Professional Documents
Culture Documents
Ismail Jasin1
1
Fakultas Peternakan Universitas Darul Ulum Islamic Centre SUDIRMAN GUPPI Ungaran
Kampus Undaris
ABSTRACT The objective of this study was to days Data were analyzed using analysis of variance
evaluate the effect of molasses as carbohydrate (ANOVA) and the significant effect was tested by
source and inoculums of lactic acid bacteria (LAB) Duncan ,s Multiple Range Test. The results showed
incubated from PO cattles rumen fluid on the that the addition of 1 5% molases significantly
quality of Napier grass (pennisetum purpureum) affected (P<0,05) lactic acid content, pH, and NH3
silages. The research was conducted at Gemawang concentration. Increasing level of molases
village Jambu District Semarang Regency. Feed significantly (P<0,05) increased lactic acid content,
analysis was carried out in Laboratory Biochemical decreased pH and NH3 concentration of Napier
Nutrition, Animal Feed Science, Animal Science grass silage. However, among the treatment groups
Faculty, Gadjah Mada University. This study was of 1, 3 and 5 % of molases was not significant
assigned into Completely Randomized Design with (P<0,05) different on the lactic acid content, pH and
4 treatments and 3 replicated.The treatments were NH3 concentration. Dry matter and organic matter
addition of molasses and LAB level into the Napier content of Napier grass silage were not significantly
grass; 0, 1, 3 and 5% (w/w) and incubated for 30 (P<0,05) affected by treatments .
Key words : Lactic acid bacteria, molasses, napier grass, rumen, Silages
Pengaruh Penambahan Molases dan Isolat Bakteri Asam Laktat dari Cairan Rumen Sapi Po Terhadap. (Dr. Ir. Ismail Jasin, MS)
51
Tabel 1 Rata-Rata Kandungan asam laktat, Kandungan NH3, Hal ini sejalan dengan pendapat
dan Derajat keasaman (pH) setiap perlakuan Selama
Penelitian. (Kaiser, 1984., Woolford,1984., McDonald et
Perlakuan al., 2002) yang menyatakan bahwa pemecahan
Parameter
T0 T1 T2 T3
asam amino dan pembentukan amonia
Kandungan Asam
sebagian besar dilakukan oleh bakteri
5,35 a 8,78b 9,96 b 10,65 b Clostridium. Pada fermentasi ini asam laktat
Laktat ( %)
Kandungan NH3
6,65 a 3,95 b 3, 75b 3,10b dipecah menjadi asam butirat, selain itu juga
(mM/g BK)
Derajat Keasaman terjadi deaminasi dan dekarboksilasi asam
4,85a 3,61b 3,65b 3.86b
(pH) amino membentuk ammonia (NH3) Tetapi
a,b
Keterangan: superskrif yang sama dalam baris yang sama antara perlakuan penambahan molases, tidak
menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)
terdapat perbedaan kandungan NH3. Rataan
kandungan NH3 silase rumput gajah berkisar
Kandungan Asam Laktat
antara 3,10 mM/g BK sampai 6,65 Nm/g BK.
Hasil analisis ragam menunjukkan
Semakin tinggi level penambahan molases
bahwa penambahan molases memberikan
maka semakin rendah pula kandungan NH3.
pengaruh nyata (P<0.05) terhadap kandungan
Hal ini dikarenakan asam laktat yang
asam laktat silase rumput gajah. Semakin
dihasilkan pada penambahan level molases
tinggi level penambahan level molases maka
semakin meningkat sedangkan pH yang
semakin tinggi pula rata-rata kandungn asam
dihasilkan semakin rendah. Artinya kandungan
laktat silase rumput gajah. Hal ini diduga
karbohidrat terlarut yang terkandung dalam
karena penambahan molases sebagai sumber
molases mampu menstimulir pertumbuhan
karbohidrat terlarut sehingga merangsang
bakteri asam laktat untuk membentuk asam
terjadinya fermentasi berjalan baik dan nutrisi
laktat untuk mencapai kondisi asam. Hal ini
yang cukup bagi perkembangan bakteri asam
sejalan dengan pendapat Heat dkk.. (1973),
laktat untuk menghasilkan asam laktat.
menyatakan bahwa lebih banyak sumber
Kandungan asam laktat silase rumput
karbohidrat terlarut yang tersedia akan
gajah yang dihasilkan dengan penambahan
mempermudah proses fermentasi, menambah
molases nyata lebih tinggi dibandingkan
keasaman dan cenderung mengurangi
control dan pemberian molases sebanyak 5%
kerusakan protein.
menghasilkan kandungan asam laktat tertinggi
Silase yang memiliki kualitas baik
yaitu mencapai 10,65% akan tetapi hasil ini
memiliki kandungan NH3 kurang dari 11%
tidak menunjukkan perbedaan yang nyata
dari total nitrogen (Bolsen, 1978 dalam
dibandingkan dengan penambahan molases 1
Kurnani, 1995). Berdasarkan nilai kandungan
dan 3%
NH3 yang dihasilkan pada tiap perlakuan
diperoleh nilai kandungan NH3 < 11% dengan
Kandungan NH3
demikian jika dilihat dari nilai kandungan NH3
Hasil analisis ragam menunjukkan
semua perlakuan berada pada kisaran NH3
bahwa penambahan level molases memberikan
yang berkriteria baik.
pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap
kandungan NH3 dibandingkan dengan kontrol.
Derajat Keasaman (pH)
Kandungan NH3 pada perlakuan T0, tampa
Hasil analisis ragam menunjukkan
penambahan molases nyata lebih tinggi
bahwa penambahan molases memberikan
dibandingkan dengan perlakuan dengan
pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap pH
penambahan molases, perlakuan T1, T2,dan
silase rumput gajah. pH silase yang tidak
T3. Hal ini diduga karena kandungan asam
mendapat tambahan mplses (perlakuan T0)
laktat yang dihasilkan pada perlakuan T0cukup
nyata lebih tinggi dibandingkan dengan yang
rendah dan pH cukup tinggi sehingga suasana
mendapat tambahan molases sedangkan antara
asam tidak tercapai dan menyebabkan
perlakuan T1, T2, dan T3 tidak meperlihatkan
terjadinya proses deaminasi protein oleh
perbedaan yang nyata. Semakin tinggi
bakteri yang bersifat proteolitik sehingga akan
penambahan molases maka semakin rendah
menguraikan asam organik menjadi ammonia.
Pengaruh Penambahan Molases dan Isolat Bakteri Asam Laktat dari Cairan Rumen Sapi Po Terhadap. (Dr. Ir. Ismail Jasin, MS)
53
molases dan inokulum bakteri asam laktat dari Jasin, I., Sugiyono, dan Sriwahyuni, 2012.
cairan rumen sapi PO nyata mempengaruhi Isolation and Identification of Acid
kenaikan kandungan asam laktat, penurunan Lactic Bacteria From PO Cattles
pH,dan penurunan kandungan NH3 tetapi Gastric Fluid As A potential Candidate
tidak mempengaruhi kandungan bahan kering of Biopreservative. Preceding
dan bahan organic silse rumput gajah International seminar 4th-6th September
2013. Faculty of Veterinary Medical
UCAPAN TERIMAKASIH Airlangga University Surabaya.
Penulis mengucapkan terima kasih Kaiser, A.G., 1984. The Influence of Silage
kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Fermentation nn Animal Production.
Tengah yang telah mendanai penelitian ini Proc. Of Nat. Workshop. New South
melalui proyek Kegiatan Program Penerapan Wales. Australia.
dan Pengembangan Desa Vokasi Tahun 2013 Kurnani, A. B.,1995. Pengaruh Penambahan
Berbagai Kombinasi Dedak,Tetes dan
DAFTAR PUSTAKA Urea Pada Panjang Cacahan Rumput
raja (Penisetum purpupoides) Yang
AOAC, 1990. Official Methods of Analysis. Berbeda Terhadap Kualitas Silase
Association of Official Analytical Yang Diukur Secara Kimia dan
Chemists, 15th ed. Washington, DC., Biologis pada Domba. Disertasi.
USA. Universitas Padjadjaran. Bandung
Bolsen, K. K., Ashbell, M. G and Wilkinnson, Indonesia
J. M, 1995. Silage Additives in Kusriningrum, 2010. Perancangan Percobaan
Biotechnology in Animal Feeding. R.J. Cetakan kedua. Airlangga University
Wallace & A. Chesson (Eds). VCH, Press. Surabaya
Weinheim.
Leng, R. A., 1991. Application of
Cappucino, J. G. dan Natalie, S, 1991. Biotechnology to Nutrition of Animals
Microbiology: A Laboratory Manual. in Developing Countries. FAO Animal
Rockland Community College State Production and Health Paper no 90,
University of New York. Rome, Italy
Dairy One., 2007. Dairy One Forage Lab McDonald, P., Henderson, A. R., Heron S. J.
Analytical Procedures E., 1991. The Biochemistry of Silage.
(http://www.dairyone.com/Forage/Proc Chalcombe Publications. Aberyswyth.
edures/default.htm. [Agustus 2013]
McDonald, P., R. A., Edwards, J. F. D.
Filya, I., 2003. The Effect of Lactobacillus Greenhalgh, and C. A. Morgan.2002.
buchneri and Lactobacillus plantarum Animal Nutrition, 6th Ed. Prentice Hall,
on The Fermentation, Aerobic London
Stability, and Ruminal Degradability
of Low Dry Matter Corn and Sorgum Parakkasi, A, 1999. Ilmu Makanan Ternak
Silages. J. Dairy Sci. 86:3575-3581. Ruminansia. Universitas Indonesia
Press, Jakarta.
Hall, DW., 1970. Handling and Storage of
Food in Tropical and Subtropical Perry, T. W., Cullison, A. E., Lowrey, R.S.,
Areas, FAO, Rome. 2003. Feeds and Feeding, 3rd Ed,
Practice Hall of India. New Delhi,
Heath. M. E., Metcalf, D. S. and Barnes, R. F. India.
1973., Forage. The Science of
Grassland Agriculture. 3thEd. The Iowa Suhardjo, H, L. L., Brady, L. D and Judya, D,
State University Press.USA. p.5-23, 1986. Pangan, gizi dan Pertanian. UI-
556-566. Press, Jakarta.
Pengaruh Penambahan Molases dan Isolat Bakteri Asam Laktat dari Cairan Rumen Sapi Po Terhadap. (Dr. Ir. Ismail Jasin, MS)
55