Professional Documents
Culture Documents
2, Juni 2007
ABSTRACT
Fracture femur is a case that mostly found in daily orthopaedic practice.
Caused by fracture femur healing process after the surgery take quiet long
time, so that why the patient life style perhaps become stress or scare having
permanent incapability that causing them can not do their work, sport, learn
or recreation. From the observation held by the author resulted, several
patients with fracture femur having anxiety.
The aim of this study was to measure the correlation between education levels
toward anxiety level of the pre-operated fracture femur patient, which being
take care at Prof. Dr. Margono Soekarjo Hospital Purwokerto.
Descriptive with a correlation study approach (Correlation Study).
Population were all of the patient fracture femur that would undergone
operation in orthopaedic ward at Prof. Dr. Margono Soekarjo Hospital
st
th
25 kasus
perempuan
dengan ratio
4,68 : 1. Usia
penderita
yang
termuda
17
tahun dan yang
tertua 64 tahun,
dengan frekuensi
tertinggi terdapat
pada usia antara
(1981) adalah 13
minggu,
sedangkan
108
yang
dapat
mengganggu
hubungan
interpersonal
dan
fungsi
sehari-hari.
Di ruang
orthopaedi
rumah
sakit
pasien
atau
keluarga
pasien tentang
kondisinya,
dan
pasien
berasal
dari
berbagai
tingkat
pendidikan,
maka penulis
merumuskan
masalah
penelitian ini
yaitu: adakah
hubungan
tingkat
pendidikan
terhadap
tingkat
kecemasan
pada
pasien
pre-operasi
109
(Arikunto,
2002). Ukuran
sampel
yang
digunakan
untuk analisis
statistik
adalah
30
orang (Cohen
dan
Manion,
1989).
Variabel
penelitian
terdiri
dari
variabel bebas
tingkat
pendidikan
dan
variabel
terikat adalah
tingkat
110
orang
atau
40,0 % yang
memiliki
tingkat
kecemasan
dalam
kategori
sedang,
15
orang
atau
37,5 % dalam
kategori
ringan,
responden
dengan
tingkat
kecemasan
berat
sebanyak
7
orang
atau
17,5 % dan
responden
yang
tidak
merasa
cemas
sebanyak
2
orang atau 5
%.
Hubungan
Antara
Tingkat
Pendidikan
Dengan
Tingkat
Kecemasan
Pada
Pasien
Pre-operasi
Fraktur
Femur
Untuk
meneliti
ada
tidaknya
hubungan
antara tingkat
pendidikan
dengan tingkat
kecemasan
pada
pasien
pre-operasi
fraktur femur,
digunakan uji
korelasi
Spearman
Rank. Dengan
kriteria
pengujian,
variabel
dianggap
berpengaruh
apabila
nilai
hitung
lebih
besar dari
tabel.
Dari 40
responden
terdapat 2
orang yang
tidak merasa
cemas
111
Sedangkan
respondenprosentase
perempuan sebanyak 7 orangyang
atau 17,5 % dengan proporsimenunjukkan
3 orang dalam kecemasanbahwa
ringan, 1 orang cemas sedangkecemasan
terjadi
dan
3
orang
dalamberat
kecemasan berat. Hal inipada
sesuai
dengan
pendapatresponden
lama
Wholey dan Wong (1996) yangdengan
antara
menyatakan bahwa laki-lakirawat
1-7
hari
yaitu
mempunyai resiko yang lebih
besar untuk mengalami stress7 orang tatau
%.
hospitalisasi selain faktor17,5
temperamen
yang
sulit,Sedangkan
intelegensi yang kurang dankecemasan
ringan dialami
usia.
responden
lama
Perbedaan lama haridengan
rawat
lebih
perawatan pada responden
dapat memberikan respondari 7 hari
kecemasan yang berbeda. Hal yaitu 9 orang
ini
dapat
dilihat
padaatau 22,5 %.
Hasil
penelitian ini
bertentangan
dengan
pernyataan
Smet
(1994)
yang
menyatakan
bahwa tinggal
terpisah
di
rumah
sakit
dalam jangka
waktu
yang
lama dan jauh
dari
temanteman, sekolah
dan kehidupan
sehari-hari
ternyata
meruapakan
pengalaman
yang
112
Health
and
Psychia
tric
Nursing
.
Lippinc
otts
Review
Series.
2 th Ed.
New
York
:
Lippinc
ott
Arikunto,
S.
(2002).
Prosedu
r
Peneliti
an
:
Suatu
Pendek
atan
113
Melakukan
Mammography
Ditinjau
Dari
Kecemasan
Terdiagnosa
dan Tingkat
Pendidikan.
Skripsi (tidak
diterbitkan)
Semarang
:
Universitas Katolik
Soegijapranata
Notoatmojo, S. (2002). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta
: PT Rineka Cipta
Nursalam.
(2003).
Konsep dan
Penerapan
Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan.
Surabaya : Salemba Medika
Prastyo,
U. B.
(2004). Fraktur
Collumn
Femur.
Buletin
Orthopaedi Edisi 2 Oktober
Purwodarminto,
W.J.S.
(1988).
Kamus
Umum
Bahasa
Indonesia.
Jakarta : Balai
Pustaka
Sjahriati,
E.
(1990).
Beberapa
Konsep
Tentang
Anxiety
dalam Anxiety Pendekatan
Klinik.
Biokimia
dan
114
Farmakologi.
Jakarta
:
Yayasan Darma Husada
Smet,B. (1994). Psikologi Kesehatan.
Jakarta : Grasindo
Struat, G. W & Sundeen, S. J. Buku
Saku Keperawatan Jiwa. Edisi
3. Alih Bahasa : Akhir Yani
Hamid. Jakarta : EGC
Sugiono. (2005). Statistik Untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta
Supardan, S. (1994). Kumpulan
Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta :
FKUI
Supriyati, I & Rochman. (2004).
Tahap-Tahap
Penyembuhan
Tulang. Surakarta
: Buletin
RSO Orthopaedi.
Edisi
1.
Agustus
115