Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Wash hands with soap (HWWS) is to clean your hands and fingers with soap and water to be
clean and break the chains of germs that harm humans. Hand washing is taught as early as
possible in primary school children. Good ability will make the child more independent in
taking care of himself. Hand washing with bibliotherapy method provides health education to
elementary school children with reading stories about proper handwashing. This study use a
pre-experimental with one group pretest posttest design. The sampling technique used total
sampling with 22 respondents. Analysis of the data in this study using the Wilcoxon Signed
Rank Test. CTPS ability of respondents having supplied bibliotherapy method showed 77.3%
and 22.7% good category has the ability CTPS category enough. The results showed p value
= 0.000 which means no influence on the ability to use bibliotherapy method CTPS
sophomore in SD Banjarsengon 1 Patrang Jember. Suggestions for educational institutions to
develop learning models using biblioterapy for elementary school students to support the
effectiveness of the learning process in schools and use in everyday life.
Keywords : Hand washing with soap (HWWS), Ability, Elementary school, Bibliotherapy method
Abstrak
Pendahuluan Indonesia bahwa cuci tangan pakai sabun
mampu untuk mengurangi insiden angka
Program pemerintah tentang perilaku
kejadian diare sebanyak 45% yang artinya
hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah
sekitar sejuta anak di dunia dapat diselamatkan
merupakan salah satu usaha untuk menekan
dari penyakit tiap tahunnya dengan mencuci
kejadian kasus penyakit seperti diare,
kecacingan, infeksi saluran pernafasan atas tangan [4]. Data Jawa Timur dalam tahun 2013
(ISPA), infeksi kulit dan infeksi mata, Dalam UU dikatakan bahwa pencapaian PHBS untuk
Nomor 36 Tahun 2009 pasal 79 tentang kabupaten Jember adalah 63,80 %, sedangkan
Kesehatan, bahwa Kesehatan Sekolah perkiraan kejadian diare adalah 97, 086 kasus
diselenggarakan untuk meningkatkan pada anak sekolah [5].
kemampuan hidup sehat peserta didik dalam
lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik Cuci tangan pakai sabun secara teratur
dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara dapat menurunkan insiden diare hingga 42%
harmonis dan setinggi tingginya sehingga sampai 47% dan dapat menurunkan transmisi
diharapkan dapat menjadi sumber daya ISPA hingga lebih dari 30%. Cuci tangan pakai
sabun dapat diajarkan sedini mungkin pada
manusia yang berkualitas[1], tahun 2010
masa usia sekolah, pada masa ini anak menjadi
pemerintah membuat program Sanitasi Total
lebih baik dalam berbagai hal dikarenakan
Berbasis Masyarakat (STBM) yang terdapat 5
kemampuan dan ketahanan yang semakin baik
pilar yaitu stop buang air besar sembarangan,
sehingga periode tersebut akan membuat anak
cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air
mandiri dalam merawat dirinya, agar dapat
minum, pengelolaan sampah dan limbah cair
menanamkan nilai-nilai Perilaku Hidup Bersih
rumah tangga [2]. Pilar yang sangat dekat
dan Sehat (PHBS) [6]. Pada masa ini terjadi
dengan keseharian dan mudah dilakukan untuk
perkembangan kognitif sehingga pendidikan
berperilaku sehat yaitu mencuci tangan
kesehatan yang efektif harus disesuaikan.
memakai sabun. Permasalahan kesehatan lain
Pendidikan kesehatan yang efektif akan
yang muncul pada anak disekolah adalah
mengajari anak tentang tubuhnya dan dampak
perilaku kesehatan yang berkaitan dengan
pilihan yang mereka ambil terhadap kesehatan
kebersihan perorangan seperti kebiasaan
mereka [7]. Anak usia sekolah menyukai buku
mencuci tangan pakai sabun [3].
cerita bergambar karena beberapa diantaranya
Menurut World Health Organisation anak memperoleh kesempatan yang baik untuk
(WHO) dalam Departemen Kesehatan Republik
Cuci tangan pakai sabun (HWWS) adalah membersihkan tangan dan jari menggunakan air
dan sabun agar menjadi bersih dan memutuskan rantai kuman yang merugikan manusia.
Mencuci tangan diajarkan sedini mungkin pada anak sekolah dasar. Kemampuan yang baik
akan membuat anak lebih mandiri dalam mengurus dirinya. Perilaku mencuci tangan dengan
metode biblioterapi memberikan pendidikan kesehatan kepada anak SD dengan membaca
cerita tentang mencuci tangan yang benar. Penelitian ini menggunakan pra eksperimental
dengan one group pretest posttest desain. Teknik sampling yang digunakan total sampling
dengan 22 responden. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Wilcoxon Signed
Rank Test. Kemampuan CTPS dari responden setelah diberikan metode biblioterapi
menunjukkan 77,3% kategori baik dan 22,7% memiliki kemampuan CTPS kategori cukup.
Hasil penelitian menunjukkan nilai p value = 0,000 yang berarti ada pengaruh menggunakan
metode bibliotherapy terhadap kemampuan CTPS siswa kelas dua di SD Banjarsengon 1
Patrang Kabupaten Jember. Saran untuk lembaga pendidikan dengan mengembangkan
model pembelajaran menggunakan metode biblioterapy bagi siswa sekolah dasar untuk
mendukung efektivitas proses pembelajaran di sekolah dan penggunaan dalam kehidupan
sehari-hari.
e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun
Rohma, et al, Pengaruh Metode Biblioterapi Terhadap Kemampuan Mencuci Tangan Pakai Sabun .
50% responden pada laki laki dan 50% Hasil analisis data tabel 4 menunjukkan
responden perempuan. bahwa kemampuan responden sesudah
diberikan metode biblioterapi berada pada
kategori baik yaitu 77,3%.