You are on page 1of 3

Paul Stanley is a 60-year-old man who sees his family doctor at the

Family Medicine Clinic with nausea, vomiting, cramping, and diarrhea, He


had been well until 2 days ago, when he began to experience severe nausea
that occurred about 6 hours after eating out at a Chinese food buffet. He had
eaten a variety of traditional Chinese dishes but had no consumption of
alcoholic beverage or milk / dairy product. He took 2 tablespoons of Maalox
Plus at that time. The nausea persisted, and he subsequently vomited
several times with some relief. As the evening progressed, he still felt
awful and took 2 Prilosec OTC tablets to settle his stomach. He began to
feel achy and warm, and his temperature at the time was 38,2 degress
celcius. He has continued to have nausea, vomiting and a mild fever. He has
not tolerated solid food nor has been able to keep down small amounts of
fluid. Since yesterday, he has had 6-8 liquid stools along with crampy
abdominal pain. He has not noticed any blood or mucus on the bowel
movements. His wife brought him to the clinic, because he was becoming
weak and dizzy when he tried to stand up. He denies antibiotic use, laxative
use, or excessive caffeine untake.

1. Create an assessment of the patients condition


2. What feasible pharmacotherapeutic alternatives are availabe for
treatment this patient ? what mechanism of the drug ?
3. What non pharmacologic therapies should be considered for this
patient ?
4. What information should be provided to this patient to enhance,
adherence, ensure successful therapy, and minimize adverse effects ?
Jawaban :
1. Pasien (Paul Stanley) adalah seorang berusia 60 tahun yang memiliki
gangguan pada saluran pencernaannya dengan gejala mual dan
muntah, diare, cairan yang diminum tidak bisa ditahan sehingga
muntah tiap kali setelah minum. demam ringan, dan kram pada perut.
Gejala tersebut muncul 6 jam setelah dia menkonsumsi makanan.
2. Obat alternative farmakoterapi untuk pasien adalah :

a. Untuk mengobati mual dan muntah diberikan Domperidon 10 mg


(tablet)
Indikasi
: Anti emetik (Anti mual)
Mekanisme Kerja
: Efek antiemetik domperidon disebabkan oleh
kombinasi efek
periferal (gastrokinetik) dengan antagonis terhadap
reseptor
dopamin di kemoreseptor yang terletak di area
postrema otak.
Dosis
: Dewasa dan usia lanjut : 10-20 mg, 3 kali sehari dan jika perlu
10
20 mg, sekali sebelum tidur malam tergantung respon klinik.
Pengobatan jangan melebihi 12 minggu
b. Untuk mengobati diare diberikan Loperamide HCL (tablet)
Indikasi
: Antidiare
Mekanisme Kerja
: bekerja dengan cara memperlambat aktivitas
usus besar sehingga
makanan akan tertahan lebih lama di dalam usus.
Dengan begitu,
usus akan menyerap lebih banyak air dan tinja akan
menjadi lebih
padat
Dosis
: 4 mg pada konsumsi pertama dan 2 mg tiap selesai buang air
besar.
Dosis maksimal penggunaannya adalah 12 mg per 24 jam
c. Untuk mengobati kram perut akibat diare diberikan obat dengan
kandungan Methampyrone 500 mg dan Papaverine HCl 25 mg,
misalnya adalah Spasminal (tablet)
Indikasi
: Untuk meringankan rasa sakit yang disertai dengan
kolik
(spasme).
Mekanisme kerja
: Methampyrone bekerja sebagai analgesik
sedangkan Papaverin
merupakan relaksan non spesifik yang bekerja
secara langsung
pada otot polos
Dosis
: Dewasa: Jika sakit 1 tablet, berikutnya 1 tablet
setiap 6 8 jam,
maksimum 4 tablet sehari
3. Terapi non farmakologi yang dapat dilakukan pada pasien
a. Penyebab timbulnya diare, mual dan muntah pada pasien adalah
setelah beliau menkonsumsi makanan. Untuk itu perlu dilakukan

diet terutama konsumsi makanan bertekstur keras yang sulit


dicerna oleh usus.
b. Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan, dapat diberikan
oralit dengan maksud membantu mengembalikan cairan tubuh
yang hilang selama diare.

You might also like