Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Meita Ayu, Restu Meida, Dwi Cahya Maharani
STIKES Kepanjen Jl. Trunojoyo No.16 Panggungrejo Kepanjen Malang
LATAR BELAKANG
Memasuki masa remaja (puber), pada lebih muda. Semmel Weiis dalam
perempuan diawali dengan terjadinya Winkjosastro (2005) menyatakan bahwa
menstruasi. Hal ini menandai bahwa 100 tahun yang lampau usia gadis pada
organ reproduksi telah aktif, yaitu dengan waktu menarche berkisar antara 15-19
telah diproduksinya sel telur (ovum). tahun. Sekarang usia gadis remaja pada
Seiring dengan bertambahnya usia ke arah waktu menarche bervariasi lebar, yaitu
remaja maka perkembangan pribadi akan antara 10-16 tahun tetapi rata-rata 12,5
semakin bertambah. Masa remaja tahun. Hal ini disebabkan oleh makin
merupakan masa transisi dari masa kanak- baiknya nutrisi dan kesehatan sekarang
kanak menuju dewasa, perubahan yang (Winkjosastro, 2005:92). Akan tetapi
terjadi dalam masa remaja ini, satu remaja putri yang mempunyai
diantaranya adalah perubahan fisik seperti kecenderungan neuritis dalam usia
tinggi badan, perubahan bentuk tubuh, pubertas, banyak mengalami konflik batin
terjadinya menstruasi dan sebagainya dari datangnya menstruasi pertama yang
(Andik Wijaya, 2009:11). dapat menimbulkan beberapa tingkah laku
Menstruasi (haid) merupakan ciri patologis, meliputi kecemasan-kecemasan
kedewasaan wanita, terjadi perubahan- berupa fobia, wujud minat yang sangat
perubahan siklik dari alat kandungannya berlebih, rasa berdosa atau bersalah yang
sebagai persiapan untuk kehamilan. Pada sangat ekstrim yang kemudian menjelma
masa remaja masa peralihan dari anak- menjadi reaksi paranoid (Yetty, 2005).
anak menjadi dewasa ditandai dengan Berdasarkan studi pendahuluan pada
pertumbuhan yang terus berlanjut menuju tanggal 22 Oktober 2011 di SD Negeri
kondisi somatic, seksual dan psikologi Dilem 02 Kepanjen Kabupaten Malang
yang lebih matur. Perubahan-perubahan pada siswi kelas V dan VI, yang
tersebut tidak terjadi secara spontan, diketahui jumlah siswi masing-masing
tetapi melalui proses pertumbuhan yang kelas 20. Terdapat fenomena yang
cepat setalah menstruasi pertama menarik, bahwa responden ada yang
(menarche). Menarche adalah merupakan memasang pembalut terbalik, dan ada
peristiwa paling penting pada remaja putri juga yang sehari hanya ganti pembalut 2
sebagai pertanda siklus masa subur sudah kali. Melalui wawancara pada 5 siswi
dimulai. Datangnya menarche justru yang belum menstruasi tentang
membuat sebagian remaja, takut dan perubahanperubahan fisik dan
gelisah karena beranggapan bahwa darah psikososial sebelum menstruasi diperoleh
haid merupakan suatu penyakit, namun data bahwa dari 5 orang anak tersebut, 2
beberapa remaja justru merasa senang orang anak tidak tahu tentang gejala
sewaktu mendapatkan menarche, menstruasi (seperti pertambahan BB) dan
terutama mereka yang telah mengetahui dampak yang terjadi saat menstruasi, 2
tentang menarche (Rosidah, 2006). orang anak mengatakan pernah merasakan
Menarche adalah perdarahan secara payudara sakit saat akan menstruasi, dan 1
periodik dan siklik dari uterus disertai orang anak mengatakan tidak merasakan
pelepasan endometrium (Sarwono, apa-apa saat menstruasi.
2005:103). Menurut (Kartono, 2009) Premenarche adalah sekelompok
proses menarche pada seorang wanita gejala fisik maupun tingkah laku yang
dimulai pada usia 10-14 tahun, menurut timbul pada masa pertengahan siklus
(Manuaba, 1999) menarche pertama kali menarche, dan disusul dengan periode
umur 12-13 tahun, menurut WHO usia tanpa gejala. Perubahan sikap
menarche pertama kali usia 9-12 tahun, premenarche yang terjadi sebelum
sedangkan menurut departemen kesehatan berlangsungnya masa menarche
usia menarche pada remaja usia 10-19 diantaranya cemas, ketegangan dan
tahun. Namun, dalam dasawarsa ini usia kegugupan, cepat marah, berat badan
menarche telah bergeser ke usia yang bertambah, payudara sakit, ingin makan
yang manis, depresi, menagis, dan Populasi dalam penelitian ini adalah
bingung (Baradero, 2007:10). Disamping Seluruh siswi kelas V dan VI di SD
perubahan fisik pada pubertas, masa Negeri Dilem 02 Kepanjen Kabupaten
remaja harus mengatasi masalah-masalah Malang yang sudah menstruasi sebanyak
psikologi yang berat temasuk harus 22 siswi. Sampel dalam penelitian ini
tanggap pada jenis kelamin yang adalah Siswi kelas V dan VI di SD Negeri
berlawanan, kesadaran diri yang Dilem 02 Kepanjen Kabupaten Malang
belebihan, dan tumbuhnya kebutuhan yang sudah menstruasi sebanyak 22 siswi.
akan kemandirian. Dorongan-dorongan Teknik pengambilan sampling yang
ini sering menyebabkan konflik dengan digunakan adalah Total Sampling.
nilai-nilai yang harus mereka terima Instrumen yang digunakan dalam
dengan orang tua, dan mereka mungkin pengumpulan data adalah kuesioner
merasa bingung serta ketakutan karena bentuk tertutup atau terstruktur.
kurangnya pengetahuan (Persis Mery,
1995:4). Faktor-faktor yang HASIL DAN PEMBAHASAN
mempengaruhi kurang pengetahuan HASIL
mereka tentang menarche adalah faktor Karakteristik Responden
usia yang masih muda, serta belum pernah
mendapatkan pendidikan dini dan Karakteristik responden menurut usia
informasi tentang menarche di sekolah pada penelitian adalah sebagian besar
maupun dari orang tua mereka. responden berusia 12 th sebanyak 14
Oleh karena itu, orang tua dan tenaga responden (59,09%) dan yang paling
kesehatan perlu memberikan konseling sedikit berusia > 12 th sebanyak 4
dan informasi pada siswi tersebut melalui responden (18,18%). Berdasarkan
UKS/ layanan di puskesmas/kurikulum menstruasi, 22 responden (100%) sudah
sekolah tentang definisi dari menarche menstruasi.
sehingga mereka mempunyai pengetahuan
yang baik tentang menarche. Selain itu Data Khusus
layanan pendidikan di sekolah dapat
meningkatkan minat baca kepada para Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan
siswi yang berhubungan dengan Siswi Kelas V dan VI Tentang Menarche
menarche agar para siswi tersebut siap di SD Negeri Dilem 02 Kepanjen
saat menghadapi menstruasi untuk Kabupaten Malang
pertama kali (Notoatmodjo, 2007). Upaya N Pengetahua Frekuens Prosentas
yang bisa dilakukan tenaga kesehatan o n i e
untuk meningkatkan pengetahuan tentang 1 Baik 3 13,63 %
menarche pada anak SD ialah dengan 2 Cukup 10 45,45 %
memberikan penyuluhan tentang 3 Kurang 9 40,90 %
menarche.
Jumlah 22 100 %
Dari latar belakang di atas, peneliti
(Sumber:Data Primer, Kuisioner
tertarik untuk mengadakan penelitian
Penelitian, 2012)
tentang Gambaran pengetahuan pada
kelas V dan VI tentang menarche di SD
Negeri Dilem 02 Kepanjen. Berdasarkan tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan siswi
METODE kelas V dan VI sebagian besar
berpengetahuan cukup sebanyak 10
Desain penelitian yang digunakan
responden (45,45%) dan yang paling
adalah metode deskriptif eksploratif.
sedikit berpengetahuan baik sebanyak 3
Penelitian telah dilakukan di SD Negeri
responden (13,63%).
Dilem 02 Kepanjen Kabupaten Malang
pada pada tanggal 1531 Mei 2012.
DAFTAR PUSTAKA