Professional Documents
Culture Documents
Ascorbid Acid Efervesent
Ascorbid Acid Efervesent
Rakhmad Wiyono
ABSTRACT
content
in temulawak.
Abstrak: Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mendapatkan
kombinasi
suhu
serbuk
effervescent temulawak.
Hasil penelitian pada
Tahap
I menunjukkan
bahwa
kombinasi
terbaik
tahap
55,10;
tingkat
II.1.
TeoriUmum
Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993, obat adalah sediaan
atau paduan-paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau
menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan
dan kontrasepsi. Jalur yang paling efektif pemakaian obat (secara oral,
rectal, parental dan topical) harus ditentukan dan ditetapkan petunjuk
tentang dosis-dosis yang dianjurkan bagi pasien dalam berbagai umur,
berat dan status penyakitnya.Untuk membantu pemakaian alat melalui
jalur-jalur pilihannya telah diformulasikan dan disiapkan bentuk sediaan
yang sesuai salah satunya seperti serbuk (H.A Syamsuni, 2006)
Menurut Farmakope III, serbuk adalah campuran homogen dua atau
lebih obat yang diserbukkan. Sedangkan menurut Farmakope IV, serbuk
adalah campuran kering bahan obat yang atau zat kimia yang yang
dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau pemakaian luar. Bentuk
serbuk mempunyai luas permukaan yang lebih luas sehingga lebih mudah
larut dan lebih mudah terdispersi dari pada bentuk sediaan obat lainnya
seperti kapsul, tablet, pil. Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat
tablet atau kapsul dalam ukuran yang lazim, dapat dibuat dalam bentuk
serbuk (H.A Syamsuni, 2006).
Adapun keuntungan menggunakan serbuk ialah sebagai campuran
bahan obat sesuai kebutuhan, dosis lebih cepat dan lebih stabil dari pada
cairan, serta memberikan disolusi yang lebih cepat. Namun serbuk juga
memiliki kerugianya itu kurang baik untuk bahan obat yang mudah rusak
atau terurai dengan adanya kelembaban, bahan obat yang pahit akan sukar
tertutupi rasanya serta peracikannya cukup lama (Howard C. Ansel, 1989).
Secara umum syarat serbuk adalah sebagai berikut (Ekarina R.
Himawati, 2012) :
1.
2.
3.
Homogen, setiap bagian campuran serbuk harus mengandung bahanbahan yang sama dan dalam perbandingan yang sama pula.
4.
Jika derajat halus serbuk dinyatakan dengan satu nomor berarti semua
serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor tersebut. Jika dinyatakan
dengan dua nomor, berarti semua serbuk dapat melalui pengayak dengan
nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak dengan nomor
tertinggi. Sebagai contoh serbuk 22/60 dimaksudkan bahwa serbuk dapat
melalui pengayak nomor 22 seluruhnya dan tidak lebih dari 40% melalui
pengayak no 60. Nomor pengayak menunjukkan jumlah-jumlah lubang
tiap 2,54 cm dihitung searah dengan panjang kawat (Moh, Anief, 2007)
Derajat halus serbuk:
Lebar
Nomor
nominal
pengayak
lubang
(mm)
a
c
a
r
a
m
e
C
a
r
a
Diameter
kira-kira jumlah
nominal kawat
luas lubang
(mm)
terhadap luas
pengayak (%)
Penyimpangan
rata-rata
maksimum
lubang (%)
3,35
1,73
43
3,2
2,00
1,175
40
3,3
10
1,68
0,860
44
3,3
22
C
25
0,710
0,445
38
3,9
0,600
0,416
35
4,2
30
0,500
0,347
35
4,4
36
0,420
0,286
35
4,5
44
0,355
0,222
38
4,8
60
0,250
0,173
35
5,2
85
0,180
0,119
36
5,6
100
0,150
0,104
35
6,3
120
0,125
0,087
35
6,5
150
0,105
0,064
39
7,0
170
0,090
0,059
36
7,3
200
0,075
0,052
35
8,1
300
0,053
0,032
39
9,1
2.
3.
4.
Tumbling,
Asamsitrat
Na-Sitrat
Na-Bikarbonat
H2C4H4O6 + 2 NaHCO3
AsamTartarat
Na-Bikarbonat
Air
Karbondioksida
Air Karbondioksida
b. MC
(Moisture Content)
yang
yang
ml
(Vo).
X 100%
5. Bobot jenis sejati (Lachman, 1989)
Pengujian bobot jenis sejati dilakukan dengan cara menimbang
piknometer 50 ml yang kosong (a).
ml
10
II.2.
Rancangan Formula
Tiap sachet effervescent 5 gram mengandung :
Ascorbid Acid
10 %
Asam Sitrat
13,8 %
AsamTartrat
27,6 %
Na- Bikarbonat
46,8 %
Na- Metabisulfat
0,01 %
Pvp
1%
Aspartame
0,08 %
Na- Benzoate
0,5 %
Citrus Orange
q.s
Tatrazine
q.s
11
memberikan rasa segar seperti pada air soda. Adanya gas tersebut akan
menutupi rasa pahit serta mempermudah proses kelarutannya tanpa
melibatkan pengadukan manual (Suryanto , 2000).
Minuman dalam bentuk serbuk ini memiliki kestabilan produk dan
massanya lebih kecil serta bisa memiliki permintaan dalam skala yang besar
(Susilo , 2005).
Keuntungan bentuk serbuk ( Ilmu Resep , 41 )
1. Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada sediaan yang
dipadatkan.
2. Anak-anak atau orang tua yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih
mudah dalam menggunakan obat dalam bentuk serbuk.
3. Masalah stabilitas yang sering dihadapi dalam sediaan cair, tidak
ditemukan dalam sediaan serbuk.
4. Obat yang tidak stabil dalam suspensi atau larutan air dapat dibuat dalam
bentuk serbuk.
5. Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dapat
dibuat dalam bentuk serbuk.
6. Dokter lebih dewasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan
penderita.
Kerugian bentuk serbuk (ilmu resep , 42)
1. Tidak tertutupnya rasa dan bau yang tidak enak (pahit,sapet,lengket di
lidah, amis, dan lain-lain).
2. Pada penyimpanan kadang terjadi lembab atau basah.
Keuntungan serbuk effervescent
1. Pengolahan suatu formula sediaan obat dalam garam effervescent, dari
komponen-komponen ini seorang dapat menentukan jumlah pereaksi
yang akan digunakan, jumlah bahan obat pada pembuatan sediaan
effervescent ditetapkan dari dosis yang direncanakan. Umumnya dosis
obat didapat dalam satu atau dua sendok teh penuh garam effervescent
kering. (Ansel , 215-216)
12
13
dengan
bikarbonat
dalam
pembuatan
serbuk
14
terjadinya
perubahan
warna
bau,
stabilitas,
dan
15
Antioksidan adalah bahan tambahan yang digunakan untuk komponenkomponen makanan yang tidak bersifat jenuh mempunyai ikatan
rangkap terutama yang bersifat lemak dan minyak. Antioksidan dapat
pula digunakan untuk melindungi komponen lain seperti vitamin dan
pigmen (BTP, 3)
Reaksi Kombinasi As. Sitrat, As.Tartrat dan Na-Bikarbonat
- H3C6H5O7 . H2O + 3NaHCO3
- H2C4H4O6 + 2NaHCO3
7. PVP
PVP merupakan suatu polimer sintetik yang dapat digunakan sebagai
pengikat baik dalam granulasi basah maupun granulasi kering
(Lachman, 702)
PVP sering digunakan sebagai bahan pengikat karena bahan tersebut
dapat mengikatkan kekuatan antar granul (Khairi, 2012 : 3)
Selain itu dengan menggunakan PVP zat aktif sudah larut akan
dihambat oleh PVP dimana PVP akan mengikat zat aktif, akibatnya
ikatan antar kristal obat menjadi lemah dan karena terselubungi oleh
PVP akan mudah larut dalam air (Syukri 2012; 153)
8. Aspartam
Aspartam digunakan sebagai bahan pemanis dalam produk minuman,
makanan dan sediaan farmasi termasuk, tablet, granul, dan vitamin
(Excipient, 48)
Aspartam digunakan sebagai pemanis dalam formula, dimana aspartam
merupakan pemanis yang lebih manis 160-220 kali dari gula (sukrosa),
sangat larut dealam etanol 95 % , larut dalam air serta stabil pada
kondisi kering (Afniansyah, 2007)
Menurut ADI (Acceptable Daily Intake), penggunaan aspartam yang
dianggap aman adalah 40 mg /kg bb (Baroqah, 2007)
16
makanan
agar
waktu
simpan
produk
lebih
lama
17
: Acidum Ascorbicum
Nama Lain
RM / BM
: C6H8O6 / 176,13
Pemerian
Kelarutan
: Larut dalam air ; agak sukar larut dalam etanol ; tidak larut
dalam kloroform, dalam eter, dan dalam benzena.
Kestabilan
terutama
lembaga
dan
besi
serta
bahan
18
Kegunaan
DM (DL)
: sehari 30 mg 40 mg
Konsentrasi
: Acidum citricum
Nama Lain
RM / BM
: C6H8O7 / 192,12
Pemerian
Kelarutan
Kestabilan
Incompatibilitas : Asam sitrat tidak sesuai dengan kalium tartrat alkali dan
alkali tanah, karbonat dan bikarbonat, asetat dan sulfida,
ketidaksesuaian juga termasuk dengan pengoksida, bahan
dasar, pereduksi dan nitrit. Sukrosa dalam sirup pada
penyimpanannya akan mengkristal oleh adanya asam
sitrat.
Penyimpan
Kegunaan
DM
:-
19
Konsentrasi
: digunakan 11,6 %
: Acidum Tartaricum
Nama Lain
RM / BM
: C4H6O6 / 150, 09
Pemerian
Kelarutan
Kestabilan
Incompatibilitas : asam tartrat tidak sesuai dengan perak dan bereaksi dengan
logam karbonat dan bikarbonat (salah satu khasiat
dimanfaatkan untuk pembuatan serbuk effervescent).
Penyimpanan
Kegunaan
DM
:-
Konsentrasi
: digunakan 23,2%
: Natrii Subcarbonas
Nama lain
Rm/Bm
: NaHCO3/84,01
Pemerian
Kelarutan
Kestabilan
20
Kegunaan
DM
:-
Konsentrasi
: Natri Benzoas
Nama Lain
: Natrium Benzoat
RM/BM
Pmerian
Kelarutan
Kestabilan
Incompatibilitas : tidak sesuai dengan senyawa kuarter, gelatin, besi, garamgaram, kalsium dan garam dan logam berat, termasuk
perak timah dan aktivitas merkuri. Pengawet dapat
dikurangi dengan kaulin atau surfaktan non ionik.
Penyimpanan
Kegunaan
DM
:-
Konsentrasi
: Natrii Metabisulfis
21
Nama Lain
: Natrium metabisulfit
RM / BM
: NaS2O5 / 190,10
Pemerian
Kelarutan
Stabilitas
Incompatibilitas : Sodium
metabisulfat
dapat
bereaksi
dengan
obat
simpatumimetik dan obat lain seperti ortho- atau parahidroksil benzin alkohol dan derivatnya dari bentuk asam
sulfonik dan derivatnya dan memiliki sedikit atau tidak
berefek farmakologi inkom dengan fenil merkuri asetat
ketika disterilkan dengan autoklaf untuk sediaan tetes
mata
Penyimpanan
Kegunaan
: sebagai antioksidan
Konsentrasi
: Povidonum
Nama Lain
22
RM / BM
Pemerian
Kelarutan
Stabilitas
Kegunaan
Konsentrasi
: 0,5-5% digunakan 1%
: Aspartam
Nama Lain
: metil ester
RM / BM
: C14H18N2O5 / 294,30
Pemerian
Stabilitas
23
Penyimpanan
Kegunaan
Konsentrasi
: 0,8%
9. Tartazine (Martindal,1474)
Nama Resmi
: Tartrazine
RM / BM
: C16H9H4Na3O9S2 / 534,4
Kelarutan
Stabilitas
Konsentrasi
: 0,0005 0,001 %
24
BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat yang digunakan
1) Alu
2) Ayakan No. 10
3) Gelas Kimia
4) Lumpang
5) Neraca Analitik
6) Pipet Tetes
7) Sendok Tanduk
8) Sudip
9) Toples Kaca
10) Waterbatt
11) Oven
25
10 %
x5g
= 0,5 g
PVP
1%
x 5 g = 0,05 g
Na. Metabisulfat
0,01 % =
x 5 g = 0,0005 g
Aspartam
0.8 %
x 5 g = 0,04 g
Na. benzoat
0,5 %
x 5 g = 0,025 g
As.sitrat
13,8 % =
x 5 g = 0,69 g
As.tartrat
27.6 % =
x 5 g = 1,38 g
Na.bikarbonat
46.8 % =
x 5 g = 2,34 g
26
27
PEMBAHASAN
Serbuk merupakan campuran homogen dua atau lebih bahan obat yang
diserbukkan (FI III, 23). Bentuk sediaan serbuk yang banyak digunakan seperti
serbuk effervescent yang biasa dikemas dalam kemasan tunggal. Serbuk
effervescent adalah granul
mengandung unsur obat dalam campuran yang kering yang biasanya terdiri dari
natrium bikarbonat, asam sitrat dan asam tartrat bila ditambahkan dengan air asam
dan basanya akan bereaksi membebaskan CO2 sehingga menghasilkan serbuk
(Ansel, 214).
Dalam formulasi ini zat aktif yang digunakan berupa Asam askorbat yang
dibuat dalam bentuk serbuk effervescent. Serbuk effervescent saat ini merupakan
alternatif pengembangan produk minuman ringan yang menarik dan memberikan
variasi terbaru serta praktis dalam penyimpanannya. Keunggulan dari serbuk
effervescent dibandingkan dengan minuman serbuk biasa adalah kemampuan
untuk menghasilkan gas karbondioksida (CO2) yang memberikan rasa segar
seperti pada air soda. Adanya gas tersebut dapat menutupi rasa pahit dari zat aktif
serta mempermudah pelarutnya tanpa melibatkan pengadukan manual (Suryanto,
2000). Minuman dalam bentuk serbuk ini memiliki kestabilan produk dan
massanya lebih kecil serta dibuat untuk memiliki permintaan dalam skala yang
besar (Susilo, 2005).
Beberapa zat tambahan yang digunakan dalam formulasi ini berupa asam
sitrat sebagai sumber asam, asam tartrat sebagai sumber asam, Natrium
bikarbonat sebagai sumber basa, PVP sebagai pengikat, Aspartam sebagai
pemanis, Natrium benzoate sebagai pengawet, Natrium metabisulfat sebagai
antioksidan, citrus orange sebagai pengaroma, serta tartrazin sebagai pewarna.
Dengan formulasi berupa campuran asam sitrat, asam tartrat dan natrium
bikarbonat dalam bentuk granul, maka derajat kelarutan bahan-bahan ini
akan sedikit berkurang sewaktu ditambahkan air. Namun sebaliknya, jika
reaksi pembuihan yang cepat dan hebat serta tidak terkendali dapat berkurang.
Sehingga reaksi pembentukan buih yang terjadi tidak sampai menumpahkan
effervescent yang dapat menyebabkan berkurangnya bobot isi dari larutan
28
menimbulkan