You are on page 1of 14

The3rdUniversityResearchColloquium2016

ISSN24079189

IbMKELOMPOKUSAHAPENGOLAHANKOPIDIDAMARWULAN
1)

2)

AnnaWidiastuti ,MiftahArifin ,A.KhoirulAnam

3)

FakultasEkonomidanBisnis,UNISNU
Jeparaemail:annaxcol@gmail.com

FakultasEkonomidanBisnis,UNISNUJepara
email:miftah012001@gmail.com

FakultasEkonomidanBisnis,UNISNU
Jeparaemail:anam@unisnu.ac.id

Abstract
DamarwulanvillagedistrictsRivetisavillageinJeparadistrictthathasbeendesignatedas
vocationalvillageinCentralJavasince2009.Expectationsofthegovernment'sprogramisto
establish a vocational village rural areas are becoming diverse vocational areas, and the
establishment of business groups that utilize real yanga existing natural resources and local
knowledge.ThisactivityaimsaimstoImprovethemanagementskillsofaspectaspekaktivitas
goeswithoutcoveringseveralaspects:capital,quality,productionprocesses,humanresources,
marketingsystemsandfinancialmanagement,allofwhichareinterrelatedaseffortstoimprove
theeconomicwelfareofthepeopleheldinthevillageofDamarwulanJepararegency.Science
andtechnologyactivitiesfortheCommunity(IbM)hasmultipleoutputtargetsasfollows:(1)
Resultingvaluechainandvalueaddedincoffeeprocessingbusinessbetter;(2)Themarketprice
andproductqualityincreasedthroughthecoffeeharvestonlyincoffeethathasredandincreased
knowledgeabouttheutility ofacoffee farmerpickingred;(3) design andpackagingquality
coffeemoreattractive;(4)Theincreaseinassets,particularlycoffeeprocessingequipment,made
throughBankCoffeemodels,farmerswhoaremembersofthegroupcoffeesavingeffortson
managingtheresultsmanagedtoprocurecoffeeequipmentinturns;and(5)PIRTpermitsfrom
thehealthdepartmentforgroupmemberswhodonothaveanetworkofbusinessandmarket
segmentscoffeeproductsmorewidely.
Keywords:IbM,training,coaching,mentoring,CoffeeIndustry
Kopi merupakan Colombia. Usaha
salah satu komoditas ekspor kopi cukup
PENDAHULUAN
Kopiadalahsalahsatukomoditasunggulanunggulan dalam potensial, ratarata
dalamsubsektorperkebunandiIndonesiakarena subsektor perkebunan selisih permintaan
di

Indonesia. dengan penawaran 6


memiliki peluang pasar yang baik di dalam
Berdasarkan Asosiasi tahun terakhir ini
negeri maupun luar negeri. Sebagian besar
EksportirdanIndustri
sebesar12,26%.
produksi kopi di Indonesia merupakan
Kopi

Indonesia
Pada tahun 2009
komoditas perkebunan yang dijual ke pasar
(2011) dari total Kabupaten Jepara
dunia. Menurut
International Coffee
produksi, sekitar 67% merupakan salah satu
Organization (ICO) konsumsi kopi meningkat
kopi

diekspor kabupaten yang


dari tahun ke tahun sehingga peningkatan
sedangkan sisanya mendapatkan Program
produksi kopi di Indonesia memiliki peluang
(33%)

untuk Desa Vokasi. Ada 5


besaruntukmengeksporkopikenegaranegara
memenuhi kebutuhan (Lima) desa yang
pengonsumsi kopi utama dunia seperti Unidalam negeri.Saatini
tersebar dalam 5
Eropa, Amerika Serikat dan Jepang. Biji kopi Indonesia tergolong (Lima) kecamatan
Indonesia juga dipasok ke geraigerai penjualnegara produsen kopi yang mendapatkan
kopi(coffeeshop)sepertiStarbucksdanQuick terbesar keempat programini,yaitudesa
CheckyangberlokasidiIndonesiamaupunyang setelah

Brazil, Midahan Kecamatan


beradadiluarnegeri.
Vietnam

dan Batealit,desa
301

The3rdUniversityResearchColloquium2016

ISSN24079189

Berdasarkan
survei

dan
wawancara langsung
Bangsri Kecamatan Bangsri, Desa pada kelompok
Blingoh Kecamatan Donorojo, Desa usaha pengolahan
Damarwulan Kecamatan Keling, dan kopi di desa
desa Karimunjawa Kecamatan Damarwulan,dimana
Karimunjawa. (sumber: Dinas permasalahan yang
PendidikanPropinsiJawaTengah).
dihadapi

oleh
Program Desa Vokasi di Desakelompok tersebut
Damarwulan kecamatan Kelingmeliputi beberapa
KabupatenJeparadalampelaksanaannyaaspekyaitu
telah dilakukan pada bulan Januari
sampai dengan bulan Mei 2009, berupa
kegiatanpelatihanyangdilakukansetiap
satu minggu sekali. Sebelum pelatihan
dinas pendidikan kabupaten Jepara
membentuk Kelompok Belajar Usaha
(KBU) yang anggotanya terdiri dari 20
orangdanberasaldariwargamasyarakat
desa Damarwulan. Jumlah Kelompok
Belajar Usaha (KBU) sebagai peserta
pelatihan di program desa vokasi desa
damarwulan terdiri dari 5 (Lima)
kelompok yaitu: Kelompok Belajar
Usaha (KBU) Komputer, Kelompok
Belajar Usaha (KBU) menjahit,
Kelompok Belajar Usaha (KBU) Tata
Boga, Kelompok Belajar Usaha (KBU)
TataRiasRambut,danKelompokBelajar
Usaha(KBU)Perbengkelan.
Kemudianyangmenjadipertanyaan
yangmenadasaradalahmengapa2(dua)
kelompok tersebut mampu berkembang,
sedangkan kelompok yang lain tidak?
Karena Desa Damarwulan merupakan
daerah pegunungan yang mayoritas
adalahtegalandanladang,hasilsumber
daya alam terutama pertanian dan
perkebunandidesainisangatmelimpah
sekaligus menjadi salah satu kawasan
sentra kopi di Kabupaten Jepara. lahan
yangdigunakantanamanKopiseluas351
Ha yang menghasilkan kopi sebesar 4
ton/Ha.
Melalui Program Iptek bagi
Masyarakat (IbM)diharapkan menjadi
sarana untuk mengiatkan dan
memberikan dorongan dari kedua
kelompok tersebut untuk berkembang
sesuai dengan keinginan bersama
sehingga dapat meningkatkan dan
menggerakkanperekonomianyangadadi
DesaDamarwulan.
PermasalahanMitra

permodalan,kualitas,
proses produksi,
sumber

daya
manusia, sistem
pemasaran dan
manajemen
keuangan, yang
kesemuanya saling
terkait. Adapun
rinciannya adalah
sebagaiberikut:
1.AspekPermodalan

Berkaitan
dengan
permodalan
kelompok dan
anggotanya masih
menggunakan
modalsendiridan
belum menyentuh
pihak perbankan
halinidisebabkan
mereka berasumsi
bahwa
permodalan dari
pihak bank yang
menjadipersoalan
adalah
administratifyang
merepotkan.

2.AspekKualitas

Persoalan
dalam proses
produksi antara
lain

adalah
kualitas dari biji
kopi, dimana
perajin/petani
mengambil/mema
nenbijikopitidak
mengambil biji
kopi yang sudah
benarbenar
matang akan
tetapimerekajuga
memanen biji
kopi yang masih
hijau/belum
masak. Hal ini
dapat
mempengaruhi
kualitas produk
yangdihasilkan.

3.AspekProduksi

Jumlah

produksi yang dihasilkan oleh para


anggota kelompok masih sangat
minim hal ini dikarenakan peralatan
yang digunakan masih mengunakan
peralatanmanual/tradisional,selainitu
kemampuan produksi di kelompok
usaha tersebut masih sangat terbatas,
sehingga dibutuhkan peralatan dan
pelatihanpelatihan tentang inovasi
produkkopi.

4.AspekManajemenUsahadanPemasaran

Produk kopi desa Damarwulan


Kecamatan Keling Kabupaten Jepara
pemasarannya masih di sekitar
wilayah Jepara. Sistem pemasaran

yang selama
dilakukan oleh
anggotakelompok
usaha pengolahan
kopi dengan cara
dititipkanketoko
toko kecil di
sekitarKecamatan
Keling. Tenaga
pemasaran
umumnya
dipegang sendiri
oleh pemilik
usaha

yang
dibantu oleh

anggota
keluarganya
dengan struktur
yangsederhana.
KAJIAN
LITERATUR
1.
Tingkat
Kesejahteraan
Masyarakat

Kesejahteraa
nkalaudiartikan
secaraharfiah
mengandungmakna
yangluasdan
302

The3rdUniversityResearchColloquium2016
ISSN24079189
masyarakat dapat
belajardanberlatih
mencakup berbagi segi pandangan atau
ukuranukurantertentutentangsuatuhal
yang menjadi ciri utama dari pengertian
tersebut.Kesejahteraanbermuladarikata
sejahterayangberartiaman,sentosadan
makmur, selamat (terlepas dari segala
macamgangguan,kesukaran)takkurang
satu apapun. Sedangkan kesejahteraan
adalah keamanan atau keselamatan
(kesenanganhidup);kemakmuran(Basri,
2005).
Hal yang paling penting dalam
proses pemenuhan hak dasar rakyat
adalahmasalahkesejahteraan.Hakdasar
yang diakui adalah terpenuhinya
kebutuhanpangan,kesehatan,pendidikan,
pekerjaan,perumahan,airbersih.Dalam
UUD 1945 pasal 28b ayat 1
mengamanatkan bahwa : setiap orang
mengembangkandirimelaluipemenuhan
kebutuhandasarnya,berhakmendapatkan
pendidikan, dan mendapatkan manfaat
dariilmupengetahuandanteknologi,seni
dan budaya demi meningkatkan kualitas
hidupnya demi kesejahteraan umat
manusia(Ananda,2010)

2.

ProgramDesaVokasi

Desa Vokasi adalah kawasan


perdesaan yang menjadi sentra
penyelenggaraan kursus dan atau
pelatihanberbagaikecakapan vokasional
danpengelolaanunitunitusaha(produksi
atau jasa) berdasarkan keunggulan lokal
dalam dimensi sosial, ekonomi, budaya,
danlingkungan.ProgramPengembangan
Desa Vokasi merupakan langkah
strategis. Direktorat Pembinaan Kursus
dan Pelatihan, Ditjen PAUDNI sebagai
wujudimplementasiprogramPendidikan
Kecakapan Hidup/kewirausahaan dalam
spektrum perdesaan dengan pendekatan
kawasan, yaitu kawasan perdesaan.
ProgramDesaVokasidimaksudkanuntuk
mengembangkan sumberdaya manusia
danlingkunganyangdilandasiolehnilai
nilai budaya dengan memanfaatkan
potensi lokal. Melalui program Desa
Vokasiinidiharapkandapatmembentuk
kawasan desa yang menjadi sentra
beragam vokasi, dan terbentuknya
kelompokkelompok usaha yang
memanfaatkan potensi sumberdaya dan
kearifan lokal. Dengan demikian, warga

menguasai
keterampilan yang
dapat dimanfaatkan
untuk bekerja atau
menciptakanlapangan
kerja sesuai dengan
sumberdayayangada
di

wilayahnya,
sehingga taraf hidup
masyarakat semakin
meningkat. Desa
Vokasi merupakan
kawasan perdesaan
yang
mengembangkan
berbagai layanan
pendidikan
keterampilan (vokasi)
dan kelompok
kelompok usaha
untuk menghasilkan
sumberdaya manusia
yang

mampu
menciptakan produk
barang/jasaataukarya
lain yang bernilai
ekonomi tinggi,
bersifat unik dengan
menggali

dan
mengembangkan
potensi desa yang
memiliki keunggulan
komparatif dan
keunggulan
kompetitif berbasis
kearifanlokal.

Adapuntujuan
dilaksanakannya
programdesavokasi
adalah:Mewujudkan
harmoni hidup
perdesaan antara
sektor pendidikan,
ekonomi, social,
budaya

dan
lingkungan;
Memberikan
pendidikan dan
pelatihan
keterampilan serta
kewirausahaan;
Membentuk
kelompokkelompok

usaha kecil; Memberdayakan potensipemberdayaan


lingkungan untuk usaha produktif;potensi desa yang
Menguatkan nilainilai sosialbudayamemiliki nilai
yang sudah ada; Menyadarkan danekonomi; Berbagai
mampu melestarikan potensi alam;barang atau jasa
Menciptakanlingkunganterampil,kreatif,yangdihasilkanoleh
daninovatif,tetapitetaparifdanlestari. masyarakat desa
Adapun hasil yang diharapkanvokasi yang layak
dari terlaksananya program desa vokasijual dan dibutuhkan
antara lain sebagai berikut :Kawasan masyarakat.
perdesaandimanamasyarakatnyabanyak3.
Tingkat
memiliki berbagai keterampilan alamKeberhasilan
memberdayakan potensi desanya untukProgramDesaVokasi
memenuhi kebutuhan hidupnya;
Model
Dinamikaaktifitasproduksidan/ataujasapengembangan desa
masyarakat desa sebagai upayavokasi melalui

The3rdUniversityResearchColloquium
2016

peningkatanproduksisemaksimalmungkin.
Olehkarenaitu,DavidKortenmemberinya
atribut pendekatan pembangunan yang
berpusat pada pertumbuhan. Model
pembangunan ini memusatkan perhatian
pada: Pertama, industri dan bukan
pertanian, padahal mayoritas penduduk
dunia memperoleh mata pencaharian
mereka dari pertanian; Kedua, daerah
perkotaan dan bukan daerah pedesaan,
padahal mayoritas penduduk tinggal di
daerah pedesaan; Ketiga, pemilikan aset
produktif yang terpusat, dan bukan aset
produktifyangluas,denganakibatinvesta
investasi

pembangunan

lebih
menguntungkankelompokyangsedikitdan
bukannya yang banyak; Keempat,
penggunaanmodalyangoptimaldanbukan
penggunaan sumberdaya modal yang
optimal, dengan akibat sumberdaya modal
dimanfaatkan sedangkan sumberdaya
manusiatidakdimanfaatkansecaraoptimal;
Kelima,pemanfaatansumberdayaalamdan
lingkungan untuk mencapai peningkatan
kekayaan fisik jangka pendek tanpa
pengelolaan untuk menopang dan
memperbesar hasilhasil sumberdaya ini,
dengan menimbulkan kehancuran
lingkungan dan pengurasan basis
sumberdaya alami secara cepat; Keenam,
efisiensisatuansatuanproduksiskalabesar
yangsalingtergantungdandidasarkanpada
perbedaan keuntungan internasional,

pemberdayaansentra
vokasi berbasis
potensi unggulan
lokalinidiinspiratori
olehsalah satu teori
pemberdayaan:
DavidC.Kortendan
Sjahrir,
Pembangunan
Berdimensi
Kerakyatan, (2008).
Teori tersebut
menyatakan: Segala
aset sumberdaya
yang terakumulasi
digunakan untuk
mencapai
303

denganmeninggalkankeanekaragamandan
dayaadaptasidarisatuansatuanskalakecil
yangdiorganisasi gunamencapaiswadaya
local.

METODEPELAKSANAAN

1.

Penelusuran rantai nilai dan nilai


tambahpadausahapengolahankopi

Penelusuran nilai tambah melalui


mata
rantainilaiusahapengolahankopiberkaitan
erat dengan dua jenis kegiatan, yaitu
kegiatan pokok (primer) dan kegiatan
penunjang (sekunder). Kegiatan pokok
meliputi pengadaan bahan baku,
pengelolaan bahan baku, proses produksi,
distribusiprodukkekonsumen,pemasaran,
dan pelayanan. Sementara untuk kegiatan
penunjang mencakup pengembangan
teknologi,manajemensumberdayamanusia,
infrastruktur dan fasilitas penunjang, serta
manajemenkeuangan.

ISSN24079189

menghasilkan kopi dengan kualitas


baik,harusdilakukanolehkelompok
ataupabrikkarenamembutuhkanalat
khusus.Dalamhalinisebagianpara
petani masih melakukan pengolahan
kering,karenamasihterbatasnyaalat
pengolahankopiditingkatkelompok
tani.

Melalui kegiatan ini diharapkan


petani akan lebih meningkatkan
produksinya karena memperoleh
pengetahuan nilai tambah yang bisa
diperoleh apabila melakukan proses
produksidenganbaik.
1. Pengadaanbahanbaku
Pengadaan bahan baku
seluruhnya diperoleh dari usaha
perkebunan kopi oleh, baik secara
individumaupunkelompoktani.Dalam
proses pengolahan basah, salah satu
persyaratannyaadalahbahanbakukopi
petikmerah.Penjualankopipetaniada
beberapamacam,antaralain(1)Dijual
ke pasar dengan kualitas asalan; (2)
Dijual gelondong merah (95% petik
merah) langsung ke pedagang
pengumpul;
(3) Dijual gelondong merah ke
pedagangpengumpul.
2. Prosespengolahan
Ada dua macam proses
pengolahan kopi, yaitu pengolahan
kering (dry processing) dan
pengolahan basah (wet processing).
Pengolahan basah yang dapat
The3rdUniversityResearchColloquium
2016

4.
3. Produkakhir
Pengolahan kopi yang
dilakukan oleh kelompok usaha
pengolahan kopi desa Damarwulan
dalam bentuk bubuk, adapun jenis
produknya diantara lain Kopi jahe,
Kopisusujahe,JaheinstandanKopi
murni.Untukituperludikembangkan
varian olahan kopi yang lebih
bervariasi, permasalahan pada alat
pengolahankopiyangdimilikirelatif
terbatas, peralatan yang ada itupun
kapasitasolahnyarelatifkecilkarena
masih menggunakan metode
pengolahan yang sederhana. Nilai
tambah yang dapat diperoleh petani
dengan adanya pengolahan kopi,
antara lain (1) Peningkatan
pengetahuan dan keterampilan

2.

Bentuk olahan kopi secara


basah dapat dilakukan melalui tiga
macam, yaitu HS, ose, dan bubuk.
Masingmasing bentuk produk
tersebut mempunyai nilai jual yang
berbeda. Secara umum bentuk nilai
tambah yang dihasilkan dari adanya
proses pengolahan ini yaitu (1)
Peningkatan harga produk karena
terjadiperubahanbentukprodukdari
produk primer menjadi produk
olahan; (2) Membuka peluang
kesempatan kerja di daerah
Damarwulan sehingga terjadi
peningkatan serapan tenaga kerja
lebih banyak; (3) Peningkatan
pengetahuandanketerampilanpetani
tentang pengembangan dan mutu
produk melalui penerapan teknologi
pengolahankopi;dan
(4) Peningkatan pendapatan petani
yangbersumberdariusahatanikopi.
30
4
sumberdaya manusia; (2)
Peningkatanasset,terutamaperalatan
pengolahankopi.
Pemasaran
Pemasaran yang dilakukan oleh
kelompokusahapengolahankopidesa
Damarwulan masih sangat terbatas
yaitudititipkanditokotokodisekitar
wilayah kecamatan Keling. Petani
masihkesulitanmencaripeluangpasar
yang lebih luas. Nilai tambah yang
dapat diperoleh petani dengan adanya
pengolahan kopi, antara lain (1)
Peningkatanaksesinformasiharga;
(2) Peningkatan pengetahuan dan
keterampilan dalam bidang promosi
danpenjualan.
Peningkatan pengetahuan kelompok
kelompokusaha

Pemecahkan permasalahan aspek


aspek
dalam aktivitas usaha, melalui 3 (tiga)

jenis metode utama dengan pendekatan


sebagaiberikut:
1. Konsultasi
Metode pendekatan konsultasi
ditujukan untuk menggali akar
permasalahan,menentukansolusidari
aspek pasar dan pemasaran, aspek
produksi/operasi, aspek manajemen
dan organisasi, aspek SDM, aspek
keuangan dan aspek permodalan,
usaha, sehingga mitra mengetahui,
memahami dan dapat menentukan
solusipermasalahan.
2. Pelatihan

ISSN24079189

3.

Metode pendekatan pelatihan


ditujukan agar mitra memiliki
keahlian (skill) dari aspekaspek
aktivitas usaha yang belum
terpecahkan solusinya pada metode
pendekatan konsultasi. Dalam
pendekatan ini dilaksanakan setelah
ditentukan masalah yang
membutuhkan layanan tindak lanjut
pelatihan dari hasil konsultasi
terhadapsemuaaspekaspekaktivitas
usaha.Metodeyangdigunakandalam
metode pelatihan adalah
menggunakanpendekatanpemecahan
masalah (problem solving) praktis
sesuai hasil konsultasi yang perlu
tindaklanjutpelatihan.
Pendampingan
Metode

pendekatan
pendampingan ditujukan agar mitra
menerapkan hasil konsultasi dan
pelatihan dimana tim melakukan
evaluasi serta pendampingan dalam
melaksanakan semua aspek aktivitas
usaha sehingga mitra mampu
menentukandanmemutuskanstrategi
atau penanganan permasalahan yang
dihadapi.

ANALISISHASILKEGIATAN
A.

PermasalahanModalUsaha

Dari hasil analisis permasalahan


tentang modal usaha didapatkan bahwa
modal usaha di KBU sido Dadi dan
Ngudi berkah terjadi kekacauan, karena
pelaku usaha tidak bisa membedakan
antara harta perusahaan dan Harta
Pribadinya.Selainitubelumfamiliernya
kelompokusahabersamatersebutdengan
pinjam kredit di bank.Pendekatan yang
dilakukan untuk mengatasi masalah
tersebutadalah:
1. Memberikan pelatihan dan
pendampingan manajemen keuangan
usahakecil.
Manajemen keuangan, ada
empataspekyangperludiperhatikan
yaitu sumber pendanaan,
perencanaan keuangan, manajemen
pemasukan dan pengeluaran.
Pengembangan

manajemen
keuangan diarahkan agar agar
kelompok usaha memiliki sistem

pengelolan keuangan yang standar


sehingga bisa dijadikan dasar
pendanaankepadapihaklain.Selama

ini,adabeberapasumberpendanaan
yangdigunakan,yiatubank,
305

The3rdUniversityResearchColloquium2016

danaPNPMsertamodalsendiriyang
dikembangkan.. Laporan keuangan
yang tersedia selama ini yang baru
dijalankan adalah sebatas pada
laporan kas. Selama kegiatan IbM,
mereka dilatih untuk dapat
meningkatkan

kemampuan
manajemen keuangan dengan tujuan
agarmanajemenkeuanganyangbaik
dapatmenunjangproduktivitasusaha.
Pelatihan tersebut diikuti seluruh
anggota kelompok usaha bersama
yangmenjadimitrakegiatanIbMini.
Hasil analisis kegiatan
pelatihan dan pendampingan
manajemenkeuangan
Dari20(duapuluh)pesertayang
mengikutipelatihanada9(sembilan)
orang anggota kelompok usaha
bersama yang benarbenar sudah
menerapkan sistem pembukuan yang
telahdidapatkanketikapelatihan,3
(tiga) orang anggota kelompok yang
hanya mau mengisi buku yang telah
diberikan padasaattimIbM datang,
danselebihnyatidakmaumeneruskan
dengan alasan ribet/rumit, tidak
sempat mengisi, dan ada yang
berpendapat tidak usah ditulis saja
usahamereka masihbisajalan.Dari
hasil tersebut maka perlu adanya
tindak lanjut untuk mendampingi
anggotakelompokyangmasihbelum
memahami tentang pentingnya
pembukuan usaha dengan terus
memberikan

pemahaman
pemahaman.
2. Memberikan pelatihan tentang
pembuatanproposalusaha
Tujuannya pelatihan pembuatan
proposalusahaadalahagarmengenal
prosedur pengajuan dan pembuatan
proposal pengajuan kredit di bank,
selain itu agar pemahaman tentang
kreditdiperbankantidakrumit.
Hasil analisis kegiatan
pelatihan tentang pembuatan
proposalusaha
Dari20(duapuluh)pesertayang
mengikuti pelatihan tentang
pembuatan proposal usaha hanya

ISSN24079189

sebagian kecil
yaitu 5 (lima)
orang anggota
kelompokyang

merealisasikan
pembuatan
proposal usaha
yang di ajukan
ke

Bank,
Pemerintah
Daerah dan
pihaklain. Dari
5 (lima) orang
tersebut sudah
ada 2 (dua)
orang yang
proposalnya di
setujui oleh
pihak Bank
untuk
mendapatkan
bantuan kredit.
Danada1(satu)
orang anggota
yang
proposalnya
akan di biayai
olehpemerintah
daerah
kabupaten
Jepara melalui
dinas
perindustrian
dan
perdagangan.
B.
Permasalahan
ManajemenUsaha

Manajemen
usahamerupakan
bagianyangmampu
membuatsebuah
usahatertatabaik
danmampubertahan
daridinamika
dinamikayangtidak
menentudarisuatu
usaha.Konsen
dipenataan
manajerialyangbaik
merupakansatu
bahasandan
pendampinganyang
kamilakukandidesa
DamarWulan
utamanyadidalan
KBUSidoDadidan

NgudiBerkah.Beberapapelatihandan
pendampinganyangtelahkamilakukan
gunamengatasipermasalahanmanajemen
usahadiantaranya:a.MotivasiUsaha
Kegiatan awal yang dilakukan
untukmenyentuhaspekmotivasiusaha
yang dilakukan adalah kegiatan
training wirausaha untuk materi
motivasi wirausaha. Kegiatan ini
dilakukan dalam bentuk pelatihan
motivasiwirausahadalambentuktukar
pengalaman dengan usahawan muda
yang sukses untuk meningkatkan
gairahwirausahapemudamitra.
Pelatihan ini memberikan
pemahaman mengenai unsurunsur
pentingdalamsebuahusaha,pelatihan

ini

juga
diharapkan
mampu
memberikan
dorongan kuat
untuk terus
mengembangkan
usahadanmenata
lembaga
sehingga lebih
baik

ke
depannya.
Diberikan
pemahaman
bahwajikausaha
kopi berkembang
di Damarwulan
maka itu berarti

juga

ikut
menciptakan
lapangan
pekerjaan bagi
masyarakat
sekitar, tidak ada
yangmenganggur
semua dapat
bekerja dan bisa
memenuhi
kebutuhan
keluarga sehari
hari.
Hasilanalisis
kegiatan
motivasiusaha
306

The3rdUniversityResearchColloquium2016
ISSN24079189
Tangga(SPPIRT)
dari

dinas
Hasilanalisis
kesehatan.
Peserta pada antusias pada apa
kegiatanpemberian
yangdisampaikanolehpembicarahal
alatdanpelatihan
ini dapat dilihat dari pertanyaan
manajemen
pertanyaanyangdisampaikankepada
produksi
pembicarayangisipertanyaanbekisar
1. Bantuan peralatan
tentangkeberhasilandaripembicara.
sampailaporanini
2. Pelatihan

manajemen
dibuat sangat
kelembagaandanpersonalia.
membatu dalam
Seperti halnya keadaan Usaha
peningkatan
Kecil Menengah yang lain, kedua
produksi yang
kelompok usaha bersama yang
selama ini sangat
menjadi mitra IbM, juga dalam
terbatas. Yang
penerapan manajemen kelembagaan
biasanyahanya10
dan personaliamasih bertumpu pada
kgperharidengan
satu orang saja, yang belum
adanya alat
mempercayai orang lain yang akan
tersebut
membantukegiatanusahanya.Mereka
peningkatanya
baru minta bantuan orang lain
mencapai 100 kg
manakala mereka jumlah pesanan
perhari atau ada
banyak dan mendesak. Untuk
peningkatan 100
mengatasi pemahaman yang sangat
%.
sempit tersebut maka diadakan
2. Sedangkan untuk
pelatihan manajemen kelembagaan
ijin Produksi
danpersonalia.
Pangan Industri
c.Manajemenproduksi
Rumah Tangga
Jumlahproduksiyangdihasilkan
(SPPIRT) dari 20
oleh para anggota kelompok masih
orang anggota
sangat minim hal ini dikarenakan
kelompok usaha
peralatan yang digunakan masih
sudah ada 15
mengunakan

peralatan
(limabelas)orang
manual/tradisional, selain itu
anggota yang
kemampuan produksi di kelompok
sudah
usaha tersebut masih sangat terbatas,
memperoleh
sehingga dibutuhkan peralatan dan
sertifikatProduksi
pelatihanpelatihan tentang inovasi
Pangan Industri
produk kopi. Dari kegiatan ini tim
Rumah Tangga
pelaksana IbM memberikan bantuan
(SPPIRT) dari
peralatan yang dapat digunakan
dinaskesehatandi
mempercepat produksi kopi dan
KabupatenJepara.
mempermudahpemprosesankemasan.
SelainmemberikanperalatantimIbM
3. Pemasalahan
juga memberikan pelatihan
Marketing
manajemenproduksi.Dalampelatihan
Persoalanyang
ini tim IbM lebih konsentrasi pada
juga menjadi hal
produksidarikeduaKelompokUsaha
utama dalam suatu
Bersamaagarlebihhigienis,sehingga
usaha yakni di sisi
pembicaradalammanajemenproduksi
marketing atau
ini dari dinas kesehatan kabupaten
pemasaran,marketing
Jepara yang menjelaskan tentang
merupakan ujung
bagaimana melakukan produksi
tombak dari suatu
dengan baik. Target dari kegiatan
usaha untuk mampu
pelatihan ini adalah kedua kelompok
berkembang, ini
usahatersebutmendapatkanSertifikat
karena marketing
Produksi Pangan Industri Rumah

adalah media yang akan menghubungkan


produsen ke konsumen. Kedua KUB di
Desa Damarwulan masih mengandalkan
media konfensional dalam sistem
pemasaran, sehingga tim IbM mencoba
melakukan pelatihan dan pendampingan
terkait dengan pengembangan Pemasaran,
utamanya di sisi pemasaran yang lebih
efektif.Disampingitu,timIbMjugaingin
memberikan gambaran bahwa marketing
atau pemasaran suatu produk harus
dilakukan dengan beberapa cara untuk
menghasilkanpenjualanyanglebihbesar.

yangdititikberatkan
pada pemasaran
offline dan online.
Untukpermasalahan
pemasaran,timIbM
mengembangkan
cara pemasaran
yangtelahdilakukan
selama ini yaitu
dengan Konsinyasi
(menitipkan barang
di toko) dan Direct
Selling (melakukan
penjualanlangsung),
Tahapan awal yang kami lakukan dari hasil analisis
yakni melakukan pelatihan pemasaran permasalahan yang
The3rdUniversityResearchColloquium
2016

dilakukanadalahmelakukan Rebranding
Produk, KBU. SIDO DADI dan KBU
NGUDI BERKAH melakukan pola
pengembangan pengomtimalan kopi
dalam berbagai jenis, diantaranya yaitu
Kopi Tulen ,kopi susu dan kopi jahe.
Kami berupaya melakukan konsentrasi
pengembangan menjadi sau titik, yakni
membuatsebuahbrandyangmenjadiciri
khas dari produkproduk tersebut,
sehingga kami memutuskan secara
bersama bahwa pengembangan
pengolahan kopi yang dikemas kedalam
bungkus siap saji ini di beri nama atau
merek DAMARWULAN yang trdiri
dariKopiSusuDamarwulan,KopiTulen
DamarWulandanKopiJaheDamar.
Selain melakukan Rebranding dari
ProdukKopiInstan,kamijugamelakukan
prosesperantianbungkusyanglebihbaik
dan tahan lama, hal ini kami lakukan
untukmenawarkankepasarbahwaproduk
kami merupakan produk yang mampu
bersaingdengankopikopipabrikanbesar.
Dalam proses ini kami mengupayakan
mesihpackagingdanjugadesainbungkus
yangmenarik.
Selain mengembangkan metode
yang sudah dilakukan selama ini, Tim
IbM juga mengenalkan cara lain yaitu
dengan mengikuti pameranpameran.
Salah satu strateginya adalah dengan
mengikutipameranyangdiselenggarakan
oleh pemerintah daerah, atau bisa juga

dilakukan oleh tim


IbM dari kedua
model pemasaran
yangtelahdilakukan
oleh mitra adalah
konsumen masih
belummengenaldan
yakindenganproduk
yangdihasilkandari
kedua kelompok
usaha bersama
tersebut karena
tampilan kemasan
yang masih sangat
sederhana. Sehingga
yang
307

mengikutipameranyangdilakukanoleh
pihakpihaklainsehinggasetidaknyahal
ini akan menjadi media pengenalan
produkdariKeduaKBU.
Cara yang dikembangkan dan
dikenalkan oleh tim IbM kepada mitra
adalah dengan model pemasaran dengan
menggunakan media teknologi informasi
yaitu dengan pembuatan Website untuk
lebihmengenalkanprodukKBUdandesa,
kami mencoba memberikan pendampingan
mengenai promosi dan pengelaan melalui
website yang beralamatkan di
www.damarvokasi.com

Hasil analisis kegiatan pelatihan dan


pendampinganpemasaran
1. Dengan melakukan Rebranding
Produk,KBU.SIDODADIdanKBU.
NGUDI BERKAH sekarang ini
produkdarimitra

ISSN24079189

olehkonsumen.
KESIMPULANDANSARAN

sudah mulai dikenal dan masyarakat


sekitar Jepara sudah mulai
menggunakanprodukdarikeduamitra
Ibm.
2. Masyarakat mulai tertarik dengan
produkkeduamitradikarenakansudah
ada ijin PPIRT dari dinas kesehatan
yangmenunjukkanbahwaprodukdari
mitrasesuaidenganstandarkesehatan
jadibisadikonsumsisecaraaman.
3. Metodepameranyangdikenalkanoleh
timIbMternyatatelahditindaklanjuti
oleh kedua Mitra dengan mengikuti
pameran yang diselenggarakan oleh
dinastenagakerjayangbekerjasama
dengan dinas kehutanan dan
perkebunan kabupaten Jepara yang
diselenggarakan di Gedung Wanita
Tanggal 20 Nopember 2013 yang
hasilnya sangat menarik sekali yaitu
denganmembukasatustandtidakada
6 (enam) jam Produk yang
dipamerkan terjual habis dibeli oleh
pengunjung pameran, hal ini
menunjukkan bahwa produk kedua
mitraIbMdapatditerimadenganbaik

Kesimpulan
Program Iptek bagi Masyarakat
(IbM) yang dilaksanakan di desa
Damarwulan Kecamatan Keling
Kabupaten Jepara ini, memfokuskan
dibidang pengoptimalan sumber daya
alam untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat desa Damarwulan, pelatihan
yang dilakukan oleh pendamping terdiri
dari berbagai metode pelatihan dan
pemberdayaanditambahdenganpelatihan
manajemen usaha, pengelolaan modal,
administrasi akuntansi, strategi bersaing
danjugapengolahankopidenganmetode
modern, serta untuk mempercepat
produksiadapemberianbantuanperalatan
untuk penggorengan penghalus kopi dan
alatlaminatinguntukkemasanproduk.
DalamIptekBagiMasyarakat(IbM)
yangdilakukanselamaini,menggunakan
metodepraktissesuaikebutuhan,beberapa
pelatihan yang diberikan diantaranya:
memberikan motivasi usaha, perhitungan
harga penjualan, penetapan target
penjualan, penetapan harga penjualan.
Mekanismepelaksanaanprosesproduksi,
penetapanstrukturorganisasidan
308

The3rdUniversityResearchColloquium2016

ISSN24079189

pembagian tugas dan wewenang, deskripsi


pekerjaan, menetapkan budgeting, kebutuhan
modalkerja,laporankeuangan,alirankasdan
pelatihan pengembangan media promosi atau
penggunaanIT(website/online).
Saran
PadalaporanIptekBagiMasyarakat(IbM)
inidapatdiberikansaransaransebagaiberikut:
(1)Perluadanyapendampingansecarakontinyu
dari berbagai pihak bisa dari pemerintah atau
perguruan tinggi agar pelatihan dan kegiatan
IptekBagiMasyarakat(IbM)terusberjalanserta
mengawalkegiatanperekonomiandimasyarakat
Damarwulan; (2) Memberikan motivasi usaha
kepada enterpreneurmudayangberbasisbahan
lokal yaitu kopi dan jahe supaya muncul
pengusahapengusahamudakedepan
DAFTARPUSTAKA
Ananda, P.A. 2010. Analisis Faktorfaktor
yang Mempengaruhi Kesejahteraan
Karyawan di PTPN IV Kebun Air Batu.
Skripsi. Medan : Fakultas Ekonomi
UniversitasSumateraUtara
Basri, F.2005.PerekonomianIndonesia
MenjelangAbadXX:Distori,Peluangdan
Kendala.Jakarta:PenerbitErlangga
Korten, DavidCdanSjahrir.1988.
Pembangunan
BerdimensiKerakyatan.
Jakarta:YayasanOborIndonesia

30
9

You might also like