Professional Documents
Culture Documents
(Food Service and the Customer Satisfaction in the Cafetaria Zea Mays
at Bogor Agricultural University )
1
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), Institut Pertanian Bogor, Bogor 16680
ABSTRACT
This research aimed was to know food service and level of customer satisfaction in the Zea Mays cafetaria
at Bogor Agricultural University. Case study and descriptive analysis were applied in this study. Sampling
method of purposive sampling was carried out and number of subjects used was 95 people. The food service
in the Zea Mays cafetaria consists of planning, purchasing, receiving, storing, processing, and distributing.
The result of analysis based on Importance Performance Analysis showed that the most important attribute
was the security and hygiene product and the highest performance levels was the cleanliness of dining room.
More than fifty percent subjects was concerned against nutrient content of the menu (50.5%). Based on the
Customer Satisfaction Index the satisfaction value was 69.3 (satisfied). There was a correlation between job
and education level with quality of the product and between income with nutrient content (p<0.05).
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan makanan dan tingkat kepuasan konsumen di
Kantin Zea Mays Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif
dan studi kasus. Metode penarikan subjek dilakukan secara purposive dan sebanyak 95 subjek digunakan
dalam penelitian ini. Penyelenggaraan makanan di Kantin Zea Mays terdiri dari perencanaan, pembelian,
penerimaan, penyimpanan, pengolahan, dan penyajian. Berdasarkan hasil analisis Importance Performance
Analysis (IPA) diketahui bahwa atribut yang dirasakan paling penting adalah keamanan dan kebersihan produk
sedangkan atribut tingkat kinerja yang paling tinggi skornya adalah kebersihan tempat makan. Lebih dari
separuh subjek masih memerhatikan kandungan gizi menu (50.5%). Berdasarkan Customer Satisfaction Index
(CSI) diperoleh nilai kepuasan sebesar 69.3 (puas). Terdapat hubungan antara pekerjaan dan tingkat pendidikan
dengan penilaian atribut mutu produk dan antara pendapatan dengan penilaian terhadap atribut kandungan
gizi menu (p<0.05).
Korespondensi: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), Institut Pertanian Bogor,
*
Pulau Jawa. Subjek pada penelitian ini berasal dari memiliki pendapatan 1 <2 Juta rupiah (33.7%). Hal
beragam daerah yang juga memiliki beragam selera ini dikarenakan sebagian besar subjek adalah maha-
terhadap atribut tertentu yang berhubungan dengan siswa yang masih dibiayai oleh orang tua sehingga
mutu produk yaitu selera konsumen terhadap menu mereka masih belum memiliki pendapatan tetap per
yang disajikan tentu berbeda menurut penilaian bulannya.
konsumen dengan asal daerah yang berbeda. Status pernikahan. Lebih dari setengah sub-
Pendidikan. Karakteristik pendidikan subjek jek pada kantin Zea Mays belum menikah (68.4%).
dibagi ke dalam enam kategori yaitu SD, SLTP, SLTA, Dikarenakan sebagian besar pengunjung kantin Zea
diploma, sarjana, dan pascasarjana. Hasil menun- Mays adalah mahasiswa yang belum menikah dan
jukkan sebagian besar subjek pada kantin Zea Mays waktunya banyak dihabiskan di kampus sehingga
adalah sarjana (50.5%). Hal ini dikarenakan sebagian memilih makan di kantin kampus.
besar pengunjung berlatar belakang pendidikan
sarjana adalah mahasiswa yang sedang melakukan Tingkat Kepentingan Mutu Produk, Mutu Pelayanan,
studi pascasarjana dan kantin ini berada pada ling- dan Atribut Kandungan Gizi Menu
kungan kampus yang sebagian besar konsumen ada- Tingkat kepentingan konsumen terhadap mutu
lah mahasiswa. Disamping itu juga, hal ini berkaitan produk, mutu pelayanan, dan kandungan gizi menu
dengan lokasi kantin yang berada pada lingkungan disajikan pada Tabel 1. Hasil analisis menunjukkan
akademisi sehingga konsumen yang berkunjung se- bahwa atribut yang paling penting (dengan skor ter-
bagian besar adalah akademisi. tinggi yaitu 457) dirasakan adalah keamanan dan ke-
Pekerjaan. Karakteristik pekerjaan subjek bersihan dari makanan dan minuman yang disajikan.
dibagi ke dalam tujuh kategori, yaitu mahasiswa, Hal ini berhubungan dengan keamanan pangan, apa-
asisten dosen, auditor, dosen, peneliti, pegawai bila keamanan pangan pada tempat makan tersebut
swasta, dan wiraswasta. Kategori mahasiswa dibe- buruk maka akan menimbulkan penyakit tertentu
dakan menjadi mahasiswa S1, S2, dan S3. Hasil seperti diare, sakit perut, dan lain-lain. Selain itu,
menunjukkan bahwa sebagian besar subjek adalah sebagian besar pengunjung kantin adalah mahasiswa
mahasiswa (65.3%). Hal ini disebabkan oleh lokasi atau akademisi, maka hal yang menjadi pertimbang-
kantin yang terletak di lingkungan akademisi se- an dalam pemilihan tempat makan adalah kebersih-
hingga sebagian besar konsumen yang berkunjung an dan keamanan dari makanan dan minuman yang
ke kantin adalah mahasiswa yang ruangan kuliahnya akan dikonsumsi. Sementara itu atribut dengan rata-
berdekatan dengan letak kantin. rata paling rendah (dengan skor terendah yaitu 373)
Pendapatan. Karakteristik pendapatan sub- adalah atribut ukuran dan bentuk potongan produk
jek per bulan dibagi ke dalam lima kategori yaitu yang disajikan. Berdasarkan penilaian konsumen,
pendapatan <1 juta rupiah, 1 <2 juta rupiah, 2 <3 ukuran dan bentuk potongan hidangan produk tidak
juta rupiah, 3 <4 juta rupiah dan 4 juta rupiah. terlalu menjadi hal dasar dalam pemilihan tempat
Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar subjek makan. Menurut subjek, atribut ukuran dan bentuk
potongan makanan maupun minuman yang disajikan mutu pelayanan dan kinerja berpengaruh terhadap
terkadang diabaikan oleh konsumen. Hal ini disebab- kepuasan pelanggan. Tingkat kinerja pelayanan
kan sebagian besar konsumen lebih mementingkan kantin terhadap mutu produk, mutu pelayanan, dan
kepuasan dalam memenuhi kebutuhan biologis saja kandungan gizi menu disajikan pada Tabel 2.
di samping untuk menjaga kesehatan tubuh melalui Konsumen yang mengunjungi kantin memiliki
makanan dan minuman yang dikonsumsi. beragam profesi namun didominasi oleh civitas aka-
demika yang cukup perhatian terhadap kandungan
Tingkat Kinerja Kantin terhadap Mutu Produk, gizi menu. Sebagian besar subjek masih memerha-
Mutu Pelayanan, dan Atribut Kandungan Gizi tikan label kandungan gizi pada menu (50.5%). Sub-
Menu jek beranggapan bahwa hal ini dapat menjadi salah
Atribut yang paling dinyatakan sangat puas satu keunggulan dari kantin Zea Mays dan konsumen
(dengan skor tertinggi yaitu 389) adalah kebersihan mendapatkan pengetahuan mengenai kandungan gizi
tempat makan. Hal ini terlihat dari nilai rataan pada makanan dan minuman yang mereka konsum-
yang berada pada urutan tertinggi. Atribut ini juga si. Hanya 44.2% subjek menyatakan tidak perhatian
menjadi dasar bagi pengunjung dalam memilih atau tidak penting mengenai pelabelan kandungan
tempat makan yang tentunya tidak membahayakan gizi pada menu dan sisanya 5.3% subjek menjawab
(kotor). Sementara itu atribut yang dinilai tingkat tidak tahu. Selain itu juga dengan adanya kandung-
kinerjanya paling rendah (dengan skor terendah an gizi dapat memengaruhi mereka dalam memilih
yaitu 283) adalah atribut daftar menu produk yang menu sesuai dengan kebutuhan gizi.
tersedia. Dalam penelitian ini, subjek menyatakan
bahwa daftar menu makanan dan minuman yang Tingkat Kepuasan Konsumen
tersedia sehari-hari cukup penting untuk diterapkan IPA (Importance Performance Analysis).
dan ditampilkan. Apabila daftar menu tidak ada atau Gambar 1 menunjukkan hubungan tingkat kepen-
pada kantin ini banyak menu yang terdapat pada tingan masing-masing atribut penentu kepuasan
daftar menu namun tidak tersedia, hal ini membuat konsumen terhadap kinerjanya ke dalam diagram
konsumen kebingungan dalam memilih jenis menu kartesius. Atribut-atribut yang termasuk ke dalam
untuk dikonsumsi terlebih lagi untuk pengunjung kuadran A merupakan atribut-atribut yang dianggap
yang baru pertama kali mengunjungi kantin tersebut. sangat penting oleh konsumen, tetapi pihak kantin
Dalam menilai tingkat kinerja pelayanan, konsumen belum melaksanakannya sesuai dengan keinginan
membandingkan antara harapan yang diinginkan konsumen. Atribut pada kuadran ini harus menda-
konsumen terhadap pelaksanaan atau kinerja aktual patkan perhatian (prioritas utama dalam perbaikan)
yang dilakukan terhadap masing-masing atribut- agar tingkat kepuasan konsumen bisa meningkat.
atribut yang diuji (Musanto 2004). Menurut Limbong Menurut hasil penelitian Elu (2005) keputusan untuk
et al. (2010), faktor yang berpengaruh dominan melakukan tindakan perbaikan yang sistematis
terhadap kepuasan pelanggan adalah kinerja, tetapi merupakan payung yang dapat menentukan dalam
akan dibeli atau dikonsumsi. Pendidikan berhubung- atribut kandungan gizi menu (p<0.05). Karakteris-
an dengan pekerjaan. Semakin tinggi tingkat pen- tik subjek tersebut berupa pendapatan. Semakin
didikan maka semakin besar kesempatan untuk tinggi pendapatan maka semakin tinggi pula penilai-
mendapatkan pekerjaan (Sumarwan 2003). an terhadap atribut kandungan gizi menu. Hal ini
Menurut hasil penelitian Irawan dan Japari- disebabkan karena adanya hubungan antara tingkat
anto (2013), kualitas atau mutu produk memiliki pendidikan yang dapat memengaruhi pekerjaan dan
pengaruh terhadap loyalitas pelanggan yang lebih pekerjaan yang menghasilkan pendapatan (Sumar-
kecil dibandingkan pengaruh kualitas produk ter- wan 2003).
hadap kepuasan pelanggan. Artinya, kualitas produk
memengaruhi puas atau tidaknya konsumen yang KESIMPULAN
akan berdampak kepada loyalitas.
Kantin Zea Mays secara umum telah laik
Hubungan Karakteristik Subjek terhadap Penilai- higiene dan sanitasi menurut Kepmenkes No 1098/
an Mutu Pelayanan Menkes/SK/VII/2003 dengan skor 802 dan termasuk
Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman mutu B. Sebagian besar subjek adalah perempuan
tidak terdapat hubungan antara karakteristik sub- (59.0%) dengan rentang usia 2030 tahun sebanyak
jek dengan penilaian mutu pelayanan (p>0.05). 72.0% dan pulau Jawa menjadi asal daerah sebagian
Hal ini dikarenakan penilaian mutu pelayanan di- besar subjek (53.0%). Sebanyak 68.0% subjek belum
dasarkan oleh pelaksanaan aktual dari pihak kantin menikah dengan pendidikan terakhir adalah sarjana
dan tidak dipengaruhi oleh karakteristik individu (51.0%). Uang saku sebagian besar subjek per bulan
seseorang. Mutu pelayanan juga tidak memengaruhi adalah sekitar Rp 1000 000 hingga kurang dari Rp
pengambilan keputusan untuk mengonsumsi atau 2000 000 (34.0%) dengan 65.0% adalah mahasiswa.
tidak suatu produk (Lamidi 2012). Hasil penelitian Atribut keamanan dan kebersihan dari ma-ka-
Susanti et al. (2009) menyatakan bahwa hubungan nan dan minuman yang disajikan, dinilai oleh subjek
antara proses pelayanan dengan tingkat kepuasan sangat penting (skor 457) sedangkan untuk tingkat
menunjukkan hubungan yang sangat nyata. Artinya kinerja pelayanan pada atribut kebersihan tem-
semakin baik proses pelayanan maka semakin tinggi pat makan merupakan atribut tertinggi (skor 389).
tingkat kepuasan yang dirasakan oleh konsumen. Atribut pada kuadran A yaitu cita rasa makanan dan
minuman yang tersedia, harga, kesesuaian menu
Hubungan Karakteristik Subjek terhadap Atribut dengan selera konsumen, dan keramahan pelayanan
Kandungan Gizi Menu harus menjadi prioritas utama pihak kantin dalam
Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman ter- memperbaiki kinerja dalam mutu pelayanan karena
dapat hubungan antara karakteristik subjek dengan konsumen masih merasa kurang puas pada kinerja
yang diberikan oleh pihak kantin. Nilai CSI 69.3% Musanto. 2004. Faktor yang mempengaruhi loyalitas
menunjukkan konsumen telah puas terhadap kiner- konsumen. Jurnal Manajemen dan Kewirausa-
ja pihak kantin Zea Mays. Terdapat korelasi positif haan, 6(2), 123156.
antara pekerjaan dan tingkat pendapatan dengan Nurdianty, Radhiyah, Daetilan DM, & Nawir N.
mutu produk dan korelasi positif antara pendapatan 2012. Penyelenggaraan makanan dan tingkat
dengan atribut kandungan gizi menu (p<0.05). kepuasan atlet di Pusat Pendidikan dan
Latihan Pelajar Dinas Pendidikan Pemuda dan
DAFTAR PUSTAKA Olahraga Makassar. Media Gizi Masyarakat
Indonesia, 1(2), 9196.
Benhura C, Nyagura SF, Gombiro PE, Dakwa F, & Ng- Oktaviani RW & Suryana RN. 2005. Analisis kepuasan
eyniyama P. 2012. Food service quality survey pengunjung dan pengembangan fasilitas wisa-
at the University of Zimbabwe private can- ta agro. Jurnal Agro Ekonomi, 24(1), 4158.
teens. Journal of Food Science and Techno- Palacio & Theis. 2009. Introduction to Food Service.
logy, 4(5), 281285. Pearson Education, Ohio.
Damayanthi E, Yuliati L, Suprapti V, & Sari F. 2008. Raharjani J. 2005. Analisis faktor-faktor yang me-
Aspek sanitasi dan higiene di kantin asrama mengaruhi keputusan pemilihan pasar swa-
Tingkat Persiapan Bersama IPB. Jurnal Gizi dan layan sebagai tempat berbelanja. Jurnal studi
Pangan, 3(1), 2229. manajemen dan organisasi, 2(1), 115.
[Depkes RI] Departemen Kesehatan RI. 2013. Pedo- Saufika, Retnaningsih, & Alfiasari. 2012. Gaya hidup
man Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Ditjen Bina kebiasaan makan mahasiswa. Jurnal Ilmu Ke-
Kesehatan Masyarakat, Jakarta. luarga dan Konsumen, 5(2), 157165.
Elu B. 2005. Manajemen penanganan komplain Sukardi & Chandrawatisma C. 2008. Analisis tingkat
konsumen di industri jasa. Jurnal ilmu admin- kepuasan pelanggan terhadap produk Corned
istrasi dan organisasi, bisnis, dan birokrasi, Pronas produksi PT Cip Denpasar. Jurnal Teknik
13(3), 113. Industri Pertanian, 18(2), 106117.
Kwon S, Bednar CM, Junehee K, & Butler KA. 2012. Sumarwan U. 2003. Perilaku Konsumen dan
An investigation of college and university food- Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indo-
service administrators level of agreement on nesia, Jakarta.
potensial influencing factors on sustainable Susanti A, Syamsun M, & Saleh A. 2009. Proses pe-
food waste management. Journal of Foodser- layanan dan tingkat kepuasan debitur ter-
vice Management and Education, 6(2), 2126. hadap mutu produk dan pelayanan kredit.
Lamidi. 2012. Hubungan kualitas pelayanan, harga, Jurnal Manajemen Indonesia, 4(1), 3856.
kepuasan, dan loyalitas. Jurnal Ekonomi dan Tjahyadi. 2006. Brand trust dalam konteks loyalitas
Kewirausahaan, 12(2), 143156. merek: peran karakteristik merek, karakter-
Limbong LO, Hubeis M, & Syamsun M. 2010. Penga- istik perusahaan dan karakteristik merek pe-
ruh mutu pelayanan dan kinerja bank terhadap langgan. Jurnal Manajemen, 6(1), 6575.
kepuasan nasabah Bank Danamon Cabang Bo- Yuliati L & Widyawati. 2005. Respon ketidakpuasan
gor. Jurnal Manajemen IKM, 5(2), 166174. terhadap kualitas dan pelayanan food court di
Mandasari V & Tama BA. 2011. Analisis kepuasan Kampus IPB. Jurnal Media Gizi dan Keluarga,
konsumen terhadap restoran siap saji melalui 29(2), 8895.
data mining. Jurnal Manajemen dan Kewira-
usahaan, 6(1), 2527.