Professional Documents
Culture Documents
Surgical Procedure
A surgeon makes a skin or mucous membrane incision
(including laparoscopic approach) and primarily closes
the incision before the patient leaves the operating
room
Operative procedure by specified ICD-9-CM
ICD
codes
Include only patients whose date of admission and the
date of discharge are different calendar days
Elective procedures only
Microbiology of SSIs
1986-1989
(N=16,727)
1990-1996
(N=17,671)
Pseudomonas Staphylococcus
aureus
aeruginosa
17%
8%
Pseudomonas Staphylococcus
aureus
aeruginosa
20%
8%
Enterococcus
spp.
8%
Escherichia
coli
10%
Enterococcus
spp.
12%
Coagulase neg.
staphylococci
12%
Escherichia
coli
8%
Coagulase neg.
staphylococci
14%
Microbiology of SSIs
Unusual pathogens
Rhizopus oryzea - elastoplast adhesive
bandage
Clostridium perfringens - elastic bandages
Rhodococcus bronchialis - colonized
health care personnel
Legionella dumoffii and pneumophila - tap
water
Pseudomonas multivorans - disinfectant
solution
Pathogenesis of SSI
Relationship equation
Dose of bacterial contamination x Virulence
Resistance of host
SSI Risk
Age
Obesity
Diabetes
Malnutrition
Prolonged preoperative
stay
Infection at remote site
Systemic steroid use
Nicotine use
Hair removal/Shaving
Duration of surgery
Surgical technique
Presence of drains
Inappropriate use of
antimicrobial prophylaxis
1 point
1 point
ASA > 3
1 point
Patient 1
Patient 2
Patient 3
Yes
Dirty
No
Clean
4
3
2
0
Yes
CleanContaminated
2
1
SSI Rate
SSI
Rate
x 100
A. Superficial Incisional
Letak infeksi : infeksi luka operasi superfisial
Kode : SSI-(SKIN)
(SKIN) Surgical Site Infection
Superficial Incisional Site
Kriteria
Infeksi yang terjadi
pada daerah
insisi
dalam waktu 30 hari pasca bedah
dan
hanya meliputi kulit,
subkutan atau
jaringan lain diatas fascia
dan
terdapat paling sedikit satu keadaan berikut :
Kriteria
1) Pus keluar dari luka operasi atau drain yang dipasang
diatas fascia
Kriteria
Infeksi yang terjadi
pada daerah insisi
dalam waktu 30 hari pasca bedah
atau
sampai satu tahun pasca bedah ( bila ada implant berupa
non human derived implant yang dipasang permanen)
dan meliputi jaringan yang dalam
dan terdapat paling sedikit satu keadaan berikut :
Kriteria
1. Pus keluar dari luka insisi dalam tetapi bukan berasal dari
komponen organ/ rongga dari daerah pembedahan.
Kriteria.... (lanjutan)
3. Diketemukan abses atau bukti lain adanya infeksi
yang mengenai insisi dalam pada pemeriksaan
langsung, waktu pembedahan ulang, atau dengan
pemeriksaan histopatologis atau radiologis.
4. Dokter yang menangani menyatakan terjadi
infeksi
Petunjuk Pelaporan
Masukkan infeksi yang mengenai superfisial dan
profunda sebagai infeksi luka operasi profunda.
Laporkan biakan spesimen dari insisi superfisial
sebagai ID (incisional drainage)
C. Organ / Rongga
Letak infeksi : ILO Organ/ Rongga
Kode : SSI- (Letak spesifik pada organ/ rongga)
Definisi :
ILO organ/ rongga mengenai bagian badan manapun kecuali
insisi kulit, fascia atau lapisan-lapisan
lapisan otot yang dibuka atau
dimanipulasi selama pembedahan. Tempat-tempat
Tempat
spesifik
dinyatakan pada ILO organ/ rongga untuk menentukan lokasi
infeksi lebih lanjut.
tomi yang diikuti dengan abses
Sebagai contoh : appendektomi
subdiafragmatika,, yang harus dilaporkan sebagai ILO organ/
rongga pada tempat spesifik intraabdominal (SSI-IAB).
(SSI
Specific sites are assigned to organ/space SSI to further identify the location
of the infection.
Example: JNT joint space or bursa, VCUF vaginal cuff infection
Kriteria
Infeksi timbul dalam waktu 30 hari setelah prosedur pembedahan,
bila tidak dipasang implant atau dalam waktu satu tahun bila
dipasang implant dan infeksi tampaknya ada hubungannya
dengan prosedur pembedahan
dan infeksi mengenai tubuh manapun terkecuali insisi kulit,
fascia atau lapisan-lapisan
lapisan otot yang dibuka atau dimanipulasi
selama prosedur pembedahan
dan pasien paling sedikit mempunyai salah satu dari berikut
1) Drainage purulent dari drain yang dipasang melalui luka
tusuk ke dalam organ/ rongga.
K r i t e r i a.... (lanjutan)
2)
3)
4)
Petunjuk Pelaporan
Kadang-kadang
kadang infeksi organ/ rongga mengalir melalui
insisi. Infeksi semacam itu umumnya tidak
berhubungan dengan pembedahan ulang dan
dianggap sebagai penyakit dari insisi. Karena itu
diklasifikasikan sebagai ILO profunda.
Laporkan biakan spesimen dari insisi superfisial
sebagai ID (incisional drainage)
*not recommended
Faktor resiko
siko infeksi luka operasi
a. Tingkat kontaminasi luka: Operasi bersih?,
tercemar?, kotor?
b. Faktor penjamu
Faktor resiko
siko infeksi luka operasi
c. Faktor pada lokasi luka
d. Lama perawatan
e. Lama operasi
diabetes mellitus
malnutrisi
obesitas
infeksi
pemakaian kortikosteroid
Supplemental Perioperative O2
DESIGN: Randomized controlled trial,
double blind
POPULATION: Colorectal surgery (N=500)
INTERVENTION: 30% vs 80% inspired
oxygen during and up to hours after surgery
RESULTS: SSI incidence 5.2% (80% O2) vs
11.2% (30% O2), p=0.01
Greif, R, et al , NEJM, 2000
daerah
4) Daerah operasi harus dicuci dengan pemakaian antiseptik kulit dari sentral ke arah
luar.
Antiseptik kulit yang dipakai dianjurkan khlorheksidin, larutan yodium atau iodofor.
Pre-operative
operative Antiseptic Showers/Baths
Most studies examine effects on skin colony counts
antiseptic showering decreases colony counts
Few studies examine effect on SSI rates
Cruse, 1973
No Shower
2.3%
Shower
1.3%
Ayliffe, 1983
4.9%
5.4%
Rooter, 1988
2.4%
2.6%
Pre-operative
operative Shaving/Hair Removal
Seropian, 1971
Method of hair removal
Razor
= 5.6% SSI rates
Depilatory
= 0.6% SSI rates
No hair removal = 0.6% SSI rates
Timing of hair removal
Shaving immediately before
Shaving 24 hours before
Shaving >24 hours before
Pre-operative
operative Shaving/Hair Removal
Multiple studies show
- Clipping immediately before operation
associated with lower SSI risk than
shaving or clipping the night before
operation
5)
Di kamar operasi pasien ditutup dengan duk steril sehingga hanya daerah
operasi yg terbuka.
6)
Tepat dosis
Tepat indikasi
Tepat cara pemberian
Tepat jenis
Persiapan
rsiapan Tim Pembedahan
1) Setiap orang yang masuk kamar operasi harus:
Memakai masker yang efisien, menutupi hidung dan mulut
Memakai tutup kepala yang menutupi semua rambut
Memakai sandal khusus kamar operasi atau memakai
pembungkus.
2)
Persiapan
rsiapan Tim Pembedahan
3) Antiseptik yang dianjurkan untuk cuci tangan khlorheksidin,
iodofor atau heksaklorofen.
4) Untuk operasi tulang atau pemasangan implan harus memakai
dua lapis sarung tangan steril..
Intra Operasi
1) Teknik Operasi.
Harus dilakukan dg sempurna untuk menghindari kerusakan
jaringan lunak yang berlebihan, menghilangkan rongga,
mengurangi perdarahan, dan menghindari tertinggalnya benda
asing yang tidak diperlukan.
2) Lama operasi
cepatnya dalam batas yang aman
Dilakukan secepat-cepatnya
Intra Operasi
3) Gunakan peralatan seperti sarung tangan,
kain penutup duk, kain kasa dan antiseptik untuk disinfeksi
hanya untuk satu kali pemasangan.
4) Kateter yang sudah terpasang harus difiksasi secara baik untuk
mencegah tarikan pada uretra
Surgical Attire
Scrub suits
Cap/hoods
Shoe covers
Masks
Gloves
Gowns
Surgical Technique
Pasca operasi
Luka insisi yang telah ditutup dilindungi dengan sterile
dressing untuk 24-48 jam pasca operasi
Cuci tangan sebelum dan sesudah mengganti balutan,
dan setiap kontak dengan tempat irisan
Teknik steril untuk setiap mengganti pembalut
Pasien dan penunggu diberitahu mengenai tanda-2
infeksi dan diminta melaporkan setiap ada tanda dan
gejala
Summary
Prevention of SSI require a multifaceted approach
targeting pre-, intra-,, and postoperative factors
Current surveillance systems do collect data on
perioperative processes
Increasing shift of surgical procedures to outpatient
settings and decrease in postoperative length of
stay complicate surveillance efforts
Incidence is generally low; so studies would require
large sample size
Some prevention practices (e.g. hand hygiene)
would be difficult to study using traditional
randomized controlled trial research design
PREVENTION
IS PRIMARY!
Protect patientsprotect healthcare personnel
promote quality healthcare!
Division of Healthcare Quality Promotion