You are on page 1of 15

EFEKTIVITAS ANTIHIPERLIPIDEMIA EKSTRAK DAUN

BINAHONG (Basella alba) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA


PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI
DIET TINGGI LEMAK
EFFECTIVENESS ANTIHYPERLIPIDEMIA OF EXTRACT
BINAHONG LEAVES (Basella alba) ON TRIGLYCERIDE
LEVELS IN GALUR WISTAR WHITE MALE INDUCED WITH
HIGH LIPID DIET
Diellah Oktaviani Suardi
Jurusan Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jakarta JL. RS. Fatmawati Jakarta Selatan
*Penulis Korespondensi : email dellanabel@yahoo.co.id
ABSTRACT
The increase of triglycerides level can cause the increase of atherosclerosis, diabetes
mellitus, ischemic strokes prevalences. This research aimed to determine the effectiveness of
antihyperlipidemia of Binahong (Basella alba) leaves on triglyceride levels in Wistar white
male rats that have been induced by high-lipid diet. This research used experimental tests
which using research design with pre and posttests, control group design. The samples were
divided into 4 groups: group I received Binahong extract 250 mg dose; group II received
Binahong extract 125 mg dose; group III received Binahong extract 6.25 mg dose, and group
IV received high cholesterol feed induction. Administration of the test material was done
every day during the seven-day treatment period. The statistical test used is the one-way
ANOVA. Statistical analysis showed significant difference in the 250 mg and 125 mg dose
groups, compared to 62.5 dose group that showed no significant difference. The conclusion of
this study is that there are significant differences between the four treatments. These results
show that the leaves of Binahong (Basella alba) plant have an effect in lowering triglyceride
levels.
Keywords: Hyperlipidemia, Binahong, Triglycerides

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kadar Trigliserida lebih dari

lipolisis

trigliserida

dijaringan

200 mg/dl akan meningkatkan

adiposa

semakin

meningkat

prevalensi aterosklerosis, diabetes

keadaan ini akan menghasilkan

melitus,

Pada

asam lemak bebas yang berlebihan.

keadaan resitensi insulin, hormon

Asam lemak bebas sebagian akan

sensitive lipase dijaringan adiposa

dibawa ke hati sebagai bahan baku

akan

pembentuk trigliserida. Di hati

stroke

menjadi

iskemik.

aktif

sehingga

VLDL

yang

dihasilkan

pada

relatif murah, dan tersedia secara

keadaan resistensi insulin akan

lokal.

sangat kaya dengan trigliserida.

mengurangi

Hipertrigliseridemia

sistem. Tanaman obat memainkan

merupakan

Mereka

efektif

kadar

lipid

peran

resistensi insulin dan seringkali

antihiperlipidemi (Manoi, 2009).

peningkatan

kadar

Daun

dalam

dalam

ciri klinis utama dari sindrom


disertai

utama

dalam

tanaman

aktivitas
Binahong

Plasminogen Activator Inhibition1

(Basella alba) merupakan salah

(PAI-1)

satu tanaman obat yang dapat

plasma.

Hipertrigliseridemia

merupakan

digunakan

sebagai

bagian pada proses perkembangan

Binahong

(Basella

aterosklerosis

bersama-sama

dalam bahasa Tiongkok dikenal

dengan disregulasi protein yang

dengan nama Dheng San Chi

berasal

dari

peningkatan

alba)

atau

adiposit

seperti

adalah tanaman obat asli dari

PAI-1

dan

Amerika Selatan. Tanaman ini

hipoadiponektinemia

(Wardaini,

2012).

telah

dikenal memiliki khasiat

penyembuhan yang luar biasa oleh


Tingginya

dikaitkan

trigliserida

dengan

peningkatan

faktor resiko stroke iskemik tiga

sebab itu digunakan sebagai obat


tradisonal. (Lin et al., 2010).
Beragam kandungan senyawa

hingga empat kali lipat (Freiberg et

dalam daun

al.,

2008).

trigliserida

binahong

berguna

peningkatan

kadar

sebagai pengobatan untuk beberapa

meningkatkan

risiko

penyakit.

Senyawa

stroke iskemik pada pria dan

mengandung

wanita (Varbo, 2011).

antihiperlipidemia

Saat ini obat hipolipidemik


yang

pengobatan.

tersedia

telah

dikaitkan

yang
untuk

diantaranya

Flavonoid, niasin,dan Vitamin C.


Daun

binahong

mengandung

dengan sejumlah efek samping.

senyawa kalsium, magnesium, zat

Konsumsi

sintetis

besi, riboflavin, tiamin. Selain itu

menyebabkan hiperuricemia, diare,

juga, daun binahong mengandung

mual,

protein, lemak, vitamin A, E, K,

obat-obatan
myositis,

iritasi

lambung,kulit kering dan fungsi


hati yang abnormal. Pengobatan
herbal untuk hipertrigliseridemia

dan B9 (Adhikari et al., 2012)


Menurut

penelitian

Fanny

Eprilia Tika pada tahun 2014,

menunjukan
ekstrak

bahwa

daun

pemberian

binahong

dapat

binahong (Basella alba) dapat menurunkan


kadar

trigliserida

sehingga

bisa

menurunkan kolesterol darah. Pada

dikembangkan untuk penanganan kadar

dosis

lemak yang meningkat.

250

mg/kg

BB

terjadi

penurunan kolesterol total secara


signifikan. Pada penelitian tersebut
hanya kadar kolesterol total saja

BAHAN DAN CARA


Metode Penelitian

yang diteliti, tidak meniliti kadar

Penelitian ini dilakukan dengan uji

lipid yang lain, maka dari itu

eksperimental, jenis data yang digunakan

penulis ingin meniliti kadar lipid

dalam

yang lain yaitu kadar Trigliserida

kuantitatif,

yaitu

yang diberikan ekstrak binahong.

trigliserida

setalah

Berdasarkan penelitian diatas

penelitian

ini

adalah

besifat

menukur

kadar

tujuh

hari

masa

perlakuan dan dicatat hasilnya.

dan penggunaan daun binahong


oleh masyarakat sebagai penurun

Lokasi Penelitian

kadar kolesterol, maka penulis


tertarik

meniliti

secara

ilmiah

apakah ekstrak daun binahong


dapat

menurunkan

kadar

Trigliserida pada tikus galur wistar


yang diinduksi diet tinggi lemak.

untuk

ini

mengetahui

antihiperlipidemia

Laboratorium
Fakultas

bertujuan
efektivitas

ekstrak

daun

binahong (Basella alba) terhadap

dilakukan

Farmakologi
Kedokteran

di

dan terapi
Universitas

Padjadjaran Bandung.
Subjek Penelitian
Subjek

Tujuan Penelitian
Penelitian

Penelitian

penelitian

yang

akan

digunakan adalah tikus putih jantan Galur


Wistar dengan berat 200-250 gram, usia 812 minggu.
Sampel

kadar trigliserida pada tikus putih

Jumlah sampel dalam penelitian ini

jantan yang diinduksi diet tinggi

ditentukan berdasarkan rumus Frederer,

lemak.

Dengan membagi menjadi 4 kelompok


perlakuan. Jadi, jumlah hewan coba pada

Manfaat Penelitian
Berbagai kalangan mampu
mengetahui manfaat lain dari Ekstrak daun

setiap perlakuan adalah 6.


Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan

ekslusi yang sudah ditentukan sebelumnya.

beberapa alat alat. Pertama, spidol

Kemudian

permanent untuk membuat penanda pada

kelompok yang berbeda secara acak

tubuh tikus, lampu duduk, sebagai alat

dengan menggunakan metode random

pemanas untuk tikus sebelum diambil

sampling. penandaan menggunakan spidol

darah

kadar

permanent tikus ditandai pada bagian ekor.

trigliseridanya, timbangan digital, untuk

Tahapan selanjutnya, pemberian

mengukur kadar bahan yang diberikan

pakan tinggi lemak selama dua minggu

selama proses perlakuan, sonde oral,

sebelum

dipakai untuk pemberian bahan selama

ekstrak binahong. Pemberian pakan tinggi

proses perlakuan.

lemak diberikan dengan tujuan untuk

Langkah Penelitian

meningkatkan kadar lemak pada tikus.

untuk

Tahapan

diperiksa

yang

masa

dibagi

menjadi

perlakuan

pemberian

dilakukan

Setelah pemberian pakan tinggi lemak

dalam penelitian ini adalah pertama harus

selesai dilakukan, dilakukan pemeriksaan

menjalani adaptasi terlebih dahulu di

kadar trigliserida pada tikus sebelum

Laboratorium selama tujuh hari sebelum

perlakuan pemberian ekstrak binahong

perlakuan.

sebagai data pretest.

Hal

ini

akan

tikus

dilakukan

untuk

mencegah tikus mengalami kegelisahan


atau

stress

pasca

laboratorium
menyamakan

Tahapan

berikutnya,

pemberian

perjalanan

menuju

bahan uji ekstrak binahong selama 1

Farmakologi

dan

minggu proses perlakuan. Kelompok I

kondisi

tikus

dengan

diberikan Ekstrak daun binahong

dosis

lingkungan sebelum dilakukan penelitian.

250mg,

Hewan uji diberikan pakan pelet selama 7

hiperlipidemia. Kelompok II diberikan

hari sebanyak 10 gr/200 grBB sebanyak 2

Ekstrak daun binahong dosis 125mg,

kali yaitu jam 11.00 dan 16.00 WIB.

Pakan standar dan induksi hiperlipidemia.

Selama proses adaptasi berat badan


dan aktivitas tikus terus diperhatikan.
Tikus bergerak aktif dan berat badan tikus
tidak ada yang kurang dari 200 gram,
sehingga

tidak

ada

sampel

Pakan

standar

dan

induksi

Kelompok III diberikan Ekstrak daun


binahong dosis 6.25mg, Pakan standar dan
induksi hiperlipidemia. Kel IV Kontrol negatif
diberikan Pakan standard, induksi hiperlipidemia
dan aquades.

yang

Perlakuan diberikan sebanyak 1 x

dikeluarkan. Setelah dilakukan adaptasi

24 jam dan diberikan pakan pelet 2x/hari.

selama tujuh hari, dilakukan pemilihan

Setelah pores perlakuan selesai, dilakukan

tikus berdasarkan kriteria inklusi dan

pemeriksaan kadar trigliserida pada tikus

sebagai data post test. Kadar trigliserida


diperiksa

setelah

perlakuan

untuk

kerja

binahong

dapat

mengetahui

menurunkan kadar trigliserida pada tikus.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Berikut hasil data pengukuran berat
badan pada tikus pada hari pertama dan
hari ketujuh proses adaptasi sampel.

Analisis Data
Data

Tabel 1.Berat badan Tikus


dari

empat

kelompok

Galur

perlakuan yang diperoleh dari pre dan post


test akan dilakukan pengujian dengan
menggunakan uji One Way ANOVA.
Adapun syarat uji One Way ANOVA
adalah distribusi data harus normal dan
variabel data harus sama (homogen).
Untuk

itu,

hal

pertama

yang

akan

dilakukan adalah melakukan uji normalitas


terlebih

dahulu

dengan

menggunakan

analisis uji Shapiro-Wilk (untuk sampel


50). Kemudian dilakukan uji homogenitas
dalam uji One Way ANOVA.
Jika data tidak memenuhi syarat,
maka

diupayakan

untuk

melakukan

transformasi data agar syarat uji One Way


ANOVA terpenuhi. Jika persyaratan uji
One Way ANOVA masih belum terpenuhi
maka dilakukan uji alternatif dengan
menggunakan uji Kruskal-Waliis. Jika
pada uji One Way ANOVA atau pada uji
Kruskal-Waliis terdapat perbedaan yang
bermakna

(nila

<

0,05),

maka

dilanjutkan dengan analisa Post Hoc LSD.

wistar

hari

Pertama

proses Adaptasi.
Sa
mp
el

H
asi
l

Sa
mp
el

H
asi
l

Sa
mp
el

H
asi
l

Sa
mp
el

H
asi
l

K11

20
5

K21 23
5

K31

21
0

K41

22
8

K12

21
2

K22

21
7

K32

23
6

K42

23
2

K13

22
0

K23

21
0

K33

24
5

K43

20
5

K14

21
8

K24

22
2

K34

24
2

K44

21
8

K15

23
2

K25

21
5

K35

22
6

K45

24
4

K16

21
0

K26

22
7

K36

20
5

K46

21
0

Tabel 2.Berat badan Tikus

Sampel

Galur wistar hari ke Tujuh


proses Adaptasi.

Kadar Trigliserida Darah (mg


Kelompok 1
(EDB 250mg)

Kelompok 2
(EDB 125mg)

101
102
99
90
108
87
97.83

78
90
97
109
95
123
98.67

1
2
3
4
5
6
Rata2

Kelompok
(EDB 62.5
124
97
132
88
92
109
107

Sa
mp
el

H
asi
l

Sa
mp
el

H
asi
l

Sa
mp
el

H
asi
l

Sa
mp
el

H
asi
l

K11

20
6

K21 23
5

K31

21
0

K41

22
8

K12

21
4

K22

21
7

K32

23
6

K42

23
2

K13

22
2

K23

21
0

K33

24
7

K43

20
5

tikus diambil darahnya kemudian

K14

21
8

K24

22
4

K34

24
2

K44

22
0

dilakukan

pengukuran

trigliserida

dari

K15

23
2

K25

21
5

K35

22
8

K45

24
4

K16

21
1

K26

22
7

K36

20
5

K46

21
0

Kemudian pada hari ke-30


setelah diberikan perlakuan, semua
kadar

masing-masing

tikus dari tiap kelompok. Data yang


didapat

dari

hasil

pengukuran

tersebut adalah sebagai berikut:


Tabel 4.Profil Kadar Trigliserida

Hasil pengamatan berat badan tikus

Sesudah Perlakuan

Kadar Trigliserida Darah (mg

selama proses adaptasi tidak terdapat


penurunan berat badan lebih dari 10%.

Data Hasil Penelitian Kadar Trigliserida


pada Darah Tikus
Tabel 3.Profil Kadar Trigliserida
Sebelum Perlakuan

Sampel

Kelompok 1
(EDB 250mg)

Kelompok 2
(EDB 125mg)

90
43
93
72
48
93
73.17

44
63
82
62
57
105
68.83

1
2
3
4
5
6
Rata2
Keterangan
Kelompok 1

Kelompok

Dosis

104
90
137
73
56
66
87.67
1

(Ekstrak Daun Binahong 250mg/kgBB)


Kelompok 2

Kelompok

Dosis

(Ekstrak Daun Binahong 125mg/kgBB)

Kelompok
(EDB 62.5

Kelompok 3

Kelompok

Dosis

penurunan

rata-rata

kadar

trigliserida

(Ekstrak Daun Binahong 62.5mg/kgBB)

kelompok 1 dan 3 yaitu 73.17 mg/dL, dan

Kelompok 4

87.67

: Kontrol Negatif.

mg/dL.

Bila

dibandingkan

kelompok-kelompok yang sama pada tabel


3 yaitu 97.83 mg/dL, dan 107 mg/dL. Hal
ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak
daun binahong dapat menurunkan kadar
trigliserida.
Pembahasan
Dilakukan pengolahan data, Hasil
uji normalitas Shapiro - Wilk, terlihat
bahwa nilai signifikansi untuk masing
masing kelompok perlakuan semuanya >
Grafik 1.Kadar rata-rata trigliserida

0.05. Karena nilai p untuk keempat

sebelum dan sesudah perlakuan pada

kelompok data adalah > 0,05 (p > 0.05),

plasma darah tikus.

maka dapat diambil kesimpulan bahwa


distribusi keempat kelompok data adalah

Dari tabel 4 diketahui bahwa nilai

normal.

rata-rata kadar trigliserida pada tikus di


kelompok

yaitu

115.17

Setelah dilakukan uji Shapiro

mg/dL.

Wilk untuk melihat distribusi kenormalan

Meningkat dibandingkan dengan nilai rata-

data, selanjutnya dilakukan uji Levene

rata trigliserida kelompok 4 pada table 3

untuk melihat homogenitas data. Pada uji

yaitu 95 mg/dL. Dari tabel 4, diketahui

homogenitas varians Levene, diperoleh

bahwa nilai rata-rata kadar trigliserida

nilai p = 0.818. Karena nilai p > 0.05 maka

kelompok 3 lebih rendah yaitu 87.67

menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan

mg/dL dibandingkan dengan nilai rata-rata

varians

kadar trigliserida kelompok 3 pada tabel 3

dibandingkan, dengan kata lain varians

yaitu 107 mg/dL. Dari tabel 4 diketahui

data adalah sama. Karena varians data

bahwa nilai rata-rata kadar trigliserida

sama,

kelompok 2 lebih rendah yaitu 68.83

berikutnya adalah valid.

antara

maka

kelompok

uji

Anova

data

pada

yang

tabel

mg/dL dibandingkan dengan nilai rata-rata

Pada uji One Way Anova, diperoleh

kadar trigliserida kelompok 2 pada tabel 3

bahwa nilai p = 0.014 (p < 0.05), Hal ini

yaitu 98.67 mg/dL. Dari tabel 4, terdapat

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

selisih

rerata

sebelum

dan

sesudah

mg/KgBB
EEDB 62.5

intervensi pengobatan yang bermakna pada

mg/KgBB

dua kelompok. Karena terdapat perbedaan


yang bermakna makna dilanjutkan uji
post-hoc

LSD

mengetahui
bermakna

yang

letak

bertujuan untuk
perbedaan

yang

dengan

cara

kelompok

secara

tersebut

membandingkan

berurutan. Dari hasil uji post-hoc LSD,


didapatkan hasil ketiga dosis esktrak daun
binahong

memberikan

hasil

Tabel diatas menunjukkan bahwa


antara

Kelompok

Kelompok

250 EEDB

mg/KgBB

125

mg/KgBB
EEDB 62.5
mg/KgBB
Kontrol

negative
125 EEDB 250

mg/KgBB

mg/KgBB
EEDB 62.5
mg/KgBB
Kontrol

negative
EEDB 62.5 EEDB 250
mg/KgBB

mg/KgBB
EEDB 125
mg/KgBB
Kontrol

negatif

negatif

250 mg/KgBB Sig. (p) < 0,05 (p=0.000),


dan EEDB 125 mg/KgBB Sig. (p) < 0,05
(p=0.000)

memiliki

perbedaan

yang

bermakna.
Penelitian

dilakukan

dengan

menggunakan tikus jantan galur Wistar


Uji post-

Kontrol

kontrol

yang

berikut:

EEDB

kelompok

dibandingkan dengan kelompok EEDB

bermakna seperti tertera pada table sebagai

EEDB

0.062

negatif
EEDB

250

mg/KgBB
EEDB 125

hoc LSD
(Sig.)
0.759

yang diinduksi Diet Tinggi Lemak dan


PTU 0.01% sehingga menjadi model
hiperlipidemia. Pemberian Diet Tinggi
Lemak akan meningkatkan asupan lemak

0.311

dari

tikus

sehingga

menyebabkan

peningkatan kadar trigliserida, sedangkan


0.007(*)
0.759

pemberian

PTU

akan

menurunkan

metabolisme akibat di hambatnya sintesis


hormon tiroksin, sehingga menyebabkan

0.192

peningkatan

kadar

trigliserida.

Tikus

menjalani adaptasi selama satu minggu


0.003(*)
0.311

sebelum dilakukan penelitian. Selama


proses adaptasi berat badan tikus dan
aktivitas tikus terus diperhatikan. Tikus

0.192

bergerak aktif dan berat badan tikus tidak


ada yang kurang dari 150 gram.

0.062
0.007(*)

Keberhasilan induksi lemak dapat


dilihat dari perbandingan antara kelompok
2 (dosis 2) dan kelompok 4 (kontrol

0.003(*)

negatif) pada tabel 3 dengan tabel 4 Rata-

rata kadar trigliserida kelompok 4 (115.17)

Dosis yang dapat memberikan efek

lebih tinggi dibandingkan kelompok 2

farmakologis terbaik dalam jumlah tertentu

(68.83),

mengindikasikan

merupakan dosis yang efektif. Dalam ilmu

keberhasilan induksi lemak pada masa

farmakologi, efektifitas dosis berhubungan

perlakuan.

dengan berapa banyak komponen dalam

yang

Efek

pemberian

daun

suatu obat yang berikatan dengan reseptor.

binahong (Basella alba) dapat dilihat dari

Ikatan dengan reseptor ini yang kemudian

perbandingan antara kelompok 1 (EEDB

akan menimbulkan efek farmakologis dari

250 mg/kgBB), 2 (EEDB 125 mg/kgBB),

sebuah

dan kelompok 3 (EEDB 62.5 mg/kgBB)

penelitian ini digunakan dosis ekstrak yang

dengan kelompok 4. Rata-rata kadar

berbeda yaitu 250 mg/kgBB (kelompok 1),

trigliserida kelompok 1 (73.17), kelompok

125

2 (68.83), dan kelompok 3 (87.67)

mg/kgBB (kelompok 3). Dari hasil yang

memiliki

didapatkan, dilakukan uji statistik dengan

nilai

dibandingkan

ekstrak

yang

lebih

dengan

rendah

kelompok

obat

(Katzung.

mg/kgBB

2011).

(kelompok

2),

Pada

62.5

membandingkan data ketiga kelompok

(115.17). Ini berarti pemberian ekstrak

dengan

daun binahong (Basella alba) memiliki

menunjukkan kelompok 2 memiliki mean

pengaruh

kadar

difference paling besar, sehingga dapat

trigliserida. Dari hasil yang didapatkan,

disimpulkan diantara ketiga dosis ekstrak

dilakukan uji statistik untuk mengetahui

dosis

bagaimana efek ekstrak daun binahong

penurunan kadar trigliserida yang paling

(Basella alba) dalam menurunkan kadar

baik.

trigliserida

dalam

statistik

memiliki

efek

diinduksi hiperlipidemia secara signifikan.

binahong (Basella alba) memberikan efek

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa

penurunan

trigliserida

perbandingan antara kelompok 1 (EEDB

bermakna.

Ekstrak

250 mg/kgBB), kelompok 2 (EEDB 125

(Basella alba) dapat menurunkan kadar

mg/kgBB) dan kelompok 3 (EEDB 62.5

trigliserida serum karena daun binahong

mg/kgBB) dengan kelompok 4 (kontrol

(Basella

negatif), memiliki hasil yang signifikan (p

senyawa seperti Flavonoid, Vitamin C dan

<

Niasin (Adhikari et al., 2012).

pemberian

tikus

mg/kgBB

Uji

Pada penelitian ini, ekstrak daun

Ini

darah

125

4.

yang

0.05).

dalam

menurunkan

kelompok

menunjukkan

ekstrak

daun

bahwa

alba)

yang
daun

sangat
binahong

mengandung

beberapa

binahong

Kandungan niasin yang terkandung

(Basella alba) dapat menurunkan kadar

dalam ekstrak daun binahong berperan

trigliserida dalam darah.

langsung

dalam

menghambat

pembentukan

trigliserida.

menghambat sekresi

Niasin

berpasangan tersebut sehingga menjadi

Very Low Density

komponen yang netral, lebih stabil dan

Lipoprotein (VLDL) sehingga menurunkan

tidak

produksi Low Density Lipoprotein (LDL).

antioksidan terlalu banyak jumlahnya bisa

Peningkatan bersihan Very Low Density

berakibat antioksidan juga kehilangan

Lipoprotein (VLDL) melalui jalu LPL

elektron pasangannya karena didonasikan

berperan

kepada radikal bebas, sehingga antioksidan

menurunkan

trigliserida

(Brunton, 2008).

berefek

merusak.

Namun

jika

dapat menjadi pro-oksidan yang bersifat

Flavonoid dalam daun binahong

seperti radikal bebas (Permadhi, 2008).

berfungsi sebagai antioksidan yang mampu


mencegah terjadinya oksidasi sel tubuh.

KESIMPULAN DAN SARAN

Semakin tinggi oksidasi semakin tinggi

Kesimpulan

prevalensi terjadinya penyakit degeneratif,

a. Ekstrak daun binahong (Basella alba)

jadi kandungan flavonoid daun binahong

dapat menurunkan kadar trigliserida tikus

dapat mencegah terjadinya hipertensi dan

putih jantan galur wistar yang diinduksi

menurunkan

diet tinggi lemak.

kolesterol

Binahong

darah.

Daun

juga mengandung banyak

vitamin. Vitamin C membantu reaksi


hidroksilasi pembentukan asam empedu
sehingga

meningkatkan

ekskresi

kolesterol. Selain itu vitamin C juga


berfungsi sebagai anti oksidan. Daun
Binahong

b. Ekstrak daun binahong (Basella alba)


dengan dosis 250 mg/kgBB, memiliki
efektivitas bermakna dalam menurunkan
kadar trigliserida tikus putih Galur Wistar
yang diinduksi diet tinggi lemak.

juga mempunyai kandungan

c. Ekstrak daun binahong (Basella alba)

vitamin A, vitamin E yang berfungsi

dengan dosis 125 mg/kgBB, memiliki

sebagai antioksidan. Ekstrak etanol daun

efektivitas bermakna dalam menurunkan

Binahong dosis 1 dan 2 dapat menurunkan

kadar trigliserida tikus putih Galur Wistar

kadar trigliserida serum lebih baik dari

yang diinduksi diet tinggi lemak.

dosis 3 karena antioksidan internal bekerja


dengan cara memerangkap radikal bebas
dan mencegah terbentuknya radikal bebas,
sedangkan antioksidan eksternal bekerja
dengan

cara

meredam

molekul

tak

berpasangan yaitu dengan memberikan


elektronnya kepada molekul yang tak

d. Ekstrak daun binahong (Basella alba)


dengan dosis 62.5 mg/kgBB, memiliki
efektivitas bermakna dalam menurunkan
kadar trigliserida tikus putih Galur Wistar
yang diinduksi diet tinggi lemak.

e. Ekstrak daun binahong (Basella alba)


dengan dosis 125 mg/kgBB, memiliki
efektivitas

lebih

bermakna

dalam

menurunkan kadar trigliserida tikus putih


Galur Wistar yang diinduksi diet tinggi
lemak.
Saran
a.Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
untuk mengetahi kadar lipid lainnya, yakni
LDL dan HDL untuk melihat secara lebih
rinci efek dari ekstrak daun binahong
terhadap profil lipid secara keseluruhan.
b. Perlu dilakukan penyampaian informasi
oleh

petugas

kesehatan

Ansel, H 2005, Pengantar Bentuk Sediaan


Farmasi (IV ed.). Jakarta: UI Press,
hal 217- 321.

Puskesmas,

mengedukasi agar masyarakat mengetahui


tentang manfaat dari daun binahong yaitu
dapat mengurangi kadar lemak yang tinggi
dalam darah.

DAFTAR PUSTAKA
Adhikari, R., Hn, N. K., & Sd, S 2012,
Review Article A Review on
Medicinal Importance of Basella
alba L: 4 (2); 11014.
Adam, J 2009, Dislipidemia: Buku Ajar
Penyakit Dalam. Edisi 5. Jilid III.
Jakarta. Interna Publishing hal 198492.
Anandarajagopal, K, et al 2011,
Evaluation of CNS Depressant Activity of
Aerial
Parts of Basella alba Linn: IJPIS
Journal
of
Pharmacology
and
Toxicology; 1:5.

Arif, A et al 2014, Cara Mudah Belajar


Farmakologi.
Jakarta:
Badan
Penerbit FKUI, hal 61-77.
Ariantari N. P, Yowani S.C, Swastini D.A
2010, Uji Aktivitas Penurunan
Kolesterol Produk Madu Herbal
Yang Beredar di Pasaran Pada Tikus
Putih Diet Lemak Tinggi. Kimia; 4(9
15).
BALITRO 2014, Hasil Uji Fitokimia
Ekstrak 90% Daun Binahong.
Bogor: Balai Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat.
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)
2011, Pedoman Etik Penggunaan
dan
Pemeliharaan
Hewan
Percobaan.
Brunton, L., et al 2008, Goodman &
Gilmans Manual of Pharmacology
and Therapeutics. USA : Mc GrawHill, hal 605.
Dalimartha, S 2007, Tanaman Obat di
Lingkungan Sekitar. Jakarta: Puspa
Swara, hal 172.
Dietschy JM 2008, Dietary fatty acids and
the regulation of plasma low-density
lipoprotein
cholesterol
concentrations. J Nutr, 128; 444448.
Deshmukh 2014, A review of the taxonomy,
ethnobotany, phytochemistry and
pharmacology of Basella alba
(Basellaceae): Journal of Applied
Pharmaceutical Science 4 (01); 153165.
Depkes 2000, Parameter Standar Umum
Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:
Balai Husada, hal 78.

Endi, ridwan 2013, Etika Pemanfaatan


Hewan Percobaan dalam Penelitian
Kesehatan. Artikel Pengembangan
Pendidikan
Keprofesian
Berkelanjutan, hal 63.

Jawalekar,
S
2012,
The
hyperlipoproteinemia-an approach
to diagnosis and classification.
Biochemistry & physiology : Open
Access, 1: 1-3.

Ganong, W. F., 2002, Fisiologi


Kedokteran, diterjemahkan oleh
Adji Dharma, Penerbit Buku
Kedokteran, ECG, Jakarta, hal
117.

Kabo,

Golan,

D. E 2005, Principles of
Pharmacology
:
The
pathophysiologic Basic of Drug
Therapy. Philadelphia :Lippin cott
Williams & Wilkins: 359-363.

Gunawan, S. G 2007, Farmakologi dan


Terapi. Jakarta: Gaya Baru, hal
107-9.
Guyton, A.C., Hall, J.E 2007, Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran: Metabolisme
Lipid, ed 11. Jakarta: EGC. hal 8828.
Hariana, A 2009, Tumbuhan Obat dan
Khasiatnya.
Jakarta:
Penebar
Swadaya, hal 117.
Hicow,

2011,
Mengurangi
Tingkat
Kolesterol Menggunakan Zocor. 7
(3); 117-27.

Hubrecht, R. and Kirkwood, J. 2010. The


UFAW Handbook of The Care and
Management of Laboratory and
Other Research Animals. Edisi ke-8.
Universities Federation for Animal
Welfare, hal 311-324.
Inawati, 2006, Pengaruh Ekstrak Daun Inai
(Lawsonia Inermis Linn) Terhadap
Penurunan
Kadar
Glukosa,
Kolesterol Total, dan Trigliserida
Darah mencit yang diinduksi
Aloksan. Jurnal Kimia Indonesia.
Volume 1 Nomer (2) : 71-7.

Peter
2010,
Bagaimana
Menggunakan
Obat-obat
Kardiovaskular Secara Rasional,
Jakarta : Balai Penerbit FKUI, hal
27, 38.

Katzung 2011, Farmakologi Dasar


dan Klinik. Jakarta :Penerbit Buku
Kedokteran
EGC, hal 583- 588.

Kumar,
S
2013,
Systematic
pharmacognostical, phytochemical
and pharmacological review on an
ethno medicinal plant, Basella alba
L. Journal of Pharmacognosy and
Phytotherapy; 5(4): 53-58.
Lin, SM et al 2010, Structural identification
and bioactivities of red violet pigments
in Basella alba fruits. Journal of
Agricultural and Food Chemistry;
58:
10364-72.
Leah, E 2009, What is cholesterol. 3 (6); 7118.
Lukas Tersono Adi 2008, Tanaman Obat
dan Jus untuk Mengatasi Penyakit
Jantung, Hipertensi, Kolesterol, dan
Stroke. In. Jakarta Selatan: PT.
Agromedia Pustaka, hal 25-30.
Mahley, et al 2003, Terapi Obat untuk
Hiperkolesterolemia
dan
dislipidemia. In : Hardman, Joel G.,
dan Limbird, Lee E. Goodman &
Gilman Dasar Farmakologi Terapi,
ed 10. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 943-966.
Makalalag, Indri W., et al 2013, Uji Ekstrak
Daun Binahong (Basella alba)
Terhadap Kadar Gula Darah Pada

Tikus Putih Jantan Galur Wistar


Yang
Diinduksi
Sukrosa.
PHARMACON; 2(01).

Kedokteran Unair/RSU dr.Soetomo,


hal 111-9.

Manoi, F. 2009, Binahong (Basella alba)


Sebagai Obat. Warta Penelitian dan
Pengembangan Tanaman 15(1) : 3-5.

Price, S. A., dan Wilson, L. M. 2005,


Konsep
Klinis
Proses-proses
Penyakit. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC, hal 576.

McClelland, Pete . 2011, Rattus norvegicus


(mammal) 18 (7) ; 5-7.
Munim, A., dan Harnani, E. 2011,
Fitoterapi Dasar. Jakarta : Dian
Rakyat., 28-35, 39-40, 42, 53-56
Murray, K. R., Granner, D. R., Rodwell, V.
W 2006, Biokimia Harper (Ed. Ke
27). Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 128-137, 217-223,
225-237, 239-246.
Nauck M, Warnick GR, Rifai N 2012,
Methods for Measurements of
LDLCholesterol : A Critical
Assesment of Direct Measurements
by Homogeneous Assay versus
Calculation; 48(2 ): 236-54.
Nugroho. 2008, Kimia UMM. Buku
Penuntun Praktikum Biokomia.
Malang: Laboratorium Kimia UMM
(4):403-407.

Rachael, G. 2010, Normal Rat Blood


Glucose Level. 19 (6); 71- 8.
Schmitz, G., Lepper, H., & Heidrich, M.
2008, Farmakologi dan Toksologi.
Jakarta: EGC, hal 210-5
Schteingert DE. 2006, Gangguan kelenjar
tiroid, Dalam : Patofisiologi Jilid II,
ed 6. Jakarta:EGC, hal 1225-30.
Stapleton,
P.
et
al
2010,
Hypercholesterolemia
and
Microvascular
dysfunction
:
international Strategis Journal of
Inflamation: 7, 54.
Starr, F., K. Starr and L. Loope. 2003,
Anredera cordifolia. United States
Geological Survey Biological
Resources Division Haleakala Field
Station : 1-6.

Neal, M. J. 2006, At a Glance Farmakologi


Medis. Jakarta: Erlangga, hal 72.

Soeryoko Hery 2011, Tanaman Obat


Terpopuler
Untuk Pelangsing dan
Penurunan Kolesterol, Yogyakarta:
CV. Andi Offset, hal 107.

Ngatidjan. 2006. Metode Laboratorium


dalam Toksikologi. Metode Uji
Toksisitas, hal 57.

Solomon, S. 2007, Introduction to General,


Organic, and biological chemistry. Mc.
Graw Hill. Inc. USA; 822.

Notoatmojo. 2012, Metodologi Penelitian


Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta,
hal 37.

Sudigdo S 2001, Dasar-dasar Metodologi


Penelitian Klinis, Jakarta: CV.
Sagung Seto, hal 116-7.

Permadhi, I. 2008, Antioksidan


Diproduksi oleh Tubuh
Sendiri. 27 (6); 107-77.

Suyatna, F. D 2007, Hipolipidemik. In ;


Gunawan
SG, R. Setiabudy,
Nafrialdi, dan Elysabeth. Ed 5.
Faarmakologi dan terapi. Jakarta :
Departemen
Farmokologi
dan
terapeutik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, hal 373-385

yang
Kita

Pranoto H, Edijanto SP. 2008, Pemeriksaan


Kolesterol LDL Metode Homogen.
(Homogeneous Assay). Surabaya:
Divisi Kimia Klinik Laboratorium
Instalasi Patologi Klinik Fakultas

Smith, J. B., dan Mangkoewidjojo, S. 2008.


Pemeliharaan,
Pembiakan
dan
Penggunaan Hewan Percobaan di
Daerah Tropis. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia (UI Press), hal
30 32 , 43-44, 54,57.
Tjay, T. H., & Rahardja, K 2007, Obat-obat
Penting. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, hal 313.
Triglycerides GPO-PAP Method Manual
2011, United Kingdom : RANDOX
Laboratories Limited,: RANDOX
Laboratories Limited, 1-2.
Varbo, A et al 2011, Nonfasting
triglycerides, cholesterol, and ischemic
stroke in
the general population.Annals of
Neurology. Volume 69, pages 628
634.
Voet, D., Voet, J. G., dan Pratt, C. W. 2008,
Principle of Biochemistry. Asia :
Wiley; 725-727.

Wardaini L 2012, Hubungan Kadar


Trigliserida Dengan Kejadian Stroke
Iskemik. PhD Thesis. Universitas
Sumatera Utara.
Wahyuni, I. 2005, Tingkah Laku,
Reproduksidan Karakteristik Daging
Tikus Ekor Putih. Disertasi. Bogor:
Institut Pertanian Bogor, hal 77.
Wells, B et all 2009, Pharmacoterapy
Handbook. New York : The Mc
Graw-Hill Medical: 98, 101, 103-07.
Yanadaiah, J. P., dan Lakshmi, S. M. 2011,
Hepatoprotective
Activity
of
Aqueous Ethanolic Extract of Aerial
Parts of Basella Rubra Linn Against
Carbon
Tetra
Chloride
and
Paracetamol-Induced, hal 3-7.
Fanny, E. T., 2014, Uji Aktivitas Ekstrak
Daun Binahong Terhadap Penurunan
Kolesterol Total: pp. 27-57.

You might also like