Professional Documents
Culture Documents
Propolis to main content flafonoid have antioxidant properties, anti-inflammatory and antibiotic
believed to be used as an agent in wound healing. The purpose of this study is to prove the
effect of propolis on the healing process of burns . The research was carried out in vivo with a
sample of 21 rats . Maintenance of experimental animals for 14 days were divided into three
treatment groups : (1 ) Giving bioplasenton; ( 2 ) treatment of propolis 1 time a day, (3 )
treatment of propolis 2 times a day. Observation of wound healing observed changes in the
diameter of the wound seen in the inflammatory phase - 4 days and the proliferative phase at
day -14 . In addition to the observed changes in the diameter of the wound healing and duration
until wound is drying . The results showed no significant difference in the diameter of the third
group wound treatment, burns and diameter significantly at day -14 ( p = 0.001 ). where the
diameter of the wound 3 groups of almost equal groups of 1 were given the drug bioplasenton .
Wound healing differed significantly in all three treatment groups and the wound healing process
in awarding propolis almost equal to 2 times bioplasenton drug delivery . Results of this study
demonstrate that administration of propolis 2 times a day have an influence on wound healing
drug delivery bioplasenton almost equal compared to administration of propolis 1 a day. Advised
to examine wound healing by microscopic observation of the histological observed and advised
to observe the wound healing process through the stages of wound closure .
dirumah sakit, untuk
luka bakar ringan
Keyword : Burn wound healing, propolis, white rat
dapat
dilakukan
Sementara di RSUD
perawatan
sendiri
PENDAHULUAN
Dr.Soetomo Surabaya
dirumah.
Dengan
tahun 1999-2005 dari
739 pasien luka bakar, mempertimbangkan
Luka bakar disebabkan oleh pengalihan
pengobatan
220
diantaranya biaya
energi dari suatu sumber panas kepada
meninggal
dunia.
yang
sekarang
mahal
tubuh. Panas dapat dipindahkan lewat
baik
dari
biaya
hantaran atau radiasi elektromahnetik.
perawatan
maupun
Luka
bakar
dapat
Luka bakar dikelompokkan menjadi luka
maka
mempengaruhi semua obat-obatan
bakar termal, radiasi atau kimia. Destruksi
propolis
lokal
dapat
system
organ,
besarnya
terjadi akibat denaturasi protein, koagulasi
alternatif
respon
patofisiologis dijadikan
dan ionisasi isi sel. Kulit dan mukosa
pengobatan
dengan
erat
kaitannya
dengan
saluran pernafasan atas merupakan lokasi
biaya
yang
lebih
luas
luka
bakar,
kulit
destruksi jaringan. Jaringan yang dalam,
murah
dan
mudah
merupakan barier alami
seperti organ viscera dapat mengalami
tubuh terhadap infeksi didapatkan.
kerusakan karena luka bakar elektrik atau
sehingga jika terjadi luka
kontak dengan agen penyebab luka bakar,
sehingga nekrosis dan kegagalan organ
maka proteksi tubuh Propolis Atau lem
dapat terjadi (Subrahmanyam et al.,
akan hilang dan terjadi lebah
merupakan
2001). Dan dampak yang sulit untuk
respon
inflamasi
. suatu bahan resi
dikumpulkan
dihindari dari luka bakar adalah infeksi
Penanganan luka bakar yang
sekunder oleh bakteri .
dirumah sakit antara lain oleh lebah madu dari
macam
pembersihan
luka, berbagai
jenis tumbuhan
debridement,
Kurang lebih 2,5 juta orang mengalami
Banyak
pengolesan
preparan .
luka bakar di Amerika Serikat setiap
penelitian
dilakukan
antibiotikal local serta
tahunnya dan sebagaian besar (75%)
pembalutan
hingga terhadap
merupakan korban dari perbuatan sendiri
pencakokan
(graft)
seperti tersiram air mendidih pada anakPerawatan luka yang
anak yang baru bisa berjalan, bermain
sering digunakan adalah
korek api pada anak usia sekolah, cidera
Povidine Iodine 10 %
karena arus listrik pada anak remaja. Data
dan zink sulfadiazine
angka kejadian luka bakar di RSCM
Jakarta 1998-2001 menunjukan angka
yang memberikan efek
kejadian luka bakar sebesar 76,6 % dari
iritasi pada kulit (Noor,
luas terbanyak 27%.
2011). Tidak semua
1kasus dengan luka
bakar harus ditangani
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
eksperimental
laboratorik
karena
terdapat perlakuan dan kelompok
kontrol pada hewan coba tikus Wistar
jantan
serta
menggunakan
randomisasi dengan menggunakan
desain penelitian Control Group Post
Test Design (Notoatmodjo, 2002).
Pemilihan obyek penelitian untuk
pengelompokan
mengunakan
rancangan acak lengkap (RAL).
Dalam pelaksanaan penelitian jumlah
sampel yaitu 21 ekor dibagi dalam tiga
kelompok, dengan rincian kelompok I :
berjumlah 7 ekor dengan diberi
tindakan pemberian bioplacenton,
kemudian kelompok II : berjumlah 7
ekor
dengan
diberi
tindakan
pemberian propolis sebanyak 1 x
dalam sehari. Kemudian kelompok III :
berjumlah 7 ekor dengan diberi
tindakan berupa pemberian propolis
sebanyak 2x dalam sehari. Kemudian
dilakukan pengukuran diameter luka
bakar pada masing-masing kelompok
yaitu pada hari ke 4, hari ke 7 dan hari
ke 14.
Data lama sembuh dan diameter luka
yang telah dikumpulkan, diolah
dengan cara tabulasi. Berdasarkan
tabulasi tersebut, dilakukan uji statistik
deskripsi
dengan
menggunakan
SPSS. Data hasil penelitian akan
disajikan dalam mean SD. Data
penelitian merupakan data kuantitatif
dan kualitatif. Kemudian semua data
dianalisis
memenuhi persyaratan distribusi data yang
normal dan varians data yang sama. Uji
statistic One-Way ANOVA dilanjutkan
dengan uji Tuckey untuk mengetahui
perbedaan tiap kelompok.
1.
Karakteristi
k
Hewan
coba
berdasarka
n luas luka
pada
hari
ke 4
Kelompok
Mean SD
2,1 0,5
II
2,5 0,1
III
2,0 0,3
Gambar 1.1
Karakteristik Hewan
coba berdasarkan
luas luka bakar pada
hari ke 4 Keterangan
: * Subset yang
sama menunjukkan
tidak ada perbedaan
yang nyata
Berdasarka
n
gambar
1.1
diatas
didapatkan
data
nilai
rata
rata
luas
luka
1.
Gamba
r Luas
Luka
bakar
yang
diberi
bioplac
enton
propolis
terhadap
penyembuh
an
luka
bakar pada
hari
ke
empat
(p=0,055).
G
a
m
b
a
r
1
.
2
.
G
a
m
b
a
r
a
n
L
u
k
a
b
a
k
a
r
h
a
r
i
k
e
4
b.
K
ar
ak
te
ris
ti
k
H
e
w
an
co
ba
be
rd
as
ar
ka
n
lu
as
lu
ka
pa
da
ha
ri
ke
14
n luas luka
bakar pada
hari ke 14
ata
Keterangan :
* Subset
yang
berbeda
Kelompokmenunjukka
n perbedaan
yang
signifikan
I
*
II
III
G
a
m
b
a
r
1
.
3
.
K
a
r
a
k
t
e
r
i
s
t
i
k
H
e
w
a
n
c
o
b
a
b
e
r
d
a
s
a
r
k
a
S
u
b
s
e
t
y
a
n
g
s
a
m
a
m
e
n
u
n
j
u
k
k
a
n
t
i
d
a
k
a
d
a
p
e
r
b
e
d
a
a
n
y
a
n
g
n
y
s
a
r
k
a
n
gambar
t
r
1.3
diatas
e
B
didapatkan
r
p
e
data
nilai
b
a
r
rata
rata
e
d
d
luas
luka
s
a
a
bakar yang
a
pengaruh signifikan pada pemberian
propolis terhadap penyembuhan luka bakar
pada hari ke empat belas (p=0,001). Hasil
pengujian berganda dengan uji Tukey
k
e
l
o
m
p
o
2.
3.
Luka
bakar
yang
diberi
coba
berdasar
kan lama
penyemb
uhan
luka
Gambar 1.4.
Gambaran
Luka hari ke
14
c.
Karakteri
stik
Hewan
Gam
bar
Kelompok1.4.
rata luaske
luka
lo
bakar
m
yang
po
terbesar k
pada
ya
kelompo ng
k 2 yaitudi
pada
be
Berdasa
rkan
gambar
1.4
diatas
didapatk
an data
nilai rata
2.
1.
Gambar
Luas
Luka
bakar
yang
diberi
biopla
centon
3.
Gam
barGa
Luas m
Luk b
a
a
baka r
L
r
yangu
dibe a
ri s
prop L
olis u
1x k
a
b
a
k
a
r
y
L
u
a
s
L
u
k
a
b
a
k
a
r
y
a
n
g
d
i
b
e
r
i
p
r
o
p
o
l
i
s
2
x
K
ar
a
kt
er
is
ti
k
H
e
w
an
coba
berd
asar
kan
lama
peny
emb
uhan
luka
baka
r.
Keterangan : * Subset yang
berbeda menunjukkan
perbedaan yang signifikan
gnifikan
padaterdapat
p pemberian
propolisperbeda
e terhadap
an yang
n penyembuhan
lukasignifika
g bakar pada hari ken
ar empat
belaskelopok
u (p=0,001).
Hasil3
h pengujian
bergandadengan
si dengan
uji
Tukeykelompo
* Subset yang
sama
menunjukkan
tidak ada
perbedaan yang
nyata
k 1 dan
kelompo
k
3
dengan
kelompo
k 2 ( ,
05).
adakah
pengaruh
flavonoid
propolis
terhadap
penyembu
han luka
Bakar
PE T
grade
II
MB u
pada tikus
luka pada kelompok ke 1 dan 3 hampir
sama jadi pemberian propolis dua kali
sehari
hamper
menyamai
dengan
pemberian obat.
Ga
mba
r
1.5.
Ga
mba
r
luas
luka A
bak H
ar A
hari S
ke A
14 N
p
u
t
i
h
.
D
a
n
h
a
s
i
l
n
y
a
s
e
p
e
r
t
i
t
e
erapa
inflam
aktivita asi,
s
antibio
menunjukan
biologi
tika
propolis
s dan dan
Sebagaimana
sudah dilakuka
farmak
antiok
sebelumnya,
ologis
sidan
antara
(Ardo,
b
lain
2005).
e
bersifa
Penut
b
t anti upan
fraction
on healing in thermally
SHernandezUnsald,J(2007). Antibacterial