You are on page 1of 6

.

,





,








.
.
!

!






.


.




:





"





"





:













.





.









.
!





.







.





.

!

.

.
.


.



.


.





.

.


!








.



"
" :








.
.





.










eks Pidato Zakat

Assalamualaikum wr wb
Alhamdulillahirobbil 'alamin, wabihi nasta'in 'ala umuriddunya waddin,
ashsholatu wassalamu'ala asrofil ambiyaa iwal mursalin wa'ala alihi
washohbihi ajma'in. Robbisrohli sodri, wayassrili amri, wahlul
uqdatammilisani yafqohu qouli, amma ba'du.
Layaknya yang mentari berikan pada dunia, berikan cahaya untuk
kelangsungan hidup para insan, Bulan pun tak lupa melantunkan
tahmidnya pada Ilahi dengan tebarkan senyuman pada Dunia tuk terangi
gelapnya malam, tanda nikmat Allah yang tak tertandingi, Maka nikmat
Allah manakah yang kau dustakan? Semua itu wajib kita syukuri dengan
tahmid, tasbih dan tahlil kepada ilahi Rabbi, Alhamdulillah, subkhanallah,
Lailaha illa Allah
Kalau saja ia tak datang bawakan kebenaran, dan kalau saja ia tak
pernah di utus Allah, entah berapa banyak kejahiliyahanyang akan kita
lakukan di dunia ini. Shalawat serta salam hanya untuk nya pembawa
kebenaran, cahaya seluruh ummat dan pemberi syafaat di hari Kiamat,
dialah Nabi Muhammad SAW
Pada pagi ini saya akan memberikan menit-menit berharga, sebuah pidato
hangat yang insyaAllah akan menambah ilmu kita, dengan judul:
Zakat
{`BNl;qBr&Zps%y|Nddgs?Nkj. t?ur$pk5e@|
;urNgn=t(b)y7s?4qn=|`s3yNl
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan[1] dan mensucikan[2] mereka dan mendoalah untuk
mereka. (at-Taubah : 103)
Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Karena nilainya yang
sangat penting di dalam agama Islam, zakat sangat ditekankan di dalam
al-Quran. Ada 82 ayat menyandingkan kata zakat dengan kata shalat.
Ali r. a. meriwayatkan bahwa Nabi saw. Bersabda,
Sesungguhnya Allah mewajibkan zakat harta kepada orang-orang kaya
dengan kadar yang mencukupi (kebutuhan) orang-orang fakir.
Kesengsaraan dan keadaan telanjang tidak menimpa orang-orang fakir,
kecuali disebabkan oleh kekikiran orang-orang kaya. Ketahuilah,
sesungguhnya Allah akan menghisab dan menyiksa mereka dengan hisab
yang berat dan siksa yang amat pedih.[3]
Zakat adalah hak Allah berupa harta yang diberikan oleh seseorang (yang
kaya) kepada orang-orang fakir. Harta itu disebut dengan zakat karena di
dalamnya terkandung penyucian jiwa, pengembangannya dengan
kebaikan-kebaikan, dan harapan untuk mendapat berkah. Hal itu
dikarenakan asal kata zakat adalah az-zakah yang berarti tumbuh, suci,
dan berkah. Allah swt .
Terkadag ada orang yang berkata: Agama-agama itu senantiasa
membina nurani dan meghidupakan kalbu dan menciptakan
perumpamaan-perumpamaan yang tinggi nilainya dalam pandangan
manusia, kemudian menuntun mereka dengan pengekangan terhadap
segala keinginan kepada taubat kepada Allah; atau mengiringi mereka
dengan cemeti ketakuan dan siksa Allah, membiarkan para penguasa
membuat batasan-batasan, peraturan-peraturan, memerintah dan
menyiksa.
Ini semasa termasuk kegiatan politik dan bukan termasuk sikap
beragama.
Dan jawabanya, bahwa hal yang demikian itu hanya tepat bagi agama
selain Islam, sedangkan untuk agama Islam, hal itu adalah tidak
samasekali, karena Islam meliputi akidah dan sistem, akhlak dan undang-
undang Quran dan kekuasaan. Dalam pandangan Islam manusia itu
tidaklah terpisah: kepingan yang satu untuk agamanya dan kepingan lain
untuk dunianya. Dan demikian pula kehidupan itu tidak dipecah-pecah:
sebagaian untuk kaisar dan sebagaian lagi untuk Allah. Sesungguhnya
kehidupan dan segala aspeknya, manusia serta seluruh alam semesta ini,
hanyalah semata untuk Allah Zat yang Tunggal dan Maha Perkasa dan
Maha Pemaksa. Islam telah datang membawa risalah yang mencakup dan
memberi petunjuk. Selain itu tujuannya adalah membebasakan pribadi
manusia dan memuliakannya; mengangkat derajat masyarakat dan
membahagiakanya; memngarahkan masyarakat dan pemerintah atas hak
dan kebajikan; mengajak seluruh umat manusia pada Allah, agar supaya
mereka menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa
pun juga dan tidak menjadikan sebagian di antara mereka tuhan-tuhan
selain Allah.
Sehubungan dengan hal ini, datanglah aturan zakat. Ia tidak dijadikan
sebgai urusan pribadi, akan tetapi merupakan tugas pemerintah Islam.
Islam mewakili penugusan menarik zakat, membagikannya pada
musthiknya. Hal itu dilakukan, oleh karena bebbagai faktor:
Pertama, sesungguhnya kebanyakan manusia telah mati hatinya atau
terkena penyakit dsan kelemahan/kurus kering. Untuk itu ada jaminan
bagi si fakir dan haknya tidak diabaikan begitu saja.
Kedua, si fakir meminta kepada pemerintah, bukan dari pribadi orang
kaya, untuk memelihara kehormatan dan air mukanya dari persaan belas
kasih oleh sebab meminta, serta memelihara perasaan dan tidak elukai
hatitnya dar gunjiangan dan kata-kata yang menyakitkan.
Ketiga, dengan tidak memberikan urusan ini pada pribadi-pribadi berarti
menjadikan urusan pembagian zakat sama besarnya. Sebab terkadang
banyak si kaya yang memberikan zkat pada seorang fakir saja, sementara
fakir yang lain terlupakan. Tidak ada seorang pun yang mengerti
keadaannya, padahal terkadang keadaannya lebih membutuhkannya.
Keempat, sesungguhnya zakat itu bukanlah hanya diberikan pada pribadi
fakir, miskin dan ibnu sabil saja, akan tetapi ada di antara sasaranya yang
berhubungan dengan kemaslahatan kaum muslimin bersama, yang tidak
bisa dilakukan oleh perorangan, akan tetapi oelh dan lembaga
Musyawarah Jamaah kaum Muslimin, seperti memberi zakat pada
golongan muallaf, mempersiapakan perlengkapan dan orang-orang untuk
jihad fisabilillah serta mempersiapan para dai untuk menyampaikan
risalah Islam.
Kelima, sesungguhnya Islam adalah agama dan pemerintahan, Quran dan
kekuasaan. Untuk tegaknya kekuasaan dan pemerintahan ini dibutuhkan
harta, yang dengan itu pula dilaksanakannya syariatnya. Terhadap harta
ini dibutuhkan adanya penghasilan. Dan zakat penghasilan yang penting
dan tetap untuk kas negara dalam ajaran Islam.
pelaksanaan zakat ini harus diawasi oleh pengusa; dilakukan oleh petugas
yang rapi dan teratur dipungut dari orang yang wajib mengeluarkan untuk
diberikan kepada orang yang berhak menerima. Sudahkah pemerintah
Indonesia telah melaksanakan fungsinya sebagai pelaksana zakat??
Inilah tugas kita sebagai generasi ekonom rabbani
Saya rasa waktu tidak mengizinkan saya untuk berlama-lama.
Sebelumnya saya mohon maaf jika ada yang tidak berkenan di hati anda
semua. Dan semoga yang sedikit ini bukan hanya meresap dalam hati,
tapi juga bisa membakar semangat kita untuk membumikan ekonomi
islam. Aamiin
Wassalamualaikum wr wb

You might also like