You are on page 1of 5

VOLUME 1, NOMOR 3, APRIL 2013, hlm.

1-801-53 ISSN : 2252-5637

GAMBARAN PENGETAHUAN SISWI KELAS V dan VI TENTANG


MENARCHE
(Suatu Studi Di SD Negeri Dilem Kepanjen Kabupaten Malang)

Oleh :
Meita Ayu, Restu Meida, Dwi Cahya Maharani
STIKES Kepanjen Jl. Trunojoyo No.16 Panggungrejo Kepanjen Malang

Abstract : Preview Of Knowledge Girl Students In Elementary School Class V and VI


about Menarche in Elementary School Dilem 02 Kepanjen Kabupaten Malang. Enter
adolescence (puberty), the female begins with the onset of menstruation. Periods
(menstruation) is characteristic of female maturity, changes occur from the abortion tools in
preparation for pregnancy. These changes do not occur spontaneously, but through a process
of rapid growth After the first menstruation (menarche). Menarche is a most important event
in young women as a sign of fertility cycle has begun. But the youth was afraid and nervous
even experience an inner conflict of the first menstruation. There are many teenagers who
are not informed about the meaning of menarche. The purpose of this study to assess
knowledge of grade V and VI of the menarche at 02 Kepanjen glued Elementary School.This
research using descriptive explorative method implemented in 02 primary schools Kepanjen
glued Malang Regency with 22 people and population samples taken 22 respondents to the
total sampling method. Instrument used was questionnaire which refers to the theory of
concepts.From the research results obtained 10 respondents (45.45%) with sufficient
knowledge, 3 respondents (13.36%) with good knowledge, and 9 respondents (40.90%) with
less knowledge.Conclusions can be drawn from this study is the respondents with sufficient
knowledge know about menarche and respondents with less knowledge not undersand about
menarche.

Abstrak : Gambaran Pengetahuan Siswi Kelas V dan VI SD Tentang Menarche di SD


Negeri Dilem 02 Kepanjen Kabupaten Malang. Memasuki masa remaja (puber), pada
perempuan diawali dengan terjadinya menstruasi. Menstruasi (haid) merupakan ciri
kedewasaan wanita, terjadi perubahan-perubahan dari alat kandungannya sebagai persiapan
untuk kehamilan. Perubahan-perubahan tersebut tidak terjadi secara spontan, tetapi melalui
proses pertumbuhan yang cepat setalah menstruasi pertama (menarche). Menarche adalah
merupakan peristiwa paling penting pada remaja putri sebagai pertanda siklus masa subur
sudah dimulai. Namun para remaja justru takut dan gelisah bahkan mengalami konflik batin
dari datangnya menstruasi pertama. Masih banyak remaja yang kurang mengetahui arti dari
menarche. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan siswi kelas V dan VI tentang
menarche di SD Negeri Dilem 02 Kepanjen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
eksploratif yang dilaksanakan di SD Negeri Dilem 02 Kepanjen Kabupaten Malang dengan
populasi 22 orang dan sample yang diambil 22 responden dengan metode Total sampling.
Instrument yang digunakan adalah kuisioner yang mengacu pada teori konsep. Dari hasil
penelitian didapatkan 10 responden (45,45 %) memiliki pengetahuan cukup, 3 responden
(13,63%) mempunyai pengetahuan baik , dan 9 responden (40,90 %) memiliki pengetahuan
kurang. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa siswi dengan
pengetahuan cukup mengetahui tentang menarche sedangkan siswi yang mempunyai
pengetahuan kurang tidak mengetahui tentang menarche.

Kata kunci : Pengetahuan, Menarche, Siswi Kelas V Dan VI.

28 Jurnal Kesehatan Mesencepahalon STIKES Kepanjen


VOLUME 1, NOMOR 3, APRIL 2013, hlm.1-801-53 ISSN : 2252-5637

LATAR BELAKANG

Memasuki masa remaja (puber), pada lebih muda. Semmel Weiis dalam
perempuan diawali dengan terjadinya Winkjosastro (2005) menyatakan bahwa
menstruasi. Hal ini menandai bahwa 100 tahun yang lampau usia gadis pada
organ reproduksi telah aktif, yaitu dengan waktu menarche berkisar antara 15-19
telah diproduksinya sel telur (ovum). tahun. Sekarang usia gadis remaja pada
Seiring dengan bertambahnya usia ke arah waktu menarche bervariasi lebar, yaitu
remaja maka perkembangan pribadi akan antara 10-16 tahun tetapi rata-rata 12,5
semakin bertambah. Masa remaja tahun. Hal ini disebabkan oleh makin
merupakan masa transisi dari masa kanak- baiknya nutrisi dan kesehatan sekarang
kanak menuju dewasa, perubahan yang (Winkjosastro, 2005:92). Akan tetapi
terjadi dalam masa remaja ini, satu remaja putri yang mempunyai
diantaranya adalah perubahan fisik seperti kecenderungan neuritis dalam usia
tinggi badan, perubahan bentuk tubuh, pubertas, banyak mengalami konflik batin
terjadinya menstruasi dan sebagainya dari datangnya menstruasi pertama yang
(Andik Wijaya, 2009:11). dapat menimbulkan beberapa tingkah laku
Menstruasi (haid) merupakan ciri patologis, meliputi kecemasan-kecemasan
kedewasaan wanita, terjadi perubahan- berupa fobia, wujud minat yang sangat
perubahan siklik dari alat kandungannya berlebih, rasa berdosa atau bersalah yang
sebagai persiapan untuk kehamilan. Pada sangat ekstrim yang kemudian menjelma
masa remaja masa peralihan dari anak- menjadi reaksi paranoid (Yetty, 2005).
anak menjadi dewasa ditandai dengan Berdasarkan studi pendahuluan pada
pertumbuhan yang terus berlanjut menuju tanggal 22 Oktober 2011 di SD Negeri
kondisi somatic, seksual dan psikologi Dilem 02 Kepanjen Kabupaten Malang
yang lebih matur. Perubahan-perubahan pada siswi kelas V dan VI, yang
tersebut tidak terjadi secara spontan, diketahui jumlah siswi masing-masing
tetapi melalui proses pertumbuhan yang kelas 20. Terdapat fenomena yang
cepat setalah menstruasi pertama menarik, bahwa responden ada yang
(menarche). Menarche adalah merupakan memasang pembalut terbalik, dan ada
peristiwa paling penting pada remaja putri juga yang sehari hanya ganti pembalut 2
sebagai pertanda siklus masa subur sudah kali. Melalui wawancara pada 5 siswi
dimulai. Datangnya menarche justru yang belum menstruasi tentang
membuat sebagian remaja, takut dan perubahanperubahan fisik dan
gelisah karena beranggapan bahwa darah psikososial sebelum menstruasi diperoleh
haid merupakan suatu penyakit, namun data bahwa dari 5 orang anak tersebut, 2
beberapa remaja justru merasa senang orang anak tidak tahu tentang gejala
sewaktu mendapatkan menarche, menstruasi (seperti pertambahan BB) dan
terutama mereka yang telah mengetahui dampak yang terjadi saat menstruasi, 2
tentang menarche (Rosidah, 2006). orang anak mengatakan pernah merasakan
Menarche adalah perdarahan secara payudara sakit saat akan menstruasi, dan 1
periodik dan siklik dari uterus disertai orang anak mengatakan tidak merasakan
pelepasan endometrium (Sarwono, apa-apa saat menstruasi.
2005:103). Menurut (Kartono, 2009) Premenarche adalah sekelompok
proses menarche pada seorang wanita gejala fisik maupun tingkah laku yang
dimulai pada usia 10-14 tahun, menurut timbul pada masa pertengahan siklus
(Manuaba, 1999) menarche pertama kali menarche, dan disusul dengan periode
umur 12-13 tahun, menurut WHO usia tanpa gejala. Perubahan sikap
menarche pertama kali usia 9-12 tahun, premenarche yang terjadi sebelum
sedangkan menurut departemen kesehatan berlangsungnya masa menarche
usia menarche pada remaja usia 10-19 diantaranya cemas, ketegangan dan
tahun. Namun, dalam dasawarsa ini usia kegugupan, cepat marah, berat badan
menarche telah bergeser ke usia yang bertambah, payudara sakit, ingin makan

29 Jurnal Kesehatan Mesencepahalon STIKES Kepanjen


VOLUME 1, NOMOR 3, APRIL 2013, hlm.1-801-53 ISSN : 2252-5637

yang manis, depresi, menagis, dan Populasi dalam penelitian ini adalah
bingung (Baradero, 2007:10). Disamping Seluruh siswi kelas V dan VI di SD
perubahan fisik pada pubertas, masa Negeri Dilem 02 Kepanjen Kabupaten
remaja harus mengatasi masalah-masalah Malang yang sudah menstruasi sebanyak
psikologi yang berat temasuk harus 22 siswi. Sampel dalam penelitian ini
tanggap pada jenis kelamin yang adalah Siswi kelas V dan VI di SD Negeri
berlawanan, kesadaran diri yang Dilem 02 Kepanjen Kabupaten Malang
belebihan, dan tumbuhnya kebutuhan yang sudah menstruasi sebanyak 22 siswi.
akan kemandirian. Dorongan-dorongan Teknik pengambilan sampling yang
ini sering menyebabkan konflik dengan digunakan adalah Total Sampling.
nilai-nilai yang harus mereka terima Instrumen yang digunakan dalam
dengan orang tua, dan mereka mungkin pengumpulan data adalah kuesioner
merasa bingung serta ketakutan karena bentuk tertutup atau terstruktur.
kurangnya pengetahuan (Persis Mery,
1995:4). Faktor-faktor yang HASIL DAN PEMBAHASAN
mempengaruhi kurang pengetahuan HASIL
mereka tentang menarche adalah faktor Karakteristik Responden
usia yang masih muda, serta belum pernah
mendapatkan pendidikan dini dan Karakteristik responden menurut usia
informasi tentang menarche di sekolah pada penelitian adalah sebagian besar
maupun dari orang tua mereka. responden berusia 12 th sebanyak 14
Oleh karena itu, orang tua dan tenaga responden (59,09%) dan yang paling
kesehatan perlu memberikan konseling sedikit berusia > 12 th sebanyak 4
dan informasi pada siswi tersebut melalui responden (18,18%). Berdasarkan
UKS/ layanan di puskesmas/kurikulum menstruasi, 22 responden (100%) sudah
sekolah tentang definisi dari menarche menstruasi.
sehingga mereka mempunyai pengetahuan
yang baik tentang menarche. Selain itu Data Khusus
layanan pendidikan di sekolah dapat
meningkatkan minat baca kepada para Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan
siswi yang berhubungan dengan Siswi Kelas V dan VI Tentang Menarche
menarche agar para siswi tersebut siap di SD Negeri Dilem 02 Kepanjen
saat menghadapi menstruasi untuk Kabupaten Malang
pertama kali (Notoatmodjo, 2007). Upaya N Pengetahua Frekuens Prosentas
yang bisa dilakukan tenaga kesehatan o n i e
untuk meningkatkan pengetahuan tentang 1 Baik 3 13,63 %
menarche pada anak SD ialah dengan 2 Cukup 10 45,45 %
memberikan penyuluhan tentang 3 Kurang 9 40,90 %
menarche.
Jumlah 22 100 %
Dari latar belakang di atas, peneliti
(Sumber:Data Primer, Kuisioner
tertarik untuk mengadakan penelitian
Penelitian, 2012)
tentang Gambaran pengetahuan pada
kelas V dan VI tentang menarche di SD
Negeri Dilem 02 Kepanjen. Berdasarkan tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan siswi
METODE kelas V dan VI sebagian besar
berpengetahuan cukup sebanyak 10
Desain penelitian yang digunakan
responden (45,45%) dan yang paling
adalah metode deskriptif eksploratif.
sedikit berpengetahuan baik sebanyak 3
Penelitian telah dilakukan di SD Negeri
responden (13,63%).
Dilem 02 Kepanjen Kabupaten Malang
pada pada tanggal 1531 Mei 2012.

30 Jurnal Kesehatan Mesencepahalon STIKES Kepanjen


VOLUME 1, NOMOR 3, APRIL 2013, hlm.1-801-53 ISSN : 2252-5637

PEMBAHASAN menstruasi dan sesudah menstruasi seperti


BB bertambah. Mereka juga merasakan
Dari hasil penelitian diketahui bahwa
pengetahuan siswi kelas V dan VI tentang
menarche sebanyak 10 responden payudara sakit saat menstruasi tiba, perut
(45,45%) memiliki pengetahuan cukup, terasa penuh dan nyeri. Selain itu, juga
sebanyak 3 responden (13,63%) merasakan emosi yang meningkat saat
mempunyai pengetahuan baik, sedangkan menstruasi tiba.
9 responden (40,90%) memiliki Siswi kelas V dan VI juga perlu
pengetahuan kurang. Hal ini sesuai dalam mengetahui tentang faktor-faktor yang
bukunya Nursalam dan Siti Pariani, 2001 mempengaruhi menarche, seperti faktor
yang menyatakan bahwa pengetahuan keturunan, faktor nutrisi, kesehatan umum
siswi kelas V dan VI tentang menarche dan lingkungan. Selain itu mereka juga
dipengaruhi oleh faktor eksternal dan perlu mengetahui perubahan pada masa
internal. Dimana faktor internal adalah menstruasi misalnya perubahan fisik (BB
umur, pendidikan, pengalaman, dan bertambah dan payudara sakit) dan
pekerjaan sedangkan faktor eksternal perubahan psikologis serta gangguan yang
adalah informasi, lingkungan, dan sosial terjadi pada saat menstruasi. Mereka juga
budaya. dapat mencari informasi ke perpustakaan
Menurut Nursalam dan Siti Pariani untuk mencari literatur yang berhubungan
(2001), menyatakan bahwa usia adalah dengan menarche, mereka juga dapat
umur individu yang terhitung mulai saat betukar pendapat dengan teman sebaya,
dilahirkan sampai saat berulang tahun, bertanya kepada guru dan tenaga
semakin cukup umur tingkat kematangan kesehatan lain tentang menstruasi. Peran
dan kekuatan seseorang maka akan lebih serta guru dan tenaga kesehatan untuk
matang dalam berfikir logis. Dalam hal ini mengatasi ketidak tahuan mereka
siswi kelas V dan VI mempunyai usia terhadap menarche yang akan
yang masih belum matang untuk menimbulkan penilaian negatif terhadap
mengetahui apa arti dari menarche. Hal hal-hal yang akan mereka alami nantinya,
ini di karenakan usia siswi kelas V dan VI karena semakin sering pendidikan
sebagian besar masih berusia 12 tahun kesehatan yang di berikan semakin besar
sebanyak 13 responden (59,09%). pula pengetahuan yang didapat. Dampak
Dalam hal ini adalah pengetahuan yang terjadi jika pengetahuan mereka
siswi kelas V dan VI tentang menarche meningkat ialah dengan siapnya mereka
yang kurang disebabkan karena saat menarche dan mengerti apa gejala-
lingkungan sekolah yang berada di desa gejala yang terjadi saat menstruasi.
dan di tengah perkampungan yang jauh
dari pusat kota, jauh dari fasilitas SIMPULAN
kesehatan dan tidak di tunjang dengan
adanya fasilitas pengetahuan dari Berdasarkan pembahasan dari hasil
lingkungan mengenai menstruasi. penelitian siswi kelas V dan VI tentang
Adapun faktor lain yang menarche di SD Negeri Dilem 02
mempengaruhi pengetahuan selain usia Kepanjen Kabupaten Malang dapat
ialah pengalaman. Dimana pengalaman disimpulkan sebagai berikut pengetahuan
adalah suatu cara untuk memperoleh siswi kelas V dan VI di SD Negeri Dilem
pengetahuan, karena pengalaman itu dapat 02 Kepanjen didapatkan data bahwa
berasal dari pengalaman pribadi ataupun sebanyak 10 responden (45,45%)
pengalaman orang lain. Menurut memiliki pengetahuan cukup, sebanyak 3
responden yang sudah menstruasi responden (13,63%) mempunyai
sebanyak 22 responden (100%) mereka pengetahuan baik, dan sebanyak 9
merasakan perubahan fisik saat belum responden (40,90%) memiliki
pengetahuan kurang.

31 Jurnal Kesehatan Mesencepahalon STIKES Kepanjen


VOLUME 1, NOMOR 3, APRIL 2013, hlm.1-801-53 ISSN : 2252-5637

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin.2000.Pengantar Metode Panut, Panudju & Umami, Ida.1999.


Statistika Untuk Keperawatan.Depok: Psikologi Remaja. Yogyakarta: PT.
Widya Medika Tiara Wacana Yogya
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian : Gunarsa.2011. Psikologi Remaja.
Suatu pendekatan Praktek. Jakarta Bandung: CV. Callista Jaya
:Rhineka Cipta. Sarlito, Sarwono.2006. Psikologi Remaja.
Aris, Tarwoto W artonah. 2009. Fisiologi Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Tubuh Manusia. Jaktim: Trans Sugiyono.2002. Statistika Untuk
Infomedia Penelitian cetakan III. Bandung: CV.
Depdiknas.2001.Kamus Besar Bahasa Alfa Beta
Indonesia,Edisi V.Jakarta: Balai Winkjosastro.2005.Karakteristik Usia
Pustaka Menarche.Bandung: CV. Maju
Desmita.2006 . Psikologi Perkembangan. Perdana
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Zaidin, Ali. 2000.Dasar-dasar
Kartono, Kartini.1992 . Psikologi Keperawatan Profesional.Jakarta:
Wanita.Bandung: CV. Mandan Maju Widya Medika
Notoatmojo.2002. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Nursalam.2008. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan: Panduan Skripsi, Tesis,
dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta Medika:
Salemba

32 Jurnal Kesehatan Mesencepahalon STIKES Kepanjen

You might also like