Professional Documents
Culture Documents
Widiyanti K *)
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Uiversitas Pasundan
Abstrak : The high price of machine tools must be equalized with maximal performance, and it needs to be proved
with several performance tests. The test is not only need to be carried out once as the acceptance test but also
need to be carried out periodically, in order to keep the machine on its best performance. In this research, machine
tools will be tested especially on its accuracy of x-axis direction table movement with laser interferometer. Accuracy
of table movement test content with positioning accuracy test, angular movement accuracy test and straightness
movement accuracy test. Error in machining center table movement was not an individual error, but it was a result of
several errors, such as imperfect component, incorrect assembly of machine tools and error in measuring system.
In order to perform effective and efficient diagnoses, homogenenous transformation matrix are used to build the
model of table movement error. The model of table movement error are built by applying the concept of five bearing
contacts on slide ways. Through this model, the form of wear of both guide ways and ballscrew can be determined
by comparing the graphic resulted from modeling with the graphic came from direct measuring with laser
interferometer. This research gives the conclusions that the direct measuring for error in straightness movement is
close to the model. But on the other side, direct measuring on angular movement error of table still has significant
difference from the model.
127
Infomatek Volume 11 Nomor 2 Juni 2009 : 127 -144
Tahap awal yang perlu dilakukan dalam rangka memiliki tiga buah sumbu atau lebih serta
merehabilitasi suatu mesin perkakas adalah dilengkapi dengan ATC (Automatic Tools
mengetahui keterkaitan antara komponen- Changer), AHC (Automatic Head Changer) dan
Penelitian ini bertujuan untuk mencari dan serta daerah toleransi geometrik yang sempit
mendapatkan sumber yang menyebabkan dapat dibuat dengan lebih mudah. Ketelitian
kesalahan pemosisian dan kesalahan kelurusan geometrik berpengaruh terhadap kinerja mesin
gerak pada sumbu-X dari meja machining perkakas tersebut yang akhirnya secara
kesalahan pemosisian dan kesalahan kelurusan yang diuji meliputi kelurusan, kerataan,
128
Analisis Ketelitian Pemosisian dan Kelurusan Gerak
Meja Machining Center Okuma & Howa Millac-4H
129
Infomatek Volume 11 Nomor 2 Juni 2009 : 127 -144
gerak yang dimiliki. Semakin banyak sumbu Struktur dasar machining center
Okuma & Howa Millac 4-H
yang dimiliki oleh machining center maka proses
pemesinan bidang rata ataupun yang terpuntir
III. PELAKSANAAN PENELITIAN
dalam ruang dapat diselesaikan dengan lebih
Pelaksanaan kegiatan penelitian ini melalui
mudah.
tahapan berikut yaitu:
Struktur dasar machining center terdiri atas dua 1. Mempelajari teori mesin perkakas serta
bagian yaitu sadel dan kolom, tampak pada komponen utama yang menyusunnya.
Gambar 1. Pada sadel maupun kolom terdapat 2. Mempelajari berbagai jenis kesalahan yang
translasi untuk setiap sumbu gerak. Komponen gerak meja mesin perkakas.
motor penggerak, guideways, ballscrew, nut meja machining center Millac 4H. Adapun
merupakan induk dari mesin lainnya, maka dengan kompensasi ballscrew dan
geometrik dan kinematik yang lebih tinggi jika 3.2. Pengukuran ketelitian pemosisian tanpa
130
Analisis Ketelitian Pemosisian dan Kelurusan Gerak
Meja Machining Center Okuma & Howa Millac-4H
3.4. Pengukuran ketelitian gerak angular berbasis laser interferometer dengan modus
pitch dan yaw. kerja otomatis. Tampak Gambar 2, pengukuran
3.5. Pengukuran ketelitian kelurusan gerak ketelitian gerak meja machining center.
horisontal dan vertikal.
4. Pengembangan model analitik sumber-
sumber kesalahan secara matematis dari
berbagai komponen utama yang menyusun
mesin perkakas dengan menggunakan
metode matrik transformasi homogen.
5. Membandingkan hasil pemodelan dengan
hasil pengukuran dan selanjutnya di
analisis.
131
Infomatek Volume 11 Nomor 2 Juni 2009 : 127 -144
132
Analisis Ketelitian Pemosisian dan Kelurusan Gerak
Meja Machining Center Okuma & Howa Millac-4H
fixed reflector dan linier moving reflector akan Prinsip kerja pengukuran perpindahan sudut
menimbulkan efek pergeseran Doppler pada dapat ditunjukkan di Gambar 5. Pengukuran
frekuensi berkas sinar uji yang kembali. ketelitian perpindahan sudut menggunakan
Kembalinya sinar uji tersebut diterima oleh laser kombinasi dua pengukuran linier. Sinar yang
head yang akan melihat perbedaan batas yang masuk ke interferometer akan dipisahkan
dihasilkan dari f2+f2. menjadi dua berkas sinar sejajar dengan
frekuensi f1 dan f2. Awal pengukuran kedua
berkas sinar tersebut memiliki panjang sama.
Setelah angular reflector berpindah dan terjadi
gerak sudut pada posisi yang dituju maka lajur
optik kedua berkas sinar laser akan berbeda.
Perbedaan tersebut mengakibatkan efek
Doppler pada berkas sinar yang kembali menuju
ke laser head yang kemudian akan diubah
menjadi besaran sudut. Pengukuran ketelitian
perpindahan sudut pada penelitian ini hanya
133
Infomatek Volume 11 Nomor 2 Juni 2009 : 127 -144
dapat mengukur dua jenis gerakan sudut yaitu =sudut antara dua berkas sinar dari
gerak yaw dan gerak pitch. interferometer
=1,5o untuk short range interferometer
=0,15o untuk long range interferometer
Gambar 5.
Prinsip pengukuran perpindahan sudut. Gambar 6.
Prinsip pengukuran kelurusan gerak.
Pengukuran Ketelitian Kelurusan
Gerak
V. PEMODELAN KETELITIAN GERAK MEJA
MACHINING CENTER DENGAN METODE
Prinsip kerja pengukuran ketelitian kelurusan
MATRIKS TRANSFORMASI HOMOGEN.
gerak tampak di Gambar 6, dapat dilihat bahwa
Meja machining center merupakan komponen
sinar laser yang masuk ke dalam interferometer
utama yang digunakan untuk menempatkan
akan dipisahkan menjadi dua buah berkas sinar
benda kerja. Ketelitian gerak dari meja
yang frekuensinya f1 dan f2 serta keduanya
machining center sangat mempengaruhi
menuju reflector. Kedua berkas sinar tersebut
ketelitian geometrik benda kerja yang
memiliki panjang gelombang yang sama.
dihasilkan.
Apabila reflector bergerak horisontal terhadap
bidang Gambar maka panjang kedua berkas
Meja machining center yang melakukan gerak
sinar tersebut akan berbeda. Perbedaan
perpindahan dapat dianggap sebagai suatu
tersebut digunakan untuk menghitung
benda kaku yang bergerak dalam suatu
penyimpangan gerak horisontal ()yang terjadi
ruangan. Agar dapat mengGambarkan letak
sebesar = 2D sin (/2).
suatu obyek dalam ruangan maka letak obyek
dimana:
tersebut harus dinyatakan terhadap suatu
D = jarak offset
sistem koordinat tertentu.
134
Analisis Ketelitian Pemosisian dan Kelurusan Gerak
Meja Machining Center Okuma & Howa Millac-4H
Obyek benda kaku yang bergerak dalam terhadap koordinat referensi dan faktor skala
ruangan memerlukan suatu sistem koordinasi nol, [3]. Kolom terakhir menyatakan posisi origin
yang menjadi referensi bagi sistem koordinat sistem koordinat benda kaku itu terhadap
lainnya. Berdasarkan hal tersebut maka sistem koordinat referensi. Ps adalah faktor yang dalam
koordinat dari obyek benda kaku tersebut dapat kasus ini biasanya berharga satu. Matriks
ditransformasikan ke sistem koordinat referensi transformasi homogen dinyatakan sebagai
yang telah ditentukan. Proses transformasi antar berikut:
sistem koordinat tersebut dapat dilakukan
dengan menggunakan metode transformasi
matriks. Metode ini cocok digunakan untuk Oix Oiy Oiz Px
transformasi dalam ruang yang memiliki enam
derajat kebebasan. Matriks tersebut memuat
transformasi translasi dan transformasi rotasi. R
Tn O jx O jy O jz Py
Okx Oky Okz Pz
[5.1]
Matriks transformasi ini merupakan matriks yang
berordo 4x4 dengan dilengkapi faktor skala.
0 0 0 0
Matriks tersebut dinamakan Matriks
Transformasi Homogen (MTH), Eman [3].
135
Infomatek Volume 11 Nomor 2 Juni 2009 : 127 -144
1 0 0 x
X X R
0 1 0 y
Tn
Y RT Y
[5.3]
0 0 1 z
n 0 0 0 1
[5.2]
Z R Z n
Akibat terjadinya perpindahan translasi dalam
arah sumbu X, Y, Z tersebut maka diperoleh:
XR = X1 + x
YR = Y1 + y
ZR = Z1 + z
Keterangan :
R = sistem koordinat referensi
n = sistem koordinat benda kaku (koordinat lokal)
R
Tn = matriks transformasi homogen dari
koordinat n ke R.
136
Analisis Ketelitian Pemosisian dan Kelurusan Gerak
Meja Machining Center Okuma & Howa Millac-4H
1 0 0
R 0 cosx sinx [5.4]
0 sin x cos x
Matriks transformasi homogen yang
mentransformasikan gerakan rotasi koordinat
X1Y1Z1 ke dalam koordinat referensi XR, YR, ZR
dapat dinyatakan sebagai matriks transformasi
seperti berikut ini:
Gambar 8.
Transformasi rotasi.
1 0 0 0
Tampak Gambar 8 menunjukkan sistem
XR Y
0 cos sin 0
koordinat
diperoleh:
yang diputar sebesar x maka
R ZR
TXRYRZR x x [5.5]
XR = X1
0 sin x cos x 0
YR = Y1 cos x Z1 sin x
0 0 0 1
ZR = Z1 cos x + Y1 sin x
137
Infomatek Volume 11 Nomor 2 Juni 2009 : 127 -144
transformasi homogen.
XR Y
0 1 0 0
R ZR
TXRYRZR
Koordinat Cartesian pada meja kerja adalah
[5.6]
sin y 0 cos y 0 paralel dengan sumbu-sumbu koordinat
referensi dan berjarak a, b dan c untuk masing-
1 0 0 a
transformasinya adalah:
0 1 0 b
cosx sinx 0 0 R
Tn
sin cos 0 0
[5.8]
XR Y
0 0 1 c
R ZR
TXR YRZR x x [5.7]
0 0 0 1
0 0 1 0
0 0 0 1
5.1.3. Kesalahan Gerak Linier
138
Analisis Ketelitian Pemosisian dan Kelurusan Gerak
Meja Machining Center Okuma & Howa Millac-4H
1 0 x 1 0 00 cosy 0 in y 0s cosz in z 0
[5.9]
0 1 0cos in 0s
sumbunya.
gambarkan kesalahan gerak meja kerja dapat
0 1 0 si n c os 0
ditentukan dengan mengalikan rumus-rumus
y zz
dasar pada matriks transformasi homogen
x y
dengan tiga kesalahan translasi dan tigas
En
kesalahan rotasi sebagai masukan sehingga
diperoleh persamaan berikut:
En
y x 1 z
[5.11]
0 0 0 1
5.2. Pemodelan Ketelitian Gerak Meja
Machining Center
140
Analisis Ketelitian Pemosisian dan Kelurusan Gerak
Meja Machining Center Okuma & Howa Millac-4H
0 0 1 0
0 0 0 1
Sedangkan posisi obyek yang sebenarnya pada
meja dapat dirumuskan sebagai berikut:
Gambar 11.
Proses transformasi koordinat pada pemodelan
kesalahan gerak meja machining center
141
Infomatek Volume 11 Nomor 2 Juni 2009 : 127 -144
Y Y
N
R
Tn m 1
Tm 0 T1 1T2 2T3
m 1
aktualRTo
[5.14]
Z Z
gerak yang terjadi pada meja machining center
dapat diperoleh dengan cara mengurangkan
posisi aktual dengan posisi ideal atau dengan
mengurangkan posisi aktual dengan posisi ideal
atau dengan konsep matriks dapat dirumuskan
1 1
menjadi persamaan berikut:
atau:
XR = X0
YR = YR
ZR = ZR
142
Analisis Ketelitian Pemosisian dan Kelurusan Gerak
Meja Machining Center Okuma & Howa Millac-4H
x X X x X X
y Y Y y R 0 1 n1 Y Y
aktual ideal
T0 T1 T2. . Tn ideal
z Z Z
[5.15]
z Z Z
[5.16]
1 1 1 1 1 1
Berdasarkan persamaan 5.16, dapat diketahui
besarnya kesalahan pemosisian ( x), kelurusan
gerak vertikal (y) dan kelurusan gerak
horisontal (z) dari hasil pemodelan.
143
Infomatek Volume 11 Nomor 2 Juni 2009 : 127 -144
gerak machining center secara efektif dan (2400 x 3772 x 2100) mm.
efisien, maka perlu dilakukan diagnosis dan
analisis sumber - sumber penyebab
kesalahannya. Diagnosis dan analisis sumber
kesalahan gerak meja machining center
tersebut dengan menggunakan metode matriks
transformasi homogen, [3].
144
Analisis Ketelitian Pemosisian dan Kelurusan Gerak
Meja Machining Center Okuma & Howa Millac-4H
Tabel 1.
Hasil pengukuran ketelitian gerak maching center Okuma & Howa Millac 4-H arah sumbu X
Keterangan:
(*)
Pengukuran dengan kompensasi pitch ballscrew dan backlash yang baru.
(+)
Pengukuran dengan kompensasi pitch ballscrew dan backlash.
145
Infomatek Volume 11 Nomor 2 Juni 2009 : 127 -144
Gambar 13.
Gambar 14.
Ketelitian pemosisiansumbu-X bidirectional
dengan kompensasi baru (pitch error dan Gambar 16.
backlash). Ketelitian gerak angular yawing sumbu X
146
Analisis Ketelitian Pemosisian dan Kelurusan Gerak
Meja Machining Center Okuma & Howa Millac-4H
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengukuran di atas maka
dapat disimpulkan bahwa untuk ketelitian
kelurusan gerak vertikal maupun horisontal dari
machining center Okuma & Howa Millac 4-H
telah keluar dari standar JIS B 6336. Hal
tersebut dapat dilihat dari besarnya error band
hasil pengukuran yaitu sebesar 11.40 m untuk
kelurusan vertikal dan 17.22 m untuk kelurusan
horisontal.
Gambar 18.
[3] Eman, K. F., Wu, B. T (1987). A
Ketelitian kelurusan gerak horisontal sumbu X. Generalized Geometric Error Model for
147
Infomatek Volume 11 Nomor 2 Juni 2009 : 127 -144
148