You are on page 1of 5

BACAAN BILAL

Di bawah ini kami ringkas beberapa ayat yang biasa dibacakan sebelum khatib naik
mimbar dalam shalat jumat, juga bacaan-bacaan yang biasa dibaca bilal/murraqqi (yang
menaikan khatib).

2
2
2





.
Setelah selesai membaca ayat jumat terus adzan dan melaksanakan shalat sunat
Qobliyah jumat, kemudian Bilal naik dan membaca kalimah dibawah ini :












Di waktu imam akan naik mimbar lalu bilal membaca :









,



Kemudian adzan dan di waktu khotib selesai membaca khutbah yang pertama (dalam
keadaan duduk) kemudian Bilal membaca lagi :




A. BILAL IDUL FITRI DAN IDUL ADLHA
Di bawah ini kami tuliskan bacaan-bacaan bilal/muraqqi yang biasa dibaca ketika
menaikan imam dan khatib dalam shalat sunat iedul fitri dan iedul Adha.
Sebelum shalat dimulai bilal memulai membaca :
\


3

Kemudian setelah selesai shalat Bilal membaca :





Di waktu imam naik mimbar Bilal membaca shalawat seperti halnya shalat jumat dan setelah
khutbah awal khotib duduk lalu membaca shalawat seperti pada jumat juga.







Adapun bacaan maasyiral yang dimaksud adalah



)
Kalimat "anshitu wastami'u wa athi'u rahimakumullah" dibaca 3x
Bacaan Shalawat antara Dua Khutbah








Bacaan Maasyiral Menjelang Khutbah Idul Fitri






(3x )
Bacaan Maasyiral Menjelang Khutbah Idul Adha



.

. {
.
x}

3
Tata cara pelaksanaan Shalat Idul Fitri
Tata cara pelaksanaan Shalat Idul Fitri. Shalat idul fitri adalah shalat sunnah muakkad yang
dilaksanakan di pagi hari tanggal 1 Syawal untuk setiap tahun. Sebagaimana diketahui bahwa
idul fitri adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim di dunia, karena, selain
sebagai hari kemenangan, hari raya idul fitri merupakan ajang untuk kita bersilaturrahmi, saling
kunjung mengunjungi antar sanak kerabat, handai taulan, juga kepada kaum muslimin lainnya.
Apabila saling bermaaf-maafan tersebut dapat dilakukan dengan diiringi hati yang ikhlas, maka
kita pun dapat mencapai derajat yang biasanya disebut dengan kembali menjadi suci. Id
bermakna kembali, fitri bermakna suci yang berarti kembali suci. Suci dari dosa yang pernah kita
lakukan kepada sesama manusia dan seperti inilah yang dikehendaki sebenarnya dari perayaan
idul fitri itu sendiri.
Idul fitri juga disebut sebagai hari kemenangan. Disebut demikian karena, selama satu bulan
penuh kita mengekang hawa nafsu untuk melaksanakan ibadah , hingga akhirnya kita pun
disebut meraih kemenangan.
Kembali pada bahasan awal bahwa shalat idul fitri adalah shalat sunnah muakkad. Adapun cara
pelaksanaannya, tampaknya lebih terasa mudah apabila diuraikan dari prosesi awal sampai akhir,
yaitu

Sebelum shalat id, terlebih dahulu membaca takbiran (takbir, tahmid dan tasbih) seperti yang
diuraikan dalam artikel sebelumnya tentang BacaanTakbir (Takbiran) Hari Raya
Setelah jamaah berkumpul (untuk shalat idul fitri, hendaknya di takhirkan supaya sempat
makan dan tidak mengira bahwa masih berpuasa, sementara shalat idul adha disegerakan karena
setelah itu ada kegiatan berkurban) dan dirasa cukup, maka bilal membaca :

3x

3x

Untuk shalat idul adha, bacaan bilal adalah :

Jamaah pun menjawab

Bilal pun membaca shalawat nabi seperti shalawat yang dibaca ketika shalat tarawih.
Kemudian dilaksanakanlah shalat idul fitri sebanyak 2 rakaat. Pada rakaat pertama setelah
membaca lafal niat shalat idul fitri (ushalli), lalu takbiratul ihram, kemudian membaca doa
iftitah, selanjutnya imam memimpin untuk melakukan takbir sebanyak 7 kali selain dari
takbiratul ihram. Setelah selesai 7 kali takbir, dilanjutkan membaca al-fatihah dan seterusnya
membaca surah Alquran, misalnya al-ala, selanjutnya ruku', i'tidal, sujud, duduk di antara dua
sujud, sujud yang kedua dan setelah itu berdiri untuk raka'at kedua. Selanjutnya pada rakaat
kedua, imam memimpin untuk melakukan takbir sebanyak 5 kali, setelah itu membaca al-fatihah
dan seterusnya membaca surat Alquran seperti al-ghasyiah, selanjutnya ruku', i'tidal, sujud,
duduk di antara dua sujud, sujud yang kedua dan setelah itu duduk tahiyyat akhir dan salam.
Pada masing-masing takbir, dianjurkan untuk membaca tasbih, tahmid dan takbir. Pada rakaat
pertama dengan 7 kali takbir, maka bacaan tasbih, tahmid dan takbir dibaca sebanyak 6 kali.
Sementara pada rakaat kedua dengan 5 kali takbir, maka bacaan tasbih, tahmid dan takbir dibaca
sebanyak 4 kali
Bacaan tasbih, tahmid dan takbir yang dimaksud adalah

Setelah salam, maka kembali lagi membaca takbiran (takbir, tahmid dan tasbih) seperti takbiran
yang dijelaskan di atas
Kemudian berdoa bersama
Setelah selesai membaca doa, berdirilah bilal untuk membaca shalawat nabi yang bacaannya
seperti yang telah diuraikan pada artikel Bacaan Shalawat sebelumKhatib Naik Mimbar
Setelah bilal selesai membaca shalawat, khatib pun naik ke atas mimbar seraya mengucapkan
salam dan selanjutnya duduk
Bilal pun membaca bacaan maasyiral seperti yang telah diuraikan pada artikel sebelumnya
tentang Bacaan Maasyiral Menjelang Khutbah Idul Fitri.
Selanjutnya khatib berdiri dan menyampaikan khutbahnya. Takbir yang dibaca pada khutbah
pertama dibaca sebanyak 9 kali. Adapun di antara tata cara dalam menyampaikan khutbah, dapat
dilihat pada artikel Bacaan Maasyiral Menjelang Khutbah Jumat.

Ketika mengakhiri khutbah pertamanya, khatib pun duduk di mimbar, sementara bilal membaca
shalawat seperti yang telah diuraikan sebelumnya pada artikel BacaanShalawat antara Dua
Khutbah
Setelah itu, khatib berdiri untuk menyampaikan khutbah kedua. Takbir yang dibaca pada
khutbah kedua ini dibaca sebanyak 7 kali.
Setelah selesai khutbah kedua, dan khatib pun turun dari mimbarnya, maka selesailah sudah
prosesi pelaksanaan shalat idul fitri. Selanjutnya masyarakat muslim diharapkan dapat saling
bermaaf-maafan. Semoga bermanfaat.
Bacaan takbiran (takbir, tahmid, tahlil dan tasbih) yang biasanya adalah sebagai berikut





, ,
,

, ,
,
,
,
,

You might also like