You are on page 1of 8

PERENCANAAN OPTIMALISASI KAPASITAS

PRODUKSI DENGAN METODE ROUGH CUT


CAPACITY PLANNING
(STUDI KASUS: PT. YUANSA ABADI LESTARI)

Vania Kusuma, Haryadi Sarjono


Jurusan, Fakultas, Universitas Bina Nusantara
Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, Indonesia
vaniakusuma@hotmail.com

Abstract

PT. Yuansa Abadi Lestari is a manufactur company which produces polyethylene plastics. In the last
periods, this company got inability to fulfill consumer demand for plastic products because the amount of finish
goods doesnt match the demand. This mismatch happens because required capacity exceeds available capacity.
Methods that considered right to solve this problem are forecast next periods demand; calculate Rough Cut
Capacity Planning (RCCP); and provision of production capacity planning proposals. Forecasting is done to
find out estimation of demand, RCCP is used to determine the work center that is experiencing a shortage
production capacity, and the proposed production capacity is used as an alternative for work center in
increasing production capacity. The result from this study are estimated plastics demand for next 12 months is
434.766 Kg; there are 4 work centers which experiencing shortage production capacity in this company, those
are manual cutting, machine cutting, sealing, and printing; the chosen proposed capacity plans are those which
are considered as the most optimal alternative. Based on the proposed capacity plan, it is concluded that all the
consumer demand could be fulfilled and companys revenue will increase about 53.725%. (VK)

Key Words: Capacity Planning, Rough Cut Capacity Planning, Forecasting, Production Capacity, Capacity
Shortage

Abstrak

PT. Yuansa Abadi Lestari adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi plastik berjenis
polyethylene. Dalam beberapa periode lalu, perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan konsumen akan
produk plastik karena jumlah produk jadi dan jumlah permintaan konsumen yang tidak sesuai. Ketidaksesuaian
ini terjadi akibat dari kapasitas produksi yang dibutuhkan melebihi kapasitas produksi yang tersedia pada
perusahaan. Metode yang dianggap tepat untuk pemecahan masalah adalah dengan melakukan peramalan
permintaan untuk periode mendatang; perhitungan Rough Cut Capacity Planning (RCCP); dan pemberian
usulan perencanaan kapasitas produksi. Peramalan dilakukan untuk mengetahui perkiraan permintaan
konsumen, RCCP digunakan untuk mengetahui work center yang mengalami kekurangan kapasitas produksi,
dan usulan kapasitas produksi digunakan sebagai alternatif work center dalam meningkatkan kapasitas produksi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, antara lain jumlah perkiraan permintaan plastik dari konsumen untuk 12
bulan kedepan adalah sebanyak 434.766 Kg; terdapat 4 work center yang mengalami kekurangan kapasitas
produksi pada perusahaan, yaitu work center cutting manual, work center cutting mesin, work center sealing,
dan work center printing; pemilihan rekomendasi alternatif perencanaan pemenuhan kapasitas adalah
rekomendasi yang dianggap paling optimal. Dari hasil perencanaan kapasitas produksi yang diusulkan dapat
diketahui bahwa seluruh perkiraan permintaan konsumen dapat terpenuhi dan akan meningkatkan pendapatan
perusahaan sebesar 53,72%. (VK)

Kata Kunci : Perencanaan Kapasitas, Rough Cut Capacity Planning, Forecasting, Kapasitas Produksi,
Kekurangan Kapasitas
A. Pendahuluan
Permintaan konsumen akan suatu produk dapat terpenuhi seluruhnya dalam jadwal induk produksi jika
didukung oleh kapasitas produksi yang sesuai dengan kebutuhan produksi untuk memproduksi produk jadi.
Jadwal induk produksi dapat dengan mudah direalisasikan apabila permintaan konsumen bersifat konstan,
namun pada kenyataannya perusahaan sering karli mengalami fluktuasi permintaan dari konsumen yang
cenderung tidak stabil.
Sepanjang tahun 2013 dan 2014, PT. Yuansa Abadi Lestari sering kali tidak mampu untuk memenuhi
permintaan konsumen akan produk plastik polyethylene. Berdasarkan wawancara awal yang dilakukan dengan
kepala pabrik PT. Yuansa Abadi Lestari, Bapak Ukas, diketahui bahwa perusahaan sering mengalami kendala
untuk menentukan jumlah produksi yang optimum karena jumlah permintaaan yang berfluktuasi. Akhirnya
perusahaan jadi kesulitan untuk memenuhi jumlah permintaan dari konsumen ketika jumlah permintaan
melonjak tinggi dan tidak sebanding dengan kapasitas produksi perusahaan. Ketidakmampuan perusahaan untuk
memenuhi permintaan konsumen ini disebabkan karena perusahaan tidak memiliki kapasitas produksi yang
dibutuhkan untuk memproduksi plastik sejumlah yang diminta oleh konsumen. Selain karena perusahaan belum
menerapkan metode peramalan untuk memprediksi jumlah permintaan pada periode berikutnya, kesulitan
memenuhi permintaan perusahaan ini juga dikarenakan oleh masalah proses produksi seperti keterbatasan bahan
baku, kekurangan tenaga kerja, kapasitas mesin dan perencanaan kerja yang belum terstruktur. Perusahaan
sering kali terlambat memenuhi pesanan atau bahkan menolak pesanan plastik dari konsumen. Hal tersebut
mengakibatkan perusahaan tidak dapat memperoleh keuntungan sesuai dengan yang di harapkan. Perusahaan
juga menjadi sulit untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen. Jika masalah tersebut tidak diselesaikan dan
terus berlanjut, akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
Berdasarkan penelitian Liske F. (2012) pada perusahaan yang memproduksi kayu lapis, perencanaan
kapasitas yang dilakukan dengan baik dapat memenuhi permintaan konsumen yang ada serta mampu
meningkatkan pendapatan perusahaan. Berdasarkan penelitian Ria Amalia (2012) pada industry logam dan
perekayasaan di Sidoarjo, dengan melakukan perencanaan kapasitas dengan menambah mesin pada work center
yang mengalami kekurangan kapasitas, permintaan konsumen dapat terpenuhi.
Dengan mengacu pada permasalahan tersebut, PT. Yuansa Abadi Lestari membutuhkan solusi untuk
perencanaan jumlah produksi dan alternatif produksi yang dapat meningkatkan keefektifan dan keefisienan
aktivitas produksi perusahaan. Tujuan dari perencanaan dan alternatif produksi tesebut adalah untuk
meminimalkan biaya produksi dan mengoptimalkan jumlah produksi berdasarkan sumber daya yang dimiliki
oleh perusahaan agar perusahaan dapat memenuhi permintaan plastik dari konsumen serta memaksimalkan
keuntungan perusahaan.

B. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menentukan metode peramalan yang paling tepat digunakan untuk menentukan jumlah permintaan
plastik yang harus dipenuhi oleh PT. Yuansa Abadi Lestari pada periode mendatang.
2. Mengetahui masalah yang menyebabkan PT. Yuansa Abadi Lestari sulit untuk memenuhi jumlah
permintaan plastik konsumen.
3. Menentukan alternatif strategi yang paling tepat untuk mengatasi masalah produksi pada PT. Yuansa
Abadi Lestari.

C. Metode
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data, dimana data yang telah terkumpul
kemudian disajikan kembali dengan disertai analisis sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas.
Penelitian ini dilakukan pada periode September 2014 sampai dengan Januari 2015 dengan PT. Yuansa Abadi
Lestari yang merupakan pabrik plastik sebagai objek penelitian. Penelitian ditujukan untuk mengetahui faktor
penyebab PT. Yuansa Abadi Lestari tidak mampu memenuhi permintaan plastik pada periode-periode lalu, dan
penelitian ini juga dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi, keadaan, dan sistem mengenai
kemampuan produksi pada PT. Yuansa Abadi Lestari.
Instrumen yang dipergunakan dalam melakukan pengumpulan data adalah penelitian kepustakaan
melalui buku dan internet serta penelitian lapangan melalui wawancara dan observasi. Penelitian lapangan yang
bertujuan untuk mengumpulkan data secara akurat dilakukan melalui wawancara dan observasi dengan pihak
perusahaan. Data-data yang berhasil dikumpulkan untuk melakukan perencanaan kapasitas, antara lain: data
kebijakan perusahaan, data sumber daya perusahaan, data biaya, dan data permintaan historis.
Permintaan konsumen untuk tahun berikutnya diramalkan menggunakan metode kuantitatif dengan
pendekatan deret waktu. Selanjutnya disusun laporan RCCP (Rough Cut Capacity Planning) yang terdiri dari
kebutuhan kapasitas dan kapasitas tersedia. Kebutuhan kapasitas dihitung berdasarkan rencana produksi dan
kebutuhan kapasitas per unit. Kapasitas tersedia dihitung berdasarkan jam kerja, hari kerja, dan jumlah mesin
tersedia. Usulan alternatif keputusan diberikan untuk mengatasi kebutuhan kapasitas yang lebih besar daripada
kapasitas tersedia. Selanjutnya analisis dilakukan terhadap setiap alternatif yang diusulkan.

D. Hasil dan Pembahasan

Peramalan Jumlah Permintaan Produk


Peramalan dilakukan untuk mengethaui perkitaan permintaan 12 periode ke depan yakni untuk periode
Oktober 2014 sampai dengan September 2015 dengan menggunakan data permintaan 21 periode sebelumnya
yang dimulai dari Januari 2013 sampai September 2014. Ada 7 metode peramalan yang digunakan, yaitu nave
method, moving average, weighted moving average, exponential smoothing, exponential smoothing with trend,
linear regression, dan multiplicative decomposition. Setelah dilakukan perbandingan tingkat kesalahan
peramalan menggunakan Mean Absolute Deviation (MAD) dan Mean Squared Error (MSE) dari ketujuh
peramalan yang dilakukan, didapatkan bahwa metode Multiplicative Decomposition memiliki nilai MAD dan
MSE terkecil sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai dasar dari penelitian selanjutnya. Hasil peramalan
produk plastik dengan menggunakan metode multiplicative decomposition dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil Peramalan Permintaan Plastik


Bulan Hasil Peramalan (Kg)
Oktober 2014 33737
November 2014 36975
Desember 2014. 34072
Januari 2015 37340
Febuari 2015 34406
Maret 2015 37705
April 2015 34741
Mei 2015 38070
Juni 2015 35075
Juli 2015 38435
Agustus 2015 35410
September 2015 38800
Total 434766

Rough Cut Capacity Planning (RCCP)


Tabel RCCP berisikan perbandingan antara kapasitas yang tersedia dan kapasitas yang dibutuhkan pada
setiap work center. Kapasitas yang dibutuhkan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

Capacity requirement = (axd)+(bxc)


Keterangan:
a: waktu setup (jam)
b: jumlah permintaan hasil peramalan (Kg)
c: waktu operasi (jam/unit)
d: jumlah hari kerja/bulan (hari)

Kapasitas yang tersedia dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:


Capacity available = d x e x f
d: jumlah hari kerja/bulan (hari)
e: jumlah jam kerja/hari (jam)
f: jumlah mesin produksi yang tersedia

Dari tabel RCCP yang memuat perbandingan kapasitas yang dibutuhkan dengan kapasitas tersedia pada
setiap work center untuk memproduksi plastik sebanyak perkiraan jumlah permintaan konsumen, dapat dilihat
bahwa dari 5 work center yang ada pada PT. Yuansa Abadi Lestari, yakni blowing, cutting manual, cutting
mesin, sealing, dan printing, terdapat 4 work center yang mengalami kekurangan kapasitas. Keempat work
center tersebut adalah cutting manual, cutting mesin, sealing, dan printing. Tabel RCCP untuk keempat work
center tersebut dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil Perbandingan RCCP


Work Capacity Capacity
Bulan Keterangan
Center Requirement Available
Oktober 2014 1017.86 Jam 1104 Jam Mencukupi
November 2014 1114.25 Jam 960 Jam Tidak Mencukupi
Desember 2014. 1027.66 Jam 1056 Jam Mencukupi
Januari 2015 1125.45 Jam 1008 Jam Tidak Mencukupi
Febuari 2015 1036.68 Jam 864 Jam Tidak Mencukupi
Cutting Maret 2015 1136.65 Jam 1056 Jam Tidak Mencukupi
Manual April 2015 1047.73 Jam 1056 Jam Mencukupi
Mei 2015 1147.35 Jam 1008 Jam Tidak Mencukupi
Juni 2015 1057.50 Jam 1008 Jam Tidak Mencukupi
Juli 2015 1158.05 Jam 960 Jam Tidak Mencukupi
Agustus 2015 1067.30 Jam 960 Jam Tidak Mencukupi
September 2015 1169.25 Jam 1008 Jam Tidak Mencukupi
Oktober 2014 341.10 Jam 368 Jam Mencukupi
November 2014 372.53 Jam 320 Jam Tidak Mencukupi
Desember 2014. 344.18 Jam 352 Jam Mencukupi
Januari 2015 376.41 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi
Febuari 2015 346.50 Jam 288 Jam Tidak Mencukupi
Cutting Maret 2015 380.29 Jam 352 Jam Tidak Mencukupi
Mesin April 2015 350.83 Jam 352 Jam Mencukupi
Mei 2015 383.67 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi
Juni 2015 353.90 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi
Juli 2015 387.04 Jam 320 Jam Tidak Mencukupi
Agustus 2015 356.98 Jam 320 Jam Tidak Mencukupi
September 2015 390.92 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi
Sealing Oktober 2014 484.82 Jam 368 Jam Tidak Mencukupi
November 2014 530.05 Jam 320 Jam Tidak Mencukupi
Desember 2014. 489.32 Jam 352 Jam Tidak Mencukupi
Januari 2015 535.48 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi
Febuari 2015 493.07 Jam 288 Jam Tidak Mencukupi
Maret 2015 540.91 Jam 352 Jam Tidak Mencukupi
April 2015 498.82 Jam 352 Jam Tidak Mencukupi
Mei 2015 545.84 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi
Juni 2015 503.32 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi
Juli 2015 550.78 Jam 320 Jam Tidak Mencukupi
Agustus 2015 507.82 Jam 320 Jam Tidak Mencukupi
September 2015 556.21 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi
Work Capacity Capacity
Bulan Keterangan
Center Requirement Available
Oktober 2014 343.12 Jam 368 Jam Mencukupi
November 2014 374.75 Jam 320 Jam Tidak Mencukupi
Desember 2014. 346.22 Jam 352 Jam Mencukupi
Januari 2015 378.65 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi
Febuari 2015 348.56 Jam 288 Jam Tidak Mencukupi
Maret 2015 382.55 Jam 352 Jam Tidak Mencukupi
Printing April 2015 352.91 Jam 352 Jam Tidak Mencukupi
Mei 2015 385.95 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi
Juni 2015 356.00 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi
Juli 2015 389.35 Jam 320 Jam Tidak Mencukupi
Agustus 2015 359.10 Jam 320 Jam Tidak Mencukupi
September 2015 393.25 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi

Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa banyak periode dimana perusahaan tidak mampu memenuhi kapasitas
yang dibutuhkan sehingga proses produksi menjadi tidak optimal.

Alternatif Strategi untuk Perencanaan Kapasitas Produksi


Pemberian usulan dalam perencanaan kapasitas produksi dilakukan terhadap work center yang
mengalami kekurangan kapasitas produksi agar perkiraan permintaan konsumen dapat terpenuhi seluruhnya.
Ada beberapa alternatif strategi yang dapat ditawarkan untuk menutupi masalah kekurangan kapasitas produksi
pada 4 work center tersebut. Alternatif stategi yang ditawarkan antara lain adalah: penggunaan jam lembur,
membeli mesin baru dan menambah jumlah tenaga kerja, mempekerjakan pekerja part time dan mixed strategy.
Pada work center cutting manual, dilakukan perhitungan 2 macam alternatif solusi untuk menutupi
kekurangan kapasitas produksi, yaitu dengan alternatif jam lembur dan alternatif menambah jumlah tenaga kerja
part time. Berikut adalah tabel 3 hasil perbandingan biaya antara kedua alternatif tersebut:

Tabel 3. Perbandingan Alternatif Strategi Work Center Cutting Manual


No Alternatif Strategi Biaya
1 Jam lembur Rp 17,707,200
2 Pekerja part time Rp 8,263,360

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa alternatif strategi dengan mempekerjakan pekerja part time untuk
menutupi kekurangan kapasitas produksi pada work center cutting manual memiliki biaya yang lebih rendah
dibanding dengan alternatif strategi penggunaan jam lembur.
Pada work center cutting mesin, hanya dilakukan 1 macam perhitungan alternatif solusi untuk
menutupi kekurangan kapasitas produksi, yaitu dengan alternatif jam lembur. Berikut adalah tabel 4 hasil biaya
alternatif tersebut:

Tabel 4. Perbandingan Alternatif Strategi Work Center Cutting Mesin


No Alternatif Strategi Biaya
1 Jam lembur Rp 6,063,406
Untuk menutupi kekurangan kapasitas produksi pada work center cutting mesin, sebaiknya PT. Yuansa
Abadi Lestari memberlakukan alternatif jam kerja lembur.
Pada work center sealing, dilakukan perhitungan 3 macam alternatif solusi untuk menutupi kekurangan
kapasitas produksi, yaitu dengan alternatif jam lembur, alternatif menambah jumlah mesin dan tenaga kerja part
time, dan alternatif mixed strategy. Alternatif mixed strategy adalah kombinasi dari penggunaan jam lebur dan
pembelian mesin baru. Berikut adalah tabel 5 hasil perbandingan biaya antara ketiga alternatif tersebut:

Tabel 5. Perbandingan Alternatif Strategi Work Center Sealing


No Alternatif Strategi Biaya
1 Jam lembur Rp 39,388,544
2 Membeli mesin baru Rp 36,685,981
3 Mixed Strategy Rp 21,128,204

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa alternatif strategi mixed strategy untuk menutupi kekurangan
kapasitas produksi memiliki biaya yang lebih rendah dibanding dengan alternatif strategi penggunaan jam
lembur dan alternatif strategi membeli mesin baru.
Pada work center printing, dilakukan perhitungan 2 macam alternatif solusi untuk menutupi
kekurangan kapasitas produksi, yaitu dengan alternatif jam lembur dan alternatif menambah jumlah mesin dan
tenaga kerja part time. Berikut adalah tabel 6 hasil perbandingan biaya antara kedua alternatif tersebut:

Tabel 6. Perbandingan Alternatif Strategi Work Center Printing


No Alternatif Strategi Biaya
1 Jam lembur Rp 6,376,050
2 Membeli mesin baru Rp 9,392,153

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa alternatif strategi menggunakan jam lembur memiliki biaya yang
lebih rendah dibanding dengan alternatif strategi penggunaan jam lembur.

E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan mengenai permasalahan kapasitas
produksi, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa metode peramalan Multiplicative Decomposition memiliki
nilai MAD dan MSE yang terkecil sehingga merupakan metode peramalan yang paling akurat
diantara metode lainnya. Hasil peramalan akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengolahan
data lebih lanjut.
2. Permasalahan yang dialami oleh PT. Yuansa Abadi Lestari adalah kurangnya kapasitas produksi yang
dapat mendukung kebutuhan produksi sesuai dengan jumlah permintaan konsumen. Dari hasil
pengolahan data, diketahui kekurangan kapasitas produksi terjadi pada 4 work center yang ada dalam
perusahaan, yaitu work center cutting manual, work center cutting mesin, work center sealing, dan
work center printing. Sedangkan work center blowing tidak mengalami kekurangan kapasitas
produksi. Dengan adanya kekurangan kapasitas produksi pada 4 work center tersebut mengakibatkan
perusahaan tidak dapat memproduksi plastik secara optimal dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
plastik dari konsumen.
3. Dalam mengatasi masalah kekurangan kapasitas produksi pada PT. Yuansa Abadi Lestari, ada
beberapa alternatif solusi yang ditawarkan pada masing-masing work center yang mengalami
kekurangan kapasitas produksi. Alternatif solusi yang ditawarkan berbeda-beda untuk masing-masing
work center karena disesuaikan dengan kebutuhan dan kebijakan dari perusahaan. Berdasarkan hasil
pengolahan data, alternatif solusi terpilih adalah tambahan pekerja part time untuk work center
cutting manual, menerapkan jam lembur untuk work center cutting mesin dan printing, dan mixed
strategy untuk work center sealing. Dengan mengimplementasikan alternatif solusi yang ditawarkan
pada masing-masing work center ini, perusahaan akan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan
sebesar 31.54%.

F. Daftar Pustaka
Angalakuditi, Jawahar Babu dan Kurnool, Rajagopal. (2013). Decision Support System (DSS) for Capacity
Planning: A Case Study. International Journal of Advance Research in Computer Science and
Management Studies. Vol. 1, Issue 4.
Black, Ken. (2013). Applied Business Statistics: Making Better Business Decisions. USA: Wiley
Chase, Richard B. & Jacobs, F. Robert, (2013). Operations and Supply Chain Management. New York:
McGraw-Hill.
Collier, David Alan & Evans, James R. (2009). OM2. USA: South-Western Cengage Learning
Harrison, Francis. (2011). Supply Chain Management Workbook. USA: Butterworth-Heinemann
Hutagalung, Ira Rumiris; Rambe, A. Jabbar M.; Nazlina. (2013). Perencanaan Kebutuhan Kapasitas Produksi
pada PT. XYZ. E-Journal Teknik Industri FT USU. Vol.2, No.1, Mei 2013, p.15-23.
Prasetya, H. & Lukiastuti, F. (2009).Manajemen Operasi. Yogyakarta: CAPS
Proud, John F. (2007). Master Scheduling. USA: John Wiley & Sons
Rangkuti, Freddy. (2005). Manajemen Persediaan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada
Sellani Robert. J (2009). Journal of the International Academy for Case Studies. Rascal-Mildew, Inc.: A Case of
the Inventory Hot Potato. Vol. 15 Issue 3, p91
Sillekens, Thomas, Koberstein, Achim, and Shul, Lena. (2010). Aggregate production planning in the
automotove industry with special consideration of workforce flexibility. International Journal of
Production Research, 2010, Vol. 00 No.00 :1-24
Sungkawa, Iwa, & Megasari, Ries Tri. (2011). Penerapan ukuran ketepatan nilai ramalan data deret waktu dalam
seleksi model peramalan volume penjualan PT. Satriamandiri Citramulia. Jurnal ComTech, Vol. 2, No.
2, 2011: 636-645
Tripathi & Reddy. (2008). Principles of Management. New Delhi: Tata McGraw-Hill
G. Riwayat Penulis

1 Nama Lengkap : Vania Kusuma


2 Jenis Kelamin : Perempuan
3 Program Studi : Manajemen
4 NIM : 1501146634
5 Tempat dan Tanggal Lahir : Jambi, 24 Juli 1993
6 E-mail : vaniakusuma@hotmail.com
7 Nomor Telepon / HP : 087883680508

Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi Xaverius II Xaverius I Xaverius I
Jurusan - - IPS
Tahun Masuk - Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011

Pengalaman Organisasi
N Organisasi Tahun Jabatan
o
1 Management Laboratory Binus 2012-2015 Teaching Assistant
2 Binus Learning Community 2012-2014 Mentor

Penghargaan
N Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
o
1 Sertifikat MSS FEUI 2014

You might also like