Professional Documents
Culture Documents
Naskah Asli
Abstract
Cancer is one of the non-communicable diseases that has become a health problem in the
world, including in Indonesia. Data World Health Organization (WHO) data in 2010 showed
that cancer is the second leading cause of death after cardiovascular disease. Mean while,
result at Basic Health Research Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 showed that cancer
ranks sixth in the leading cause of death in Indonesia. Number of cancer patients in
Indonesia continues to increase and is expected to be the main cause of the increasing
economic burden, for the patient, family, and also country. Types of cancer in Indonesia is
dominated by breast cancer (30%) cervical cancer (24%). This study aims to determine the
effect of a combination of rumput mutiara (Hedyotis corymbosa Lamk) and meniran
(Phyllanthus niruri L) against mammary adenocarcinoma in strain C3H mice. This study is
an experimental study. The study sample consisted of 20 strains of C3H mice that were
divided into 4 groups: control group (K) and three dose groups ( P1 - P3 ), namely : dose
750 ; 1500; 2250 mg/kg BW. Extract of the test material were given after the tumor is
palpable, It was given to the mice for 19 days, once a day orally using a stomach sonde. The
results of this study indicate that based on the average number of AgNOR mammary
adenocarcinoma, the extract at a dose of 2250 mg/kg BW can reduce the proliferation of
mammary tumor cells.
Keywords : Adenocarcinoma, AgNOR, Hedyotis corymbosa, Phyllanthus niruri
Abstrak
Kanker adalah salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan di dunia,
termasuk di Indonesia. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2010 menunjukkan
bahwa kanker merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit kardiovaskular.
Sementara itu hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan kanker
berada di peringkat ke-6 penyebab kematian di Indonesia. Jumlah penderita kanker di
Indonesia terus meningkat dan diperkirakan menjadi penyebab utama meningkatnya beban
ekonomi untuk individu pasien, keluarga, dan negara. Jenis kanker di Indonesia didominasi
oleh kanker payudara (30%) dan kanker serviks atau kanker leher rahim (24%). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi rumput mutiara (Hedyotis corymbosa
Lamk) dan meniran (Phyllanthus niruri L ) terhadap adenokarsinoma mammae mencit strain
C3H. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Sampel penelitian terdiri dari 20
ekor mencit strain C3H yang dibagi menjadi 4 kelompok, terdiri dari satu kelompok kontrol
(K) dan tiga kelompok dosis (P1 - P3), yaitu: dosis 750; 1500; 2250 mg/kg berat badan.
Ekstrak bahan uji dimulai setelah tumor teraba, ekstrak kombinasi meniran dan rumput
mutiara diberikan selama 19 hari sekali sehari secara oral menggunakan sonde lambung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan rata-rata jumlah AgNOR adenokarsinoma
mammae, ekstrak kombinasi dengan dosis 2250 mg/kg BB dapat mengurangi proliferasi sel
tumor mammae pada kelompok yang diberikan dosis tersebut
bun obat Karyasari, Bogor dan meniran serbuk kayu dan dilengkapi makanan dan
berasal dari Balitro Bogor. minuman ad libitum.
Pembuatan ekstrak yang digunakan Transplantasi dilakukan dengan me-
dalam percobaan ini dilakukan dengan ngeluarkan jaringan tumor dari mencit
cara maserasi menggunakan pelarut etanol donor. Pertama-tama mencit donor di-
70%. Masing-masing simplisia dikering- matikan dengan eter, kemudian jaringan
kan, kemudian diserbuk dan diayak tumor diambil menggunakan alat bedah.
dengan ayakan berukuran 40. Serbuk di- Jaringan tumor dimasukkan ke dalam ca-
timbang sejumlah 250 g dibasahi dengan wan arloji, dilarutkan dengan PBS, di-
pelarut etanol 70% didiamkan selama 18 cacah-cacah sampai menjadi bubur tumor
jam dalam wadah tertup dari gelas. Ekstrak yang halus.
cair yang diperoleh dikentalkan dengan
Bubur tumor yang sudah halus dan
rotary evaporator ekstrak kental diuapkan
merata tersebut disuntikkan subkutan di
dalam cawan porselen hingga etanol
daerah lengan kanan bawah resipien se-
menguap dan diperoleh ekstrak kering
banyak 0,1 ml, dengan menggunakan spuit
kemudian dihitung rendemen dari ekstrak
1 cc.
.11
Uji in vivo
Ekstrak yang digunakan berasal dari
dua bagian ekstrak rumput mutiara dan Uji in vivo menggunakan mencit
satu bagian ekstrak meniran. Perbandi- strain C3H yang telah diinduksi tumor
ngan ini didapat dari hasil toksisitas akut kemudian diberi perlakuan (ekstrak RM-
yang telah dilakukan. Cara pembuatan eks- M). Pemberian ekstrak bahan uji dimulai
trak campuran adalah dengan menimbang pada hari ke-2 setelah induksi tumor dan
dua bagian rumput mutiara dan satu bagian pencekokan dilakukan selama 19 hari.
meniran kemudian dicampur dan dilarut- Mencit dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu
kan menggunakan akuades. kelompok kontrol (K) yang diberi akuades
dan tiga kelompok dosis (P1-P3), yaitu
Bahan kimia yang digunakan terdiri
dosis 750; 1500; dan 2250 mg/kg bb.
dari larutan formalin buffer, alkohol, xylol,
Perhitungan dosis didapatkan dari pe-
etanol, gelatin, asam format, perak nitrat
nelitian LD50 per oral pada tikus yang
dan sodium tiosulfat 5%.
telah dilakukan sebelumnya. Masing-ma-
Peralatan yang digunakan yaitu rotary sing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit
evaporator (Buchi), timbangan analitik, se-
Ketentuan besar sampel dihitung ber-
perangkat alat bedah dan alat gelas.
dasarkan rumus Federrer (1955) dengan
Hewan coba yang digunakan adalah rumus 12,13
mencit strain C3H, jenis kelamin betina
umur 8-10 minggu, berat badan 15-20 (t-1) (n-1) > 15
gram yang berasal dari Departemen Pato- Keterangan
logi Anatomi FK UI. Mencit diberi pakan
standar serta minum secara ad libitum. t = banyaknya kelompok perlakuan (t=4)
Transplantasi tumor mencit n = jumlah replikasi/ jumlah sampel dalam
satu kelompok
Pada hari ke-0, dilakukan transplan-
tasi tumor mencit. Sebelumnya, 20 mencit Pengukuran pertumbuhan tumor di-
resipien yang sudah diacak dimasukkan ke mulai sejak hari ke-3 Sebanyak dua kali
dalam kandang masing-masing. Satu ke- seminggu. Pengukuran dilakukan dengan
lompok berisi lima ekor mencit dalam satu cara membasahi kulit badan mencit dengan
kandang. Kandang mencit dibuat dengan air agar bulu-bulunya tidak mengganggu
35
35
pengukuran, kemudian mengukur dia- Preparat direndam dalam satu bagian
meter terbesar dan diameter terkecil dari larutan A dan 2 bagian larutan B kemudian
tumor, menggunakan kaliper Rumus vo- dibiarkan ditempat yang gelap selama 30-
lume tumor yaitu : Volume = 0,4 × dia- 60 menit. Kemudian reparat dicuci dengan
meter terbesar × (diameter terkecil) pem- deionized water 3 kali, dengan sodium
bulatan volume adalah sampai dengan tiga tiosulfat 5% selama 5 menit, kemudian
angka di belakang koma.14 dibilas dengan etanol (100%) dan larutan
Setelah 19 hari pemberian perlakuan, xylene. Adapun Larutan A (Coloid
mencit diterminasi dengan cara pembiusan Developer Solution) dibuat dengan
menggunakan larutan eter. Jaringan tumor melarutkan 100 ml akuades dengan 2 gr
diambil dengan pembedahan dan dima- gelatin dan 1 mL asam format 1%
sukkan ke dalam buffer formalin. Selanjut- kemudian diaduk selama 20-30 menit
nya dibuat preparat dengan pewarnaan dalam suhu 40-60° C. La-rutan B dibuat
dengan melarutkan 100 mL akuades
AgNOR yang dilakukan di laboratorium
patologi departemen patologi anatomi FK- dengan 50 gr perak nitrat. Larutan ini
UI. harus disimpan dalam tempat yang gelap
dan dibungkus dengan kertas alumunium
Pewarnaan preparat AgNOR foil.
Potongan jaringan tumor dimasukkan Data didapat dari pembacaan dan
kedalam larutan formalin buffer (larutan pengamatan preparat histopatologi secara
formalin 10% dalam buffer natrium fosfat mikroskopis dengan menghitung persen-
sampai mencapai pH 7,0). Setelah fiksasi tase jumlah sel yang menyerap AgNOR
selesai, jaringan dimasukkan kedalam terhadap 200 sel, dengan perbesaran 400
larutan akuades selama 1 jam untuk proses kali. Analisis data dilakukan dengan uji
peng-hilangan larutan fiksasi. Potongan ANOVA one way yang dilanjutkan dengan
jaringan tumor dimasukkan dalam alkohol uji post hoc.
kon-sentrasi bertingkat. Jaringan menjadi
lebih jernih dan transparan. Jaringan ke- Hasil dan Pembahasan
mudian dimasukkan dalam larutan al- Pertumbuhan dan proliferasi sel me-
kohol-xylol selama 1 jam dan kemudian rupakan dua hal yang berkaitan erat pada
larutan xylol murni selama 2×2 jam. fenomena koordinasi biologi. Pada saat
Jaringan dimasukkan dalam parafin cair proliferasi, pertambahan sintesis protein
selama 2×2 jam. Jaringan ditanam dalam dipenuhi dengan cara mengubah bio-
parafin padat yang mempunyai titik lebur genesis ribosom. Perubahan gen pada sel
56-58°C, ditunggu sampai parafin padat. tumor yang berhubungan dengan bio-
Jaringan dalam parafin dipotong se- genesis ribosom dapat ditunjukkan de-
tebal 4 mikron dengan mikrotom. Poto- ngan kuantitas dari nuclear organization
ngan jaringan ditempelkan pada kaca region ( NOR ). Perwarnaan NOR dengan
perak (Ag ) disebut AgNOR. Bercak
objek yang sebelumnya telah diolesi poli-
lisin sebagai perekat. Jaringan pada kaca AgNOR menggambarkan peningkatan ak-
objek dipanaskan dalam inkubator suhu tivitas transkripsi rDNA dan maturasi
56-58°C sampai parafin mencair. RNA ribosom sehingga dapat digunakan
sebagai indikator peningkatan aktivitas
Preparat dibilas dengan larutan xylene proliferasi sel15. Dari pengamatan mikros-
selama 5-10 menit sebanyak 3 kali, kopik terhadap jumlah AgNOR, didapat
kemudian dalam etanol (100%) selama 2-5 nilai rata-rata persen AgNOR pada tabel
menit, dicuci air mengalir selama 5 menit berikut
kemudian dibilas dengan deionized water
selama 2-3 menit sebanyak 2-3 kali.
3636
Jurnal Kefarmasian Indonesia. Vol.3.1.2014:33-40
Jurnal Kefarmasian Indonesia. Vol.4.1.2014:33-40
Pengaruh Pemberian…(Putri Reno
Pengaruh Pemberian…(Putri Reno Intan
Intan dkk)
dkk)
Keterangan : huruf yang sama pada kolom yang berbeda tidak berbeda nyata (p>0,05)
K: kelompok Kontrol, P1: kelompok dosis 750 mg/kgbb, P2: kelompok dosis 1500 mg/kgbb.
P3: kelompok dosis 2250 mg/kgbb
.. V-
Perbesaran foto 400 kali, tanda panah menunjukkan sel yang berproliferasi.
Rerata jumlah AgNOR pada kelom- Mencit strain C3H untuk penelitian ini
pok P3 lebih rendah diantara semua ke- dipilih karena strain C3H mempunyai inse-
lompok. Kelompok K memiliki rerata jum- densi kejadian tumor lebih tinggi diban-
lah AgNOR lebih tinggi dibandingkan ding mencit strain lainnya.
dengan P1, P2 maupun P3. Hal ini me- Peningkatan jumlah AgNOR ber-
nunjukkan bahwa pemberian Ekstrak kom- banding lurus dengan tingkat proliferasi
binasi meniran dan rumput mutiara dengan sel sehingga secara tidak langsung me-
dosis besar selama 19 hari dapat menurun-
nunjukkan progresivitas tumor16 Penuru-
kan jumlah AgNOR dalam jaringan adeno- nan jumlah AgNOR pada kelompok P1,
karsinoma mencit C3H. P2 dan P3 menunjukkan bahwa ekstrak
37
37
kombinasi meniran dan rumput mutiara Daftar Rujukan
dapat menghambat progresivitas dari ade- 1. http://www.depkes.go.id/index.php/berita/pres
nokarsinoma mammae. Hal tersebut di- s-release/1060. diakses 11 Juli 2011. Pk 5.02
mungkinkan karena asam ursolat dan asam 2. Sintha Suhiman, Christina Winarti. Prospek
oleanoat memiliki sifat antikarsinogenik dan fungsi tanaman obat sebagai imuno-
modulator.balittro.litbang.deptan.go.id/ind/ima
yang diduga mampu menurunkan proli-
ges/
ferasi sel kanker payudara 7. 3. Ruwaida DG. Uji toksisitas senyawa hasil
Pengobatan menggunakan tanaman isolasi rumput mutiara (Hedyotis Corymbosa
Lamk) dengan metode brine shrimp lethality
obat pada praktiknya selalu menggunakan test (BST). Skripsi. Jurusan Biologi Fak MIPA
terapi kombinasi dari beberapa macam universitas sebelas maret. Surakarta.2010.
tanaman obat dengan memperhatikan efek 4. Amelia G. Potensi Rumput Mutiara ( Hedyotis
samping yang mungkin terjadi.18 Pada pe- Corymbosa L ) sebagai antioksidan alami.
nelitian ini dipilih kombinasi rumput mu- skripsi. biokimia FMIPA. IPB. Bogor. 2006.
5. Lestarini, Arum I. Pengaruh Pemberian
tiara dan meniran. Meniran yang bersifat Phyllanthus Niruri L terhadap respon imunitas
imunostimulator bermanfaat sebagai imu- seluler mencit balb/c yang diinfeksi dengan
noterapi mendampingi obat kanker lain- salmonella typhimurium. Thesis. Program
nya19. sementara itu Berdasarkan pe- Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.2008.
nelitian oleh Hsu dkk, komponen utama 6. Utami SA. Efek cyclophospamid factor Ter-
hadap Proliferasi Sel (Agnor) dan volume
dalam rumput mutiara, yaitu asam olea- tumor adeno Ca Mammae Mencit. Tesis. Pro-
nolat dan asam ursolat dapat menghambat gram Pasca Sarjana. Universitas Diponegoro.
pertumbuhan tumor yang sudah ditrans- 2008.
plantasikan subkutan dan sel hepatoma 7. Trere D, Ceccarelli C, Montanaro L, Tosti E,
secara in vitro dan in vivo.19,20,21 Derenzini M. Nukleolar size and aktivity are
related by pRb and p53 status in human breast
Dari uji lanjut post hoc terlihat per- cancer. Journal of Histochemistry and Cito-
bandingan antara dosis 750 mg/kg BB (P1) chemistry 2004; 52:1601-7
8. Guski H , Hufnagl P , Kaufmann O , Krause M
dengan dosis 1500 mg/kg BB (P2) dan
, Winzer KJ . AgNOR analysis of atypical duc-
dosis 2250 mg/kg BB (P3) yang me- tal hyperplasia and intraductal carcinoma of
nunjukkan adanya perbedaan yang cukup the breast. [internet]. 2014 Maret. Available
signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa from: Pubmed.
perubahan dosis akan mempengaruhi ke- 9. Ceccarelli C, Trerè D, Santini D, Taffurelli M,
Chieco P, Derenzini M. AgNOR in breast
mampuan ekstrak untuk menekan proli-
tumors. [internet]. [cited 2014 Maret]; Avai-
ferasi sel tumor mamae pada hewan yang lable from: http://www.sciencedirrect.-com
di uji. 10. Derenzini M, Ceccarelli C, Trerè D, Santini
D, Taffurelli M, Trerè D. The prognostic value
Kesimpulan dan Saran of the AgNOR parameter in human breast
Kombinasi ekstrak rumput mutiara cancer depends on the pRb and p53 Status.
[internet]. [cited Maret]; Available from :
(Hedyotis corymbosa Lamk) dan Meniran http://www.sciencedirrect.com
(Phyllanthus niruri L.) dosis 2250mg/kg 11. Budwan, Susan. The Merck Index. An
bb dapat menurunkan derajat histologis encyclopedia of chemical drug biological.
adenokarsinoma mammae mencit strain Publish by Merck Co & USA, 260. 1989
C3H. 12. Hanafiah KA. Rancangan percobaan : Teori
dan aplikasi. Edisi Revisi. Raja Grafindo
Ucapan Terima kasih Persada, Jakarta. 2001.
13. Suryatno. Menghitung besar sampel pe-
Penulis mengucapkan terima kasih nelitian kesehatan masyarakat. Fakultas
kepada Pusat Biomedis dan Teknologi Da- Kesehatan Masyarakat-UNDIP. Semarang.
sar Kesehatan yang telah memberikan du-
kungan penulisan.
14. Shibata M, et al. Comparative effect of 19. Lin CC, Ng LT, Yang JJ, Hsu YF. Anti-
lovastatin on mammary and prostate onco- inflamatory and hepatoprotective activity of
genesis in transgenic mouse models. Carcino- Peh-Hue-Juwa-Chi-Cao in male rats. 2002.
genesis 2003; 24: 453-9.) Am J Chin Med. Spring-Summer. Available
15. Sawitri E. Pengaruh ekstrak Phyllanthus at:http://www.findarticles.com/cf_dls/mOHKP
niruri Linn terhadap kanker kolon tikus /2002_SpringSummer/91913154/p1/article.jht
sprague dawley yang diinduksi 1,2 dimethyl ml.
Hydrazine.Disertasi. Universitas Diponegoro. 20. Hsu HY. Tumor inhibition by several
Semarang. 2008. components extracted from hedyotis corym-
16. Dewi VAN. Pengaruh pemberian polifenol bosa and hedyotis diffusa. 1998. Cancer de-
teh hijau terhadap gambaran jumlah Agnor tection and prevention 22 Suppl 1.
jaringan adenokarsinoma mamma mencit Availableat:http://www.cancerprev.org/Journal
C3H. Skripsi. 2008. FK Universitas Dipone- /Issues/22/101/28/ 2864.
goro. Semarang. 21. Hsu HY. Involvement of P-151NK4b gene
17. Ma'at S. tanaman obat untuk pengobatan expression in oleanolic acid and ursolic acid
kanker. Jurnal Bahan Alam Indonesia. induced apoptosis of He pg 2 cells. Available
2003;2(4). at: http://www. cancerprev. Org / Journal /
18. Ma'at S. Tanaman obat untuk pengobatan Issues/ 26/ 101/ 1092/ 4315.
kanker (Bagian 3). Jurnal Bahan Alam Indo-
nesia. 2004 ;3(2).
39
39
Jurnal Kefarmasian Indonesia. Vol.3.1.2014:33-40
Vol.3.1.2014:39-40
4040 Jurnal Kefarmasian Indonesia. Vol.4.1.2014:33-40