangun Sumber Daya Pada Suatu Perusahaan. Jurnal : Manajemen
Informatika. Edisi: No.4 Tahun VI. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer Jayakarta. ISSN: 2086-1052. 2013

30 | odoo
(OpenERP)

BIODATA

Ridwan Setiawan, Lahir di Garut, 14 Desember


1987. Menyelesaikan pendidikan dasar di SDN
Wanajaya 4. Menamatkan Jenjang menengah dan
menengah atas di MTs PERSIS Wanaraja dan MA
PERSIS Wanaraja. Menempuh pendidikan S1 di
Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STT-Garut) dan
lulus pada tahun 2012. Saat ini sedang menempuh
pendidikan pasca sarjana di STMIK LIKMI
Bandung.

31 | odoo (OpenERP)

You might also like