You are on page 1of 8

JURNAL ILMIAH GO INFOTECH

Volume 20 No. 1, Juni 2014 ISSN : 1693-590x

PENGENDALI KIPAS SIRKULASI UDARA MELALUI DETEKSI


SUHU UDARA DAN KADAR KARBONDIOKSIDA BERLEBIH

Nindi Meliyanto1, Bambang Eka2


1
STMIK AUB Surakarta, 2Universitas Surakarta

ABSTRACT
The temperature in a room and air cleanliness level is very berpebgaruh on comfort those who are in it, one
way to overcome this is to use the air circulation fan. But at this time there are still many fans who work in
the conventional and still needed manpower to control the tool. It is considered less profitable, and often
people forget to turn off the switch at the time of use, even though the fan is not in use. So will lead to
wastage of electrical energy. If this continues to happen then it could be considered less effective and
efficient. Research methods used in this research is descriptive method. Overall this tool is divided into
blocks of circuit, input circuit, unit processes, output circuit. Input consists of a temperature sensor and a
carbon dioxide sensor that is as giving orders to the unit to be processed and the process continues to block
output. And which acts as the unit is a microcontroller atmega16 process. Output block that fan will rotate
according parameter settings and the LCD as a viewer. The control system of air circulation is expected to
be more efficient and to facilitate human work.
Keyword : Automatic, Temperature Sensors, Carbon dioxide Sensors, ATmega16

I. PENDAHULUAN Salah satu penyebab pencemaran


Kualitas udara dalam ruangan udara dalam ruangan yaitu tingginya
merupakan kebutuhan setiap orang, karena kandungan gas karbondioksida dan tingginya
menyangkut kesehatan udara yang dihirup. suhu udara. Menurut Indah kastyowati
Polusi Udara dalam ruang menjadi isu utama kandungan gas karbondioksida dikatakan
setelah Environmental Protection Agency normal yaitu berjumlah 0.03%, apabila
(EPA) pada tahun 1998 mengumumkan studi melebihi toleransi dapat mengganggu
polusi udara dalam ruangan lebih berat pernapasan.(Indah Kastyowati, 2001). Selain
daripada di luar ruangan. (EPA, 1998). itu, gas CO2 yang terlalu berlebihan di bumi
Sumber penyebab polusi udara dalam ruangan dapat mengikat panas matahari sehingga suhu
antara lain yang berhubungan dengan bumi panas. Adanya karbondioksida (CO2)
bangunan itu sendiri, perlengkapan dalam yang berlebih di udara dapat mengurangi
bangunan, kondisi bangunan, suhu, kesegaran dan kebersihan udara yang dihirup.
kelembaban, pertukaran udara, dan hal-hal Padahal kebutuhan akan udara yang bersih
yang berhubungan dengan perilaku orang- dan segar sangatlah besar. Karbondioksida
orang yang berada di dalam ruangan, (CO2) juga bisa menjadi polusi udara apabila
misalnya merokok. Sedangkan beberapa kadarnya dalam udara berlebih, dapat
kondisi yang potensial menyebabkan polusi mengakibatkan gangguan kesehatan.
udara di dalam gedung adalah kepadatan Sedangkan suhu udara yang nyaman Menurut
manusia, bahan material dan dekorasi interior, KepMen Kesehatan No. 261/MenKes/SK/II/
sistem ventilasi dan pemanasan, keberadaan 1998 suhu ruangan adalah 22C -26C. Selain
jamur dan bakteri, gas berbahaya, radiasi, karena kadar Karbondioksida dan suhu udara
benzena, bahan kimia penyebab leukemia yang berlebih minimnya ventilasi akan dapat
yang berasal dari bahan bakar, produk-produk menambah level polutan di dalam ruangan
rumah tangga dan asap tembakau. Dilihat lantaran tidak dapat membawa udara luar
secara kimiawi, bahan pencemar utama udara yang cukup. Padahal udara luar dapat
(major air pollutants) adalah golongan oksida mengurangi emisi dari dalam ruangan.
karbon (CO, CO2), oksida belerang (SO2, Ventilasi juga berfungsi sebagai sirkulasi
SO3), oksida nitrogen (NO, NO3), partikel yang membawa polutan ke luar ruangan.
(asap, debu, metal, garam sulfat), senyawa Tingginya temperatur udara dan tingkat
inorganik, hidrokarbon, energi panas (suhu) kelembaban pun bisa meningkatkan
dan kebisingan (Soedomo, 2001). konsentrasi terhadap beberapa polutan.

Halaman-1
JURNAL ILMIAH GO INFOTECH
Volume 20 No. 1, Juni 2014 ISSN : 1693-590x

Butuh waktu lama untuk mensterilkan Teknologi Informasi Univertsitas Gunadarma


suatu ruangan yang telah terpolusi udara, dengan judul Kipas Angin Otomatis Dengan
seperti sisa pembakaran rokok, debu, bahan Sensor Suhu Berbasis Mikrokontroler
kimiawi (pengharum dan pembersih ruangan). ATmega 8535 membahas tentang
Untuk membantu mengatasi suhu udara dan otomatisasi kipas angin menggunakan
polusi udara dalam ruangan diperlukan suatu mikrokontroler ATmega 8535 dan sensor
sistem ventilasi sebagai sirkulasi udara dalam suhu LM35, dengan output kipas angin akan
ruangan. Akan tetapi, ventilasi yang biasa berputar ketika suhu ruangan berada pada 31
digunakan kurang efektif untuk mengurangi derajat celcius.
polusi udara di dalam ruangan. Nyoman Ricko Putra Septiawan
Dari permasalahan tentang suhu udara (2014), adalah mahasiswa Sistem Komputer
dan kualitas udara dalam ruangan, sehingga STMIK AUB Surakarta dengan judul
perlu adanya suatu sistem pengendali sirkulasi Deteksi Asap Rokok Dan Penetralisir Asap
udara yang bisa mensirkulasi udara sehingga Berbasis Mikrokontroler ATmega16.
ada pergantian udara dalam ruangan secara Membahas tentang alat pendeteksi asap rokok
otomatis. Prinsip kerja alat yang penulis dengan output kipas dan alarm, saat sensor
rancang yaitu seperti sistem kerja kipas mendeteksi adanya asap maka alarm akan
sirkulasi udara ( Exhaust Fan), namun dalam berbunyi dan memutar kipas sampai asap
rancangan ini akan di buat secara otomatis ternetralisir.
putaran kipasnya. Alat ini akan bekerja Novi Amalia (2012), adalah
apabila masing-masing sensor yaitu sensor mahasiswa Institut Teknologi Telkom dengan
karbondioksida MG-811 dan sensor suhu LM- judul Realisasi Alat Pendeteksi Kadar
35 telah mendeteksi udara kotor yang berskala Oksigen dan Karbon Dioksida Untuk di
rendah sampai berskala tinggi, sesuai fungsi Lubang Bawah Tanah. Membahas tentang
dari masing-masing sensor. Sensor akan display penampil kadar oksigen dan karbon
memberikan data berupa perubahan tegangan dioksida menggunakan mikrokontroler AVR
ke mikrokontroler ATmega16 yang ATmega8 serta sensor Oksigen KE-50 dan
selanjutnya akan ditampilkan pada LCD. Karbon Dioksida CDM4161A.
Tampilan pada LCD menunjukkan suhu Penelitian-penelitian yang telah
(derajat celcius) dan kualitas udara (ppm) saat dilakukan memiliki kesamaan yaitu
tertentu. Jika kualitas udara bersih, maka otomatisasi yang dilakukan meliputi
kipas tidak berputar, sedangkan jika udara otomatisasi pada kipas angin melalui deteksi
terdapat polusi (kadar karbondioksida suhu udara dan otomatisasi kipas melalui
berlebih) dan temperature udara tinggi maka deteksi kadar karbon dioksida. Berdasarkan
kipas akan berputar untuk mensirkulasikan penelitian-penelitian terdahulu tersebut,
udara agar terjadi pergantian udara. Sehingga penulis bermaksut membuat penelitian tentang
dengan adanya sistem sirkulasi udara ini Pengendali Kipas Sirkulasi Udara Dalam
diharapkan kipas sirkulasi udara ini akan lebih Ruangan Melalui Deteksi Suhu Udara Dan
tepat guna karena dengan putaran kipas secara Kadar Karbon dioksida Berlebih Berbasis
otomatis akan memperpanjang umur kipas Mikrokontroler ATmega16, yang akan
karena kipas tidak menyala secara terus menggunakan dua sensor yaitu sensor suhu
menerus sehingga komponen akan lebih awet, dan sensor karbon dioksida.
selain itu juga akan membantu dalam upaya 2.2. Karbondiaoksida
untuk mengendalikan penggunaan energi Karbon dioksida adalah sejenis senyawa
listrik berlebih dalam suatu ruang yang sering kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang
kali terjadi kelalaian dalam pemanfaatan terikat secara kovalen dengan sebuah
energi listrik. Hal ini dapat menyebabkan atom karbon. Ia berbentuk gas pada
pembengkakan dalam konsumsi energi listrik. keadaan temperatur dan tekanan standar dan
hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi
II. TINJAUAN PUSTAKA karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira
387 ppm berdasarkan volume walaupun
2.1. Penelitian Terdahulu
jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada
Sony Gunawan (2012), adalah
lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas
mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer &

Halaman-2
JURNAL ILMIAH GO INFOTECH
Volume 20 No. 1, Juni 2014 ISSN : 1693-590x

rumah kaca yang penting karena ia menyerap bebas. Konsentrasi yang lebih besar dari 1.000
gelombang inframerah dengan kuat. ppm akan menyebabkan ketidaknyamanan
Karbondioksida dihasilkan oleh semua hewan, terhadap 20% penghuni dan ketidaknyamanan
tumbuh-tumbuhan, fungi dan microorganisme ini akan meningkat seiring dengan
pada proses respirasi dan digunakan oleh meningkatnya konsentrasi CO2.
tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh Ketidaknyamanan ini diakibatkan oleh gas-
karena itu, karbon dioksida merupakan gas yang dikeluarkan sewaktu pernapasan dan
komponen penting dalam siklus karbon. keringat manusia, bukan oleh CO2. Pada
Keberadaan karbondioksida di perairan dapat konsentrasi 2.000 ppm, mayoritas penghuni
dalam bentuk gas karbon dioksida bebas akan merasakan ketidaknyamanan yang
(CO2), ion bikabornat (HCO3), ion karbonat signifikan dan banyak yang akan mual-mual
(CO32), dan asam karbonat ( H2CO3). (Cole, dan sakit kepala. Konsentrasi CO2 antara 300
1988 ). ppm sampai dengan 2.500 ppm digunakan
Emisi CO2 dari waktu ke waktu terus sebagai indikator kualitas udara dalam
meningkat baik pada tingkat global, regional, ruangan.
nasional pada suatu negara maupun lokal Karbon dioksida bersifat tidak dapat
untuk suatu kawasan. Hal ini terjadi karena bereaksi dengan material bangunan, memiliki
semakin besarnya penggunaan energi dari berat jenis yang lebih tinggi dari udara
bahan organik (fosil), perubahan tataguna sehingga terakumulasi di tempat-tempat yang
lahan dan kebakaran hutan, serta peningkatan lebih rendah. CO2 dalam ruangan tertutup
kegiatan antropogenik (Slamet S., 2008). bersumber dari hasil pernapasan manusia.
Konsentrasi gas karbon dioksida (CO2), Pada ruangan yang menggunakan sistem
metana (CH4), Nitrogen oksida (N2O), dan pengatur udara, udara yang dihasilkan dari
aerosol mulai meningkat sejak tahun 1750, penghuni tidak dapat keluar sehingga secara
ketika dimulainya revolusi industri terutama langsung penghuni menghirup kembali CO2.
dinegara-negara Eropa. Peningkatan gas CO2 Pada udara dalam ruangan khususnya ruangan
terutama disebabkan karena pembakaran yang menggunakan sistem sirkulasi udara
energi fosil dan perubahan tataguna lahan. terpusat, keberadaan CO2 semakin meningkat,
Penyebab utama peningkatan konsentrasi gas sementara keberadaan O2 semakin menurun,
metana dan Nitrogen oksida adalah dampak hal ini karena manusia pada proses respirasi
dari pembangunan pertanian (Buddemeier et. membutuhkan oksigen dan mengeluarkan
al., 2004; Salim, 2007). karbondioksida (Fardiaz, 1992).
Udara dimana didalamnya terkandung
sejumlah oksigen, merupakan komponen III. METODE PENELITIAN
esensial bagi kehidupan, baik manusia 3.1. Alat dan Bahan
maupun makhluk hidup lainnya. Udara a. Alat yang digunakan antara lain :
merupakan campuran dari gas, yang terdiri multitester, Soldir, USBasp.
dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen; b. Bahan yang digunakan : Kipas Exhaust,
0,93% Argon; 0,03 % Karbon dioksida (CO2) PCB, Komponen Elektronika yang berupa
dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium Resistor, Kapasitor, Trafo, IC) 7805, LCD
(He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2). Udara 3.2. Diagram Blok
dikatakan "Normal" dan dapat mendukung
kehidupan manusia apabila komposisinya Power
seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila Suplly
terjadi penambahan gas-gas lain yang Sensor
menimbulkan gangguan serta perubahan Suhu
LM-35
komposisi tersebut, maka dikatakan udara
sudah tercemar-terpolusi. (Indah Kastiyowati, DT- Mikrokon- Driver Motor
2001). Gambaran-gambaran ini berlaku untuk Sensor troler Motor AC
Gas ATmega 16 AC
karbon dioksida murni. Dalam ruangan MG811
tertutup yang dipenuhi orang, konsentrasi Switch LCD
karbondioksida akan mencapai tingkat yang Push On
lebih tinggi daripada konsentrasi di udara
Gambar.1 Diagram Blok Rangkaian

Halaman-3
JURNAL ILMIAH GO INFOTECH
Volume 20 No. 1, Juni 2014 ISSN : 1693-590x

Berdasarkan gambar 3.1 maka dapat diuraikan dalam melakukan reset counter. Dan yang
fungsi dari masing-masing blok yaitu: terakhir adalah switch ( - ) yang berfungsi
a. Power Supply sebagai tombol pengurang pada penyetingan
Rangkaian Power Supply digunakan parameter sensor
untuk memberi tegangan kedalam mikro- f. Driver Motor AC
kontroler yang stabil dan mempunyai arus Rangkaian ini berguna sebagai
yang cukup kedalam mikrokontroler sehingga penerima perintah dari mikrokontroler dan
tidak terjadi tegangan turun saat dioperasikan. kemudian akan diteruskan ke motor AC yang
Mikrokontroler ATmega16 membutuhkan akan memerintahkan pergerakan kipas
sebuah tegangan tunggal sebesar +4,5 sampai berputar ataupun berhenti.
+5 Volt dan. IC 7805 digunakan untuk g. Motor AC
menstabilkan tegangan tersebut menjadi Motor AC dalam rangkaian ini
tegangan 5 Volt yang selanjutnya digunakan digunakan sebagai output pada alat ini.
untuk mencatu rangkaian. Dimana saat suhu udara maupun kadar
b. Mikrokontroler ATmega16 karbondioksida mencapai batas maksimal
Mikrokontroler bekerja sebagai otak yang ditentukan maka kipas akan berputar,
dari sistem, data input dari pengguna dan dan akan berhenti apabila sudah mencapai
sensor diproses oleh mikrokontroler yang batas minimal yang telah di tentukan.
hasilnya outputnya akan diumpankan ke h. LCD
driver motor AC dan LCD. LCD pada rangkaian ini berfungsi
c. Sensor Suhu LM35 sebagai output yang akan menampilkan kadar
Sensor LM-35 dalam rangkaian ini karbondioksida dan suhu udara yang di
yang akan berfungsi sebagai pendeteksi kadar deteksi oleh masing masing sensor. Dan
suhu udara. Sensor akan memberikan data sebagai tampilan dalam melakukan
berupa perubahan tegangan ke mikrokontroler penyetingan parameter-parameter sensor.
ATmega16 yang selanjutnya diolah dan
3.3. Rangkaian Sensor Karbondioksida
ditampilkan pada LCD dan juga ke Driver
Sensor yang digunakan pada
motor AC untuk menggerakan kipas.
rangkaian ini adalah Sensor MG811. Adapun
Tegangan ideal yang keluar dari LM35
skema dari rangkaian modul sensor MG811
mempunyai perbandingan 100C setara
dapat dilihat pada gambar 3.6 dibawah ini.
dengan 1 volt.
Karena pada Eagle Software Desain PCB
d. DT Sensor MG-811
tidak ada simbol modul gas, maka modul
DT sensor MG-811 merupakan modul
didesain sebagai berikut.
sensor gas yang digunakan untuk menentukan
kadar karbon dioksida dengan range 350 -
10000 ppm yang terdapat pada udara. Sensor
akan memberikan data berupa perubahan
tegangan ke mikrokontroler ATmega16 yang
selanjutnya diolah dan ditampilkan pada LCD
dan juga ke Driver motor AC untuk
menggerakan kipas,
e. Switch Push ON
Switch yang digunakan adalah mini
switch yang terdiri dari tiga macam switch
yang dibedakan menurut masing-masing
fungsinya dan di hubungkan dengan LCD
sebagai tampilannya. Switch yang pertama
adalah switch menu sebagai switch pengganti
tampilan menu pada LCD dari tampilan awal Gambar 2. Skema Rangkaian Modul
sampai dengan tampilan akhir yang berjumlah Sensor Karbondioksida
5 menu. Switch yang kedua adalahswitch ( + )
yang berfungsi sebagai tombol penambah
pada penyetingan parameter sensor maupun

Halaman-4
JURNAL ILMIAH GO INFOTECH
Volume 20 No. 1, Juni 2014 ISSN : 1693-590x

3.4. Rangkaian Keseluruhan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambar 3. Rangkaian Keseluruhan
Mulai

Tabel 1 Daftar Komponen Keseluruhan


No Nama Tipe Jml Fungsi Cek tombol
1 Resistor 1K 2 Penghambat arus ditekan
2 Resistor 10K 2 Penghambat arus
3 Resistor 360 2 Penghambat arus
4 Resistor 470 2 Penghambat arus
5 Resistor 39 2 Penghambat arus Inisialiasai
6 Trafo 220v 1amp 1 Penurun tegangan
dari 220v
menjadi +/- 12v
7 Mikrokon- AT MEGA 1 Sistem
troler 16 pengendali alat
YA
8 Octocoupler 2 Sebagai Cek Suhu Nyalakan Kipas, Matikan
MOC 3021 rangkaian solid melebihi batas tunggu suhu Kipas
dan TRIAC state relay kurang dari batas
BT136
9 LCD 16 x 2 1 Penampil data TIDAK
10 Kapasitor 0.1 uF 4 Menyimpan arus
12 Kapasitor 0.05 uF 2 Menyimpan arus
13 Switch 3 Sebagai Saklar Cek YA Nyalakan Kipas,
14 Sensor Suhu LM35 1 Pendeteksi Suhu Konsentrasi tunggu
Ruangan Konsentrasi CO2
CO2
15 Sensor MG811 1 Pendeteksi kurang dari batas
melebihi
Karbon- Kadar
batas
dioksida Karbondioksida
16 Regulator 7805 2 Penurun tegangan TIDAK
dari 12volt DC
menjadi 5volt Selesai
17 Dioda 1 Penyearah arus
Bridge AC ke DC Gambar 4 Flowchart Sistem

Halaman-5
JURNAL ILMIAH GO INFOTECH
Volume 20 No. 1, Juni 2014 ISSN : 1693-590x

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN % KarbonDioksida (CO2) dan sisanya terdiri


dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4)
4.1. Pengujian Sensor Karbondioksida
dan Hidrogen(H2). Udara dikatakan "Normal"
Berdasarkan pengujian, sensor dan dapat mendukung kehidupan manusia
MG811 memiliki kepekaan yang baik apabila komposisinya seperti tersebut diatas.
terhadap gas karbon dioksida dan hasil (Indah Kastiyowati, 2001). Dituliskan bahwa
kalibrasinya pun cukup stabil. Sensor MG811 pada lingkungan yang tidak tercemar,
juga membutuhkan waktu kondisi kerja atau konsentrasi karbon dioksida rata-rata sekitar
pemanasan dari heater dalam 0,03% atau 300 ppm. Berdasarkan
penggunaannya. Waktu pemanasan alat pengukuran dikondisi normal, hasil
pemanas (heater) rata-rata yang diperlukan pendeteksian sensor gas MG811 sudah
agar komponen sensitif dapat bekerja menunjukkan nilai yang mendekati normal
berdasarkan pengujian yang telah dilakukan yaitu sebesar 338ppm.
ditunjukkan pada Table 2. 4.2. Pengujian Semua Alat
Tabel 2. Pengujian Waktu Kerja Sensor Saat Pengujian terhadap suhu udara, pada
Awal Penggunaan tahap pengujian ini untuk menaikan suhu
udara menggunakan solder yang dipanaskan
No. Waktu dan didekatkan pada sensor LM35. Setingan
Pengujian 1 58 detik parameter sensor suhu diatur pada range 30
Pengujian 2 46 detik 35 derajat celcius.
Pengujian 3 43 detik Tabel 3. Hasil Pengujian sensor Suhu
Pengujian 4 44 detik Suhu Aksi Yang Aksi Yang
Pengujian 5 39 detik Udara Seharusnya terjadi Hasil
Rata-Rata Pengujian 46 detik (C) Pada Kipas Pada Kipas
Dari percobaan yang telah dilakukan, 29.0 Mati Mati Tepat
dapat diketahui bahwa semakin lama interval 31.3 Mati Mati Tepat
atau jarak penggunaan dari sensor, maka 33.5 Mati Mati Tepat
membutuhkan waktu pemanasan yang 35.8 Hidup Hidup Tepat
37.5 Hidup Hidup Tepat
semakin lama pula (58 detik). Pengujian 1
dilakukan dalam rentang waktu sekitar satu Pengujian terhadap kadar Karbon
hari dari percobaan sebelumnya. Sementara dioksida, pada tahap pengujian ini untuk
untuk percobaan 2 hingga percobaan 4 mendapatkan gas karbondioksida menggu-
dilakukan dalam rentang waktu 60 menit. Dan nakan campuran antara baking soda dan asam
dari percobaan ini, dapat diketahui bahwa cuka yang dicampur pada botot kecil,
waktu minimum pemanasan heater adalah 46 sehingga menimbulkan gan karbondioksida.
detik. Data yang dikirim dan diterima oleh setingan parameter diatur pada range
mikrokontroler AVR ATMega16 adalah 10 350ppm- 600ppm.
bit, maka nilai satuan ke ppm-nya dapat dicari Tabel 4. Hasil pengujian sensor
dengan cara berikut: Karbondioksida
Konversi dari ADC ke ppm:
Kadar
10 bit = 0 1023 Karbondi-
Aksi Yang Aksi Yang
Range deteksi sensor gas MG811: Seharusnya Terjadi Hasil
oksida
350 10000 ppm karbon dioksida Pada Kipas Pada Kipas
(ppm)
Untuk pengujian sensor gas CO2 335 Mati Mati Tepat
kalibrasi dilakukan dengan membandingkan 428 Mati Mati Tepat
hasil pendeteksian sensor dengan hasil 553 Mati Mati Tepat
penelitian atau tulisan ilmiah. Udara dimana 624 Hidup Hidup Tepat
di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, 777 Hidup Hidup Tepat
merupakan komponen esensial bagi
kehidupan, baik manusia maupun makhluk
hidup lainnya. Udara merupakan campuran
dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 %
Nitrogen, 20 % Oksigen; 0,93% Argon; 0,03

Halaman-6
JURNAL ILMIAH GO INFOTECH
Volume 20 No. 1, Juni 2014 ISSN : 1693-590x

Pengujian kombinasi, tahap ini V. KESIMPULAN


dilakukan dengan pengujian sensor suhu dan
a. Dalam tahap perancangan terdiri dari
sensor karbondioksida secara bersamaan
beberapa bagian yaitu rancangan blok
untuk mendapatkan hasil saat kedua
diagram dan skema rangkaian yang terdiri
parameter suhu dan karbondioksida mencapai
dari skema rangkaian power supply,
batas atas, maupun saat salah satu parameter
rangkaian mikrokontroler, rangkaian driver
mencapai batas atas terlebih dahulu. Untuk
AC, rangkaian sensor suhu, rangkaian
pengujian sensor suhu menggunakan solder
sensor MG811, dan rangkaian LCD.
yang dipanaskan kemudian didekatkan sensor
Semua rangkian dirakit terpisah hal ini
LM35 sedangkan pengujian sensor
dilakukan agar mudah untuk mengecek
karbondioksida menggunakan campuran
pada saat terjadinya error pada hardware.
baking soda dan asam cuka yang dicampur
b. Dari setiap blok rangkaian yang telah
dalam botol kecil untuk menghasilkan gas
dirakit dilakukan beberapa pengujian,
karbondioksida. Pada tahap pengujian ini
tujuanya untuk menguji kinerja tiap blok
setingan parameter batas bawah dan batas atas
bagian. Dari pengujian tiap blok rangkaian
sensor suhu diseting pada range 30C dan
data hasil pengujian menunjukan bahwa
36C , sedangkan batas bawah dan batas atas
kinerja setiap rangkaian sudah sesuai yang
sensor karbondioksida 320ppm dan 600ppm.
direncanakan.
Berikut tabel hasil pengujian :
c. Secara pengujian keseluruhan, prototipe
Tabel 5. Pengujian kombinasi terhadap sensor yang dibangun dapat bekerja dan berfungsi
suhu dan sensor karbondioksida sebagaimana yang direncanakan, yaitu
Kadar Suhu Aksi Yang Aksi
dapat menampilkan kadar suhu udara dan
Karbondi- Udara Seharusnya Yang kadar karbondioksida pada LCD. Serta
oksida (C) Terjadi Pada Terjadi Hasil rangkaian pengendali sirkulasi udara ini
(ppm) Kipas dapat menggerakan kipas exhaust saat
suhu udara maupun kadar karbondioksida
404 39.25 Berputar Berputar Tepat
mencapai batas parameter, dan kipas
720 29.75 Berputar Berputar Tepat berhenti berputar saat mencapai batas
bawah parameter.
625 41.25 Berputar Berputar Tepat

DAFTAR PUSTAKA

Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan


Desain Sistem Informasi. Penerbit
Graha Ilmu. Yogyakarta
Amalia, Novi. 2012. Skripsi: Realisasi Alat
Pendeteksi Kadar Oksigen dan
Karbon Dioksida Untuk di Lubang
Bawah Tanah
Andrianto. Heri. 2013.Pemrograman
Mikrokontroler AVR ATMega 16
Menggunakan bahasa C.
Penerbit Informatika, Bandung
Arifianto, D. 2011. Kumpulan Rangkaian
Gambar 5. Alat Secara Keseluruhan Elektronika Sederhana. Kawan
Pustaka, Jakarta
Arismunandar, W. Dan Saito, H.
2002.Penyegaran Udara. PT
Pradnya Paramita, Jakarta

Halaman-7
JURNAL ILMIAH GO INFOTECH
Volume 20 No. 1, Juni 2014 ISSN : 1693-590x

Blocher, Richard, 2004, Dasar Elektronika. Ricko, Nyoman. 2014. Skripsi: Deteksi Asap
Penerbit Andi, Yogyakarta Rokok Dan penetralisir Asap Berbasis
Buddemeier, R.W, Macfarlane P. A., and Mikrokontroler ATmega16
Misgna G, 2004, Aquifer Types and Salim E. 2007. Perubahan Iklim Dalam
Terminology. Atlas. Seminar Nasional Pemanasan Global
Budiarto, Widodo. 2005. Perancangan dan Perubahan Global.LAPAN.
Sistem dan Aplikasi Bandung
Mikrokontroler. PT.Elex Media Soedomo M. 2001. Pencemaran
Komputindo, Jakarta Udara.ITB, Bandung
Cole, G. A. 1988. Textbook of Limnologi. Sutrisno. 1986. Seri Fisika Dasar. Penerbit
Third Edition. Waverland Press Inc, ITB, Bandung
New York ISA. Thomas, Sri Widodo. 2002. Elektronika
Fardiaz. 1992. Polusi Air dan Udara. Dasar. Salemba Teknika, Jakarta
Penerbit Kanisius, Yogyakarta United State Environmental Protection
Gunawan, Sony. 2012. Skripsi: Kipas Angin Agency (US-EPA). 1998. Indoor Air
Otomatis Dengan Sensor Suhu Fact No.4 (Revised): Sick Building
Berbasis Mikrokontroler ATmega Syndrome (SBS). United States
8535 Environmental Protection Agency,
Hadi, Sutrisno. 1989. Metodologi Research . Washington.
Andi Offset, Yogyakarta Winoto, Ardi. 2008. Mikrokontroler AVR
Heryanto M.A. dan Adi W.P. 2008. ATMega8/32/16/8535 dan
Pemrograman Bahasa C untuk Pemrograman dengan Bahasa C pada
Mikrokontroler ATMEGA 8535. WinAVR.Bandung:Informatika.
Penerbit Andi. Yogyakarta.
Heryuni, S. 1993.Kualitas Lingkungan Kerja
Perkantoran dan Standardnya.
Majalah Hiperkes dan Keselamatan
Kerja. Departemen Tenaga Kerja RI
http://elektronika-
dasar.web.id/komponen/optoisolator-
moc30/. (Diakses pada 9 Juli 2015 17:
45 WIB)
http://elektronika-
dasar.web.id/komponen/regulator-
tegangan-positif-78xx/. (Diakses 27
Juli 2015 22:32 WIB)
http://saosasa.com/microcontroler/contoh-
program-mikrokontroler/.(Diakses
pada 17 Mei 2015 18: 14)
Kastiyowati, Indah. 2001.Dampak Dan
Upaya Penanggulangan Pencemaran
Udara. Staf Puslitbang Tek
Balitbang Dephan, Jakarta
Mukono. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan
Lingkungan. Edisi Kedua. University
Press, Surabaya.

Halaman-8

You might also like